• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ada banyak cara yang dapat dipakai untuk menggolongkan biaya, sebanyak tujuan, untuk apa informasi biaya tersebut akan dipergunakan. Karena itu, jelas tidak mungkin untuk mengindentifikasi metode-metode tentang biaya dalam suatu perusahaan itu dapat diklasifikasikan. Begitu pula tidak mungkin untuk untuk mengatakan atau menunjukan metode penggolongan biaya tertentu sebagai metode yang terbaik, dalam arti dapat memenuhi semua kebutuhan. Ini disebabkan oleh karena setiap perusahaan memiliki karakteristik sendiri yang bersifat menentukan kebutuhan akan informasi biaya. Dengan alasan demikian itu, maka disinipun tidak akan dikemukakan terbanyak kemungkinan atau alternatif metode penggolongan biaya.

Dalam mencatat dan menggolongkan biaya, harus selalu diperhatikan untuk apa tujuan manajemen memerlukan informasi biaya. Hal ini dimaksudkan agar informasi biaya dapat dipakai sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan tentang tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Dengan demikian penggolongan atau klasifikasi biaya tersebut dimaksudkan agar peranan biaya dalam suatu perusahaan nampak jelas, sehingga memudahkan perusahaan mencapai tujuan yang telah direncanakan. Garrison, Noreen, dan Brewer (2006:64) mengelompokkan biaya berdasarkan tujuannya seperti yang dirincikan.

a. Menyiapkan laporan keuangan eksternal. Untuk tujuan ini biaya dibagi lagi menjadi dua yaitu, biaya produk dan biaya periodik. Biaya produk mencakup

semua biaya yang terkait dengan pemerolehan atau pembuatan suatu produk.

Biaya-biaya ini terdiri atas bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.

b. Memprediksi perilaku biaya untuk merespon perubahan aktivitas. Dengan tujuan ini maka biaya dibagi lagi menjadi biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel.

c. Menentukan biaya ke objek biaya seperti departemen atau produk. Didalam perusahaan objek biaya dapat dihubungkan dengan produk yang dihasilkan, departemen, ataupun individu. Penggolongan biaya atas tujuan ini dibagi menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung.

d. Pembuatan Keputusan. Biaya adalah bahan yang sangat penting dalam pembuatan keputusan. Untuk tujuan ini maka diperlukan pemahaman yang kuat mengenai konsep biaya differenisial ( differential cost ), biaya kesempatan (opportunity cost), dan biaya tertanam ( sunk cost). Biaya kualitas atau mutu

adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjaga kualitas barang yang di produksi.

Biaya kualitas dibagi empat yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan internal dan eksternal.

Menurut Tunggal (2011:7) Klasifikasi biaya dibutuhkan untuk pengembangan data biaya yang akan membantu manajemen dalam mencapai tujuannya. Klasifikasi yang paling umum digunakan didasarkan atas hubungan biaya terhadap:

a. Biaya dalam hubungan ke produk

Proses mengklasifikasi biaya (cost) dan beban (expense) dapat dimulai dengan menghubungkan biaya dengan fase yang berbeda dalam operasi usaha.

Dalam usaha manufaktur, total biaya operasi terdiri atas (1) biaya manufaktur dan (2) biaya komersial.

b. Biaya dalam hubungan dengan volume produksi

Sebagian biaya berubah proporsional terhadap perubahan volume produksi atau keluaran, sementara yang lain relative tetap jumlahnya. Kecenderungan biaya untuk untuk berubah bersama keluaran harus dipertimbangkan oleh manajemen kalau ingin merencanakan strategi perusahaan secara tepat dan dapat mengendalikan biaya dengan sukses.

c. Biaya dalam hubungan dengan departemen manufaktur, proses dan segmen lain

Untuk tujuan administrasi, suatu usaha dapat dibagi menjadi segmen-segmen dengan berbagai nama:

1. Departemen Produksi dan jasa

2. Beban Departemen Langsung dan Tidak Langsung d. Biaya dalam hubungan dengan periode akuntansi

Biaya diklasifikasikan sebagai pengeluaran modal (capital expendeture) atau sebagai pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) pengeluaran modal dimaksudkan untuk member manfaat (benefit) pada periode yang akan dating dan dilaporkan sebagai asset. Pengeluaran pendapatan memberi benefit pada periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban.

e. Biaya dalam hubungan dengan keputusan, tindakan, atau evaluasi yang diusulkan

Ketika memutuskan antara sejumlah tindakan atau alternatif yang mungkin, adalah penting untuk mengidentifikasikan biaya yang relevan dengan pilihan itu. Biaya diferensial adalah satu nama untuk biaya yang relevan dengan pilihan antara alternatif, kadang disebut biaya marjinal atau biaya incremental.

Kalau jumlah biaya diferensial akan terjadi hanya kalau satu alternatif tertentu dipilih, maka biaya itu disebut biaya out-of-pocket. Jumlah pendapatan atau benefit lain yang akan terlewatkan atau hilang kalau satu alternatif dipilih disebut

biaya opportunity alternatif tersebut. Biaya yang telah terjadi dan karena relevan terhadap suatu keputusan disebut sunk cost. Dalam keputusan untuk tidak melanjutkan suatu produk atau divisi, sebagian biaya produk atau divisi tidak terpengaruh oleh keputusan tersebut disebut unavoidable cost, avoidable cost adalah kebalikannya.

Sedangkan menurut Mulyadi (2012:13-16) mengklasifikasikkan atau menggolongkan biaya ke dalam 5 bagian, yaitu :

a. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran.

Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.

b. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan.

Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:

1. Biaya produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengelolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

2. Biaya pemasaran, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.

3. Biaya administrasi dan umum, merupaka biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Jumlah biaya pemasaran dan biaya administasi dan umum sering pula disebut dengan istilah biaya komersial (commercial expenses).

c. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.

Dalam hubungannya dengan produk, biaya produksi dibagi menjadi dua:

biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.

1. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya langsung terdiri dari biaya.

2. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiaya. Biaya tidak langsung dalam hubunganya

dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Biaya ini tidak mudah diindetifikasikan dengan produk tertentu.

d. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas.

Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi:

1. Biaya variable adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.

2. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.

3. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

4. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetep adalah gaji direktur produksi.

e. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya.

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua:

pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan.

1. Pengeluaran modal (capital expenditures) adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi

adalah satu tahun kaleder). Peneluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai kos aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaanya dengan cara didepresiasi, diamortisasi atau dideplesi.

2. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.

Sedangkan menurut Rahmawati (2012:17-19) mengklasifikasikkan atau menggolonkan biaya ke dalam enam bagian, yaitu :

1. Berdasarkan fungsi pokok perusahaan.

a. Factory cost (biaya produksi)

1. Biaya bahan baku (direct material cost)

2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) 3. Biaya tidak langsung (factory overhead) b. Commercial expense (operating expense)

1. Marketing and selling expense 2. General & administration expense 3. Berdasarkan periode akuntansi 2. Capital expenditure (pengurangan modal).

Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada beberapa periode akuntansi.

Jenis pengeluaran ini dikapitalisir dan dicantumkan sebagai harga perolehan.

3. Berdasarkan pengaruh manajemen terhadap biaya:

a. Biaya terkendali (controllable cost) adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan tertentu dalam jangka waktu tertentu.

b. Biaya tidak terkendali (uncontrollable cost) adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang manajer atau pejabat tingkatan tertentu.

4. Karakteristik biaya dihubungkan dengan keluarannya.

a. Biaya engineered adalah elemen biaya yang mempunyai hubungan phisik yang eksplisit dengan output.

b. Biaya discretionary, biaya ini disebut juga managed cost atau programmed cost adalah semua biaya yang tidak mempunyai hubungan

yang akurat dengan output.

c. Biaya commited atau biaya kapasitas adalah semua biaya yang terjadi dalam rangka untuk mempertahankan kapasitas atau kemampuan organisasi dalam kegiatan produksi, pemasaran dan administrasi.

5. Pengaruh perubahan volume kegiatan terhadap biaya.

a. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan sampai pada tingkatan tertentu. Biaya tetap peunit berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan.

b. Biaya variabel adalah biaya, biaya variabel mengasumsikan hubungan linear antara biaya aktifitas tersebut. Biaya variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume

kegiatan, semakin besar volume kegiatan maka semakin besar pula jumlah total biaya variabel.

c. Biaya semi variabel adalah biaya dimana jumlah totalnya berubah se3suai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perunahannya tidak sebanding/proporsional.

6. Berdasarkan objek yang dibiayainya.

a. Biaya langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat diidentifikasi kepada objek atau pusat biaya tertentu.

b. Biaya tidak langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasi pada objek atau pusat biaya, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya.

Dokumen terkait