BAB II. LANDASAN TEORI
A. Kinerja Guru
tersebut telah diaplikasikan oleh tenaga pendidik atau guru maka akan tercipta
guru yang profesional.
Keberhasilan pendidikan di sekolah ditentukan oleh kinerja kepala
sekolah dalam mengatur dan mengelola tenaga kependidik yang ada di sekolah.
Kepala sekolah berperan penting dalam keberhasilan sekolah dalam mencapai
visi, misi dan menjalankan fungsi sekolah. Jika kepala sekolah dapat mengelola
tenaga pendidik dengan baik, maka kualitas sekolah tersebut juga akan
semakin baik. Kebijaksaan dan kecakapan kepala sekolah akan menentukan
seperti apa mutu dan kualitas pendidikan tersebut. Kriteria keberhasilan
sekolah diperlukan kepemimpinan kepala sekolah yang berkualitas. Kepala
sekolah bertugas mengatur semua organisasi yang ada disekolah dan bekerja
sama dengan guru-guru dalam mendidik peserta didik.
Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh
dalam menentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi,
memiliki komitmen tinggi, dan cakap dalam melaksanakan tugasnya. Kepala
pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Oleh karena itu, kepala sekolah
harus memiliki kepribadian, kemampuan, dan keterampilan untuk memimpin
sebuah lembaga pendidikan. Kepala sekolah dalam hal ini merupakan salah
satu komponen dalam meningkatkan kinerja guru.
Kinerja guru tidak semata-mata dipengaruhi oleh kepala sekolah saja,
tetapi kinerja guru juga dipengaruhi oleh faktor lain, salah satunya adalah
disiplin kerja guru. Disiplin pada hakekatnya adalah kemampuan untuk
mengendalikan diri dalam bentuk tidak melakukan sesuatu tindakan yang tidak
bertentangan dengan sesuatu yang telah ditetapkan dan melakukan sesuatu
yang mendukung dan melindungi sesuatu yang telah ditetapkan. Disiplin kerja
merupakan kemampuan seseorang untuk secara teratur, tekun secara terus–
menerus dan bekerja sesuai dengan atuaran–aturan yang berlaku dengan tidak
melanggar aturan–aturan yang sudah ditetapkan. Jika guru memiliki disiplin
kerja yang baik, maka guru akan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang
diberikan kepadanya. Disiplin kerja yang baik dapat digunakan sebagai
indikator dalam mengukur kinerja guru.
Untuk memujudkan pendidikan yang berkualitas pasti terjadi berbagai
kesulitan atau kendala. Salah satu kesulitan atau kendala yang terjadi ada di
dalam sekolah itu sendiri. Salah satu kendalanya adalah kinerja guru itu
sendiri. Pada saat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
sekolah, dari pengamatan penulis menemukan ada beberapa masalah yang
berkaitan dengan kinerja guru yang kurang baik yaitu : (a) guru keluar masuk
belum menerapkan RPP sebagai dasar dalam mengajar di kelas, (c) guru yang
terlambat masuk kelas dan mengakhiri pada saat pelajaran belum selesai, (d)
masih ada kendala dalam menjalin hubungan antara guru dan komponen
sekolah yang lainnya dengan baik.
Faktor kepemimpinan kepala sekolah dan disiplin kerja guru dipandang
memiliki peranan yang penting bagi kinerja guru. Maka, penulis memiliki
keinginan untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja Guru terhadap
Kinerja Guru” Survei pada Guru-Guru di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen se-Kota Yogyakarta.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas ada beberapa masalah yang
berkaitan dengan kinerja guru yang kurang baik. Masalah tersebut antara lain :
1. Guru keluar masuk kelas pada saat pelajaran masih berlangsung.
2. Masih ada beberapa guru yang belum menerapkan RPP sebagai dasar
dalam mengajar di kelas.
3. Guru yang terlambat masuk kelas dan mengakhiri pelajaran pada saat
pelajaran belum selesai.
4. Masih ada kendala dalam menjalin hubungan antara guru dan komponen
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan dapat lebih
fokus kepada masalah yang akan diteliti, maka penulis membatasi penelitian
ini hanya pada kepemimpinan kepala sekolah dan disiplin kerja guru dengan
kinerja guru.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan diteliti
dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah pengaruh positif kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja
guru?
2. Adakah pengaruh positif disiplin kerja guru terhadap kinerja guru?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui adakah pengaruh positif kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh positif disiplin kerja guru terhadap
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai hasil dari pengamatan
langsung serta dapat memahami penerapan disiplin ilmu yang telah
diperoleh selain studi di perguruan tinggi.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan
bagi pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Hasil penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan
untuk peningkatan kinerja guru.
b. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam
pembinaan dan pengembangan guru sehingga dapat tercapainya tujuan
pendidikan.
c. Bagi peneliti lain dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja
Menurut Supardi (2013:45) menjelaskan bahwa kinerja
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan,
menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan dan
tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari arti awal kinerja berasal dari
kata performance. Kata performance memberikan tiga arti, yaitu: (1) “prestasi” seperti pada dalam konteks atau kalimat “high performance car”, atau “ mobil yang sangat cepat”, (2) “pertunjukan“ seperti dalam konteks atau kalimat “folk dance performance” atau “pertunjukan tari-tarian rakyat”, (3) “ pelaksaan tugas” seperti dalam konteks atau kalimat
“in performing his/her duties” Ruky yang dikutip oleh Supardi (2013:45). Menurut Robbins yang dikutip dari Lijan (2012:5)
menyatakan bahwa kinerja merupakan kemampuan individu dalam
melakukan sesuatu dengan keahlian tertentu. Menurut Prawirosentono
yang dikutip dari Lijan (2012:5) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam
organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan
Menurut Supardi (2013:41) kinerja merupakan kemampuan dalam
melaksanakan aktivitas secara menyeluruh terhadap pekerjaan yang
merupakan tanggung jawab seseorang dan lebih dari kinerja juga
bermakna sebagai kerja yang menggambarkan produktivitas dan kualitas
kerja seseorang dalam suatu organisasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah kemampuan
seseorang dalam melakukan, bertanggung jawab untuk menyelesaikan
tugasnya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Kinerja Guru
Supardi (2013:54) mendefinisikan kinerja guru sebagai suatu
kondisi yang menunjukan kemampuan seorang guru dalam menjalankan
tugasnya di sekolah serta menggambarkan adanya suatu perbuatan yang
ditampilkan guru dalam atau selama melakukan aktivitas pembelajaran.
Kinerja guru dapat ditunjukkan dari seberapa besar
kompetensi-kompetensi yang dipersayaratkan dipenuhi. “kompetensi-kompetensi-kompetensi-kompetensi
tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional” (undang-undang No. 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen).
Selain UU tersebut yang membahas tentang
kompetensi-kompetensi itu adalah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia (Permendiknas) Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang harus dimiliki
guru berkenaan dengan karakteristik siswa dilihat dari berbagai aspek
seperti moral, emosional, dan intelektual. Kemampuan yang harus
dimiliki guru berkenaan dengan aspek – aspek yang diamati, yaitu:
1) Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik,
moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
2) Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip – prinsip
pembelajaran yang mendidik.
3) Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang diampu.
4) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan penyelenggaran kegiatan pengembangan yang
mendidik.
6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
8) Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
9) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
b. Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan yang berkaitan
dengan kemantapan dan integritas kepribadian seorang guru.
Kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan aspek – aspek
yang diamati, yaitu:
1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia.
2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa.
4) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri.
5) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
c. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam berkomunikasi,
bekerja sama, bergaul simpatik, dan mempunyai jiwa yang
1) Bertindak obyektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan
status sosial ekonomi.
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Repubik
Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
d. Kompetensi profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan yang harus dimiliki
guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran.
Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat
diamati dari aspek – aspek:
1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
2) Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata
pelajaran / bidang pengembangan yang diampu.
3) Mengembangkan materi pelajaran yan diampu secara kreatif.
4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Menurut Locke dan Latham yang dikutip oleh Supardi (2013:48)
mengungkapkan bahwa secara individual, kinerja seseorang ditentukan
oleh beberapa bidang sebagai berikut :
a) Kemampuan, b) Komitmen, c) Umpan balik, d) Kompleksitas tugas, e)
Kondisi yang menghambat, f) Tantangan, g) Tujuan, h) Fasilitas,
keakuratan dirinya, i) Arah, usaha, j) Daya tahan/ketekunan, k) Strategi
khusus dalam mengahadapi tugas.
Menurut Supardi (2013:49) mengatakan bahwa standar kinerja
guru merupakan suatu bentuk kualitas atau patokan yang menunjukkan
adanya jumlah dan mutu kerja yang harus dihasilkan guru meliputi:
pengetahuan, keterampilan, sistem penempatan dan unit variasi
pengalaman, kemampuan praktis, kualifikasi, hasil pekerjaan dan
pengembangan. Selain adanya indikator kinerja terdapat juga faktor yang
memengaruhi kinerja. Seperti yang telah dijelaskan oleh Tempe yang
dikutip oleh Supardi (2013:50) menyatakan bahwa “faktor yang
memengaruhi prestasi kerja atau kinerja seseorang antara lain adalah
lingkungan, perilaku manajemen, desain jabatan, penilaian kinerja,
umpan balik dan administrasi pengupahan”. Sedangkan menurut
Kopelman yang dikutip oleh Supardi (2013:50) menyatakan bahwa
kinerja organisasi ditentukan oleh empat faktor antara lain yaitu: (1)
lingkungan, (2) karakteristik individu, (3) karakteristik organisasi dan (4)
Menurut Mulyasa (2007:16) mengemukakan faktor-faktor yang
memengaruhi kinerja adalah sebagai berikut:
a. Sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja)
b. Pendidikan
Pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan
memiliki wawasan yang lebih luas. tingginya kesadaran akan
pentingnya kinerja akan mendorong guru untuk bertindak produktif.
c. Keterampilan
Semakin terampil seorang guru maka akan lebih dapat menggunakan
fasilitas dengan baik
d. Manajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinan yang tepat akan menimbulkan semangat
yang lebih tinggi sehingga akan mendorong guru untuk bertindak
produktif.
e. Hubungan industrial, dapat:
1) Menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi kerja
secara produktif sehingga produktifitas dapat meningkat.
2) Menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis sehingga
menumbuhkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan
produktifitas.
3) Meningkatkan harkat dan martabat tenaga kependidikan
sehingga mendorong diwujudkannya jiwa yang berdedikasi
f. Tingkat penghasilan
Tingkat penghasilan yang memadai dapat menimbulkan konsentrasi
kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kinerja.
g. Gizi dan kesehatan
Gizi dan kesehatan akan meningkatkan semangat kerja dan
mewujudkan kinerja yang tinggi.
h. Jaminan sosial
Jaminan sosial yang mencukupi akan membuat guru lebih giat dalam
bekerja dan mendorong pemanfaatan seluruh kemampuan untuk
meningkatkan kinerja.
i. Lingkungan hidup dan suasana kerja
Lingkungan dan suasana kerja yang baik akan memberikan semangat
bagi guru dalam bekerja dan meningkatkan tanggung jawab yang
lebih dalam melaksanakan pekerjaannya.
j. Sarana prasarana
Sarana pembelajaran yang tidak baik akan mengakibatkan
pemborosan.
k. Teknologi
Teknologi yang dipakai secara tepat akan mempercepat penyelesaian
proses pendidikan, menghasilkan jumlah lulusan yang berkualitas
l. Kesempatan berprestasi
Kesempatan berprestasi dapat menimbulkan dorongan psikologis
untuk meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan potensi yang
dimiliki dalam meningkatkan kinerja.
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa kinerja pegawai sangat
dipengaruhi oleh karakteristik individu yang terdiri atas, pengetahuan,
keterampilan, kemampuan, motivasi, kepercayaan, nilai-nilai, serta sikap.
Karakteristik individu sangat dipengaruhi oleh karakteristik organisasi
dan karakteristik pekerjaan.