• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RENCANA STRATEGIS

DINAS PENDIDIKAN

TAHUN 2016 – 2021

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KENDAL

TAHUN 2016

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Tahun 2016 – 2021 merupakan dokumen perencanaan pembangunan bidang pendidikan

untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu 2016 sampai dengan 2021 yang digunakan sebagai arah dasar pembangunan bidang pendidikan untuk mewujudkan sumber daya manusia Kabupaten Kendal yang unggul dan berakhlak mulia.

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Tahun 2016 – 2021 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kendal Tahun 2016 – 2021, Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, sehingga perumusan strategi, arah kebijakan, program, dan kegiatan yang akan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal pada tahun 2016 – 2021 sudah memperhatikan harmonisasi dan sinkronisasi dengan kebijakan nasional maupun provinsi.

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Tahun 2016 – 2021 diharapkan dapat menjadi acuan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, pemerhati dunia pendidikan, dan berbagai pemangku kepentingan terkait lainnya dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Kendal sehingga target-target yang telah dirumuskan pada tahun 2016 – 2021 dapat dicapai yang nantinya bermuara pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Kendal.

Kendal, September 2016 KEPALA DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN KENDAL

(4)

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel ... v

BAB I PENDAHULUAN ... I-1 A. Latar Belakang ... I-1 B. Landasan Hukum ... I-2 C. Maksud dan Tujuan ... I-4 D. Sistematika Penulisan ... I-5

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KENDAL II-1 A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan ... II-1 B. Sumber Daya Dinas Pendidikan ... II-6 C. Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan ... II-9 D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pendidikan II-31

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ... III-1 A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Pendidikan ... III-1 B. Telaah Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Terpilih ... III-3 C. Telaah Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah ... III-9 D. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis ... III-51 E. Isu Strategis ... III-52

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ... IV-1 A. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal ... IV-1 B. Strategi ... IV-4 C. Arah Kebijakan ... IV-5

(5)

iii

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ... V-1

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... VI-1

BAB VII PENUTUP ... VII-1 A. Kaidah Pelaksanaan ... VII-1 B. Pedoman Transisi ... VII-2

(6)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah PNS Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan ... II-7 Tabel 2.2 Jumlah PNS Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Bedasarkan

Golongan ... II-7 Tabel 2.3 Aset dan Peralatan Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Tahun

2015 ... II-8 Tabel 2.4 Capaian Kinerja Pendidikan Dasar Tahun 2011-2015 ... II-22 Tabel 2.5 Capaian Kinerja Pendidikan Menengah Tahun 2011-2015 ... II-28 Tabel 2.6 Capaian Kinerja Pendidikan Non Formal di Kabupaten Kendal

Tahun 2011-2015... II-29 Tabel 2.7 Capaian Kinerja Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... II-30 Tabel 3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Pendidikan

Kabupaten Kendal Terhadap Pencapaian Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ... III-5 Tabel 3.2 Sasaran Program Indonesia Pintar ... III-30 Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten

Kendal Berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Keberhasilan Penanganannya ... III-41 Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten

Kendal Berdasarkan Sasaran Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya ... III-50 Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas

Pendidikan ... IV-2 Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok

Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pendidikan

Kabupaten Kendal ... V-2 Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Pendidikan yang Mengacu pada Tujuan

(7)

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem perencanaan pembangunan di Indonesia mengalami perubahan sejak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004. Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Pada tingkat Perangkat Daerah (PD), dokumen perencanaan pembangunan yang harus disusun terdiri dari 2 jenis, yaitu Rencana Strategis (Renstra) PD sebagai dokumen perencanaan jangka menengah SKPD, dan Rencana Kerja (Renja) PD sebagai dokumen perencanaan tahunan SKPD. Rencana Strategis (Renstra) PD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.

Pada Pasal 15 ayat (3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Kepala Perangkat Daerah (PD) diamanatkan untuk menyiapkan Rancangan Renstra SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, yang penyusunannya berpedoman pada rancangan awal RPJMD. Rencana Strategis PD disusun untuk menjamin keberlangsungan dan konsistensi program/kegiatan sekaligus menjaga fokus sasaran yang akan dicapai dalam periode tersebut. Renstra PD juga menetapkan sasaran–sasaran yang akan dicapai dengan indikator keberhasilan yang dapat diukur dan diverifikasi sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengendalian dan evaluasi program/kegiatan.

Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 17 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di Kabupaten Kendal yang kemudian dijabarkan dengan Peraturan Bupati Kendal Nomor 37 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Tata Kerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal. Dalam

(8)

I-2

menjalankan tugas pokok dan fungsinya, maka Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal perlu menyusun Renstra PD tahun 2016 - 2021 dengan mengacu pada RPJMD Kabupaten Kendal Tahun 2016 - 2021.

Penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal akan memberikan pedoman, arah dan tujuan yang jelas bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal dalam masa lima tahun mendatang. Renstra selanjutnya akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Pendidikan sebagai dokumen perencanaan tahunan PD yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

B. Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Tahun 2016 - 2021 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen;

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025;

(9)

I-3

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

12. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 - 2019;

13. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan;

14. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarustamaan Gender di Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarustamaan Gender di Daerah;

(10)

I-4

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 - 2019;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 17 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di Kabupaten Kendal;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Kendal;

21. Peraturan Bupati Kendal Nomor 37 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Tata Kerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal.

C. Maksud dan Tujuan

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Tahun 2016 - 2021 dimaksudkan sebagai acuan dalam merencanakan dan merumuskan program dan kegiatan pembangunan pendidikan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal agar pelaksanaan pembangunan pendidikan dapat terlaksana secara sistematis, terarah, terpadu dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Tujuan penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Tahun 2016 - 2021 adalah sebagai berikut :

a. memberikan arah pembangunan pendidikan Kabupaten Kendal untuk kurun waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal;

b. mewujudkan kondisi yang diinginkan yaitu ikut mendorong tercapainya sasaran pembangunan pendidikan yang ditetapkan sekaligus mengantisipasi dinamika dan perkembangan situasi dan kondisi, lingkungan strategis dan kecenderungan global yang berubah dengan cepat; c. memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas

(11)

I-5

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal tahun 2016 - 2021 adalah sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Memuat tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan.

Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal

Memuat tentang tugas, fungsi, dan struktur organisasi Dinas Pendidikan, sumberdaya Dinas Pendidikan, kinerja pelayanan Dinas Pendidikan, dan tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Pendidikan.

Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Memuat tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pendidikan, telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, telaahan Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, telaahan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, telaahan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis, dan penentuan isu-isu strategis.

Bab IV Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan

Memuat tentang tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pendidikan serta strategi dan kebijakan Dinas Pendidikan.

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Memuat tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

Bab VI Indikator Kinerja Dinas Pendidikan yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Memuat tentang indikator kinerja Dinas Pendidikan yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Kendal Tahun 2016 - 2021.

Bab VII Penutup

Memuat tentang kesimpulan atas subtansi Renstra secara menyeluruh, harapan terhadap hasil yang diinginkan, serta kaidah pelaksanaan.

(12)

II-1

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN KENDAL

A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan 1. Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 17 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di Kabupaten Kendal yang kemudian dijabarkan dengan Peraturan Bupati Kendal Nomor 37 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Tata Kerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal.

Tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan ditinjau dari Kepala Dinas, Sekretaris, para Kepala Bidang, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas Pendidikan

Tugas pokok : melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pendidikan.

Fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan;

b. pengoordinasian, pengembangan, dan fasilitasi kegiatan di bidang pendidikan;

c. pembinaan dan pengendalian kegiatan di bidang pendidikan;

d. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang pendidikan;

e. pengelolaan kesekretariatan Dinas; dan f. pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah.

2. Sekretaris

Tugas pokok : melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas untuk merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan kegiatan di bidang perencanaan, monitoring, evaluasi, pelaporan, administrasi umum, kepegawaian, dan keuangan.

(13)

II-2

Fungsi:

a. perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas di bidang kesekretariatan;

b. pengoordinasian, pengembangan, dan fasilitasi kegiatan bidang kesekretariatan;

c. pembinaan dan pengendalian kegiatan di bidang kesekretariatan; dan d. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan

kesekretariatan.

3. Kepala Bidang Pendidikan Dasar

Tugas pokok : melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,

mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan di bidang kegiatan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar.

Fungsi :

a. perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas kegiatan pada Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar;

b. pengoordinasian, pengembangan dan fasilitasi kegiatan pada Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar;

c. pembinaan dan pengendalian kegiatan pada Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar; dan

d. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pada Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar.

4. Kepala Bidang Pendidikan Menengah

Tugas Pokok : melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan di bidang kegiatan Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah.

(14)

II-3

Fungsi :

a. perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas kegiatan pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah;

b. pengoordinasian, pengembangan dan fasilitasi kegiatan pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah;

c. pembinaan dan pengendalian kegiatan pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah; dan

d. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah.

5. Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal

Tugas pokok : melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan kegiatan bidang Pendidikan Non Formal dan Informal.

Fungsi :

a. perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas kegiatan pada Pendidikan Anak Usia Dini, pendidikan masyarakat, sarana dan prasarana Pendidikan Non Formal dan Informal; b. pengoordinasian, pengembangan dan fasilitasi kegiatan pada Pendidikan

Anak Usia Dini, pendidikan masyarakat, sarana dan prasarana Pendidikan Non Formal dan Informal;

c. pembinaan dan pengendalian kegiatan pada Pendidikan Anak Usia Dini, pendidikan masyarakat, sarana dan prasarana Pendidikan Non Formal dan Informal; dan

d. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pada Pendidikan Anak Usia Dini, pendidikan masyarakat, sarana dan prasarana Pendidikan Non Formal dan Informal.

(15)

II-4

Tugas pokok : melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina, dan mengendalikan di bidang kegiatan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Fungsi :

a. perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas kegiatan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

b. pengoordinasian, pengembangan dan fasilitasi kegiatan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

c. pembinaan dan pengendalian kegiatan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan

d. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

7. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan

Tugas pokok : melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendidikan di wilayah Kecamatan dan tugas-tugas Lintas Sektoral, Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pendidikan serta melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Program Pendidikan.

Fungsi :

a. perencanaan program kegiatan, penyusunan naskah dinas di bidang pendidikan;

b. pelaksanaan pelayanan dan fasilitasi kegiatan pendidikan; c. pembinaan dan pengendalian kegiatan pendidikan daerah; dan

d. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pendidikan.

8. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)

Tugas pokok : melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendidikan di bidang pembuatan Percontohan dan Pengendalian Mutu Pelaksanaan Program Pendidikan Non Formal dan Informal berdasarkan kebijakan teknis Dinas Pendidikan.

Fungsi :

a. perencanaan program kegiatan sanggar belajar; b. pelaksanaan teknis kegiatan sanggar belajar; c. pengoordinasian kegiatan sanggar belajar; dan

(16)

II-5

d. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan sanggar belajar.

Susunan organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari : a. Kepala Dinas.

b. Sekretariat yang membawahkan:

1. Subbagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan; 2. Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan

3. Subbagian Keuangan;

c. Bidang Pendidikan Dasar, yang membawahkan: 1. Seksi Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar; 2. Seksi Sekolah Menengah Pertama; dan

3. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar. d. Bidang Pendidikan Menengah, yang membawahkan:

1. Seksi Sekolah Menengah Atas;

2. Seksi Sekolah Menengah Kejuruan; dan

3. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah.

e. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal, yang membawahkan: 1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini;

2. Seksi Pendidikan Masyarakat; dan

3. Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal dan Informal.

f. Bidang Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, yang membawahkan:

1. Seksi Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dasar;

2. Seksi Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Menengah; dan 3. Seksi Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non

Formal dan Informal. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas. h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah pejabat fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kelompok Jabatan Fungsional memiliki tugas pokok, yaitu melakukan kegiatan dalam menunjang tugas pokok Dinas.

(17)

II-6

Bagan 2.1

Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal

B. Sumber Daya Dinas Pendidikan 1. Sumber Daya Manusia

Jumlah PNS di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal sebanyak 91 orang, terbagi atas 65 laki-laki dan 26 perempuan.

(18)

II-7

Selengkapnya jumlah PNS berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut.

Tabel 2.1.

Jumlah PNS Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin L P 1. SD 1 - 2. SMP 3 - 3. SLTA 17 9 4. D-I - - 5. D-II - - 6. D-III 1 - 7. D-IV - - 8. S.1 17 13 9. S.2 26 4 10. S.3 - TOTAL 65 26

Jika dilihat berdasarkan golongan, PNS pada Dinas Pendidikan yang memiliki golongan I sebanyak 1 orang, golongan II sebanyak 22 orang, golongan III sebanyak 40 orang dan golongan IV sebanyak 28 orang. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2.

Jumlah PNS Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Berdasarkan Golongan

Pendidikan Golongan Ruang

I/a I/b I/c I/d II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

SD 1 SMP 0 1 1 1 SLTA 7 10 0 1 2 6 D-I D-II D-III 0 1 - D-IV S.I 3 9 6 8 5 S.2 - 2 4 15 7 1 S.3 TOTAL - - 1 - 8 10 1 3 5 15 8 12 20 7 1 - - 1 22 40 28

(19)

II-8

Jumlah pegawai Non PNS di Dinas Pendidikan sebanyak 22 orang, terdiri atas pegawai tidak tetap sebanyak 6 orang dan tenaga wiyata bakti sebanyak 16 orang.

Jumlah PNS pada UPTD Pendidikan Kecamatan sebanyak 213 orang, dengan rincian sebagai berikut :

a. Kepala UPTD sebanyak 20 orang; b. Pengawas TK/SD sebanyak 70 orang; c. Pengawas PAI SD sebanyak 20 orang; d. Penilik sebanyak 28 orang; dan

e. Staf UPTD sebanyak 75 orang;

Sementara itu, untuk jumlah pegawai Non PNS pada UPTD Pendidikan

Kecamatan sebanyak 45 orang, yang terdiri atas 30 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.

2. Sarana dan Prasarana

Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal berlokasi di Jalan Pramuka No. 5 Kendal, dengan luas tanah sebesar 2.109 m2. Sarana dan prasarana (aset dan

peralatan) yang dimiliki Dinas Pendidikan sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3.

Aset dan Peralatan Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Tahun 2015

NO.

URUT GOL

KODE BIDANG

BARANG NAMA BIDANG BARANG

KEADAAN PER 31 DESEMBER 2015

JUMLAH

BARANG JUMLAH HARGA

1 2 3 10 11

1 01 01 TANAH 2 471.877.000

2 02 PERALATAN DAN MESIN 835 3.098.501.418

02 a. Alat-alat Besar - -

03 b. Alat-alat Angkutan 52 1.028.058.498

04 c. Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur - -

05 d. Alat-alat Pertanian/Peternakan - -

06

e. Alat-alat Kantor dan Rmh Tangga 783 2.070.442.920 07

f. Alat-alat Studio dan Komunikasi

-

-

(20)

II-9

NO.

URUT GOL

KODE BIDANG

BARANG NAMA BIDANG BARANG

KEADAAN PER 31 DESEMBER 2015

JUMLAH

BARANG JUMLAH HARGA

1 2 3 10 11

08 g. Alat-alat Kedokteran - -

09 h. Alat-alat Laboratorium - -

10 i. Alat-alat Keamanan - -

3 03 GEDUNG DAN BANGUNAN 9 4.837.888.000

11 a. Bangunan Gedung 9 4.837.888.000 12 b. Bangunan Monumen - - 4 04 JALAN,IRIGASI DAN JARINGAN - -

13 a. Jalan dan Jembatan

-

-

14 b. Bangunan Air dan Irigasi

- - 15 c. Instalasi - - 16 d. Jaringan - -

5 05 ASET TETAP LAINNYA

- - 17 a. Buku Perpustakaan - - 18 b. Barang Bercorak - - 19

c. Hewan Ternak dan Tumbuhan - - 6 06 KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN 5 558.733.400 851 8.966.999.818

C. Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan 1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

(21)

II-10

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

APK PAUD usia 4-6 tahun di Kabupaten Kendal mengalami perkembangan yang fluktuaktif dimana pada tahun 2011 APK PAUD usia 4-6 tahun sebesar 49,24% dan mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2013 mencapai 53,08%. Pada tahun 2014 turun menjadi 52,17% dan meningkat kembali pada tahun 2015 sebesar 52,92%. Namun demikian, APK PAUD usia 4-6 tahun di Kabupaten Kendal menunjukkan tren yang meningkat. Perkembangan selengkapnya dapat dilihat pada Grafik 2.1 sebagai berikut.

Grafik 2.1. Perkembangan APK PAUD Usia 4-6 Tahun di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

Sementara itu, jika dilihat proporsi APK PAUD usia 4-6 tahun berdasarkan jenis kelamin nampak adanya disparitas antara APK PAUD perempuan dan APK PAUD laki-laki yang mana APK PAUD perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan APK PAUD laki-laki. APK PAUD 4-6 tahun laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki tren yang meningkat sepanjang tahun 2011-2015. Perkembangan APK PAUD usia 4-6 tahun di Kabupaten Kendal berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada Grafik 2.2 berikut.

(22)

II-11

Grafik 2.2. Perkembangan APK PAUD Usia 4-6 Tahun di Kabupaten Kendal Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

APK PAUD usia 0-6 tahun di Kabupaten Kendal menunjukkan perkembangan yang meningkat selama tahun 2012-2014. Pada tahun 2012 APK PAUD usia 0-6 tahun sebesar 31,14%, kemudian meningkat menjadi 38,17% di tahun 2015. Perkembangan APK PAUD usia 0-6 tahun di Kabupaten dapat dilihat pada Grafik 2.3 berikut.

(23)

II-12

Grafik 2.3. Perkembangan APK PAUD Usia 0-6 Tahun di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

Sementara itu, jika dilihat proporsi APK PAUD usia 0-6 tahun berdasarkan jenis kelamin nampak adanya disparitas antara APK PAUD perempuan dan APK PAUD laki-laki yang mana APK PAUD perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan APK PAUD laki-laki. Perkembangan APK PAUD usia 0-6 tahun di Kabupaten Kendal berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada Grafik 2.4.

Grafik 2.4. Perkembangan APK PAUD Usia 0-6 Tahun di Kabupaten Kendal Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

Persentase Lembaga PAUD di Kabupaten Kendal yang terakreditasi selama tahun 2011-2015 mengalami penurunan, dimana pada tahun 2011 lembaga PAUD terakreditasi sebesar 68,15%, menurun menjadi 37,23% di tahun 2015. Perkembangan persentase Lembaga PAUD yang terakreditasi di Kabupaten Kendal pada periode tahun 2011-2015 ditunjukkan pada Grafik 2.5.

(24)

II-13

Grafik 2.5. Perkembangan Persentase Lembaga PAUD Terakreditasi di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

2. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Nomor 20 Tahun 2003) Pasal 17 mendefinisikan pendidikan dasar sebagai berikut :

1. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

2. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat.

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/SLDB/MI/Paket A di Kabupaten Kendal mengalami perkembangan yang meningkat pada tahun 2011-2014, namun mengalami penurunan pada tahun 2015. Tahun 2011 APK SD/SLDB/MI/Paket A sebesar 102,34%, tahun 2014 meningkat menjadi 106,86%. Pada tahun 2015 APK SD/SLDB/MI/Paket A sedikit mengalami penurunan menjadi 106,29%. Capaian APK SD/SDLB/MI/Paket A di Kabupaten Kendal dalam kurun tahun 2011-2015 ditunjukkan pada Grafik 2.6.

(25)

II-14

Grafik 2.6. Perkembangan APK SD/SDLB/MI/Paket A di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

Jika dilihat perbandingan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/SLDB/MI/Paket A antara laki dan perempuan nampak bahwa APK laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan pada jenjang SD/SLDB/MI/Paket A. Baik APK SD/SLDB/MI/Paket A laki-laki maupun APK SD/SLDB/MI/Paket A perempuan memiliki tren yang meningkat sepanjang tahun 2011-2015. Pada tahun 2015, APK SD/SLDB/MI/Paket A laki-laki sebesar 107,13% sedangkan APK SD/SLDB/MI/Paket A perempuan sebesar 105,39%. Secara lengkap perbandingan APK SD/SLDB/MI/Paket A antara laki-laki dan perempuan ditampilkan pada Grafik 2.7. sebagai berikut.

Grafik 2.7. Perkembangan APK SD/SDLB/MI/Paket A Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

(26)

II-15

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/SMPLB/MTs/Paket B di Kabupaten Kendal mengalami perkembangan yang meningkat pada tahun 2011-2014, namun mengalami penurunan pada tahun 2015. Pada tahun 2011 APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B sebesar 98,12%, meningkat menjadi 101,84 % di tahun 2014. Pada tahun 2015 APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B mengalami penurunan menjadi 98,57%. Capaian APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B di Kabupaten Kendal dalam kurun tahun 2011-2015 ditunjukkan pada Grafik 2.8. sebagai berikut.

Grafik 2.8. Perkembangan APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

Jika dilihat perbandingan APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B antara laki-laki dan perempuan, nampak bahwa APK perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki pada jenjang SMP/SMPLB/MTs/Paket B. Sepanjang tahun 2011-2015 APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B laki-laki memiliki tren yang menurun, sebaliknya APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B perempuan memiliki tren yang meningkat. Pada tahun 2015, APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B laki-laki sebesar 98,09% sedangkan APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B perempuan sebesar 99,08%. Secara lengkap perbandingan APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B antara laki-laki dan perempuan ditampilkan pada Grafik 2.9. sebagai berikut.

(27)

II-16

Grafik 2.9. Perkembangan APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/SDLB/MI/Paket A di Kabupaten Kendal menunjukan perkembangan yang fluktuaktif sepanjang tahun 2011-2015. Pada tahun 2011 APM SD/SDLB/MI/Paket A sebesar 86,27%, meningkat menjadi 90,25% di tahun 2012, menurun menjadi 89,10% di tahun 2013, meningkat kembali menjadi 93,40% di tahun 2014. Pada akhir periode yaitu tahun 2015 capaian APM SD/SDLB/MI/Paket A menurun menjadi 84,73%. Capaian APM SD/SDLB/MI/Paket A di Kabupaten Kendal dalam kurun tahun 2011-2015 ditunjukkan pada Grafik 2.10. sebagai berikut.

Grafik 2.10. Perkembangan APM SD/SDLB/MI/Paket A di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

(28)

II-17

Jika dilihat perbandingan APM SD/SDLB/MI/Paket A antara laki-laki dan perempuan, nampak bahwa APM laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan pada jenjang SD/SDLB/MI/Paket A. Sepanjang tahun 2011-2015 APM SD/SDLB/MI/Paket A laki-laki maupun perempuan memiliki tren yang menurun. Pada tahun 2015, APM SD/SDLB/MI/Paket A laki-laki sebesar 85,58% sedangkan APM SD/SDLB/MI/Paket A perempuan sebesar 83,82%. Secara lengkap perbandingan APM SD/SDLB/MI/Paket A antara laki-laki dan perempuan ditampilkan pada Grafik 2.11. sebagai berikut.

Grafik 2.11. Perkembangan APM SD/SDLB/MI/Paket A Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

Kondisi yang sama juga terjadi pada capaian Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/SMPLB/MTs/Paket B di Kabupaten Kendal dimana perkembangannya cukup fluktuaktif sepanjang tahun 2011-2015. Pada tahun 2011 APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B sebesar 74,06%, meningkat menjadi 82,31% di tahun 2012, menurun menjadi 81,87% di tahun 2013, meningkat kembali menjadi 85,39% di tahun 2014. Pada akhir periode yaitu tahun 2015 capaian APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B menurun menjadi 60,24%. Capaian APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B di Kabupaten Kendal dalam kurun tahun 2011-2015 ditunjukkan pada Grafik 2.12. sebagai berikut.

(29)

II-18

Grafik 2.12. Perkembangan APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

Jika dilihat perbandingan APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B antara laki-laki dan perempuan, nampak bahwa APM perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki pada jenjang SMP/SMPLB/MTs/Paket B. Sepanjang tahun 2011-2015 APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B laki-laki maupun perempuan memiliki tren yang menurun. Pada tahun 2015, APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B laki-laki sebesar 61,31% sedangkan APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B perempuan sebesar 59,11%. Secara lengkap perbandingan APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B antara laki-laki dan perempuan ditampilkan pada Grafik 2.13. sebagai berikut.

Grafik 2.13. Perkembangan APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B

Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

(30)

II-19

Angka Putus Sekolah (APS) SD/SDLB/MI di Kabupaten Kendal mengalami perkembangan yang fluktuaktif pada tahun 2011-2015. Pada tahun 2011 dan 2012 APS SD/SDLB/MI berada pada angka 0,10%, kemudian menurun menjadi 0,08% pada tahun 2013 dan 2014. APS SD/SDLB/MI mengalami lonjakan cukup signifikan di tahun 2015 menjadi 0,16. Perkembangan APS SD/SDLB/MI di Kabupaten Kendal pada tahun 2011-2015 ditunjukkan pada Grafik 2.14. sebagai berikut.

Grafik 2.14. Perkembangan APS SD/SDLB/MI di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

Jika dibandingkan antara APS SD/SDLB/MI antara laki-laki dan perempuan, dapat dilihat bahwa angka putus sekolah pada peserta didik laki-laki lebih tinggi dibandingkan angka putus sekolah pada peserta didik perempuan. APS SD/SDLB/MI laki-laki dan perempuan di Kabupaten Kendal pada tahun 2011-2015 sama-sama menunjukkan nilai yang fluktuatif sepanjang tahun 2011-2015. Namun, APS SD/SDLB/MI laki-laki menunjukkan tren yang meningkat cukup tajam di tahun 2015, yaitu sebesar 0,22%, jauh di atas APS SD/SDLB/MI perempuan sebesar 0,10%. Tingginya APS SD/SDLB/MI laki-laki ini memberikan kontribusi yang besar terhadap lonjakan APS SD/SDLB/MI di Kabupaten Kendal pada tahun 2015. Perbandingan APS SD/SDLB/MI antara laki-laki dan perempuan secara lengkap disajikan pada Grafik 2.15. sebagai berikut.

(31)

II-20

Grafik 2.15. Perkembangan APS SD/SDLB/MI Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

Angka Putus Sekolah (APS) SMP/SMPLB/MTs di Kabupaten Kendal mengalami perkembangan yang fluktuaktif pada tahun 2011-2015. Pada tahun 2011 APS SMP/SMPLB/MTs sebesar 0,42%, kemudian meningkat menjadi 0,59% di tahun 2012. APS SMP/SMPLB/MTs menurun secara signifikan di tahun 2013 menjadi sebesar 0,27%. Namun pada tahun 2014 APS SMP/SMPLB/MTs sedikit mengalami kenaikan menjadi 0,28%. APS SD/SDLB/MI mengalami lonjakan cukup signifikan di tahun 2015 menjadi 0,84. Perkembangan APS SMP/SMPLB/MTs di Kabupaten Kendal pada tahun 2011-2015 ditunjukkan pada Grafik 2.16. sebagai berikut.

(32)

II-21

Grafik 2.16. Perkembangan APS SMP/SMPLB/MTs di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

Jika dibandingkan antara APS SMP/SMPLB/MTs antara laki-laki dan perempuan, dapat dilihat bahwa angka putus sekolah pada peserta didik laki-laki relatif lebih tinggi dibandingkan angka putus sekolah pada peserta didik perempuan. APS SMP/SMPLB/MTs laki-laki dan perempuan di Kabupaten Kendal pada tahun 2011-2015 sama-sama menunjukkan nilai yang fluktuatif sepanjang tahun 2011-2015. Namun, APS SMP/SMPLB/MTs laki-laki menunjukkan tren yang meningkat cukup tajam di tahun 2015, yaitu sebesar 1,16%, jauh di atas APS SMP/SMPLB/MTs perempuan sebesar 0,51%. Tingginya APS SMP/SMPLB/MTs laki-laki ini memberikan kontribusi yang besar terhadap lonjakan APS SMP/SMPLB/MTs di Kabupaten Kendal pada tahun 2015. Perbandingan APS SMP/SMPLB/MTs antara laki-laki dan perempuan secara lengkap disajikan pada Grafik 2.17. sebagai berikut.

(33)

II-22

Grafik 2.17. Perkembangan APS SMP/SMPLB/MTs Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

Capaian kinerja pada pendidikan dasar di Kabupaten Kendal secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.4 sebagai berikut.

Tabel 2.4.

Capaian Kinerja Pendidikan Dasar Tahun 2011-2015

No Indikator Satuan Kategori 2011 2012 2013 2014 2015

1 Angka Partisipasi Kasar

(APK) SD/SLDB/MI/ Paket A % L 107,85 104,82 106,27 108,04 107,13 P 98,06 101,42 100,11 104,81 105,39 Jumlah 102,34 103,27 104,01 106,86 106,29 2 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/SMPLB/MTs/Pa ket B % L 99,56 98,98 98,15 99,52 98,09 P 96,88 102,42 101,25 101,73 99,08 Jumlah 98,12 100,10 100,37 101,84 98,57 3 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/SDLB/MI/ Paket A % L 87,96 90,95 90,40 94,61 85,58 P 86,89 88,68 88,03 91,78 83,82 Jumlah 86,27 90,25 89,10 93,40 84,73 4 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/SMPLB/MTs/Pa ket B % L 72,60 78,59 80,40 83,45 61,31 P 74,80 82,31 83,38 85,30 59,11 Jumlah 74,06 82,31 81,87 85,39 60,24

5 Angka Putus Sekolah

(APS) SD/SDLB/MI % L P 0,11 0,10 0,10 0,10 0,09 0,07 0,09 0,07 0,22 0,10

Jumlah 0,10 0,10 0,08 0,08 0,16

6 Angka Putus Sekolah

(APS)

SMP/SMPLB/MTs

% L 0,48 0,50 0,28 0,28 1,16

P 0,35 0,59 0,28 0,29 0,51

Jumlah 0,42 0,59 0,27 0,28 0,84

7 Angka Kelulusan (AL)

(34)

II-23

No Indikator Satuan Kategori 2011 2012 2013 2014 2015

8 Angka Kelulusan (AL)

SMP/SMPLB/MTs % Jumlah 98,85 98,94 98,94 99,58 98,88 9 Angka Mengulang SD/SDLB/MI % Jumlah 3,91 1,47 10 Angka Mengulang SMP/SMPLB/MTs % Jumlah 0,17 0,18

11 Nilai Rata-rata Ujian Sekolah Siswa SD/SDLB/MI

Rata-rata

Jumlah 67,54

12 Nilai Rata-rata Ujian Nasional Siswa SMP/SMPLB/MTs Rata-rata Jumlah 52,88 13 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/SDLB/MI ke SMP/SMPLB/MTs % Jumlah 99,00 99,00 99,45 99,05 100,00 14 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/SMPLB/MTs ke SMA/SMALB/ SMK/MA % Jumlah 78,37 80,21 81,00 88,27 88,35 15 Persentase Ruang Kelas SD/SDLB/MI Kondisi Baik % Jumlah 89,00 89,00 87,00 83,48 60,61 16 Persentase Ruang Kelas SD/SDLB/MI Memiliki Meubelair Baik % Jumlah 54,68 17 Persentase Ruang Kelas SMP/SMPLB/MTs Kondisi Baik % Jumlah 81,46 78,21 78,64 69,32 18 Persentase Ruang Kelas SMP/SMPLB/MTs Memiliki Meubelair Baik % Jumlah 66,15 19 Persentase SD/SDLB/MI Memiliki Ruang Perpustakaan Kondisi Baik % Jumlah 31,13 29,17 20 Persentase SD/SDLB/MI Memiliki Meubelair Perpustakaan Kondisi Baik % Jumlah 24,11 21 Persentase SMP/SMPLB/MTs Memiliki Ruang Perpustakaan Kondisi Baik % Jumlah 56,25 59,86 22 Persentase SMP/SMPLB/MTs Memiliki Meubelair Perpustakaan Kondisi % Jumlah 53,74

(35)

II-24

No Indikator Satuan Kategori 2011 2012 2013 2014 2015

Baik 23 Persentase

SD/SDLB/MI Memiliki Sanitasi Layak (Jamban yang Bisa Digunakan, Bersih, Tidak Berbau, dan Tersedia Air Bersih)

% Jumlah 71,88

24 Persentase

SMP/SMPLB/MTs Memiliki Sanitasi Layak (Jamban yang Bisa Digunakan, Bersih, Tidak Berbau, dan Tersedia Air Bersih) % Jumlah 76,87 25 Rasio Rombongan Belajar/Ruang Kelas SD/SDLB/MI Rasio Jumlah 0,99 1,02 1,00 1,00 26 Rasio Rombongan Belajar/Ruang Kelas SMP/SMPLB/MTs Rasio Jumlah 0,98 27 Rasio Guru/Siswa

SD/SDLB/MI Rasio Jumlah 0,07

28 Rasio Guru/Siswa

SMP/SMPLB/MTs Rasio Jumlah 0,06

3. Pendidikan Menengah

Tingkat keterjangkauan pendidikan menengah diukur melalui Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), dan Angka Putus Sekolah (APS).

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMALB/SMK/MA/Paket C mengalami peningkatan selama 4 tahun terakhir yaitu dalam kurun tahun 2012-2015. Pada tahun 2012 APK SMA/sederajat sebesar 71,48%, meningkat menjadi 91,45% di tahun 2015. Selengkapnya dapat dilihat pada Grafik 2.18 sebagai berikut.

(36)

II-25

Grafik 2.18. Perkembangan APK SMA/SMLB/SMK/MA/Paket C di Kabupaten Kendal Tahun 2012-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

Jika dirinci berdasarkan jenis kelamin, APK SMA/SMALB/SMK/MA/Paket C perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Pada tahun 2012 APK SMA/SMALB/SMK/MA/Paket C antara laki-laki dan perempuan masih cukup berimbang, tetapi mulai tahun 2013 hingga tahun 2015 disparitas APK SMA/SMALB/SMK/MA/Paket C antara laki-laki dan perempuan melebar. Selengkapnya dapat dilihat pada Grafik 2.19 sebagai berikut.

Grafik 2.19. Perkembangan APK SMA/SMLB/SMK/MA/Paket C Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Kendal Tahun 2012-2015

(37)

II-26

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMALB/ SMK/MA/Paket C selama tahun 2012-2015 mengalami perkembangan yang fluktuaktif dimana tahun 2012 sebesar 61,34%, menurun menjadi 60,41% di tahun 2013, meningkat kembali menjadi 65,82% di tahun 2014, kemudian menurun lagi menjadi 57,22% di tahun 2015. Selengkapnya dapat dilihat Grafik 2.20 sebagai berikut.

Grafik 2.20. Perkembangan APM SMA/SMLB/SMK/MA/Paket C di Kabupaten Kendal Tahun 2012-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

Jika dirinci berdasarkan jenis kelamin, APM SMA/SMALB/SMK/MA/Paket C perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki pada tahun 2012-2014. Kondisi terjadi sebaliknya pada tahun 2015 yang mana APM SMA/SMALB/SMK/MA/Paket C laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Pada tahun 2012 APK SMA/SMALB/SMK/MA/Paket C laki-laki sebesar 60,54% dan APK SMA/SMALB/SMK/MA/Paket C perempuan sebesar 61,39%. Pada tahun 2015 APK SMA/SMALB/SMK/MA/Paket C laki-laki sebesar 57,32% dan APK SMA/SMALB/SMK/MA/Paket C perempuan sebesar 57,11%. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik 2.21 sebagai berikut :

(38)

II-27

Grafik 2.21. Perkembangan APM SMA/SMLB/SMK/MA/Paket C Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Kendal Tahun 2012-2015

(Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)

Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMALB/SMK/MA/Paket C selama tahun 2012-2015 mengalami perkembangan yang fluktuaktif dimana tahun 2012 sebesar 0,91%, kemudian menurun menjadi 0,66% di tahun 2013. Setelah tahun 2013, APS (APS) SMA/SMALB/SMK/MA/Paket C mengalami kenaikan yaitu menjadi 0,67% di tahun 2014 dan 1,27% di tahun 2015. Pada tahun 2015 APS SMA/SMALB/SMK/MA/Paket C laki-laki lebih tinggi dibandingkan APS SMA/SMALB/SMK/MA/Paket C perempuan, yaitu 1,65% berbanding 0,89%. Selengkapnya dapat dilihat pada Grafik 2.22 sebagai berikut.

Grafik 2.22. Perkembangan APS SMA/SMLB/SMK/MA/Paket C Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Kendal Tahun 2012-2015

(39)

II-28

Perkembangan kinerja pendidikan menengah di Kabupaten Kendal dapat dilihat pada Tabel 2.5 sebagai berikut.

Tabel 2.5.

Capaian Kinerja Pendidikan Menengah Tahun 2012-2015

No. Indikator Sat Kategori 2012 2013 2014 2015

1 Angka Partisipasi Kasar

(APK) SMA/SMALB/ SMK/MA/Paket C

% L 72,50 71,48 76,26 89,51

P 72,90 78,41 79,57 93,49

Jumlah 71,48 73,58 78,1 91,45

2 Angka Partisipasi Murni

(APM) SMA/SMALB/ SMK/MA/Paket C

% L 60,54 54,02 64,03 57,32

P 61,39 61,10 67,70 57,11

Jumlah 61,34 60,41 65,82 57,22

3 Angka Putus Sekolah

(APS)

SMA/SMALB/SMK/MA

% L 0,95 0,85 0,65 1,65

P 0,85 0,57 0,68 0,89

Jumlah 0,91 0,66 0,67 1,27

4 Angka Kelulusan (AL)

SMA/SMALB/SMK/MA % L 99,23 P 99,69 Jumlah 99,47 5 Angka Mengulang SMA/SMALB/SMK/MA % P L 0,14 0,04 Jumlah 0,09

6 Nilai Rata-rata Ujian

Nasional Siswa SMA/SMALB/MA

Rata-rata

59,61

7 Nilai Rata-rata Ujian

Nasional Siswa SMK

Rata-rata

64,11

8 Persentase Ruang Kelas

SMA/SMALB/SMK/MA Kondisi Baik

% 83,70

9 Persentase Ruang Kelas

SMA/SMALB/SMK/MA Memiliki Meubelair Baik

% 84,93 10 Persentase SMA/SMALB/SMK/MA Memiliki Ruang Perpustakaan Kondisi Baik % 50,53 11 Persentase SMA/SMALB/SMK/MA Memiliki Meubelair Perpustakaan Kondisi Baik % 50,53 12 Persentase SMA/SMALB/SMK/MA Memiliki Sanitasi Layak (Jamban yang Bisa Digunakan, Bersih, Tidak Berbau, dan Tersedia Air Bersih)

% 88,42

13 Rasio Rombongan Belajar/Ruang Kelas SMA/SMALB/SMK/MA

(40)

II-29

No. Indikator Sat Kategori 2012 2013 2014 2015

14 Rasio Guru/Siswa

SMA/SMALB/SMK/MA Rasio 0,07

4. Pendidikan Non Formal

Persentase penduduk usia 15-60 tahun melek huruf pada tahun 2015 sebesar 96,41%. Jika dirinci berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki-laki usia 15-60 tahun melek huruf sebanyak 97,55% sedangkan penduduk perempuan usia 15-60 tahun melek huruf sebanyak 95,26%.

Pada tahun 2015 angka kelulusan Paket A sebesar 93,14% dengan nilai rata-rata ujian sekolah sebesar 77,85. Angka kelulusan Paket B sebesar 75,33% dengan nilai rata-rata ujian nasional sebesar 65,37. Sementara itu, angka kelulusan Paket C sebesar 90,33% dengan nilai rata-rata ujian nasional sebesar 57,52.

Perkembangan kinerja pendidikan non formal secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.6 sebagai berikut:

Tabel 2.6.

Capaian Kinerja Pendidikan Non Formal di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015

No. Indikator Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

L P Jumlah 1. Persentase Penduduk Usia 15 – 60 Tahun Melek Huruf % 97,55 95,26 96,41 2. Angka Kelulusan (AL) Paket A % 94,44 92,42 93,14 3. Angka Kelulusan (AL) Paket B % 79,39 70,50 75,33 4. Angka Kelulusan (AL) Paket C % 91,54 87,63 90,33

5. Nilai Rata-rata Ujian

Sekolah Pendidikan Kesetaraan Siswa Paket A

Rata-

rata 77,85

6. Nilai Rata-rata Ujian

Nasional Pendidikan Kesetaraan Siswa Paket B

Rata-

rata 65,37

7. Nilai Rata-rata Ujian

Nasional Pendidikan Kesetaraan Siswa Paket C Rata- rata 57,52 8. Persentase Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Minimal Berkinerja C % 20,51

(41)

II-30

No. Indikator Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

L P Jumlah 9. Persentase Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Memiliki Akreditasi % 15,38 10. Persentase PKBM Memiliki Akreditasi % 25,00

11. Jumlah Desa Vokasi yang Dikembangkan

Desa 9

5. Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Kualitas tenaga pendidik di Kabupaten Kendal semakin baik selama 5 (lima) tahun terakhir. Ditinjau dari kualifikasi pendidikan, persentase pendidik yang berkualifikasi S1/D4 di Kabupaten Kendal semakin meningkat selama tahun 2011-2015, baik pada jenjang PAUD, SD, SMP, maupun SMA/SMK. Pada tahun 2015 persentase pendidik yang berkualifikasi S1/D4 pada jenjang PAUD sebesar 46,36%, jenjang SD sebesar 84,00%, jenjang SMP sebesar 91,40%, dan jenjang SMA/SMK sebesar 94,46%. Semakin tinggi jenjang, semakin besar persentase pendidik yang telah berkualifikasi S1/D4.

Perkembangan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.7 sebagai berikut ini :

Tabel 2.7.

Capaian Kinerja Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No. Indikator Sat 2011 2012 2013 2014 2015

L p Jumlah

1. Persentase Pendidik PAUD

Berkualifikasi S1/D4 % 23,00 37,66 40,51 38,85 37,50 46,54 46,36 2. Persentase Pendidik SD Berkualifikasi S1/D4 % 58,00 60,00 65,30 80,87 86,11 84,00 3. Persentase Pendidik SMP Berkualifikasi S1/D4 % 85,70 85,80 87,30 87,55 95,26 91,40 4. Persentase Pendidik SMA/SMK Berkualifikasi S1/D4 % 91,74 97,28 94,46 5. Persentase Penilik PAUD/Kesetaraan/Kursus Berkualifikasi S2 % 0,00 0,00 0,00 6. Persentase Pengawas TK/SD, SMP, SMA, SMK Berkualifikasi S2 % 50,00 33,33 45,45 7. Persentase Pengawas Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) Berkualifikasi S2

% 0,00 0,00 0,00

8. Persentase Pendidik TK

Memiliki Sertifikasi

(42)

II-31

No. Indikator Sat 2011 2012 2013 2014 2015

L p Jumlah 9. Persentase Pendidik SD Memiliki Sertifikasi % 54,89 10. Persentase Pendidik SMP Memiliki Sertifikasi % 56,96 11. Persentase Pendidik SMA/SMK Memiliki Sertifikasi % 40,74 12. Persentase Penilik PAUD/Kesetaraan/Kursus Memiliki Sertifikasi % 0,00 0,00 0,00 13. Persentase Pengawas TK/SD, SMP, SMA, SMK Memiliki Sertifikasi % 100,00 100,00 100,00 14. Persentase Pengawas Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) Memiliki Sertifikasi

% 100,00 100,00 100,00

D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pendidikan 1. Tantangan

Tantangan pembangunan pendidikan di Kabupaten Kendal pada tahun 2016-2021 akan semakin kompleks. Tantangan tersebut berupa tantangan dari dalam wilayah (tantangan internal) maupun tantangan dari luar wilayah (tantangan eksternal). Berikut ini adalah beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam pembangunan pendidikan 5 (lima) tahun yang akan datang. a. Perwujudan Ekosistem Pendidikan Berkarakter

Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2019 yang perlu didukung oleh Pemerintah Daerah yaitu mewujudkan ekosistem pendidikan yang baik dalam upaya menciptakan insan Indonesia yang cerdas, inovatif, kreatif dan berkarakter bangsa Indonesia dan berakhlak mulia. Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan yang berkarakter dapat dimaknai sebagai terwujudnya tujuh elemen ekosistem sebagai berikut :

1. Sekolah yang Kondusif; 2. Guru sebagai Penyemangat; 3. Orang Tua yang Terlibat Aktif; 4. Masyarakat yang Sangat Peduli; 5. Industri yang Berperan Penting;

6. Organisasi Profesi yang Berkontribusi Besar; 7. Pemerintah yang Berperan Optimal.

(43)

II-32

Keterlibatan tujuh elemen ekosistem pendidikan secara aktif dan terintegrasi antara sekolah, guru, orang tua, masyarakat, industri, organisasi profesi, dan pemerintah perlu dibangun dan ditumbuhkembangkan karena masing-masing elemen tersebut memiliki peran yang sama pentingnya dan memiliki keterkaitan dalam mendukung keberhasilan pembangunan pendidikan menciptakan insan yang berkarakter dan insan yang cerdas (spiritual, emosional dan sosial, intelektual, serta kinestetis).

b. Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pendidikan

Dengan adanya pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota diberikan kewenangan dalam penyelenggaraan urusan pendidikan berupa pengelolaan pendidikan dasar, pendidikan anak usia dini, dan pendidikan non formal. Sementara itu Pemerintah Provinsi diberikan kewenangan dalam melaksanakan pengelolaan pendidikan menengah dan pendidikan khusus dan Pemerintah Pusat diberikan kewenangan dalam melaksanakan pengelolaan pendidikan tinggi.

Pembagian urusan yang jelas antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota berimplikasi pada meningkatnya tanggung jawab bagi masing-masing komponen Pemerintah dalam penyelenggaraan urusan sesuai dengan kewenangannya secara baik dan optimal yang berdampak pada terwujudnya kemajuan wilayah dan masyarakatnya. Berkaitan dengan urusan pendidikan, maka Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki tanggung jawab untuk dapat melaksanakan pengelolaan pendidikan dasar, pendidikan anak usia dini, dan pendidikan non formal secara berkualitas yang dapat diakses secara luas dan merata oleh masyarakat.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan 8 (delapan) tujuan strategis dalam pembangunan pendidikan nasional, yaitu :

1. peningkatan akses dan mutu pendidikan anak usia dini; 2. perluasan akses pendidikan dasar yang bermutu;

3. peningkatan kepastian akses pendidikan menengah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat;

(44)

II-33

5. peningkatan mutu pembelajaran pendidikan dasar dan menengah yang berorientasi pada pembentukan karakter;

6. peningkatan profesionalisme, pemerataan distribusi serta kesejahteraan guru dan tenaga pendidikan;

7. peningkatan jati diri bangsa melalui pelestarian dan diplomasi kebudayaan serta pemakaian bahasa sebagai pengantar pendidikan;

8. peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel dengan melibatkan publik.

Pemerintah Kabupaten Kendal sebagai salah satu komponen Pemerintah Kabupaten/Kota wajib mendukung tujuan strategis yang telah ditetapkan, selain tujuan strategis ke-3 yang sudah menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi.

c. Banyaknya Anak Usia Sekolah Tidak/Belum Bersekolah

Tantangan berikutnya adalah masih banyaknya anak usia sekolah yang tidak sekolah atau belum sekolah. Pembangunan pendidikan harus mampu menjangkau mereka untuk meningkatkan APK dan APM, khususnya pada jenjang pendidikan dasar. Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal harus mampu bersinergi dengan perangkat daerah yang lain untuk mengidentifikasi dan mengajak anak usia sekolah yang tidak sekolah untuk bersekolah.

d. Budaya Masyarakat

Jika dilihat dari sisi masyarakat, tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pendidikan adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk memotivasi dan menyekolahkan anak setinggi mungkin. Pada sebagian masyarakat masih terdapat budaya yang belum menganggap pentingnya pendidikan sehingga masyarakat hanya memfasilitasi pendidikan anak pada jenjang yang relatif rendah. Umumnya anak didorong untuk segera bekerja untuk membantu perekonomian keluarga, meskipun hanya bermodalkan keterampilan yang terbatas.

e. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Pada tahun 2015 negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam organisasi ASEAN telah memasuki era baru yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang merupakan suatu kawasan yang mengintegrasikan ekonomi negara-negara ASEAN ke dalam sistem perdagangan bebas di wilayah Asia Tenggara. Sebagai suatu kawasan perdagangan bebas, maka setiap negara yang bergabung di dalamnya perlu memiliki tingkat daya saing yang tinggi agar

(45)

II-34

mampu bertahan dalam area yang memiliki tingkat kompetisi yang tinggi dan memperoleh manfaat dari perdagangan bebas tersebut.

Untuk dapat mengambil bagian atau porsi yang signifikan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan tidak sekedar menjadi penonton, maka Indonesia perlu mempersiapkan SDM-SDM yang handal, terampil, dan kompetitif agar dapat bersaing dalam ketatnya persaingan. SDM-SDM yang handal tersebut perlu disiapkan, dimulai dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi. Di samping itu, pendidikan non formal juga memberikan peran dalam memberikan kesempatan masyarakat menempuh pendidikan di luar pendidikan formal serta memperoleh kecakapan dan keterampilan yang tidak diperoleh pada jenjang pendidikan formal. Pemerintah Kabupaten Kendal perlu menguatkan kapasitasnya dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan non formal agar dapat menciptakan SDM masyarakatnya yang handal untuk turut berkontribusi aktif dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan menjadi sangat penting karena akan meningkatkan daya saing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) maupun globalisasi lainnya. f. Lambatnya Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Tantangan yang dihadapi Kabupaten Kendal secara nasional berkaitan dengan pemulihan ekonomi nasional yang lambat dan inflasi yang cukup tinggi, berpengaruh terhadap kemampuan Pemerintah dan sebagian orang tua dalam membiayai pendidikan serta keterbatasan kemampuan keuangan Pemerintah Daerah untuk penyelenggaraan pendidikan yang menjadi kewenangannya.

2. Peluang

Di samping tantangan-tantangan yang harus dihadapi dalam lima tahun mendatang, Pemerintah Kabupaten Kendal memiliki peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung keberhasilan pembangunan pendidikan di Kabupaten Kendal. Berikut ini beberapa peluang yang dapat dioptimalkan dalam pembangunan pendidikan.

a. Pemanfaatan Anggaran Pendidikan yang Lebih Spesifik

Pembagian kewenangan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 mendorong Pemerintah Kabupaten Kendal untuk

(46)

II-35

lebih mampu mengkonsentrasikan perhatiannya pada pengembangan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, dan pendidikan non formal. Alokasi d0ana yang semula dialokasikan untuk pengembangan pendidikan menengah (SMA/SMK) dapat dialihkan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, dan pendidikan non formal di Kabupaten Kendal.

b. Regulasi Daerah Mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Peluang lain yang bisa dioptimalkan dalam pengembangan pendidikan adalah adanya Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Kabupaten Kendal yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Kendal Nomor 3 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Kabupaten Kendal.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP) atau yang biasa disebut

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu peran strategis

dunia usaha/perusahaan untuk mendukung agenda pembangunan di daerah dengan memberikan manfaat sosial, ekonomi, maupun lingkungan bagi masyarakat sekitar maupun seluruh pemangku kepentingan yang berkaitan dengan dunia usaha tersebut. Kabupaten Kendal sebagai wilayah yang memiliki kawasan industri memiliki potensi untuk mengoptimalkan peranan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam mendukung pengembangan berbagai aspek dunia pendidikan di Kabupaten Kendal yang masih memerlukan keterlibatan pemangku/pemerhati pendidikan lainnya.

Perhatian dunia usaha melalui TSP diharapkan dapat dioptimalkan agar sejalan dengan perwujudan ekosistem pendidikan dengan memberikan peran yang lebih aktif kepada seluruh elemen ekosistem termasuk di antaranya pihak industri atau dunia usaha dalam pembangunan pendidikan. Di negara-negara maju, peran industri ditunjukkan secara nyata berupa kerjasama program dan dukungan finansial untuk penelitian dan beasiswa. Bahkan di beberapa negara, peran industri menjadi sebuah kewajiban sesuai dengan undang-undang yang mengaturnya.

(47)

III-1

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan

Permasalahan pada masing-masing program sesuai dengan kewenangan Dinas Pendidikan adalah :

1. Kesekretriatan

a. Belum tersedianya staf yang memadai baik dari kompetensi maupun jumlah untuk mendukung kinerja Dinas Pendidikan.

b. Belum tercukupinya kebutuhan sarana dan prasarana baik dari aspek kualitas dan kuantitas untuk mendukung kinerja Dinas Pendidikan. c. Belum teselenggaranya manajemen pengelolaan Dinas Pendidikan yang

teratur berdasarkan pada tata kelola yang baik.

2. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

a. Belum optimalnya partisipasi PAUD. Hal ini ditunjukkan dengan masih relatif rendahnya APK PAUD usia 4-6 tahun maupun APK PAUD usia 0-6 tahun. Pada tahun 2015 APK PAUD usia 4-6 tahun sebesar 52,92% dan APK PAUD usia 0-6 tahun sebesar 38,17%.

b. Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya PAUD bagi tumbuh kembangnya anak.

c. Masih rendahnya lembaga PAUD yang sudah memiliki akreditasi sebagai tolok ukur kualitas penyelenggaraan PAUD.

d. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini masih kurang memadai.

3. Pendidikan Dasar

a. Belum optimalnya partisipasi sekolah pada jenjang SD dan SMP, hal ini ditunjukkan dengan masih rendahnya capaian Angka Partisipasi Murni (APM) tahun 2015 pada jenjang SD/SDLB/MI/Paket A (84,73%) maupun SMP/SMPLB/MTs/Paket B (60,24%).

b. Masih terdapatnya angka putus sekolah pada jenjang SD dan SMP sehingga belum dapat menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar (wajar dikdas) sembilan tahun.

(48)

III-2

c. Belum maksimalnya angka kelululusan, baik pada jenjang SD maupun SMP karena belum mencapai 100%.

d. Masih adanya peserta didik yang mengulang, baik pada jenjang SD maupun SMP.

e. Masih relatif rendahnya prestasi akademik peserta didik dalam menempuh Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.

f. Masih minimnya prasarana SD dan SMP yang memadai, terutama ruang kelas dan perabotnya, perpustakaan dan perabotnya, serta sanitasi. g. Belum terpenuhinya rasio guru dan siswa sesuai standar, baik pada

jenjang SD maupun SMP.

h. Masih minimnya sarana dan prasarana tempat ibadah di SD guna mendukung pembentukan karakter peserta didik yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.

i. Masih rendahnya kualitas satuan pendidikan jenjang SD dan SMP, ditunjukkan dengan masih minimnya satuan pendidikan yang telah memperoleh akreditasi dengan nilai A.

4. Pendidikan Non Formal

a. Masih adanya penduduk usia 15-60 tahun yang belum melek huruf. b. Belum optimalnya kelulusan Paket A, Paket B, dan Paket C karena

angka kelulusan belum mencapai 100%.

c. Belum optimalnya nilai rata-rata Ujian Sekolah Paket A, Ujian Nasional Paket B, dan Ujian Nasional Paket C.

d. Masih rendahnya mutu Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) karena masih sedikit lembaga yang sudah memiliki akreditasi dan memiliki penilaian kinerja minimal C.

e. Masih rendahnya mutu lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan dan keaksaraan dalam hal ini Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) karena masih sedikit PKBM yang sudah memiliki akreditasi. f. Masih rendahnya jumlah desa vokasi yang dikembangkan untuk

mendorong kecakapan hidup dan jiwa kewirausahaan masyarakat desa.

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Masih banyaknya pendidik PAUD, SD, dan SMP yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan minimal S1/D4.

Gambar

Grafik 2.1. Perkembangan APK PAUD Usia 4-6 Tahun di                     Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015
Grafik 2.2. Perkembangan APK PAUD Usia 4-6 Tahun di Kabupaten                            Kendal Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011-2015
Grafik 2.4. Perkembangan APK PAUD Usia 0-6 Tahun di Kabupaten  Kendal Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2011-2015  (Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Tahun 2016)
Grafik 2.5. Perkembangan Persentase Lembaga PAUD Terakreditasi                          di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Multiple sistem atrophy adalah penyakit degeneratif yang memiliki gejala parkinsonisme, dengan atau tanda cerebellar dan gangguan autonomy

Konsep Environmental wise dalam sampel produk ini dapat dilihat dari penggunaan material bekas yang mengurangi sampah di lingkungan sekitar dan apabila dikemudian hari produk

(4) Untuk memudahkan masyarakat dalam memberikan masukan secara lisan dan/atau tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap Rancangan Peraturan

Activity Diagram digunakan untuk mendefinisikan urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah

Optimasi dilakukan dengan metode Factorial Design yang bertujuan untuk melihat efek dan interaksi dari kombinasi explotab dan amilum ditinjau dari sifat fisik tablet yang baik,

Berdasarkan hasil penelitian kondisi awal kompetensi pedagogic guru-guru pendidikan anak usia dini yang ada di Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat pada tahun ajaran

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang di publikasikan yang berkaitan dengan pembiayaan murabahah, tabungan wadiah dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Perhatian Orang Tua, Disiplin Belajar dan Kreativitas Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada