• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klaim pada label adalah pernyataan atau suatu gambaran yang menyatakan, menyarankan bahwa produk pangan mengandung zat dan manfaat tertentu atau bermanfaat bagi kesehatan (BPOM, 2004). Menurut Badan POM bentuk klaim terdiri dari klaim fungsi zat gizi, klaim kandungan zat gizi, klaim pangan diet, klaim perbandingan zat gizi, klaim kesehatan, dan klaim halal.

Klaim fungsi zat gizi adalah klaim yang menjelaskan tentang fungsi fisiologis, fungsi pada tubuh dan perkembangannya. Contoh fungsi klaim fungsi zat gizi yang diizinkan misalnya Kalsium membantu pertumbuhan tulang dan gigi, protein membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, zat besi sebagai faktor pembentukan sel darah merah, vitamin E membantu melindungi jaringan lemak dalam tubuh dari proses oksidasi, asam folat berperan membantu perkembangan tengkorak dan sumsum tulang belakang janin,dan lain-lain.

Klaim fungsi zat gizi vitamin dan mineral dapat dicantumkan pada produk pangan dengan syarat apabila 5% dari jumlah yang dianjurkan untuk dikonsumsi (5% dari AKG) tersedia pada setiap penyajian yang dinyatakan pada label. Di sisi lain, klaim perbandingan zat gizi adalah klaim yang membandingkan tingkat zat gizi dan atau tingkat nilai energi dari dua atau lebih pangan. BPOM pada tahun 2004 mengeluarkan standar penentuan klaim untuk zat gizi seperti yang tercantum pada Tabel 22.

Tabel 22. Standar Penentuan Klaim Berdasarkan Kandungan Zat Gizi

Komponen Klaim Kondisi

Energi Rendah

Bebas

40 kkal (170 kJ) per 100 g (padat) atau

20 kkal (80 kJ) per 100 ml (cairan) 4 kkal per 100 ml (cairan) Lemak Rendah

Bebas

3 g per 100 g (padat) 1,5 g per 100 ml (cairan) 0,5 g per 100 g (padat) atau

100 ml (cairan) Lemak tersaturasi Rendah*) Bebas 1,5 g per 100g (padat)

0,75 g per 100 ml(cairan) dan 10 % dari energi

0,1 g per 100 g (padat) 0,1 g per 100 ml (padat) Kolesterol Bebas < 2 mg per saji,

dan hanya berlaku bila kadar lemak jenuh < = 2 g per saji

Gula Bebas 0,5 g per 100 g (padat) 0,5 g per 100 ml (cairan) Natrium Bebas

Rendah Kurang

< 5 mg Natrium <= 140 mg natrium per saji Sedikitnya mengandung natrium 25% lebih

rendah dari jumlah natrium dalam pangan sejenis per saji

Protein Sumber

Tinggi

10 % dariAKG per 100 g (padat) 5% dari AKG per 100 ml (cairan) atau 5 % dari AKG per 100 kkal (12 % dari AKG per 1

MJ) atau 10 % dari AKG per sajian 2 kali lebih banyak dari pada “sumber” atau

lebih Serat, Kalium, Vitamin, dan Mineral Mengandung, Memberikan, Merupakan Sumber yang Baik Tinggi, Kaya Akan, Sumber yang Sangat Baik

10-19% dari AKG per sajian

Sedikitnya 20 % dari AKG per sajian

Sumber: BPOM, 2004

Mengacu pada Tabel 22 dan berdasarkan % AKG produk pada Tabel 14 hingga Tabel 17, maka produk choco snack, cookies d, wafer lapis coklat dan biskuit lapis coklat dapat diberikan klaim seperti tertera pada Tabel 23 hingga Tabel 26.

Tabel 23. Kemungkinan Klaim pada Produk Choco snack

No. Zat Gizi

% AKG per takaran

saji Klaim Produk

Umum

Kelompok Vitamin

1 A <2%

2 B1*) 5 Fungsi (mengandung)

3 B2 15 Perbandingan zat gizi

(sumber)

4 B3 6 Fungsi (mengandung)

5 B6 <2%

6 Folate 8 Fungsi (mengandung)

7 C <2% 8 Asam Panthotenat 2 9 B12*) 8 Fungsi (mengandung) 10 E*) 4 11 D <2% Kelompok Mineral

1 Fosfor 10 Perbandingan zat gizi

(sumber)

2 Kalsium*) 10 Perbandingan zat gizi (sumber)

3 Zat Besi*) 20 Perbandingan zat gizi (tinggi/kaya akan)

4 Mangan 8 Fungsi (mengandung)

5 Selenium 25 Perbandingan zat gizi (tinggi/kaya akan)

6 Zink 4

7 Magnesium*) 8 Fungsi (mengandung)

Klaim-klaim yang dapat diberikan kepada choco snack adalah klaim fungsi zat gizi dan klaim perbandingan zat gizi. Produk choco snack dapat diklaim fungsi zat gizi karena produk choco snack mengandung vitamin B1 (sudah diverifikasi), B3, Folate, B12 (sudah diverifikasi), Mangan dan Magnesium (sudah diverifikasi) karena memiliki AKG minimum sebesar 5 %. Sedangkan klaim perbandingan zat gizi sebagai sumber vitamin B2, fosfor, dan Kalsium (sudah diverifikasi) bisa diberikan kepada produk choco snack karena memiliki AKG terhadap zat-zat gizi tersebut sebanyak minimum10 % dari AKG. Selain itu produk choco snack juga tinggi atau kaya akan zat besi (sudah diverifikasi) dan selenium.

Tabel 24. Kemungkinan Klaim pada Produk Cookies d

No. Zat Gizi

% AKG per takaran

saji Klaim Produk

Umum

Kelompok Vitamin

1 A <2%

2 B1*) 5 Fungsi (mengandung)

3 B2 10

Perbandingan zat gizi (sumber) 4 B3 4 5 B6 <2% 6 Folate*) 4 7 C <2% 8 Asam Panthotenat <2% 9 B12*) 10

Perbandingan zat gizi (sumber) 10 E 4 11 D <2% Kelompok Mineral 1 Fosfor 4 2 Kalsium <2% 3 Zat Besi 2 4 Mangan 4 5 Selenium 15

Perbandingan zat gizi (sumber)

6 Zink <2%

7 Magnesium <2%

Klaim-klaim yang dapat diberikan kepada produk cookies d adalah klaim fungsi zat gizi dan klaim perbandingan zat gizi. Produk cookies d dapat diklaim fungsi zat gizi karena produk ini mengandung vitamin B1 (sudah diverifikasi) dan folat karena memiliki AKG sebesar 5 % untuk masing-masing vitamin. Sedangkan klaim perbandingan zat gizi sebagai sumber vitamin B2, B12 (sudah diverifikasi), dan Selenium bisa diberikan kepada produk cookies d karena memiliki AKG terhadap zat-zat gizi tersebut sebanyak minimum10 % dari AKG per takaran saji.

Tabel 25. Kemungkinan Klaim pada Produk Wafer Lapis Coklat No. Zat Gizi

% AKG per takaran

saji Klaim Produk

Umum

Kelompok Vitamin

1 A <2%

2 B1 2

3 B2 10

Perbandingan zat gizi (sumber) 4 B3 <2% 5 B6 <2% 6 Folate 2 7 C <2% 8 Asam Panthotenat 2 9 B12 15

Perbandingan zat gizi (sumber)

10 E 4

11 D 2

Kelompok Mineral

1 Fosfor 10

Perbandingan zat gizi (sumber)

2 Kalsium*) 10

Perbandingan zat gizi (sumber)

3 Zat Besi 2

4 Mangan 4

5 Selenium 15

Perbandingan zat gizi (sumber)

6 Zink 2

7 Magnesium 4

Klaim-klaim yang dapat diberikan kepada wafer lapis coklat berdasarkan analisa dan verifikasi adalah klaim perbandingan zat gizi. Klaim perbandingan zat gizi dapat diberikan kepada produk wafer lapis coklat karena produk ini mengandung vitamin B2, B12, Fosfor, Kalsium (sudah diverifikasi), dan Selenium sebanyak minimum 10 % dari AKG per takaran sajinya.

Tabel 26. Kemungkinan Klaim pada Produk Biskuit Lapis Coklat No. Zat Gizi

% AKG per takaran

saji Klaim Produk

Umum

Kelompok Vitamin

1 A 2

2 B1 6 Fungsi (mengandung)

3 B2 15 Perbandingan zat gizi

(sumber)

4 B3 4

5 B6 <2%

6 Folate 6 Fungsi (mengandung)

7 C <2%

8 Asam

Panthotenat 2

9 B12 10 Perbandingan zat gizi

(sumber)

10 E 4

11 D <2%

Kelompok Mineral

1 Fosfor 10 Perbandingan zat gizi

(sumber)

2 Kalsium 4

3 Zat Besi*) 15 Perbandingan zat gizi (sumber)

4 Mangan 8 Fungsi (mengandung)

5 Selenium 20 Perbandingan zat gizi (tinggi/kaya akan)

6 Zink 2

7 Magnesium 4

Klaim-klaim yang dapat diberikan kepada biskuit lapis coklatadalah klaim fungsi zat gizi dan klain perbandingan zat gizi. Produk biskuit lapis coklat dapat diklaim fungsi zat gizi karena produk ini mengandung vitamin B1, folat, dan Mangan minimum sebesar 5 %. Sedangkan klaim perbandingan zat gizi sebagai sumber vitamin B2, B12, fosfor, dan zat besi (sudah diverifikasi) bisa diberikan kepada produk biskuit lapis coklat karena memiliki AKG terhadap zat-zat gizi tersebut sebanyak minimum10 % dari AKG. Selain itu produk ini juga tinggi atau kaya akan Selenium.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahap yakni diawali dengan studi literatur kandungan gizi produk dan dilanjutkan dengan verifikasi lalu diakhiri dengan pembuatan informasi nilai gizi produk beserta klaim-klaim yang mungkin diberikan pada produk. Studi literatur terhadap kandungan gizi produk menunjukkan bahwa terdapat beberpa produk memiliki kandungan zat gizi yang cukup sehingga berpotensi dapat dijadikan klaim seprti kandungan vitamin B12 pada produk cookies d dan kandungan mineral kalsium pada produk wafer lapis coklat.

Potensi yang besar yang terlihat pada studi literatur kandungan produk perlu diverifikasi. Hal ini bertujuan untuk melihat seberapa akurat hasil perkiraan. Verifikasi dilakukan terhadap empat jenis produk yang dianggap memiliki potensi klaim besar. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa ada beberapa produk yang hasil klaimnya lebih besar atau lebih kecil dari nilai perkiraan. Perbedaan dapat disebabkan oleh faktor utama yaitu kesalahan jumlah formula pada saat perkiraan, karena formula (selain tepung terigu) bukan merupakan formula asli yang digunakan pada proses produksi melainkan hanya merupakan hasil dari studi literatur. Selain itu perbedaan dapat juga disebabkan karena adanya kerusakan lain yang tidak diperhitungkan dalam asumsi seperti kerusakan selama penyimpanan dan proses produksi, misalnya penyimpanan bahan baku pada kondisi yang berbeda-beda sehingga kerusakan yang terjadi pun berbeda.

Hasil verifikasi digunakan sebagai acuan untuk membuat informasi nilai gizi dan klaim yang mungkin. Dari informasi nilai gizi yang dibuat, terlihat bahwa informasi nilai gizi produk Arnotts bisa dikembangkan dengan menambahkan kandungan vitamin dan mineral seperti kandungan vitamin B1 pada produk

choco snack yang belum ada pada label produk saat ini. Produk-produk yang diverifikasi juga menunjukkan potensi klaim yang bisa menambah nilai jual produk. Sebelas potensi klaim (vitamin B1, B2, B3, Folate, B12, mineral Ca, Fe, P, Mn, Se, dan Mg) dimiliki oleh produk choco snack. Empat potensi klaim (vitamin B2, B12, mineral Se) dimiliki oleh produk cookies d. Lima potensi

klaim (vitamin B2, B12, mineral P, Ca, dan Se) dimiliki oleh produk wafer lapis coklat. Delapan potensi klaim (vitamin B1, B2, Folate, B12, mineral Fe, P, Mn, dan Se) dimiliki oleh produk biskuit lapis coklat.

B. SARAN

Guna mendapatkan hasil perkiraan klaim yang lebih akurat, jumlah bahan baku yang dihitung sebaiknya menggunakan jumlah yang dipakai untuk pembuatan produk yang sebenarnya untuk skala produksi, bukan jumlah yang terdapat dalam literatur karena jumlah penggunaan bahan baku tertentu untuk suatu produk yang sama yang terdapat dalam literatur belum tentu sesuai dengan yang digunakan pada skala produksi. Verifikasi juga perlu dilakukan untuk semua parameter karena adanya kemungkinan perbedaan kandungan nilai gizi antara nilai perkiraan dan nilai sebenarnya.

Informasi nilai gizi produk-produk Arnotts perlu direvisi dengan menambahkan kandungan vitamin dan mineral. Potensi klaim yang berbeda-beda pada tiap produk disebabkan karena kandungan nilai gizi pada tiap produk berbeda. Oleh karena itu fortifikasi pada produk dengan potensi klaim yang masih rendah patut dipertimbangkan.

Penelitian ini terbatas pada memperkirakan nutrisi vitamin dan mineral saja alangkah baiknya apabila penelitian berikutnya lebih dikembangkan ke arah nutrisi lain seperti antioksidan, asam lemak dan asam amino yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Dokumen terkait