• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Pencapaian Kegiatan Pendukung Indikator

Dalam dokumen LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP) (Halaman 64-73)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.4 Kinerja Pencapaian Kegiatan Pendukung Indikator

Pembangunan puskesmas perbatasan berdasarkan pemanfaatan dana DAK Afirmasi 2017 dengan kegiatan pembangunan gedung atau renovasi. Dari 124 puskesmas perbatasan 57 yang melaksanakan pembangunan gedung/renovasi dan 53 puskesmas melaksanakan pembangunan puskesmas sesuai dengan prototype yang dibuat oleh direktorat fasilitas pelayanan kesehatan.

56

3.5. KINERJA PENCAPAIAN KEGIATAN PENDUKUNG INDIKATOR a. Pembangunan 124 Puskesmas perbatasan

Pembangunan puskesmas perbatasan berdasarkan pemanfaatan dana DAK Afirmasi 2017 dengan kegiatan pembangunan gedung atau renovasi. Dari 124 puskesmas perbatasan 57 yang melaksanakan pembangunan gedung/renovasi dan 53 puskesmas melaksanakan pembangunan puskesmas sesuai dengan prototype yang dibuat oleh direktorat fasilitas pelayanan kesehatan.

57

b. Pengadaan Ambulans Gawat Darurat High Roof – Long Chasis ASIAN GAMES

Merupakan kegiatan pendukung indikator (penugasan) berupa pengadaan Ambulans Gawat Darurat High Roof – Long Chasis untuk penyelenggaraan Asian Games 2018. Kegiatan ini dilaksanakan atas usulan INASGOC atau Indonesia

Asian Games Organizing Committee (Surat Nomor 458/SG/PP-INASGOC/VI/2017)

pada tanggal 2 Juni 2017, serta ditindaklanjuti dengan penetapan lokus melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/V/3917/2017 Tentang Penetapan Penerima (Lokus) Ambulans Gawat Darurat High Roof-Long Chasis untuk Mendukung Asian Games – Asian Para Games 2018 Bersumber Dana APBNP T.A 2017.

Kegiatan tesebut masih terkait dengan tugas dan fungsi Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan yaitu untuk memastikan pemenuhan sarana Ambulans Gawat Darurat yang sesuai standar untuk memenuhi kebutuhan kegawat daruratan dan evakuasi medik selama perhelatan Asian Games berlangsung. Ambulans yang diadakan sebanyak 25 unit di 14 lokus penerima. Adapun lokus penerima Ambulans Gawat Darurat High Roof – Long Chasis Asian Games 2018 yaitu :

NO RUMAH SAKIT/FASILITAS KESEHATAN/INSTANSI JUMLAH UNIT

AMBULANS

1 RS M Hoesin Palembang 2

2 RS Fatmawati 2

3 RSCM 3

4 RS Pusat Otak Nasional 2

5 RS Kusta Sitanala (Akses Bandara) 2

6 RS Pusat Infeksi Sulianti Saroso 2

7 RS Persahabatan Jakarta 2

8 RS Hasan Sadikin Bandung 2

9 UPK Kementerian Kesehatan 1

58

NO RUMAH SAKIT/FASILITAS KESEHATAN/INSTANSI JUMLAH UNIT

AMBULANS

11 RSAL Mintoharjo 1

12 RS Polri Soekanto 1

13 RS Olahraga Nasional 1

14 RSPAD Gatot Soebroto 1

c. Perencanaan Pembangunan RS UPT Vertikal di Wilayah Timur

Pembangunan RS UPT Vertikal di Maluku merupakan arahan Presiden pada rapat kabinet yang dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2017 sehingga merupakan Prioritas Nasional yang harus dilaksanakan. Pembangunan RS UPT ini bertujuan untuk percepatan penyediaan akses pelayanan rujukan tersier yang berkualitas sekaligus sebagai upaya menurunkan disparitas pelayanan

59

kesehatan rujukan yang bermutu bagi masyarakat di KTI khususnya di Maluku dan sekitarnya.

Pembangunan RS UPT Vertikal di Maluku direncakan dibangun sebagai RS Kelas B dan akan dimulai pekerjaan konstruksi bangunan pada tahun 2018, sehingga segala proses perencanaan yang dibutuhkan dapat diselesaikan pada tahun 2017. Bentuk kegiatan perencanaan dan penyiapan yang dilaksanakan tahun 2017 yaitu review dokumen Study Kelayakan, Detail Engineering Design (DED), serta melakukan proses lelang (pra-DIPA).

Untuk menunjang pencapaian target dan mengoptimalkan output, pada tahun 2017 dibentuk tim koordinasi dalam rangka penguatan perencanaan teknis dan anggaran, maupun pelaksanaan. Surat ketetapan yang dibentuk yaitu Surat Keputusan KPA Nomor HK.01.04/V.2/359/2017 tentang Tim Teknis Bangunan dan Prasarana Pendirian RS UPT Vertikal di Kawasan Indonesia Timur Tahun 2017, Januari 2017. Surat Keputusan Dirjen. Yankes. Nomor HK.02.02/I/3212/2017 tahun 2017 tentang Tim Perencana Pembangunan Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis Vertikal, tgl 24 Juli 2017, Surat Keputusan KPA No. YK.02.01/V.2/4381/2017 tentang Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan RS UPT Vertikal Ambon, tgl 18 Oktober 2017, dan Surat Keputusan Dirjen. Yankes. No.HK 02.02/V/2018 tentang Tim Pengelola Kegiatan dan Tim Opini Hukum Kontrak.

60

Gambar : Desain Eksterior RS UPT di Maluku

Pada tanggal 25 Desember 2017, tim teknis Direktorat fasilitas Pelayanan Kesehatan dibantu dengan Konsultan Perencana telah merampungkan proses review, studi kelayakan, DED, RAB dan RKS, dilanjutkan proses pelelangan jasa konstruksi (pra-DIPA) pada tgl 28 Desember 2017.

d. Pengadaan Ambulan Transport untuk Puskesmas

Pengadaan ambulan transport untuk puskesmas merupakan upaya untuk peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan selain pemenuhan spa sesuai standar

e. Regional Maintenen Center (RMC)

Pengembangan Regional Maintenen Center (RMC) merupakan upaya yang

dilakukan Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk terjaminnya Pemeliharaan Alat Kesehatan yang ada di puskesmas dan rumah sakit yang ada di Provinsi, Kabupaten/ Kota yang sesuai standar.

61

f. Institusi Penguji lainnya

Seiring perkembangan zaman dunia kesehatan telah mengalami banyak perubahan, salah satunya adalah perkembangan alat kesehatan sebagai pendukung pelayanan kesehatan. Untuk permeliharaan dan kalibrasi alat kesehata yang ada di indonesia sangatlah kurang kalau hanya mengadalkan BPFK, LPFK dan UPFK. Sehingga banyak Institusi – Institusi Pengujian dan kalibrasi menemukan peluang. Untuk itu bayak bermunculah institusi penguji baik pemerintah maupun swasta. Sampai tahun 2017 telah didata institusi penguji yang berkembang di indonesia yang telah memiliki ijin sebanyak 21

62

institusi penguji sesuai dengan amanat Permenkes No. 54 Tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan.

g. Penyiapan Fasilitas KKHI di Arab Saudi

Dalam rangka menghadapi musim haji tahun 2017, Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Pusat Kesehatan Haji dan Balai Pengamanan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (BPFK), melaksanakan penyiapan Kantor Kesehatan Haji (KKHI) di Mekah, Arab Saudi. Penyiapan operasional Kantor Kesehatan Haji Makkah terkait dengan pekerjaan renovasi gedung dan kalibrasi alat kesehatan. Renovasi gedung dibutuhkan guna mengubah fungsi Gedung Warih Plaza Hotel menjadi KKHI.

Sesuai dengan tupoksi Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, penyiapan dilaksanakan dengan menyusun design awal dan mengusulkan renovasi sesuai dengan kebutuhan pelayanan. Selain design, juga dilaksanakan kunjungan lokasi untuk memastikan kesesuaiannya dengan perencanaan, berfungsinya sistem utilitas dan kenadalan alat kesehatan. Gambaran umum gedung KKHI adalah bangunan 17 (tujuh belas) tingkat/ lantai, dengan 1 basement. Pelayanan kesehatan direncanakan pada lantai 1 s.d 8, lantai 9 s.d 16 akan dimanfaatkan

63

untuk penginapan petugas haji Indonesia, dan lantai 17 untuk kantor manajemen.

Hasil design akhir ruang pelayanan dihasilkan :

a. Lantai GF untuk Gawat Darurat, Gudang Obat dan Radiologi. b. Lantai Mezzania untuk Rawat Jalan, Farmasi dan Laboratorium. c. Lantai R untuk ICU dan Intermediate Ward.

d. Lantai PR untuk Perawatan.

e. Lantai Room 1 untuk Isolasi dan Recovery Pasien.

f. Ruang utility berupa ruangan penyimpanan gas medis, ruangan penyimpanan sementara limbah medis dan ruang penyimpanan sementara sampah pada lantai P1 yang mempunyai akses langsung keluar gedung. g. Lantai basement untuk penyimpanan barang-barang yang ringan, kecil dan

mudah dibawa.

Penyiapan kantor kesehatan haji dapat diselesaikan tepat waktu sebelum musim haji Bulan Juli s.d September 2017.

Tahun 2017 merupakan tahun ketiga untuk periode pelaksanaan target RPJMN 2015-2019, dan tahun kedua dalam SOTK baru Kementerian Kesehatan. Hampir seluruh target dapat tercapai secara maksimal. Dalam merumuskan indikator kinerja utama sering mengalami kesulitan, sehingga IKU pada umumnya hanya menetapkan ukuran-ukuran kinerja yang bersifat keluaran (output). Dengan IKU yang bersifat keluaran (output) tersebut, akan mengakibatkan indikator tingkatan dibawahnya yaitu indikator kinerja sasaran juga bersifat keluaran (output). Untuk itu pimpinan pada saat memulai program kerja 2015-2019 mulai merumuskan indikator kinerja yang bersifat hasil (outcome).

Perumusan indikator kinerja utama dilakukan dengan melakukan identifikasi ukuran-ukuran kinerja kemudian memilih dari beberapa ukuran-ukuran kinerja tersebut dijadikan sebagai ukuran keberhasilan yang utama atau Indikator Kinerja Utama. Indikator kinerja utama harus merupakan suatu ukuran kinerja yang menyeluruh, terkait dengan misi, sasaran dan tujuan; mempunyai kemampuan untuk mengukur (measurable) yang berorientasi pada hasil (outcome). Ukuran kinerja utama yang menyeluruh pada umumnya akan lebih tepat dirumuskan dengan pendekatan balanced Scorecard, yaitu ukuran kinerja yang memiliki

64

perspektif kepuasan pelanggan, kinerja finansial, kinerja manajemen internal dan kinerja pertumbuhan dan pembelajaran.

Dalam dokumen LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP) (Halaman 64-73)

Dokumen terkait