• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Hasil Penelitian .1 Statistik Deskriptif .1 Statistik Deskriptif

4.4.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel-variabel independen mampu memperjelas variabilitas variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada nilai Nagelkerke R Square.

Tabel 4.11 Nagerkerke R Square

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square

1 43.026a .197 .271

a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.

Sumber : Data sekunder yang telah diolah di SPSS 20

Tabel di atas menunjukkan nilai Nagelkerke R Square. Dilihat dari hasil output pengolahan data, nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,271 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 27,1%, sisanya sebesar 72,9% (100% - 27,1%) dijelaskan variabilitas variabel-variabel lain di luar model penelitian. 4.4.4 Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern pada auditee.

Tabel 4.12 Classification Tablea Observed Predicted GCAO Percentage Correct 0 1 Step 1 GCAO 0 22 4 84.6 1 5 9 64.3 Overall Percentage 77.5

a. The cut value is .500

Sumber : Data sekunder yang telah diolah di SPSS 20

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa menurut prediksi, auditee yang menerima opini audit going concern adalah 14, sedangkan observasi sesungguhnya menunjukkan bahwa auditee yang menerima opini audit

going concern adalah 9. Jadi ketepatan model ini adalah 9/14 atau 64.3%. Kemudian menurut prediksi, auditee yang tidak menerima opini audit non going concern adalah 26, sedangkan observasi sesungguhnya menunjukkan bahwa auditee yang menerima opini audit non going concern adalah 22. Jadi, ketepatan model ini adalah 22/26 atau 84.61%. Ketepatan prediksi keseluruhan model ini adalah 77.50%..

4.5 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu ukuran perusahaan (SIZE), likuiditas (CR), leverage

(DER), kualitas audit (ADTR), dan opini audit tahun sebelumnya (PRIOP) terhadap opini audit going concern. Metode regresi logistik dapat dilihat dalam tabel-tabel di bawah ini :

Tabel 4.13

Berdasarkan tabel 4.13, maka diperoleh hasil analisa sebagai berikut:

1. Jumlah sampel pengamatan sebanyak 40 sampel, dan seluruh sampel telah diperhitungkan ke dalam pengujian hipotesis.

2. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan (missing) dengan nilai variabel dummy: 1 untuk opini audit going concern dan 0 untuk opini audit non going concern.

3. Metode yang digunakan adalah metode enter dimana dengan metode ini seluruh variabel independen disertakan dalam pengolahan data untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh terhadap variabel dependen.

Dalam uji regresi pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen dapat dilihat pada Variables in the Equation. Dalam uji hipotesis dengan regresi logistik cukup dengan melihat Variables in the Equation, pada kolom Significant dibandingkan dengan tingkat kealphaan 0,05 (5%). Apabila tingkat signifikansi < 0,05, maka hipotesis diterima.

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 40 100.0 Missing Cases 0 .0 Total 40 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 40 100.0

Tabel 4.14

Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 1a SIZE -.040 .185 .047 1 .828 .961 CR -.119 .252 .221 1 .639 .888 DER .003 .135 .000 1 .985 1.003 ADTR -.916 1.457 .395 1 .530 .400 PRIOP 1.984 .859 5.340 1 .021 7.273 Constant .396 5.679 .005 1 .944 1.487

a. Variable(s) entered on step 1: SIZE, CR, DER, ADTR, PRIOP.

Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistik pada tingkat signifikansi 5%. Dari pengujian dengan regresi logistik di atas maka diperoleh persamaan regresi logistik sebagai berikut ini:

GCAO = 0.396 – 0.040 SIZE – 0,119 CR + 0,003 DER – 0,916 ADTR +

1.984 PRIOP + ε

Konstanta sebesar 0.396 menyatakan bahwa jika tidak memperhitungkan nilai ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, kualitas audit, dan opini audit tahun sebelumnya, maka kemungkinan penerimaan opini audit going concern adalah sebesar 0.396.

Berdasarkan tabel 4.15 di atas, maka diperoleh hasil uji regresi logistik yang diperlukan untuk menguji hipotesis yang dikemukakan. Hasil pengujian hipotesis adalah :

H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap kemungkinan penerimaan Opini Audit going concern pada perusahaan pertambangan.

Ukuran perusahaan (SIZE) pada tabel di atas menunjukkan koefisien negatif sebesar 0,040 dengan tingkat signifikansi 0,828 yang nilainya berada di atas tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H2 tidak dapat didukung atau ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

H2 : Likuiditas berpengaruh negatif terhadap kemungkinan penerimaan Opini Audit going concern pada perusahaan pertambangan.

Current Ratio pada tabel di atas menunjukkan koefisien negatif sebesar 0,119 dengan tingkat signifikansi 0,639 yang nilainya berada di atas tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H2 tidak dapat didukung atau likuiditas tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.

H3 : Leverage berpengaruh positif terhadap kemungkinan penerimaan Opini Audit going concern pada perusahaan pertambangan

Debt to Equity Ratio pada tabel di atas menunjukkan koefisien negatif sebesar 0,003 dengan tingkat signifikansi 0,985 yang nilainya berada di atas tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H3 tidak dapat didukung atau leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit going concern.

H4 : Kualitas Audit berpengaruh Positif terhadap kemungkinan penerimaan Opini Audit going concern pada perusahaan pertambangan.

Kualitas audit yang diproksikan dengan KAP The Big Four atau non

Big Four pada tabel di atas menunjukkan koefisien negatif sebesar 0,916 dengan tingkat signifikansi 0,530 yang nilainya berada di atas tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H4 tidak dapat didukung atau kualitas audit berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

H5 : Opini Audit Tahun Sebelumnya berpengaruh negatif terhadap kemungkinan penerimaan Opini Audit going concern pada perusahaan pertambangan.

Opini audit tahun sebelumnya pada tabel di atas menunjukkan koefisien positif sebesar 1,984 dengan tingkat signifikansi 0,021 yang nilainya berada di bawah atau lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H5 dapat didukung atau opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

Dokumen terkait