• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pt Perkebunan Nusantara III Deli Serdang- 2 Sei Karang Galang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pt Perkebunan Nusantara III Deli Serdang- 2 Sei Karang Galang)"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(STUDI PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III DELI SERDANG- 2 SEI KARANG GALANG)

D i s u s u n Oleh

SANTI DARWINANTI 060903042

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji hanya milik Allah SWT. Penulis ungkapkan rasa syukur yang

sedalam-dalamnya kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan-Nya. Terutama

nikmat iman dan islam yang telah membuat hidup jadi lebih bermakna.KarenaNYA

juga, penulis menjadi lebih kuat dalam mengatasi segala kesulitan-kesulitan dalam

pembuatan skripsi ini. Dan tidak lupa penulis mengucapkan shalawat beriring salam

kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya dari alam yang

gelap kepada alam yang terang benderang dan penuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga

kita mendapat syafa’atnya di yaumil akhir nanti. Amin.

Skripsi ini merupakan sebuah karya tulis yang diperlukan untuk melengkapi

persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana serta sebagai wadah untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang telah diperoleh selama masa

perkuliahan.

Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya

Manusia terhadap Kinerja Karyawan di PTPN III Deli Serdang-2 Sei Karanng Galang.Sei Karang Galang).” Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk

mengetahui Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan pada Program Sarjana (S1) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(3)

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis tidak menutup diri dari kritik atau

saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak sekali dibantu oleh keluarga. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua tercinta. Terima kasih

atas doa, perhatian, kasih sayang, dukungan, dan motivasi yang telah diberikan dan

tidak dapat dibalas dengan apapun juga.. Amin Ya Rabb..Special Makasih buat

mamakku tercinta atas pengorbananmu melahirkan, membesarkan, dan merawat

anakmu ini sehingga saat ini. Mamak yang selalu mendo’akan, selalu yang selalu

overprotective dengan anak-anaknya. Padahal kami uda besar-besar, tetapi itu semua

karena mamak sanngat menyayangi kami.

Terima kasih juga kepada saudara-saudaraku tersayang, Buat Mbak ku yang

sangat baik terhadap ku , sungguh besar pengorbananmu terhadap ku. Makasih atas

semuanya dan suport yang diberikan hingga santi bisa menamatkan kuliah. Mbak kiki

memang mba yang paling baik buat aku tenang mba ntar kalau santi ada rezeki kita

keliling dunia ya..haha....Makasih juga buat Mas feri yang selalu memberikan

nasehat-nasehat walau kadang santi pusing dengarinnya tetapi itu semua untuk kebaikan.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

membantu, membimbing dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik

secara langsung maupun tidak langsung yaitu kepada:

1. Bapak Prof. DR. M. Arif Nasution, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

(4)

2. Bapak Prof. DR. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Departemen Ilmu

Administrasi Negara dan juga selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

membimbing dan mengarahkan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

3. Ibu Hj. Dra. Beti Nasution, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi

Negara.

4. Bapak Drs.Kariono, MSi selaku dosen penasehat akademik penulis yang selalu baik

hati dan tidak sombong.

5. Bapak/Ibu Staf Pengajar serta Pegawai Administrasi FISIP USU yang telah

berjasa mendidik dan membimbing penulis selama masa perkuliahan, serta

memudahkan administrasi khusunya kepada Kak Mega dan Kak Dian selaku

pegawai bagian pendidikan FISIP USU.

6. Makasih buat Bapak Syamsul Siregar yang telah membantu penulis dalam penelitian

ini, Pak Idris yang bantuin nyebarin kuesiner, Pak Surip yang baik memberikan

data-data ,Pak midi dan Pak Syamsuddin serta karyawan PT. Perkebunan Nusantara

III Deliserdanng-2 Sei karang galang lainnya yang telah membantu penulis.

7. Buat Akangku makasih ya uda bisa memahami santi dan selalu sabar menghadapi

santi yang suka moodyan ini. Maksih uda bantuin buat skripsi ini ditengah-tengah

negdate kita.he2....sungguh sangat mengesankan.

8. Buat anak-anak macava semuanya maksih....1)Ira teman seperjuangan penelitian slh

1 personil macava, teman santi online berjamaah sampe-sampe gak tidur2,komen2

status gak jls2, sering ngelakukan hal-hal aneh klu uda dgabungkan, jgnlh kita

dgabungkan bsa gak genah2lh. Tp seru klu uda be2 sm ira . pokoknya ira teman

(5)

gratisannya. Pokokoke ira plg toplh d macava....2) Buat zi teman sperjuangan dari

semeter 1, dan jg slh 1 personil detektif Qonaah, serta teman yang sllu memberikan

semangat buat santi mengerjakan skripsi ini. Zi uda kayak emak-emak marahin

anaknya saat santi uda bosan nyelesaian skripsi ini. He2... Salut buat zi yang gk

prnh berhenti menyerah. Lanjutkan perjuanganmu nak....Mkasih atas dukungannya

slama d perkuliahan. 3) Buat nia tmn sprjuangn dr smtr 1 , tmn saat mnjd dtektf

qonaah ingt g nih misi kita yg prtama dlu g bergengsi bgt.he2...., jg tmn curhat santi

dan teman yg sering nemani k pet house.thks y uda mau nganter2.Nia pokoke

maknyos...4) Buat yeni thks ya... tmn kosQ yg sm2 ngerasa haru biru d kos bulang

kita yg tercinta ini.he2....berlebihan. dy jg tmn kul .Yeni kapan kita double

tit...tit(dsensor ajlh) n ngelapak bareng lagi d bawah?? 5) Buat wira syukron ya...

tmn santi yg plg baik hati , slalu memahami santi klu uda mulai aneh n jg tmn

berbagi ilmu agama. Pokoknya wira wanita idaman semua pria...6) Buat Aida thks

y....tmn santi yg plg jago ngarang sesuka2nya. Kembangkanlh bkatmu itu da.haha...

pasti rindu nih sm aida yg sering main k kos bulang. Untuk cerita-cerita apalagi

cerita tekong-menekong.haha...7) Buat esri thnks ud jd tmn santi yg plg jrg main k

kos nih...sibuk bljr. Smangat y es membela kaum buruh.he2....8) Buat tina thanks ya

tmn santi yg plg baik hati, tidak sombong, teman santi yang paling enak kl d ajak

ngobrol apalagi kl bhs kluarga kita juga teman kuliner santi. Tina go...tina go...9)

Buat rama thanks ya uda mau main k kos jadi teman buat cerita d sini.

9. Makasih buat teman-teman magang santi fadli, rahmat , sari yang berpartispasi

mengisi magang-magang kita. Jangan sombong ya woi ntar...

10.Terima kasih kepada sahabatku Mi2, ya2n, le2s, Amel, dan sahabat kecilku wi2k

(6)

11.Makasih juga buat keluarga besar ira, ur babe, n ur mak ra, n bg ari yang

membantu dalam penelitian kita.

Semoga budi baik dan jasa yang penulis terima selama ini, hanya Allah SWT

jualah yang akan dapat membalasnya. Amin Ya Rabbal Alamiin…

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Medan, Maret 2010

Penulis

SANTI DARWINANTI

(7)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang ………...1

I.2. Perumusan Masalah...6

I.3. Tujuan Penelitian...6

I.4. Manfaat penelitian...6

I.5. Kerangka Teori...7

I.5.1 Kompetensi Sumber Daya manusia...6

I.5.1.1 Pengertian Kompetensi ... 6

I.5.1.2 Penegrtian Kompetensi Sumber Daya Manusia...11

I.5.1.3 Tujuan Kompetensi Sumber Daya Manusia...11

I.5.1.4 kategori Kompetensi Sumber Daya Manusia ...14

I.5.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kompetensi...16

I.5.2 Kinerja Karyawan...19

I.5.2.1 Pengertian kinerja...19

I.5.2.2 Pengertian Kinerja Karyawan...20

I.5.2.3 Manfaat penilaian kinerja karyawan...20

I.5.2.4 Faktor-faktor yanng mempengaruhi Kinerja Karyawan...23

(8)

I.5.3 Hubungan Kompetensi dengan Kinerja karyawan... 25

I.6 Hipotesis... 26

I.7 Definisi Konsep... 27

I.8 Definisi Operasional... 28

I.9 Sistematika penulisan... 31

BAB II METODE PENELITIAN II.1 Bentuk Penelitian... 33

II.2 Lokasi Penelitian... 33

II.3 Populasi dan Sampel... 33

II.4 Teknik Pengumpulan Data... 34

II.5 Teknik Penetuan skor... 36

II.6 Teknik Analisa Data... 37

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN III.1 Sejarah Berdirinya PT. Perkebunan Nusantara III Secara Umum...40

III.2 Visi, Misi, Logo perushaan, Strategi, Paradigma dan Tata Nilai PT.Perke bunan Nusantara III (Persero)...43

III.3 Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara III DeliSerdang-2 Sei Karanng Galang... 49

(9)

BAB IV PENYAJIAN DATA

IV.1 Identitas Responden...66

IV.2 Tabel Distribusi Jawaban Responden...70

BAB V ANALISA DATA V.1 Analisis Data...101

V.1.1 Kompetensi Sumber Daya Manusia... ..101

V.1.2 Kinerja Karyawan... ..104

V.1.3 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Terhadap Kinerja Karyawan di PT.Perkebunan Nusantara III DeliSerdang-2 Sei Karanng Galang... ..106

V.1.3.1 Pengujian Hippotesis...106

V.1.3.2 Uji Signifikan (T)... ..108

V.1.3.3 Koefisien Determinasi... ..110

V.2 Interpretasi Data...111

V.2.1 Kompetensi Sumber Daya Manusia...111

V.2.2 Kinerja Karyawan...113

(10)

BAB VI PENUTUP

VI.1 Kesimpulan...117

V.2 Saran...119

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Interpretasi Koefisien Korelasi... 38

Tabel 2 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 66

Tabel 3 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Usia... 67

Tabel 4 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan……… 68

Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Bekerja………... 69

Tabel 6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengetahuan Berkaitan Tugas dan Tanggung Jawab……… 70

Tabel 7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengetahuan Tentang Peraturan di PT.Perkebunan Nusantara III ... 71

Tabel 8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengetahuan Tentang Prosedur Kerja ... 72

Tabel 9 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengetahuan Tentang Tata Cara Dalam Mengerjakan Tugas... 73

Tabel 10 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pengetahuan Dalam Menggunakan SistemInformasi... 74

Tabel 11 Distribusi Jawaban Responden Tentanng Pengetahuan Dalam Menggunakan Peralatan-peralatan yangDisediakanPerusahaan... 75

Tabel 12 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pengetahuan Teknik-teknik Bekerja secara baik... 76

Tabel 13 Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi/Menerima Instruksi Baik Secara Lisan Maupun Tulisan... 77

(12)

Tabel 15 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keterampilan Individu Dalam

Kemampuan Berkomunikasi ke Atas Maupun ke Bawah Dalam Bentuk

Lisan... 79

Tabel 16 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keterampilan Individu dalam

Kemampuan Berkomunikasi ke Atas Maupun ke Bawah Dalam

BentukTulisan... 80

Tabel 17 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sikap Kerja

Dalam Kreativitas... 81

Tabel 18 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Semangat

Kerja Yang Tinggi... 82

Tabel 19 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sikap Kerja Tentang

Kemampuan Dalam Perencanaan/Penggorganisasian... 83

Tabel 20 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kesetiaan Yang Menyangkut

Bekerja Sesuai Instruksi... 84

Tabel 21 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kesetiaan yang Menyanngkut

Tugas-tugas yang Bukan Menjadi Tugasnya... 85

Tabel 22 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesetiaan Yang Menyangkut

Mengutamakan Kepentingan Instansi Daripada Pribadi... 86

Tabel 23 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesetiaan Yang Dapat

Dilihat Dari Prilaku Yang Ditunjukan Sehari-hari... 87

Tabel 24 Distribusi Jawaban Responden Tentang Prestasi Kerja Yang Baik Dapat

Meningkatkan Prestasi Kerja... 88

Tabel 25 Distribusi Jawaban Responden Tentang Prestasi Kerja Mengenai

(13)

Tabel 26 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kedisiplinan Dalam Menyelesaikan

Pekerjaan Tepat Waktu Sesuai Yang Ditargetkan... 90

Tabel 27 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kedisiplinan Menyangkut Masuk

Kerja Tepat Waktu... 91

Tabel 28 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kreativitas Menyangkut Ide, Gagasan,

atau Inisiatif... 92

Tabel 29 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kreativitas DalamPerencanaan Kerja

Terlebih Dahulu dan Matang... 93

Tabel 30 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kreativitas Memiliki Ide-ide Dalam

Menyelesaikan Permasalahan... 94

Tabel 31 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kreativitas Dalam Membantu

Mengatasi Permasalahan... 95

Tabel 32 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kerjasama Dalam Menyelesaikan

Pekerjaan Selalu Dibantu Oleh Rekan Sekerja... 96

Tabel 33 Disrtibusi Jawaban Responden Tentang Kerjasama Dengan Rekan Sekerja

Dalam Menyelesaikan Pekerjaan Dapat Membantu Pekerjaan... 97

Tabel 34 Distribusi Jawaban Responden Tentang Tanggung Jawab Tugas Yang

Diberikan Pimpinan... 98

Tabel 35 Distribusi Jawaban Responden Tentang Tanggung Jawab Karyawan

Terhadap Kesalahan Yang Mereka Lakukan... 99

Tabel 36 Distribusi Jawaban Responden Tentang Efektivitas dan Efisiensi... 100

Tabel 37 Rekapitulasi Jawaban Responden Berdasarkan Kompetensi sumber

daya manusia... 103

(14)

ABSTRAK

Nama : Santi Darwinanti Nim : 060903042

Departemen : Administtrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Prof. Dr.Marlon Sihombing, MA

Dalam rangka menciptakan iklim kompetensi yang tinggi di era globalisasi perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Keberhasilan sebuah organisasi harus mengacu kepada kompetensi sumber daya manusianya yang meliputi, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang berpengaruh pada terciptanya kinerja yang baik. PT. Perkebunan Nusantara III berupaya mengatasi perubahan serta pergeseran bisnis yang begitu cepat sehingga sesuai dengan visinya menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik. PT. Perkebunan Nusantara III melakukan pembaharuan salah satunya dalam bidang manajemen karyawan dimana adanya strategi inisisatif yaitu menetapkan manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi yang disebut CBHRM ( Competence Based Human Resources Management). CBHRM merupakan pendekatan manajemen sumber daya manusia berdasarkan kompetensi yang meliputi rekrutmen dan seleksi, pelatihan, penilaian kinerja, penghargaan dan sanksi serta program pensiun. Tujuan CBHRM yaitu untuk mengelola sumber daya manusia sebagai modal atau capital intelectual melalui pembangunan kompetensi untuk meningkatkan kinerja karyawan menjadi lebih optimal. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah motode penelitian korelasional dengan analisis kuantitatif, dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Dalam hal ini variabel X adalah kompetensi sumber daya manusia, dan variabel Y adalah kinerja karyawan. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang sebanyak 60 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan pengamatan (observasi).Hipotesis yang digunakan adalah kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang.

Data yang diperoleh dari 60 responden melalui penyebaran kuesioner ,kemudian dianalisis dengan koefisien korelasi product moment dan koefisien determinan, menunjukkan hasil bahwa kompetensi sumber daya manusia mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang. Pengaruhnya berada pada kategori kuat/tinggi. Hal itu terbukti dari hasil perhitungan r = 0,63. Ini berarti koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang positif antara kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan dengan signifikasi sebesar 7,955. Selanjutnya perhitungan koefisien determinan diperoleh sebesar 39,69 %. Hal ini berarti kompetensi sumber daya manusia dipengaruhi oleh kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang sebesar 39,69 %. Sisanya 60,31 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

(15)

ABSTRAK

Nama : Santi Darwinanti Nim : 060903042

Departemen : Administtrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Prof. Dr.Marlon Sihombing, MA

Dalam rangka menciptakan iklim kompetensi yang tinggi di era globalisasi perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Keberhasilan sebuah organisasi harus mengacu kepada kompetensi sumber daya manusianya yang meliputi, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang berpengaruh pada terciptanya kinerja yang baik. PT. Perkebunan Nusantara III berupaya mengatasi perubahan serta pergeseran bisnis yang begitu cepat sehingga sesuai dengan visinya menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik. PT. Perkebunan Nusantara III melakukan pembaharuan salah satunya dalam bidang manajemen karyawan dimana adanya strategi inisisatif yaitu menetapkan manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi yang disebut CBHRM ( Competence Based Human Resources Management). CBHRM merupakan pendekatan manajemen sumber daya manusia berdasarkan kompetensi yang meliputi rekrutmen dan seleksi, pelatihan, penilaian kinerja, penghargaan dan sanksi serta program pensiun. Tujuan CBHRM yaitu untuk mengelola sumber daya manusia sebagai modal atau capital intelectual melalui pembangunan kompetensi untuk meningkatkan kinerja karyawan menjadi lebih optimal. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah motode penelitian korelasional dengan analisis kuantitatif, dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Dalam hal ini variabel X adalah kompetensi sumber daya manusia, dan variabel Y adalah kinerja karyawan. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang sebanyak 60 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan pengamatan (observasi).Hipotesis yang digunakan adalah kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang.

Data yang diperoleh dari 60 responden melalui penyebaran kuesioner ,kemudian dianalisis dengan koefisien korelasi product moment dan koefisien determinan, menunjukkan hasil bahwa kompetensi sumber daya manusia mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang. Pengaruhnya berada pada kategori kuat/tinggi. Hal itu terbukti dari hasil perhitungan r = 0,63. Ini berarti koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang positif antara kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan dengan signifikasi sebesar 7,955. Selanjutnya perhitungan koefisien determinan diperoleh sebesar 39,69 %. Hal ini berarti kompetensi sumber daya manusia dipengaruhi oleh kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang sebesar 39,69 %. Sisanya 60,31 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

(16)

BAB I

PENDAHLUAN

I.1. Latar Belakang

Setiap organisasi/perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Jika

tujuan tersebut dapat dicapai maka perusahaan tersebut dapat dikatakan telah berhasil.

era perdagangan bebas yang akan dimulai pada tahun 2010 akan menimbulkan

tantangan bagi perusahaan-perusahaan untuk saling membuat keunggulan kompetitif

agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan-perusahan lainnya. Dalam rangka

menciptakan iklim kompetensi yang tinggi di segala bidang perusahaan dituntut untuk

bekerja lebih efektif dan efisien. Tingkat kompetensi yang tinggi menuntut suatu

perusahaan untuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimilikinya. Hal ini

disebabkan karena sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan

perusahaan. Sebab kesuksesan sebuah perusahaan sangat bergantung dengan sumber

daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut. Sumber daya manusia sebagai aktor

dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Sebuah perusahaan dapat berjalan dengan baik

jika didukung oleh sarana dan prasarana serta sumber daya manusia. Namun itu semua

tidak cukup membantu jika tidak didukung dengan sumber daya manusia yang

berkompetensi. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang berkompetensi

merupakan kunci utama yang perlu diperhatikan oleh sebuah perusahaan.

Menurut Amstrong (Dharma, 2005: 102) kompetensi mengacu kepada dimensi

prilaku dari sebuah peran-prilaku yang diperlukan seseorang untuk dapat melaksanakan

(17)

(1994) kompetensi mencakup karekteristik prilaku yang dapat menunjukkan perbedaan

antara mereka yang berkinerja tinggi.

Dengan mengevaluasi kompetensi yang dimiliki seseorang, kita akan dapat memprediksikan kinerja orang tersebut. Kompetensi dapat digunakan sebagai kriteria utama untuk menentukan kinerja seseorang. Perusahaan sendiri hanya akan

mempromosikan karyawan-karyawan yang memenuhi kompetensi-kompetensi yang

dibutuhkan dan dipersyaratkan oleh perusahaan. Dalam manajemen kinerja kompetensi

lebih berperan pada dimensi perilaku individu dalam menyesuaikan suatu pekerjaan

dengan baik.

Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan mendorong perusahaan ke

arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Perusahaan dituntut untuk memperoleh ,

mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkompetensi

makin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah. Dalam

melakukan perubahan perlu mendapat dukungan manajemen puncak sebagai langkah

pertama yang penting. Pemimpin harus dapat memobilisasi sebuah tim, proses

pekerjaan harus dapat dikembangkan dan proses sumber daya manusia harus menjadi

fokus utama. Perubahan dan peningkatan peran fungsi sumber daya manusia sangat

esensial untuk mendukung keberhasilan organisasi. Dalam pengelolaan sumber daya

manusia perlu menciptakan nilai atau menggunakan keahlian sumber daya manusia

yang berkaitan dengan praktek manajemen serta sasarannya cukup luas, tidak hanya

terbatas karyawan operasional semata, namun juga meliputi tingkatan manajerial. Peran

serta sumber daya manusia dalam organisasi diatur dengan adanya pemberian

wewenang dan tanggung jawab. Merumuskan wewenang dan tanggung jawab yang

(18)

disepakati oleh karyawan dengan atasan. Karyawan bersama atasan masing-masing

dapat menetapkan sasaran kerja dan standar kinerja yang harus dicapai. Kemudian

dilakukan penilaian terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam kurun waktu

tertentu.

Dalam rangka era perdagangan bebas, PT. Perkebunan Nusantara III berupaya

mengatasi perubahan serta pergeseran bisnis yang begitu cepat sehingga PT.

Perkebunan Nusantara III mampu memperoleh predikat sebagai perusahaan kelas dunia

sesuai dengan visinya menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima

dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik. Pihak manajemen PT. Perkebunan

Nusantara III telah melakukan terobosan pembaharuan salah satunya dalam bidang

manajemen karyawan dimana menggunakan modul pengembangan kompetensi

organisasi (competence building ) yang meliputi penegembangan faktor keunggulan dan

manajemen berbasis pengetahuan. Selain itu adanya strategi inisisatif yang sudah

dicanangkan PT. Perkebunan Nusantara III yaitu menetapkan manajemen sumber daya

manusia berbasis kompetensi yang populer disebut CBHRM ( Competence Based

Human Resources Management). CBHRM merupakan salah satu pendekatan

manajemen sumber daya manusia berdasarkan kompetensi yang meliputi rekrutmen dan

seleksi, pelatihan, penilaian kinerja, penghargaan dan sanksi serta program pensiun.

Tujuan CBHRM yaitu untuk mengelola sumber daya manusia sebagai modal atau

capital intelectual melalui pembangunan kompetensi. Perusahaan perlu mengembangkan model kompetensi yang berintegrasi dengan tolok ukur penilaian

kinerja yang dapat dijadikan dasar pengembangan sumber daya manusia. Dalam

lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, maka perusahaan dituntut untuk

(19)

sumber daya manusia. Mengelola sumber daya manusia di organisasi perusahaan

dengan berbagai ragam sifat, sikap dan kemampuan manusia agar mereka dapat bekerja

menuju satu tujuan yang direncanakan perusahaan. Sumber daya manusia sebagai

pelaku organisasi mempunyai perbedaan dalam sikap (attitude) dan pengalaman

(experimen) . CBHRM yang dikembangkan PT. Perkebunan Nusantara III dalam

rangka mengatasi permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada karyawan,

misalnya kurangnya keidsiplinan, kurangnya pengetahuan terkait pekerjaan dalam

bidangnya, kurangnya motivasi, kurang mengetahui wewenang dan tanggung jawabnya,

kurangnya inovasi, dan sebagainya. Selain hal itu, belum sepenuhnya terlaksana

perbaikan dari hasil evaluasi pasca diklat dan sistem penilaian karya. Dengan demikian,

maka pihak mnajemen PT. Perkebunan Nusantara III membuat strategi dengan cara

membangun manajemen sumber daya manusia yang berdasarkan kompetensi untuk

meningkatkan kinerja karyawan menjadi lebih optimal lagi. PT. Perkebunan Nusantara

III menggunakan sistem profil kompetensi jabatan (job competency profile) dan kamus

kompetensi khusus (hard competency profile ). Di dalam profil kompetensi jabatan

tersebut dibagi atas kompetensi bisnis, kompetensi produksi perkebunan, dan

kompetensi fungsional perkebunan. Kompetensi karyawan pada PT. Perkebunan

Nusantara III diukur melalui penilaian karya dan evaluasi pasca diklat yang dilakukan

oleh pimpinan masing-masing. Kemudian hasil dari penilaian tersebut akan digunakan

sebagai masukan untuk memperbaiki kinerja karyawan pada masa yang akan datang.

Peningkatan kinerja karyawan secara perorangan akan mendorong kinerja

sumber daya manusia secara keseluruhan di PT. Perkebunan Nusantara III. Kemudian

akan direkflesikan dalam kenaikan produktivitas. Dengan demikian penilaian kinerja

(20)

yang tepat terhadap perubahan perilaku kearah peningkatan produktivitas kinerja yang

diharapkan sehingga tidak dapat dipisahkan dengan perusahaan. Partisipasi dari tiap

manajemen yang berupa pengarahan, dukungan sumber daya seperti, memberikan

peralatan yang memadai sebagai sarana untuk memudahkan pencapaian tujuan yang

ingin dicapai dalam pendampingan, bimbingan, pelatihan serta pengembangan akan

lebih mempermudah penilaian kinerja yang objektif. Faktor penilaian objektif

memfokuskan pada fakta yang bersifat nyata dan hasilnya dapat dapat diukur,misalnya

kuantitas, kualitas, kehadiran dan sebagainya. Sedangkan faktor-faktor subjektif

cenderung berupa opini seperti menyerupai sikap, kepribadian, penyesuaian diri dan

sebagainya. Dengan pertimbangan faktor-faktor tersebut diatas maka dalam penilaian

kinerja harus benar-benar objektif yaitu dengan mengukur kinerja karyawan yang

sesungguhnya atau mengevaluasi perilaku yang mencerminkan keberhasilan

pelaksanaan pekerjaan. Penilaian kinerja yang obyektif akan memberikan feed back

yang tepat terhadap perubahan perilaku ke arah peningkatan produktivitas kinerja yang

diharapkan oleh PT. Perkebunan Nusantara III .

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti merasa tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja

karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III. Untuk membatasi ruang lingkup penelitian,

peneliti hanya melakukan penelitian pada Distrik PT. Perkebunan Nusantara III yaitu di

Sei Karang Galang. Dengan melihat kompetensi sumber daya manusia melalui program

sistem penilaian karya di PT. Perkebunan Nusantara III Deli Serdang-2. Oleh Karena itu

penulis tertarik membuat judul ”Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia

(21)

I.2. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka

dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : “Adakah Pengaruh

Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan di PTPN III Deli Serdang-2 Sei Karanng Galang.Sei Karang Galang?”

I.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui kompetensi sumber daya manusia di PT.Perkebunan

Nusantara III Deli Serdang Sei Karang Galang.

b. Untuk mengetahui kinerja karyawan di PT.Perkebunan Nusantara III Deli

Serdang Sei Karang Galang.

c. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja

karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Deli Serdang Sei Karang Galang.

I.4. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah:

a. Secara subjektif, penelitian ini bermanfaat untuk melatih, meningkatkan, dan

mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah, sistematis, dan metodologi

penulis dalam menyusun suatu wacana baru dalam memperkaya khazanah ilmu

pengetahuan.

b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

instansi terkait dan masyarakat khususnya di tempat penelitian ini dilaksanakan

(22)

c. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik

secara langsung maupun tidak langsung bagi perpustakaan Departemen Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan bagi kalangan

penulis lain yang ingin meneliti hal yang sama.

1.5. Kerangka teori

1.5.1. Kompetensi Sumber Daya Manusia I.5.1.1 Pengertian Kompetensi

Kompetensi didefinisikan sebagai dimensi prilaku yang meletar belakangi

kinerja kompeten, sehingga sering disebut sebagai kompetensi prilaku. Hal itu

dikarenakan definisi kompetensi ini dimaksudkan untuk menjabarkan prilaku yang

membuat seseorang menjalankan perannya dengan baik (Sunarto, 2005:81). Suatu

kompetensi terdiri atas keahlian, pengetahuan dan sikap; namun dalam penerapannya

secara konsisten, keahlian, dan penegetahuan tersebut harus sesuai dengan standar

kinerja yang dipersyaratkan dalam pekerjaan (Franscesco, 2003: 140). Untuk lebih

jelasnya berikut pengertian kompetensi:

Menurut Boyatzis dalam Hutapea dan Nurianna (2008:4), kompetensi

didefiniskan sebagai kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang

tersebut mampu memenuhi apa yang disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi

sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang diharapkan.

Menurut Wibowo (2007: 86) Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk

melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaaan atau tugas yang dilandasi atas

keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh

(23)

Menurut Spenser&spenser dalam Hutapea dan Nurianna (2009: 5) kompetensi

adalah karekteristik dasar seseorang yang ada hubungan sebab akibat dengan prestasi

kerja yang luar biasa atau dengan efektivitas kerja.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah

kemampuan yang dimiliki sesorang yang menjadi krekteristiknya untuk dapat

melaksanakan tugas yang sesuai dengan standar yang ditentukan yang dilandasi

pengetahuan dan keterampilan serta prilaku yang membuat seseornag menjalankan

peranya dengan baik.

Kompetensi teknis (Technical competency) maupun kompetensi perilaku

(behavioral competncy) sebaenarnya memiliki tujuan yang sama yaitu membentuk

orang mampu melakukan suatu pekerjaan dengan prestasi yang luar biasa. Hal Ini

berarti orang yang berkompetensi adalah orang yang memiliki prestasi lebih baik

daripada rekan-rekan kerjanya, mampu berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan

lingkungan kerja, mampu menghadapi tantangan kerja dan memiliki konsistensi dalam

berprestasi.

Menurut Spenser & Spenser (1994) dalam Hutapea dan Nurianna (2009: 29) ,

ada tiga komponen utama pembentuk kompetensi, yaitu: pengetahuan yang dimiliki

seseorang, keterampilan dan prilaku individu, yang mana ketiga komponen tersebut

dipengaruhi oleh konsep diri, sifat bawaan diri (trait), dan motif.

1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan informasi yang dimiliki oleh seseorang dalam bidang

spesifik. Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks namun

(24)

2. Keterampilan

Keterampilan merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan suatu

aktivitas atau pekerjaan. Keterampilan lebih sukar dimiliki daripada

pengetahuan. Namun, seseorang yang memiliki keterampilan dengan sendirinya

sudah memiliki pengetahuan atas pekerjaan yang mereka lakukan.

3. Konsep Diri.

Konsep diri ( self-concept ) merupakan sikap atau nilai individu. Konsep diri

dipengaruhi oleh nilai-nilai yanng dimiliki oleh seseorang yang diperolehnya

sejak kecil hingga saat tertentu. Konsep diri menunjukkan bahwa seseorang

melihat dirinya sendiri atau sesuatu. Konsep diri mempengaruhi etika, cara

pandang atau pengertian sseorang tentang sesuatu.

4. Ciri Diri

Ciri diri ( trait) karekter bawaan diri, misalnya reaksi yang konsisten terhadap

sesuatu. Ciri diri ini merupakan karekteristik fisik, kognitif, dan sosial yang

melekat secara permanen pada diri seseorang.

5. Motif

Motif adalah sesuatu yang dipikirkan atau diinginkan seseorang secara

konsisten, yang dapat menghasilkan perbuatan. Kebutuhan, keinginan, dan

perhatian yang biasanya terjadi tanpa disadari ini akan mempengaruhi pemikiran

seseorang untuk mencapai sasaran kerjanya sehingga pada akhirnya akan

(25)

Komponen utama kompetensi pengetahuan dan keterampilan memiliki ciri-ciri

yang berbeda dai ketiga komponen utama komponen utama kompetensi lainnya, yaitu

konsep diri, ciri-ciri, dan motif. Berikut ini diterangkan ciri-ciri kedua kelompok

komponen utama kompetensi tersebut (Hutapea dan Nurianna 2008: 31).

Ciri-ciri pengetahuan dan keterampilan, yaitu:

1. Penegetahuan dan keterampilan lebih cendrung mempengaruhi kompetensi teknis (technical competency).

2. Pengetahuan dan keterampilan lebih mudah terlihat.

3. Pengetahuan dan lebih mudah dimiliki oleh seseorang, biasanya dapat diperoleh hanya dengan mendengar atau melihat.

4. Keterampilan merupakan komponen utama kedua yang mudah dimiliki oleh individu, yang harus dapat dibuktikan kepemilikannya dengan menunjukkan kemampuannya dalam melakukan pekerjaan.

5. Pengetahuan dan keterampilan relatif lebih mudah dikembangkan.

Ciri-ciri konsep diri, ciri diri, dan motif, di antara yaitu:

1. Konsep diri, ciri diri, dan motif lebih cendrung mempengaruhi kompetensi prilaku (behavioral competency).

2. Konsep diri, ciri diri, dan motif lebih sukar dilihat.

3. Konsep diri, ciri diri, dan motif lebih sukar dikembangkan.

I.5.1.2 Pengertian Kompetensi Sumber Daya Manusia

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2009:40) kompetensi sumber daya

manusia adalah kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan,

kemapuan dan karekteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap

kinerjanya.

Menurut Perrin (1990) dalam Anwar (2009: 40) kompetensi sumber daya

manusia menurut hasil kajiannya yaitu:

1. Memiliki kemampuan komputer (Eksekutif lini).

2. Memiliki pengetahuan yang luas tentang visi.

(26)

4. Memiliki kemapuan memberikan pendidikan tentang sumber daya manusia.

Dari dua pengertian di atas,maka kompetensi sumber daya manusia adalah

kemampuan yang dimiliki seseorang yang berhubunngan dengan pengetahuan dan

keterampilan dan karekteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung

terhadap kinerjanya yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

I.5.1.3 Tujuan Kompetensi Sumber Daya Manusia

Penggunaan kompetensi dalam organisasi atau perusahaan pada umumnya

adalah untuk tujuan sebagai berikut (Hutapea dan Nurianna, 2008: 16-19):

1. Pembentukan pekerjaan ( job design )

Kompetensi teknis dapat digunakan untuk menggambarkan fungsi, peran, dan

tanggung jawab pekerjaan di suatu organisasi. Besarnya fungsi, peran, dan

tanggung jawab tersebut tergantung dari tujuan perusahaan, besar kecilnya

perusahaan, tingkat (level pekerjaan dalam organisasi serta jenis usaha.

Sedangkan kompetensi prilaku digunakan untuk menggambarkan tuntutan

pekerjaan atas prilaku pemangku jabatan agar dapat melaksanakan pekerjaan

tersebut dengan prestasi luar biasa.

2. Evaluasi pekerjaan (job evaluation)

Kompetensi dapat dijadikan salah satu faktor pembobot pekerjaan, yang

digunakan untuk mengevaluasi pekerjaan. Pengetahuan dan keterampilan yang

dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan serta tantangan pekerjaan merupakan

(27)

pekerjaan. Penegetahuan dan keterampilan tersebut adalah komponen dasar

pembentuk kompetensi.

3. Rekrutmen dan seleksi ( recruitment and selection )

Pemebentukan organisasi biasanya diikuti dengan pembentukan pekerjaan serta

penetuan persyaratan/ kualifikasi orang yang layak melaksanakan pekerjaan

tersebut. Kompetensi dapat digunakan sebagai salah satu komponen dalam

persyaratan jabatan, yang kemudian dijadikan pedoman untuk menyeleksi calon

karyawan yang akan menduduki jabatan atau melaksanakan pekerjaan tersebut.

Untuk mengetahui kompetensi yang dimilliki calon karyawan, pewawancara

harus menggunakan metode wawancara yang dapat dipelajari terlebih dahulu

melalui pelatihan.

4. Pemebentukan dan Pengembangan organisasi (organization design and

development)

Organisasi yang kukuh adalah organisasi yang mempunyai kerangka fondasi

yang kuat. Kekuatan kerangka dan fondasi ditentukan oleh kemampuan teknis,

nilai atau budaya organisasi serta semangat kerja atau motivasi orang-orang

yang bekerja dalam organisasi. Semua itu harus didasari oleh visi dan misi

organisasi. Kompetensi dapat menjadi fondasi yang kuat untuk pembentukan

dan pengembangan organisasi kearah organisasi yang produktif dan kreatif

apabila semua orang ke arah organisasi yang produktif dan kreatif apabila semua

(28)

5. Membentuk dan memperkuat nilai dan budaya perusahaan ( company culture)

Peran kompetensi prilaku sangat diperlukan untuk membentuk dan

mengembangkan nilai budaya perusahaan (culture) ke arah budaya kerja yang

produktif. Pembentukan nilai-nilai produktif dalam organisasi akan mudah

tercapai apabila pemilihan nilai-nilai budaya perusahaan sesuai dengan

kompetensi inti perusahaan.

.

6. Pembelajaran organisasi (organisation learning)

Peran kompetensi bukan hanya untuk menambah pengetahuan dan keterampilan,

melainkan juga untuk membentuk karekter pembelajaran yang akan menopang

proses pembelajaran yang berkesinambungan.

7. Manajemen karier dan penilaian potensi karyawan (career mangement &

employee’s assessment )

Kerangka dan tindakan kompetensi dapat digunakan untuk membantu

perusahaan atau organisasi menciptakan pengembangan ruang karier bagi

karyawaan serta membantu karyawan untuk mencapai jenjang karier yang sesuai

dengan potensi yang dimiliki. Melalui assessment centre ( pusat penilaian

potensi karyawan ), penggunaan kompetensi dapat mendorong penegembangan

karier yang lebih terpola dan sejalan dengan kebutuhan perusahaan.

8. Sistem imbal jasa ( reward system)

Sistem imbal jasa akan memperkuat dan diperkuat oleh kerangka pekerjaan yang

(29)

dengan pencapaian kompetensi individu akan mendukung pelaksanaan sistem

kompetensi individu akan mendukung pelaksanaan sistem kompetensi yang

digunakan oleh perusahaan secara keseluruhan. Sebaliknya, sistem kompetensi

yang baik akan membantu mengefektifkan sistem imbal jasa yang berlaku dalam

perusahaan

I.5.1.4 Kategori Kompetensi

Menurut Michael Zwell memberikan lima kategori kompetensi, antara lain yaitu:

1. Task achievement merupakan kategori kompetensi yang berhubungan dengan kinerja baik. Komptensi yang berkaitan dengan task achievement ditunjukkan

oleh; orientasi padaa hasil, mengelola kinerja, efisiensi produksi, fleksibilitas,

inovasi, peduli pada kualitas, perbaikan berkelanjutan, dan keahlian teknis.

2. Relationship merupakan kategori kompetensi yang berhubungan dengan kompetensi dan bekerja dengan baik dengan orang lain dan memuaskan

kebutuhannya. Kompetensi yang berhubungan dengan relationship meliputi;

kerjasama, orientasi pada pelayanan, kepentingan antarpribadi, kecerdasan

organisasional, membanngun hubungan, penyelesaian konflik, perhatian pada

komunikasi dan sensitivitas budaya.

3. Personal attribute merupakan kompetensi instrnisik individu dan

menghubungkan bagaimana orang berpikir, merasa, belajar, dan berkembang.

(30)

pengembangan diri, ketegasan, kualitas keputusan, manajemen stres, berpikir

analistis, dan berpikir konseptual.

4. Managerial merupakan kompetensi yang secara spesipik berkaitan dengan pengelolaan, pengawasan dan pengembangan orang. Kompetensi manajerial

berupa; motivasi, memberdayakan, mengembangkan orang lain.

5. Leadership merupakan kompetensi yang berhubungan dengan memimpin organisasi dan orang untuk mencapai mkasud, visi, dan tujuan organisasi.

Kompetensi berkaiatan dengan leadership meliputi; kepemimpinan visioner,

berpikir strategis, orientasi kewirausahaan, manajemn perubahan, membangun

komitmen organisasional, membangun fokus dan maksud, dasar-dasar dan

nilai-nilai (Wibowo, 2008:93-94)

I.5.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi

Menurut Micahel Zwell (2008:56-58) ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kecakapan kompetensi seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi

kompetensi antara lain sebagai berikut:

1. Keyakinan dan nilai-nilai

Keyakinan orang tentang dirinya maupun terhadap orang lain akan sangat

mempengaruhi prilaku. Apabila orang percaya bahwa mereka tidak kreatif dan

inovatif, mereka tidak akan berusaha berpikir tentang cara baru atau berbeda

(31)

tentang dirinya maupun terhadap orang lain dan menunjukkan ciri yang berpikir

ke depan.

2. Keterampilan

Keterampialan memainkan peranan pada kompetensi. Berbicara di depan umum

merupakan keterampilan yang dapat dipelajari, dipraktekkan, dan diperbaiki.

Keterampilan menulis, individu akan meningkat kecakapannya dalam

kompetensi tentang perhatian terhadap komunikasi. Pengembangan keterampilan

yang secara spesifik berkaitan dengan kompetensi dapat berdampak baik pada

budaya organisasi dan kompetensi individual.

3. Pengalaman

Keahlian dari banyak kompetensi memerlukan pengalaman mengorganisasikan

orang, komunikasi di hadapan kelompok, menyelesaikan masalah, dan

sebagainnya. Orang yang tidak pernah berhubungan dengan organisasi besar dan

kompleks tidak mungkin mengembangkan kecerdaasan organisaional untuk

memahami dinamika kekuasaan dan pengaruh dalam lingkungan.

4. Karekteristik kepribadian

Dalam kepribadian termasuk banyak faktor yang diantaranya sulit untuk

berubah. Akan tetapi, kepribadian bukannya sesuatu yang tidak dapat berubah.

Kepribadian sesorang dapat berubah sepanjang waktu. Orang merespon dan

berinteraksi dengan kekuatan dan lingkungan sekitarnya. Kepribadian dapat

(32)

termasuk dalam penyelesaian konflik, menunjukkan kepedulian interpersonal,

kemampuan bekerja dalam tim, memberikan pengaruh dan dapat membangun

hubungan yang baik.

5. Motivasi

Motivasi merupakan faktor dalam kompetensi yang dapat berubah. Dengan

memberikan dorongan, apresiasi terhadap pekerjaan bawahan, dengan

memberikan pengakuan dan perhatian individual dari atasan dapat mempunyai

pengaruh positif terhadap motivasi bawahan. Jika seorang manajer dapat

mendorong motivasi pribadi seorang pekerja, kemudian menyelaraskan dengan

kebutuhan bisnis, maka akan sering ditemukan peningkatan penguasaan dalam

sejumlah kompetensi yang mempengaruhi kinerja. Kompetensi menyebabkan

orientasi pada hasil, kemampuan mempengaruhi orang lain, meningkatkan

inisiatif. Peningkatan kompetensi akan menigkatkan kinerja bawahan dan

kontribusinya pada organisasi akan meningkat.

6. Isu emosional

Hamabatan emosional dapat membatasi penguasaan kompetensi. Adanya rasa

takut membuat kesalahan,rasa malu, merasa tidak disukai atau tidak menjadi

bagian, semuanya cendrung membatasi motivasi dan inisiatif. Perasaan tentang

kewenangan dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi dan meyelesaikan

(33)

7. Kemampuan intelektual

Kompetensi bergantung pada pemikiran kognitif seperti pemikiran konseptual

dan pemikiran analitis. Faktor pengalaman dapat meningkatkan kecakapan

dalam kompetensi.

8. Budaya organisasi

Budaya organisasi mempengaruhi kompetensi sumber daya manusia dalam

kegiatan sebagai berikut:

a. Praktik rekrutmen dan seleksi karyawan, untuk mempertimbangkan siapa

di anatara pekerja yanng dimasukkan dalam organisasi dan tingkat

keahliannya.

b. Sistem penghargaan dapat mengkomunikasikan pada pekerja bagaimana

organisasi menghargai kompetensi.

c. Praktik pengambilan keputusan mempengaruhi kompetensi dalam

memberdayakan orang lain, inisiatif, dan memotivasi orang lain.

d. Filosofi organisasi-misi, visi dan nilai-nilai berhubungan dengan

kompetensi.

e. Kebiasaan dan memberi prosedur memberi informasi kepada pekerja

berapa banyak kompetensi yang diharapkan.

f. Komitmen pada pelatihan dan pengembangan mengkomunikasikan pada

pekerja tentang pentingnya kompetensi tentang pembangunan

berkelanjutan. Proses organisasional yang mengembangkan pemimpin

(34)

I.5.2 Kinerja Karyawan I.5.2.1 Pengertian Kinerja

Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan

pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun sebenarnya

kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja. Tetapi termasuk

bagaimana proses kerja berlangsung. Untuk lebih jelasnya, akan dikemukakan beberapa

pengertian kinerja. Berikkut ini pengertian kinerja menurut beberapa ahli:

Menurut Sedarmayanti ( 2003:147) menyatakan kinerja dapat disimpulkan

sebagai berikut: ”performance” adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang

atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenag dan tanggung

jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara

legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Menurut Prawiro (Tika, 2006: 121) medefinisikan kinerja adalah hasil kerja

yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam

rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

Menurut Pamungkas (Tjandra dkk, 2005:38) bahwa yang dimaksud dengan kinerja adalah penampilan cara-cara untuk menghasilkan sesuatu hasil yang diperoleh dengan aktivitas yang daicapai dengan suatu unjuk kerja. Dengan demikian dari konsep yang ditawarkan tersebut dapat dipahami bahwa kinerja adalah konsep utama organisasi yang menunjukkan seberapa jauh tingkat kemempuan pelaksanaan-pelaksanaan tugas-tugas organisasi dalam rangka pencapaian tujuan.

I.5.2.2 Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja)

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

(35)

Bambang Kusriyanto mengemukakan bahwa definisi kinerja karyawan adalah

perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu

(lazimnya per jam).

Faustino Cardosa Gomes mengemukakan definisi kinerja sebagai ungkapan

seperti output, efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas.

(Mangkunegara , 2009:9).

I.5.2.3 Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut Rivai ( 2005:55 ) manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah

agar mereka menegetahui manfaat yang dapat mereka harapkan. Pihak-pihak yang

berkepentingan dalam penilaian adalah bagi orang yang dinilai / karyawan, bagi penilai

/ supervisor / manajer, dan bagi perusahaan / organisasi. Manfaat penilaian kinerja

karyawan antara lain:

1. Bagi orang yang dinilai ( karyawan )

a. Meningkatkan motivasi.

b. Meningkatkan kepuasan kerja.

c. Adanya kejelasan standar hasil yang diharapkan.

d. Umpan balik dari kinerja lalu yang akurat dan konstruktif.

e. Pengembangan perencanaan untuk meningkatkan kinerja dengan

membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan semaksimal mungkin.

f. Adanya kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan pekerjaan dan

bagaimana mereka dapat mengatasinya.

(36)

h. Kesempatan untuk mendiskusikan cita-cita dan bimbingan apapun,

dorongan / pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi cita-cita karyawan.

i. Meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif dengan atasan.

2. Bagi penilai ( Supervisor / manajer )

a. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecendrungan

kinerja karyawan untuk memperbaiki manajemen selanjutnya.

b. Kesempatan untuk mengembangkan suatu pandangan umum tentang

pekerjaan individu dan departemen yang lengkap.

c. Memberikan peluang un tuk mengembangkan sistem pengawasan baik

untuk pekerjaan manajer sendiri, maupun pekerjaan dari bawahannya.

d. Identifikasi gagasan untuk peningkatan tata nilai pribadi.

e. Peningkatan kepuasan kerja.

f. Pemahaman yang lebih baik terhadap karyawan tentang rasa takut, rasa

grogi, harapan dan aspirasi mereka.

g. Meningkatkan kepuasan kerja baik dari para manajer maupun dari

karyawan.

h. Kesempatan untuk menjelaskan tujuan dan prioritas penilaian dengan

memberikan pandangan yang lebih baik terhadap bagaimana mereka

dapat memeberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan /

organisasi.

i. Meningkatkan rasa harga diri ytanng kuat antara manajer dan karyawan

karena telah berhasil mendekatkan ide karyawan dengan ide para

(37)

j. Sebagai media untuk mengurangi kesenjangan antara sasaran individu

denngan sasaran kelompok/ sasaran departemen sumber daya manusia/

sasaran perusahaan / organisasi.

k. Kesempatan bagi para manajer untuk menjelaskan kepada karyawan apa

yang sebenarnya diinginkan oleh perusahaan / organisasisehingga para

karyawan dapat mengukur dirinya, menempatkan dirinya.

l. Sebagai media untuk meningkatkan motivasi karyawan dengan lebih

memusatkan perhatian kepada mereka secara pribadi.

m. Kesempatan berharga bagi pmpinan agar dapat menilai kembali apa

yang telah dilakukan sehingga ada kemungkinan merivisi target /

menyusun prioritas baru.

n. Bisa mengidentifikasikan kesempatan untuk rotasi / perubahan tugas

karyawan.

3. Bagi perusahaan / organisasi

a. Perbaikan seluruh unit-unit yang ada dalam perusahaan / organisasi.

Meningkatkan pandsangan secara luas menyangkut tugas yang

dilakukan oleh masing-masing karyawan.

b.Meningkatkan kualitas komunikasi.

c. Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan.

d.Peningkatan pengawasan dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh

karyawan.

e. Harapan dan pandangan jangka panjang dapat dikembangkan.

(38)

’I.5.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Karyawan

Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja menurut A.Dale Timple dalam

Mangkunegara ( 2009: 15) yaitu:

1. Faktor internal (disposisional) yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat

seseorang. Misalnya, kinerja seseorang baik disebabkan karena mempunyai

kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan seseorang

mempunyai kinerja jelek disebabkan orang tersebut mempunyai kemampuan

rendah dan orang tersebut tidak memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki

kemampuannya.

2. Faktor Eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang

berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan

kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi.

I.5.2.5 Unsur-unsur Penilaian Kinerja Karyawan.

Dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, pimpinan melakukan

tugasnya dibantu oleh pimpinan lain bersama dengan pegawai mereka. Keberhasilan

pimpinan melaksanakan tugasnya akan dipengaruhi oleh kontribusi pihak lain. Artinya

kinerja pimpinan akan dipengaruhi oleh kinerja pegawai. Jika kinerja pegawai baik akan

mempengaruhi kinerja pimpinan selanjutnya kinerja organisasi. Untuk mengetahui

kinerja organisasi itu perlu dilakukan pengukuran(Sinammbela, 2008: 137 )

Menurut Hasibuan ( 2002: 56) kinerja karyawan dapat dikatakan baik atau dapat

dinilai dari beberapa hal, yaitu:

(39)

Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan

tanggungjawabnya dalam organisasi.

2. Prestasi Kerja.

Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas dapat menjadi

tolak ukur kinerja.

3. Kedisiplinan

Kedisiplinan karyawan dalam mematuhi peratura-peraturan yang ada dan

melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya dapat menjadi tolak ukur

kinerja.

4. Kreativitas

Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan mengeluarkan

potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja

lebiih berdaya guna dan berhasil.

5. Kerjasama

Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja sama dengan

karyawan lain sehingga hasil pekerjaanya akan semakin baik.

6. Kecakapan

Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan

kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kinerja.

7. Tanggung Jawab

Kinerja karyawan juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam

mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya.

(40)

Pekerjaan yang dilakukan karyawan harus berjalan secara efeketif dan /efisien

agar dapat mencapai hasil kerja yang maksimal.

1.5.3 Hubungan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja karyawan

Konsep dasar kompetensi bertitik tolak dari konsep individu yang bertujuan

untuk mengidentifikasi, memperoleh, dan mengembangkan kemampuan individu agar

dapat bekerja dengan prestasi yang luar biasa. Oleh sebab itu, kemampuan organisasi

tergantung dari kemampuan individu-individu yang bekerja dalam organisasi. Sumber

daya manusia merupakan faktor penentu organisasi/perusahaan. Organisasi dapat

berprestasi unggul apabila sumber daya manusia bekerja dengan memberikan kontribusi

maksimal kepada organisasi sesuai dengan tugas dan kemampuannya (Hutapea dan

Nurianna, 2008: 64). Kinerja suatu perusahaan/organisasi ditentukan oleh sumber daya

yang ada. Jika sumber daya manusianya memiliki kompetensi maka kinerjanya juga

baik, sebab kompetensi menyebabkan orientasi bekerja seseorang pada hasil,

kemampuan mempengaruhi orang lain, meningkatnya inisiatif, dan sebagainya.

Peningkatan kompetensi akan meningkatkan kinerja bwahan dan kontribusinya pada

perusahaan pun menjadi meningkat.(Wibowo, 2007: 105).

Maka kompetensi menjadi aspek yang menentukan keberhasilan

organisasi/perusahaan. Dengan kompetensi yang tinggi yang dimiliki oleh sumber daya

manusia yang dimiliki oleh organisasi/perusahaan tentu hal ini akan menetukan kualitas

sumber daya manusia yang pada akhirnya menetukan kualitas kompetitif perusahaan itu.

Dengan demikian jika sumber daya manusia berbasis kompetensi maka akan

(41)

I.6 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan

data (Sugiyono, 2005:70).

Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai

berikut :

1. Hipotesis Alternatif ( Ha )

”Terdapat pengaruh antara kompetensi sumber daya manusia terhadap

kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Deli Serdang -2 Sei

Karang Galang”

2. Hipotesis Nihil ( Ho)

”Tidak Terdapat pengaruh antara kompetensi sumber daya manusia terhadap

kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Deli Serdang-2 Sei

Karang Galang” .

I.7 Definisi Konsep

Menurut Singarimbun (1995 : 33 ), konsep merupakan istilah dan definisi yang

digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau

(42)

mendapatkan pembatasan yang jelas dari setiap konsep yang diteliti. Dengan demikian ,

penulis memberikan batasan masing-masing konsep yang digunakan.

Berdasarkan judul tersebut , dapat dikemukakan konsep dari penelitian ini

yaitu:

1. Kompetensi sumber daya manusia adalah kemampuan yang dimiliki

seseorang yang berhubunngan dengan pengetahuan dan keterampilan dan

karekteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap

kinerjanya yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya.

I.8 Definisi Operasional

Menurut Singarimbun (1995:46), definisi operasional adalah unsur-unsur

penelitian yang memberitahukan bagaimana mengukur suatu variabel, sehingga dengan

pengukuran ini dapat diketahui indikator apa saja sebagai pendukung untuk dianalisis

dari variabel-variabel tersebut.

Definisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah dirumuskan

dalam bentuk indikator-indikator agar lebih memudahkan dalm operasionalisasi dari

(43)

Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia ( X ), indikatornya adalah:

1. Pengetahuan yang berkaitan Pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan yang

meliputi:

a. Mengetahui dan memahami pengetahuan di bidangnya masing-masing yang

menyangkut tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja.

b. Mengetahui pengetahuan yang berhubungan dengan peraturan , prosedur, teknik

yang baru di dalam perusahaan.

c. Mengetahui bagaimana menggunakan informasi, peralatan, dan teknik dengan

tepat dan benar.

2. Keterampilan individu meliput

a. Kemampuan dalam berkomunikasi dengan jelas baik dalam bentuk lisan .

b. Kemampuan dalam berkomunikasi dengan jelas dalam bentuk tulisan.

3. Sikap Kerja meliputi:

a. Memiliki kemampuan dalam berkreativitas dalam bekerja

b. Adanya semangat kerja yang tinggi

c. memiliki kemampuan dalam perencanaan/penggorganisasian

3. Variabel Kinerja Karyawan ( Y ), indikatornya adalah (Menurut Hasibuan ,

2002: 56)):

(44)

Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan

tanggung jawabnya dalam organisasi.

2. Prestasi Kerja.

Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas dapat

menjadi tolak ukur kinerja.

3. Kedisiplinan

Kedisiplinan karyawan dalam mematuhi peratura-peraturan yang ada dan

melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya dapat menjadi tolak

ukur kinerja.

4. Kreativitas

Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan

mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya

sehingga bekerja lebiih berdaya guna dan berhasil.

5. Kerjasama

Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja sama

dengan karyawan lain sehingga hasil pekerjaanya akan semakin baik.

6. Kecakapan

Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah

dibebankan kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan

kinerja.

7. Tanggung Jawab

Kinerja karyawan juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam

(45)

6. Efektivitas dan Efisiensi

Pekerjaan yang dilakukan karyawan harus berjalan secara efeketif dan /efisien

agar dapat mencapai hasil kerja yang maksimal.

1.9Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori , hipotesis, definisi konsep,

definisi operasional, dan sistematika penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik penentuan skor dan teknik

analisa data yang digunakan dalam penelitian.

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik lokasi

penelitian berupa sejarah singkat, visi dan misi, dan struktur organisasi.

BAB IV PENYAJIAN DATA

Bab ini memuat penyajian data yang dilakukan dengan menguraikan

hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan menganalisanya

(46)

BAB V ANALISA DATA

Bab ini memuat pembahasan atau interpretasi dari data-data yang

disajikan pada bab-bab sebelumnya.

BAB VI PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dari hasil-hasil penelitian yang telah

dilakukandan saran-saran yang dianggap penting bagi pihak yang

(47)

BAB II

METODE PENELITIAN

II.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk

mencari pengaruh antara variabel independen (X) dengan variabel dependen(Y) yang

menggunakan rumus stastistik. Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan

fenomena yang ada berdasarkan data dan fakta yang diperoleh di lapangan.

II.2 Lokasi Penelitian

Adapaun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah PTPN III Deli Serdang Sei

Karang Galang.

II.3 Populasi dan Sampel II.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2005 :90), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek /subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

II.3.2 Sampel

Menurut Singarimbun (1995 : 152 ), sampel diartikan sabagai bagian dari

populasi yang menjadi sumber data sebenarnya, dengan kata lain sampel adalah bagian

dari populasi. Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai representatif dari seluruh

(48)

penelitian ini peneliti menggunkan teknik penarikan sampel berdasarkan rumus Solvin

(Bungin, 2005: 105) yaitu :

n= N

N(d)2+1

keterangan :

n : Jumlah sampel yang dicari

N : Jumlah populasi

d : Nilai presisi (Derajat Kesalahan penarikan sampel 10% dan tingkat kepercayaan

90%

Dalam penelitian ini, Seluruh karyawan yang ada pada PTPN III Sei Karang

Galang berjumlah 250 orang. Maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu:

n= 71 orang.

II.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi dan keterangan-keterangan lain yang

diperlukan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Teknik pengmpulan data primer, yaitu teknik pengumpulan data yang

dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer

dilakukan dengan instrumen :

a. Kuesioner (quetionary)

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara

menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi alternatif jawaban

(49)

b.Observasi (Pengamatan)

Yaitu kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat

gejala-gejala yang ditemukan di lapangan serta menjaring data yang tidak

terjangkau.

2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang

dilakukan melalui stidi kepustakaan yang terdiri dari:

a.Penelitian kepustakaan (library research)

Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah,

pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang

diteliti.

b. Studi Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan

atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain

yang relevan dengan objek penelitian.

II.5 Teknik Penentuan Skor

Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan

teknik penentuan skor dengan menggunakan skala interval. Adapun skor yang

ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah :

untuk alternatif jawaban a diberi skor 5

untuk alternatif jawaban b diberi skor 4

untuk alternatif jawaban c diberi skor 3

(50)

untuk alternatif jawaban e diberi skor 1

Untuk mengetahui kategori jawaban dari masing-masing variabel apakah

tergolong tinggi, sedang atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala interval

dengan cara sebagai berikut :

Skor tertinggi - skor terendah

banyaknya bilangan

Maka diperoleh :

Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing

variabel yaitu :

II.6 Teknik Analisa Data

a. Untuk mengetahui koefisien korelasi variabel X terhadap variabel Y

digunakan rumus Product Moment ( Sugiyono,2005:212 )

(51)

r = koefisien korelasi

X = variable bebas

Y = variabel terikat

n = jumlah sampel

Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu :

a. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol ( r = 0 ), berarti

hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.

b. Koefisien korelasi yang diperoleh positif ( r = + ) artinya kenaikan nilai

variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel

memiliki hubungan positif.

c. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif ( r = - ) artinya kedua variabel

negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti

menurunnya variabel yang lain.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang, atau rendah antara

kedua variabel berdasarkan nilai r ( koefisien korelasi ) digunakan penafsiran atau

(52)

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 - 0.199 Sangat rendah

0.20 - 0.399 Rendah

0.40 - 0.599 Sedang

0.60 – 0799 Tinggi

0.80 - 1.000 Sangat tinggi

Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang

diperoleh berarti / tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel

korelasi.Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila rtersebut

signifikan, artinya hipotesis kerja/hipotesis alternatif dapat diterima.

a. Untuk menguji hipotesis, pengaruh kompetensin sumber daya manusia (X)

dengan kinerja karyawan (Y), maka diadakan pengujian dengan rumus

“t”(Sugiyono, 2006 : 214) yaitu :

b. Untuk menghitung kontribusi kompetensi sumber daya manusia terhadap

kinerja karyawan digunakan perhitungan determinasi. Perhitungan dilakukan

dengan rumus: (Sugiyono, 2006: 215), yaitu:

Keterangan :

D = Koefisien determinan

Gambar

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
+7

Referensi

Dokumen terkait

12.00 WIB, Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sekretariat Negara Tahun Anggaran 2012 telah mengadakan Rapat Pemberian

Pada hari ini, Jum’at tanggal Dua Puluh Empat bulan Agustus tahun Dua Ribu Dua Belas, bertempat di Website LPSE Kementerian Keuangan RI : www.lpse.depkeu.go.id telah

[r]

Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk lebih menguasai materi yang akan diajarkan kepada peserta didik karena kenyataan yang sering terjadi di lapangan dimana

Simpulan Penelitian: Ada hubungan antara gagal ginjal kronik dengan tebal parenkim ginjal (p < 0,05), di mana pasien gagal ginjal kronik rata-rata memiliki tebal

Dari variabel daya tarik iklan, variabel feature, favorable price, product/service popularity, dan emotionals berpengaruh signifikan terhadap brand awaraness. Variabel

Pengaruh pemotongan benih secara melintang 4 bagian (%) terhadap insidens penyakit busuk benih Fusarium varietas Bawang Jawa. Gambar 13 menunjukkan bagian pangkal 1 benih

Therefore Smartfren Telecom use brand awareness to educate its products to the market, which can make it easier for the public to know and remember the brand of