• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : PENUTUP

B. Saran-Saran

1. Pelaksana program (amil)

a. Dalam pendataan, pelaksana program (amil) harus lebih teliti dalam mendata jamaah yang mengambil serta mengembalikan kencleng, agar jangan samapai yang mengambil dan yang mengembalikannya (jamaah) tidak ketahuan.

b. Pelaksana program (amil) harus rutin dalam menyampaikan atau mengingatkan jamaah yang belum memulangkan kencleng, bagaimana caranya agar jamaah mau mengembalikannya.

2. Peserta program (jamaah)

a. Jamaah harus bisa membiasakan bershodaqoh sesuai dengan kemampuan sehari-harinya dan jamaah harus bisa menjadwalkan pemulangan kencleng, walaupun dalam kencleng itu belum penuh.

b. Jamaah harus bisa mengajak (berdakwah) kepada sanak saudara atau jamaah sekitar rumah untuk memperkenalkan cara bershodaqoh yang mudah dan simpel.

Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas Pengantar Pada Pemikaran dan Pendekatan Praktis, Jakarta:

FEUI Press, Cet.Ke-3, Edisi Revisi

Ali, Muhammad Daud. Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta: UI-Press, 1988, Cet. Ke-1

Arikunto, Suharsimi.Penilaian Program Pendidikan,Jakarta: PT. Bina Aksara, 1998 Arikunto, Suharsimi dan Safruddin Abdul Jabar, Cepi. Evaluasi Program

Pendidikan, Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi

Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010

Artmanda, Frista.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,Jombang: Lintas Media Bariadi, Lili. Dkk.Zakat dan Wirausaha,Jakarta: CED, 2005, Cet. Ke-1 Darmansyah.Ilmu Sosial Dasar,Surabaya: Usaha Nasional, 1986 Diana.Perencanaan Sosial Berkembang,Yogyakarta: UGM Press, 1991

Edi, Suharto.Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat,Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Bandung: PT. Refika Aditama, Cet-1, 2005

Hadi Purnomo, Sjechul. Sumber-sumber Panggilan Zakat, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994

Hafidhuddin, Didin. Panduan Praktis Tentang Zakat, Infaq, Sedekah, Jakarta: Gema Insan, 1998

---,---. Zakat Dalam Perekonomian Moderen, (Jakarta: Gema Insani, 2002), Cet. Ke-1

Hendera.Evaluasi Program

Irawan, Elly, dkk.Pengembangan Masyarakat,Jakata: Universitas Terbuka, 1995 Ismail R, Hasan. Sistem Rekrutmen Amil Pada Lembaga Amil Zakat (LAZ)

Al-Madinah,Skripsi, (Jakarta, 2010)

J. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000

Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Al-Madinah CBD Ciledug Periode Januari s/d April 2011

Nata, Abuddin. Mengenal Hukum Zakat dan Infaq Shadaqah, Jakarta: BAZIS DKI, 1999

Nurkancana, Wayan Sumartana. Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1982

Pohan, Rusdin.Metodologi Penelitian Pendidikan,(Yogyakarta: Lanarka, 2007) Proyek Peningkatan Sarana Keagamaan Islam, Zakat dan Wakaf, Pedoman Zakat,

Jakart: PT. Ade Cahya, 1994/1995

Purwanto, April.Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Zakat, Yogyakarta: Teras, 2009

Qardawi, M. Yusuf. Hukum Zakat, Studi Komparatif Mengenai Status dan Filsafat Zakat Berdasarkan Qur’an dan Hadits, Terjemahan Bahasa Indonesia, Bogor: Pustaka Litera Antarnusa, 1973

Sihab, M. Quraisy. Membumikan Al-Qur’an : Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat. (e d), Ihsan Ali Fauzi, Bandung: Mizan, 1992, Cet. Ke-1

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar, (akarta: Rajawali Press, 1987, Cet. Ke-1

Sofyan, Ahmad, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006

Sudjana, Djudju.Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006

Sudjana, H.D. Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Luar Sekolah dan

Pengembangan Sumberdaya Manusia, Evaluasi Program, Bandung: Falah

Production, 2000

Sukardi, M. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Oporsionalnya, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009

Tim Penyusun.Kamus Besar Bahasa Indonesia,Edisi Ke dua, Jakarta: Balai Pustaka, 1995

Usman, Husaini dan Setiady Akbar, Purnomo.Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), Cet. Ke-4

Yusuf Farida, Tayibnapis. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2000

1

Wawancara Pribadi dengan Rudi Hartono

BENDAHARA SEKRETARIS DIREKTUR EKSEKUTIF ANGGOTA ANGGOTA DIV. PEMBINAAN DHUAFA DIV. LAYANAN KESEHATAN DIV. MOBIL LAYANAN PEDULI DIV. PENGEMBANGAN USAHA DIV. PENDIDIKAN DIV. FUNDRAISING DIV. PEMBINAAN YATIM

Nama : Rudi Hartono, S.Pd

Pendidikan Terakhir : UIN Jakarta, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Manajemen Pendidikan, 2009

Jabatan di LAZ : Sekertaris Jabatan di Program : Bendahara

Waktu & tempat : Kamis, 24/03/2011 di Sekretariat LAZ Al-Madinah

1. T: Pengertian evaluasi program dan pemberdayaan umat? Jawab

Evaluasi program Penilaian suatu kegiatan apakah kegiatan tersebut berjalan dengan baik atau tidak dan memotivasi kegiatan tersebut. Pemberdayaan umat Meningkatkan kehidupan umat dan memanfaatkan

sesuatu untuk kepentingan umat.

2. T: Pengertian Kencleng? Jawab

Arti kencleng adalah sebuah istilah bahasa sederhana dari celengan kaleng yang berbentuk lonjong, sehingga apabila dimasukan uang logaman maka akan berbunyi kencreng, kencleng ini terbentuk dari dasar pemikiran Ustd. M.Rasyid, HD, S.Ag.

mereka bekerja mereka menaruh di rumah dan sisa belanja dan mengajak anak mereka.

4. T: Apakah LAZ menjalin kerjasama dengan pihak lain yang berkaitan dengan program ini?

Jawab

Tidak ada, peserta kencleng ini adalah program pribadi LAZ Al-Madinah untuk daya tarik jamaah, untuk mencicil dana cicilan mobil layanan peduli dan beasiswa untuk anak asuh.

5. T: Dalam penyebaran kencleng, apakah melakukan riset terlebih dahulu dalam penentuan lokasi?

Jawab

Melempar kejamaah saja bahwa ada program baru dalam penggalangan dana, apabila ada yang berminat untuk membawa pulang kerumah maasing-masing, dan pihak LAZ mencatat data nama, alamat, nomor telpon dan nomor kencleng yang tertera di bawah kencleng, dan Alhamdulillah para jamaah ada yang menaruh di rumah, majlis taklim, di kantor, dan warungnya masing-masing. Kreatifitas jamaah saja.

6. T: Faktor pendukung dan penghambat apakah yang ditemui di lapangan dalam pelaksanaan program?

Jawab

Pendukung, InsyaAllah dalam segmen pasarnya bagus, Alhamdulillah pas dikembalikan ada yang masing-masing (kencleng) 100 ribuan dan ada juga sampai 2 juta. Bangus banyak yang merespon, penghambatnya paling

LAZ tidak membatasi waktu pengembaliannya dan kami hanya untuk mengingatkan kepada jamaah saja, ada yang bilang lupa, hilang dan Alhamdulillah sebagian besar kencleng tersebut balik ke LAZ.

7. T: Apakah program kencleng ini sangat membantu dalam pemasukan infak dan shodaqoh di LAZ Al-Madinah?

Jawab

Sangat membantu, untuk mendukung program-program yang lainnya.

8. T: Manfaat dari dana kencleng yang dilakukan LAZ Al-Madinah untuk umat berupa apa?

Jawab

Salah satunya untuk mobil layanan jenazah, cicilan yang lain, beasiswa anak asuh, proposal pembangunan masjid, majlis taklim dan klinik. Banyak dah untuk kegiatan tersebut.

9. T: Kapan waktu pengevaluasian program kencleng dilakukan? Jawab

Ada yang setiap minggu (setiap hari jum’at) rutinitas, ada yang sebulan sekali dan ada juga setiap penghitungan kencleng yaitu 2 bulan sekali.

10. T: Tolak ukur seperti apa? Jawab

Patokannya bisa dilihat bahwa pemasukan dana infak dan shodaqoh melalui kencleng bertambah terus dan meningkat.

Pendukung kesadaran para jamaah dalam mengembalikan kencleng. Kendalapara jamaah banyak yang lupa untuk mengembalikan kencleng.

Tangerang, 31 Mei 2011

Rudi Hartono, S.Pd Sekertaris LAZ Al-Madinah

Nama : Rudi Hartono, S.Pd(wawancara yang ke-2)

Pendidikan Terakhir : UIN Jakarta, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Manajemen Pendidikan, 2009

Jabatan di LAZ : Sekertaris Jabatan di Program : Bendahara

Waktu & tempat : Kamis, 28/04/2011 di Sekretariat LAZ Al-Madinah

T: Pendapat anda tentang teori evaluasi yang dilakukan oleh Pietrzak dkk yang berhubungan dengan program kencleng! Mulai dari Input sampai Proses? Jawab

Input,variabelnya:

a. Peserta Program (jamaah)

Ada daftarnya, ada datanya berapa yang bawa dan juga cuma kaga semuanya kita data, soalnya kan lagi itu keluar masuknya bertahap, ada yang terdaftar sekitar 200an lebih. Tahap pertama keluar semua, cuma pengembalian itu ada hm....bertahap ada yang seminggu sekali, ada juga seminggu dua kali, tapi untuk kembalian itu semuanya sudah kembali, kan seluruh kencleng ada 200, yang tidak kembali sekitar 20%.

Data yang ada si sekitar 175an jamaah yang terdaftar, dulu tahap awal kita data, pas ya bertahap....ada yang mengembalikan....ada juga yang mengambil baru.

b. Tim/staf/pelaksana program (amil)

Untuk kencleng ini, saya (Rudi Hartono) sama ustd. Rasyid dan bang Yudi, untuk ustd. Rasyid promosi ke jamaah tentang kencleng kalau kita punya program kencleng, sedangkan bang Yudi khusus pendaftaran (pendataan) keluar masuk / proses penerimaan dan pengeluaran kencleng, sedangkan pemasukan dan pengeluaran keuangannya saya yang bikin, jadi kita bertiga.

Menurut amil standar dari pelaksanaan kencleng yang terbaik ialah antara minat jamaahnya, antara keluar masuknya kencleng inikan bisa dibilang

program kencleng ini kita lemparkan ke program masjlis dhuha, memang itu jamaah rutin kita, itu informasi pemasukannya pada shalat jum’at, yaitu kita umumin ya…, dan kalau ada jamaah yang mengembalikan kencleng nanti kita informasikan ke jamaah tersebut lewat telepon bahwa jamaah tersebut telah mengumpulkan dana kencleng sekian-sekian, itu kita umumin.

c. Program / kencleng

Dari persiapan si kita dari sebelum bulan puasa kemarin aa...kita persiapin, program ini ya memang awalnya program ini dadakan, cuma proses sebelum program ini dimulai 2 minggu untuk observasi agar pasnya bentuk kencleng untuk jamaah. Tahap pertama kita coba 100 kencleng, aa....jamaah tertarik, ternyata kurang....kita lakukan tahap yang ke 2 kita nambahin 50, masih kurang juga, akhirnya kita tambahin lagi 50 dan akhirnya kurang lebih ada 200an kita, lagi itu kan ada jamaah yang nagambil dan ada juga yang tidak mengembalikan, Alhamdulillah sampai menjelang puasa sudah berjalan samapai sekarang dan persiapan 2 minggu aaa....persiapan untuk program ini 2 minggu, kurang lebih 3 bulan berjalan sudah ada yang mengembalikan, sebelum 3 bulan ada juga yang mengembalikan, bahkan di hari Idul Fitri ada jamaah yang mengembalikan, Alhamdulillah program ini masih berjalan dan diminati para jamaah, bahkan program kami sudah ada yang menyontohkan di beberapa majlis taklim.

Biayanya si... anggarannya murah ya... artinya kita anggarkan itu 1 setiker 5 ribu dan untuk celengannya seharga 10 ribu, jadi 15 ribu tinggal kali 200 kencleng, Alhamdulillah dari semua ini efisien bisa dibongkar pasang, tidak mengeluarkan biaya lagi dan ke 2 jamaah mungkin anak-anak banyak tertarik.

Proses,yaitu:

Ya prosedurnya memang saat jamaah untuk sebagian donatur kencleng ini kita minta namanya datanya, nomor telponnya, pertengahan romadhan kita ingatkan, dan kita juga tidak membatasi kapan pengembaliannya, tergantung dari jamaahnya saja. Jadi jamaah mau penuh atau tidak untuk mengembalikannya, dan yang mengembalikannya tersebut kita informasikan juga via telepon bahwa jamaah tersebut dari dana kencleng yang terkumpul sekian-sekian lalu kita data lagi semuanya itu.

datang ke sini karna kan tertutup ya kencleng. kadang kita informasikan bagi jamaah yang mau infak silahkan turun, jadi banyak jamaah yang segan untuk berinfak, tapi ada program kencleng ini menjadi mudah untuk para jamaah dan menambah semangat jamaah juga untuk berinfak.

Ya...untuk kencleng ini ya Alhamdulillah umat ya jamaah yang kita punya ini salah satu dari program kita yang penggalangan dana infak dan shodaqoh, kita hanya mobil layanan jenazah dan anak asuh kita buat dari dana kencleng tersebut untuk membantu program-program kita, kebetulan kan memang kita mobil masih nyicil, untuk mendongkrak mobil ini kita gunakan dari dana tersebut dan untuk bantu-bantu masjid dan mushalla, kita anggarkan dari sini (kencleng), jamaah pun kadang-kadang mengajukan untuk majlis taklim kita bantu dari kencleng, dan kita prioritaskan semua ini untuk kaum miskin. Sedangkan untuk kegiatan lainnya dari itu kita ambilnya dari kencleng juga, termasuk klinik (LKU) masih kita support dari dana kencleng tersebut dan Alhamdulillah pemasukan dan infak semua ini yang berjalan bertambah terus dan untuk bagi para jamaah, mereka sadar akan adanya program ini mereka jadi tidak segan untuk berinfak. Dan dari program UKM (kitab) kita subsidi juga dari program kencleng dan dari dana infak lainnya. Klinik itu kita bukanya seminggu sekali barengan dengan majlis dhuha nasional, kita umumkan kepada jamaah yang ingin berobat silahkan ada di lantai 2 ada pengobatan instansi darah ...dan obat-obatan yang rinagn-rinagn saja seperti pusing dll.

Kebetulan dokter-dokter tersebut adalah dari jamaah kita sendiri, yaitu dari jamaah majlis dhuha. Kita bekerja sama dengan puskesmas, karena jamaah kita ada beberapa jamaah (dokter) yang ahli dibidangnya, mereka bersedia yang kita tarik untuk menjadi dokter di LKU kita dan Alhamdulillah sampai saat ini masih terus berjalan.

Tangerang, 31 Mei 2011

Rudi Hartono,S.Pd Sekertaris LAZ Al-Madinah

Pendidikan Terakhir : UNIAT (Universitas Islam Attahiriyah), fakultas hukum, 2005

Jabatan di LAZ : Div. Pembinaan Yatim Jabatan di Program : Sekertaris

Waktu & tempat : Senin, 02/05/2011 di Sekretariat LAZ Al-Madinah

T : Pengalaman dalam program kencleng dan kendala? Jawab

Pengalaman ini yang jelas ....pengalaman pendistribusian, kemudian manajemen pendapatan jamaah sampa keuangannya, artinya dari pengadaan barang kemudian pendataan jamaah kemudian pengumpulan dana itu, artinya banyaklah...

Kalau yang ga balikin ada, artinya kita ga tau sebabnya, ya.... tapi yang jelas ada, terus...apa lagi ya... mau ngomong apa ya tadi saya...hehe.. ini apa... kendalanya juga, bahwa ada jamaah yang sudah mengambil, kemudian nomornya tidak ditempelin lagi disitu, artinya.... siapa ini yang mengembalikan... iya kaga jelas, padahal kan kita kasih nomor di elakang kencleng dan didata, ternyata copot nomor tersebut pas dikembalikan... iya... jadi ga jelas ini siapa ne... jadi kita tulis Hamba Allah...ada juga... aaa yang itu, kadang dia (jamaah) dateng, kita kaga ada... karna dia (jamaah) minta ajakan, otomatis pengurus yang laen kan ngasih, ya kan...itu tidak didata, dari kencleng ini kelebihannya jadi kita banyak menjalin tali silaturohim juga...jadi face to face sehingga berhadapan dalam pengambilan dan pemulangan... jadi banyak kita kenal lah.

dikumpalkan dananya tersebut untuk LAZ, tetapi pas di jalan dia melihat masjid yang lagi direnovasi, lalu dana infak yang di kencleng itu diberikan ke masjid tersebut.

Tangerang, 31 Mei 2011

Ade Wahyudi, SH

Pendidikan Terakhir : IAIN Jakarta, Fakultas Syariah, Peradilan Agama, 1993 Jabatan di LAZ : Anggota / Wakil Ketua

Jabatan di Program : Ketua / Penanggung Jawab

Waktu & tempat : Sabtu, 21/05/2011 di Sekretariat LAZ Al-Madinah

1. T: Sejarah awal mulanya dibentuk Program Kencleng? Jawab:

Membantu masyarakat yang ingin menyisihkan uang belanjanya untuk sedekah buat kemakmuran masjid, inikan usaha program. Tapi kalo ngeladenin orang sedekah begitukan agak sedikit, tapi ada duit recehan di rumah-rumah, karena saya punya kebiasaan dari dulu kalo ada receh saya pasti taro laci, ya.... saya berfikir alangkah hebatnya kalo receh-recahan yang ada di rumah jamaah itu bisa dihimpun, kalo dikumpulin seribu, dua ribu, gope dia bisa pake lagi kalo udah terkumpul segitu, nah bagaimana caranya duit recehan itu tetap punya nilai dan bermanfaat, uang receh tersebut biar bisa terkumpul dan tidak tercecer maka kita kasih dia celengan pinjaman, jadi setiap recehan yang dia taro di celengan Al-Madinah yang kita pinjamkan itu mutlak buat masjid, tapi kalo celengan ditabung diri sendiri dan celengannya itu dia beli sendiri nah itu hasilnya buat dia, tapi kalo celengan dari kita dan itu jadi milik kita. Biar recehan itu mempunyai nilai dan bermanfaat dan agar program kita bisa jalan maka kita akan menyediakan tempat untuk recehan tersebut dan dibuangnya atau kita jadi tempat pembuangan recehan tersebut, jadi kita cuma menyediakan tempat saja.

2. T: Kapan waktu terbentuknya program? Jawab:

celengan itu ada 35 juta, coba kalo 35 juta kaga dihimpun, mungkin dari 35 juta itu ada yang mampir ditukang rujak, ada yang mampir ditukang gado-gado, mungkin juga ada ditukang jajanan anak-anak, dan dengan kita himpun ia kan 35 juta, karena ada juga yang niat nyumbang (jamaah) tapi dengan cara celengan jadi naronya ada yang seratus ribuan, jadi satu celengan itu ada yang banyak seratus ribuannya dan juga lima puluh ribuannya, itu ada jamaah yang ngadu kepada saya. Maksud dari program ini mau nangkep yang kecilkan, tapi yang besar kejaring juga, “cere-cere gw hajar ya ga… dapet sepat gw serok, apalagi gurame haa….

Mau bener”. Jadi kita berfikirnya sederhana, simpel, mudah dan memang potensi

masyarakat ada yang memiliki budaya seperti itu, saya sih melihat pada diri saya pribadi, kelemahan saya itu dijadikan sebuah ide program gitu loh, dan ini hasil dari sering saya dengan keponakan saya dari IMZ, ya mau ga mau jamaah yang dipinjemin celengan bakal mulangin juga, masa dia bongkar juga tu celengan yang dipinjemin dari masjid, walaupun dia nabung tu satu celengannya satu juta dan nyampe disini pun (LAZ) ada sepuluh ribu kita tetap terima, itu urusan dia ko. Setidaknya kita kan punya dua misi…ya selain menghimpun recehan biar punya nilai dan bermanfaat, menumbuh budaya menabung masyarakat sehingga tidak menyia-nyiakan recehan mereka dan mereka mendapat hasil dari program kencleng kita dua sekaligus bersedekah dan punya tabungan walaupun recehan, walaupun yanag ditabung itu recehan tapi lihat dong buahnya tu sampe 35 juta, beberapa program ayang ada dibiayai dari celengan itu, itu saja udah bisa nambahin cicilan mobil udah 10 bulan tuh kebayar. Dan misi yang kedua yaitu dengan adanya program ini akan mempermudahkan para jamaah untuk beramal dan bersedekah dan meningkatkan kesadaran terhadap jamaah akan mudahnya bershodaqoh dan infak.

3. T: Sasaran dari program ini? Jawab:

jamaah yang kita manage adalah dhuha dengan jamaah shubuh itu yang riil, dari

dulu apa….potensi kita diluar jamaah yaitu dhuha yang kita garap itu yaitu potensi jamaah dhuha dan kemudian apa…orang-orang yang disekeliling jamaah, misalnya kalau dia pekerja maka bisa jadi yang digarap adalah teman-teman kantornya, dia taro celengan nya di atas meja kantor, ada jamaah kita punya majlis dan diajak majlisnya untuk bersedekah melalui kencleng kita untuk Al-Madinah,

jadi tidak mesti dari duit dia bersedekah ya kan….orang-orang disekelilingnya

diajak bersedekah, jadi dia berdakwah melalui celengan, dakwahnya apa,….

Berdakwah mengajak bersedekah melalui celengan dan dengan sedekah

lingkungan kita terjaga dari bencana ya kan….

4. T: Tujuan dari program ini? Jawab:

Tujuan dari program ini adalah fundraising, ya… terutama untuk

mempermudahkan jamaah dalam beramal dan bersodaqoh, dan meningkatkan kesadaran terhadap jamaah akan mudahnya bershodaqoh dan infak, itu yang

pertama, yang keduanya memberikan media kepada jamaah untuk bersedekah,

yang ketiga medorong program-program ta’mir, dakwah, sosial pendidikan,

kemudian yang keempatnya mempererat hubungan silaturahim diantara pelayan masjid (amil) dengan jamaah dan masyarakat yang kita layani.

5. T: Cara promosinya seperti apa? Jawab:

Promosinya kita ngomong itu udah promosi, kali ini cukup saya yang ngomong di majlis dhuha. Jadi memang dari jamaah untuk jamaah dan kepada

Paling saya sabtu ngomong dah “ni bagi jamaah yang mau beramal lewat celengan LAZ Al-Madinah silahkan ambil, mau taro dirumahnya, majlis taklim,

kantornya, usahanya dan paguyuban komunitasnya terserah jamaahnya saja”

dan itu memang yang terjadi.

6. T: Penilaian pelaksana program (amil) terhadap perserta program (jamaah)?

Jawab:

Oh kan ada itu…..kita penomoran, ada nomor di celengan kita nomorin, jadi dari awal itu kita nomorin sudah ada namanya proteksi awal, jadi dengan adanya nomer tersebut sudah termonitor.

7. T: Hasil dari dana kencleng yang terkumpul untuk pemberdayaan umat? Jawab:

Hasil dana kencleng, pemberdayaan umat itu bukan yang dimaksud ngasih makan atau usaha untuk orang, pemberdayaan umat itu kan ada yang fisikdannon

fisik, seperti kaya non fisiknya yaitu pengajian. Sedangkan fisiknya yaitu kaya

cicilan moibil, kan tu mobil sponsor kaga sepenuhnya menanggung, nah dari sini dana kencleng ini kita bisa menutupinya, ada juga yang kita bayarin iuran sekolahnya, SPP tertuama, ujian, kemudian sunatan masal, donor darah,

eee…..anak asuh, kemudian bencana alam. Yang fisik itu bisa berupa pembangunan masjid, mushalla dan majlis taklim yang direnovasi, itu kita bantu sesuai dengan skala prioritasnya. Untuk bantuan sekolah itu kita minta surat dari sekolah dan RT setempat, kemudian kita cek langsung kesekolahan tersebut, benar ga ni ada yang bernama anak ini, kelasnya berapa, betul ga anak tersebut ada tunggakan. Walaupun surat resminya ada dari sekolah tapi kita tetap cek lagi dan pembayarannya kita sendiri yang datangin ke sekolahan tersebut, jadi tidak ada penyalahgunaan dana yang disalurkan.

Sestemnya bisa dilihat dari segi:

Input pemasukannya dihitung-hitung didata, yaitu dana yang masuk sekian-sekian, kencleng yang masuk sekian-sekian dan kencleng yang keluar sekian-sekian. Evaluasinya bagaimana caranya agar para jamaah sadar untuk mengembalikan kencleng tersebut dan sadar dalam bersedekah. Prosessetiap hari jum’at petugas LAZ memberikan informasi kepada jamaah

agar jamaah mengembalikan kencleng dan membawa yang baru lagi. Hasil untuk dana cicilan berupa cicilan mobil layanan peduli umat, untuk dana

beasiswa anak asuh, untuk klinik pengobatan dan proposal kegiatan masjid.

Tangerang, 31 Mei 2011

Ustd. M.Rasyd, HD, S.Ag Wakil Ketua LAZ Al-Madinah

(Klien / Sasaran Penerima Kegiatan Program / Jamaah) Tempat : Sekretariat LAZ & Ruang Kegiatan Ta’mir

Tanggal : 30 April s/d 16 Mei 2011

Baca selengkapnya

Dokumen terkait