• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koefisien Determinasi (Nagelkerke’s R Square)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.4 Koefisien Determinasi (Nagelkerke’s R Square)

Koefisien determinasi Nagelkerke's R2 digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh nilai (audit tenure) X1, (independensi auditor) X2, dan (due professional care) X3, terhadap (kualitas audit) Y. Pengaruh yang dihasilkan tidak akan menunjukan 100% karena pasti ada hal lain yang mempengaruhi Y, sehingga kita hanya menentukan berapa besar pengaruh tiap variabel.

Menurut Ghozali (2013 : 65), “Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness fit dari model regresi. Koefisien determinasi (R2)pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen”. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan sampai dengan satu.

Nilai adjustedR2yang mendekati satu berarti kemampuan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

3.8.5 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Wald Test)

Menurut Ghozali (2013 : 170), “Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variable independen terhadap variable dependen”.

Pada regresi logistik, uji signifikansi pengaruh parsial dapat diuji dengan uji Wald. Dalam uji Wald, statistik yang diuji adalah statistik Wald (Wald statistic). Nilai statistik dari uji Wald berdistribusi chi-kuadrat. Statistik Wald digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi setiap koefisien secara statistik.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi berdasarkan variabel audit tenure, independensi auditor, due professional care, kualitas audit. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut.

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Audit tenure, Independensi Auditor, Due professional care, dan Kualitas Audit

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Kualitas Audit (Y) 72 .00 1.00 .7639 .42767

Audit tenure (X1) 72 1.00 3.00 1.8611 .81024

Independensi Auditor (X2)

72 .00 1.00 .2639 .44383

Due professional care (X3)

72 .00 1.00 .9167 .27832

Valid N (listwise) 72

Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui nilai minimum dari kualitas audit adalah 0 dan nilai maksimum 1. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari kualitas

maksimum 3. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari audit tenure adalah 1,8611 dan 0,81024. Nilai minimum independensi auditor adalah 0 dan nilai maksimum 1. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari independensi auditor adalah 0,2639 dan 0,44384. Nilai minimum due professional care adalah 0 dan nilai maksimum 1. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari due professional care adalah 0,9167 dan 0,27832.

4.2 Uji Multikolinearitas

Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya. Multikolinearitas merupakan situasi adanya korelasi antar variabel-variabel independen yang satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian ini, gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi antar variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2

Uji Multikolinearitas dengan Matriks Korelasi X1 X2 X3 X1 1.000 -.696 -.019 X2 -.696 1.000 .396 X3 -.019 .396 1.000

Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,90 (Ghozali, 2013 : 140). Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa lolos dari uji gejala multikolinieritas.

4.3 Menguji Kecocokkan Model Regresi Logistik terhadap Data dengan -2log-likelihood dan Hosmer-Lemeshow

Dalam regresi logisitik, hasil selisih statistik -2log-likelihood antara model regresi logistik yang menggunakan satu set variabel bebas dan model yang lebih sederhana (simpler model) dapat digunakan untuk mengetahui apakah model regresi logistik yang menggunakan satu set variabel bebas lebih baik dalam hal mencocokkan atau menyesuaikan data dibandingkan model regresi logistik yang sederhana. Jika statistik -2log-likelihood pada model regresi logistik yang menggunakan satu set variabel bebas lebih kecil dibandingkan model yang lebih sederhana, maka model regresi logistik yang menggunakan satu set variabel bebas lebih baik dalam hal mencocokkan data dibandingkan model yang lebih sederhana tersebut.

Tabel 4.3

Nilai -2 Log likelihood (-2 LL Awal) Iteration Historya,b,c

Iteration

-2 Log likelihood

Coefficients Constant

Step 0 1 78.890 1.056

2 78.704 1.171

3 78.704 1.174

4 78.704 1.174

Tabel 4.4

Nilai -2 Log likelihood (-2 LL Akhir) Iteration History

Adanya penurunan nilai antara -2LL awal (initial-2LL function) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya (-2LL akhir) menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2013 : 177). Penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini dinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel bebas yaitu audit tenure, independensi auditor, dan due professional care ke dalam model logisitk akan memperbaiki model fit dalam penelitian ini (model fit atau layak).

Berdasarkan Tabel 4.5, penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini dinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel bebas yaitu audit tenure, independensi auditor, dan due professional care ke

dalam model logisitk akan memperbaiki model fit dalam penelitian ini (model fit atau layak).

Tabel 4.6

Hosmer and Lemeshow Test Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig.

1 .052 2 .974

Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai Sig. atau probabilitas 0,974. Perhatikan bahwa karena nilai probabilitas, yakni 0,974 lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka secara keseluruhan model telah memenuhi persyaratan kelayakan model.

4.5 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Dalam regresi logistik, dapat digunakan statistik Nagelkerke’s R2untuk mengukur kemampuan model regresi logistik dalam mencocokkan atau menyesuaikan data. Dengan kata lain, nilai statistik dari Nagelkerke’s R2dapat diinterpretasikan sebagai suatu nilai yang mengukur kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan atau menerangkan variabel tak bebas. Tabel 4.7 menyajikan nilai statistik dari Nagelkerke’s R2.

Tabel 4.7

Nagelkerke R Square (Koefisien Determinasi)

Model Summary

Step

-2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 64.491a .179 .269

a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.

Berdasarkan Tabel 4.7, nilai statistik Nagelkerke R Square 0,269. Nilai tersebut diinterpretasikan sebagai kemampuan audit tenure, independensi auditor, dan due professional care dalam mempengaruhi kualitas audit sebesar 26,9%, sisanya 73,1% dijelaskan oleh variabel-variabel atau faktor-faktor lain.

Pada penelitian ini hasuk koefisien determinasi hanya memiliki nilai 26,9% yang berada di bawah 50%, ini berarti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak terlalu signifikan, dan masih ada hal lain yang mempengaruhi variabel dependen. Hal ini bisa disebabkan karena hanya ada beberapa variabel penelitian, sehingga ini bisa menjadi acuan dan saran untuk penelitian ke depan agar menambah variabel penelitian.

4.6 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji Wald)

Dalam regresi linear, baik sederhana maupun berganda, uji 𝑡 digunakan untuk menguji signifikansi dari pengaruh parsial. Pada regresi logistik, uji signifikansi pengaruh parsial dapat diuji dengan uji Wald. Dalam uji Wald,

statistik yang diuji adalah statistik Wald (Wald statistic). Nilai statistik dari uji Wald berdistribusi chi-kuadrat.

Tabel 4.8

Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Wald Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a X1 .038 .675 .003 1 .955 1.039

X2 1.630 1.517 1.155 1 .283 5.102

X3 3.928 1.402 7.853 1 .005 50.824

Constant -2.741 1.706 2.582 1 .108 .065

a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3.

Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh persamaan regresi logistik sebagai berikut.

ln ( 𝑝

1 − 𝑝) = −2,741 + 0,038𝑋1+ 1,630𝑋2+ 3,928𝑋3+ 𝑒 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian diatas adalah :

H1 : Audit tenure berpengaruh terhadap kualitas audit

 Nilai koefisien dari audit tenure sebelumnya 0,038, yakni bernilai positif, maka

audit tenure berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Diketahui nilai Sig.

dari audit tenure adalah 0,955 > 0,05, maka audit tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukan H1 ditolak karena audit tenure berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap kualitas audit.

 Berdasarkan penelitian terdahulu audit tenure memiliki pengaruh negatif

terhadap kliennya, maka semakin kuat juga keterikatan diantara mereka yang menyebabkan semakin berkurangnya independensi dan kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor, dimana hal ini berbanding terbalik dengan penelitian ini yang mengatakan audit tenure memiliki hubungan positif dengan kualitas audit walaupun tidak signifikan, disini berarti adanya pengaruh kecil yang menyatakan semakin lama hubungan auditor dengan klien maka semakin banyak pengalaman auditor menghadapi klien tersebut sehingga meningkatkan hasil kualitas audit walaupun demkian hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu Perbedaan hasil penelitian ini bisa disebabkan oleh perbedaan periode penelitian dan sampel penelitian yang dipilih oleh peneliti.

H2 : Independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit

 Nilai koefisien dari independensi auditor sebelumnya 1,630, yakni bernilai

positif, maka independensi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Diketahui nilai Sig. dari independensi auditor adalah 0,283 > 0,05, maka independensi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukan H2 ditolak karena independensi auditor berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap kualitas audit.

 Berdasarkan Penelitian terdahulu dengan adanya independensi yang tinggi dari

auditor, maka kualitas audit itu sendiri akan tercermin dalam hasil audit. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang bernilai positif walau tidak signifikan, dimana ini berarti ada pengaruh kecil yang menyatakan bahwa semakin tinggi independensi auditor maka semakin tinggi kualitas audit.

H3 : Due professional care berpengaruh terhadap kualitas audit

 Nilai koefisien dari due professional care sebelumnya 3,928, yakni bernilai

positif, maka due professional care berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Diketahui nilai Sig. dari due professional care adalah 0,005 < 0,05, maka due professional care berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukan H3 diterima karena due professional care berpengaruh secara positif dan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

 Penelitian terdahulu menyatakan auditor yang memiliki professionalisme dan

spesialisme dalam bidang industri tertentu yang dimiliki klien akan memiliki pengalaman yang lebih baik dalam menanggulangi resiko dan kesalahan yang ada khusus dalam industri tertentu, sehingga menghasilkan kualitas audit yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan hasil penilitian ini dimana menyatakan adanya pengaruh yang signifikan antara due professional care terhadap kualitas audit. Hal ini berarti adanya pengaruh dimana semakin tinggi profesionalisme dan spesialisme auditor dalam mengaudit industri tertentu, maka akan menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh audit tenure, independensi auditor, dan due professional care terhadap kualitas audit secara parsial. Penelitian ini menggunakan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 - 2013 sebagai populasi penelitian yaitu 43 perusahaan perbankan dan 24 perusahaan yang memenuhi kriteria menjadi sampel penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain:

1. Variabel audit tenure berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap kualitas audit.

2. Variabel independensi auditor berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap kualitas audit.

3. Variabel due professional care berpengaruh secara positif dan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian berkaitan dengan kualitas audit:

1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel lain yang berkaitan erat secara teori terhadap variabel kualitas audit. Hal ini dimaksudkan agar variasi naik turunnya kualitas auditdapat lebih dijelaskan.

2. Bagi peneliti selanjutnya juga disarankan menambah periode pengamatan penelitian sehingga hasilnya lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S., &Trisnawati, E.(2008).Praktikum Audit. Jakarta: Salemba Empat.

Al-Thuneibat, A.A., Issa, I.A., & Baker, A.A.(2011). Do Audit tenure and Firm Size Contribute to Audit Quality. Journal of Accounting and Economics.26, 317-334. Doi:10.1108/0268690111112468

Ardiani, N., Nur, D.P., Emrinaldi,& Azlina, N.(2012). Pengaruh Audit Tenure, Disclosure, Ukuran Kap, Debt Default, Opinion Shopping, dan Kondisi Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Ekonomi. 20. Diakses dari http://download.portalgaruda.org.

Ardianingsih, A.(2013). Pengaruh Komite Audit, Lama Perikatan Audit dan Audit Capacity Stress Terhadap Kualitas Audit. Jurnal EkonomiUniversitas Pekalongan. Diakses dari jurnal.unikal.ac.id.

Arens, A.A., &Lobbecke, J.L. (2011).Auditing Terjemahan: Amir Abadi Jusuf Auditing Pendekatan Terpadu.Jakarta: Salemba Empat.

Arens, A.A., Elder, R.J., &Beasley, M.S.(2008). Auditing and Assurance Services (Edisi 12). Jakarta: Erlangga.

Arifin, S. (2005). Peran Akuntan dalam Menegakan Prinsip Good Corporate Governance pada Perusahaan di Indonesia (Tinjauan Perspektif Teori Keagenan).Pidato Ilmiah disampaikan dalam Rangka PengukuhanGuru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Dipenogoro. Semarang.

Aruen, M.(2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Ukuran KAP, Audit Tenure, dan Auditor Switching Terhadap Kualitaqs Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014. (Skripsi). Universitas Sumatera Udara, Medan.

Badjuri, A.(2011). Faktor – Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit Auditor Independen pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah.Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan. Universitas Stikubank, Semarang. Diakses dari unisbank.ac.id.

Cholifa, S.,&Suryono, B.(2015). Pengaruh Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Surabaya. 5, ISSN : 2460-0585.

Dalimunthe, M.F.(2015). Analisis Pengaruh Auditor Industry Specialization, Audit Tenure, Ukuran Perusahaan dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di BEI.

(Skripsi). Universitas Sumatera Udara, Medan.

DeAngelo, L.E. (1981).Auditor Size and Audit Quality, Journal of Accounting And Economics. 3, 183-199. Doi:10.1016/0165-4101(81)90002-1.

Dwimilten, E.,&Riduwan, A.(2015). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit.Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi4, 1-20. Diakses dari ejournal.stiesia.ac.id.

Erlina, (2011).Metodologi Penelitian: Untuk Akuntansi. Medan: USU PRESS.

Febriyanti,Dewi, N.M.,&Mertha.,I.M. (2014). Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi KAP, Ukuran Perusahaan Klien, dan Ukuran KAP Pada Kualitas Audit.E-JurnalAkuntansi Universitas Udayana. 7, 503-518. ISSN: 2302-8556.

Ghozali, I.(2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 19 (Edisi 5).Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Guna, W.I., &Arleen, H. (2010).Pengaruh Mekanisme Good Corvorate Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit, dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. 12, 39-52.

ISSN: 1410-9875.

Ittonen, K.(2010). A Theoritical Examination of the Role of Auditing and the Relevance of Audit Reports. Journal of Economics. Diakses dari uva.fi.

Jackson, A.B., Moldrich, M., &Roebuck, P.(2010). Mandatory audit firm rotation and audit quality.Managerial Auditing Journal. 23, 420-437. Doi:

10.1108/02686900810875271.

Jensen, M.C., Meckling, W.H. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. The Journal of Financial Economics. 3. 305-360. Diakses dari ssrn.com.

Johnson, E., Khurana, I.K.,& Reynolds, J.K.(2002).Audit firm tenure and the quality of financial reports. Contemporary Accounting Research. 19, 637-660. Doi: 10.1506/LLTH-JXQV-8CEW-8MXD.

Kementerian Keuangan RI. (2002). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar

Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal.Diakses dari ojk.go.id

Kementerian Keuangan RI. (2003). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: KEP-34/PM/2003 Peraturan Nomor VIII.A.1 Tentang Pendaftaran Akuntan yang Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal.Diakses dari ojk.go.id.

Kementerian Keuangan RI. (2003). Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia. Nomor: 423/Kmk.06/2002.Diakses dari pppk.kemenkeu.go.id Kementerian Keuangan RI. (2003). Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia. Nomor: 359/Kmk.06/2003, Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 423/Kmk.06/2002.Diakses dari pppk.kemenkeu.go.id.

Kurniasih, M.,& Rohman, A.(2014). Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit. Diponegoro Journal of Accounting. 3, 1-10. ISSN: 2337-3806.

Lubis, I.(2010). Bank dan Lembaga Keuangan Lain.Medan:USU PRESS.

Mulyadi.(2010). Auditing (Edisi 6). Jakarta: Salemba Empat.

Myers, J.N., Myers, L.A.,& Omer, T.C.(2003). Exploring the term of the auditor client relationship and the quality of earnings: A case for mandatory auditor rotation.The Accounting Review. 78, 779-799. Doi:

10.2308/accr/2003.78.3.779.

Panjaitan, C.M.(2014). Pengaruh Tenure, Ukuran KAP, dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit.(Skripsi). Universitas Dipenegoro. Semarang.

Peraturan Kementerian Keuangan RI.(2008). Peraturan Menteri Keuangan Nomor :17/PMK/01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Diakses dari pppk.kemenkeu.go.id

Porter, B.,Simon, J.,& Hatherly, D. (2008). Principles of External Auditing, Second Edition. Inggris: John Wiley & Sons Ltd.

Purwanto, E.A.,& Sulistyastuti, D.R. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Untuk Administrasi Publik, dan Masalah-Masalah Sosial.Yogyakarta:

Gaya Media.

Primadita, I. (2011). Pengaruh Tenure Audit dan Auditor Spesialis terhadap Informasi Asimetri, Jurnal Ekonomi. Diakses dari asp.trunojoyo.ac.id.

Santoso, S.(2006). Menggunakan SPSS untuk Statistik Non Parametik. Jakarta:

Elek Media Komputindo.

Sartika, M.(2015). Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress , Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2013). (Skripsi). Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sekaran, U.(2007). Metodologi Penelitian untuk Bisnis(Edisi 4). Jakarta: Salemba Empat.

Siregar, S.V., Amarullah, F.,Wibowo A.,& Anggraita,V. (2012). Audit Tenure, Auditor Rotation, and Audit Quality : The Case of Indonesia. Asian Journal of Business and Accounting, 5, 55-74. ISSN 1985-4064.

Siti, K.R., & Ely, S. (2010). Auditing Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Situmorang, S.H., & Lufti,M. (2011). Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis(Edisi 2). Medan: USU PRESS.

Standar Professionalisme Akuntan Publik.(2011). Standar Akuntnasi Seksi 230.

diakses dari scribd.com

Surachman, A. (2016). Panduan Gaya Penulisan Sitiran Karya Ilmiah. Diakses dari Universitas Gajah Mada, Situs Web Perpustakaan, http://lib.ugm.ac.id

Suryabrata, S.(2012). Metodologi Penelitian(Edisi 1). Jakarta: Rajawali Pers.

Wahyono, T.(2008). Belajar Sendiri SPSS 16. Salatiga:Elex Media Komputindo.

(http://www.idx.co.id) (http://www.sahamok.com)

LAMPIRAN Lampiran I

Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Perbankan Tahun 2011-2013 NO NAMA

1 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk

AGRO Sampel 1

2 PT Bank Agris Tbk AGRS X X

3 PT Bank Artos Indonesia Tbk ARTO X X 4 PT Bank MNC Internasional

Tbk.

BABP Sampel 2

5 Bank Capital Indonesia Tbk BACA X X X

6 Bank Central Asia Tbk BBCA Sampel 3

7 PT Bank Harda Internasional Tbk. 11 Bank Nusantara Parahyangan

Tbk

BBNP Sampel 6

12 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

BBRI Sampel 7

13 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

BBTN Sampel 8

14 PT Bank Yudha Bhakti Tbk. BBYB X X X 15 PT Bank JTrust Indonesia

Tbk.

BCIC Sampel 9

16 Bank Danamon Indonesia Tbk

BDMN Sampel 10

17 PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk.

BEKS Sampel 11

18 PT Bank Ganesha Tbk. BGTG X X X X

19 PT Bank Ina Perdana Tbk. BINA X X X 20 Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten Tbk

BJBR X X X

21 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

BJTM X X X

22 PT Bank QNB Indonesia Tbk BKSW X X 23 PT Bank Maspion Indonesia

Tbk.

BMAS X X X X

24 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI Sampel 12

25 Bank Bumi Arta Tbk BNBA Sampel 13

26 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA Sampel 14

27 PT Bank Maybank Indonesia Tbk

BNII Sampel 15

28 Bank Permata Tbk BNLI Sampel 16

29 Bank Sinarmas Tbk BSIM X X X X

30 Bank of India Indonesia Tbk BSWD Sampel 17 31 Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Tbk

BTPN Sampel 18

32 Bank Victoria International Tbk

BVIC Sampel 19

33 PT Bank Dinar Indonesia Tbk.

DNAR X x

34 Bank Artha Graha Internasional Tbk

INPC X X X

35 Bank Mayapada Internasional Tbk

MAYA Sampel 20

36 Bank Windu Kentjana International Tbk

MCOR Sampel 21

37 Bank Mega Tbk MEGA Sampel 22

NO KETERANGAN JUMLAH

1 Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013

27

2 Perusahaan perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum tahun 2010

24

3 Perusahaan perbankan yang memiliki laporan audit dan laporan tahunan dan melaporkan laporan audit dan laporan tahunanyasecara lengkap di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2011-2013

24

JUMLAH 24

Sampel Penelitian

No. Kode Nama Perusahaan

1. AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk

2. BABP PT Bank MNC Internasional Tbk.

3. BBCA Bank Central Asia Tbk

4. BBKP Bank Bukopin Tbk

5. BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 6. BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 7. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk

8. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

9. BCIC PT Bank JTrust Indonesia Tbk.

11. BEKS PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk.

12. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 13. BNBA Bank Bumi Arta Tbk

14. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

15. BNII PT Bank Maybank Indonesia Tbk

16. BNLI Bank Permata Tbk

17. BSWD Bank of India Indonesia Tbk

18. BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

19. BVIC Bank Victoria International Tbk 20. MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk 21. MCOR Bank Windu Kentjana International

Tbk

22. MEGA Bank Mega Tbk

23. PNBN Bank Pan Indonesia Tbk.

24. SDRA PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk.

Lampiran II

Nilai Variabel Terikat dan Bebas Kualitas Audit

No. Kode Perusahaan Kualitas Audit 2011 2012 2013

1 AGRO 1 1 1

2 BABP 1 1 1

3 BBCA 1 1 1

4 BBKP 1 1 1

5 BBNI 1 1 1

6 BBNP 0 0 0

7 BBRI 1 1 1

8 BBTN 1 1 1

9 BCIC 0 0 0

10 BDMN 1 1 1

11 BEKS 0 0 0

12 BMRI 1 1 1

13 BNBA 1 1 1

14 BNGA 1 1 1

15 BNII 1 1 1

16 BNLI 1 1 1

17 BSWD 0 0 0

18 BTPN 1 1 1

19 BVIC 0 0 1

20 MAYA 0 0 0

21 MCOR 1 1 1

22 MEGA 1 1 1

23 PNBN 1 1 1

24 SDRA 1 1 1

Audit Tenure

No. Kode Perusahaan Audit Tenure 2011 2012 2013

1 AGRO 1 2 3

2 BABP 1 2 3

3 BBCA 1 2 3

4 BBKP 1 2 3

5 BBNI 1 2 3

6 BBNP 1 2 3

7 BBRI 1 2 3

8 BBTN 1 2 3

9 BCIC 1 2 3

10 BDMN 1 1 2

11 BEKS 1 2 1

12 BMRI 1 2 3

13 BNBA 1 1 2

14 BNGA 1 2 3

15 BNII 1 2 3

16 BNLI 1 2 3

17 BSWD 1 2 3

18 BTPN 1 2 3

19 BVIC 1 2 3

20 MAYA 1 2 3

21 MCOR 1 1 2

22 MEGA 1 1 2

23 PNBN 1 2 3

24 SDRA 1 2 3

Independensi Auditor

No. Kode Perusahaan Independensi Auditor 2011 2012 2013

1 AGRO 0 0 1

2 BABP 0 0 1

3 BBCA 0 0 0

4 BBKP 0 0 1

5 BBNI 0 0 0

6 BBNP 0 0 1

7 BBRI 0 0 1

8 BBTN 0 0 1

9 BCIC 0 0 0

10 BDMN 0 0 1

11 BEKS 0 0 0

12 BMRI 0 0 1

13 BNBA 0 0 0

14 BNGA 0 0 1

15 BNII 0 0 1

16 BNLI 0 0 1

17 BSWD 0 0 1

18 BTPN 0 0 1

19 BVIC 0 0 1

20 MAYA 0 0 1

21 MCOR 0 0 1

22 MEGA 0 0 1

23 PNBN 0 0 1

24 SDRA 0 0 1

Due Professional Care

No. Kode Perusahaan Due Professional Care 2011 2012 2013

1 AGRO 1 1 1

2 BABP 1 1 1

3 BBCA 1 1 1

4 BBKP 1 1 1

5 BBNI 1 1 1

6 BBNP 0 1 0

7 BBRI 1 1 0

8 BBTN 1 1 1

9 BCIC 1 1 1

10 BDMN 1 1 1

11 BEKS 1 1 0

12 BMRI 1 1 1

13 BNBA 1 1 1

14 BNGA 1 1 1

15 BNII 1 1 1

16 BNLI 1 1 1

17 BSWD 1 1 0

18 BTPN 1 1 1

19 BVIC 1 1 1

20 MAYA 1 1 0

21 MCOR 1 1 1

22 MEGA 1 1 1

23 PNBN 1 1 1

24 SDRA 1 1 1

Lampiran III

Uji Penilaian Keseluruhan Model

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Nilai

-2Loglikelihood Keterangan

Awal Akhir

78,704 64,491

Adanya penurunan nilai antara -2LL awal (initial-2LL function) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya (-2LL akhir) menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2013). Penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini dinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel bebas yaitu audit tenure, independensi auditor, dan due proffesional care ke dalam model logisitk akan memperbaiki model fit dalam penelitian ini (model fit atau layak).

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 64.491a .179 .269

a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.

Uji Parsial Wald

a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3.

Dokumen terkait