• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Uraian Kandungan Kimia Tumbuhan

2.3.2 Senyawa Flavonoida

2.3.2.2. Klasifikasi Senyawa Flavonoida

Flavonoida biasanya terdapat sebagai flavonoida O-glikosida. Pada senyawa tersebut satu gugus hidroksil flavonoida atau lebih terikat pada satu gula atau lebih dengan ikatan hemimasetal yang tak tahan asam. Pengaruh glikosilasi menyebabkan flavonoida menjadi kurang reaktif dan lebih mudah larut dalam air. Glukosa merupakan gula yang paling umum terlibat walaupun galaktosa, ramnosa, xilosa dan arabinosa juga sering ditemukan.

Gula dapat juga terikat pada atom karbon flavonoida dan dalam hal ini gula tersebut terikat langsung pada inti benzena dengan suatu ikatan karbon-karbon yang tahan asam. Glikosida yang demikian disebut C-glikosida. Jenis gula yang terlibat lebih sedikit dibandingkan dengan gula pada O-glikosida.

Flavonoida sulfat adalah golongan flavonoida lain yang mudah larut dalam air. Senyawa ini mengandung satu ion sulfat atau lebih yang terikat pada hidroksi fenol atau gula. Secara teknis senyawa ini sebenarnya bisulfat karena terdapat sebagai garam yaitu flavon-O- SO3K. Banyak yang berupa glikosida bisulfat, bagian bisulfat terikat pada hidroksil fenol

Biflavonoida merupakan flavonoida dimer. Flavonoida yang biasanya terlibat adalah flavon dan flavanon yang secara biosintesis mempunyai pola oksigenasi yang sederhana dan ikatan antar flavonoida berupa ikatan karbon-karbon atau ikatan eter. Monomer flavonoida yang digabungkan menjadi biflavonoida dapat berjenis sama atau berbeda, dan letak ikatannya berbeda-beda. Banyak sifat fisika dan kimia biflavnoida menyerupai sifat monoflavonoida pembentuknya dan akibatnya kadang-kadang biflavonoida sukar dikenali. Biflavonoida jarang ditemukan sebagai glikosida.

Sejumlah aglikon flavonoida mempunyai atom karbon asimetrik dengan demikian dapat menunjukkan keaktifan optik (yaitu memutar cahaya terpolarisasi-datar). Yang termasuk dalam golongan flavonoida ini adalah flavanon, dihidroflavonol, katekin, pterokarpan, rotenoid dan beberapa biflavonoida (Markham, 1988).

Menurut Robinson (1995), flavonoida dapat dikelompokkan berdasarkan keragaman pada rantai C3 yaitu:

1. Flavonol

Flavonol sering terdapat sebagai glikosida, biasanya 3-glikosida dan aglikon flavonol yang umum yaitu kamferol, kuarsetin dan miresetin yang berkhasiat sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Flavonol lain yang terdapat di alam bebas kebanyakan merupakan variasi struktur sederhana dari flavonol. Larutan flavonol dalam suasana basa dioksidasi oleh udara tetapi tidak begitu cepat sehingga penggunaan basa pada pengerjaannya masih dapat dilakukan. O O OH Flavonol 2. Flavon

Flavon berbeda dengan flavonol dimana pada flavon tidak terdapat gugusan 3-hidroksi. Hal ini mempunyai serapan UV-nya, gerakan kromatografi, serta reaksiwarnanya. Flavon terdapat juga sebagai glikosidanya lebih sedikit daripada jenisglikosida pada flavonol. Flavon yang

paling umum dijumpai adalah apigenin danluteolin. Luteolin merupakan zat warna yang pertama kali dipakai di Eropa. Jenis yangpaling umum adalah 7-glukosida dan terdapat juga flavon yang terikat pada gulamelalui ikatan karbon-karbon. Contohnya luteolin 8-C- glikosida.Flavon dianggapsebagai induk dalam nomenklatur kelompok senyawa flavonoida.

O O

Flavon

3. Isoflavon

Isoflavon merupakan isomer flavon, tetapi jumlahnya sangat sedikit dan sebagai fitoaleksin yaitu senyawa pelindung yang terbentuk dalam tumbuhan sebagai pertahanan terhadap serangan penyakit. Isoflavon sukar dicirikan karena reaksinyatidak khas dengan pereaksi warna manapun. Beberapa isoflavon (misalnya daidzein)memberikan warna biru muda cemerlang dengan sinar UV bila diuapi amonia, tetapikebanyakan yang lain tampak sebagai bercak lembayung yang pudar dengan amonia berubah menjadi coklat.

O O

Isoflavon

4. Flavanon

Flavanon terdistribusi luas di alam. Flavanon terdapat di dalam kayu, daun dan bunga. Flavanon glikosida merupakan konstituen utama dari tanaman genus prenus dan buah jeruk, dua glikosida yang paling lazim adalah neringenin dan hesperitin, terdapat dalam buah anggur dan jeruk.

O O

Flavanon

5. Flavanonol

Senyawa ini berkhasiat sebagai antioksidan dan hanya terdapat sedikit sekali jika dibandingkan dengan flavonoida lain. Sebagian besar senyawa ini diabaikan karena konsentrasinya rendah dan tidak berwarna.

O O

OH

Flavanonol

6. Katekin

Katekin terdapat pada seluruh dunia tumbuhan, terutama pada tumbuhan berkayu. Senyawa ini mudah diperoleh dalam jumlah besar dari ekstrak kental Uncaria gambir dan daun teh kering yang mengandung kira-kira 30% senyawa ini. Katekin berkhasiat sebagai antioksidan.

O HO OH OH OH OH Katekin 7. Leukoantosianidin

Leukoantosianidin merupakan senyawa tanwarna, terutama terdapat pada tumbuhan berkayu. Senyawa ini jarang terdapat sebagai glikosida, contohnya melaksidin, apiferol.

O

OH

HO

OH

Leukoantosianidin

8. Antosianidin

Antosianin merupakan pewarna yang paling penting dan paling tersebar luas dalam tumbuhan. pigmen yang berwarna kuat dan larut dalam air ini adalah penyebab hampir semua warnamerah jambu, merah marak, ungu dan biru dalam daun, bunga dan buah pada tumbuhan tinggi. Secara kimia semua antosianin merupakan struktur aromatik tunggal yaitu sianidin dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin ini dengan penambahan atau pengurangan gugus hidroksil atau dengan metilasi atau glikosilasi.

O

OH

Antosianidin

9. Khalkon

Khalkon adalah pigmen fenol kuning yang berwarna coklat tua dengan sinar UV bila dikromatografi kertas. Aglikon khalkon dapat dibedakan dari glikosidanya karena hanya pigmen dalam bentuk glikosida yang dapat bergerak pada kromatografi kertas dalam pengembang air.

O

Khalkon

10. Auron

Auron berupa pigmen kuning emas yang terdapat dalam bunga tertentu dan briofita. Dalam larutan basa senyawa ini berwarna ros dan tampak pada kromatografi kertas berupa bercak kuning, dengan sinar ultraviolet warna kuning kuat berubah menjadi merah jungga bila diberi uap amonia (Robinson, 1995).

HC

O

O

Auron

Menurut Harbone (1996), dikenal sekitar sepuluh kelas flavonoida, dimana semua flavonoida menurut strukturnya merupakan turunan senyawa induk flavon dan memiliki sifat tertentu yaitu:

Tabel 1 Sifat golongan flavonoida

Golongan flavonoida

Penyebaran Ciri khas

Antosianin Pigmenbunga merah marak,dan

biru juga dalam daun dan jaringan lain.

Larutdalam air, λmaks 515-545 nm, bergerak dengan BAA pada kertas.

Proantosianidin Terutama tanwarna, dalam daun tumbuhan berkayu.

Menghasilkan antosianidin bila jaringan dipanaskan dalam HCl 2M selama setengah jam.

Flavonol Terutamako-pigmen tanwarna

dalam bunga sianik dan asianik tersebar luas dalam daun.

Setelah hidrolisis, berupa bercak kuning murup pada kromatogram Forestal bila disinari sinar UV; λmaks spektrum pada 330 – 350 nm.

Flavon Seperti flavonol Setelah hidrolisis, berupa bercak coklat

redup pada kromatogram Forestal; λmaks

spektrum pada 330-350 nm.

Glikoflavon flavonol Mengandung gula yang terikat melalui

ikatan C-C; bergerak dengan pengembang air, tidak seperti flavon biasa.

Biflavonil Tanwarna;hampir seluruhnya

terbatas pada gimnospermae

Pada kromatogram BAA beupa bercak redup dengan RF tinggi.

Khalkon dan auron

Pigmenbunga kuning, kadang- kadang terdapat juga dalam jaringan lain

Dengan amonia berwarna merah (perubahan warna dapat diamati in situ), maksimal spektrum 370-410 nm.

Flavanon Tanwarna; dalam daun dan

buah(terutama dalamCitrus)

Berwarna merah kuat dengan Mg/HCl; kadang – kadang sangat pahit

Isoflavon TanwaTanwarna; sering kali dalam

akar; hanya terdapat dalam satu suku,Leguminosae

BergerBergerak pada kertas dengan

pengembang air; tak ada uji warna yang khas.

Dokumen terkait