BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG LAZ AL-MADINAH
B. Profil Program Kencleng LAZ Al-Madinah Ciledug
1. Klien / Jamaah (Sasaran Penerima Kegiatan Program) . 59
1
Wawancara Pribadi dengan M. Rasyid, HD, (Anggota / Wakil Ketua LAZ Al-Madinah), Sabtu 21 Mei 2011
2
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis) Edisi Revisi. (Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI, 2003), h,189
Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan staf pelaksana program, yaitu Rudi Hartono, S.Pd menjelaskan bahwa sasaran dari program ini yaitu:
“program ini dilempar ke jamaah majlis dhuha saja, bahwa ada program
baru (kencleng) dalam penggalangan dana infaq………”.3
Jadi sesuai dengan hasil wawancara dengan pelaksana program (amil) yaitu sasaran penerima kegiatan program, terdiri dari jamaah Masjid Al-Madinah Ciledug yang aktif di Majlis Dhuha sekitar kurang lebih 200 jamaah yang mengambil kencleng. Dalam pembahasan ini peneliti menggunakan sampel yaitu sekitar 10 jamaah yang aktif di majlis dhuha untuk mendapatkan data berupa wawancara dan kuesioner.
Adapun lokasi sasaran penerima kegiatan program di ciledug karang tengah, tangerang dengan kriteria dimana sebagian besar jamaahnya berada di wilayah ciledug tangerang dan aktif dalam kegiatan masjid Al-Madinah, khususnya dalam kegiatan program majlis dhuha.
Sebagian pertanyaan yang ingin dijawab pada unsur klien / jamaah, yaitu: apakah karakteristik sasaran penerima kegiatan program (klien / jamaah) benar-benar sesuai dengan sasaran penerima kegiatan program yang ditetapkan lembaga pelaksana program (LAZ Al-Madinah)?.
Untuk dapat menjawab pertanyaan ada tidaknya kesesuaian antara karakteristik sasaran penerima kegiatan program (klien) dengan sasaran dan tujuan program yang ditetapkan lembaga pelaksana (LAZ Al-Madinah), 3
Wawancara Pribadi dengan Rudi Hartono, (Sekretaris LAZ Al-Madinah), Kamis 24 Maret 2011
peneliti akan uraikan satu persatu karakteristik sasaran penerima kegiatan program yang ditetapkan lembaga pelaksana dan peneliti uraikan tujuan program yang ditetapkan dari lembaga pelaksana (LAZ Al-Madinah).
Adapun indikator yang digunakan untuk menilai (evaluasi) pada unsur klien (sasaran penerima program), peneliti menggunakan indikator objek, yaitu karakteristik sasaran penerima kegiatan program yang ditetapkan lembaga pelaksana dan indikator ketersediaan (indikator ini melihat apakah unsur yang seharusnya ada dalam suatu proses itu benar-benar ada).
Adapun karakteristik sasaran penerima kegiatan program, yaitu jamaah masjid Al-Madinah yang aktif dalam kegiatan majlis dhuha yaitu sekitar 10
jamaah yang sebagian besar jamaahnya berada di wilayah ciledug
tangerang.
Sedangkan tujuan yang diharapkan dari sasaran penerima kegiatan program jamaah masjid Al-Madinah yang aktif dalam kegiatan majlis dhuha, yaitu mempermudahkan jamaah untuk bershodaqoh dan berinfak, dan meningkatkan kesadaran terhadap jamaah akan mudahnya bershodaqoh dan berinfak.
Untuk mempermudah pengkajian karakteristik sasaran penerima kegiatan program (jamaah yang aktif dalam majlis dhuha), sengaja penulis sajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 4.1. Latar Belakang Jamaah
Latar belakang karakteristik sasaran penerima kegiatan program (klien / jamaah) peserta program No Nama Klien
/ Jamaah
Alamat Pekerjaan Kegiatan Masjid Yang Diikuti 1. Ibu Wiwi Jl. Anggaran Karang
Tengah Ciledug
Guru Senam Majlis Dhuha dan Ta’mir 2. Ibu Maah
Fatimah
Komp. Kimia Farma Ciledug
Ibu Rumah Tangga
Majlis Dhuha dan Ta’mir 3. Ibu Yasnimar Komp. Kimia Farma
Ciledug
Ibu Rumah Tangga
Majlis Dhuha dan Ta’mir 4. Ibu Sri Rahayu Jl. HOS Cokro Aminoto Ciledug Ibu Rumah Tangga
Majlis Dhuha dan Ta’mir 5. Ibu Hj.
Rusnani
Jl. Suka Rela Ciledug Ibu Rumah Tangga
Majlis Dhuha dan Ta’mir 6. Ibu Usi Komp. Bangun Reksa
Indah Ciledug
Ibu Rumah Tangga
Majlis Dhuha dan Ta’mir 7. Ibu Dede F Jl. H.Thosin Sudimara
Ciledug
Ibu Rumah Tangga
Majlis Dhuha dan Ta’mir 8. Ibu Siti
Suparmi
Komp. Kimia Farma Parung Serab Ciledug
Ibu Rumah Tangga
Majlis Dhuha
9. Ibu Erna Jl. Karyawan III Ciledug Ibu Rumah Tangga Majlis Dhuha 10. Ibu Eci Nengsih
Komp. Kimia Farma Parung Serab Ciledug
Ibu Rumah Tangga
Majlis Dhuha
Sumber: Wawancara pribadi dengan peserta program (jamaah), Tanggal dilakukan wawancara kepada setiap jamaah berbeda: 30 april-16 mei 2011
Dari tabel di atas, dilihat dari sisi kegiatan masjid yang diikuti para peserta program (amil) terdapat keseluruhan jamaah yang aktif dalam kegiatan majlis dhuha yaitu sekitar 10 jamaah danyang aktif dalam kegiatan ta’mir 7 jamaah, berarti bila dipersentasekan kegiatan yang diikuti peserta program (jamaah) yaitu majlis dhuha yang dilaksanakan di masjid Al-Madinah mencapai 100%. Persentase ini menunjukkan bahwa karakteristik penerima kegiatan program telah sesuai dengan sasaran penerima program (jamaah) yang ditetapkan lembaga pelaksana (LAZ Al-Madinah), yaitu: jamaah masjid Al-Madinah ciledug yang aktif dalam kegiatan majlis dhuha.
Dilihat dari sisi alamat tempat tinggal jamaah, terdapat keseluruhan jamaah yaitu 10 jamaah yang bertempat tinggal di sekitar wilayah ciledug, berarti bila dipersentasekan sisi alamat tempat tinggal jamaah yaitu di sekitar wilayah ciledug mencapai 100%. Berdasarkan data alamat tempat tinggal jamaah sebagaimana yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa karakteristik jamaah telah sesuai dengan sasaran kegiatan program yang telah ditetapkan lembaga pelaksana yaitu: dimana sebagian besar jamaah bertempat tinggal di sekitar wilayah ciledug tangerang.
Dari sisi indikator ketersediaan jumlah para peserta program sejumlah 200 jamaah yang aktif pada kegiatan majlis dhuha, peneliti menilai (mengevaluasi) ketersediaan jumlah peserta program (jamaah) tidak sesuai dengan jumlah sasaran penerima kegiatan program, karena selama proses penelitian yang peneliti lakukan, peneliti mendapatkan data dari hasil
wawancara kepada beberapa peserta program (jamaah) bahwa jamaah yang aktif dalam majlis dhuha tidak semua jamaah yang membawa kencleng ke rumahnya masing-masing. Ada sebagian jamaah yang membawa kencleng ke tempat kerja (kantor) dan warung pribadinya, dan ada juga sebagian jamaah yang mengajak sanak saudara dan jamaah pengajian rumah untuk berpartisipasi mengambil dan mengikuti program kencleng LAZ Al-Madinah ciledug.
Sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Maah Fatimah (peserta program / jamaah), beliau berkata:
“Sekarang udah 2 kencleng yang saya bawa, satu saya taruh di majlis taklim
rumah dan yang satu lagi untuk saya pribadi di rumah, setiap pagi saya rutinkan untuk menaruh ke dalam kencleng, besar maupun kecil yang penting
masuk dan berjalan tiap harinya”.4 Senada dengan pernyataan Ibu Sri
Rahayu, yaitu: “Saya mengambil kencleng untuk amal diri saya pribadi di
rumah dan satu lagi saya taruhdi warung saya”.5
Berdasarkan dari sisi indikator keterjangkauan tempat pelaksanaan kegiatan, penulis menyimpulkan bahwa tempat pelaksanaan kegiatan program dapat dijangkau oleh para peserta program (jamaah), jarak antara rumah warga ketempat pelaksana program (LAZ Al-Madinah) sangat strategis dan dapat dijangkau dengan mudah. Sebagaimana penuturan para peserta program (jamaah) pada saat peneliti mewawancarainya, salah satunya Ibu Wiwi yaitu:
4
Wawancara Pribadi dengan Maah Fatimah, Sabtu tgl 02/04/2011, LAZ Al-Madinah Ciledug 5
”Alamat ibu di jl.anggaran ciledug, dari sini deket ko...sekitar 300 meter dari
rumah kemari (LAZ Al-Madinah)... senada dengan ibu Sri Rahayu ”Rumah
saya di komplek ini, dekat sekali sama LAZ”.6
Adapun untuk mengetahui dan menjawab pertanyaan ada atau tidaknya kesesuaian karakteristik sasaran penerima kegiatan program (jamaah) dengan tujuan program yang ditetapkan lembaga pelaksana (LAZ Al-Madinah), peneliti melakukan wawancara kepada para peserta program tentang program kencleng.
Berikut wawancara kuesioner peneliti kepada para peserta program dengan beberapa pertanyaan, yaitu:
1. Apakah saudara aktif dalam mengikuti kegiatan Masjid Al-Madinah CBD Ciledug?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah saudara sangat setuju dengan adanya program kencleng LAZ Al-Madinah?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah program kencleng dapat mempermudah jamaah dalam beramal?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah kencleng yang saudara bawa disosialisasikan kebeberapa tempat?
a. Ya b. Tidak
6
Wawancara Pribadi dengan Wiwi, Sabtu tgl 30/04/2011, dan Sri Rahayu, Senin tgl 16/05/2011, LAZ Al-Madinah Ciledug
5. Apakah saudara mempunyai rencana untuk mengajak sanak saudara / jamaah sekitar rumah dalam memperkenalkan kencleng untuk beramal dan bershodaqoh melalui kencleng?
a. Ya b. Tidak
Berikut kolom jawaban pertanyaan wawancara peserta program (jamaah):
Tabel 4.2. Jawaban Jamaah a. Nama : Ibu Wiwi
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
a.Ya a.Ya a.Ya b.Tidak a.Ya
b. Nama : Ibu Maah Fatimah
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
a.Ya a.Ya a.Ya a.Ya a.Ya
c. Nama : Ibu Yasnimar
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
a.Ya a.Ya a.Ya b.Tidak a.Ya
d. Nama : Ibu Sri Rahayu
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
e. Nama : Ibu Hj. Rusnani
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
a.Ya a.Ya a.Ya b.Tidak a.Ya
f. Nama : Ibu Usi
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
a.Ya a.Ya a.Ya b.Tidak a.Ya
g. Nama : Ibu Dede F
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
a.Ya a.Ya a.Ya b.Tidak a.Ya
h. Nama : Ibu Siti Suparmi
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
a.Ya a.Ya a.Ya b.Tidak a.Ya
i. Nama : Ibu Erna
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
a.Ya a.Ya a.Ya b.Tidak a.Ya
j. Nama : Ibu Eci Nengsih
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
Dari kolom jawaban pertanyaan kuesioner para peserta program (jamaah) di atas, terdapat 8 jamaah yang diwawancarai oleh peneliti menjawab tidak mensosialisasikan kencleng kebeberapa tempat. Mayoritas peserta program (jamaah) mengambil kencleng hanya untuk pribadinya saja, hanya 2 jamaah yaitu Ibu Maah Fatimah dan Ibu Sri Rahayu yang mensosialisasikan kencleng kebeberapa tempat, yaitu Ibu Maah Fatimah menaruh di Majlis taklim dekat rumahnya, sedangkan Ibu Sri Rahayu menaruh kencleng di tempat usahanya (warung).
Berdasarkan data jawaban kuesioner para peserta program di atas, menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian antara karakteristik sasaran penerima kegiatan program (jamaah) dengan tujuan program yang ditetapkan lembaga pelaksana (LAZ Al-Madinah), yaitu: mempermudah jamaah untuk bershodaqoh dan berinfak, dan meningkatkan kesadaran terhadap jamaah akan mudahnya bershodaqoh dan berinfak.
Bila para peserta program mengetahui tentang fungsi kencleng yaitu mempermudah jamaah akan bershodaqoh dan tidak mempersulit jamaah untuk beramal dan shodaqoh, hal ini menunjukkan secara logika bahwa para peserta program kemungkinan besar telah sadar akan dirinya terhadap kemudahan dalam bershodaqoh dan infak. Berarti untuk apa dilaksanakan program kencleng kepada jamaah majlis dhuha naisonal yang telah mengetahui dan sadar terhadap kemudahan dalam bershodaqoh dan infak, jika
tetap dilakukan kepada jamaah tersebut, maka kegiatan program yang dilaksanakan tidak tepat sasaran dan tujuan kegiatan program yang di inginkan untuk meningkatkan kesadaran jamaah akan mudahnya shodaqoh dan infak. Namun, jika para peserta program (jamaah) tidak mengetahui tentang kesadaran akan kemudahan bershodaqoh dan infak, hal ini menunjukkan secara logika bahwa para peserta program belum sadar akan mudahnya bershodaqoh dan infak. Jadi kegiatan program yang dilakukan untuk jamaah tersebut telah tepat sasaran atau sesuai dengan tujuan kegiatan program yang telah ditetapkan oleh lembaga pelaksana (LAZ Al-Madinah). 2. Staf / Amil (Pelaksana Program)
Para staf (pelaksana program) yang dievalusi (dinilai) untuk diteliti dalam penulisan skripsi ini, yaitu para staf yang terlibat di lapangan pada saat pelaksana program kencleng di lokasi yang menjadi sasaran dalam penelitian ini. Para staf/amil tersebut, yaitu: a). Anggota/Wakil Ketua LAZ (Ustd. M. Rasyid, HD, S.Ag), b). Div. Pembinaan Yatim LAZ (Ade Wahyudi, SH), c.) Sekretaris LAZ (Rudi Hartono, S.Pd).
Sebagian pertanyaan yang ingin dijawab pada staf pelaksana program, yaitu apakah para staf pelaksana program memiliki kualifikasi yang sesuai
dalam menjalankan mekanisme kerjanya?. Untuk dapat menjawab pertanyaan
tersebut, penulis melakukan wawancara kepada para staf mengenai latar belakang pendidikan staf, bidang kerja para staf, serta jabatan dan peranannya atau mekanisme kerjanya dalam program. Dari hasil wawancara tersebut,
dapat diketahui apakah para staf pelaksana program memiliki kualifikasi yang sesuai dalam menjalankan mekanisme kerjanya.
Adapun latar belakang pendidikan, bidang kerja para staf, serta jabatan dan peranannya atau mekanisme kerjanya dalam program akan penulis paparkan dibawah ini, sebagai berikut:
a) Anggota/Wakil Ketua LAZ Al-Madinah 1. Nama : Ustd. M. Rasyid, HD, S.Ag
2. Pendidikan terkahir : IAIN Jakarta, Fakultas Syariah, Peradilan Agama, 1993
3. Bidang pekerjaan : Anggota ketua / Wakil ketua LAZ Al-Madinah Ciledug
4. Jabatan dalam program: Ketua / Penanggung jawab 5. Peranan dalam program:
i. Sebagai tim kreatif / yang memiliki ide tentang program kencleng
ii. Mengevaluasi dan memberi masukan pada setiap langkah kegiatan program
iii. Memasarkan / menginformasikan kepada para jamaah khususnya jamaah majlis dhuha dan mengingatkan kepada jamaah tersebut untuk pengembalian kencleng ke LAZ
iv. Mengambil keputusan dalam menyalurkan dan memberdayakan dana kencleng untuk umat.
b) Div. Pembinaan Yatim LAZ Al-Madinah 1. Nama : Ade Wahyudi, SH
2. Pendidikan terakhir : UNIAT (Universitas Islam Attahiriyah), Fakultas Hukum, 2005
3. Bidang pekerjaan : Div. Pembinaan Yatim 4. Jabatan dalam program : Sekretaris
5. Peranan dalam program :
i. Mencatat / mendata nama peserta program yang ingin mengambil dan mengembalikan kencleng
ii. Mencatat / mendata keluar masuknya kencleng dan keuangannya
iii. Menyerahkan semua catatan dan dana yang terkumpul ke bagian bendahara untuk didata di dalam komputer.
c) Sekretaris LAZ Al-Madinah 1. Nama : Rudi Hartono, S.Pd
2. Pendidikan terkahir : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Manajemen Pendidikan, 2009
3. Bidang pekerjaan : Sekretaris LAZ Al-Madinah 4. Jabatan dalam program : Bendahara
5. Peranan dalam program :
i. Memegang keuangan kencleng dan memasukan data-data kencleng (nama peserta yang membawa kencleng dan
pemasukan / pengeluaran dana kencleng) ke dalam komputer (ms.exel)
ii. Menginformasikan kepada jamaah yang telah mengembalikan kencleng ke LAZ, informasi tersebut berupa jumlah dana kencleng keseluruhan yang terkumpul oleh jamaah yang bersangkutan melalui telepon
iii. Menginformasikan kepada seluruh jamaah tentang dana kencleng yang terkumpul keseluruhan di Masjid, informasi tersebut dilakukan setiap pada hari jum’at
iv. Serta menyalurkan dana tersebut ke berbagai program LAZ sesuai dengan keperluannya. Hal ini sesuai dengan keputusan dari ketua / penanggung jawab (Ustd. M. Rasyid, HD, S.Ag).7 Dari data latar belakang pendidikan dan bidang kerja para staf di atas, mayoritas para staf berasal dari latar belakang berpendidikan, bidang kerja sesuai dengan peranannya atau mekanisme kerjanya dalam program (profesional).
Dilihat pada bidang kerjanya, 3 tahun dalam jabatan pekerjaannya menunjukkan bahwa para staf memiliki skill yang sesuai dengan peranannya atau mekanisme dalam program, karena bidang pekerjaan yang dilakukan oleh
7
Wawancara Pribadi dengan Rudi Hartono, (Sekretaris LAZ Al-Madinah), Kamis 28 April 2011
para amil dengan waktu yang cukup lama, tentu amil tersebut akan mempunyai pengalaman dalam pekerjaan yang dilakukan.
Dengan demikian, dari data latar belakang pendidikan dan bidang kerja para amil sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa para staf pelaksana program memiliki kualifikasi yang sesuai dalam menjalankan mekanisme kerjanya.
3. Sarana Atau Fasilitas Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Program