• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I :

E. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Berdasarkan telaah terhadap beberapa hal sebagaimana tersebut diatas, dan dengan memperhatikan beberapa factor internal dan eksternal, maka Secara umum permasalahan dalam pembangunan pendidikan dan kebudayaan sebagaimana tertuang didalam RPJMD Kabupaten Sragen Periode 2016-2021 dapat diidentiifikasi isu-isu strategis terkait dengan bidang pendidikan dan kebudayaan hal-hal sebagai berikut :

1. Masih rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD, APK PAUD sampai dengan tahun 2015 sebesar 40% lebih rendah dari Jawa Tengah yaitu sebesar 72%.

2. Masih rendahnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan Dasar. Ruang kelas dalam kondisi baik tingkat SD baru mencapai 77% pada

35 tahun 2015, yang seharusnya pada tahun 2015 mencapai 90%. SD/MI yang memiliki perpustakaan layak sesuai standar mencapai 48% pada tahun 2015.

3. Belum optimalnya pemerataan pelayanan pendidikan dasar 9 tahun APK SD/MI pada tahun 2015 sebesar 99,88% dan APK SMP sebesar 92,10%.

4. Belum tertanganinya secara optimal Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam memperoleh pelayanan pendidikan. Persentase anak difabel yang memperoleh peayananpendidikan sebesar 0,11% pada tahun 2015 dan Belum adanya sekolah inklusif pada jenjang pendidikan dasar.

5. Masih rendahnya guru TK/RA dan SD/MI berkualifikasi S1/DIV. Untuk guru TK/RA sampai dengan tahun 2015 baru mencapai 58%, sedangkan guru SD/MI baru mencapai 81%.

6. Angka Tingkat Buta Aksara masih tinggi. Pada tahun 2015 angka Buta Aksara sebesar 3,7% dari penduduk usia 15 tahun ke atas.

7. Masih rendahnya pelestarian dan akulturasi adat dan nilai-nilai budaya daerah.

Hal ini disebabkan semakin meningkatya pengaruh budaya dari luar negeri.

8. Belum optimalnya upaya pelestarian benda purbakala dan peninggalan sejarah sebagai aset budaya daerah.

9. Masih rendahnya inovasi dalam pengembangan seni dan budaya daerah untuk mengangkat citra budaya daerah. Hal ini disebabkan masih kurangnya apresiasi karya seni budaya daerah.

10. Belum kuatnya kerjasama dan jalinan kemitraan antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya daerah.

TABEL III.1

CAPAIAN KINERJA TAHUN 2011-2015 BIDANG PENDIDIKAN (sudah diedit)

No Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

1 % anak usia 4-6 tahun mengikuti program PAUD dan TK/RA

31,18 80 80 81 82

2 % TK/RA memiliki sarana dan prasarana belajar/bermain

60,1 100 85 86 87

3 % TK/RA menerapkan manajemen sekolah berbasis sekolah sesuai dengan manual yang ditetapkan oleh menteri

60 53 60 62 64

4 % APM SD/MI 99,97 99,08 99,97 99,86 99.88

5 % APM SMP/MTs 91,08 91,08 90,39 91,87 92.10

6 % Angka Putus Sekolah SD 1 0,1 0,01 0,1 0.1

36

No Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

7 % ruang kelas SD/MI sesuai standar

60 70 72 75 77

8 % SD/MI memiliki laboratorium IPA dan komputer

50 15 25 30 35

9 % SD/MI memiliki perpustakaan sesuai standar

51 40 45 46 48

10 % SMP/MTs memiliki

laboratorium IPA dan komputer

60 157 160 100 100

11 % SMP/MTs memiliki perpustakaan sesuai standar

91 74 75 85 87

12 % Angka Kelulusan UASBN 98 99,8 99,16 99,94 99.96

13 % lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs

99,9 99,17 99,81 98,38 99.85

14 % Angka Putus Sekolah SMP/MTs

0,08 0,08 0,04 0,05 0.05

15 % Angka Kelulusan Ujian Nasional SMP/MTs

20 % lulusan SMK diterima di dunia kerja sesuai dengan keahliannya

85 80 80 84

21 % penduduk usia 15-44 tahun bisa membaca dan menulis

97,87 97,61 97,61 95 97.3

22 Jumlah orang buta aksara dalam kelompok usia 15-44 tahun

976 912 891 945

23 Tersedianya data dasar keaksaraan yang diperbarui secara terus menerus

1 1 1 1 1

24 % penduduk usia sekolah yang belum sekolah di SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA menjadi peserta didik program paket A, B dan C

25 25 15 14 12

25 % tutor program paket A, B dan C memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan

6 100 90 85 90

26 % pusat kegiatan belajar

masyarakat memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis

75 79 79 79 80

37

No Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

pembelajaran

27 Tersedianya data dasar kesetaraan SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA yang

diperbarui secara terus menerus

1 1 1 1 1

28 % penduduk putus sekolah, pengangguran dan dari keluarga pra sejahtera menjadi peserta didik dalam

kursus-kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang

8 30 35 37 40

29 % lembaga kursus memiliki ijin operasional dari pemerintah atau pemerintah daerah

85 100 95 95 98

30 % lembaga kursus dan lembaga pelatihan terakreditasi

2 20 20 21 23

31 % lulusan kursus, pelatihan, magang, kelompok belajar usaha dapat memasuki dunia kerja

40 75 75 80 83

32 % tenaga pendidik, instruktur atau penguji praktek sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan

50 65 56 66 70

34 Tersedianya data dasar kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang yang diperbarui secara terus menerus

1 1 1 1 1

35 % penduduk difable menjadi peserta didik SLB

0,03 0,08 0,08 0,09 0.10

36 % angka kelulusan SLB 100 99 99 100 100

37 % guru SLB memiliki kualifikasi sesuai dengan standar

kompetensi yang ditetapkan

60 66 70 75 80

38 SLB memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis pembelajaran

2 4 5 5 5

39 Tersedianya data dasar pendidikan khusus yang

diperbarui secara terus menerus

1 1 1 1 1

38

No Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

40 % guru yang layak mendidik TK/RA dengan kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional

30 65 50 55 58

41 % guru SD yang sertifikasi 20 56 60 79,1 82

42 % guru SD/MI layak mengajar 70 88 75 79,4 81

43 % guru SMP/MTs memiliki kualifikasi sesuai dengan kompetensi yg ditetapkan

90 91,5 91,5 92,3 93.1

44 % guru SMP/MTs yang bersertifikasi

30 75 57 92,32 91.3

45 % guru SMA/SMK/MA yang bersertifikasi

60 85 85 84,24 86

46 % guru SMA/SMK/MA layak mengajar

90 94 97 95,43 95.9

47 % lembaga PAUD memiliki tata kelola dan citra yang baik

50 75 75 75 77

48 % SD/MI menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

100 80 80 100 100

49 % SMP/MTs menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

40 100 100 100 100

50 % SMA/SMK/MA melaksanakan program MBS dengan baik

7 100 100 100 100

51 Penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO

9001-2000/sekolah RSBI (unit)

15 15 15 15

39 BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

A. TUJUAN JANGKA MENENGAH

Untuk mendukung implementasi dari misi tersebut diatas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen mempunyai peran yang sangat strategis dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang ada relevansinya dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan dan kebudayaan sebagaimana tertuang didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Sragen Tahun 2016-2021 yaitu pada misi ke 4 : Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas untuk meningkatkan daya saing daerah selama kurun waktu 5 tahun kedepan.

Kebijakan untuk mengarahkan pencapaian misi ke 4 yang telah dirumuskan didalam RPJMD Kabupaten Sragen Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan

Dengan berpedoman para rumusan kebijakan RPJPM tersebut diatas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen merumuskan tujuan strategis (T) berdasarkan jenjang layanan pendidikan dan system tata kelola yang diperlukan berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen dengan rumusan sebagai berikut :

40 1. Tujuan Startegis.

Tujuan strategis Jangka Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Tahun 2016-2021 dapat dirumuskan sebagai berikut :

Tabel ……….

T 2 Meningkatkan mutu dan akses Pendidikan di Sekolah Dasar

T 3 Meningkatkan mutu dan akses Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama T 4 Meningkatkan pelestarian dan akses di bidang Kebudayaan Daerah

T 5 Meningkatkan system dan tata kelola yang efisien dan efektif untuk menjamin layanan prima pendidikan dan kebudayaan

B. SASARAN STRATEGIS JANGKA MENENEGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Untuk mewujudkan tujuan strategis tersebut diatas diperlukan sejumlah sasaran strategis dan indicator masing-masing sasaran seperti dalam rumusan berikut ini :

RUMUSAN TUJUAN, SASARAN, DAN TARGET INDIKATOR KINERJA MASING-MASING SASARAN

No TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE

1 2 3 4 5

% TK/RA memiliki sarana dan prasarana

41 Jml orang buta aksara usia

15-44 tahun

900 800 700 600 500

% penduduk usia sekolah yang belum sekolah di SD/MI, SMP/MTs dan dan C memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan

92 92 92,5 93 93,5

% pusat kegiatan belajar masyarakat memiliki

% penduduk putus sekolah, pengangguran dan dari

% lembaga kursus memiliki ijin operasional dari pemerintah atau pemerintah daerah

99 99 99 99 99

% lembaga kursus dan lembaga pelatihan

42 dengan standar teknis yang ditetapkan

% Angka Putus Sekolah SD/MI

0,1 0,1 0,1 0,1 0,1

% SD memiliki Ruang Kelas kondisi baik

20,00 20,50 21,00 22,00 23,00

% SD memiliki laboratorium IPA

79 79,20 79,5 79,75 80,5

% SD memiliki Ruang Perpustakaan sesuai standart

63,71 65 67 69 70

% SD/MI yang memiliki Ruang UKS sesuai Standar

44,00 44,50 44,90 45,10 45,20

% SD memiliki Ruang Guru 88.13 89.01 89.35 89.88 89.88

43

% Guru SD berkualifikasi S1/D4 yang sesuai dengan kompetensi yang

% Angka Putus Sekolah SMP/MTs

0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

% SMP memiliki Ruang Kelas kondisi baik

% SMP memiliki Ruang Perpustakaan sesuai

82,70 82,75 82,80 82,90 82,95

44 standart

% SMP memiliki ruang UKS sesuai standart

57 58 58,5 59 59,5

% SMP memiliki Ruang Guru sesuai standart

73,5 75 75,6 80 85

% Kelulusan UN SMP/MTs 99,70 99,70 99,70 99,70 99,70

% Lulusan SMP/MTs melanjutkan ke jenjang Dikmen

94,50 94,50 94,50 94,50 94,50

% Guru SMP yang sertifikasi

93,5 93,5 94 94 95

% Guru SMP berkualifikasi S1/D4 sesuai dengan

% dokumen Perencanaan, evaluasi dan pelaporan

% sekolah masuk sistem dapodikdas

45

daerah permuseuman,

pelestarian sejarah dan tradisi, serta pengembangan kesenian tradicional dan kesenian daerah

Tersedianya dokumen dan arsip sejarah dan

kebudayaan yang terbaharui

100 100 100 100 100

% benda cagar budaya yang terdaftar registrasi nasional dan penetapannya

100 100 100 100 100

Jumlah promosi pariwisata melalui pentas dan atraksi seni budaya tradisional

24 24 25 25 25

% Jml organisasi kesenian dan kebudayaan yang terdata secara update

60 70 80 90 100

46 BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan pembangunan pendidikan dan kebudayaan Tahun 2016-2021 dirumuskan berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Sragen, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kemendikbud serta mengacu pada RPJMD Kabupaten Sragen Tahun 2016-2021 dan capaian pembangunan pendidikan dan kebudayaan sampai dengan tahun 2016.

Strategi dan arah kebijakan ini juga memperhatikan komitmen Pemerintah dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terhadap konvensi internasional mengenai pendidikan, khususnya Konvensi Dakar tentang pendidikan untuk semua (education For All), Konvensi Hak Anak (Convention on the Right of Child) Millenium Development Golad (MDGs) dan World Summit on Sustainble Development.

Strategi dan arah kebijakan pembangunan pendidikan tahun 2016-2021 disusun untuk memberikan arah dan pedoman bagi penyelenggaraan pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Sragen dengan efisien dan efektif. Arah dan kebijakan yang akan dirumuskan juga akan menjadi acuan untuk mencapai target-target selama 5 tahun mendatang, dengan demikian diharapkan memberikan output pembangunan pendidikan dan kebudayaan yang optimal.

Dengan berpedoman pada penjelasan tersebut diatas, maka strategi dan arah kebijakan yang dirumuskan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen dalam 5 tahun mendatang dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Strategi

Strategi umum Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen dalam bidang pembangunan pendidikan dan kebudayaan yang dirumuskan dalam RPJMD Kabupaten Sragen tahun 2016-2021 adalah : Meningkatkan mutu dan akses pendidikan melalui pemberian sarana dan prasarana pendidikan PAUD, Dikdas, peningkatan kualitas guru, pemberian beasiswa dan BOSDA.

Adapun langkah-langkah strategis yang akan ditempuh oleh Dinas Pendidkan dan kebudayaan Kabupaten Sragen dalam kurun waktu 5 tahun mendatang (2016-2021) adalah sebagai berikut :

a. Strategi Pencapaian Tujuan Strategis T1

Tujuan strategis T1, yaitu Meningkatkan mutu dan akses Pendidikan Anak Usia Dini dan pendidikan non formal di Kabupaten sragen dengan menggunakan strategi sebagai berikut :

a) Peningkatan APK PAUD;

47 b) Peningkatan kualifikasi Pendidik PAUD minimal D4/S1;

c) Peningkatan kompetensi pendidik PAUD melalui berbagai kegiatan sosialisasi, seminar, workshop, diklat dan lain-lain;

d) Pengembangan system pembelajaran yang bermutu berbasis teknologi informasi dan standart mutu PAUD yang dikaitkan pula dengan keterlaksanaan akreditasi;

e) Pembangunan gedung PAUD baru yang didukung oleh ketersediaan sarana prasarana termasuk Alat Pembelajaran Edukatif (APE) yang merata secara bertahap.

f) Penyediaan subsidi bagi kesejahteraan pendidik PAUD non PNS dan non sertifikasi;

g) Penyediaan subsidi semacam BOSDA PAUD untuk meningkatkan keterjangkauan dan pemerataan layanan PAUD diseluruh Desa/Kalurahan;

h) Peningkatan manajemen kelembagaan PAUD berbasis pemberdayaan dan kepedulian masyarakat;

i) Penuntasan program keniraksaraan bagi penduduk umur 15 s/d 44;

j) Peningkatan kompetensi dan kualifikasi tutor Kejar Paket A, B dan C sesuai standart minimal D4/S1;

k) Peningkatan mutu lulusan paket kesetaraan melalui system pembelajaran yang bermutu dengan memanfaatkan system teknologi informasi dan standart mutu;

l) Peningkatan kapasitas kelembagaan kursus dan pelatihan agar mampu mencetak tenaga-tenaga trampil dan dapat terserap di dunia usaha dan dunia industri;

m) Peningkatan kemampuan untuk berwirausaha secara mandiri maupun berkelompok melalui program desa vokasi;

n) Penyediaan subsidi bagi warga belajar paket keaksaraan maupun kesetaraan baik A, B maupun C untuk meningkatkan akses dan kesempatan memperoleh pendidikan sesuai dengan program pendidikan untuk semua/PUS;

b. Strategi Pencapaian Tujuan Strategis T2

Tujuan strategis T2, yaitu Meningkatkan mutu dan akses Pendidikan di Sekolah Dasar di Kabupaten Sragen dengan menggunakan strategi sebagai berikut :

a) Peningkatan APK SD/MI;

48 b) Penurunan angka putus sekolah SD/MI;

c) Peningkatan kualifikasi Pendidik minimal D4/S1 meningkat ke S2;

d) Peningkatan kompetensi pendidik SD melalui berbagai kegiatan seperti sosialisasi, seminar, workshop, diklat dan lain-lain;

e) Pengembangan system pembelajaran yang bermutu berbasis teknologi informasi dan standart mutu SD yang dikaitkan pula dengan keterlaksanaan akreditasi;

f) Penyediaan sarana prasarana yang memadai baik kuantitatif maupun kualitatif dengan mengacu pada standart nasional pendidikan;

g) Pembangunan ruang kelas baru dan pemeliharaan ruang kelas yang sudah tersedia agar memadai;

h) Pemenuhan ruang laboratorium dan perpustakaan di setiap satuan pendidikan;

i) Penyediaan subsidi bagi kesejahteraan pendidik SD non PNS dan non sertifikasi;

j) Penyediaan BOSDA SD untuk meningkatkan keterjangkauan dan pemerataan layanan pendidikan dasar;

k) Penyediaan anggaran beasiswa miskin untk menjamin keberlangsungan pendidikannya minimal sampai dengan tuntas wajib belajar 9 tahun dan rintisan wajib belajar 12 tahun;

l) Penyediaan anggaran beasiswa berprestasi untuk memotivasi peserta didik dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan;

m) Peningkatan manajemen berbasis sekolah/MBS yang bertumpu pada pemberdayaan komite sekolah, alumni dan kepedulian masyarakat.

c. Strategi Pencapaian Tujuan Strategis T3

Tujuan strategis T3 yaitu Meningkatkan mutu dan akses Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Sragen dengan menggunakan strategi sebagai berikut :

a) Peningkatan APK SMP/MTs;

b) Penurunan angka putus sekolah SMP/MTs;

c) Peningkatan kualifikasi Pendidik minimal D4/S1 meningkat ke S2;

d) Peningkatan kompetensi pendidik SMP;

e) Pengembangan system pembelajaran yang bermutu dengan memanfaatkan system informasi berbasis teknologi informasi dan standart mutu SMP yang dikaitkan pula dengan keterlaksanaan akreditasi;

49 f) Penyediaan sarana prasarana yang memadai baik kuantitatif maupun

kualitatif;

g) Pembangunan ruang kelas baru dan pemeliharaan ruang kelas yang sudah tersedia agar memadai;

h) Pemenuhan ruang laboratorium dan perpustakaan di setiap satuan pendidikan;

i) Penyediaan subsidi bagi kesejahteraan pendidik SMP non PNS dan non sertifikasi;

j) Penyediaan BOSDA bagi SMP untuk meningkatkan keterjangkauan dan pemerataan layanan pendidikan dasar dan tuntas wajib belajar 9 tahun;

k) Penyediaan anggaran beasiswa miskin untk menjamin keberlangsungan pendidikannya minimal sampai dengan tuntas wajib belajar 9 tahun dan rintisan wajib belajar 12 tahun;

l) Penyediaan anggaran beasiswa berprestasi untuk memotivasi peserta didik dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan;

m) Peningkatan manajemen berbasis sekolah/MBS yang bertumpu pada pemberdayaan komite sekolah, alumni dan kepedulian masyarakat.

d. Strategi Pencapaian Tujuan Strategi T 4

Meningkatkan kelestarian budaya dan nilai nilai kearifan lokal di Kabupaten Sragen dengan menggunakan strategi sebagai berikut :

a) Peningkatan upaya Pelestarian, benda, situs, dan Kawasan Cagar Budaya dan kegiatan kesenian daerah;

b) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan kekayaan budaya daerah, kekayaan ragam kesenian daerah, kekayaan benda, situs dan cagar budaya daerah;

c) Peningkatan manajemen pelestarian, pengelolaan dan pengembangan kekayaan budaya daerah, kekayaan ragam kesenian daerah, kekayaan benda, situs dan cagar budaya daerah;

e. Strategi Pencapaian Tujuan Strategis T5

Tujuan Strategi T5 yaitu meningkatkan system dan tata kelola pendidikan yang efisien dan efektif untuk menjamin layanan prima pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Sragen dengan menggunakan strategi sebagai berikut :

50 a) Penguatan kelembagaan, prosedur kerja, sumber daya manusia dan

pelayanan prima Dinas Pendidikan dan Kebudaayaan berbasis ICT;

b) Penguatan system perencanaan, evaluasi dan pelaporan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berbasis ICT;

c) Penguatan system penganggaran, pengendalian dan pengawasan internal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;

d) Penguatan system penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMP berbasis on line untuk menjamin PPDB yang berkeadilan, transparan, dan akuntabel serta non diskriminasi;

e) Peningkatan layanan akurasi data berbasis dapodik;

f) Peningkatan sinergitas, dan koordinasi eksternal dalam rangka mendukung program-program pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan secara umum;

2. Arah Kebijakan :

Arah Kebijakan umum Pemerintah daerah Kabupaten Sragen dalam bidang pembangunan pendidikan dan kebudayaan sebagaimana yang dirumuskan dalam RPJMD Kabupaten Sragen tahun 2016-2021 adalah : Peningkatan mutu dan akses pendidikan difokuskan pada peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana, mutu tenaga pendidikan dan kependidikan , BOSDA dan beasiswa penduduk tidak mampu.

Adapun arah kebijakan yang akan ditempuh oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen dalam kurun waktu 5 tahun mendatang (2016-2021) dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel : ………….

Tentang keterkaitan Kebijakan umum dengan arah kebijakan dinas pendidikan Kode Kebijakan Umum

RPJMD

Arah Kebijakan Dinas Pendidikan

1 Peningkata kualitas dan kuantitas sarana

prasarana

1) Pemenuhan ketersediaan gedung/ruang kelas dengan jumlah yang cukup dan sesuai standart sarpra di semua jenjang

pendidikan.

2) Pemenuhan ruang laboratorium dan

kelengkapannya dengan jumlah yang cukup sesuai standart laboratorium di semua jenjang pendidikan.

51 3) Pemenuhan ruang perpustakaan dan

kelengkapannya dengan jumlah yang cukup sesuai standart laboratorium di semua jenjang pendidikan.

4) Pemeliharaan dan rehabilitasi gedung/ruang dan kelengkapannya untuk menjamin

keberlangsungan proses belajar mengajar disemua jenjang pendidikan.

5) Pemenuhan ruang kepala sekolah dan guru dalam jumlah yang cukup dan memadai sesuai standart

2 Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

1) Penyediaan guru yang berkualitas dan penempatan yang merata.

2) Pemenuhan kualiifikasi pendidik/tutor minimal D4/S1 meningkat ke S2 untuk semua jenjang pendidikan baik formal maupun non formal.

3) Peningkatan sertifikasi pendidik di semua jenjang.

4) Peningkatan kompetensi guru/tutor sebagai unsur utama peningkatan mutu pendidikan dengan penekanan pada 4 kompetensi guru yaitu : kpmpetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi social dan

kompetensi kepribadian.

5) Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan agar mampu melayani

kebutuhan administratif persekolahan untuk mendukung tata kelola yang baik di satuan pendidikan.

3 Penyediaan BOSDA 1) Pemberian BOSDA yang bersumber dari APBD dengan jumlah yang cukup secara bertahap kepada satuan pendidikan PAUD, SD/MI dan SMP/MTs sebagai upaya untuk meningkatkan mutu dan akses pendidikan agar program pendidikan gratis benar-benar segera terwujud.

2) Penguatan tata kelola manajemen BOSDA sebagai upaya agar BOSDA dapat tersalur dengan lancar sesuai regulasi dan dapat dipergunakan secara efisien dan efektif.

3) Penyediaan petunjuk teknis penggunaan dana BOSDA agar tidak tumpang tindih dengan penggunaan dana BOS reguler yang bersumber dari APBN. Penyediaan dana

52 BOSDA yang bersumber dari APBD

Kabupaten penganggarannya dalam bentuk program dan kegiatan.

4 Beasiswa penduduk tidak mampu

1) Pemberian beasiswa penduduk tidak mampu diperuntukkan bagi siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama sebagai upaya untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga kurang mampu secara ekonomi.

2) Peningkatan jumlah penerima beasiswa kurang mampu yang dananya bersumber dari luar APBD Kabupaten sebagai upaya mengurangi beban anggaran APBD Kabupaten.

3) Penguatan tata kelola manajemen Beasiswa miskin agar penggunaannya benar-benar untuk keperluan pribadi siswa yang bersangkutan dalam rangka menjamin keberlangsungan pendidikannya.

5 Peningkatan mutu Pendidikan formal dan non formal melalui pembelajaran yang berstandart SNP dan berkarakter

1) Penerapan metodologi pembelajaran berkarakter dengan menanamkan

pendidikan agama, budi pekerti luhur, akhlak mulia dan cinta tanah air sebagai salah satu implementasi dari nawacita.

2) Pengembangan pembelajaran berkualitas yang dapat membangun manusia

pembelajar yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif dan berjiwa enterprenuer.

3) Penerapan metode proses belajar mengajar yang nyaman dan menyenangkan bagi guru dan siswa disemua jenjang pendidikan baik formal maupun non formal.

4) Peningkatan tata kelola kelembagaan kursus dan latihan melalui subsidi bantuan.

5) Peningkatan kompetensi dan kualifikasi tutor disemua jenjang pendidikan kesetaraan 6) Peningkatan mutu lulusan pendidikan

kesetaraan disemua jenjang pendidikan.

7) Peningkatan kompetensi lulusan kursus/

pelatihan agar dapat memenuhi kebutuhan ketenagakerjaan baik di dunia usaha, dunia industry maupun berwirausaha secara mandiri.

8) Penyediaan bantuan pendidikan nonformal dan informal yang efisien dan efektif.

53 6 Pelestarian kegiatan

kesenian, benda, situs dan Kawasan Cagar Budaya

1) Peningkatan upaya Pelestarian, benda, situs, dan Kawasan Cagar Budaya dan kegiatan kesenian daerah

2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan kekayaan budaya daerah, kekayaan ragam kesenian daerah, kekayaan benda, situs dan cagar budaya daerah

3) Peningkatan manajemen tata kelola pelestarian, pengelolaan dan pengembangan kekayaan budaya daerah, kekayaan ragam kesenian daerah, kekayaan benda, situs dan cagar budaya daerah;

Dengan mengacu Rumusan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan dalam RPJMD Kabupaten Sragen pada uraian tersebut diatas, maka dapat kami rumuskan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen tahun 2016-2021 sesuai dengan tugas dan fungsinya yang dapat kami uraikan dalam bentuk matrik hal-hal sebagai berikut :

54 Tabel : ……….

RUMUSAN TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2016-2021

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1 Mutu dan akses pendidikan baik PAUD, pendidikan dasar maupun pendidikan non formal serta minat baca masyarakat meningkat.

Peningkatan mutu guru, mutu peserta didik, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendukung serta penguatan aspek kelembagaan PAUD dan PNF

Fasilitasi peningkatan kualiifikasi pendidik PAUD ke S1/D4 PG.AUD.

Penyediaan bantuan kualifikasi pendidik PAUD ke S1/D4 PG.AUD.

Pelatihan kompetensi Pendidik PAUD Penyediaan anggaran pelatihan Peningkatan kualitas KBM yang

berkarakter

Peningkatan kompetensi pendidik PAUD melalui kegiatan sosialisasi, seminar, workshop, diklat dll.

Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana PAUD

Penyediaan sarana prasarana PAUD sesuai standart

Fasilitasi penyelenggaraan akreditasi Penyediaan anggaran visitasi Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan

keaksaraan

Penyediaan anggaran Pemberantasan buta aksara tuntas pada umur

produktif Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan

kesetaraan

Penyediaan anggaran bagi kelompok belajar Paket A, B dan C

Perekrutan tutor yang bermutu dan berkualifikasi D4/S1 dan sesuai kompetensinya

Peningkatan mutu tutor yang berkualiifikasi minimal D4/S1 dan sesuai kompetensinya

Fasilitasi PKBM Penyediaan anggaran penguatan lembaga PKBM.

55 Fasilitasi penyelenggaraan PAUD Penyediaan BOP dan BOSDA PAUD

2 meningkatkan mutu guru, mutu peserta didik

dan meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendukung serta

penguatan aspek kelembagaan di Sekolah Dasar

Fasilitasi peningkatan kualiifikasi Guru SD ke S1/D4 PGSD

Penyediaan bantuan kualifikasi Guru SD ke S1/D4 PGSD

Pelatihan kompetensi Guru SD Penyediaan anggaran pelatihan

Pelatihan kompetensi Guru SD Penyediaan anggaran pelatihan

Dokumen terkait