• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembukaan rekening perseorangan tidak begitu sulit, karena hanya memerlukan indentitas orang yang mengajukan setoran. Masalah indetitas sendiri bukan masalah yang sederhana. Sebagaimana kinerja bank saat ini, tidak ada indentitas yang benar – benar positif hal ini terjadi karena surat izin mengemudi, kartu kredit, kartu pendaftaran mobil, dan surat lain yang dapat dijadikan sebagai tanda indentitas diri pernah dipalsukan dan disalahgunakan oleh orang.

Kegagalan bank dalam menetapkan indentitas dengan baik oleh orang yang mengajukan sejumlah item untuk dibayar akan mengakibatkan kerugian sejumlah item tersebut. Keadaan ini memaksa bank untuk berusaha menetapkan bank untuk menetapkan indentitas yang dikehendaki. Beberapa bankir yang berpengalaman menyatakan bahwa dua bukti indentitas yang terpisah yang dikeluarkan dalam waktu yang berbeda lebih kuat keabsahannya daripada satu bukti saja.

Waktu membuka rekening untuk seseorang yang sama sekali tidak dikenal, biasanya dicetak referensi – referensi, tempat tinggalnya, tempat bekerja serta keterangan lain. Sekali indentitas seseorang telah ditetapkan maka orang tersebut berhak atas dana – dana atas namanya. Dengan menandatangani selembar kartu tanda tangan, maka pemegang rekening telah menyetujui semua aturan - aturan yang dibuat oleh bank. Aturan tersebut. ini biasanya menyangkut pada ketentuan – ketentuan pemberian kuasa pada bank untuk membayar cek dan untuk

melaksanakan perintah lain yang menyangkut pada penarikan dana, asal cek dan surat perintah tersebut memuat tanda tangan asli.

Oleh karena pemilik rekening memiliki hak penuh atas dana yang ada atas namanya, maka ia dapat memberikan seluruh atau sebagian kekuasaan atau haknya itu pada orang lain.

2. Rekening bersama dua atau lebih Ada dua jenis rekening bersama:

a. Rekening bersama dengan hak terus hidup

Dalam rekening yang mempunyai hak terus menerus, anggota rekening bersama itu biasanya menandatangani suatu perjanjian yang memberi kuasa pada bank umum untuk berurusan dengan para pemegang rekening selama hidup mereka dan atas meninggalnya salah seorang dari mereka, dengan yang masih hidup sebagai pemilik tunggal dari seluruh dana dalam rekening tersebut. Jadi masing – masing pemegang rekening itu setuju, bahwa semua hak, dan kepentingan dalam dana rekening itu akan jatuh segera kepada pemegang rekening yang masih hidup pada waktu meninggalnya. Banyaknya bank enggan menerima rekening demikian yang terdiri dari dua nama orang. Walaupun rekening bersama ini dianggap sebagai alat untuk menghindari pajak warisan, namun undang – undang dari banyak negara mengharuskan bank penerima setoran itu memberitahu direktorat pajak negara jika salah seorang dari pemegang rekening bersama itu meninggal.

b. Rekening bersama tanpa hak terus hidup

Yaitu jika salah seorang pemegang rekening meninggal, bagiannya tidak secara otomatis jatuh kepada yang masih hidup. Melainkan bank berkewajiban untuk mengurusnya dengan seorang wali atau administrator sebelum menyerahkan bagian pemegang rekening yang meninggal tersebut.

Persetujuan rekening bersama bukan saja harus menyatakan dengan jelas hubungan antara pihak – pihak dan secara garis besar menguraian posedur yang harus diikuti jika salah seorang dari pihak itu meninggal, tetapi perjanjian itu juga harus memperinci apakah perintah – perintah pengambilan dana harus ditanda tangani oleh seorang pemegang rekening atau oleh semua pemegang – pemegang rekening.

Walaupun bank biasanya setuju menerima instruksi dari nasabah – nasabah yang meminta salah satu tanda tangan atau semua tanda tangan, namun banyak bank lebih berhati – hati dalam instruksi ini karena pengalaman – pengalaman masa lampau. Biasanya bank lebih suka menerima instruksi untuk menyetujui penarikan dengan tanda tangan dengan salah seorang dari pemegang rekening. Situasi sulit kadang – kadang timbul dalam hal rekening bersama yang tidak mengizinkan penarikan – penarikan kecuali dengan tanda tangan seluruh pemegang rekening. Kadang – kadang salah seorang dari pemegang rekening bersama jatuh sakit, atau menderita lumpuh otak (stroke) dimana ia tetap hidup namun tidak dapat melakukan apa – apa. Atau sebagaimana pernah terjadi , salah seorang dari pemegang rekening bersama itu mungkin menghilang begitu saja dan tak pernah kedengaran beritanya.

Tanpa tanda tangan dari pemegang rekening yang menderita sakit, atau yang menghilang tersebut maka dana – dana yang disetorkan itu sama sekali dibekukan. Tidak ada kemungkinan untuk seseorang untuk berhak menandatangani untuk pemegang rekening itu atau menggantikan jika tidak ada bukti ketidakmampuan atau bukti memuaskan tentang meninggalnya pemegang rekening itu. Usaha untuk mencairkan rekening itu melalui hukum akan butuh waktu banyak dan membosankan. Sesekali situasi ini memang muncul dan menyulitkan pemegang rekening yang masih tinggal.

3. Rekening firma

Rekening firma merupakan rekening bisnis yang memuat nama dua orang firma atau lebih. Firma dibuat atas dasar perjanjian bersama. Untuk tujuan pembukaan rekening bank atas nama firma, banyak bank mengharuskan para firma itu menandatangani formulir atau daftar yang memuat semua wewenang yang berkaitan dengan transaksi – transaksi bank, seperti menandatangani cek dan membuat pinjaman.

Di beberapa negara undang – undang tentang urusan firma telah dibuat suatu dalam atu kumpulan . Bank – bank harus paham benar akan prinsip umum dan undang – undang firma sehingga mereka dapat mengatasi dengan baik situasi – situasi yang mungkin terjadi.

Meninggalnya seorang firma dan menyebabkan berakhirnya firma itu. Akan tetapi undang – undang memberikan kepada firma yang masih hidup hak untuk

mewariskan bisnis selama likuidasi, dan hak ini memberi wewenang untuk mengurus semua aktivitas. Termasuk dana – dana dalam rekening koran di bank. Akan tetapi firma yang masih hidup diharuskan menyerahkan akunting mengenai harta milik itu dan mengungkapkan seluruh data keuangan yang berhubungan dengan likuiditas itu.

4. Rekening perseroan

Perseroan adalah suatu badan hukum yang hak hidupnya diberikan oleh undang – undang. Ia jelas bukan manusia, tetapi dalam banyak hal ia mempunyai hak hukum dan kedudukan seperti manusia. Suatu perseroan dapat melakukan bisnis dengan nama perseroannya, membuat kontrak yang dapat dilaksanakan, menuntut orang lain dengan nama hukumnya, dan dapat dituntut orang pula. Pemilik perseroan biasanya dibuktikan dengan pemilikan saham. Dan pemilik saham - saham ini biasa disebut pesero. Para pesero dapat menetapkan anggaran rumah tangga yang membatasi kegiatan perseroan tersebut. Mereka memilih dewan komisaris yang tugasnya adalah untuk mengarahkan urusan- urusan perseroan. Mengangkat para pejabat eksekutif yang aktif, dan mengesahkan kontrak – kontrak dimana eksekutif tidak bewewenang membuatnya dalam anggaran rumah tangga. Masalah yang dihadapi bank juga dihadapi setiap orang yang melaksanakan bisnis dengan perseroaan, adalah tingkat wewenang yang layak yang harus diperoleh untuk menjamin hubungan kontraktual yang mengikat. Para pesero adalah pemilik yang sesungguhnya, tetapi jelas tidak mungkin berurusan dengan kelompok orang banyak dan dalam waktu serempak. Undang – undang dan

kebiasaan telah menetapkan bahwa Dewan Komisaris adalah badan penentu yang aktif dan karenanya wewenang yang datang dari Dewan Komisaris dianggap bukti yang cukup sah bagi perundingan bisnis yang akan dilakukan oleh perseroaan tersebut.

Apabila bank membuka rekening atas nama perseroaan, dasar bagi semua transaksi perbankan adalah kopi sah keputusan Dewan Komisaris yang memberi kuasa untuk membuka rekening itu dan mengusahakan pada pejabat tertentu perseorangan untuk bertindak untuk perseroan dalam menyelengarakan transaksi - transaksi bisnis biasa. Bank memberikan formulir khusus kepada pemegang rekening perseroaan untuk memperoleh bukti wewenang yang diperlukan dalam instruksi - instruksi untuk menyelenggarakan rekening itu.

Dokumen ini memuat keputusan yang diambil dalam rapat rutin dan rapat khusus Dewan Komisaris. Sesudah mengutip keputusan itu, dokumen ini biasanya dilanjutkan dengan sertifikasi yang dibuat untuk ditadatangani oleh sekretaris perseroan. Disamping memuat tanda tangan sekretaris juga dapat mencantumkan cap segel resmi perseroan. Kadang – kadang anggaran rumah tangga ini sangat terperinci, ia memberi wewenang pada pejabat tertentu ( direktur utama, bendahara dan sebagainya) tanpa menyebut namanya, maka sekretaris perseroan dari waktu ke waktu akan memberikan kepada bank sertifikat pemilikan atau pengangkatan orang untuk kedudukan tersebut.

Cukup penting bagi bank untuk memeriksa semua keputusan perseroan untuk memastikan semua keputusan itu dalam bentuk layak dan memuat wewenang yang perlu, yang mencakup semua tindakan pejabat perseroan atau wakil yang ditunjuk untuk menyetor dan menarik dana dan melaksanakan tindakan lain yang perlu untuk menyelenggarakan urusan mengenai rekening perseroan.

5. Rekening fidusier

Secara umum dapat dikatakan, fidusier adalah seseorang atau perseroan

yang diberi kuasa untuk mengurus hak milik orang lain. Keadaan sering kali sedemikian rupa sehingga lebih baik atau lebih mudah bagi perseorangan atau perseroan untuk menerima pemilikan harta orang lain atau perseroan lain dan bertindak atas nama mereka dengan berbagai cara. Apabila perseorangan itu atau perseroan mempunyai milik atau hak hukum terhadap sesuatu harta walau tidak seimbang atau tidak bermanfaat, maka pengaturan ini disebut turst dan orang atau perseroan yang memegang harta dikenal sebagai trusste. Kadang – kadang harta itu diserahkan oleh pengadilan kepada seorang wali, dengan institusi untuk mengurus harta itu bagi kepentingan orang yang belum dewasa, seseorang yang tidak cakap, atau orang yang tidak memiliki kemampuan hukum untuk bertindak bagi dirinya sendiri. Apabila seseorang meninggal, seseorang eksekutor (seseorang yang disebutkan namanya dalam wasiat) atau seorang administrator (bila surat wasiat tidak menyebut sesuatu nama, apabila tidak ada surat wasiat atau tidak ada eksekutor) menjadi wakil hukum almarhum itu. Ia mengurus rekening itu untuk kepentingan ahli waris atau kreditur.

Istilah fidusier luas pengertianya, dan meliputi semua orang seperti trustee, wali, administrator, dan eksekutor yang mengurus harta milik untuk kepentingan orang lain.

Bank sering kali diminta untuk membuka rekening atas nama trustee. Dalam setiap hal ini adalah penting bagi bank untuk menuntut keabsahan wewenang trustee itu dan meminta untuk arsip bukti yang layak dari wewenang nya untuk bertindak fedusier / fidusiary dapat diangkat oleh sebuah perjanjian trust yang telah dimasukkan dalam berita negara, ia mungkin ditunjuk oleh suatu surat wasiat yang telah disahkan oleh hakim dan menjadi bagian catatan negara, ia mungkin menerima wewenang karena petunjuk pengadilan, yang juga adalah soal catatan negara. Dalam setiap hal ini hendaknya bank meminta dan menerima satu kopi dokumen atau sertifikat pengangkatan sehingga ia dapat memeriksa wewenang yang diberikan pada fidusier itu dan menentukan apakah ada batasan – batasan penting yang mempengaruhi hubungan fidusier itu dengan bank.

Kadang – kadang tust itu dibuktikan oleh suatu dokumen resmi, atau kalaupun ada perjanjian tertulis tetapi tidak dalam dokumen tercatat. Banyak bank mengikuti prosedur yang sudah terbentuk oleh pengalaman mereka sendiri dalam hal – hal yang demikian. Bank dapat saja meminta kopi akta atau perjanjian itu jika memang ada. Sebagian bank mungkin mempunyai kartu tanda tangan khusus atau formulir perjanjian khusus yang memberikan kepada bank wewenang yang diperlukan untuk bertindak, jika terjadi kejadian – kejadian tertentu yang mempengaruhi bank. Akan tetapi banyak bank mau menerima turst tidak resmi itu

tanpa wewenang tertulis, karena kepercayaan mereka dapat mengatasi suatu situasi yang mungkin timbul. Tusrt tidak resmi yang paling sering timbul adalah rekening yang dibuka oleh orang tua atau kerabat lain, orang tua anggkat untuk anak yang belum dewasa.

Jika ada dua atau lebih co- trustees, haruslah ditentukan bagian pemeliharaan mereka. Tidak seperti pada firma, tidak dapat diasumsikan bahwa satu trustee dapat mengikat co- trusteenya. Tanda tangan dari seluruh trustee itu harus diperoleh dalam hubungan dengan instruksi –intruksi kepada bank, terutama yang menyangkut pada penarikan dana.

6. Rekening club, gereja, atau, asosiasi.

Asosiasi yang badan hukum, yang didirikan untuk tujuan sosial atau amal dan bukan untuk mencari laba, biasanya mempunyai organisai imformal dan sedikit peraturan. Dalam hal yang demikian, bank hendaknya berhati hati untuk menentukan bahwa orang berurusan dengannya atas nama kelompok atau asosiasi itu mempunyai wewenang yang cukup. Akan tetapi jelas, meminta surat wewenang yang sempurna dan rinci teknis yang sesuai dengan hukum, sama dengan yang diminta dari perseroaan modern, akan menimbulkan kesulitan yang tidak patut pada pejabat kelompok imformal itu. Prosedur yang dipakai bank berbeda- beda sesuai dengan keadaan yang dihadapinya. Suatu organisasi sosial atau badan amal besar dengan kekayaan besar wajar diminta untuk diminta memenuhi hal – hal yang sama dengan

perseroan. Suatu club kecil atu rukun tetangga yang memiliki jumlah kekayaan yang sedang – sedang saja dan dengan daftar pejabat yang seluruhnya baru dipilih setiap tahun menerima pelayanan yang kurang ketat.

Dokumen terkait