• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA PELAYANAN, JARINGAN PELAYANAN, DAN JARINGAN PRASARANA TRANSPORTASI WILAYAH SAAT INI

Dalam dokumen EXECUTIVE SUMMARY KOTA TIDORE KEPULAUAN (Halaman 93-101)

KONDISI WILAYAH DAN JARINGAN TRANSPORTASI SAAT INI

4.6 KINERJA PELAYANAN, JARINGAN PELAYANAN, DAN JARINGAN PRASARANA TRANSPORTASI WILAYAH SAAT INI

4.6.1. Jaringan Jalan

Seperti yang terlihat pada tabel-tabel berikut ini, prarsarana jalan di Kota Tidore pada tahun 2011 menurut kewenangan pengelola jalan terdapat panjang jalan Negara 116.150,00 meter, jalan provinsi 45.500,00 meter, jalan kabupaten 264.123,88 meter.

Sedangkan kalau dilihat dari jenis perkerasan sebagian besar sudah beraspal dengan kondisi perkerasan sebagian besar baik.

Tabel 4.15. Panjang Jalan menurut Pemerintahan yang Berwenang Mengelolanya dan Kecamatan di Kota Tidore Kepulauan (m), 2011

Kecamatan Negara Provinsi Kabupaten Jumlah Tidore Selatan 0.00 8,900.00 35,438.64 44,338.64 Tidore Utara 0.00 11,450.00 35,262.48 46,712.48 Tidore 0.00 5,890.00 66,688.00 72,578.00 Tidore Timur 0.00 19,260.00 11,848.76 31,108.76 Oba 34,600.00 0.00 22,950.00 57,550.00 Oba Selatan 44,600.00 0.00 42,621.00 87,221.00 Oba Utara 15,500.00 0.00 22,186.00 37,686.00 Oba Tengah 21,450.00 0.00 27,129.00 48,579.00 Tidore Kepulauan 116,150.00 45,500.00 264,123.88 425,773.88

Sumber: BPS Kota Tidore Kepulauan, 2012

Tabel 4.16. Panjang Jalan menurut Jenis Permukaan Jalan dan Kecamatan di Kota Tidore Kepulauan (km), 2011

Kecamatan Aspal Kerikil Tanah Jumlah

Tidore Selatan 36,999.38 0.00 7,339.26 44,338.64 Tidore Utara 44,259.23 0.00 2,453.25 46,712.48 Tidore 72,578.00 0.00 0.00 72,578.00 Tidore Timur 23,909.76 0.00 7,199.00 31,108.76 Oba 49,608.00 810.00 8,550.00 58,968.00 Oba Selatan 29,850.00 35,000.00 22,371.00 87,221.00 Oba Utara 34,920.20 500.00 2,265.80 37,686.00 Oba Tengah 33,521.00 7,600.00 7,458.00 48,579.00 Tidore Kepulauan 325,645.57 43,910.00 57,636.31 427,191.88

Tabel 4.17. Panjang Jalan menurut Kondisi Jalan dan Kecamatan di Kota Tidore Kepulauan (km), 2011

Kecamatan Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat Jumlah Tidore Selatan 36,295.27 3,050.63 3,492.74 1,500.00 44,338.64 Tidore Utara 31,878.73 6,851.45 5,482.30 2,500.00 46,712.48 Tidore 59,969.70 3,097.20 9,511.10 0.00 72,578.00 Tidore Timur 21,453.26 2,150.00 1,006.50 6,499.00 31,108.76 Oba 27,128.00 13,709.50 11,000.00 7,132.00 58,969.50 Oba Selatan 5,350.00 42,650.00 14,721.00 24,500.00 87,221.00 Oba Utara 28,686.63 2,583.33 3,158.14 3,257.90 37,686.00 Oba Tengah 33,521.00 2,000.00 5,600.00 7,458.00 48,579.00 Tidore Kepulauan 244,282.59 76,092.11 53,971.78 52,846.90 427,193.38

Sumber: BPS Kota Tidore Kepulauan, 2012

4.6.2. Transportasi Darat

Sebagai salah satu penunjang kegiatan perekonomian, sarana dan prasarana transportasi darat antara lain berupa jalan raya sangat diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar arus distribusi barang dan jasa serta mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga kegiatan pembangunan, produksi dan perdagangan akan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Di Kota Tidore Kepulauan terdapat 4 (empat) buah terminal: 2 (dua) diantaranya berada di pulau Tidore yaitu di Soasio dan Rum. 2 (dua) lainnya berada di pulau Halmahera yaitu di Gita dan Sofifi. Masing – masing terminal terletak berdekatan dengan pelabuhan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pergerakan antar moda. Pada saat ini terdapat alokasi dana untuk pengembangan Terminal Rum dan sudah dalam proses pengembangan. Kedua terminal trersebut merupakan terminal dengan TIPE C.

Selain angkutan kota (ANGKOT), di wilayah Tidore terdapat angkutan Kota lainnya yaitu angkutan sewa dan plat kuning. Ketiga angkutan ini melayani rute jarak jauh (Sari Malaha-Rum) yang berjarak + 25 KM dengan jumlah penumpang masih bisa mencapai angka > 50%. Sedangkan untuk melayani angkutan dalam Kota Tidore jenis angkutan yang dipergunakan adalah Bentor. Jenis angkutan ini sudah resmi digunakan sesuai dengan SK BUPATI Kota Tiodre. Alasan utama di tetapkannya Bentor sebagai angkutan dalam Kota adalah faktor keamanan dan

kenyamanan (bebas dari panas/hujan). Jumlah Bentor yang ada di Kota Tidore saat ini adalah 425 unit yang berada di wilayah Soa Sio dan 25 unit di wilayah Rum. Rute kedua jenis angkutan diatas hanya bersingungan di dalam KOTA TIDORE saja dan sampai dengan saat ini semua berjalan dengan baik tidak terjadi konflik diantara keduanya.

Gambar 4.8. Terminal Angkutan Kota di Pelabuhan RUM

Sedangkan untuk angkutan pelajar Pemerintah Kota Tidore menyediakan angkutan khusus pelajar yang berupa bus sekolah sebagai bentuk subsidi pemerintah di bidang pendidikan. Saat ini berjumlah 3 UNIT yang beroperasi di wilayah perKotaan Tidore dengan tarif sekitar Rp. 2.000. Berdasarkan hasil evaluasi masyarakat di TIDORE lebih senang menggunakan Bentor untuk bersekolah dengan alasan lebih cepat.

Selain angkutan penumpang, di wilayah Kota Tidore Kepulauan juga terdapat angkutan barang berupa angkutan barang kebutuhan sembilan bahan pokok yang diangkut dari Ternate menuju Tidore atau sebaliknya.

Jumlah kendaraan paling banyak di Tidore Kepaulauan pada tahun 2011 adalah kendaraan angkutan barang pick up sebanyak 400 unit, dan terendah kendaraan angkutan barang berupa truk sebanyak 106 unit. Secara rinci jumlah kendaraan yang ada di Kota Tidore Kepulauan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.18. Banyaknya Kendaraan Bermotor menurut Jenis Kendaraan dan Kecamatan di Kota Tidore Kepulauan, 2011

Kecamatan Mobil Truk Pick Up Sepeda Motor Sewa

Tidore Selatan 74 18 8 23 15 Tidore Utara 69 14 7 11 8 Tidore 96 56 326 50 13 Tidore Timur 15 3 58 5 0 Oba 2 8 0 0 0 Oba Selatan 0 0 0 1 0 Oba Utara 9 1 0 22 15 Oba Tengah 0 6 1 0 0 Tidore Kepulauan 265 106 400 112 51

Sumber: BPS Kota Tidore Kepulauan, 2012

4.6.3. Transportasi Penyeberangan

Transportasi penyeberangan berfungsi sebagai jembatan bergerak yang menghubungkan jaringan jalan yang terputus karena adanya perairan, untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya. Oleh karenanya pelabuhan penyeberangan harus terpadu dengan jaringan pelayanan dan prasarana transportasi jalan.

Transportasi penyeberangan antar pulau dibagi menjadi tiga jenis, kapal feri, kapal cepat (Speedboat), dan kapal kayu bermotor (Ketingting). Penduduk lebih sering menggunakan speedboat yang kapasitas penumpang antara 12-20 orang. Hal ini dikarenakan jadwal keberangkatan Speedboat lebih luwes. Keberangkatan kapal feri terjadwal tetap setiap harinya, sedangkan Speedboat berangkat tergantung penumpang (jika penumpang sudah penuh langsung berangkat). Tabel 4.19 menunjukkan klasifikasi pelabuhan di Kota Tidore Kepulauan.

Tercatat jumlah pelabuhan penyeberangan di Kota Tidore Kepulauan yang di kelola oleh PT. ASDP sebanyak 3 pelabuhan penyeberangan, baik yang telah beroperasi maupun yang masih dalam tahap pembangunan, yaitu:

1) Pelabuhan Penyeberangan Rum di Pulau Tidore – Kota Tidore Kepulauan. Pelabuhan ini melayani 1 rute penyeberangan yakni Lintas Rum – Bastiong (PP). Saat ini terdapat 137 unit speed boat.

2) Pelabuhan Penyeberangan Soasio (GOTO) di Pulau Tidore – Kota Tidore Kepulauan. Saat ini terdapat 16 unit speed boat.

3) Pelabuhan Penyeberangan Sofifi di Pulau Halmahera – Kota Tidore Kepulauan. Pelabuhan ini melayani 1 rute penyeberangan yaitu Lintas Sofifi – Bastiong (PP). Saat ini terdapat 15 unit speed boat.

Berdasarkan wawancara dengan instansi terkait, pengelolaan angkutan penyeberangan dengan speed boat dibedakan menjadi dua, yaitu untuk rute Rum – Bastiong dikelola oleh KUD dan sisanya dikelola oleh organisasi pemilik speed

boat.

Jumlah penumpang datang dan berangkat pada tahun 2011 tertinggi pada bulan Juli sebanyak 2.759 orang sedangkan berangkat pada bulan Januari 2.641 orang. Jumlah penumpang terendah yang datang yaitu pada bulan Februari sebanyak 1.874 orang dan penumpang berangkat pada bulan April sebanyak 1.646 orang. Jumlah barang bongkar pada tahun 2011 tertinggi pada bulan Juni sebanyak 4.913 kg sedangkan barang muat pada bulan Januari 6.567 kg. Jumlah barang bongkar terendah pada bulan Februari sebanyak 587 kg dan barang muat pada bulan Maret sebanyak 126 kg.

Tabel 4.19. Klasifikasi Pelabuhan di Kota Tidore Kepulauan

Nama

Pelabuhan Pulau Klasifikasi

Profil Dermaga

Kedalaman Facelite Dermaga (LWS) Tiang

Pancang Lantai Ukuran Ukuran

P L

Soasio Tidore P. Regional Spun File Beton 42 8 6

Rum Tidore P. Lokal Beton Kayu 22 4 3

Maitara Maitara P. Lokal Kayu Kayu 12 4 3

Mare Mare P. Lokal Beton Kayu 12 4 3

Sofifi Halmahera P. Regional Spun File Beton 46 8 6

Galala Halmahera P. Lokal Kayu Kayu 12 4 3

Guraping Oba Halmahera P. Lokal Beton Kayu 22 4 3

Somadede Halmahera P. Lokal Kayu Kayu 12 4 3

Maidi Halmahera P. Lokal Kayu Kayu 12 4 3

Loleo Halmahera P. Lokal Beton Kayu 22 4 3

Lola Halmahera P. Lokal Beton Kayu 22 4 3

Gita Halmahera P. Regional Baja Beton 60 8 5

Sumber: Profil Wilayah Kota Tidore Kepulauan, 2009

4.6.4. Transportasi Laut

Berdasarkan Profil Wilayah Kota Tidore Kepulauan Tahun 2012, lalu lintas penumpang dan barang angkutan laut di Pelabuhan Soasio (GOTO) Kota Tidore Kepulauan selama tahun 2011 berjumlah 1.960 kunjungan, dengan jumlah keberangkatan sebanyak 25.298 orang, kedatangan sebanyak 30.504, bongkar barang sebanyak 16.706, dan muat barang sebanyak 9.503.

Tabel 4.20. Lalu Lintas Penumpang dan Barang Angkutan Laut di Pelabuhan Soasio Kota Tidore Kepulauan, 2011

Bulan Kunjungan Penumpang (orang) Barang (kg) Berangkat Datang Bongkar Muat

Januari 170 2,641 2,759 697 6,567 Februari 137 1,863 1,874 587 195 Maret 157 1,753 1,986 2,248 126 April 151 1,646 2,135 1,216 165 Mei 163 1,920 2,489 1,405 182 juni 168 1,840 2,506 4,913 383 Juli 174 2,215 3,521 1,054 541 Agustus 158 2,215 3,279 1,105 283 September 158 2,490 2,430 577 259 Oktober 190 2,210 2,380 787 237 Nopember 169 2,090 2,480 583 85 Desember 165 2,415 2,665 1,534 480 Jumlah 1,960 25,298 30,504 16,706 9,503

Sumber: Profil Wilayah Kota Tidore Kepulauan, 2012

Gambar 4.9. Aktivitas Penumpang di Pelabuhan RUM 4.6.5. Transportasi Udara

Di Kota Tidore Kepulauan tidak terdapat sarana transportasi udara. Untuk menggunakan transportasi udara, penduduk Kota Tidore Kepulauan harus pergi ke Kota Ternate.

4.6.6. Transportasi Multimoda

Pelayanan multimoda, dapat dilakukan dengan mengembangkan trayek angkutan umum yang menghubungkan pelabuhan atau bandar udara dengan pusat kota

atau wilayah lain yang mempunyai potensi penumpang besar. Pelayanan multimoda ini merupakan integrasi dari dua moda yang berbeda, agar pelayanan angkutan umum tidak terputus.

Wilayah Kota Tidore Kepulauan terdiri dari dua wilayah kepulauan yaitu pulau Tidore dan Pulau Halmahera, dimana untuk menghubungkan kedua pulau tersebut diperlukan moda transportasi berupa speedboat atau perahu/kapal penyeberangan. Kemudian dari pelabuhan akan dilanjutkan dengan moda lain untuk sampai ketempat tujuan. Beberapa moda angkutan darat yang ada di kota Tidore Kepulauan berupa ojek, bentor dan angkutan umum penumpang yang terkumpul di terminal didekat pelabuhan. Sebagai contoh adalah Terminal Rum yang terletak di Pelabuhan Rum yang melayani pergerakan barang dan penumpang Pulau Tidore – Ternate dan sebaliknya.

Gambar 4.10. Peta Prasarana Transportasi di Kota Tidore Kepulauan Kelas Dermaga V Dermaga Tomalou Kelas Dermaga V Dermaga Rum Kelas Dermaga V Dermaga Sofifi Kelas Dermaga III

Dermaga Goto Kelas Dermaga IV Dermaga Gita Kelas Dermaga V Dermaga Somadehe Kelas Dermaga V Dermaga Perikanan Terminal Tipe C Terminal Soasio Terminal Tipe B Terminal Rum Terminal Tipe B Terminal Sofifi

Dalam dokumen EXECUTIVE SUMMARY KOTA TIDORE KEPULAUAN (Halaman 93-101)