• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana dan Prioritas Pembangunan SDM Kota Dumai-

Dalam dokumen BAB II. GAMBARAN UMUM INSTANSI (Halaman 53-0)

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 46

3.2 Rencana dan Prioritas Pembangunan SDM Kota Dumai-

A. Visi Pembangunan Kota Dumai Tahun 2011-2015

Visi pembangunan daerah merupakan pandangan ke depan yang menggambarkan arah, dan tujuan yang ingin dicapai guna menyamakan komitmen seluruh pihak yang berkepentingan dalam menjalankan roda pemerintahan dan melaksanakan pembangunan Kota Dumai.

Dalam penetapan Visi dan Misi Pembangunan Kota Dumai mengacu kepada Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Riau Tahun 2009-2013. Adapun Visi Pembangunan Propinsi Riau adalah Terwujudnya Pembangunan Ekonomi yang Mapan dan Pengembangan Budaya Melayu secara Proporsional melalui Kesiapan Infrastruktur dan Peningkatan Pembangunan Pendidikan dalam Masyarakat yang Agamis.

Mengacu kepada Visi Visi Propinsi Riau dan bertolak pada kondisi empirik maka ditetapkan Visi pembangunan Kota Dumai yang hendak diwujudkan pada tahun 2015 adalah :

“Terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat Pelayanan Kepelabuhanan, Perdagangan, Tourism dan Industri (PENGANTIN) yang Berbudaya Melayu dan Agamis Menuju Dumai Sejahtera, Harmonis, Aman dan Tertib (SEHAT) di Kawasan Pantai Timur Sumatera Tahun 2015”

Pernyataan visi tersebut mengandung makna sebagai berikut :

a. Pengertian Kota Dumai sebagai Pusat Pelayanan Ekonomi merupakan Dumai sebagai Kota ”Pengantin” merupakan pilar penting dalam mendukung pembangunan Kota Dumai, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

Pe : Pelabuhan, Ngan : Perdagangan , T: Tourism dan In: Industri

Juga mempunyai maksud sebagai Penggerak kemajuan ekonomi, artinya yang menggerakkan atau membangkitakan upaya dalam mencapai tingkat peradaban dan tata kehidupan perekonomian ke arah yang lebih baik.

b. Di Kawasan Pantai Timur Sumatera artinya daerah yang mempunyai karakter wilayah pesisir sumatera terletak di jalur pelayaran dan perdagangan

c. Budaya Melayu artinya berpikiran dan berakal budi resam melayu.

d. Dumai “ SEHAT” Tahun 2015 yang akan wujudkan, yaitu :

- Se-Sejahtera, Mencerminkan suatu kehidupan yang sejahtera adanya Kemajuan dan Pemerataan Pembangunan serta Peningkatan Sosial Ekomoni dan Daya Beli Masyarakat.

- H–Harmonis, Mencerminkan Kebineikaan kehidupan bermasyarakat yang heterogen tanpa memandang kesukuan, budaya dan agama, Guyup Rukun, Tolong-menolong, Bahu-membahu bersatu membangun Kota Dumai baik dalam kehidupan bermasyarakat, dunia usaha dan struktur pemerintahan semua mendapat hak dan peluang yang sama.

- A–Aman, Mencerminkan kehidupan yang tentram bebas dari kejahatan, kreminalitas, dan peredaran Obat-obatan terlarang ( Ayem Tentrem Kerto Toto Raharjo ).

- T-Tertib, Mencerminkan tata pemerintahan yang baik , Supremasi Hukum (Rule of Law), serta terciptanya Kota Dumai yang Bersih, Apik dan Indah.

B. Misi Yang Berkaitan Dengan Pendidikan

Pembangunan pendidikan Kota Dumai yang tertuang dalam RENSTRA Dinas Pendidikan Kota Dumai bersumber dari misi ketiga Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Dumai 2011-2015 sebagai berikut :

Misi Ketiga :

”Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumberdaya manusia yang tangguh dan profesional melalui pendidikan, pelatihan, kesehatan dan kesempatan kerja yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa”

Misi ketiga ini mengandung makna bahwa peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi sektor prioritas yang akan dilakukan Pemerintah Kota Dumai untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus maupun agama, serta penguasaan teknologi yang dihasilkan melalui pendidikan kejuruan dan politeknik serta melalui Balai Latihan Kerja (BLK) guna mengisi peluang kerja. Disisi lain pemerintah juga mempersiapkan kader pemimpin masyarakat/ birokrat dan guru-guru yang

tangguh dan berilmu melalui pengiriman putra-putra tempatan/birokrat/guru-guru terbaik yang ada dimasyarakat maupun di birokrat.

Untuk menambah ilmu pengetahuan dibidang umum/kejuruan maupun agama ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi baik didalam maupun luar negeri dalam rangka mempersiapkan diri pulang ke kampung untuk membangun negeri sendiri.

Untuk meningkatkan percepatan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Kota Dumai maka diperlukan strategi sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik harus didukung oleh kebijakan yang tepat pula. Adapun kebijakan dan strategi pembangunan SDM yang ditempuh dalam kurun waktu 2011-2015 adalah:

a. Membangun dan meningkatkan pusat-pusat pendidikan formal kejuruan dan politeknik serta pendidikan informal seperti Balai Latihan Kerja/BLK dan pusat pelatihan keterampilan dengan meningkatkan kemampuan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan yang difokuskan disetiap kecamatan.

b. Mengembangkan kualitas pendidikan bidang keagamaan melalui madrasah yang telah ada serta mendirikan pesantren bagi menampung anak didik yang berkeinginan untuk khusus mendalami bidang agama c. Mendorong peran serta dunia usaha besar, swasta nasional dan

BUMN/BUMD untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam penyiapan tenaga kerja terampil, profesional dan siap pakai.

d. Menegakkan Peraturan Daerah yang berkaitan dengan ketentuan tentang prioritas pemakaian tenaga kerja tempatan.

e. Meningkatkan kualitas Sumberdaya Aparatur Pemerintah dalam rangka menciptakan Pemerintah yang bersih, berwibawa dan amanah serta menitikberatkan kepada pelayanan prima kepada masyarakat.

f. Menyempurnakan kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang sesuai dengan kebutuhan setempat.

g. Mengevaluasi kebijakan sekolah-sekolah yang memberatkan masyarakat dan selanjutnya menetapkan kebijakan baru yang lebih

h. Meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan tenaga pendidik pada tingkat dasar dan menengah.

i. Menyeimbangkan distribusi tenaga pendidik pada tingkat dasar dan menengah.

j. Memperluas jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang belum berkemampuan.

k. Mempertinggi profesionalisme tenaga para medis dan medis.

l. Mengoptimalkan fungsi dan peningkatan status institusi pelayanan kesehatan masyarakat.

m. Mengoptimalkan profesionalisme pengelola institusi pelayanan kesehatan.

n. Meningkatkan kemampuan berbahasa asing di tengah masyarakat.

o. Meningkatkan kemampuan dan keahlian bagi anak-anak Yatim-Piatu selepas keluar dari binaan Rumah Yatim Piatu.

p. Menciptakan sikap aparatur pemerintahan yang berwibawa, sehingga terwujudnya clean and good goverment.

q. Mempelopori sikap hidup sederhana di tengah-tengah masyarakat.

r. Menyiapkan dan melaksanakan Peraturan Daerah tentang Program kependudukan dalam rangka mengentaskan kemiskinan yang dikaitankan dengan kegiatan santunan kesejahteraan.

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI

4.1. Visi dan Misi Pendidikan Kota Dumai

Dinas Pendidikan Kota Dumai Merumuskan Visi dan Misi Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Visi :

“ Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan Kota Dumai yang bermutu untuk membentuk insan yang cerdas, terampil, dan berakhlak mulia .”

Misi :

1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu menuju pendidikan dasar dua belas tahun.

2. Meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan

4.2. Tata Nilai Dinas Pendidikan

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut diperlukan evaluasi dan penguatan nilai-nilai yang harus menjadi ciri seluruh pegawai yang berada di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Dumai. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut :

1. Amanah 2. Integritas 3. Jujur 4. Profesional 5. Demokratis 6. Transparan 7. Layanan prima

4.3. Pilar-Pilar Strategis Strategi Pembangunan Pendidikan Kota Dumai sebagaimana UU Sisdiknas:

Berdasarkan tantangan dan masalah pendidikan di atas, ditetapkan pilar-pilar

1. Pendidikan agama serta akhlak mulia

2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi 3. Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis

4. Evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan 5. Peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan 6. Penyediaan sarana belajar yang mendidik

7. Pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan

8. Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata 9. Pelaksanaan wajib belajar

10.Pelaksanaan otonomi satuan pendidikan 11.Pemberdayaan peran masyarakat

12.Pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat

13.Pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional

4.4. Tujuan Yang Akan Dicapai Dalam 5 (lima) Tahun Ke Depan

Sejalan dengan Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kota Dumai maka ditetapkan sebanyak 4 (empat) tujuan yang akan diwujudkan, sebagai berikut:

1. Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD yang berkualitas;

2. Tersedia, terjangkau, dan terjaminnya kepastian memperoleh pendidikan dasar yang bermutu;

3. Tersedia, terjangkau, dan terjaminnya kepastian memperoleh pendidikan menengah yang bermutu dan relevan;

4. Meningkatkan penataan dan pengelolaan pendidikan yang efesien dalam menjamin terselenggaranya layanan pendidikan yang prima.

4.5. Sasaran Strategis 2011-2015

Untuk mengukur keberhasilan program dan kegiatan Dinas Pendidikan Kota Dumai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan, berdasarkan 4 (empat) sasaran pendidikan diatas, maka di tetapkan indikator kinerja utama (IKU) sebagai berikut :

NO IKU Capaian

2010

TARGET

2011 2012 2013 2014 2015

1 Angka Partisipasi Kasar TK/RA

24,55 % 25 % 27 % 30 % 33 % > 35 %

2 Angka Melek Huruf Penduduk Usia > 15 Tahun

99,95 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

3 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/SDLB

113 % >115 % >115 % >115 % >115 % >115 %

4 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/SMPLB

108 % > 110 % > 110 % > 110 % > 110 % > 110 %

5 Angka Partisipasi Kasar (APK)

85 % 86 % 88 % 89 % 90 % >90 %

6 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/SDLB

96 % 97 % 97,5 % 98 % > 98 % > 98 %

7 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/SMPLB

75 % 76 % 78 % 80 % > 80 % > 80 %

8 Angka Partisipasi Murni (APM)

SMA/MA/SMK/SMALB

60 % 61 % 63 % 65 % 67 % 70 %

9 Angka Putus Sekolah SD/MI 0,06 % < 0,05 % < 0,05 % < 0,05 % < 0,05 % < 0,05 %

10 Angka Putus Sekolah SMP/MTs

0,04 % < 0,03 % < 0,03 % < 0,03 % < 0,03 % < 0,03 %

11 Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA

13 Angka Kelulusan SMP/MTs 91,06

%

15 Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs

115,35

%

> 116 % > 116 % > 116 % > 116 % > 116 %

16 Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK

Strategi dan arah kebijakan pembangunan pendidikan Kota Dumai 2011-2015 dirumuskan berdasarkan pada visi, misi, dan tujuan strategis Dinas Pendidikan Kota Dumai serta mengacu kepada RPJMD Kota Dumai 2011-2015.

Strategi dan arah kebijakan pembangunan pendidikan 2011-2015 disusun untuk memberikan arah dan pedoman bagi penyelenggaraan pendidikan dengan cara-cara yang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran strategis .

I. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal 1. Internal

1.1. Kekuatan (Strenght)

1.1.1. Adanya Komitmen dan dukungan pimpinan daerah/Pemko 1.1.2. Adanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

1.1.3. Adanya dana, sarana, dan pra sarana pendidikan.

1.1.4. Tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan.

1.1.5. Banyaknya penduduk usia sekolah.

1.1.6. Adanya trasportasi dan komunikasi.

1.1.7. Adannya wewenang Dinas Pendidikan dalam menerbitkan Surat Izin Operasional bagi lembaga pendidikan baik formal maupun non formal.

1.1.8. Adanya wewenang Dinas Pendidikan untuk menindak pelanggaran peraturan bagi aparat pendidikan.

1.1.9. Adanya lahan untuk pembangunan unit sekolah baru, ruang kelas dan ruang penunjang lainnya.

1.1.10.Adanya Badan Akredasi Sekolah (BAS)

1.2. Kelemahan (weaknes)

1.2.1. Masih adanya beberapa gedung sekolah yang belum layak.

1.2.2. APK, APM SMP/MTs dan SM/MA masih rendah.

1.2.3. Adanya sebagian pendidik yang belum layak mengajar, belum merata dan belum merata dan belum berkemampuan akademik.

1.2.4. Masih adanya anak putus sekolah

1.2.5. Sarana dan prasarana pendidikan masih sangat kurang.

1.2.6. Belum adanya TKN Pembina di tiap kecamatan.

1.2.8. Rendahnya tingkar disiplin pengelola pendidikan.

1.2.9. Manajemen pendidikan sebagian masih dipegang oleh aparatur yang belum layak dan kurang memiliki daya inovasi.

1.2.10.Belum adanya standarisasi kualitas kualitas kompetensi siswa.

1.2.11.Kurangnya minat belajar anak.

1.2.12.Masih kurangnya fasilitas sarana olah raga bagi siswa.

1.2.13.Wadah-wadah pendidik dan tenaga kependidikan belum optimal ( MGMP, KKG, K3S dan MKKS ).

2. Eksternal

1.1 Peluang (Opportunity)

1.1.1. Letak geografis yang strategis.

1.1.2. Besarnya minat belajar siswa dari luar kota.

1.1.3. Adanya kesempatan untuk mengikuti penyetaraan dan pelatihan guru dan sertifikasi guru.

1.1.4. Adanya kerjasama dengan negara asing untuk membantu pendidikan.

1.1.5. Adanya dukungan masyarakt, organisasi, perusahaan terhadap pendidikan.

1.1.6. Adanya Dewan Pendidikan sebagai mitra kerja pendidikan.

1.2. Ancaman (Treat).

1.2.1. Kondisi perekonomian masih belum stabil.

1.2.2. Terjadinya krisis moral karena pengaruh budaya asing yang tidak sesuai.

1.2.3. Lemahnya penegakan peraturan terhadap pengelola pendidikan.

1.2.4. Besarnya pengaruh negatif budaya asing, teknologi, dan narkoba (perilaku konsumtif dan salah dalam memahami modernitas).

II. Analisis dengan Menggunakan MATRIK SWOT/ KKPA

1. Strategi mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki untuk dapat memanfaatkan peluang (SO / KP ).

1.1. Melibatkan seluruh potensi dalam upaya melaksanakan program pendidikan.

1.2. Memanfaatkan dana APBD, APBN, dan dunia usaha untuk mengembangkan pendidikan.

1.3. Regulasi kewenangan Dinas Pendidikan memberi izin operasional dalam manajemen dan mutu pendidikan pada lembaga pendidikan.

1.4. Implementasi wewenang Dinas pendidikan memberikan sanksi terhadap pelanggar peraturan bagi aparat pengelola pendidikan.

2. Strategi menggunakan kekuatan yang ada untuk mencegah dan mengatasi ancaman (ST/ KA)

2.1. Mengusahakan dukungan dana dari masyarakat.

2.2. Mengadakan kerjasama dengan daerah lain dalam menghadang pengaruh negatif budaya asing, teknologi, dan narkoba.

2.3. Birokrasi yang pendek dalam pemberian sanksi kepada aparat pengelola pendidikan.

2.4. Melaksanakan komunikasi dengan wadah-wadah kependidikan dan pihak lainnya.

3. Strategi mengurangi kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada (WO/ KP).

3.1. Memberdayakan masyarakat untuk beperan aktif melakukan perbaikan-perbaikan gedung sekolah melalui swakelola dan imbal swadaya dan lain-lain.

3.2. Memberi kesempatan guru untuk mengikuti penyetaraan, pelatihan, dan sertifikasi guna meningkatkan kemampuan akademik.

3.3. Adanya kesempatan pembangunan TK Negeri Pembina di kecamatan.

3.4. Adanya peluang dan kerjasama dengan organisasi, perusahaan untuk pengembangan Sekolah Binaan Khusus.

3.5. Adanya pengalihan sekolah biasa menjadi sekolah

4. Strategi mengurangi kelemahan untuk mencegah dan mengatasi ancaman (WT/ KA).

4.1. Menigkatkan disiplin pengelola pendidikan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4.2. Memberdayakan masyarakat dan orang tua untuk peduli terhadap pendidikan sehingga dapat mengurangi pengaruh negatif budaya asing, teknologi, dan narkoba.

4.3. Memotifasi minat belajar anak dengan memberikan beasiswa pada siswa ekonomi lemah dan memberikan penghargaan kepada siswa yang berbakat dan berprestasi.

5.1. Strategi Pembangunan Pendidikan

Strategi merupakan upaya yang sistematis untuk mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan melalui pencapaian sasaran-sasaran strategis dari tujuan strategis tersebut. Tiap strategi menjelaskan komponen-komponen penyelanggaraan layanan pendidikan yang harus disediakan untuk mencapai sasaran-sasaran strategisnya.

Strategi pembangunan pendidikan didasarkan kepada 3 (tiga) isu utama pendidikan yakni : Perluasan dan pemerataan akses pendidikan; peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; serta tata kelola dan good governance;

1. Perluasan dan pemerataan akses pendidikan.

Perluasan dan pemerataan akses pendidikan adalah hal mendasar dalam pembangunan pendidikan di Indonesia khususnya di Kota Dumai. Hal ini merupakan amanat dari UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan.

Bentuk nyata dari pilar pembangunan ini adalah menuntaskan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Hasil yang diharapkan adalah tidak ada lagi penduduk usia sekolah yang tidak bersekolah, jumlah peserta didik yang putus sekolah karena alasan ekonomi, dan tidak ada lagi peserta didik yang tidak mampu melanjutkan pendidikan di tingkat pedidikan dasar dan menengah karena tidak ada biaya.

Oleh karena itu pendidikan yang diselenggarakan adalah pendidikan yang terjangkau oleh setiap lapisan masyarakat. Pendidikan yang terjangkau ini juga harus diikuti dengan pembinaan kualitas pengelolaannya, sehingga selain memerlukan subsidi dari pemerintah dan melibatkan peran serta masyarakat luas termasuk dunia usaha juga harus dikelola dengan manajemen/profesional yang berbasis sekolah.

Selanjutnya perlu dijamin agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan merata melalui perbandingan antara jumlah peserta didik dengan pendidik serta dengan sarana dan pra sarana yang digunakan. Hal ini tidak hanya berlaku di daerah perkotaan tetapi juga harus sampai ke daerah yang di pinggir kota dan yang terpencil.

Beberapa kebijakan strategis yang dilakukan untuk perluasan dan pemerataan akses pendidikan sebagai berikut :

a. Pembangunan sarana dan sarana pendidikan yang memadai b. Perbaikan gedung dan fasilitas sekolah yang rusak

c. Penyediaan bantuan beasiswa bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu

d. Penyediaan subsidi operasional sekolah (khususnya sekolah negeri) sebagai pendamping Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat, sehingga meminimalisir pungutan dana dari peserta didik

e. Meningkatkan sarana dan pra sarana pendidikan di daerah yang terletak di daerah pinggiran kota

f. Mengupayakan perluasan lahan sekolah dan revitalisasi gedung sekolah di daerah padat penduduk

g. Sosialisasi program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

h. Bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dalam menjangkau sarana pendidikan dasar di daerah terpencil melalui program SD/SMP Satu Atap

i. Pembinaan kelompok belajar masyarakat dan pembelajaran pendidikan kesetaraan.

2. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan.

Pendidikan adalah variabel yang sangat penting dalam perubahan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu pendidikan haruslah memiliki kualitas tertentu untuk menjawab tantangan tersebut. Kualitas yang dimaksudkan mencakup semua bidang yakni kualitas peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, serta pengelolaan pendidikan.

Oleh karena itu sebagai arah peningkatan kualitas pendidikan kita mengacu kepada UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang mengamanatkan pengembangan standar pendidikan nasional yang memberikan otonomi yang luas kepada satuan pendidikan.

Sebagai kelanjutan dari amanat UU Sisdiknas tersebut maka diterbitkan PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, yang terdiri dari 8 (delapan) standar pendidikan sebagai berikut :

a. Standar Isi

b. Standar Kompetensi Lulusan

c. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan d. Standar Sarana dan Prasarana

e. Standar Penilaian f. Standar Proses

g. Standar Pengelolaan, dan h. Standar Biaya

Mutu pendidik dan tenaga kependidikan mengacu kepada UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sejalan dengan semangat menjadikan guru sebagai profesional, maka arah peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan di Kota Dumai diarahkan kepada peningkatan kualifikasi, profesionalisme, yang disertai dengan peningkatan penghargaan dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan.

Kebijakan strategis dalam peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan Kota Dumai adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan kualifikasi tenaga pendidik sesuai dengan amanat UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

b. Memfasilitasi tenaga pendidik menuju profesionalisme

c. Pengangkatan guru bantu dan tenaga honor daerah untuk memenuhi kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan di daerah yang membutuhkan d. Penyediaan alat praktek dan peraga siswa

e. Meningkatkan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan

f. Strategi pembelajaran dan kurikulum yang meningkatkan partisipasi dan hasil belajar peserta didik

g. Pembinaan nilai-nilai akhlak mulia, minat, dan bakat siswa untuk mencapai prestasi pendidikan dan pembentukan moral peserta didik

h. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas pendidik dan tenaga kependidikan i. Peningkatan mutu kepemimpinan dan kemampuan manajerial kepala sekolah j. Peningkatan kapasitas supervisi pengawas sekolah

k. Pelaksanaan evaluasi hasil belajar siswa

l. Peningkatan mutu pengelolaan pendidikan menuju standar nasional dan standar internasional

m. Meningkatkan jumlah siswa SMK berbanding siswa SMA yang diikuti dengan penambahan dan pembinaan jurusan baru

n. Pembinaan pendidikan life skill disertai dengan peningkatan kompetensi keahlian pendidikan kejuruan

o. Pembinaan pendidikan non formal

p. Pengembangan sistem manajemen informasi di bidang pendidikan

3. Peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik.

Lembaga pendidikan merupakan satuan pendidikan yang dipercayakan publik dalam mencerdaskan masyarakat. Karenan itu pengelolaannya harus professional, dapat dipertanggungjawabkan, dan berasaskan tata kelola yang baik. Dalam mewujudkan peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik ditetapkan arah kebijakan strategis sebagai berikut :

a. Pemetaan kualifikasi lembaga pendidikan berdasarkan akreditasi b. Pembinaan Komite Sekolah dan Manajemen Berbasis Sekolah c. Peningkatan kapasitas tenaga tata usaha lembaga pendidikan

d. Peningkatan manajemen sekolah tertentu sesuai dengan standar mutu manajemen yang diakui lembaga yang dipercaya publik

e. Pelaporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengelolaan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

g. Penyebarluasan informasi pencapaian pembangunan pendidikan Kota Dumai dan pengembangan sistem teknologi informasi

h. Pembinaan data base pendidikan yang aktual dan mudah diakses

i. Penegakan disiplin pegawai dan lembaga pendidikan berdasarkan asas reward and punishment.

5.2. Kebijakan Pembangunan Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional, Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010-2014, RPJMD Kota Dumai Tahun 20011-2015, dan Rencana Strategis Pendidikan Kota Dumai 2011-2015, serta Visi dan Misi yang diemban, maka ditentukan arah dan kebijakan pendidikan Kota Dumai, sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan terjangkau bagi seluruh peserta didik sampai dengan tingkat sekolah menengah berupa pembebasan biaya pendidikan (SPP) dan dilakukan secara bertahap.

2. Meningkatkan pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan sehingga menghasilkan nilai-nilai profesionalisme dan berwawasan lingkungan.

3. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu menuju terciptanya SDM yang berkualitas.

4. Meningkatkan kemampuan akademik dan profesionalisme serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan sehingga mampu berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan mutu pendidikan dan budi pekerti.

5. Memberikan perhatian dan penghargaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan terutama bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus guru bantu, guru honor daerah, atau tenaga kependidikan tidak tetap.

6. Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah senagai pusat pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat.

7. Pemberian penghargaan bagi pendidik, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, dan siswa yang berprestasi.

8. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas sekolah.

9. Mengembangkan model pendidikan yang aktif dan menyenangkan serta berorientasi kepada pembentukan karakter peserta didik

10.Penyediaan buku teks murah dan terjangkau

11.Rasionalisasi anggaran pendidikan satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan karakter sekolah.

12.Pengembangan penelitian ilmiah siswa dan guru.

13.Perhatian khusus pengembangan pendidikan di daerah terpencil dan kantong-kantong kemiskinan.

14.Peningakatn koordinasi dengan instansi lokal, Pemerintah Provinsi Riau, dan Pemerintah Pusat.

15.Penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

16.Pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan 17.Pemantauan/Monitoring dan Evaluasi penyelenggaraan dan pengelolaan

pendidikan.

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

6.1. Program Strategis

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan sebagai implementasi dan penjabaran visi dan misi, serta sesuai dengan strategi dan kebijakan dalam pencapaian tujuan dan sasaran, maka ditetapkan program yang akan dilaksanakan:

I. Program Dinas Pendidikan Kota Dumai sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

4. Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS.

5. Program Penigkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

II. Program Urusan Wajib

1. Program Pembinaan Pendidikan Pra Sekolah / Anak Usia Dini.

2. Program Wajib Belajar Sembilan Tahun.

3. Program Pembinaan Pendidikan Menengah.

4. Program Pendidikan Non-Formal.

4. Program Pendidikan Non-Formal.

Dalam dokumen BAB II. GAMBARAN UMUM INSTANSI (Halaman 53-0)

Dokumen terkait