• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT

Dalam dokumen Laporan Keberlanjutan RU III (2015) (Halaman 75-78)

PENGHARGAAN RU III PLAJU TAHUN 2015

VIII. MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT

8.1. Komitmen RU III Plaju Dalam Memandirikan Masyarakat

Sebagai bagian dari industri energi yang berisiko tinggi, RU III Plaju berkomitmen kuat untuk secara serius mengelola lingkungan sosial masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan yang berpotensi terdampak langsung atas aktivitas perusahaan. Hal ini diwujudkan melalui program CSR yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memandirikan masyarakat. Program CSR ini dikelola melalui tahapan-tahapan tertentu agar dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan berjalan sesuai dengan visi-misi perusahaan.

Pemetaan sosial atau social mapping merupakan langkah awal yang ditempuh oleh perusahaan dalam mengidentifikasi potensi, kebutuhan dan permasalahan sosial yang ada dimasyarakat. Potensi dan permasalah yang ditemukan, nantinya akan menjadi rujukan perusahaan dalam menentukan program CSR apa yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Social mapping RU III Plaju dilakukan secara terstruktur oleh fungsi General Affairs (GA) yang bekerjasama dengan pihak ketiga, dalam hal ini Universitas Gadjah Mada (UGM), melalui :

1. Melakukan survey dan evaluasi wilayah Ring I yang melibatkan pihak pihak terkait seperti masyarakat sekitar, institusi pemerintah setempat, institusi pendidikan setempat dan LSM yang beroperasi di wilayah tersebut.

2. Membagi zona area komunitas utama dengan mempertimbangkan jarak komunitas terhadap wilayah operasi RU III Plaju.

Output pelaksanaan social mapping kemudian digunakan sebagai rujukan dan dasar perusahaan dalam menentukan dan menyusun Program Corporate Social Responsibility (CSR) sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas (PT) yaitu meningkatkan kemandirian dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara berkelanjutan serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).

Implementasi hasil social mapping diwujudkan RU III Plaju melalui program CSR unggulan yakni Pengelolaan Sampah Terintegrasi (Pasti) Patraganik III, Bank Sampah Anorganik Sinar Fajar dan Ternak Mandiri Biogas (Teman BiGi) Sambirejo-Srinanti.

8.2. Program Pengembangan Masyarakat

1. Pasti Patraganik III - Pengelolaan Sampah Terintegrasi Patraganik III

Pasti Patraganik III memiliki luas area sekitar 10 Ha yang terdiri dari lahan untuk pengolahan sampah, rumah penangkaran kupu-kupu, dan pembibitan tanaman buah.

Sebelum dialihfungsikan menjadi tempat pengolahan sampah terintegrasi, di lokasi tersebut merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) illegal dimana terdapat banyak tumpukan sampah baik sampah organik maupun anorganik yang tidak dikelola dengan baik sehingga menimbulkan pencemaran tanah serta pemandangan dan bau yang tidak sedap. Di lokasi di sekitar Jalan Selatan Pulo Layang Kelurahan Talang Putri ini juga dahulunya merupakan tempat yang rawan kriminalitas dan kejahatan.

Pasti Patraganik III melakukan pengelolaan sampah secara terintegrasi yang bertujuan untuk mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomis dan memiliki nilai tambah dengan memberdayakan masyarakat kelompok rentan dan individu eks-deviant behaviour dalam proses produksinya.

Pasti Patraganik III mampu menyerap sekitar ±22 ton sampah setiap bulannya dan menjadikanya berbagai olahan pupuk yang diakui kualitasnya. Varian pupuk yang dihasilkan antara lain berupa pupuk kompos, curah, granul, dan cair dengan kapasitas produksi Pupuk Curah 4.230 Karung / Tahun dan Pupuk Cair 6.000 Botol / Tahun. Dari hasil kegiatan usaha, Kelompok Pasti Patraganik III mampu meraup omset mencapai Rp 207.300.000 / Tahun

Progam Pasti Patraganik III ini tidak hanya mampu memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat disekitar perusahaan namun turut meningkatkan pendapatan dan taraf hidup anggotanya, serta mampu menurunkan angka potensi kriminalitas dengan terserapnya individu eks-deviant behaviour sebagai anggota program.

66

Laporan Keberlanjutan RU III (2015)

Pasti Patragananik III juga mulai memantapkan diri sebagai pusat informasi dan pengetahuan (knowledge & Information center) untuk berbagai pihak. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kunjungan dari berbagai pihak eksternal baik dari instansi pemerintahaan, perusahaan maupun akademisi untuk belajar dan benchmarking pengolahan sampah serta sebagai objek penelitian akademis.

Selain itu Pasti Patraganik III menjadi salah satu program pendukung pencapaian ADIPURA KENCANA Kota Palembang dan semakin menunjukkan eksistensinya, hal ini dibuktikan dengan adanya replikasi program Pasti Patraganik III dibeberapa daerah Sumatera Selatan.

2. Bank Sampah Anorganik Sinar Fajar

Dilatarbelakangi oleh rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan limbah sampah rumah tangga, khususnya sampah anorganik di wilayah Ring I Perusahaan, RU III Plaju melalui program Bank Sampah Anorganik Sinar Fajar di Kelurahan Plaju Darat.

Progam ini memberdayakan para ibu rumah tangga melalui kegiatan produktif dan ekonomis untuk mengubah dan memanfaatkan limbah sampah anorganik menjadi produk bernilai tambah. Selain meningkatkan keterampilan para ibu rumah tangga, program Bank Sampah Anorganik Sinar Fajar berhasil memberikan penghasilan tambahan kepada 32 ibu rumah tangga sebesar Rp 300.000 / Orang / Bulan, dari sebelumnya tidak berpenghasilan.

Sejak tahun 2014, kelompok Bank Sampah Sinar Fajar telah mampu mengembangkan usahanya dengan menerima berbagai pesanan produk seperti sandal hotel, souvenir pernikahan hingga pernak-pernik lainnya, dimana konsumennya tidak hanya di wilayah Sumatera Selatan namun juga meluas hingga ke Kota Batam dan Bali.

Dalam merealisasikan program ini, RU III Plaju bekerja sama dengan Dinas Kebersihan Kota Palembang dan Badan Lingkungan Hidup Palembang. Selain itu tahun 2015 turut melibatkan Dinas Pariwisata Kota Palembang untuk memberikan pelatihan rancangan desain produk-produk baru yang dapat diciptakan dan dikreasikan dari sampah anorganik.

3. Teman BiGi - Ternak Mandiri dan Biogas, Sambirejo-Srinanti

Sebagai wilayah yang menjadi sentra ternak sapi, Desa Sambirejo dan Desa Srinanti, Banyuasin didominasi oleh limbah kotoran sapi yang cukup menganggu kondisi lingkungan sekitar dan menimbulkan polusi udara. Merespon hal tersebut, RU III Plaju membangun instalasi Bio Digester dan membentuk kelompok pemanfaatan Biogas yang memiliki kegiatan mengolah limbah kotoran sapi menjadi bahan bakar alternatif yang murah dan mudah.

Di kedua desa tersebut, pemanfaatan limbah kotoran sapi tidak hanya sebatas digunakan untuk pupuk namun sebanyak 35 kepala keluarga sudah mampu mengolah kotoran sapi menjadi Biogas yang menjadi salah satu sumber energi alternatif yang digunakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil atau LPG dalam skala rumah tangga.

Melalui program Teman BiGi Ternak Mandiri dan Biogas di Desa Sambirejo dan Srinanti, masyarakat yang dahulunya mayoritas pengangguran dan berpenghasilan tidak tetap serta dibawah UMR mampu memperoleh pendapatan tetap Rp 2.750.000 / Bulan dari panen sapi tahunan dan menghemat pengeluaran Rumah Tangga (RT) dalam konsumsi LPG sebesar 60% / Bulan lewat barang subtitusi LPG 3Kg menjadi Biogas dengan kapasitas 2 meter kubik/digester.

Selain pengolahan Biogas, RU III Plaju juga memberikan pelatihan dalam pengolahan kotoran sapi menjadi Pupuk Kompos (Organik) serta pengelolaan lahan tidak produktif menjadi pertanian ketela pohon (singkong) yang mampu menghasilkan produk subtitusi Pupuk Kimia menjadi Pupuk Kompos (organik) dengan kapasitas 150 Kg / Bulan

dan menghemat pengeluaran petani dalam konsumsi Pupuk Kimia dengan subtitusi Pupuk Organik sebesar 100% serta tambahan penghasilan minimal Rp 400.000 / Orang / Bulan bagi para ibu yang tergabung dalam kegiatan Tata Boga pengolahan Keripik Singkong.

8.3. Pengelolaan Aspirasi Pemangku Kepentingan

RU III Plaju menyadari bahwa keberlangsungan operasi dan keberlanjutan perusahaan sangat dipengaruhi oleh para pemangku kepentingan (stakeholders). Oleh karena itu, pengelolaan aspirasi

67

Laporan Keberlanjutan RU III (2015)

dan harapan para pemangku kepentingan sangat penting dilakukan dan menjadi bagian dari aktivitas RU III Plaju.

Agar aspirasi dan harapan para pemangku kepentingan (stakeholders) dapat dikelola dengan baik, RU III Plaju mengidentifikasi dan membagi kelompok pemangku kepentingan (stakeholders) ke dalam beberapa kategori kelompok stakeholders, diantaranya :

1. Direksi & Dewan Komisaris 2. Pemerintah

3. Masyarakat

4. Pemasok & Pelanggan 5. Mitra

6. Pekerja

Adapun penghubung antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan di RU III Plaju adalah Fungsi Communication & Relations RU III atau pejabat lain yang ditunjuk berdasarkan ketentuan yang berlaku.

68

Laporan Keberlanjutan RU III (2015)

Dalam dokumen Laporan Keberlanjutan RU III (2015) (Halaman 75-78)

Dokumen terkait