• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUADAYAAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUADAYAAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

i

REVISI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUADAYAAN KABUPATEN SRAGEN

TAHUN 2016 - 2021

Disusun Oleh :

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

Jl. Dr. Sutomo No. 2a, Sragen 57212 Telp. & Faxs (0271) 891052

(2)

1

DAFTAR ISI

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KABUPATEN SRAGEN --- 2

BAB I : PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG --- 6

B. LANDASAN HUKUM --- 9

C. MAKSUD DAN TUJUAN --- 11

D. SISTEMATIKA PENULISAN --- 11

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KAB SRAGEN A. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI --- 13

B. SUMBER DAYA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN --- 14

C. KINERJA PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN --- 16

D. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN --- 27

BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN --- 30

B. TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM BUPATI & WAKIL BUPATI --- 31

C. TELAAH RENSTRA KEMENDIKBUD DAN RENSTRA PROVINSI JAWA TENGAH --- 33

D. TELAAH TATA RUANG DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS --- 34

E. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS --- 34

BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN A. TUJUAN JANGKA MENENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN --- 39

B. TUJUAN JANGKA MENENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN --- 40

BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN A. STRATEGI --- 46

B. ARAH KEBIJAKAN --- 50

BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN --- 59

BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN A. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DALAM RPJMD --- 61

B. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 62 BAB VIII : PENUTUP --- 65

(3)

2

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

NOMOR : 050 / / / 2018

TENTANG

PENETAPAN REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

TAHUN 2016 – 2021

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

Menimbang : a. bahwa dengan adanya perkembangan kondisi, maka Rencana Strategis yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Nomor : 050/24/12/2017 tentang Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Tahun 2016-2021 perlu direviisi;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen tentang Penetapan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Tahun 2016-2021.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,

(4)

3

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

11. Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rancana

(5)

4

Pembangunan jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);

13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2007 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 07 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Sragen Tahun 2016- 2021.

16. Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 05 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sragen.

17. Peraturan Bupati Sragen Nomor 103 Tahun 2016 Tentang Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen;

MEMUTUSKAN Menetapkan :

Kesatu : Penetapan Revisi Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Tahun 2016 – 2021 dengan naskah lengkap sebagaimana diuraikan dalam lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Keputusan ini;

Kedua : Revisi Rencana Strategis (Renstra) sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU digunakan sebagai

(6)

5

pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen;

Ketiga : Apabila dikemudian hari dalam keputusan ini terdapat kekeliruan, akan dibetulkan sebagaimana mestinya;

Keempat : Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dan berakhir sesuai masa berlakunya Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Tahun 2016 – 2021.

Ditetapkan di : Sragen

Pada tanggal : 26 Oktober 2018 Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen,

SUWARDI

1. iro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah;

2. Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

(7)

6 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia yang dijamin undang-undang, untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender, sehingga pemerintah berkewajiban untuk memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.

Penyelenggaraan pembangunan pendidikan dilakukan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa, selain itu pembangunan pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

Dengan era otonomi daerah saat ini, tuntutan dalam bidang pendidikan adalah untuk mewujudkan penyelenggaraan pembangunan pendidikan yang menjamin ketersediaan layanan pendidikan, memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan, mewujudkan kesetaraan bagi semua warga negara dalam layanan pendidikan dan menjamin kepastian layanan pendidikan. Kondisi ini menuntut perencanaan penyelenggaraan pembangunan pendidikan yang akurat, transparan dan akuntabel, sehingga diharapkan kebijakan, strategi, program maupun kegiatan pembangunan dapat mengakomodir kebutuhan pemangku kepentingan pendidikan di daerah.

Tuntutan masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan pembangunan pendidikan yang transparan dan akuntabel mengharuskan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan berorientasi pada pemecahan masalah. Oleh karena itu kecermatan dan ketelitian mengidentifikasi permasalahan/isu-isu strategis di daerah menjadi faktor penting dalam proses tahapan perencanaan pembangunan pendidikan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 05 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sragen, dan

(8)

7 Peraturan Bupati Sragen Nomor 103 Tahun 2016 Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen adalah salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sragen yang mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan di bidang pendidikan berdasarkan asas otonomi daerah.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Organisasi Perangkat Daerah atau Renstra SOPD. Renstra SOPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah dokumen perencanaan SOPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen untuk periode 5 (lima) tahun kedepan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan disusun dengan pendekatan teknokratik, partisipatif, politik, atas-bawah (top-down) dan bawah- atas (bottom-up). Oleh karena itu penyusunan Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen melibatkan dan mengakomodasikan masukan dari seluruh pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing- masing. Sehingga diharapkan Renstra ini menjadi satu kesatuan dalam perencanaan pembangunan nasional dan daerah berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.

Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen dalam tahapan penyusunannya didasari atas analisis terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal, dengan memperhatikan adanya kekuatan dan potensi sumber daya, kelemahan yang dimiliki, serta peluang dan tantangan yang dihadapi.

Permasalahan pendidikan dan kondisi aktual yang dihadapi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen saat ini dirumuskan dalam isu-isu strategis dan disusun berdasarkan skala prioritas. Penjabaran Visi, Misi, dan Tujuan dirumuskan dalam Strategi, Kebijakan, Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif selama lima tahun kedepan.

Perumusan Indikator Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen mengacu pada tujuan dan sasaran pada RPJMD Kabupaten Sragen, RPJMD Provinsi Jawa Tengah dan Indikator Kinerja Pendidikan pada

(9)

8 Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014-2019.

Program dan Kegiatan dalam Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahunan.

Gambar I.1.

Skema Hubungan Antar Dokumen Perencanaan

Hubungan antara RPJMD dengan Renstra–PD sebagai berikut.

Gambar I. 2.

(10)

9 B. LANDASAN HUKUM

Dasar hukum Rencana Strategis SOPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

(11)

10 Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Penataan Struktur Organisasi dan Tata Kerja di Lingkungan Pemerintah Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2007 tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2007 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana diubah dengan PP Nomor 66 Tahun 2012 tentang Perubahan PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

15. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3);

20. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 Nomor 5);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 7 tahun 2016 tentang Rencana

(12)

11 Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2016-2021;

22. Permendiknas Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010 – 2014;

23. Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rancana Pembangunan jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 05 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sragen.

25. Peraturan Bupati Sragen Nomor Tahun 2016 Tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen;

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Strategis SOPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen tahun 2016-2021 disusun dengan maksud menjabarkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sragen kedalam program SOPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen dalam perencanaan lima tahunan guna memberikan arah dalam melaksanakan pembangunan pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten Sragen.

Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Strategis SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen tahun 2016-2021 adalah :

1. Sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahunan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen;

2. Sebagai alat evaluasi dan pengukuran kinerja bagi keberhasilan dalam mencapai tujuan;

3. Sebagai dasar bagi masyarakat dan stakeholder untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan pendidikan di Kabupaten Sragen;

4. Sebagai instrumen bagi masyarakat dan stakeholder dalam mengukur keberhasilan kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen.

D. SISTEMATIKA PENULISAN :

Sistematika penulisan Rencana Strategis dirumuskan sebagai berikut:

(13)

12 BAB I : Pendahuluan :

Bab ini menguraikan latar belakang, landasan hukum penyusunan, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II : Gambaran Pelayanan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan :

Bab ini memaparkan Tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen dengan kondisi sumber daya Dinas Pendidikan yang dimiliki dan kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang telah dicapai, serta tantangan dan peluang dalam pengembangan pelayanan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

BAB III : Permasalahan dan Isu-isu Startegis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan : Bab ini terdiri dari identifikasi permasalahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi pelayanan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, telaah viisi dan misi dan program Kepala Daerah terpilih, telaah renstra Kemdikbud serta penentuan iisu-isu strategis yang menjadi permasalahan pendidikan dan Kebudayaan.

BAB IV : Tujuan dan sasaran :

Bab ini menjabarkan Penentuan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pendidikan dan Kabudayaan.

BAB V : Strategi dan Arah Kebijakan :

Bab ini memaparkan strategi dan arah kebijakan jangka menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang dipadukan antara strategi dan arah kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

BAB VI : Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan :

Bab ini memaparkan dalam bentuk matrik rencana program dan kegiatan dengan indicator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif yang dibutuhkan.

BAB VII : Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan :

Bab ini memaparkan kinerja bidang Pendidikan, indicator kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang mengacu pada tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten sragen.

BAB VIII : Penutup.

(14)

13 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

A. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 05 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang kemudian dijabarkan dengan Peraturan Bupati Sragen Nomor …. Tahun 2016 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen adalah sebagai berikut : 1. Tugas Pokok Dinas pendidikan dan kebudayaan adalah

menyelenggarakan dan melaksanakan urusan pemerintah daerah bidang pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan azas otonomi daerah dan tugas pembantuan.

2. Fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut : 1) Perumusan kebijakan teknis dan perencanaan program bidang

pendidikan dan kebudayaan;

2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pendidikan dan kebudayaan;

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pendidikan dan kebudayaan;

4) Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5) Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen terdiri dari :

1) Kepala Dinas

2) Sekretarids Dinas, terdiri dari :

a. Sub Bag Perencanaan , Evaluasi dan Pelaporan dan Tugas Pembantuan.

b. Sub Bag Umum dan Kepegawaian.

c. Sub Bag Keuangan dan Aset.

3) Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF) terdiri dari :

a. Seksi Kurikulum dan Penilaian PAUD dan PNF.

(15)

14 b. Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana PAUD dan PNF.

c. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter PAUD dan PNF.

4) Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, terdiri dari:

a. Seksi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Dasar.

b. Seksi Kelembagaan dan sarana Prasarana Sekolah Dasar.

c. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Sekolah Dasar.

5) Bidang Pembinaan Sekolah menengah Pertama, terdiri dari : a. Seksi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Meengah Pertama.

b. Seksi Kelembagaan dan sarana Prasarana Sekolah Meengah Pertama.

c. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Sekolah Meengah Pertama.

6) Bidang Pembinaan Kebudayaan terdiri dari : a. Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman.

b. Seksi Sejarah dan Tradisi.

c. Seksi Kesenian.

7) Bidang Pembinaan Ketenagaan, terdiri dari :

a. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD, PNF dan Kebudayaan.

b. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar.

c. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah Pertama.

8) UPT Dinas Pendidikan Kecamatan.

9) Satuan Pendidikan Formal dan Satuan Pendidikan Non Formal.

B. SUMBER DAYA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Data Sumber Daya Aparatur pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen tahun 2016 tercatat sebanyak 250 pegawai yang penyebarannya ada pada Sekretariat, Bidang dan UPT dengan sebaran seperti table 2.1 dan 2.2 berikut ini :

(16)

15 Tabel II. 1.

Data Jumlah Pegawai Dinas Pendidikan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2016

No UNIT KERJA JML Tingkat Pendidikan

ORG SD SMP SMA DIPL S1 S2 S3

I. Tenaga Administrasi

1. Sekretariat 23 9 14

2. Bidang Pendidikan Dasar 9 6 3

3. Bidang Pendidikan Dasar 7 2 2 3

4. Bidang Pendidikan Non Formal 5 2 3

dan Informal

5. Bidang Tenaga Pendidik dan 9 3 4 2

Non Kependidikan

6. UPTD Pendidikan Kecamatan (20

Kecamatan) 75 46 3 23 3

7. UPTD SKB (4 SKB) 2 1 1

J u m l a h 130 0 0 68 6 51 5

II Jab Fungsional

1. Pengawas 112 - - - - 62 50

2. Pamong Belajar - - - - -

- - - -

3. Penilik Dikmas 8 - - - - 8 -

J u m l a h 120 - - - - 70 50 -

Sumber : Data Kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen

Berdasarkan data tersebut diatas, struktur pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen cukup baik, karena sebagaian besar telah berkualifikasi SLTA sebanyak 68 orang (27%), Diploma 6 orang (2%) S1 sebanyak 121 orang (48,%) dan yang berkualifikasi S2 sebanyak 55 orang (22%).

2. Sumber Daya Aset.

Sumber daya aset yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen dapat diuraikan sebagai berikut :

(17)

16 Tabel II.2

Data Aset Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Tahun 2014

Sumber : Data Aset Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen

C. KINERJA PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

Pembangunan pendidikan dan kebudayaan adalah bidang pembangunan yang menempati posisi strategis bagi pengembangan sumber daya manusia berkualitas sebagai modal dasar pembangunan secara menyeluruh. Keberhasilan pembangunan pendidikan dan kebudayaan akan mampu memberikan kontribusi bagi terciptanya insan yang mandiri dan bermartabat. Oleh karena itu tugas utama pembangunan pendidikan dan kebudayaan adalah memberi konstribusi terhadap meningkatnya kualitas sumber daya manusia Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Sragen pada khususnya agar memiliki daya saing dan dapat sejajar bahkan lebih unggul dari daerah lain.

Pendidikan dan kebudayaan pada hakekatnya bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan

No Akun Neraca Nilai BMD s.d 31 Desember 2015

Saldo Awal Mutasi Total ( 3 +4 )

1 2 3 4 5

A ASET LANCAR 0 0 0

1. Persediaan 208.583.371 126.029.621 334.612.992

B ASET TETAP 532.501.657.594 78.259.213.104 610.760.870.698

1. Tanah 71.739.664.050 (1.230.865.230) 70.508.798.821

2. Peralatan dan Mesin 131.011.374.589 16.031.465.782 147.042.840.371 3. Gedung dan Bangunan 286.251.209.771 54.635.602.368 340.886.812.140 4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan 1.090.258.600 1.851.385.884 2.941.644.484 5. Aset Tetap Lainnya 42.409.150.584 6.634.624.298 49.043.774.882

6. Kontruksi dalam Pengerjaan 0 337.000.000 337.000.000

C ASET LAINNYA 113.840.000 8.328.500.391 8.442.340.391

1. Aset Tidak Berwujud 63.640.000 5.248.240 68.888.240

2. Aset lain-lain 50.200.000 8.323.252.151 8.373.452.151

3. Kejasama dengan Pihak

Ketiga 0 0 0

D Total Intrakomtabel ( A+B+C ) 532.613.497.594 86.587.713.495 619.2203.211.090

E Ekstrakomtabel 0 7.309.416.682 7.309.416.682

F Gabungan ( D + E ) 532.615.497.594 93.897.130.178 626.512.627.772

(18)

17 berbudaya serta bertanggungjawab.

Sejalan dengan tujuan tersebut Pemerintah Kabupaten Sragen bertekad mewujudkan insan Kabupaten Sragen yang bemoral, kompetitif dan berwawasan kebangsaan dan berkebudayaan yang dibangun melalui pendidikan formal dan pendidikan non formal yang dilaksanakan secara berkelanjutan dengan memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender.

1. Aspek Pelayanan Umum

1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia enam tahun melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.

Jenis pelayanan PAUD meliputi : (1) Taman Penintipan Anak (TPA) dengan sasaran anak usia 0-2 tahun, (2) Kelompok Bermain (KB) dengan sasaran anak usia 3-4 tahun, dan (3) Taman Kanak- kanak/Raudlotul Athfal (TK/RA) dengan sasaran anak usia 5-6 tahun.

a. Perkembangan PAUD

Sejalan dengan perkembangan penduduk dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan pendidikan bagi putra putrinya, pembangunan pendidikan anak usia dini, telah mengalami peningkatan cukup signifikan mulai tahun 2011 s.d.

2015, dengan data sebagaimana tabel berikut ini :

(19)

18 Tabel II.3

Data Perkembangan PAUD di Kabupaten Sragen Tahun 2011 – 2015

No Komponen 2011 2012 2013 2014 2015

1. Sekolah 549 553 557 564 570

2. Siswa 16.861 16.932 17.129 18.151 20.814

3. Kelas 759 1.085 1.089 978 1.042

4. Kondisi Ruang 637 995 1.202 1.182 1.301

Kelas :

- Baik 539 838 1.030 1.002 1.087

- Rusak Ringan 62 117 140 154 184

- Rusak Berat 36 40 32 26 30

5. Guru 1.561 1.618 1.643 1.574

Sumber : Data Profil Pendidikan Kabupaten Sragen

b. Angka Partisipasi Kasar PAUD

Angka Partisipasi Kasar PAUD di Kabupaten Sragen selama kurun waktu 2011-2015 dapat informasikan sebagai berikut:

Tabel II.4

No Jenjang 2011 2012 2013 2014 2015

1 APK PAUD

usia 4-6 th 22,5 24,53 25,42 34,10 40,39

Gambar 2.1

Angka Partisipasi Kasar PAUD Kabupaten Sragen

Dari data APK PAUD yang masih 40,39% masih perlu ditingkatkan Kecukupan Guru PAUD, Kualifikasi Guru dan Sarana Prasarana PAUD

2) Jenjang Pendidikan Dasar (Dikdas)

Jenjang Pendidikan Dasar ( SD ) merupakan program prioritas dalam rangka menuntaskan wajib belajar 9 tahun dan peningkatan

(20)

19 kualitas layanan pendidikan dasar secara merata di Kabupaten Sragen. Sasaran Jenjang Pendidikan Dasar adalah anak usia 7-12 tahun untuk Sekolah dasar dan usia 13 s/d 15 untuk Sekolah menengah Pertama.

1) Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Dasar

Capaian Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Dasar dari tahun ke tahun dapat dilihat sebagaimana

Tabel : II.5 dibawah ini :

No Jenjang 2011 2012 2013 2014 2015 1 APM

SD/MI 99,97 99,97 99,86 99,88 99,89 Gambar II.2

Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SD/MI Tahun 2011 – 2015

2) Angka Partisipasi Kasar (APK) Sekolah Dasar

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI di Kabupaten Sragen mengalami peningkatan dari 102,22% pada tahun 2011 menjadi 112,84% pada tahun 2015. Kondisi ini menunjukkan bahwa Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun di Kabupaten Sragen telah berhasil dicapai diatas capaian nasional yaitu sebesar 99,47%, selengkapnya sebagaimana data dibawah ini:

(21)

20 Gambar II.6

No Jenjang 2011 2012 2013 2014 2015 1 APK

SD/MI 116,68 116,55 114,69 115,27 114,29 Gambar II.3

Angka Partisipasi Kasar SD/MI Kabupaten Sragen

3) Perkembangan Sekolah Dasar

Dengan pertumbuhan penduduk usia 7-12 tahun di Kabupaten Sragen yang secara umum menurun mengakibatkan jumlah siswa SD/MI juga mengalami penurunan sehingga sebagian lembaga Sekolah Dasar dilakukan regrouping. Data perkembangan Sekolah Dasar di Kabupaten Sragen tahun 2011-2015 sebagaimana tabel berikut ini :

Tabel II.7

Data Perkembangan SD/SDLB/MI di Kabupaten Sragen Tahun 2011 – 2015.

No Komponen 2011 2012 2013 2014 2015

1. Sekolah 646 644 641 646 641

2. Siswa 89.340 88.853 87.446 89.151 88.526

3. Kelas 4.111 4.476 4.276 4.149 4.132

4. Kondisi Ruang 5.992 5.055 4.548 5.111 4.668

Kelas :

- Baik 2.592 2.752 2.720 3.054 2.927

- Rusak Ringan 1.992 1.397 1.146 1.238 1.238

- Rusak Berat 1.411 906 682 819 503

5. Guru 6.604 7.291 6.483 6.735 6.759

(22)

21

6. Fasilitas :

- Perpustakaan 233 250 207 338 402

- UKS 280 281 204 241 301

Sumber : Data Profil Pendidikan Kabupaten Sragen

4) Sekolah Menengah Pertama SMP

Jumlah lembaga pendidikan SMP mengalami peningkatan, hal ini terlihat dari perkembangan jumlah sekolah, jumlah siswa, jumlah kelas dan jumlah guru SMP di Kabupaten Sragen. Data perkembangan SMP di Jawa Tengah tahun 2011-2015 sebagaimana tabel berikut ini :

Tabel II.8

Data Perkembangan SMP di Kabupaten Sragen Tahun 2011 – 2015.

No Komponen 2011 2012 2013 2014 2015

1. Sekolah 110 116 124 124 127

2. Siswa 41.368 43.244 45.824 45.563 44.003

3. Kelas 1.291 1.416 1.619 1.470 1.424

4. Kondisi Ruang 1.311 1.452 1.571 1.515 1.522

Kelas :

- Baik 1.096 1.152 1.163 1.157 1.228

- Rusak Ringan 154 235 330 276 238

- Rusak Berat 61 65 78 82 56

5. Guru 3.192 3.405 3.409 3.114 3.197

6. Fasilitas :

- Perpustakaan 74 80 95 95 100

- Laboratorium 81 130 87 87 88

- UKS 77 74 81 94 82

Sumber : Data Profil Pendidikan Kabupaten Sragen

5) Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah menunjukkan jumlah sekolah jenjang pendidikan tertentu per 10.000 penduduk usia sekolah. Rasio ini mengindikasikan sejauh mana ketersediaan sekolah sudah mampu menampung semua penduduk usia sekolah.

Berdasarkan data rasio ketersediaan sekolah untuk SD/MI per 10.000 penduduk usia 7-12 tahun, pada kurun waktu Tahun

(23)

22 2011-2015 mengalami penurunan dari 84 menjadi 83 Kondisi tersebut cukup menunjukkan bahwa ketersediaan SD/MI di Kabupaten Sragen masih cukup memadai. Pada kurun waktu yang sama rasio ketersediaan SMP/MTs per 10.000 penduduk usia 13-15 tahun meningkat dari 31 menjadi 32 dengan demikian kondisi tersebut menunjukkan bahwa jumlah SMP/MTs relatif stabil, Data selengkapnya terlihat dalam table berikut ini :

Tabel II.9

Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap 10.000 Jumlah Penduduk Jenjang Dikdas di Kabupaten Sragen

Tahun 2011 – 2015

No Komponen 2011 2012 2013 2014 2015

1. SD/MI

- Sekolah 646 644 646 641

- Jumlah Penduduk 7- 76.739 76.807 76.222 77.459 12 tahun

- Rasio SD/MI per

10.000 penduduk 7- 84 84 84 83

12 tahun 2. SMP/MTs

- Sekolah 110 116 118 121

- Jumlah Penduduk 35.718 37.978 35.814 37.358

13-15 tahun - Rasio SMP/MTs per

10.000 penduduk 31 31 31 32

13-15 tahun

Sumber : Data Profil Pendidikan Kabupaten Sragen

6) Rasio Siswa terhadap Guru

Rasio siswa terhadap guru adalah jumlah siswa per jumlah murid berdasarkan tingkat pendidikan. Rasio ini selain mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar juga mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai kualitas pembelajaran.

Selama kurun waktu Tahun 2011-2015, rasio ketersediaan guru terhadap murid SD/MI di Kabupaten Sragen tidak mengalami perubahan signifikan. Demikian pula pada jenjang SMP/SMPLB/MTs. Data selengkapnya terdapat pada Tabel 2.7

(24)

23 Tabel II.10

Rasio Guru dan Murid Jenjang Dikdas Di Kabupaten Sragen Tahun 2011 – 2015

No Komponen 2011 2012 2013 2014 2015

1. SD/MI

- Jumlah Guru 6.604 7,291 6.477 6.792 6.759 - Jumlah Siswa 89.340 88.853 87.446 82.527 88.526

- Rasio 13,5 12,19 13,5 12,19 13,1

2. SMP/MTs

- Jumlah Guru 3.192 3.405 3.631 3.114 3.233 - Jumlah Siswa 41.368 43.244 45.143 45.563 43.897

- Rasio 12,98 12,70 12,43 14,63 13,58

Sumber : Data Profil Pendidikan Kabupaten Sragen

7) Angka Putus Sekolah

Angka putus sekolah (Drop Out) untuk jenjang pendidikan dasar mengalami penurunan. Angka Putus Sekolah siswa SD/SDLB/MI turun dari 0,1 menjadi 0,04 dan Angka Putus Sekolah siswa SMP/SMPLB/MTs turun dari 0,08 menjadi 0,01.

Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.5 Gambar II.11

Angka Putus Sekolah Dikdas Kabupaten Sragen Tahun 2011-2015

No Jenjang 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI 0,1 0,1 128 0,03 0,04

2 SMP/MTs 0,08 0,05 22 0,07 0,01

Gambar II.4

(25)

24 8) Angka Lulusan

Angka lulusan menunjukkan tingkat keberhasilan siswa dalam menyelesaikan pendidikan pada masing-masing jenjang pendidikan. Capaian Angka Lulusan SD/SDLB/MI dan SMP/SMPLB/MTs tahun 2011-2015 mengalami peningkatan sebagaimana terlihat pada gambar 2.6

Gambar II.12

Angka Lulusan (AL) Jenjang Dikdas Kabupaten Sragen

No Jenjang 2011 2012 2013 2014 2015 1 SD/MI 100 99,90 14.014 99,46 99,99 2 SMP/MTs 95,40 99,30 13.241 99,96 99,99 Gambar II.5

9) Angka Melanjutkan

Persentase siswa lulusan SD/MI yang melanjutkan ke jenjang SMP/MTs dalam kurun waktu tahun 2011-2015 mengalami sedikit penurunan.

Angka melanjutkan (Angka Transisi) ke SMP/MTs sebesar 105,67 menjadi 105,65% dapat dilihat pada Tabel di bawah ini ;

(26)

25 Tabel : II.13

Angka Melanjutkan Jenjang Dikdas Kabupaten Sragen Tahun 2011-2015

No Jenjang 2011 2012 2013 2014 2015 1 AM Dari

SD/MI ke SMP/MTs

94,53 99,39 102,20 107,74 104,16

2 AM Dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK

86,96 86,95 99,84 89,29 94,22

10) Kualifikasi Pendidik Dikdas

Selama kurun waktu tahun 2011-2015 persentase pendidik SD/SDLB/MI dan SMP/SMPLB/MTs yang memiliki kualifikasi S1/D4 mengalami peningkatan sebagaimana tertera pada tabel dibawah ini :

Tabel II.14

Jumlah Pendidik Dikdas Berkualifikasi S1/D4 Kabupaten Sragen Tahun 2011 – 2015

No Jenjang 2011 2012 2013 2014 2015 1 Guru

SD/MI 3.286 4.515 5.081 5.595 6.097 2 Guru

SMP/MTs 2.788 2.850 2.848 2.775 3.082

Gambar II.6

(27)

26 2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan

Realisasi anggaran pendanaan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen berasal dari APBD Kabupaten Sragen, Bantuan Provinsi dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat dengan rincian sebagai berikut :

a. APBD

Struktur anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen yang bersumber dari APBD Kabupaten Sragen terbagi dalam 2 (dua) kategori, yaitu : Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Secara umum alokasi anggaran pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen mengalami peningkatan sebagaimana tabel berikut ini :

Tabel II.15

Alokasi Anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen Yang bersumber dari APBD Tahun 2011 – 2015

No Belanja Alokasi Anggaran

2011 2012 2013 2014 2015

A Belanja Tidak

Langsung 517.677.421.000 592.434.553.000 700.435.798.000 732.771.159.000 860.763.079.000 1 Belanja

Pegawai 517.677.421.000 592.434.553.000 700.435.798.000 732.771.159.000 860.763.079.000 B Belanja

Langsung 113.232.773.000 109.190.797.000 125.427.666.000 89.120.192.000 101.587.421.000 1 Belanja

Pegawai 21.049.457.000 2.691.949.000 2.506.931.500 3.790.538.000 3.048.911.000 2 Belanja Barang

dan Jasa 37.279.306.000 12.194.788.000 22.746.104.500 34.074.660.000 38.508.775.000 3 Belanja Modal 54.904.010.000 94.304.060.000 100.174.630.000 51.254.994.000 60.029.735.000

Sumber : DPA Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen

b. Bantuan Provinsi dan Dana Alokasi Khusus (DAK)

Selain dana APBD, Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen juga mengelola dana yang bersumber dari Bantuan Provinsi dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Adapun rincian anggaran dana Bantuan Provinsi dan Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah sebagai berikut :

(28)

27 Tabel II.16

Alokasi Anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen

Yang bersumber dari Bantuan Provinsi dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2011 - 2015

No BELANJA ALOKASI ANGGARAN (Rp.000)

2011 2012 2013 2014 2015

1 Bantuan Provinsi 12.021.520 25.604.020 14.261.540 13.486.580 8.306.658

2 Dana Alokasi

Khusus 33.165.700 33.174.070 34.252.239 27.955.384 24.179.500

TOTAL BELANJA 45.187.220 58.778.090 48.513.779 41.441.964 32.486.158

Sumber : Data Laporan Keuangan Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen

D. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

1. Tantangan.

Dalam mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen sesuai kondisi yang diharapkan, terdapat banyak tantangan yang berpotensi menghambat pencapaian tersebut sebagai berikut :

a. Petumbuhan ekonomi nasional yang tidak merata disemua wilayah/daerah dan kesenjangan ekonomi yang cukup tinggi, berpengaruh terhadap kemampuan Pemerintah Daerah dan tingkat kepedulian sebagian orang tua dalam ikut membiayai pendidikan.

b. Keterbatasan kemampuan keuangan Pemerintah/Pemerintah Daerah untuk mengalokasikan anggaran pembiayaan Pendidikan mengakibatkan target untuk memenuhi Pendidikan gratis dan bermutu masing belum dapat tercapai.

c. Belum optimalnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak sampai jenjang pendidikan menengah terkait faktor ekonomi dan budaya.

d. Keterbatasan kemampuan pemerintah untuk memenuhi target atas komitmen global untuk pencapaian sasaran-sasaran Milinium Development Goals (MDG’s), Education for All (EFA), dan Human Development Index (HDI)

e. Meningkatnya tuntutan masyarakat atas kualitas dan kuantitas dalam pelayanan pendidikan untuk meningkatkan daya saing daerah daya saing dalam skala nasional dan global.

f. Tata kelola manajemen pendidikan yang belum optimal g. Bonus demografi.

(29)

28 2. Peluang.

Meskipun dalam membangun dunia pendidikan dan kebudayaan banyak mengalami tantangan sebagaimana tersebut diatas, namun banyak pula peluang yang dapat dimanfaatkan sebagai modal dasar mencapai target-target capaian kinerja dibidang pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Sragen.

Peluang tersebut diantaranya adalah :

a. Diterbitkannya berbagai regulasi bidang pendidikan yang memberikan daya dukung bagi pelaksanaan kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan.

b. Komitmen Pemerintah terhadap dukungan alokasi pembiayaan pendidikan sebesar 20% dari APBN

c. Meningkatnya APBD Kabupaten Sragen dalam mengalokasikan anggaran bidang pendidikan.

d. Meningkatnya kesadaran msayarakat tentang kebutuhan Pendidikan.

e. Meningkatnya pemanfaatan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan.

f. Meningkatnya kebutuhan tenaga kerja terampil seiring dengan pertumbuhan industry di tanah air maupun di luar negeri

g. Meningkatnya daya tampung pada jenjang Pendidikan Tinggi.

h. Munculnya organisasi-organisasi baru di bidang pendidikan yang dapat menjadi mitra dalam peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

i. Meningkatnya peran serta pelaku usaha melalui program Corporate Social Responbility (CSR) untuk pendidikan.

j. Bonus Demografi.

Bonus demografi merupakan tantangan sekaligus menjadi peluang yang sangat menjanjikan jika mampu dimanfaatkan dengan optimal. Pada kondisi dimana penduduk dengan usia produktif yang sangat besar, sementara pada sisi lain jumlah usia muda semakin kecil, dan penduduk usia lanjut dengan populasi yang belum terlalu besar.

Bonus demografi akan diikuti dengan dampak sosial maupun ekonomi yang salah satunya merupakan dampak utama yakni angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif (usia tua dan anak-anak) akan sangat rendah, diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk produktif. Peluang bonus demografi ini diharapkan jumlah penduduk produktif tidak banyak menanggung beban atas penduduk yang tidak produktif, jumlah subsidi yang semakin kecil akan memberikan dampak kemandirian secara ekonomis yang mampu dimanfaatkan

(30)

29 untuk sektor lain.

Jumlah penduduk usia kerja yang melimpah pada kurun waktu terjadinya bonus demografi (2021-2030) sangat potensial memberikan dampak positif sebagai modal pembangunan untuk memacu pertumbuhan ekonomi menjadi semakin tinggi dan pada akhirnya hasil ini mampu meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.

Uraian tersebut di atas akan menjadi terbalik dan merupakan bencana bagi negara manakala bonus demografi tidak mampu dimanfaatkan sebagai peluang, karena jumlah penduduk yang besar dan dalam usia produktif namun tidak mampu terserap dalam dunia kerja akibat terbatasnya lapangan kerja dan rendahnya kompetensi. Hal yang paling utama harus dilakukan oleh pemerintah dengan kondisi tersebut adalah memberdayakan semua potensi yang ada, mempersiapkan rencana pembangunan yang diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja guna menampung penduduk usia produktif pada saat terjadinya bonus demografi tersebut.

Guna menyonsong terjadinya bonus demografi tersebut, pendidikan menjadi sangat prioritas untuk menjadi garapan utama guna mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul. Kegagalan menyiapkan sumber daya yang unggul akan berakibat munculnya musibah pada situasi yang seharusnya menjadi berkah. Bonus demografi yang diperkirakan akan tersedianya jumlah penduduk usia produktif dan diperkirakan sebesar 70 % dari jumlah pendudk usia produktif di tahun 2021-2030 harus disikapi sebagai sebuah peluang emas untuk menjadikan negara ini mampu menjadi kekuatan ekonomi, dan hal yang harus dipersiapkan adalah penyediaan lapangan kerja dan sumber daya manusia yang berkualitas. Kata kunci untuk menyambut era bonus demografi dengan kesadaran bahwa pendidikan yang merupakan investasi jangka panjang dan sebagai instrumen utama kemajuan bangsa harus menjadi prioritas pembangunan.

(31)

30 BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

1. Kondisi Geografis

Dari segi Geografis, Kabupaten Sragen terletak antara 7o 15’

dan 7o30’ Lintang Selatan (LS) dan antara 110o45’ dan 111o10’ Bujur Timur (BT) dengan luas wilayah kurang lebih 941,55 Km2 3,65% dari luas wilayah Propinsi Jawa Tengah).

Batas Wilayah:

- Sebelah Utara adalah Kabupaten Grobogan.

- Sebelah Timur adalah Kabupaten Ngawi (Jatim).

- Sebelah Selatan adalah Kabupaten Karanganyar.

- Sebelah Barat adalah Kabupaten Boyolali

Secara administrasi, Kabupaten Sragen terbagi atas 20 Kecamatan dengan 208 Desa/Kelurahan, 2.519 Dusun/Lingkungan serta 878.027 Jiwa.

Letak kecamatan terjauh yaitu Kecamatan Miri dari ibukota kabupaten sejauh 45 km, kecamatan terdekat dengan ibukota kabupaten adalah Kecamatan Sragen. Kecamatan Sragen yang memiliki luas wilayah 27,27 Km2 merupakan kecamatan yang tersempit wilayahnya, sedangkan kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Sumberlawang. Sementara Kecamatan Sambirejo adalah kecamatan yang paling tinggi lokasinya yang berada pada ketinggian

 190 m di atas permukaan air laut dan yang paling rendah adalah Kecamatan Sragen.

2. Kondisi Sosial Budaya

Jumlah penduduk di Kabupaten Sragen tahun 2015 sebanyak 878.027 jiwa, terdiri atas: penduduk laki-laki sebanyak 430.717 jiwa

(49,05%) dan penduduk perempuan sebanyak 448.310 jiwa (50,94%). Rasio jenis kelamin Kabupaten Sragen sebesar 961 atau dengan kata lain, setiap 1.000 jiwa penduduk perempuan terdapat 961 jiwa laki-laki. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Masaran sebanyak 72.633 jiwa dan terendah di Kecamatan Gesi sebanyak 19.828 jiwa.

Perincian penduduk dan rasio jenis kelamin berdasarkan kecamatan dapat dilihat dalam Tabel 2.2 di bawah ini.

Rata-rata tingkat pendidikan penduduk di Kabupaten Sragen rendah, yang berdampak pada masih rendahnya pula kualitas Sumber Daya Manusia. Terbukti bahwa di Sragen rata – rata lama sekolah baru 7,3 tahun.

(32)

31 Itu berarti bahwa rata-rata penduduk sragen baru mengenyam pendidikan setara dengan menginjak kelas 1 SMP. disamping itu dihadapkan pula masalah belum meratanya kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat waluapun secara umum sudah terjadi perluasan akses serta peningkatan mutu pelayanan pada semua jenjang pendidikan dari tahun ke tahun. Sebagai gambaran pada tahun 2016. prosentase anak usia 4-6 tahun yang mengikuti program PAUD sebesar 83%. Angka Partisipasi Murni atau APM rata-rata untuk SD/MI dan yang sederajat sebesar 99,89 %, Angka Partisipasi Murni ( APM ) rata-rata untuk SMP/MTs dan yang sederajat sebesar 92,10% dan Angka Partisipasi Murni ( APM) untuk SMA/SMK/MA dan yang sederajat baru sebesar 63 %.

Sementara itu jumlah penduduk dewasa yang buta huruf tahun 2016 relatif masih banyak jumlahnya, yaitu sebesar ... orang atau ....

% dari penduduk usia diatas 15 tahun sejumlah 676.261 orang. Hal tersebut diatas dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain pertama kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan, sehingga motivasi masyarakat bersekolah rendah, juga berakibat motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan masih kurang. Kedua kurangnya kemampuan pemerintah untuk dapat menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dengan beaya terjangkau oleh masyarakat, berakibat sebagian masyarakat khususnya yang tidak mampu tidak menyekolahkan anaknya; sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai seperti gedung sekolah, alat peraga, buku perpustakaan, laboratorium dan kualitas SDM serta penyebaran guru yang belum merata, yang kesemuanya dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan masyarakat.

Sebagai gambaran data tahun 2016 menunjukkan gedung sekolah dengan lokal berkondisi baik masih berkisar 76,69 % untuk pendidikan TK, 70 % untuk SD, 65 % untuk SMP, Sementara jumlah guru TK masih kekurangan sejumlah 555 orang guru SD 1.692 orang, guru SMP 469 orang, guru SMA. 115 org dan SMK 269 orang yang sampai saat ini pemecahannya dengan memberdayakan GTT yang ada.

B. TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM BUPATI dan WAKIL BUPATI SRAGEN 2016-2021 1. Visi

Visi Bupati dan Wakil Bupati Sragen adalah :

“Bangkit bersama mewujudkan bumi sukowati yang sejahtera dan bermartabat “

Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam Visi tersebut adalah : bahwa segala daya dan upaya pembangunan di Kabupaten Sragen harus mampu membangkitkan semangat gotong royong, guyup rukun seluruh potensi yang ada di masyarakat Sragen dan di arahkan semata-mata untuk dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga masyarakat Sragen dengan

(33)

32 menjunjung tinggi norma-norma peradaban yang berlaku.

Makna yang terkandung didalam visi tersebut adalah : a. Bangkit

Bangkit adalah sebuah tindakan yang berangkat dari keyakinan untuk bangun menggugah dan membangkitkan seluruh potensi agar aktif dan proaktif bergerak melakukan pembangunan.

b. Bersama

Bersama dimaksudkan pemerintah berkewajiban mewujudkan dan meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat Sragen di setiap bidang pembangunan yang menyangkut hidup dan kehidupan terutama yang menyangkut kepentingan masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.

c. Sejahtera

Sejahtera dimaksudkan adalah kesejahteraan lahir dan batin.

Kesejahteraan yang diharapkan adalah kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan lingkungan sebagai dasar pengokohan sosial melalui peningkatan partisipasi dan kerjasama seluruh lapisan masyarakat. Akan tetapi disamping mewujudkan kesejahteraan dalam konteks lahiriyah dan materi dengan upaya meningkatkan indeks kesejahteraan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan dan layanan dasar kesehatan, sosial, pendidikan, ekonomi melalui pembentukan karakter mandiri yang didukung dengan nilai-nilai kearifan lokal dan jati diri masyarakat Sragen, sangat penting melengkapinya dengan pemenuhan kesejahteraan jiwa dan batiniah agar setiap manusia dapat memerankan diri secara optimal sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi (kholifah). Kesejahteraan yang hakiki adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang paripurna.

d. Bermartabat

Bermartabat dimaksudkan bahwa program pembangunan yang diselenggarakan pemerintah bersama-sama seluruh elemen masyarakat harus mampu membentuk karakter masyarakat yang memiliki harkat dan kepercayaan diri yang tinggi untuk mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik, dan pada gilirannya nanti

(34)

33 sragen diharapkan menjadi teladan kemajuan bagi daerah lainnya.

2. Misi

Untuk mewujudkan visi “Bangkit bersama mewujudkan bumi sukowati yang sejahtera dan bermartabat “, akan ditempuh dengan melalui 5 misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel, melalui peningkatan tatakelola pemerintahan yang efektif, aspiratif, partisipatif dan transparan.

2. Pembangunan infrastruktur yang menyeluruh yang berkualitas untuk mempercepat capaian aspek-aspek pembangunan.

3. Membangun kemandirian ekonomi daerah melalui optimalisasi potensi pertanian dan industri, serta memberikan akses yang lebih besar pada pengembangan koperasi, industri kecil dan menengah dan sektor informal.

4. Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas untuk meningkatkan daya saing daerah.

5. Meningkatkan pemberdayaan dan peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.

C. TELAAH RENSTRA KEMDIKBUD dan RENSTRA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

RPJMD Daerah Kabupaten Sragen Periode 2016-2021, Renstra Kemendiknas 2014-2019 dan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, merupakan rujukan utama dalam penyusunan Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen 2016-2021.

Berikut ini kami paparkan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan dalam bidang Pendidikan dan kebudayaan yang tertuang didalam RPJMD Kabupaten Sragen Tahun 2016-2021 sebagai berikut :

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan mutu dan akses pendidikan baik PAUD, Pendidikan dasar maupun pendidikan non formal serta meningkatkan minat baca masyarakat

 Meningkatnya penduduk yang mampu

bersekolah hingga jenjang pendidikan dasar.

 Meningkatkan mutu dan akses pendidikan melalui pemberian sarana dan prasarana pendidikan PAUD, Dikdas, peningkatan

Peningkatan mutu dan akses

pendidikan difokuskan pada peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana, mutu tenaga pendidik dan

(35)

34 kualitas guru,

pemberian beasiswa dan BOSDA

kependidikan, BOSDA serta beasiswa

penduduk tidak mampu.

D. TELAAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Dari segi Geografis, Kabupaten Sragen terletak antara 7o32’ dan 8o15’

Lintang Selatan (LS) dan antara 110o41’ dan 111o18’ Bujur Timur (BT) dengan luas wilayah kurang lebih 182.236,0236 Hektar (5,59% dari luas wilayah Propinsi Jawa Tengah).

Batas Wilayah:

- Sebelah Utara adalah Kabupaten Grobogan - Sebelah Timur adalah Kabupaten Ngawi (Jatim) - Sebelah Selatan Kabupaten Karangannyar - Sebelah Barat adalah Kabupaten Boyolali

Mengingat Kabupaten Sragen berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur.

sehingga wilayah Kabupaten Sragen berpotensi kena dampak pelimpahan siswa dari wilayah Jawa Timur atau sebaliknya. Maka perlu ada kerja sama dengan daerah perbatasan

Sebetulnya sudah ada kerja sama antara wilayah seperti : Kabupaten Sragen dengan Kabupaten Ngawi, dan kerjasama Subosukowonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen dan Klaten). Namun masih ada wilayah perbatasan yang belum ada kerja sama yaitu dengan Kabupaten Boyolalli, Karanganyar dan Grobogan.

E. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Berdasarkan telaah terhadap beberapa hal sebagaimana tersebut diatas, dan dengan memperhatikan beberapa factor internal dan eksternal, maka Secara umum permasalahan dalam pembangunan pendidikan dan kebudayaan sebagaimana tertuang didalam RPJMD Kabupaten Sragen Periode 2016-2021 dapat diidentiifikasi isu-isu strategis terkait dengan bidang pendidikan dan kebudayaan hal-hal sebagai berikut :

1. Masih rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD, APK PAUD sampai dengan tahun 2015 sebesar 40% lebih rendah dari Jawa Tengah yaitu sebesar 72%.

2. Masih rendahnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan Dasar. Ruang kelas dalam kondisi baik tingkat SD baru mencapai 77% pada

(36)

35 tahun 2015, yang seharusnya pada tahun 2015 mencapai 90%. SD/MI yang memiliki perpustakaan layak sesuai standar mencapai 48% pada tahun 2015.

3. Belum optimalnya pemerataan pelayanan pendidikan dasar 9 tahun APK SD/MI pada tahun 2015 sebesar 99,88% dan APK SMP sebesar 92,10%.

4. Belum tertanganinya secara optimal Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam memperoleh pelayanan pendidikan. Persentase anak difabel yang memperoleh peayananpendidikan sebesar 0,11% pada tahun 2015 dan Belum adanya sekolah inklusif pada jenjang pendidikan dasar.

5. Masih rendahnya guru TK/RA dan SD/MI berkualifikasi S1/DIV. Untuk guru TK/RA sampai dengan tahun 2015 baru mencapai 58%, sedangkan guru SD/MI baru mencapai 81%.

6. Angka Tingkat Buta Aksara masih tinggi. Pada tahun 2015 angka Buta Aksara sebesar 3,7% dari penduduk usia 15 tahun ke atas.

7. Masih rendahnya pelestarian dan akulturasi adat dan nilai-nilai budaya daerah.

Hal ini disebabkan semakin meningkatya pengaruh budaya dari luar negeri.

8. Belum optimalnya upaya pelestarian benda purbakala dan peninggalan sejarah sebagai aset budaya daerah.

9. Masih rendahnya inovasi dalam pengembangan seni dan budaya daerah untuk mengangkat citra budaya daerah. Hal ini disebabkan masih kurangnya apresiasi karya seni budaya daerah.

10. Belum kuatnya kerjasama dan jalinan kemitraan antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya daerah.

TABEL III.1

CAPAIAN KINERJA TAHUN 2011-2015 BIDANG PENDIDIKAN (sudah diedit)

No Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

1 % anak usia 4-6 tahun mengikuti program PAUD dan TK/RA

31,18 80 80 81 82

2 % TK/RA memiliki sarana dan prasarana belajar/bermain

60,1 100 85 86 87

3 % TK/RA menerapkan manajemen sekolah berbasis sekolah sesuai dengan manual yang ditetapkan oleh menteri

60 53 60 62 64

4 % APM SD/MI 99,97 99,08 99,97 99,86 99.88

5 % APM SMP/MTs 91,08 91,08 90,39 91,87 92.10

6 % Angka Putus Sekolah SD 1 0,1 0,01 0,1 0.1

Referensi

Dokumen terkait

Pembangunan Kebudayaan tercakup dalam pembangunan bidang Sosial Budaya dan kehidupan beragama yang terkait erat dengan pengembangan kualitas hidup manusia dan

Demikianlah Rencana Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sragen Tahun 2018, disusun dengan berpedoman pada RPJMD 2016-2021 dan Renstra Dinas Tenaga Kerja tahun 2016-2021 dalam

Adapun sasaran pembangunan Dinas Perdagangan Kabupaten Lumajang selama kurun waktu lima tahun sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dikelompokkan menurut bidang tugas

Perencanaan strategis pembangunan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lamongan yang disusun seiring dan sejalan dengan Perencanaan didalam RPJMD Pemerintah Kabupaten

Tujuan dan sasaran dari masing masing misi pembangunan daerah Kabupaten Pemalang yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2016-2021 yang sesuai dengan tugas dan fungsi

a) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) RPJMD Kabupaten Berau tahun 2016-2021 sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun

Pembangunan Kebudayaan tercakup dalam pembangunan bidang Sosial Budaya dan kehidupan beragama yang terkait erat dengan pengembangan kualitas hidup manusia dan

Rencana strategis (Renstra) disusun berdasarkan Arah, Kebijakan dan program­ program kerja daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah