• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Instrumen Penelitian

1. Kisi- kisi item…

Kisi-kisi item berdasarkan aspek-aspek tingkat kemandirian belajar mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun akademik 2013/2014 , yang digunakan sebagai angket uji coba item dapat dilihat pada tabel 1 pada halaman 28.

Tabel 1

Kisi-Kisi Kuesioner Uji Coba Deskripsi Tingkat Kemandirian Belajar

No Aspek Indikator No Item Favorable Unfavo rable 1. Kemandirian dalam aspek pengetahuan

Memahami disiplin akademik 1, 7 4 Memahami strategi belajar 10, 13, 22,

25

16, 19 Menjalin relasi dengan orang

lain yang dapat

mengembangkan kemampuan akademik

28, 31, 37 34

Menyesuaikan diri dengan lingkungan

40, 58 43, Memiliki pemikiran untuk

masa depan

46, 49 55, 52 2.

Kemandirian dalam aspek sikap

Motivasi 2 -

Pantang menyerah 8, 11 5

Percaya diri 17 15

Tanggung jawab 20, 26 23 Memiliki keyakinan diri 35 29, 32

Disiplin diri 38 41

Memiliki rasa ingin tahu 50, 53 47

Inisiatif 53, 59 56

3.

Kemandirian dalam aspek keterampilan

Memiliki strategi belajar 3, 9 6 Memanfaatkan berbagai

sumber belajar

12 54, 15, 45, 60 Mengatur tempat belajar 18, 57 21 Memiliki bahan ajar untuk

belajar

24, 27, 30, 36

33 Memiliki kedisiplinan dalam

belajar

39, 48, 51 42

JUMLAH ITEM 37 23

2. Penentuan skor

Kuesioner terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama data mahasiswa, kata pengantar dan petunjuk pengisian. Bagian kedua yaitu memuat isi pernyataan kuesioner yang terdiri dari butir pernyataan positif (Favorable) dan butir pernyataan negatif (Unfavorable). Skoring yang dilakukan untuk jawaban tiap butir kuesioner yaitu : Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Kurang Setuju (KS) diberi skor 2, Tidak Setuju (TS) diberi skor 1 untuk jawaban Favorable dan begitu sebaliknya untuk jawaban unfavorable.

D. Uji Coba Alat 1. Validitas

Pada tanggal 17 – 18 Maret 2014, diuji cobakan pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang mengunjungi perpustakaan Kampus II unit Paingan. Jumlah mahasiswa yang mengisi kuesioner adalah 35 mahasiswa.

Uji validitas mengunakan mahasiswa yang mengunjungi perpustakaan Universitas Sanata Dharma jumlah responden 35 mahasiswa, sedangkan untuk penelitian menggunakan 2 kelas dengan jumlah responden 74 mahasiswa. Berikut ini adalah rincian daftar mahasiswa sebagai subjek penelitian yang dapat dilihat pada tabel 2 pada halaman 30.

Tabel 3

Rincian Daftar Subjek Penelitian Mahasiswa Angkatan 2013

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Kelas Jumlah

A 39

B 35

Peneliti selanjutnya menggunakan bantuan program komputer Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 16.0 for Window untuk pemeriksaan koefisiensi korelasi dalam uji coba.Perhitungan statistika yang digunakan adalah dengan cara mengkorelasikan skor-skor item terhadap skor-skor aspek melalui pendekatan analisis korelasi Pearson Product Moment. Formula; rXY =

  

 



 

2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : XY

r = korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir N = jumlah subyek

X = skor sub total kuesioner Y = skor total butir-butir kuesioner

XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan taraf signifikasi 1 % dengan jumlah responden 35 sehingga item dinyatakan valid jika koefisien korelasi ≥ 0,30. Sedangkan, jika koefisien korelasinya < 0,30, maka item yang bersangkutan tidak valid. Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan oleh peneliti, diperoleh 46 item yang valid dan 14 item yang tidak valid. Jumlah item-item yang valid dan tidak valid terdapat pada tabel 4 pada halaman 32.

Tabel 4

Jumlah Item-Item yang Valid dan Tidak Valid

No Aspek Indikator No Item Favorable Unfavo rable 1. Kemandirian dalam aspek pengetahuan Memahami disiplin akademik 1, 7 4

Memahami strategi belajar 10*, 13, 22, 25

16, 19* Menjalin relasi dengan

orang lain yang dapat mengembangkan kemampuan akademik

28, 31, 37 34*

Menyesuaikan diri dengan lingkungan

40, 58 43, Memiliki pemikiran untuk

masa depan 46, 49 55*, 52 2. Kemandirian dalam aspek sikap Motivasi 2 - Pantang menyerah 8, 11 5* Percaya diri 17* 14 Tanggung jawab 20*, 26 23 Memiliki keyakinan diri 35* 29, 32

Disiplin diri 38 41

Memiliki rasa ingin tahu 50*, 44 47

Inisiatif 53, 59* 56

3.

Kemandirian dalam aspek keterampilan

Memiliki strategi belajar 3, 9 6 Memanfaatkan berbagai

sumber belajar

12* 54, 15, 45*, 60 Mengatur tempat belajar 18, 57 21 Memiliki bahan ajar untuk

belajar 24, 27, 30, 36 33 Memiliki kedisiplinan dalam belajar 39, 48, 51* 42* JUMLAH ITEM 37 23 TOTAL 60

2. Reliabilitas kuesioner

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Penggunaan teknik analisis Alpha Cronbach ini didasarkan atas pertimbangan penghitungan reliabilitas skala diperoleh lewat penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden atau single trial administration (Azwar, 2011: 87). Rumus koefisien reliabilitas alpha adalah:

α =

2[1-

S 2 2 S + 2 S x i x

]

Keterangan rumus :

S12 dan S22 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 Sx2 : varians skor skala

Berdasarkan hasil data uji coba yang telah dihitung melalui program komputer Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 16.0 for Window, diperoleh perhitungan reliabilitas seluruh instrumen dengan menggunakan rumus koefisien alpha (α), yaitu 0,907. Hasil perhitungan dikonsultasikan ke kriteria Guilford (Masidjo, 1995: 209). Kriteria Guilford dapat dilihat pada tabel 5 pada halaman 34.

Tabel 5 Kriteria Guilford Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 -1,00 Sangat Tinggi 0, 71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup Tinggi 1,21 – 0,40 Rendah Negatif -0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan perhitungan di atas disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas kuesiner termasuk kualifikasi tinggi. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, diperoleh item-item yang digunakan dalam penelitian tentang deskripsi tingkat kemandirian belajar yang dapat dilihat pada tabel 6 pada halaman 35.

Tabel 6

Kuesioner Penelitian

Deskripsi Tingkat Kemandirian Belajar

No Aspek Indikator No Item Favo Unfavo 1. Kemandirian dalam aspek pengetahuan Memahami disiplin akademik 1, 7 4

Memahami strategi belajar 13, 22, 25 16 Menjalin relasi dengan

orang lain yang dapat mengembangkan kemampuan akademik

28, 31, 37 -

Menyesuaikan diri dengan lingkungan

40, 58 43, Memiliki pemikiran untuk

masa depan 46, 49 52 2. Kemandirian dalam aspek sikap Motivasi 2 - Pantang menyerah 8, 11 - Percaya diri - 15 Tanggung jawab 26 23

Memiliki keyakinan diri - 29, 32

Disiplin diri 38 41

Memiliki rasa ingin tahu 55 47

Inisiatif 53 56

3.

Kemandirian dalam aspek keterampilan

Memiliki strategi belajar 3, 9 6 Memanfaatkan berbagai

sumber belajar

2 54, 15, 60 Mengatur tempat belajar 18, 57 21

Memiliki bahan ajar untuk belajar 24, 27, 30, 36 33 Memiliki kedisiplinan dalam belajar 39, 48 - JUMLAH ITEM 29 17 TOTAL 46

E. Prosedur Pengumpulan Data

Berikut ini adalah tahap-tahap yang ditempuh dalam pengumpulan data: 1. Persiapan dan pelaksanaan

a. Mempelajari buku-buku tentang kemandirian belajar dan dewasa dini b. Menyusun kuesioner tentang deskripsi tingkat kemandirian belajar

dengan mengikuti beberapa langkah, yaitu:

1) Menetapakan dan mendefinisikan variabel penelitian, yaitu tingkat kemandirian belajar .

2) Menjabarkan variabel penelitian ke dalam aspek-aspek dan indikator-indikatornya.

3) Menyusun item-item pernyataan sesuai dengan aspek dan indikator yang sudah dibuat.

4) Menghubungi dan bertemu dengan kepala bagian perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk meminta ijin mengadakan uji coba alat penelitian di dalam lingkungan perpustakaan.

5) Melaksanakan uji coba penelitian di perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta unit III Kampus Paingan pada tanggal 17 – 18 Maret 2014. Pengumpulan dan pengolahan data uji coba. Pada saat berlangsungnya uji coba penelitian di perpustakaan Sanata Dharma Yogyakarta unit III Kampus Paingan:

a. Subjek pada uji coba penelitian adalah mahasiswa dari berbagai program studi dan berbagai jurusan yang mengunjungi perpustakaan Sanata Dharma Yogyakarta unit III kampus Paingan.

b. Uji coba penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 dan 18 Maret 2014, setiap subjek memerlukan waktu sekitar 10 menit untuk mengisi kuesioner.

c. Tidak ada subjek yang menanyakan tentang kebingungannya mengenai item-tem dalam kuesioner.

6) Merevisi angket kuesioner dan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing.

2. Pengumpulan data

Kuesioner yang telah diujicobakan dan angket telah direvisi kemudian dipergunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Pengumpulan data dilaksanakan 1 April 2014 pukul 10.00 – 10.30 WIB. Jumlah mahasiswa yang menjadi subjek penelitian sesungguhnya sebanyak 77 mahasiswa. Namun, pada saat penelitian terdapat 3 mahasiswa yang tidak dapat mengikuti pengisian kuesioner karena tidak hadir pada saat Ujian Tengah Semester.

Penyebaran kuesioner dan pengawasan pengisian kuesioner dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh 3 orang teman. Sebelum peneliti melakukan penyebaran kuesioner peneliti terlebih dahulu

meminta ijin kepada dosen pengampu dan pengawas ujian tengah semester pada hari selasa 1 April 2014.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberikan keadaan yang sebenarnya mengenai tingkat kemandirian belajar mahasiswa semester II program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun akademik 2013/2014. Langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan analisis data adalah sebagai berikut:

a. Peneliti menentukan skor pada setiap alternatif pilihan jawaban, skoring untukpernyataan positif adalah: sangat sesuai = 4, sesuai = 3, tidak sesuai = 2, sangat tidak sesuai = 1 dan untuk pernyataan negatif adalah sebaliknya adalah: sangat sesuai = 1, sesuai = 2, tidak sesuai = 3, sangat tidak sesuai = 4.

b. Membuat tabulasi data dan menghitung skor masing-masing responden dengan menggunakan bantuan Microsoft office excel 2010 yang kemudian dioleh menggunakan bantuan Statistical Product and Service (SPSS) guna menentukan validitas dan reliabitas.

c. Menentukan kategorisasi tingkat kemandirian belajar yang mengacu pada pedoman Azwar (2011: 108) dengan lima jenjang kategori yaitu, sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Norma kategorisasi yang digunakan dapat dilihat di tabel 7 pada halaman 39.

Tabel 7

Norma Kategorisasi Karakter Subjek Penelitian

Keteraketerangan: X maksimum teoritik :

skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian dalam skala

X minimum teoritik : skor terendah yang diperoleh subjek penelitian dalam skala

σ (standar deviasi) : Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.

µ (mean teoritik) : Rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum.

Perhitungan Skor Keterangan

µ+ 1.5σ < X Sangat Tinggi

µ + 0.5 σ < X ≤ µ+ 1.5σ Tinggi

µ - 0.5 σ < X ≤ µ + 0.5 σ Sedang

µ- 1.5σ < X ≤ µ - 0.5 σ Rendah

d. Mencari patokan yang akan digunakan dengan mencari X maksimal teoritik dan X minimum teoritik, standar devisiasi dan mean teoritik. Perhitungan dalam penggolongan norma kategorisasi di sesuaikan dengan item penelitian yang berjulam 46 butir item. Dari 46 item dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

X maksimum teoritik : 4 x 46 = 184 X minimum teoritik : 1 x 46 = 46 Luas jarak (Range) : 184 - 46 = 138

σ (standar deviasi) : 138 : 6 = 23

µ (mean teoritik) : (184 + 46) : 2 = 115

Setelah melakukan perhitungan maka akan diperoleh kategori skala. Kategori skala dapat dilihat pada table 8 dibawah ini:

Tabel 8

Kategorisasi Tingkat Deskripsi Tingkat Kemandirian Belajar Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014

Perhitungan Skor Rerata Skor Keterangan

µ+ 1.5σ < X X >150 Sangat Tinggi

µ + 0.5 σ < X ≤ µ+ 1.5σ 127< X ≤ 150 Tinggi

µ - 0.5 σ < X ≤ µ + 0.5 σ 103< X ≤ 127 Sedang

µ- 1.5σ < X ≤ µ - 0.5 σ 80< X ≤ 103 Rendah

Data setiap subjek penelitian dikelompokkan berdasarkan skor total yang diperoleh ke dalam kategori di atas yaitu sangat tingi; tinggi; sedang; rendah; dan sangat rendah, sehingga dapat dihitung jumlah dan persentasenya dalam kategori deskripsi tingkat kemandirian belajar.

e. Kategorisasi skor tiap item dalam skala

Peneliti juga mengkatogarisasikan item menggunakan skala. Hal ini dilakukan untuk mengetahui item mana yang sudah baik dan yang kurang baik. Norma kategorisasi skor item kemandirian belajar berpedoman pada Azwar (2011: 108) dengan lima jenjang kategori yaitu, sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Norma kategorisasi yang digunakan dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9

Norma Kategorisasi Skor Item Kemandirian Belajar

Perhitungan Skor Keterangan

µ+ 1.5σ < X Sangat Tinggi µ + 0.5 σ < X ≤ µ+ 1.5σ Tinggi µ - 0.5 σ < X ≤ µ + 0.5 σ Sedang µ- 1.5σ < X ≤ µ - 0.5 σ Rendah X ≤ µ- 1.5σ Sangat Rendah Keterangan: X maksimum teoritik :

penelitian dalam skala

X minimum teoritik : skor terendah yang diperoleh subjek penelitian dalam skala

σ (standar deviasi) : Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.

µ (mean teoritik) : Rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum.

f. Mencari tinggi rendahnya skor item-item dengan menggunakan N = 74. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:

X maksimum teoritik : 74 x 4 = 296

X minimum teoritik : 74 x 1 = 74

Luas jarak (Range) : 296 - 74 = 222

σ (standar deviasi) : 222 : 6 = 37

µ (mean teoritik) : (296 + 74) : 2 = 185

Setelah melakukan perhitungan maka akan diperoleh kategori skala item. Kategori skala item dapat dilihat pada tabel 10 dihalaman 43.

Tabel 10

Kategorisasi Item Deskripsi Tingkat Kemandirian Belajar Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014

Perhitungan Skor Rerata Skor Keterangan

µ+ 1.5σ < X X >241 Sangat Tinggi

µ + 0.5 σ < X ≤ µ+ 1.5σ 204< X ≤ 241 Tinggi

µ - 0.5 σ < X ≤ µ + 0.5 σ 166< X ≤ 204 Sedang

µ- 1.5σ < X ≤ µ - 0.5 σ 129< X ≤ 166 Rendah

X ≤ µ- 1.5σ X ≤ 129 Sangat Rendah

g. Setelah mengetahui hasil perhitungan seperti tabel di atas, langkah selajutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah memasukan item-item tersebut ke dalam kategorinya berdasarkan skor masing-masing item. Selanjutnya, dari pengelompokan maka akan terlihat item mana yang baik dan yang kurang baik.

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian mengenai hasil penelitian tentang kemandirian belajar mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan pembahasan hasil penelitian.

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi tingkat kemandirian belajar

Berdasarkan datayang terkumpul dan dioalah dengan menggunakan kriteria Azwar (2011: 107-108) dapat diketahui tingkat kemandirian belajar mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini.

Tabel 11

KategoriDeskripsi Tingkat Kemandirian Belajar Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014 Formula Kriteria Rerata Skor Frekuensi Presentase

(%) Kategori µ+ 1.5σ < X X >150 22 29,7 % Sangat Tinggi µ + 0.5 σ < X ≤ µ+ 1.5σ 127< X ≤ 150 48 64, 9 % Tinggi µ - 0.5 σ < X ≤ µ + 0.5 σ 103< X ≤ 127 4 5,4 % Sedang µ- 1.5σ < X ≤ µ - 0.5 σ 80< X ≤ 103 0% Rendah X ≤ µ- 1.5σ X ≤ 80 0 % Sangat Rendah

Kategorisasi tentang tingkat kemandirian belajar dapat dibuat dalam histogram dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 1

Histogram Deskripsi Tingkat Kemandirian Belajar

Berdasarkan tabel 11 dan gambar 1, terlihat bahwa:

a. Terdapat 22mahasiswa atau (29,7%) mahasiswa yang memiliki tingkat kemandirian belajar yang sangat tinggi.

b. Terdapat 48mahasiswa atau (64,9%) mahasiswa yang memiliki tingkat kemandirian belajar yang tinggi

c. Terdapat 4mahasiswa atau (5,4%) mahasiswa yang memiliki tingkat kemandirian belajar yang sedang.

d. Terdapat 0mahasiswa atau (0%) mahasiswa yang memiliki tingkat kemandirian belajar yang rendah.

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

e. Terdapat 0 mahasiswa atau (0%) mahasiswa yang memiliki tingkat kemandirian belajar yang sangat rendah.

2. Hasil Skor Tiap Item Tingkat Kemandirian Belajar

Berdasarkan data yang terkumpul dan dioalah dengan menggunakan kriteria Azwar (2011: 107-108)didapat skor-skor item yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.Pengukuran item ini berguna untuk melihat mana saja item yang sudah baik dan yang kurang baik.Hasil kategorisasi item dapat dilihat di tabel 12 di bawah ini.

Tabel 12 KategoriSkor Item

Deskripsi Tingkat Kemandirian Belajar

Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Tahun Akademik 2013/2014 Formula Kriteria Rerata Skor Frekuensi Presentase

(%) Kategori µ+ 1.5σ < X X >241 17 37 % Sangat Tinggi µ + 0.5 σ < X ≤ µ+ 1.5σ 204< X ≤ 241 22 47, 9 % Tinggi µ - 0.5 σ < X ≤ µ + 0.5 σ 166< X ≤ 204 6 13 % Sedang µ- 1.5σ < X ≤ µ - 0.5 σ 129< X ≤ 166 1 2,1 % Rendah X ≤ µ- 1.5σ X ≤ 129 0 % Sangat Rendah

Gambar 2

Histogram Skor Item Deskripsi Tingkat Kemandirian Belajar

Berdasarkan tabel 12 dan gambar 2, terlihat bahwa:

a. Terdapat 17item atau (36,9%) skor item tingkat kemandirian belajar yang sangat tinggi.

b. Terdapat 22item atau (47,9%) skor item tingkat kemandirian belajar yang tinggi

c. Terdapat 6item atau (13%) skor item tingkat kemandirian belajar yang sedang.

d. Terdapat 1item atau (2,1%) skor item tingkat kemandirian belajar yang rendah.

e. Terdapat 0 atau (0%) skor item tingkat kemandirian belajar yang sangat rendah. 0 5 10 15 20 25

Sangat Tinggi Tinggi Sedang RendahSangat Rendah

Kategori

Secara keseluruhan menunjukan bahwa ketercapaian semua aspek kemandirian belajar dalam penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi. Penghitungan skor di atas terlihat bahwa terdapat 6 butir item atau 13% termasuk dalam kategori sedang dan terdapat 1 butir item atau 2,1% termasuk dalam kategori rendah. Butir-butir tersebut dapat dilihat pada tabel 13 pada halaman 49.

Tabel 13

Item-item Deskripsi Tingkat Kemandirian Belajar Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013

Aspek Indikator No.

Item Item Hasil Kemandirian dalam aspek pengetahuan Memahami strategi dalam belajar

28 Saya belajar sesuka hati saya

168 Menjalin relasi

dengan orang lain yang dapat

mengembangkan kemampuan akademik

30 Saya tetap belajar meskipun teman-teman saya tidak belajar

122

Menyesuaikan diri dengan lingkungan

3 Saya membatalkan belajar saya jika keadaan disekitar tidak mendukung

157

14 Saya tetap belajar meskipun suasana disekitar lebih menarik untuk tidak belajar (acara TV menarik) 199 Kemandirian dalam aspek sikap Memiliki keyakinan diri

31 Saya ragu dapat memahami materi yang dijelaskan oleh dosen dan dapat mengulanginya sendiri di kost atau dirumah 190 Kemandirian dalam aspek keterampilan Memanfaatkan berbagai sumber belajar 27 Saya menggunakan internet hanya untuk mencari hiburan semata 182 Memiliki kedisiplinan dalam belajar 36 Saya memiliki jadwal belajar untuk setiap hari

197

Item-item di atas yang tergolong sedang dan rendah akan digunakan sebagai dasar pembuatan usulan topik-topik bimbingan belajar.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Deskripsi tingkat kemandirian belajar mahasiswa

Sebelum menjelaskan lebih lanjut tentang pembahasan, ada yang perlu diungkapkan terlebih dahulu sehubungan dengan keterbatasan yang masih terkandung dalam instrument penelitian ini.Pertama, kuesioner yang digunakan dalam penelitian bersifat tertutup yang kemungkinan memiliki kelemahan yaitu membatasi mahasiswa dalam menanggapi pernyataan yang terdapat dalam kuesioner.Kedua, hal-hal yang dialami dan dirasakan oleh mahasiswa dalam kemandirian belajar tidak seluruhnya terungkap dalam kuesioner ini.Ketiga, hasil penelitian ini bukanlah hasil yang tetap karena kemandirian belajar mahasiswa dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu. Selanjutnya akan dijelaskan lebih lanjut mengenai hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemandirian belajar mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta adalah sebagai berikut:

a. 22 mahasiswa (29,7%) mahasiswa memiliki tingkat kemandirian yang sangat tinggi,

b. 48 mahasiswa (64,9%) mahasiswa memiliki tingkat kemandirian belajar yang tinggi,

c. 4 mahasiswa (5,4%) mahasiswa memiliki tingkat kemandirian yang sedang.

Pada penelitian ini tidak terdapat mahasiswa yang memiliki tingkat kemandirian belajar rendah dan sangat rendah.

Faktor yang mungkin melatarbelakangi mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, memiliki hasil tingkat kemandirian belajar seperti yang dipaparkan diatas adalah :

Dari hasil pengamatan di lingkungan kampus dan dari mahasiswa, mahasiswa yang memiliki minat tinggi dalam melakukan aktivitas belajar akan membantu mahasiswa untuk mencapai hasil belajar yang baik. Kemampuan kemandirian belajar mahasiswa sudah lebih matang dari pada kemandirian belajar siswa sekolah pada jenjang sebelumnya (SD, SMP, dan SMA).Mahasiswa telah dituntut untuk memandirikan dirinya dalam kegiatan belajar karena tidak jarang pada saat kegiatan perkuliahan banyak dosen yang hanya menjelaskan suatu materi secara singkat atau ringkas, hal tersebut dilakukan oleh dosen karena banyak materi yang harus dijelaskan oleh dosen tetapi dosen hanya memiliki waktu yang singkat dalam satu semester. Keadaan tersebut mengajarkan atau mendidik mahasiswa dalam kemandirian belajar karena, mahasiswa harus mendalami lebih lanjut tentang apa yang dijelaskan oleh dosen pada saat kegiatan perkuliahan secara mandiri.

Kemampuan mahasiswa dalam kemandirian belajar berguna untuk mendapatkan nilai atau hasil yang memuaskan pada akhir mahasiswa duduk di dunia perkuliahan.Indeks prestasi yang yang di peroleh mahasiswa pada masa perkuliahan berguna untuk melamar pekerjaan.Dengan mahasiswa mandiri dalam belajar maka mahasiswa tersebut sudah melaksanakan tanggung jawab belajarnya dengan baik untuk mendapatkan hasil akhir yang memuaskan.

Mahasiswa yang telah memiliki inisiatif dalam melaksanakan belajarnya maka akan terus menerus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya baik dalam ketrampilan, pengetahuan, maupun wawasannya. Kemampuan mahasiswa dalam kemandirian belajar yaitu adanya niat yang muncul dari dalam diri seorang mahasiswa untuk belajar dan memperkaya dirinya dengan pengetahuan-pengetahuan yang ada ataupun yang belum begitu mereka mengerti.Materi yang dipelajari mahasiswa dalam dunia perkuliahan dapat digunakan pada saat mereka memasuki dunia kerja.

Awal kegiatan dalam setiap semester mahasiswa menyusun jadwal kegiatan mata kuliah, jumlah mata kuliah yang dapat diambil oleh mahasiswa adalah sesuai dengan hasil Indeks Prestasi (IP) yang diperoleh dari kegiatan perkuliahan semester sebelumnya.Mahasiswa dapat mengambil SKS dalam jumlah banyak (maksimal) jika seorang mahasiswa mendapatkan hasil Indeks Prestasi yang memuaskan, jumlah SKS yang

dapat ditempuh oleh mahasiswa berdasarkan hasil Indeks Prestasi yang di dapatkan. Dengan adanya SKS yang harus ditempuh dan dicapai oleh seorang mahasiswa akan menjadikan mahasiswa mandiri akan belajar, karena jika mahasiswa tidak belajar diluar kegiatan perkuliahan atau pada saat tatap muka dengan dosen maka mahasiswa tidak memiliki pengertahuan yang lebih.

Dalam penelitian ini dilakukan pada saat mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013 menjalani ujian tengah semester, mahasiswa mengisi kuesioner dalam keadaan sebenarnya karena pada saat pengisian kuesioner mahasiswa sedang giat belajar dan mengerjakan tugas secara individu ataupun kelompok untuk mendapatkan hasil yang memuaskan pada ujian tengah semester.

2. Item-item tingkat kemampuan kemandirian belajar

Berdasarkan hasil penelitian item tingkat kemandirian belajar mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling tahun akademik 2013/2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, terdapat 17 atau 36,9% item yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, 22 atau 47,9% item yang termasuk dalam kategori tinggi, 6 atau (13%) item yang termasuk dalam kategori sedang, dan 1 atau (2,1%) item yang termasuk dalam kategori rendah. Item – item yang termasuk dalam kategori sangat tinggi dan tinggi dapat diartikan bahawa kemampuan tersebut telah dimiliki oleh mahasiswa

dengan baik. Beberapa contoh kemampuan tersebut adalah: mahasiswa memiliki semangat yang ada dalam diri untuk belajar, mahasiswa nyaman jika belajar ditempat yang mendukung untuk belajarnya, mahasiswa belajar karena keinginan sendiri, mahasiswa memiliki cita-cita mendapatkan IPK yang memuaskan.

Item-item yang berada dalam kategori rendah adalah item terendah dalam penelitian ini. Item yang terendah yaitu, “saya membatalkan belajar saya jika keadaan disekitar saya tidak mendukung”. Rendahnya item ini diindikasikan bahwa mahasiswa mengetahui situasi yang mendung belajarnya ataupun situasi yang tidak mendukung belajarnya. Mahasiswa lebih memilih untuk belajar pada saat keadaan atau situasi mendukung belajarnya. Mahasiswa menyadari bahwa pada saat keadaan disekitar tidak mendukung kegiatan belajar makan apa yang sedang dipelajari tidak dapat dimengerti atau dipelajari dengan baik, dan apa bila mahasiswa belajar pada keadaan atau situasi yang mendukung kegiatan belajar maka proses belajarnya akan lebih serius dan apa yang sedang dipelajari dapat dimengerti dengan baik.Maka diperlukan dikungan dari orang-orang di sekitar untuk mendukung kegiatan belajar mahasiswa.

Item-item yang berada dalam kategori sedang adalah item termasuk rendah dalam penelitian ini. Item yang sedang adalah pertama, “saya belajar sesuka hati saya” dan item kedua yang berbunyi, “saya memiliki

Dokumen terkait