• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Pelayanan SKPD

Dalam dokumen Pendahuluan BAB1 RENSTRA Latar Belakang (Halaman 29-48)

18. UPT Balai Hiegiene Perusahaan dan Kesehatan (Hiperkes)

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD 1.Kinerja Keuangan

2.3.2. Kinerja Pelayanan SKPD

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut Standar

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 30 Pelayanan Minimal untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD lainnya yang telah diratifikasi oleh pemerintah daerah, yaitu Indikator Kinerja RPJMD, Indikator Kinerja Utama, dan Indikator Kinerja Kunci. Adapun tabel yang disajikan dengan format sebagai berikut :

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 31 Tabel 2.8

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga KerjaKotaBandung Tahun 2009 - 2013

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM (%) Target IKK (%) Target Indikator Lainnya (RPJMD) (%)

Target Renstra SKPD Tahun ke-

(%) Realisasi Capaian Tahun ke- (%) Rasio Capaian pada Tahun ke- (%) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

I URUSAN KETENAGAKERJAAN

1 Tingkat Pengangguran Terbuka -- -- 13,57 13,28 12,17 10,344 13,62 13,57 13,28 12,17 10,34 9,17 10,98 100 100 100 132,67 119,08 2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja -- 60,77 60,77 60,20 60,34 60,408 60,62 60,77 60,71 60,73 61,40 63,14 63,61 108,47 108,80 101,66 104,15 104,67 3 Pencari Kerja Yang Ditempatkan 70 -- 9,7 8,65 8,96 9,00 9,20 9,70 8,64 9,44 39,24 45,77 14,05 99,88 105,36 436 497,5 144,85 4 Tingkat Keselamatan dan Perlindungan Tenaga Kerja -- -- 86.54 84,15 85,47 85,79 86,16 86,54 84,15 85,47 87,00 86,32 87,38 101,19 100 101,52 100,18 100,97 5

Tingkat Penyelesaian Perselisihan Hubungan

Industrial (PHI) 50 -- 66,67 87,00 91,30 66,67 66,67 66,67 87,00 91,30 62,16 67,78 61,32 100 100 93,33 101.66 91,98 II URUSAN KETRANSMIGRASIAN

1 Tingkat Kesepakatan dengan Pemerintah Daerah Lokasi

Transmigrasi -- -- 50,00 40,00 40,00 66,670 50,00 50,00 40,00 40,00 25 66,67 33,33 100 100 37,50 133,34 66,66 2

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 32 Tabel 2.9

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Tenaga KerjaKota Bandung Tahun 2009 -2013

Uraian Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- (%) Rata-rata Pertumbuhan(%) 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi 1 12 13 14 15 16 17 18 JUMLAH BELANJA 82.42 91.63 92.59 93.45 92.32 15,014,264,461.11 13,618,350,767.80 BELANJA TIDAK LANGSUNG 99.12 99.53 98.85 94.78 91.66 5,915,724,939.63 5,695,563,780.20 BELANJA LANGSUNG 73.59 87.02 88.64 92.47 92.81 9,098,539,521.48 7,922,786,987.60 1. Non urusan 94.68 92.55 91.08 92.72 91.49 2,037,263,805.40 1,883,201,932.40 2. Urusan Wajib 66.51 86.83 75.34 92.19 93.56 6,652,483,716.08 5,510,850,417.60 3. Urusan Pilihan 91.23 59.66 62.31 95.56 89.48 408,792,000.00 328,789,237.60 Uraian

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JUMLAH BELANJA 13,507,017,954 13,425,428,402 15,192,046,791 15,470,693,688.03 17,476,135,470.53 11,132,933,769 12,301,417,664 14,065,663,445 14,458,102,396 16,133,636,565 BELANJA TIDAK LANGSUNG 4,673,319,654 4,943,944,402 5,871,091,791 6,600,373,620.63 7,489,895,230.53 4,632,293,179 4,920,530,917 5,803,631,567 6,256,025,211 6,865,338,027 BELANJA LANGSUNG 8,833,698,300 8,481,484,000 9,320,955,000 8,870,320,067.40 9,986,240,240.00 6,500,640,590 7,380,886,747 8,262,031,878 8,202,077,185 9,268,298,538 Non urusan 1,939,838,300 1,966,224,000 1,868,920,000 1,747,885,307.00 2,663,451,420.00 1,836,564,888 1,819,736,820 1,702,260,200 1,620,576,881 2,436,870,873 Urusan Wajib 6,573,785,000 6,161,130,000 7,034,780,000 6,656,434,760.40 6,836,288,820.00 4,372,057,837 5,349,869,327 5,299,764,778 6,136,469,881 6,396,090,265 Urusan Pilihan 320,075,000 354,130,000 417,255,000 466,000,000.00 486,500,000.00 292,017,865 211,280,600 260,006,900 445,303,423 435,337,400

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 33 Struktur umur merupakan informasi yang sangat penting berkaitan dengan perkembangan kelompok sasaran pembangunan, dan Proporsi penduduk usia kerja (produktif) menentukan tingkat capaian pembangunan di Kota Bandung. Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung pada Tahun 2013 berdasarkan data Badan Pusat Statistik adalah sebanyak 1.849.491 Orang, dari jumlah tersebut angkatan kerja sebanyak 1.176.377orang, yang bekerja jumlahnya mencapai 1.087.425 orang, berarti Tingkat Kesempatan Kerja di Kota Bandung sebesar 91,02% atau Tingkat Pengangguran Terbuka 10,98%. Berikut ini disajikan tabel data indikator makro ketenagakerjaan di Kota Bandung :

Tabel 2.10

Perkembangan Data Indikator Makro Ketenagakerjaan Kota Bandung Tahun 2009 – 2013

Indikator Satuan 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Penduduk

Usia Kerja (PUK) Jiwa 1.896.192 1.777.520 1.839.983 1.855.471 1.849.491 Jumlah Angkatan

Kerja Jiwa 1.151.180 1.079.477 1.129.744 1.171.551 1.176.377 Jumlah Bekerja Jiwa 998.227 1.000.140 1.012.946 1.064.167 1.087.425 Jumlah Penganggur Jiwa 152.953 131.353 116.798 107.384 129.142 Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) % 13,28 12,17 10,34 9,17 10,98 Tingkat Kesempatan

Kerja (TKK) % 86,72 87,83 89,66 90,83 89,02 Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) % 60,71 60,73 61,40 63,14 63,61

Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017

Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung menurut Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017jumlahnya 1.849.491 orang, dirinci menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Tahun 2013 : Tidak/Belum Tamat SD berjumlah 65.458 orang, SD 426.280 orang, SLTP 630.803 orang, Diploma I/II/III/akademisi/Universitas 276.465 orang. Persentase Penduduk Usia Kerja menurut pendidikan sebagaimana grafik di bawah ini :

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 34 Grafik 2.2

Penduduk Usia Kerja berdasarkan Tingkat Pendidikan

Grafik di atas, menyajikan Penduduk Usia Kerja di Kota Bandung menurut tingkat pendidikan SLTA sampai SD mencapai 82%, yaitu SLTA 34%, SLTP 25%, dan SD 23%. Tabel di bawah adalah perkembangan PUK menurut Jenis Kelamin, dari jumlah 1.879.373 orang, 51% laki-laki.

Tabel 2.11

Perkembangan Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009-2013

Jenis Kelamin 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4

Laki-Laki 927.007 897.222 931.708 948.393 958.526 Perempuan 969.185 880.298 908.275 907.078 920.847 L + P 1.896.192 1.777.520 1.839.983 1.855.471 1.879.373

Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017

Menurut golongan umur, penduduk usia kerja tahun 2013 ddominasi usia 15-19 tahun, 25-29 tahun, dan di atas usia kerja yaitu usia 55 tahun ke atas, seperti tabel di bawah :

3%

23%

25% 34%

15%

PUK berdasarkan Tingkat Pendidikan

tidak tamat SD SD

SLTP SLTA

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 35 Tabel 2.12

Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kota Bandung menurut Golongan Umur pada Tahun 2013

Gol. Umur

Penduduk Usia Kerja

15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 45 46 – 54 55+ Total

244.264 198.302 227.720 216.000 177.576 197.722 210.006 229.786 1.879.373

Sumber Data : Buku PTK Kota Bandung Tahun 2012-2017

RPJMD Kota Bandung 2014-2018, menyatakan bahwa Kota Bandung memiliki peran penting dalam perekonomian Jawa Barat. Pada tahun 2007-2011 kontribusi ekonomi Kota Bandung di Jawa Barat mencapai rata-rata 11,6%. Dalam lingkup Bandung Raya, maka kontribusi aktivitas ekonominya menjadi sekitar 23% dari ekonomi Jawa Barat. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung juga tergolong tinggi, atau di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan bahkan nasional. Tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Bandung dari tahun 2008-2012rata-rata sebesar 8,62%, sedangkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,8% dan Provinsi Jawa Barat sebesar 5,86%.

Sumber : BPS (olahan)

Grafik 2.3

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Bandung Tahun 2008–2012 dan Perbandingannya dengan Tingkat Jawa Barat dan Nasional (%)

6,21 4,29 6,09 6,48 6,21 6,00 4,60 6,10 6,50 6,23 8,17 8,34 8,45 8,58 9,40 2 4 6 8 10 2008 2009 2010 2011 2012 Per sen tase ( % )

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 36 Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi menunjukkan bahwa Kota Bandung adalah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang penting di Jawa Barat maupun di Indonesia. Secara terinci kontribusi kegiatan ekonomi Kota Bandung dan sekitarnya terhadap Ekonomi Jawa Barat dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.13

Kontribusi Kegiatan Ekonomi Kota Bandungdan Sekitarnya terhadap Ekonomi Jawa Barat Tahun 2007-2011

No Kabupaten/Kota Persentase (%)

1 Kab. Bandung 7,0

3 Kab. Bandung Barat 2,7

4 Kota Bandung 11,6

5 Kota Cimahi 2,0

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat

Data tersebut mengindikasikan bahwa Kota Bandung merupakan kota penting bagi aktivitas ekonomi di Jawa Barat maupun nasional. Artinya Kota Bandung menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dan memiliki banyak kaitan aktivitas ekonomi dengan daerah sekitar maupun wilayah lain. Sebagai pusat pertumbuhan dengan tumpuan pada aktivitas perdagangan dan industri pengolahan, maka Kota Bandung juga menjadi salah satu tujuan migrasi tenaga kerja yang cukup besar. Peran lainnya adalah Kota Bandung sebagai salah satu Kota Pendidikan terpenting di Indonesia, telah menyatu dengan kehidupan ekonomi, sehingga tingkat pertumbuhan ekonominya tergolong sangat tinggi.

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung cenderung positif mengalami pertumbuhan.Pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja. Kondisi keamanan dan politik yang stabilsangat berpengaruh terhadap permasalahan ketenagakerjaan.

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 37 Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung biasanya berbanding lurus dengan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka. Target kinerja “Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka” Tahun 2008 diangka 13,57%, menjadi 10,98% pada Tahun 2013, penurunan selama lima tahun terakhir 2,59%. Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka, tidak berarti jumlah Angkatan Kerja berkurang, Angkatan Kerja bertambah dari Tahun 2009 sebanyak 1.151.180Orang dan Tahun 2013 menjadi1.176.377 orang. Hal ini merupakan hal yang alami, karena merupakan siklus kependudukan, bertambahnyajumlah lulusan sekolah/perguruan tinggi, tingginya urbanisasi, serta keterbatasan lapangan kerja. Bertambahnya jumlah Angkatan Kerja tidak sebanding dengan jumlah lowongan kerja yang tersedia.

Tabel. 2.14

Perkembangan Data Penempatan, Pencari Kerja, Lowongan Kerja, Tenaga Kerja Asing, dan Data Transmigrasi Kota Bandung

Tahun 2008 – 2013 Indikator Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah Penempatan Tenaga Kerja Orang 2.106 2.894 2.281 3.044 4.035 2.452 Jumlah Pencari

Kerja Terdaftar Orang 18.813 33.476 24.159 10.313 8.815 17.455 Jumlah

Lowongan Kerja Loker 6.542 1.840 4.779 7.757 11.882 6.989 Jumlah Bursa

Kerja Khusus

(BKK) BKK 44 44 46 47 49 -

Jumlah Tenaga

Kerja Asing orang 420 91 90 80 117 135

Penempatan

Trransmigran Jiwa KK 10 28 25 81 18 72 10 36 20 82 10 3

[

Sumber: BPS , dan Disnaker Kota Bandung (Diolah)

Tenaga kerja merupakan sumber daya utama dalam perputaran roda perekonomian. Ketidakseimbangan lowongan kerja tahun 2013 (6.989

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 38 lowongan kerja) dan jumlah pencari kerja mencapai 17.455 orang, dengan penyerapan AKAN, AKL, dan AKAD hanya berjumlah 2.452 pekerjaan. Hal ini disebabkan tingkat kualitas tenaga kerja yang redah tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, indikasi lain kurang diminatinya lowongan kerja yang ditawarkan perusahaan kepada para pencari kerja. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan keterampilan peningkatan kualitas pencari kerja, dan pelatihan peningkatan produktivitas bagi tenaga kerja, serta sikap pro aktif para fungsional pengantar kerja untuk mendata informasi lowongan kerja. Tabel di bawah ini menginformasikan data pencari kerja berdasarkan pendidikan, dan data penempatan tenaga kerja :

Tabel 2.15

Data Perkembangan Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013

NO URAIAN EXISTING

TAHUN 2013 SATUAN 1. Jumlah Pencari Kerja

Terdaftar: - SD - SMP - SMA - D1 & D2 - D3 - S1 - S2 & S3 17.455 45 182 5.398 53 2.728 8.876 173 Orang

2. Jumlah Penempatan Kerja - AKL - AKAD - AKAN 2.452 2.405 5 42 Orang

3. Jumlah PPTKIS 13 Perusahaan

Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013, diolah

Hampir setiap tahun terjadi ketidakseimbangan jumlah penempatan tenaga kerja, jumlah lowongan kerja yang tersedia, dan jumlah pencari kerja.Digambarkan dalam grafik di bawah :

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 39 Grafik 2.4. Perbandingan pendaftar pencari kerja, lowongan pekerjaan

dan penempatan tenaga kerja Tahun 2008 – 2013

ketidak seimbangan antara Penempatan Kerja dan Lowongan Kerja, salah satu faktornya adalah rendahnya kualitas dan produktivitas Tenaga Kerja, oleh karena itu peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja menjadi salah program prioritas Dinas Tenaga Kerja, berbagai pelatihan kerjasetiap tahun volumenya terus ditingkatkan baik pelatihan berbasis kompetensi kerja, maupun pelatihan kewirausahaan. Jenis pelatihan sebagai berikut : Tata boga (Catering Pastry), bengkel sepeda motor, daur ulang, border, hantaran, menjahit, service komputer/handphone, achievment motivation training (AMT), manajemen usaha kecil menengah (MUKM), tata rias wajah/rambut/pengantin/spa, sablon, sulam pita, jurnalistik, pengelasan, design grafis, photography, broadcasting, pelatihan IT,

18.813 33.476 24.159 7.757 8.815 17.455 6.542 1.840 4.779 10.313 11.882 6.989 2.106 2.894 2.281 3.044 4.035 2.452 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Pendaftar Pencari Kerja Lowongan Pekerjaan Penempatan Tenaga Kerja

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 40 pembuatan boneka, dan ekonomi kreatif lainnya. Grafik Pelatihan kerja seperti di bawah ini:

Grafik 2.5 Pelatihan Keterampilan Kerja Tahun 2008-2014

Akhir Tahun 2013 jumlah perselisihan hubungan industrial terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung makin meningkat kasus yang diselesaikan secara bipartite persentasenya menurun disebabkan kasus yang terdaftar bobot masalahnya sangat berat dan memerlukan waktu yang lama dalam penyelesaiannya.

Ditambah dua tahun terakhir terjadi demonstrasi pekerja/buruh berkaitan dengan tidak adanya kesepakatan dalam penetapan upah minimum kota. Isu ketenagakerjaan yang perlu penanganan secara sinergi diantara stake holder pemerintah Kota Bandung, antara lain: tingginya angka pengangguran; tingginya angka kecelakaan kerja terutama kecelakaan ketika, akan dan sesudah bekerja sebagai dampak dari meningkatnya penggunaan sarana kerja kendaraan roda dua; meningkatnya konflik hubungan industrial; rendahnya daya saing dan kualitas SDM, serta rendahnya tingkat kesejahteraan pekerja. Hal ini cukup penting untuk

300 360 710 660 610 780 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 41 menjadi perhatian semua pihak, mengingat bahwa pembangunan di semua sektor pada akhirnya akan berimplikasi terhadap urusan ketenagakerjaan.

Permasalahan ketenagakerjaan diawali adanya konflik internal antara pengusaha dan buruh/pekerja(hubungan industrial) antara pekerja dan pengusaha yang mempekerjakan mereka. Diantaranya masalah perselisihan upah, perselisihan jam/waktu kerja, dan perselisihan kepentingan. Berikut tabel indikator ketenagakerjaan terkait hubungan industrial di Kota Bandung :

Tabel 2.16

Perkembangan Data Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, dan Pengawasan Ketenagakerjaan Kota Bandung Tahun 2008 – 2013

Indikator Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama Kasus 103 107 42 46 61 65 Jumlah Kasus tercatat Kasus 122 123 46 74 90 106 Jumlah Pemeriksaan Perusahaan 900 906 907 929 943 1.068 Jumlah Perusahaan Perusahaan 4.621 5.041 5.466 5.882 6.258 6.729 Jumlah Pekerja/Buruh yang masuk jamsostek Orang 346.657 264.212 272.573 275.929 288.702 300.950

Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013, diolah

Selanjutya grafik di bawah ini menggambarkan penanganan penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung selama tahun 2008 - 2013 :

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 42 Grafik 2.6

Perkembangan Penyelesaian Kasus PHI Tahun 2008 - 2013

Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan para pekerja dalam rangka perlindungan terhadap tenaga kerja, Dinas Tenaga Kerja mempunyai kewajiban melakukan pembinaan, pemeriksaan dan pengawasan terhadap perusahaan agar semua pekerja/buruh didaftarkan dalam penjaminan sosial ketenagakerjaan, grafik di bawah ini menunjukkan masih rendahnya kepesertaan pekerja/buruh untuk menjadi anggota jamsostek.

Grafik 2.7Kepesertaan Tenaga Kerja yang menjadi anggota Jamsostek Tahun 2008-2013 122 123 46 74 90 106 103 107 42 46 61 65 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Jumlah kasus yang masuk Jumlah kasus yang selesai melalui Perjanjian Bersama (PB) 0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 2008 2009 2010 2011 2012 2013 944626 998227 1000140 1012946 1064167 1087425 346.657 421.003 421.003 421.003 259.453 300.950

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 43 Penegakan supremasi hukum ketenagakerjaan merupakan tugas pokok dan fungsi Pengawas Ketenagakerjaan, setiap tahun dilakukan pemeriksaan terhadap perusahaan yang telah melakukan wajib lapor berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981, dan hasilnya sebagaimana grafik di bawah ini :

Grafik 2.8

Perbandingan perusahaan yang diperiksa dengan jumlah perusahaan (berdasarkan data wajib lapor)

Organisasi serikat pekerja/buruh merupakan mitra pemerintah dan perusahaan dalam upaya memfasilitasi perlindungan tenaga kerja, namun kecelakaan kerja dan pelanggaran norma ketenagakerjaan masih tetap tinggi, datanya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 2.17

Data Perlindungan Ketenagakerjaan Tahun 2008 - 2013

NO. URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012 2013 SATUAN 1 Organisasi Serikat Pekerja (Federasi) Serikat Pekerja (SP) 519 106.696 112.473 352 116.584 370 113.944 390 102.442 285 121.236 307 Anggota Unit 6 Jumlah orang bekerja (Wajib Lapor) 244.056 265.841 281.386 297.340 302.971 322.951 Orang 4.621 5.041 5.466 5.882 6.258 6.729 1798 1373 1238 1102 1102 1.068 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah Perusahaan Wajib Lapor Jumlah Pemeriksaan

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 44 7 Jumlah Perusahaan yang masuk Jamsostek 3.809 5.207 5.207 5.207 3.456 - Persh 9 Penanganan perselisihan dan hubungan industrial (Hak/kewajiban, upah, waktu kerja) 122 5.713 1.767 123 108 46 578 74 505 90 10.795 106 Kasus Orang 10 PHK Perorangan Tenaga Kerja terlibat 89 160 118 78 43 78 47 54 62 84 71 96 Kasus Orang 11 PHK Masal Tenaga Kerja terlibat 14 895 15 1.416 0 0 1 12 1 13 5 1.130 Kasus Orang 12 Mogok kerja/unjuk rasa Tenaga Kerja terlibat 12 4.658 233 4 30 1 512 1 408 7 650 3 Kasus Orang 13 Jumlah Kecelakaan Kerja 786 799 993 1.051 1.058 1.099 Kasus

Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, diolah

Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, salah satu upaya pemerintah melalui penetapan Upah Minimum Kota sesuai/atau di atas nilai kebutuhan hidup yang layak. Namun demikian tentunya tingkat upah harus berbanding lurus dengan kualitas dan kompetensi tenaga kerja, serta diperkirakan masih banyak perusahaan terutama industri catering, dan jasa pertokoan/retail, yang upahnyabelum sesuai dengan Upah Minimum Kota Bandung (UMK), Tahun 2013 sebesar Rp.1.538.703,00.

Dewan Pengupahan Kota (DPK) Bandung gagal dalam menentukankesepakatan Upah Minimum Kota (UMK) Tahun 2013 dan 2014. Usulan UMK semula sebesar Rp.1.971.803,00 sehubungan demonstrasi para pekerja/buruh yang terus menerus selama beberapa hari, maka Walikota Bandung merevisi penetapanUMK menjadi sebesarRp.2.000.000,00 dengan nilai Kebutuhan Hidup Minimum/Layak (KHM/KHL) sebesar Rp.1.811.375,00.

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 45 Tabel 2.18

Perkembangan Upah Minimum Kota Bandung Tahun 2008 - 2014

Sumber data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, diolah

Data-data tersebut di atas merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur hasil kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.Pencapaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung didasarkan pada beberapa indikator :

Pertama : Indikator Kinerja Sasaran RPJMD dan IKU Tahun 2009- 2013

Kedua : Indikator target sasaran dan program Renstra Ketiga : Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) urusan

Ketenagakerjaan

Keempat: Indikator Kinerja Kunci (IKK)

Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2009-2013 dapat dilihat sebagaimana tabel-tabel di bawah ini :

Tabel 2.19

Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berdasarkan RPJMD 2009-2013

NO. INDIKATOR KINERJA 2009 2010 2011 2012 2013 1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 13,28% 12,17% 10,34% 9,17% 10,98% 2 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) 86,17% 87,83% 86,97% 90,83% 91,05%

Sumber Data : BPS Kota Bandung

NO URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Rupiah 1. Upah Minimum Kota (UMK) 939.000 1.044.630 1.118.000 1.188.435 1.271.625 1.538.703 2.000.000 2. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM / KHL) 1.002.059 1.118.687 1.197.063 1.271.625 1.465.431 1.509.775 1.811.375

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 46 Tabel 2.20

Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berdasarkan Indikator target sasaran dan program Renstra

yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU)

NO. INDIKATOR KINERJA 2009 2010 2011 2012 2013

1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 60,71% 60,73% 61,40% 63,14% 63,61% 2 Tingkat penempatan pencari kerja 8,64% 9,44% 39,24% 45,77% 14,05% 3 Tingkat Keselamatan dan Perlindungan Tenaga Kerja 84,15% 85,47% 87,00% 86,32% 87,38% 4 Tingkat penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 87,00% 91,30% 62,16% 67,78% 45,71% 5 Tingkat Kesepakatan dengan pemerintah daerah lokasi transmigrasi 40,00% 40,00% 25,00% 66,67% 33,33% 6 Tingkat partisipasi transmigran swakarsa 0% 0% 0% 0% 0%

Tabel 2.21

Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Berdasarkan Indikator Standar Pelayanan Minimal Tahun 2009-2013

NO. PELAYANAN JENIS

DASAR INDIKATOR KINERJA

Capaian Kinerja

2009 2010 2011 2012 2013

1 Pelayanan

Pelatihan kerja Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi

20% 65,00% 41,25% 55,00% 55,00%

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat

100% 100% 100,00% 100,00% 100,00%

Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan 16,25% 27,50% 35,00% 28,75% 35,00% 2 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan 8,64% 9,44% 39,24% 45,77% 14,05% 3 Pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial

Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB) 87,00% 91,30% 62,16% 67,78% 45,71% 4 Pelayanan Kepesertaan Jamsostek Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek 26,47% 27,25% 27,24% 27,13% 27,68% 5 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan Besaran Pemeriksaan Perusahaan - 11,34% 15,42% 17,42% 14,77% Besaran pengujian peralatan di perusahaan - - 55,31% 57,31% 51,71%

Renstra Dinas Tenaga Kerja Tahun 2013-2018 47 Tabel 2.22

Capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Tahun 2009-2013

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Dalam dokumen Pendahuluan BAB1 RENSTRA Latar Belakang (Halaman 29-48)

Dokumen terkait