• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Pengembangan produksi kelautan dan perikanan di Provinsi Jawa Timur dikelola berdasarkan jenis usaha yang terdiri dari usaha penangkapan ikan di laut dan perairan umum, usaha budidaya ikan di laut, air tawar dan payau serta usaha garam rakyat. Adapun potensi kelautan dan perikanan yang menunjang pengembangan usaha tersebut adalah sebagai berikut :

1. Potensi Kelautan dan Perikanan

Tabel Potensi Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur

URAIAN POTENSI

Jumlah Pulau Panjang Pantai Perikanan Tangkap − Laut Utara Jawa

− Laut Selatan Jawa + ZEEI Perairan Umum − Sungai − Rawa − Waduk − Danau Perikanan Budidaya − Tambak − Kolam − Karamba − Mina Padi − Sawah Tambak − Budidaya laut 446 buah 1.900 km 65.537 km² 142.560 km2 6.012 km 2.389 ha 7.397 ha 681 ha 64.837,8 ha 8.645,2 ha 68 ha 1.064 ha 35.558 ha 324.854 ha

Potensi Sumberdaya perikanan tangkap khususnya di wilayah perairan utara Provinsi Jawa Timur saat ini sudah dikategorikan dalam kondisi padat tangkap, sehingga pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap diarahkan pada wilayah perairan selatan Provinsi Jawa Timur termasuk ZEEI yang masih belum dikelola secara optimal.

Sedangkan sumberdaya perikanan budidaya diarahkan untuk pengembangan diversifikasi usaha budidaya ikan di kolam, budidaya ikan di laut termasuk di dalamnya budidaya rumput laut, maupun budidaya ikan di air payau khususnya budidaya udang yang selalu menjadi primadona dan merupakan andalan atau unggulan produk ekspor perikanan Provinsi Jawa Timur. Disamping itu pengembangan usaha garam rakyat akan menjadi salah satu prioritas sejalan dengan usaha untuk memenuhi kebutuhan garam nasional.

2. Kelautan, Pesisir dan Pengawasan

Perairan laut Provinsi Jawa Timur yang luas beserta kekayaan alamnya memiliki berbagai fungsi penting sebagai penyangga kehidupan dan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat Provinsi Jawa Timur guna mewujudkan kesejahteraan hidupnya, baik pada masa kini maupun masa yang akan datang. Sumberdaya laut wilayah pesisir dan pulau pulau kecil di Provinsi Jawa Timur menyimpan potensi untuk tumpuan masa depan. Baik sumberdaya alam hayati termasuk ikan, rumput laut, mutiara, terumbu karang, mangrove, padang lamun dan biota laut lainnya serta sumberdaya non hayati seperti minyak bumi, mineral, pasir laut, maupun energi laut lainnya serta jasa lingkungan dan kelautan dapat dimanfaatkan untuk industri berbasis kelautan seperti perikanan, pelayaran, wisata bahari, budidaya laut, indutri mineral dan bioteknologi.

Adapun Potensi sumberdaya kelautan, pesisir dan pengawasan adalah sebagai berikut :

a. Mangrove

Hutan mangrove di Provinsi Jawa Timur seluas 85.000 ha atau 6,24% dari luas hutannya. Habitat mangrove dimanfaatkan sebagai kawasan perikanan utamanya budidaya tambak.

Mangrove yang tumbuh di kawasan pesisir sangat rentan terhadap gangguan atau kerusakan. Hingga saat ini hutan mangrove yang mengalami kerusakan sebanyak 13.000 ha akibat tekanan kepentingan di wilayah pesisir yang menimbulkan penebangan/pengrusakan sehingga perlu dilakukan rehabilitasi. Rehabilitasi Hutan Mangrove di Jawa Timur telah dilaksanakan di kabupaten/kota dengan luas areal rehabilitasi mencapai 400,00 ha.

b. Terumbu karang

Ekosistem terumbu karang yang terdiri dari karang penghalang dan karang tepi. Penyebarannya meliputi Perairan Situbondo, Banyuwangi, dan bebeberapa lokasi di pantai utara Jawa Timur. Terumbu karang adalah ekosistem yang produktif karena merupakan fishing ground ikan karang, yang potensinya diperkirakan sebesar 80.082 ton/tahun.

Akibat cara penangkapan ikan yang destruktif, terumbu karang di Provinsi Jawa Timur banyak yang mengalami kerusakan. Untuk itu pemerintah provinsi telah mulai melakukan rehabilitasi sejak Tahun 1990 dengan menanam keranjang-keranjang beton sebagai tempat tumbuh atau perlindungan terumbu karang.

c. Pulau-pulau Kecil dan Wisata bahari

Provinsi Jawa Timur diketahui memiliki kurang lebih 446 pulau-pulau kecil, berada di Pacitan (31), Tulungagung (19), Blitar (28), Malang (100), Situbondo (5), Sumenep (121), Gresik (13), Sampang (1), Trenggalek (57), Sidoarjo (4), Banyuwangi (15), Jember (50), Probolinggo (1), Bangkalan (1) dan Sebanyak 3 pulau berada pada daerah perbatasan dengan Australia yaitu pulau Nusa barong (kab Jember), Pulau Paneken dan Pulau Sekel (Kab Trenggalek). Dari 446 pulau tersebut yang berpenghuni sebanyak 20% pulau dan sisanya tidak berpenghuni. Besarnya jumlah pulau-pulau kecil yang tidak berpenghuni mengindikasikan tersedianya potensi wisata taman laut yang masih perawan akan tetapi potensi ini belum digali dan dipromosikan secara optimal. Contohnya wisata bahari di Pulau Bawean, Kepulauan Sumenep (Pulau Sepanjang), Pulau Sempu, Pulau Nusa Barong, dll.

Selain potensi wisata taman laut kepulauan, wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di mempunyai kekayaan dan keragaman yang tinggi dalam bentuk ekosistem, jenis biota, struktur adat dan budayanya. Jumlah lokasi wisata bahari di Provinsi Jawa Timur yang sudah dikembangkan 27

adalah sebanyak 52 lokasi dan menunjukkan perkembangan yang tidak kalah menarik dibandingkan dengan sektor lain.

d. Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

Kawasan pesisir di Provinsi Jawa Timur rawan terjadi konflik nelayan serta tindak pidana perikanan, seperti penggunaan alat tangkap terlarang (trawl), pelanggaran jalur penangkapan ikan, penggunaan bahan peledak, potas, pengambilan terumbu karang dan penebangan mangrove dll. Untuk meminimalkan permasalahan tersebut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur telah membangun Pos Kemanan Kelautan dan Perikanan Terpadu (POSKAMLADU) yang tersebar di 13 Kabupaten / Kota di wilayah rawan konflik, dengan didukung personil dari Polair Polda Jatim dan TNI AL. Dasar hukum operasional Poskamladu tersebut adalah Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur : No. 188/136/KPTS/013/2003 yang telah direvisi dengan Surat Keputusan Gubernur jawa Timur No. 188/339/KPTS/013/2010 tentang Tim Pembina dan Pengawas terhadap Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Wilayah Kewenangan pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur saat ini memiliki 8 (delapan) PPNS yang didukung oleh pengawas Perikanan. Dengan melihat luasan wilayah perairan Provinsi Jawa Timur maka jumlah PPNS dan Pengawas Perikanan perlu ditingkatkan secara kuantitas melalui pelatihan-pelatihan, terutama pelatihan untuk menjadi PPNS. Disamping itu di Provinsi Jawa Timur sudah terbentuk 215 kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) aktif yang tersebar di Kabupaten /Kota. Pokmaswas merupakan pelaksana pengawasan dan pengendalian pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan di lapangan yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat, agama, adat, LSM dan masyarakat maritim lainnya. Pokmaswas ini merupakan

perwujudan dari Sistem Pengawasan yang Berbasis Masyarakat (SISWASMAS).

Dari potensi kelautan dan perikanan yang terdapat di Jawa Timur, telah dilaksanakan pembangunan kelautan dan perikanan selama 5 (lima) tahun terakhir (tahun 2009 – 2014) sehingga dicapai kinerja pembangunan kelautan dan perikanan sebagai berikut :

1. Kontribusi Kelautan dan Perikanan pada Pertumbuhan Ekonomi

Menurut data BPS Jawa Timur, kinerja perekonomian Jawa Timur dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan. Hal ini terbukti dalam 5 (lima) tahun terakhir, perekonomian Jawa Timur terus meningkat yaitu pada tahun 2009 mengalami pertumbuhan 5,01 % ; tahun 2010 sebesar 6,89 % ; tahun 2011 sebesar 7,22 % ; tahun 2012 sebesar 7,27 % dan pada tahun 2013 sebesar 6,55 %.

Pembangunan Kelautan dan Perikanan di Jawa Timur memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi sub sektor Pertanian berdasarkan PDRB (ADHB) sektor perikanan tahun 2009 sebesar 4,45 % atau sama dengan Rp 11,8 T dan setara terhadap PDRB Jawa Timur memberi kontribusi sebesar 1,91 %. Target pertumbuhan tahun 2014 optimis mencapai 4,32 % dengan asumsi apabila mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

2. Produksi Kelautan dan Perikanan

Produksi Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur yang berasal dari kegiatan penangkapan dan budidaya secara keseluruhan pada tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut :

No. U r a i a n Satuan 2009 2010 2011 2012 2013* Total Ton 914.088,40 1.113.393,50 1.218.897,80 1.310.976,60 1.365.416,3 1. Penangkapan : Ton 407.575,90 352.776,20 375.823,80 381.802,70 386.107,0 - Laut Ton 395.511,00 338.915,20 362.621,60 367.921,10 372.266,4

- Perairan Umum Ton

12.064,90 13.861,00 13.202,20 13.881,60 13.840,6 2. Budidaya : Ton 506.512,50 760.617,30 843.074,00 929.173,90 979.309,3 - Laut Ton 339.487,50 516.586,30 549.310,80 563.087,40 120.920,4 - Tambak Ton 73.124,70 118.651,30 132.401,70 170.433,80 173.632,6 - Kolam Ton 42.716,10 65.125,00 90.842,50 110.269,20 82.886,5

- Sawah Tambak Ton

48.721,60 57.377,80 60.058,80 66.101,70 1.378,0

- Mina Padi Ton

112,60 130,50 437,40 7.153,30 12.706,7 - Karamba Ton 135,20 189,10 676,50 428,00 7.957,8

- Jaring Apung Ton

2.214,80 2.557,30 9.346,30 11.700,50 579.827,3 3 Ikan Hias Ribu Ekor 297.678,13 334.823,92 703.326,42 454.351,60 695.072,0

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur *) Keterangan : Asem

3. Konsumsi Ikan

Nilai konsumsi ikan Provinsi Jawa Timur secara keseluruhan pada tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut :

No. U r a i a n Satuan 2009 2010 2011 2012 2013 *

1. Konsumsi ikan per

kapita Kg/Kapita/Th 17,31 19,20 20,20 23,10 24,07

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Jatim

Ket : *) Asem

4. Ekspor Hasil Perikanan

Nilai dan volume ekspor hasil perikanan Provinsi Jawa Timur secara kesuluruhan pada tahun 2009 – 2013 adalah sebagai berikut :

No. U r a i a n Satuan 2009 2010 2011 2012 2013*

I. Volume Ton 226.284,85 258.394,67 272.172,21 306.890,70 182.717,68

II. Nilai Ribu US

$ 621.687,81 730.110,17 827.196,81 1.027.747,51 692.211,90

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Prop. Jatim

Ket : *) Asem

5. Nilai Tukar Petani Sub Sektor Perikanan (NTP-Pi) dan Nilai Tukar

Nelayan (NTN)

a. Nilai Tukar Petani Sub Sektor Perikanan (NTP-Pi)

- Penghitungan NTP-PI selama ini (sampai dengan bulan Nopember

2013) masih menggunakan tahun dasar 2007, namun seiring dengan : (i) Perkembangan teknologi, (ii) perubahan iklim/cuaca, (iii) perubahan pendapatan petani dan perubahan akan permintaan komoditas serta (iv) perubahan sikap masyarakat atas komoditas yang dihasilkan, dapat mengubah pola produksi dan konsumsi petani. Oleh karena itu , penghitungan NTP-Pi dengan tahun dasar 2007 dirasa sudah tidak sesuai lagi, sehingga mulai bulan Desember 2013 digunakan tahun dasar 2012.

- Berdasar penghitungan dengan tahun dasar 2012, NTP-PI bulan

Desember 2013 turun 1,24. Dari 105,78 pada bulan Nopember (hasil estimasi setelah menggunakan tahun dasar 2012) menjadi 105,67 pada bulan Desember. Penurunan disebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar (0,63 %) lebih besar dari indeks harga yang diterima (0,53 %).

- Capaian bulan Desember 2013 tidak bisa diperbandingkan dengan

bulan Januari s/d Oktober 2013 karena penghitungannya menggunakan tahun dasar yang berbeda.

- BPS Prov Jatim berencana akan melakukan estimasi penghitungan

terhadap capaian NTP-PI bulan Januari s/d Oktober dengan menggunakan tahun dasar 2012.

- Perkembangan NTP-Pi Jawa Timur Tahun 2013 dengan menggunakan perhitungan tahun dasar 2007 dan tahun dasar 2012 sebagai berikut :

No Periode Tahun Dasar 2007 Tahun dasar 2012

NTP-Pi Perkemb NTP-Pi Perkemb

1 Januari 100,05 - - - 2 Pebruari 99,73 -0,32 - - 3 Maret 99,56 -0,17 - - 4 April 99,38 -0,18 - - 5 Mei 100,10 0,72 - - 6 Juni 100,60 0,50 - - 7 Juli 100,64 0,04 - - 8 Agustus 100,50 -0,14 - - 9 September 99,65 -0,85 - - 10 Oktober 98,72 -0,93 - - 11 Nopember 98,79 0,07 105,78 - 12 Desember - - 105,67 -1,24 Rata-2 s/d bln Nop 2013 99,79 Rata-2 Tahun 2012 99,53

b. Nilai Tukar Nelayan (NTN)

a) NTN Jawa Timur pada bulan Desember 2013 naik sebesar 0,8 persen, dari 101,68 pada bulan Nopember menjadi 102,5 pada bulan Desember. Kenaikan disebabkan indeks harga yang diterima mengalami peningkatan (1,34 %) lebih besar dari indeks harga yang dibayar (0,54). Sama halnya dengan NTP-Pi, penghitungan NTN bulan Desember sudah menggunakan tahun dasar 2012.

b) Sebagai bahan informasi, perkembangan NTN Jawa Timur Tahun 2013 dengan menggunakan perhitungan tahun dasar 2007 dan tahun dasar 2012 :

No Periode Tahun Dasar 2007 Tahun dasar 2012

NTN Perkemb NTN Perkemb

1 Januari 156,38 - - -

2 Pebruari 155,91 -0,30 - -

No Periode Tahun Dasar 2007 Tahun dasar 2012 NTN Perkemb NTN Perkemb 3 Maret 156,15 0,15 - - 4 April 155,58 -0,37 - - 5 Mei 157,01 0,92 - - 6 Juni 158,07 0,68 - - 7 Juli 158,85 0,49 - - 8 Agustus 158,79 -0,04 - - 9 September 155,28 -2,21 - - 10 Oktober 153,65 -1,05 - - 11 Nopember 154,02 0,24 101,68 - 12 Desember - - 102,50 0,80 Rata-2 s/d bln Nop 2013 156,34 Rata-2 Tahun 2012 151,15

Dokumen terkait