• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5. Koefesien Determinasi

Tabel 4.7

Hasil koefesien Determinasi ( R²)

Variabel R R square

Tingkat pengangguran

0.376 0.141

Sumber: Data olahan Spss 16.0

Berdasarkan tabel diatas R² sebesar 0.141 artinya persentase tingkat pengangguran berpengaruh sebesar 14,1% sedangkan sisanya 85.9% dipengaruhi oleh variabel lain.

C. Pemabahsan Penelitian

Kemiskinan di Sumatera Barat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Dalam penelitian ini peneulis menggunakan tingkat pengangguran untuk melihat apakah tingkat pengangguran tersebut berpengaruh terhadap Kemiskinan di Sumatera Barat tahun 2012-2016.

Untuk membuktikan hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data dengan metode time series tahun 2012 -2016 (selahama 5 tahun).

Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 16.0. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear sederhana. Dimana variabel idependen X (tingkat pengangguran) dan variabel dependen (kemiskinan). Dengan analisis regresi linear sederhana diperoleh persamaan:

Y=5.926+0,229x

Dengan setiap kenaikan satu satuan tingkat pengangguran akan menaikan kemiskinan sebesar 0.229. tetapi, apabila tidak adanya tingkat pengangguran maka kemiskinan di sumatera barat tahun 2012-2016 akan sama dengan nilai konstanta yaitu 5.926.

Teknik analisis selanjutnya yaitu analisis koefesien korelasi untuk menguji apakah tingkat pengangguran (X) dengan kemiskinan (Y) mempunyai keeratan hubungan. Setelah melakukan pengolahan data nilai koefesien yang terbentuk adalah sebesar 0,229. Karena koefesien korelasi yang diperoleh berada diantara 0,20 - 0,40 maka hasil yang diperoleh

memperlihatkan bahwa tingkat pengangguran secara persial memiliki hubungan yang lemah terhadap kemiskinan di Sumatera Barat.

Dari hasil analisis di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengangguran mempunyai pengaruh terhadap kemiskinan di Sumatera Barat tahun 2012-2016. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan koefesien determinasi, sebesar 14.1% tingkat pengangguran berpengaruh sedangkan sisanya 85,9% di pengaruhi oleh variabel lain.

Untuk membuktikan pengaruh variabel independen (tingkat pengangguran) terhadap variabel dependen (kemiskinan) secara persial dilakukan pengujian t statistik. Uji t dilakukan dengan membandingkan ttabel dengan thitung dengan nilai ttabel sebesar 0.702. dengan uraian sebagai berikut:

1. Variabel tingkat pengangguran thitung < ttabel sebesar (0.702 <

2,353) dengan taraf signifikan 0,533 di atas 0,005, maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga dapat dinyatakan bahwa tingkat pengangguran tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Sumatera Barat 2012-2016.

2. Uji hipotesis terakhir yaitu uji F dengan menggunakan ANOVA atau Analisis Varian merupakan uji koefesien secara bersama-sama untuk meguji signifikan pengaruh tingkat pengangguran terhadap kemiskinan dengan tingkat signifikan 0,05. Dari uji yang dilakukan diperoleh Fhitung < Ftabel ( 0,493 < 10,13 ) dan

signifikan > 0,05 ( 0,533 > 0,05), maka hasil membuktikan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat dinyatakan bahwa tingkat pengangguran tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Sumatera barat tahun 2012-2016.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Penelitian ini mencoba menganalisis mengenai “Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran terhadap Kemiskinan di Sumatera Barat Tahun 2012 hingga 2016” diperoleh persamaan regresi, Y= 5.926 + 0,229x, dimana tingkat pengangguran tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Sumatera Barat tahun 2012 – 2016, dengan nilai thitung<

ttabel sebesar 0.702 < 2,35.

Hasil dari pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi hubungan antara tingkat pengangguran terhadap kemiskinan yang terbentuk adalah 0.229. Karena koefesien korelasi yang diperoleh berada diantara 0,20 - 0,40 maka hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa tingkat pengangguran secara persial memiliki hubungan yang lemah terhadap kemiskinan di Sumatera Barat tahun 2012-2016.

Islam telah memperingati agar umatnya jangan sampai menganggur karena pengangguran merupakan salah satu hal yang bisa menyebabkan kemiskinan, karena ditakutkan dengan kemiskinan tersebut seseorang akan berbuat apa saja termasuk yang merugikan orang lain demi terpenuhnya kebutuhannya.

B. SARAN

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diantara lainnya adalah :

1. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan terkait dengan kemiskinan. Khususnya yang berminat untuk mengetahui lebih jauh tentang kemiskinan yang ada di Suamtera Barat.

2. Bagi penulis selanjutnya adalah perlu memasukan variabel lain selain tingkat pengangguran untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Sumatera Barat.

3. Bagi pemerintah Sumatera Barat, sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan di masa yang akan datang dalam upaya mengurangi jumlah kemiskinan yang ada di Sumatera Barat.

4. Diharapkan pemerintah Sumatera Barat dapat membuka lapangan pekerjaan guna menyerap jumlah tenaga kerja sehingga masyarakat memperoleh pendapatan dan dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehngga jumlah pengangguran semakin berkurang maka semakin rendah pula tingkat kemiskinan di Sumatera Barat.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. Sumber data survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) panel modul konsumsi dan core

Barika. Jurnal Ekonomi dan Perencanaan Pembangunan, Volume:05.No.01, Januari-Juni 2013

Biro Analisis Anggaran Dan Pelaksanaan Setjen DPR RI

Case, Karl E. 2007. Case Fair: Prinsip – Prinsip Ekonomi jilid 1.

Jakarta: Erlangga

Data Penduduk Sumatera Barat tahun 2012-2016

Ginting, Ari Muliana dan galuh prila dewi.2013. Jurnal Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan pertumbuhan sektor keuangan terhadap pengurangan kemiskinan Di Indonesia

Kasirijm, M. 2006. Metode Penelitian, Edisi Keempat. Jakarta:

Erlangga

Khasanah, Umrotul.2010. Manajemen Zakat Modern Instrumen Pemberdayaan Ekonomi Umat. Malang: UIN-MALILI PRESS

Kristanto, prabowo Dwi. Analisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, Upah minimum, dan tingkat pengangguran terhadap jumlah penduduk miskin di kabupaten Brebes tahun (1997-2012)

Naf’an. 2014. Ekonomi Makro: Tinjauan Ekonomi Syariah.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Nanga, Muana. 2001. Makroekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Parkin, Michael. 2008. Jurnal economics 8th Edition

Pujoalwanto, Basuki. 2014. Perekonomian Indonesia: Tinjauan Historis, Teoritis, dan Empiris. Yogyakarta: Graha Ilmu

Subandi. 2011. Ekonomi Pembangunan. Bandung: Alfabeta Sugiono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: alfabeta

Sukirno, Sadono. 2006. Teori Penggantar Makro Ekonomi. Jakarta : PT.Raja Grafindo

Sukirno, Sadono. 2000. Makroekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sumatera Barat Dalam Angka 2012. Diakses pada Senin 1 Januari 2018. Pukul 16.09 WIB

Sumatera Barat Dalam Angka 2013. Diakses pada Senin 1 Januari 2018. Pukul 16.21 WIB

Sumatera Barat Dalam Angka 2014. Diakses pada Senin 1 Januari 2018. Pukul 17.55 WIB

Sumatera Barat Dalam Angka 2015. Diakses pada Senin 1 Januari 2018. Pukul 19.02 WIB

Sumatera Barat Dalam Angka 2016. Diakses pada Senin 1 Januari 2018. Pukul 20.03 WIB

Survei Angakatan Kerja Nasional (sakernas) Sumatera Barat 2012-2016 Rosyidi, Suherman. 2014. Pengantar Teori Ekonomi, pendekatan kepada teori ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta : Pt Raja Grafindo

Todoro, Michael p. 1994. Pembangunan Ekonomi edisi pertama. Jakarta :Bumi Aksara

Todoro, Michael p. 2000. Pembangunan Ekonomi edisi kelima. Jakarta :Bumi Aksara

Wirnano, Sigit, dan Sujana Esmaya. 2003. Kamus Besar Ekonomi.

Bandung: Pustaka Grafika

Yarlina Yacoub. Pengaruh Tingkat Pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2005- 2010.(Hal 176-185 Volume 8, Nomor 3, Oktober 2012). Sabtu 28 oktober 2017.

Pukul 15:00 WIB

LAMPIRAN I

HASIL UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pengangguran kemiskinan

N 5 5

Normal Parametersa

Mean

6.3960 7.39

00 Std.

Deviation .76297 .464

76 Most Extreme

Differences

Absolute .354 .177

Positive .214 .177

Negative

-.354

-.156

Kolmogorov-Smirnov Z .792 .395

Asymp. Sig. (2-tailed) .557 .998

a. Test distribution is Normal.

LAMPIRAN II

HASIL REGRESI LINEAR SEDERHANA

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

kemiskinan 7.3

900

.46476 5

tingkatpengangguran 6.3 960

.76297 5

Correlations

Kemiskinan tingkatpengangguran Pearson Correlation

kemiskinan 1.000 .376

tingkatpengangguran .376 1.000

Sig. (1-tailed) kemiskinan . .266

tingkatpengangguran .266 .

N kemiskinan 5 5

tingkatpenga

ngguran 5 5

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 tingkatpengang

gurana . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: kemiskinan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1

.376a .141 -.145 .49731

a. Predictors: (Constant), tingkatpengangguran b. Dependent Variable: kemiskinan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. a. Dependent Variable:

kemiskinan

Tabel Nilai Untuk Distribusi t

d.f t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f

13 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 13

Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Dr. Imam Ghozali)

Tabel Nilai Untuk Distribusi F0.05

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 15

9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,14 3,07 3,01 Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Dr. Imam Ghozali)

Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran, TPAK dan TPT, 2004–2015

November 1 981 596 1 717 289 264 307 63,61 13,34 2006 Februari 1 995 049 1 737 112 257 937 63,73 12,93 Agustus 2 051 800 1 808 275 243 525 64,90 11,87 2007 Februari 1 999 580 1 779 203 220 377 62,65 11,02 Agustus 2 106 711 1 889 406 217 305 65,31 10,31 2008 Februari 2 125 784 1 919 044 206 740 64,83 9,73

Agustus 2 127 512 1 956 378 171 134 63,98 8,04 2009 Februari 2 180 966 2 008 713 172 253 64,91 7,90 Agustus 2 172 002 1 998 922 173 080 64,19 7,97 2010 Februari 2 273 111 2 101 027 172 084 66,39 7,57 Agustus 2 194 040 2 041 454 152 586 66,36 6,95 2011 Februari 2 320 752 2 146 576 174 176 68,56 7,51 Agustus 2 230 622 2 051 696 178 926 65,33 8,02 2012 Februari 2 406 659 2 250 370 156 289 70,00 6,49 agustus 2 169 847 2 085 483 141 987 64,42 6,65 2013 Februari 2 455 354 2 298 377 156 977 70,33 6,39 Agustus 2 160 687 2 061 109 150 498 62,92 7,00 2014 Februari 2 502 702 2 344 466 158 236 70,58 6,32 Agustus 2 331 993 2 180 336 151 657 65,19 6,50 2015 Agustus 2 350 432 2 184 599 161 564 64,56 6,88 2016 Agustus 2.473.814 2.347.911 125.903 67,03 5,09

*) Merupakan hasil backcasting dengan menggunakan penimbang proyeksi penduduk tahun 2010-2035

**) Menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk tahun

2010-2035

Sumber :Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015

Wilayah Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa)

2011 2012 2013 2014 2015 2016 Kepulauan Mentawai

4.60 3.40 3.30 2.58 3.16 3.09

Pesisir Selatan 2.40 8.20 8.30 5.02 8.13 5.86

Kab.Solok 9.50 5.70 6.90 4.48 6.42 4.06

Sijunjung 0.30 8.60 8.40 7 7.52 7.12

Tanah Datar 2.60 0.40 9.80 8.22 0.05 9.63

Padang Pariaman 4.60 0.40 6.80 3.92 5.87 6.34

Agam 4

BIOGRAFI PENULIS

Candung, XII Kampung/ 04 november 1995

Hoby

XII kampung, kec. Candung, kab. Agam

Pendidikan : meraihnya. Namun, langkahkan saja kaki kita untuk meraihnya. Meskipun langkah itu kecil, tetapi jika kita tetap melangkah insyaallah akan tercapai dan meraihnya di saat yang tepat.”

Dokumen terkait