• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Takalar

Kinerja adalah capaian keluaran/hasil/dampak dari kegiatan /program/sasaran sehubungan dengan penggunaan sumber daya pembangunan. Adapun kinerja pelayanan yang telah dilaksanakan oleh urusan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Takalar dalam periode 5 (lima) tahun yang lalu, tergambar pada tabel 2.1 dan tabel 2.2 serta penjelasan berikut:

54 Tabel 2.6. Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Target NSPK Target

IKK

T arget Indikator Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- (2013) 1 2

1 Proporsi Rumah Tangga dengan akses internet

450

2 Proporsi Rumah tangga

memiliki komputer pribadi 15,54% 15,13%

3 Jumlah KIM 100 100 100 100 100

4 Cakupan Pegembangan dan Pemberdayaan KIM tingkat kecamatan

1.100 1.100 1.100 1.100 1.100 5 Persentase penduduk yang

menggunakan HP/ Telepon 50,59%

6 Jumlah Pelayanan Publik

berbasis IT 2 7 2 4 100% 57,14%

7 Persentase Kecamatan

memiliki fasilitas Internet 9 9 9 9 100% 100%

8 Jumlah Media Massa yang

dimiliki Kabupaten 7 5 71,43%

9 Persentase pengaduan

gangguan komunikasi 0 0 100%

10 Persentase telekomunikasi

berizin 48% 100% 48% 67,31% 100% 67,31%

11 Buku ”kabupaten dalam angka”

12 Buku ”PDRB” (Data statistic sektoral)

Hasil olah data LAKIP dan LPPD Tahun 2013-2018

55 Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Takalar yang baru terbentuk pada Tahun 2016 dan efektif melaksanakan tugas dan fungsi pada Tahun Anggaran 2017, sehingga data target Kinerja dan realisasai kinerja yang dapat disajikan secara lengkap pada tabel 2.6 diatas terbatas pada Tahun Anggaran 2017 yang dikelola sendiri oleh Dinas Komunkasi dan Informatika Kabupaten Takalar. Adapun tahun 2013 s.d 2016 urusan Komunikasi dan Informatika masih melekat pada Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Takalar, urusan statistik melekat pada Bappeda Kabupaten Takalar serta urusan persandian melekat pada Sekretariat Daerah Kabupaten Taklaar.

Berdasarkan data capaian kinerja dalam tabel diatas, bahwa secara umum menunjukan bahwa capain kinerja urusan Komunikasi Dan Informatika, statistik, persandian Kabupaten Takalar belum sepenuhnya dapat diukur dengan baik. Namun dari data yang ada dapat disampaikan capaian kinerja sebagai berikut:

1. Proporsi Rumah Tangga dengan akses internet pada tahun 2017 sebanyak 650 rumah tangga dari total 67001 rumah tangga atau 0,0097 (0,97%);

2. Proporsi Rumah tangga memiliki komputer pribadi pada tahun 2017 sebesar 15,13%;

3. Jumlah KIM pada tahun 2017 sebanyak 100 buah tersebar di seluruh kecamatan yang ada;

4. Cakupan Pegembangan dan Pemberdayaan KIM tingkat kecamatan pada tahun 2017 sebanyak 1.100%;

5. Persentase penduduk yang menggunakan HP/ Telepon pada tahun 2016 sebesar 50,59%;

6. Jumlah Pelayanan Publik berbasis IT pada tahun 2016 sebanyak 4 buah;

7. Persentase Kecamatan memiliki fasilitas Internet pada tahun 2016 sebanyak 9 dari 9 kecamatan yang ada (100%);

8. Jumlah Media Massa yang dimiliki Kabupaten pada tahun 2016 sebanyak 5 media;

9. Persentase pengaduan gangguan komunikasi pada tahun 2016 tidak

56 ada pengaduan;

10. Persentase telekomunikasi berizin pada tahun 2016 sebesar 67,31%;

11. Buku ”kabupaten dalam angka” pada tahun 2017 terbit tepat waktu;

12. Buku ”PDRB” (Data statistic sektoral) pada tahun 2017 terbit tepat waktu.

Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa terdapat permasalahan yang perlu mendapat perhatian untuk dilakukan optimalisasi dan peningkatan kinerja yaitu:

1. Inventarisasi data base yang terkati dengan penyelenggaraan urusan komunikasi dan infomratika, statistik, dan persandian;

2. Meningkatkan akses informasi daerah oleh masyarakat antara lain dengan mendorong kepemililikan alat informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat;

3. Meningkatkan pemanfaatan teknologi infomasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik;

4. Meningkatkan pengawasan terhadap perizinan bagi penyelenggara komuniasi dan informasi di daerah;

5. Meningkatkan akurasi penerbitan data statistic sektoral daerah.

57

Tabel 2.7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah

1

(2017) Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 508.922.700 470.148.785 92,38% #DIV/0! #DIV/0!

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 965.564.000 943.355.000 97,70% #DIV/0! #DIV/0!

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur 29.000.000 28.953.000 99,84% #DIV/0! #DIV/0!

Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur 64.000.000 62.240.000 97,25% #DIV/0! #DIV/0!

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

539.776.900

442.494.042 81,98% #DIV/0! #DIV/0!

(A). Jumlah Program Rutin - - - - 2.107.263.600 - - - - 1.947.190.827 92,40% #DIV/0! #DIV/0!

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

######### ######### 1.333.400.000 42.155.000 59.074.300 1.332.400.000 99,72% 91,49% 99,93% #DIV/0! #DIV/0!

Program Pengkajian dan penelitian

bidang Informasi dan Komunikasi 94.624.400 86.438.000 91,35% #DIV/0! #DIV/0!

Program Kerjasama informasi

dengan mas media ######### ########## 92,78% #DIV/0! #DIV/0!

Program Fasilitasi Peningkatan SDM bidang Komunikasi dan informasi

Anggaran pada Tahun Ke - Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke - Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-Rata Pertumbuhan

Diolah dari data LAKIP dan Laporan Keuangan.

Masih merupakan bagian dari Dinas

Perhubungan dan Kominfo

Masih merupakan bagian dari Dinas Perhubungan dan Kominfo

Masih merupakan bagian dari Dinas Perhubungan dan Kominfo

Masih merupakan bagian dari Dinas Perhubungan dan Kominfo

Masih merupakan bagian dari Dinas Perhubungan dan Kominfo

Masih merupakan bagian dari Dinas Perhubungan dan Kominfo

58 Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Takalar yang baru terbentuk pada Tahun 2016 dan efektif melaksanakan tugas dan fungsi pada Tahun Anggaran 2017, sehingga data anggaran dan realisasai anggaran yang dapat disajikan secara lengkap pada tabel 2.7 diatas terbatas pada Tahun Anggaran 2017 yang dikelola sendiri oleh Dinas Komunkasi dan Informatika Kabupaten Takalar. Adapun tahun 2013 s.d 2016 urusan Komunikasi dan Informatika masih melekat pada Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Takalar, urusan statistik melekat pada Bappeda Kabupaten Takalar serta urusan persandian melekat pada Sekretariat Daerah Kabupaten Taklaar.

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa anggaran belanja belanja yang dialokasikan untuk dinas Komunikasi dan Informatika pada Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp3.750.000.000,00 terdiri dari anggaran program rutin sebesar Rp2.107.263.600,00 dan anggaran program urusan sebesar Rp1.642.736.400,00. Dari sejumlah anggaran tersebut dapat diserap sebagai realisasi anggaran sebesar Rp3.580.690.827,00 (95,49%) terdiri dari realisasi anggaran program rutin sebesar Rp1.947.190.827,00 (92,40%), serta realisasi anggaran dari program urusan sebesar Rp1.633.500.000,00 (99,44%). Hal ini dapat menunjukkan bahwa alokasi angaran untuk menyelenggarakan urusan komunikasi dan informatika, persandian dan statistik masih belum memadai. Oleh karena itu kedepannya dalam rangka peningkatan kinerja urusan Komunikasi dan informatika, statistik dan persandian agar dapat dialokasikan anggaran yang memadai untuk menunjang pelaksanaan tupoksi serta pencapaian kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Takalar.

59 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Takalar 2.4.1. Kekuatan (Strengths)

Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam Dinas Komunikasi dan Informatika kab Takalar yang ada. Dalam mencermati atau menganalisis lingkungan internal, kondisi internal dan data yang ada dan beberapa faktor yang merupakan Kekuatan (Strength) Dinas Komunikasi dan Informatika adalah :

(a) Adanya regulasi yang jelas sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika;

(b) Adanya komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh elemen organisasi;

(c) Tersedianya sejumlah Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika yang siap melaksanakan tugas dan fungsi;

(d) Tersedianya sarana dan prasarana kerja;

(e) Tersedinya alokasi anggaran untuk membiayai program dan kegiatan.

2.4.2. Kelemahan (Weakness)

Dari pengamatan kondisi dan data yang ada, beberapa faktor yang dianggap merupakan Kelemahan (Weakness) yang terdapat dalam Dinas Komunikasi dan Informatika adalah :

(a) Terbatasnya SDM yang benar-benar memiliki kemampuan teknis dibidang komunikasi informatika persandian dan statistik;

(b) Rendahnya disiplin dan motifasi kerja sebagian pegawai;

(c) Terbatasnya jumlah dan kualitas sarana dan prasana bidang komunikasi, informatika, statisti dan persandian;

(d) OPD yang baru terbentuk sehngga terbatasnya elemen data dan informasi yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi.

2.4.3. Peluang (Opportunities)

Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang mungkin dan akan terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar Dinas Komunikasi dan Informatika, kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi

60 lingkungan sekitar, yang meliputi :

(a) Kesempatan yang luas untuk peningkatan kualifikasi SDM melalui pendidikan dan pelatihan teknis;

(b) Peningkatan kuantitas SDM melalui rekruitmen dari kalangan ASN Pemda maupun rekruitmen baru;

(c) Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengelola infomasi daerah khususnya kelompok Informasi Masyarkat;

(d) Teknologi informatika dapat mengefektifkan pelaksanaan tugas dan fungsi;

(e) Adanya peranan media massa cetak dan elektronik dalam mendukung pelaksanaan tugas;

(f) Dukungan yang kuat dari pimpinan eksekutif dan legislative;

(g) Perkembangan pembangunan dan ekonomi.

2.4.4. Ancaman (Threats)

Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri, yang meliputi:

(a) Adanya perubahan regulasi dari pemerintah pusat yang sering terjadi;

(b) Perkembangan teknologi bidang komunikasi dan informatika yang cepat;

(c) Terbatasnya kepemilikan media informasi dikalangan masyarakat;

(d) Belum meratanya pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan informatika di seluruh wilayah Kabupaten Takalar.

(e) Dinamika masyarakat yang menuntut terciptanya pemerintahan yang baik (good governance).

(f) Masyarakat menginginkan pelayanan cepat, tepat dan terpadu serta ketersediaan infomasi yang akurat dan infomatif.

Dengan memahami kondisi diatas, maka Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Takalar merumuskan strategi yang merupakan rencana menyeluruh dan terpadu sebagaimana dalam tabel SWOT berikut:

61 Tabel 2.8. Analisis SWOT

INTERNAL

EKSTERNAL

Strength (Kekuatan):

(a) Adanya regulasi yang jelas sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika;

(b) Adanya komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh elemen organisasi;

(c) Tersedianya sejumlah Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika yang siap melaksanakan tugas dan fungsi;

(d) Tersedianya sarana dan prasarana kerja;

(e) Tersedinya alokasi anggaran untuk membiayai program dan kegiatan.

(f) Adanya keinginan untuk

mengintegrasikan data-data untuk kepentingan pelayanan public melalui jaringan.

Weakness (Kelemahan):

(a) Terbatasnya SDM yang benar-benar memiliki kemampuan teknis dibidang komunikasi informatika persandian dan statistik;

(b) Rendahnya disiplin dan motifasi kerja sebagian pegawai;

(c) Terbatasnya jumlah dan kualitas sarana dan prasana bidang komunikasi, informatika, statistik dan persandian;

(d) OPD yang baru terbentuk sehingga terbatasnya elemen data dan informasi yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi.

Oportunities (Peluang):

(a) Kesempatan yang luas untuk peningkatan kualifikasi SDM melalui pendidikan dan pelatihan teknis;

(b) Peningkatan kuantitas SDM melalui rekruitmen dari kalangan ASN Pemda maupun rekruitmen baru;

(c) Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengelola infomasi daerah khususnya kelompok Informasi Masyarkat;

(d) Teknologi informatika dapat mengefektifkan pelaksanaan tugas dan fungsi;

(e) Adanya peranan media massa cetak dan elektronik dalam mendukung pelaksanaan tugas;

(f) Dukungan yang kuat dari pimpinan eksekutif dan legislative;

(g) Perkembangan pembangunan dan ekonomi.

Strategi S-O:

1. Memanfaatkan ketersediaan SDM bidang teknologi Informasi untuk mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat;

2. Memanfaatkan saranan dan prasarana kerja yang tersedia;

3. Memanfaatkan ketersediaan jaringan intranet dan internet dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat 4. Realisasikan keinginan untuk

menintegrasikan data dalam

pemanfaatan teknologi informatika untuk mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat.

Strategi W-O:

1. Meningkatkan kemampuan SDM yang terampil dalam penggunaan teknologi infomrasi untuk mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat

2. Meningkatkan disiplin dan motivasi pegawai untuk berkinerja melalui pemberian reward dan phunishment.

3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana bidang komunikasi, informatika, statistik dan persandian untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi

4. Melakukan inventarisasi data-data dan pemutakhiran data yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi.

Threats (Ancaman):

(a) Adanya perubahan regulasi dari pemerintah pusat yang sering terjadi;

(b) Perkembangan teknologi bidang komunikasi dan informatika yang cepat;

(c) Terbatasnya kepemilikan media informasi dikalangan masyarakat;

(d) Belum meratanya pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan informatika di seluruh wilayah Kabupaten Takalar.

(e) Dinamika masyarakat yang menuntut terciptanya pemerintahan yang baik (good governance).

(f) Masyarakat menginginkan pelayanan cepat, tepat dan terpadu serta ketersediaan infomasi yang akurat dan infomatif.

Strategi S-T:

1. Adaptasi dengan adanya perubahan regulasi

2. Memanfaatkan sdm bidang teknologi informatika mengikuti perkembangan teknologi informasi yang terbaru 3. Memanfaatkan media yag ada untuk

penyampaian informaasi kepada masyarakata

4. Meningkatkan koordinasi untuk mengarahkan pembangunan bidang Kominfo secara merata

5. Meningkatkan akuntabilitas kinerja dan keuangan untuk terwujudnya good governance

6. Memanfaatakan ketersediaan jaringan yang ada untuk pelayanan yang cepat, tepat dan terpadu serta ketersediaan infomasi yang akurat dan infomatif.

Strategi W-T:

1. SDM diberikan pelatihan memadai secara berkala untuk menguasai perkembangan teknologi informatika terbaru, serta pemahaman atas perubahan regulasi

2. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas peralatan sesuai dengan perkembangan teknologi.

3. Membuat SOP dan meningkatkan kualitas pelayanan, mengurangi ketidakpuasan layanan.

BAB III

62 PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Dokumen terkait