• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA LINGKUNGAN

Dalam dokumen Laporan Keberlanjutan RU III (2015) (Halaman 68-75)

PENGHARGAAN RU III PLAJU TAHUN 2015

VII. KINERJA LINGKUNGAN

7.1. Penggunaan Bahan Baku

Total penggunaan bahan baku berupa minyak mentah (crude oil) dalam periode pelaporan tahun 2015 adalah 35.481.915 Barrel dengan rincian sebagai berikut[G4-EN1]:

Bulan Volume (Barrel)

RU III Plaju mengolah bahan baku crude oil dan intermedia antar kilang menjadi produk BBM, NBBM dan BBK. Seluruh produk yang dihasilkan oleh RU III akan disalurkan melalui fungsi M&T kepada end user (konsumen) sehingga semua produk RU III Plaju merupakan produk yang 100% habis terpakai.

[G4-EN28].

Produk yang tidak sesuai spesifikasi akan di re-processing (daur ulang) sebagai Slop Oil untuk diolah menjadi produk yang dapat dijual. Pada tahun 2015 pengolahan Slop Oil di RU III sebesar 435.595 Barrel setara 1.2%.[G4-EN2]

7.2. Pengelolaan Energi

Dalam proses produksinya, RU III menggunakan sumber daya tidak terbarukan seperti minyak mentah dan gas. Oleh karenanya, konsumsi energi perlu dilakukan secara bijak dan seefisien mungkin. Untuk itu, RU III secara berkelanjutan melakukan program efisiensi energi dalam pemanfaatan energi sesuai komitmen yang tercantum didalam kebijakan energi RU III.

Total pemakaian energi tahun 2015 sebesar 11,54 x 1012 BTU, pemakaian energi untuk proses produksi sebesar 11,06 x 1012 BTU atau sebesar 96% dari total pemakaian energi, sedangkan pemakaian energi untuk fasilitas pendukung sebesar 0,48 x 1012BTU.[G4-EN3] [G4-EN4] Intensitas pemakaian energi RU III pada tahun 2015 sebesar 0,3273 x 106 BTU/ Barrel. Ini diperoleh dari perbandingan jumlah energi yang digunakan selama tahun 2015 sebesar 11,55 x 1012BTU terhadap produk yang dihasilkan sebesar 35.290.490 Barrel.[G4-EN5]

Program efisiensi energi di RU III sebagai berikut :

1. Waste Heat Recovery Unit (WHRU) di Gas Turbine Generator 2015 UA/UB/UC

WHRU adalah unit operasi yang memanfaatkan panas exhaust Flue Gas dari Gas Turbine untuk digunakan sebagai utilitas kilang. Dengan pengintegrasian unit Gas Turbine dan WHRU secara signifikan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi pada unit pembangkit listrik dan steam. Unit ini menghasilkan steam sehingga dapat mengurangi kebutuhan energi untuk pembangkitan steam sebesar 1,12 x 1012BTU.

2. Modifikasi Heat Recovery Long Residue CD V

Inovasi yang dilakukan di RU III adalah dengan melakukan modifikasi pipeline subsistem pada proses transfer long residue CDU V sebagai Hot Feed HVU II. Pada kondisi sebelum dilakukannya modifikasi, produk long residue CDU V seluruhnya harus melalui Box Cooler untuk ditransfer ke Tanki yang akan dimanfaatkan sebagai cold feed unit HVU II. Kondisi saat ini setelah dilakukan modifikasi pipeline, produk long residue CDU V dapat langsung ditransfer sebagai Hot Feed unit HVU II sehingga panas yang terkandung dalam stream produk long residue dapat dimanfaatkan dan tidak terbuang dalam Box Cooler. Modifikasi ini dapat menghemat energi sebesar 0,17 x 1011 BTU.

60

Laporan Keberlanjutan RU III (2015)

3. Modifikasi Auto Switch Control pada Air Compressor Utilites

Inovasi Modifikasi Pola Operasional Air Compressor Utilities yang dilakukan di RU III adalah dengan penambahan komponen dan membangun alat/sistem tambahan berupa sistem auto start pada ASC (Auto Switch Control) dan pemrograman elektronik parameter set point load & start pressure yang bersumber dari rata-rata tekanan pada ASC server sehingga dapat mengoptimalkan pengoperasian kompressor dan dapat menurunkan konsumsi energi sebesar 0,7 x 1010 BTU pada tahun 2015.

4. Retrofit Freon Ke Musicool

“Formulasi Bahan Pendingin Hidrokarbon Sebagai Pengganti Bahan Pendingin Sintetik” (yang dikenal dengan nama dagang Musicool) merupakan produk satu-satunya di Indonesia yang dihasilkan oleh RU III dan telah mendapatkan Sertifikat Paten dengan nomor ID P0034560.

Usaha ini dilakukan untuk mengurangi efek gas rumah kaca sekaligus sebagai usaha untuk menurunkan konsumsi energi listrik Air Conditioner (AC) di area perkantoran RU III Plaju sebesar 401x106 BTU.

Kegiatan efisiensi energi yang dilakukan RU III dari tahun 2012 hingga 2015 berhasil menghemat pemakaian energi sebesar 4,94 x 1012 BTU. Efisiensi energi pada tahun 2015 sebesar 1,19 x 1012 BTU.

Efisiensi dari proses produksi sebesar 1,18 x 1012 BTU, efisiensi dari proses pendukung sebesar 0,16 x 1010 BTU. [G4-EN6]

Ket : 1) Program tidak mengunakan biaya / non CAPEX (Capital expenditure) 2) Investasi hanya dilakukan 1 kali pada awal program

* Perhitungan penghematan refer harga Natural gas di RU III sebesar $4,5/MMBTU

Pemakaian energi RU III Plaju bedasarkan hasil benchmarking berada pada posisi ke-9 dari 28 perusahaan sejenis skala internasional sebagaimana grafik berikut :

61

Laporan Keberlanjutan RU III (2015)

7.3. Pemanfaatan Air

Perusahaan memanfaatkan air (raw water) dari Sungai Komering untuk keperluan operasional kilang, fire water, perkantoran dan perumahan. Total penggunaan air bersih RU III tahun 2015 sebesar 6.001.023 m3, jumlah tersebut dihasilkan dari total pemakaian air untuk produksi sebesar 1.849.395 m3 dan total pemakaian air untuk fasilitas pendukung sebesar 4.151.628 m3. Dari hasil audit, rasio hasil 3R air dengan total pemakaian air sebesar 23,01%.[G4-EN8]

Parameter Hasil Absolut Satuan

2012 2013 2014 2015

Total Penggunaan

Air 8.781.594 8.206.590 7.424.343 6.001.023 m3

Total Air untuk

Proses Produksi 2.505.799 2.103.502 1.533.255 1.849.395 m3 Total Air Untuk

Fasilitas

Pendukung 6.275.795 6.103.088 5.891.088 4.151.628 m3

Efisiensi Air 988.200 1.068.395 1.282.583 1.380.390 m3

Rasio hasil 3R 11,25 13,02 17,28 23,01 %

RU III merupakan pionir dalam mengimplemantasikan Model Musi Levelling Water Control pada Basin Cooling Tower saat revitalisasi Cooling Tower karena metode/teknologi tersebut merupakan hasil inisiatif (breakthrough) pekerja Pertamina RU III. Kegiatan ini merupakan pengganti dari metodologi dam (bendungan) saat revitalisasi Cooling Tower yang relatif tidak aman dan handal bila diaplikasikan di Cooling Tower RU III. Implementasi Model Musi Levelling Water Control pada Basin Cooling Tower berdampak terhadap penurunan konsumsi air permukaan sejumlah 57.234 m3 pada tahun 2015 dan telah diverifikasi oleh pihak eksternal independen. [G4-EN9]

Kegiatan efisiensi air (3R) lainnya seperti pengaturan operasional distribusi ke perumahan, re-use condensate steam ex Polypropylene, simplifikasi dan line perbaikan steam, aplikasi model pressure control di Deaerator Utilities dan re-use backwash sand filter sebagai feed raw water clarifier menurunkan penggunaan air sebesar 1.380.390 m3. [G4-EN10]

7.4. Keanekaragaman Hayati

Sebagai wujud nyata dalam melestarikan keanekaragaman hayati, RU III melakukan pelestarian Keanekaragaman Hayati di area seluas 200 Ha. Pelestarian keanekaragaman hayati salahsatunya dengan menangkarkan Rusa yang merupakan salah satu satwa liar yang dilindungi sesuai PP No. 7 Tahun 1999. Penangkaran rusa berlokasi di wilayah RU III Plaju yaitu di dalam komplek Pertamina Sungai gerong dengan luas lahan sekitar 4 (empat) Ha. Rusa yang dikembangbiakan yaitu Rusa Totol (Axis axis) dan Rusa Sambar (Cervus unicolor). Kegiatan ini telah mendapatkan izin dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan dengan No. SK 61/IV-K.8/2012. [G4-EN13]

62

Laporan Keberlanjutan RU III (2015)

Dalam perkembangannya setiap tahun jumlah rusa yang ada didalam penangkaran meningkat dari 12 ekor (2 rusa sambar dan 10 rusa totol) pada tahun 2012 menjadi 32 ekor (5 rusa sambar dan 27 rusa totol) pada tahun 2015. [G4-EN14]

Selain penangkaran rusa, beberapa program keanekaragaman hayati RU III yaitu penangkaran kupu-kupu, budidaya tumbuhan di dalam penangkaran kupu-kupu-kupu, pembudidayaan tanaman buah dan pembudidayaan pohon meningkatkan indeks keanekaragamn hayati dari 2,573 tahun 2012 menjadi 3,774 tahun 2015.

Pemantauan biota perairan juga dilakukan untuk mengetahui baik tidaknya kualitas perairan akibat dari pembuangan air limbah. Spesies fitoplankton yang ditemukan di sekitar perairan Sungai Musi dan Sungai Komering termasuk dalam kelas: Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae, dan Dismidiacea. Sedangkan spesies Zooplankton termasuk dalam spesies : Brachionus sp, Diaptomous sp, Euglena sp, Keratella sp, Nauplius sp, dan Phacus sp. Pemantauan dilakukan setiap triwulan, pada data triwulan IV komposisi jenis plankton berkisar antara 21 – 23 spesies dengan kelimpahan berkisar 90 – 119 individu/L dan tergolong kelimpahan sedang.

Untuk Spesies Bentos yang ditemukan di sekitar perairan Sungai Musi dan Sungai Komering termasuk dalam kelas: Annelida, Oligochaeta, Crustacea dan Insecta. Berdasarkan hasil pemantauan, diketahui

bahwa komposisi jenis hewan benthos bekisar 6 - 7 spesies dengan kepadatan populasi berkisar 15 – 45 individu/L dan tergolong kelimpahan sedang.

7.5. Pengelolaan Emisi

Pertamina RU III tidak hanya berupaya meningkatkan efisiensi penggunaan energi tetapi juga mengelola emisi GRK maupun konvensional. Hal ini juga merupakan bentuk kepatuhan perusahaan terhadap PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

Total emisi gas rumah kaca (CO2, CH4, N2O) tahun 2015 sebesar 783.045,58 ton CO2-e. Jumlah tersebut paling besar bersumber dari kegiatan proses produksi sejumlah 564.667,24 ton CO2-e, sisanya berasal dari fasilitas pendukung yakni sebesar 218.378,34 ton CO2-e. Untuk emisi konvensional (SOx,

NOx) pada tahun 2015 jumlah emisi yang dilepaskan ke udara sebesar 113,16 ton untuk SOx dan 1.170,93 ton untuk NOx. [G4-EN15] [G4-EN16] [G4-EN21]

Selain menghitung emisi GRK, RU III Plaju juga mengidentifikasi dan memperhatikan pemakaian bahan perusak lapisan ozon dan melaksanakan program-program pengurangan pemakaian bahan tersebut. Bahan perusak lapisan ozon yang teridentifikasi digunakan dalam proses produksi RU III adalah tidak ada hingga akhir tahun 2015. RU III Plaju tidak lagi menggunakan bahan baku tersebut dan menggantinya dengan bahan subsitusi (AF11, Musicool) yang lebih ramah lingkungan. [G4-EN20]

Pada tahun 2015, untuk mengendalikan dan mengurangi emisi GRK yang dihasilkan, RU III melakukan beberapa program antara lain Retrofit Freon ke Musicool, Recovery Off Gas SRMGC, Subsitusi Fuel Oil menjadi Natural Gas dan Perbaikan valve, flange, tube. Dengan adanya program-program ini, hasil absolut penurunan emisi GRK tahun 2015 sebesar 117.121,58 ton CO2-e. [G4-EN19]

RU III juga melakukan uji emisi kendaraan terhadap kendaraan operasional kilang dan pihak ke-3 per semester bekerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup Kota Palembang. Kegiatan ini dilakukan untuk menjamin emisi yang keluar dari kendaraan dibawah baku mutu yang telah ditetapkan. Pada tahun 2015 telah dilakukan 2 kali pelaksanaan uji emisi kendaraan gratis yaitu pada 08 – 09 Juni 2015 dan 07 – 08 Desember 2015. Total kendaraan yang lulus uji emisi pada Bulan Juni 2015 sebanyak 153 buah kendaraan operasional perusahaan dan 111 buah kendaraan pihak ke-3, sedangkan total kendaraan yang lulus uji emisi pada Bulan Desember 2015 sebanyak 147 buah kendaraan operasional perusahaan dan 118 buah kendaraan pihak ke-3.

63

Laporan Keberlanjutan RU III (2015)

7.6. Pengelolaan Limbah

Sesuai dengan UU No. 18 tahun 2008, setiap perusahaan wajib melakukan pengelolaan sampah dari proses bisnisnya. RU III secara cermat melaksanakan pemantauan sekaligus penanganan berbagai jenis limbah yang dihasilkan dari setiap proses dalam kegiatan operasionalnya. Secara umum ada dua jenis limbah yang dihasilkan dari proses produksi RU III yakni limbah B3 dan limbah padat non B3.

Limbah B3 RU III ada yang diolah sendiri (Sludge Oil dengan metode Sludge Oil Recovery dan Pelumas Bekas) dan diolah ke pihak ketiga berizin (limbah B3 lainnya) sedangkan limbah padat non B3 diolah menjadi pupuk organik dan dibuang ke TPS bagi limbah yang tidak bisa diolah. Total limbah B3 yang dihasilkan dari proses produksi RU III Plaju pada tahun 2015 sebesar 8.198,54 ton sedangkan untuk limbah padat non B3 sebesar 711 ton (atau 8.7% wt).[G4-EN23]

Dalam mengurangi limbah B3, RU III melakukan pemanfaatan (recycle) pelumas bekas dengan menginjeksikan pelumas bekas bersama long residue sebagi feed unit HVU II. Kegiatan ini telah mendapatkan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui KepMen LH RI No. 201 tahun 2012. Dengan kegiatan ini, perusahaan berhasil melakukan pemanfaatan sebesar 100%

sekaligus mengurangi limbah B3 yang dihasilkan sebesar 26 ton pada tahun 2015. Inovasi ini sudah terverifikasi sebagai salah satu inovasi di ajang internasional “The 7th China Sanghai International Symposium on Quality and the Forum of International Academy for Quality.

Selain itu, RU III juga melakukan pemanfaatan (recovery) limbah B3 Sludge Oil. Dengan adanya kegiatan ini, maka RU III dapat mengurangi limbah B3 sebesar 7.000 m3 pada tahun 2015 sekaligus merecovery hasil SOR di unit distiller.

Sedangkan untuk mengurangi limbah padat non B3, RU III Plaju telah merintis kawasan konservasi terpadu untuk pengelolaan sampah Patraganik III, yang secara nyata mampu mengurangi timbulan sampah organik sebesar 2.202 ton sejak tahun 2011 dan sampah plastik sebesar 20,37 sejak tahun 2013.

Selain itu, RU III juga menerapkan program Correspondence untuk surat menyurat. Program e-Correspondence mulai diimplementasikan sejak bulan Juni 2015 kepada seluruh fungsi dan bagian di RU III Plaju, sebelumnya RU III melakukan program e-Admin. Dengan program e-Correspondence System, sistem surat-menyurat seperti Memorandum, Nota, Surat Masuk dan Surat Keluar yang yang sebelumnya menggunakan kertas digantikan dengan sistem elektronik yang memungkinkan persetujuan dan tanda tangan pejabat terkait secara paperless. Penurunan pemakaian kertas dari 724 rim (baseline data tahun 2010) menjadi 617 rim (tahun 2015) atau bekurang sebesar 14,8 %.

7.7. Pembuangan Air

Total air limbah pada tahun 2015 sebesar 16.076.609 m3, total air limbah proses produksi sebesar 13.170.469 m3sedangkan total air limbah fasilitas pendukung sebesar 2.906.139 m3.[G4-EN22]

Adapun metode pembuangan air limbah proses produksi setelah dilakukan proses sehingga dapat sesuai baku mutu yang ditetapkan yaitu melalui Oil Catcher (OC) atau Oil Separator (OS) yang kemudian akan dialirkan ke badan Sungai Komering dan Sungai Musi.

Berikut Daftar Oil Catcher (OC) atau Oil Separator (OS) : 1. OC 1 di area Plaju

2. OC 2 di area Plaju 3. OC 3 di area Plaju

4. OC 4 di area Plaju (ke Sungai Komering) 5. OC 5/6 di area Plaju (ke Sungai Komering) 6. OC 7 di area Plaju (ke Sungai Komering) 7. OC 8 di area Plaju (ke Sungai Komering) 8. OS 1/2 di area S. Gerong (ke Sungai Musi) 9. OS 4 di area S. Gerong (ke Sungai Komering)

RU III melakukan inovasi untuk mengurangi beban pencemaran air dengan cara 3R Aplikasi Model Musi Levelling Water Control Pada Basin Cooling Tower. Kegiatan ini merupakan pengganti dari metodologi dam (bendungan) saat revitalisasi Cooling Tower yang relatif tidak aman dan handal bila diaplikasikan di Cooling Tower RU III. Inovasi ini berasal dari Pertamina RU III sendiri atas inisiatif pekerja Pertamina RU III untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus meningkatkan kehandalan kilang Pertamina RU III. Inovasi ini mampu menurunkan konsumsi air permukaan sejumlah 57.616 m3 dan menurunkan beban pencemaran air sebesar 4,76 ton pada tahun 2015.

64

Laporan Keberlanjutan RU III (2015)

RU III juga melakukan Re-use Condesate Steam ex Polipropylene, Pada kegiatan ini mampu memanfaatkan air kondensate yang berasal dari buangan proses menjadi produk air baku untuk proses boiler. Kegiatan ini mampu mengurangi pemakaian air sebesar 26.280 m3 dan menurunkan beban pencemaran air sebesar 2,19 ton pada tahun 2015.

7.8. Tumpahan Minyak, Bahan Bakar & Bahan Kimia

RU III Plaju memiliki 8 (delapan) dermaga yang beroperasi dan berpotensi menimbulkan ceceran crude oil maupun produk dari kapal-kapal yang melakukan kegiatan loading unloading. Untuk antisipasi dan penanggulangan tumpahan minyak, RU III bekerjasama dengan Marine Region II. Readiness Oil Spill Protection seperti Oil Boom, Oil Skimmer, Oil Dispersant Chemical, Oil Containment Bag dan Oil Dispersant Pump selalu dilaporkan setiap bulannya. Pada tahun 2015, tidak ada tumpahan minyak yang terjadi di perairan RU III.[G4-EN24]

7.9. Kepatuhan Terhadap Hukum Dan Peraturan Lingkungan

Kepatuhan terhadap peraturan merupakan komitmen RU III dalam mempraktekkan tanggung jawab sosial. Terkait dengan pemenuhan persyaratan legal dan peraturan lingkungan hidup, RU III melakukan kerjasama dengan pemerintah mulai dari tingkat daerah yaitu Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Palembang dan BLH Kabupaten Banyuasin, tingkat provinsi yaitu BLH Provinsi Sumsel hingga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam bentuk workshop dan konsultasi langsung. Sebagai tindaklanjutnya, RU III Plaju melaksanakan program kerja seperti Sustainability Sertifikasi ISO 14001, pemenuhan baku mutu limbah cair, emisi, dan pengelolaan limbah B3, usaha penghematan dan konservasi sumber daya alam, serta program pemberdayaan masyarakat. Khusus untuk keanekaragaman hayati, RU III bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan dalam kegiatan penangkaran rusa.

Untuk memastikan pemenuhan semua persyaratan legal dan peraturan yang berlaku, dilakukan identifikasi dan evaluasi pemenuhan peraturan, audit internal, external dan rapat tinjauan manajemen.

Hasil audit dan rapat tinjauan manajemen selanjutnya dianalisis dan ditindaklanjuti guna terus mencapai pemenuhan persyaratan legal. Tracking tindaklanjut dilakukan di HSSEQ Committee Meeting setiap bulan.

Seluruh produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi oleh RU III Plaju diteruskan ke MOR khususnya MOR II untuk selanjutnya dipasarkan secara luas. Dengan demikian, RU III Plaju tidak terlibat langsung dalam pengukuran dan mitigasi dampak lingkungan atas produk – produk tersebut.

[G4-EN27]

Selama tahun 2015, RU III Plaju tidak pernah menerima denda dan sanksi ketidakpatuhan terhadap hukum/peraturan lingkungan serta tidak pernah mendapat keluhan apapun dari masyarakat ataupun pihak individual lainnya terkait dari kegiatan operasional RU III Plaju. [G4-EN29] Sejak tahun 2013 sampai tahun 2015 mendapatkan penganugerahan PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

65

Laporan Keberlanjutan RU III (2015)

Dalam dokumen Laporan Keberlanjutan RU III (2015) (Halaman 68-75)

Dokumen terkait