• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN II.1 Bentuk Penelitian

DESKRIPSI PENELITIAN

III. 4. 4 Staf Bidang Tanaman Eksploitasi Karet Dan Kelapa Sawit

V.I. 1 Kompetensi sumber Daya Manusia

V.2 Analisa Data 1. Pengujian Hipotesis

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel (X) yaitu kompetensi sumber daya manusia terhadap variabel (Y), kinerja karyawan pada PT.Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang.

Untuk mencari koefisien determinasi dilakukan denngan mengkuadratkan nilai r hitung yang telah diperoleh. Nilai r hitung adalah 0,63. Denngan demikian koefisien determinasi adalah:

D= r² X 100% = (0,63)² X 100% = 0,3969 X 100% = 39,69%

Dengan demikian dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh variabel (X) kompetensi sumber daya manusia terhadap variabel (Y) kinerja karyawan adalah sebesar 39,69% setelah diketahui koefisien determinan. Hal itu disebabkan kompetensi sumber daya manusia di PT. Perkebunan Nusantara III Sei Karang Galang berada pada kategori sedang sehingga pengaruhnya hanya 39,69% maka selebihnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini adalah:

100% − D = 100%− 39,69

= 60,31%

Ini berarti ada sebesar 60,31% Kinerja Karyawan yang dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Berdasarakan keterangan statistika di atas dapat dipahami bahwa untuk meningkatkan kinerja karyawan harus memiliki kompetensi sumber daya manusia yang

baik juga. Hal ini disebabkan karena kinerja suatu perusahaan/organisasi ditentukan oleh sumber daya yang ada. Jika sumber daya manusianya memiliki kompetensi maka kinerjanya juga baik, sebab kompetensi menyebabkan orientasi bekerja seseorang pada hasil, kemampuan mempengaruhi orang lain, meningkatnya inisiatif, dan sebagainya.

Maka kompetensi menjadi aspek yang menentukan keberhasilan organisasi/perusahaan. Dengan kompetensi yang tinggi yang dimiliki oleh sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi/perusahaan tentu hal ini akan menetukan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya menetukan kualitas kompetitif perusahaan itu. Dengan demikian jika sumber daya manusia berbasis kompetensi maka akan menghasilakan kinerja karyawan yang baik.

Dengan demikian perlu adanya peningkatan kompetensi sumber daya manusia di PT. Perkebunan Nusantara III Sei Karang Galang agar adanya peningkatan kinerja karyawan. Hal itu dapat dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang pekerjaannnya masing-masing lebih ditingkatkan lagi ,semakin ditingkatkan lagi motivasi kerja dari karyawan dengan cara pimpinan sebagai motivatornya, serta adanya perbaikan sistem penilaian karya yang dapat meningktakan kinerja karyawan.

V.3 Pembahasan

Seluruh data yang didapat di lapangan, baik data primer maupun data skunder telah terkumpul maka akan dilakukan analisis data untuk menyimpulkan kebenaran hipotesis penelitian ini, yaitu keberadaan hubungan antara variabel kompetensi sumber daya manusia (X) dan kinerja karyawan (Y).Variabel kompetensi sumber daya manusia terdiri atas tiga indikator, yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan yang terdiri atas tujuh pertanyaan.

Pengetahuan yang menyangkut pekerjaan dimiliki karyawan yang ada pada PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang hampir sepenuhnya dimilki karyawan. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban responden yang mayoritas menjawab sangat mengetahui dan mengetahui atau adanya kecendrungan responden menjawab jawaban a dan b.

Indikator selanjutnya yaitu keterampilan individu. Dalam hal ini penulis mencoba mempertanyakan keterampilan individu yang menyangkut kemampuan karyawan dalam berkomunikasi baik secara tulisan maupun lisan. Pada indikator ini terdapat 5 pertanyaan yang diberikan kepada 60 orang responden.

Berdasarkan jawaban dari responden dapat dilihat bahwa kecendrungan respnden menjawab sangat mengetahui dan mengetahui lebih dari 50 %. Walau masih ada juga responden yang menjawab kurang mengetahui namun hanya sedikit. Hal itu dapat diatasi dengan pemberian pendidikan dan pelatihan (diklat). Sehingga mereka memiliki kecakapan dalam berkomunikasi.

Indikator selanjutnya yaitu sikap kerja. Kompetensi seseorang bukan hanya dituntu dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Menurut Spenser & Spenser (1994) prilaku individu. Prilaku ini akan terlihat dari sikap ia bekerja. Denagn demikian peneliti menjadikan sikap kerja sebagai salah satu indikator dari kompetensi sumber daya manusia.

Berdasarkan dari jawaban responden sikap kerja sudah dapat dikatakan cukup baik. Hal itu terlihat dari jumlah persentase jawaban mereka yang mayoritas menjawab mengetahui. Walaupun masih ada yang menjawab kurang mengetahui. Hal ini dapat di atasi dengan memberikan motivasi yang lebih lagi kepada karyawan.

Variabel kinerja karyawan terdiri atas beberapa indikator diantaranya adalah sebagai berikut; kesetiaan, prestasi kerja, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, tanggung jawab, dan efektivitas dan efisiensi. Indikator-indikator tersebut dituangkan ke dalam beberapa pertanyaan, yaitu sebanyak 17 pertanyaan.

Berdasarkan jawaban responden menyangkut kesetiaan sebanyak 44 orang (73,33%), 16 orang (26,67%) menjawab sering mengikuti instruksi menyangkut dalam pekerjaan. Data itu sudah dapat membuktikan tingkat kesetiaan karyawan berada pada posisi yang tinggi.

Menurut Hasibuan (1990) prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan, serta waktu.

Berdasarkan jawaban responden menyangkut prestasi kerja responden sebanyak 32 orang (53,33%) menjawab sering berhasil dalam mengerjakan tugasnya. Selebihnya 28 orang (46,67%) selalu berhasil dalam melaksankan tugasnya. Sedangkan responden yang menjawab selalu menyelesaikan tugasnya sesuai dengan target sebanyak 41 orang (68,33%), dan 19 orang (31,67%) menjawab sering. Dari data-data tersebut dapat diambil kesimpulan prestasi kerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang sudah cukup baik dan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

Kedisiplinan karyawan berkaiatan dengan sifat seorang karyawan yang secara sadar, mematuhi aturan dan peraturan organisasi tertentu. Hal itu sangat mempengaruhi kinerja karyawan dan perusahaan. Semakin disiplin semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dan kinerja perusahaan.

Berdasarkan jawaban dari responden, tingkat kedisiplinan karyawan berada pada tingkat yang tinggi. Hal itu terlihat 68,33% responden menjawab selalu mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan target. Selain hal tersebut sebanyak 50 % responden menjawab selalu tepat waktu masuk kerja dan 48,33% menjawab sering. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan kedisipilian karyawan sudah dapat dikatakan baik.

Kreativitas menyangkut ide-ide ataupun gagasan dan juga masukan-masukan dari setiap karyawan yang sifatnya konstruktif dalam rangka memajukan perusahaan itu sendiri. Kreativitas karyawan apabila dimanfaatkan sesuai dengan bidang pekerjaannya masing-masing maka sangat berguna bagi perusahaan. Dengan adanya kreativitas dalam bekerja sehingga pekerjaan yang dijalankan menjadi lebih baik. Hal itu dapat kita lihat dari jawaban responden yang menjawab mereka sering memberikan ide-ide/gagasan, dan mereka sering memiliki kreativitas dalam pemecahan masalah, dan kreativitas dalam perencanaan kerja yang matang. Dengan demikian, adanya kerativitas maka pekerjaan menjadi lebih baik lagi. Sehingga kinerja karyawan pun menjadi lebih baik. Berdasarkan jawaban dari responden.

Berdasarkan jawaban14 orang (23,33%) menjawab selalu memiliki kreativitas, dan 33 orang (55%) menjawab sering memiliki kreativitas, dan 12 orang (20%) menjawab jarang, serta 1 orang (1,67%) menjawab tidak pernah. Tidak semua orang memiliki kreativitas. Sebab kreativitas bukanlah hal yang mudah Dengan demikian dapat disimpulkan tidak semua orang memiliki kerativitas dalam memberikan ide-ide/gagasan/saran yang berguna bagi perusahaan

Kerjasama sangat dibutuhkan dalam bekerja, apalagi bila ada permasalahan. Dengan adanya kerjasama maka permasalahan yang ada dapat diatasi bersama dan lebih

ringan dirasa. Berdasarkan jawaban responden sebanyak 30 orang responden ( 50%) menjawab rekan kerja sangat bisa membantu dalam meyelesaikan pekerjaan, dan 27 orang (45%) menjawab sangat membantu, sisanya 3 orang menjawab cukup membantu.

Berdasarkan jawaban responden tersebut sudah membuktikan bahwa dengan adanya kerjasama maka akan membantu meneylesaikan pekerjaan mereka. Pekerjaan yang sulit menjadi lebih mudah kerena dilakukan secara bersama.

Tanggung jawab karyawan merupakan prilaku karayawan untuk mau melakukan suatu pekerjaan dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Berdasarkan dari jawaban responden bahwa lebih dari 50 % menjawab merasa bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Sei Karang Galang telah memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap perusahaan.

Efektivitas menyangkut apakah yang hendak dilakukan itu memang benar hal yang perlu untuk dilakukan, dan juga bagaimana kualitas hasil dari output kerjanya. Sedangkan efisiensi mengenai penghematan uang, waktu dan energi. Maka dengan demikian efektivitas dan efisiensi menjadi salah satu tolak ukur kinerja karyawan.Sebab jika sebuah perusahaan tidak efektif dan efisien maka tujuan perusahaan tidak dapat dicapai dengan baik.

Berdasarkan jawaban responden 40 orang (66,667%) menjawab bisa mengefektifkan dan mengefisiensikan pekerjaan mereka, dan 20 orang (33,33%) menjawab sangat bisa mengefektifkan pekerjaanya. Dengan adanya efektivitas dan efisiensi dari karyawan maka akan adanya peningkatan kinerja.

Dari hasil jawaban responden tersebut, maka diperoleh perhitungan koefisien korelasi yang menggunkan rumus product moment Carl Pearson yang menghasilkan r =

0,63. Hal ini berarti, menunjukkan ada hubungan positif antara kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan. Hubungan yang ada tersebut berada pada kategori kuat/tinggi (0,60-0799). Dengan demikian jika ada kenaikan nilai variabel kompetensi sumber daya manusia akan diikuti dengan kenaikan tingkat kinerja karyawan.

Uji hipotesis menghasilkan t-hitung = 7,955 dan diperoleh t-tabel dengan tingkat signifikan 5 % sebesar 2,000. Hal ini berarti t-hitung lebih besar dari t-tabel, maka hipotesis dapat diterima dan terdapat hubungan antara kompetensi sumber daya manusia dengan kinerja karyawan.

Koefisien determinasi menghasilkan pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan sebesar 39,69 %. Hal ini berarti kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang dipengaruh oleh kompetensi sumber daya manusia sebesar 39, 69%.

BAB VI PENUTUP VI.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan penulis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kompetensi sumber daya manusia di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang belum terlaksana sepenuhnya hal tersebut dapat terlihat dari tabel rekapitulasi

2. Kinerja karywan di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang sudah dapat dikatakan baik hal itu dapat dilihat dari hasil jawaban rekapitulasi responden beerdasarkan kinerja karyawan pada kategori sedang dan tinggi 3. Uji korelasi antara variabel (X) kompetensi sumber daya manusia dan variabel

(Y) kinerja karyawan diperoleh angka koefisien (r ) sebesar 0,63 dan angka koefisien (r) ini lebih besar dari nilai kritik untuk N=60, yaitu 0,63 > dan apabila dilihat dari tinggi rendahnya tingkat koefisien, maka koefisien (r) yang diperoleh, yaitu 0,63 berada pada kategori atau tingkat hubungan kuat atau tinggi. Dengan demikian terdapat hubungan yang kuat atau tinggi antara kompetensi sumber daya manusia dengan kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif/searah, artinya jika kompetensi sumber daya manusia semakin tinggi maka kinerja karyawan yang dihasilkan akan semakin tinggi begitu juga sebaliknya jika kompetensi sumber daya manusia rendah maka kinerja karyawan yang dihasilkan juga rendah.Dengan membandingkan anatara t hitung dengan nilai 7,9555 dan t tabel maka dapat diketahui bahwa t hitung > t tabel (7,9555 > 2,000 ), berarti Ho ditolak dan Ha

diterima. Dengan demikian terdapat pengaruh antara kompetensi sumber daya manusia dengan kinerja karyawan. Artinya, kompetensi sumber daya manusia mempengaruhi kinerja karyawan. Besarnya hubungan antara pengaruh kompetensi sumber daya manusia adalah sebesar 39,69% terhadap kinerja karyawan dan selebihnya 60,31% dipengaruhi fakto-faktor lain yang tidak tercakup dalam penelitian ini.

VI.2 Saran

Setelah melakukan penelitian dengan melakukan observasi dan menyebarkan kuesioner di lapangan kepada karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang maka peneliti memberikan beberapa saran yang mungkin berguna bagi perusahaan untuk tetap dapa mempertahankan kompetensi sumber daya manusia terhadap peningkatan kinerja karyawan. Adapaun saran-saran itu adalah sebagai berikut: 1. Penerapan sistem profil kompetensi PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang sejauh ini belum sepenuhnya terlaksana, sebab masih ada karyawan yang belum mampu mengembangkan kompetensi pada dirinya masing-masing. Hal ini terlihat dari hasil jawaban responden mengenai kompetensi sumber daya manusia bahwa pada kategori rendah sebanyak 7 orang responden (11,66%), serta pada kategori sangat rendah sebanyak 1 orang responden (1,67%). Berdasarkan penelitian bahwa didapat adanya pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan maka perlu adanya penegmbangan kompetensi sumber daya manusia sehingga kinerja karyawan semakin meningkat. Dengan demikian, untuk mengembangkan kompetensi sumber daya manusia tersebut perlu adanya pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap karyawan yang rendah

kompetensinya dan adanya perbaikan dalam pelaksanaan diklat tersebut dan perbaikan terhadap evaluasi pasca diklat tersebut sehingga karyawan tersebut mampu menerapkan sistem profil kompetensi yang diinginkan perusahaan. Selain hal tersebut perlu adanya penigkatan motivasi dari pimpinan dalam bekerja. Dengan adanya motivasi dari pimpinan maka karyawan akan semakin terdorong lagi untuk bekerja lebih baik lagi sehingga sikap kerja yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan perusahaan.

2. Kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang berdasarkan hasil penelitian penulis didapat jawaban responden 3 orang ( 5 %) pada kategorisangat tinggi, sebanyak 15 orang ( 25%)pada kategori tinggi, pada kategori sedang sebanyak 12 orang, pada kategori rendah responden menjawab sebanyak 12 orang(20%) , dan pada kategori sangat rendah responden yang menjawab sebanyak 14 orang ( 23,33%). Berdasarkan data, maka penulis mencoba memberikan masukan bahwa kinerja karyawan dapat ditingkatkan dengan adanya peningkatan kompetensi sumber daya manusia. Dengan peningkatan kompetensi sumber daya manusia maka akan adanya perbaikan terhadap pengetahuan, keterampilan dan juga prilaku karyawan sehingga kinerja karyawan pun menjadi lebih baik lagi jika ketiga faktor tersebut dapat ditingkatkan lagi. Selain hal itu perlu adanya perbaikan dalam sistem penilaian karya yang ada sekarang ini. Jika penilaian karya yang ada sekarang ini belum terlalu obejektif maka perlu ditingkatkan lagi. Dengan adanya sistem penilaian karya yang baik maka karyawan akan merasa pekerjaanya dihargai.

Dokumen terkait