BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.6 Metode Analisis Data
3.6.5 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas (variabelindependen) menjelaskan variabel terikat (variabel dependen). Dalam output SPSS,koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R square.
Nilai koefisien determinasi (R Square) dapat dipakai untuk memprediksi seberapa besar kontribusipengaruh variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y) dengan syarat hasil uji F dalam analisis regresi bernilai signifikan.
Adapun rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut : Kd = r2 x 100%
Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossectio) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinan tinggi.
43 2.1.4 Sumbangan Efektif (SE%)
Menurut Sutrisno Hadi (2004:39) yang dikutip dalam Singgih Tego Saputro (2012) sumbangan efektif (SE%) digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan efektif tiap predictor atau variable bebas dari keseluruhan prediksi. Sumbangan efektif (SE%) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
SE% X = SR% X x R2
Keterangan :
SE% X = Sumbangan efektif dari satu predictor SR X = Sumbangan relative dari satu predictor R2 = Koefisien determinasi
Perhitungan ini dilakukan agar dapat diketahui besarnya sumbangan masing - masing variable bebas terhadap variable terikat, sehingga sumbangan yang diberikan masing - masing variable bebas dapat dilihat. Sumbangan efektif dihitung dengan memperhatikan variable bebas lainya yang tidak diteliti.
2.1.5 Sumbangan Relatif (SR%)
Sumbangan relative merupakan perbandingan relatifitas yang diberikan satu variable bebas kepada variable terikat. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut :
SR(X)% = SE(X)%
R2
Keterangan :
SR(X)% = Presentasi sumbangan relatif SE(X)% = Presentasi sumbangan efektif
R2 = K
oefisien korelasi
Nilai sumbangan relative yang telah ditemukan tersebut merupakan sumbangan relative untuk masing - masing variable bebas terhadap variable terikatnya
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1 Sejarah Obyek Penelitian
PT. Sultan Metal Forming Indonesia adalah perusahaan jasa manufaktur, berdiri sejak tahun 2008. Kegiatan manufaktur kami meliputi Jasa Metal Stamping, Fabrikasi, Dies Marker, Assembling, Welding, Spot Welding, dll. Dengan dukungan berbagai macam mesin-mesin yang kami miliki serta peralatan pendukung lainnya, kami dapat mengerjakan berbagai produk kualitas tinggi dalam bidang Automotif maupun segala macam project machining dalam skala besar maupun kecil.
Seiring dengan perkembangan perusahaan, kami bertekad untuk terus berinovasi, improvisasi dan terus mengembangkan teknologi perusahaan, termasuk melakukan perbaikan dalam kegiatan system manajement yang modern dan berkesinambungan demi tercapainya “Kepuasan Pelanggan”
4.2 Profil Perusahaan
Gambar 4.1 Profil Perusahaan
Sumber : Dept. HRD & GA, 2018
Nama Perusahaan : PT. Sultan Metal Forming Indonesia
Kantor Pusat : Jl. Jababeka XVII B Blok U No. 34E kawasan Jababeka Kec. Cikarang Utara Kab. Bekasi 17530
Plant 2 : Jl. Raya Kali Malang Tegal Gede No.28 Desa. Pasir Sari Kec. Cikarang Selatan Kab. Bekasi 17550
Status Perusahaan : Perusahaan Domestik Tahun Berdiri : 2008
NPWP : 02.559.460.7-414.000
SIUP : 510/3-001/PERINDAGKOP&PMD/PB-001/I/2008 Komisaris : Bpk. H. Sawai
Direktur : Bpk. H. Abdul Muin General Management : Bpk. H. Dharman Syanief
Jenis Usaha : Fabrikasi, Metal Stamping, Dies Maker, Assembling, Welding
Gambar 4.2 Logo PT. Sultan Metal Forming Indonesia
Sumber: Dept. HRD & GA, 2018
4.
3 Visi dan Misi Perusahaan VisiPT. Sultan Metal Forming Indonesia berusaha yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan dengan keterlibatan aktif seluruh karyawan dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu.Kami berkomitmen menghasilkan produk dengan mutu terbaik dan menunjukan perbaikan berkesinambungan dengan menjaga keunggulan produk melalui pemikiran - pemikiran inovatif dan strategi bisnis yang dinamis.
Misi
1. Tinjauan berkesinambungan terhadap Kebijakan Mutu untuk menjamin kesesuaiannya.
2. Membuat dan meninjau secara rutin Sasaran Mutu untuk menunjukan kinerja yang terus maju.
3. Mengkomunikasikan Kebijakan Mutu kami kepada semua lapisan karyawan dan pihak terkait lainnya.
4. Melatih serta mendidik karyawan dan subkontraktor untuk memastikan kompetensi yang tepat dan meningkatkan kesadaran mutu diantara mereka.
4.4 Stuktur Organisasi Perusahaan
Dalam suatu perusahaan untuk dapat mencapai tujuan perlu struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi diantara perusahan satu dengan perusahaan yang lainnya tidak sama karena kebutuhan setiap perusahaan itu berlainan. Maksud dari dibentuknya struktur organisasi tersebut adalah untuk memberikan kejelasan dalam menentukan pembagian tugas dan tanggung jawab, hubungan kerja dan batas
wewenang pada masing-masing bagian organisasi. PT Sultan Metal Forming Indonesia adalah perseroan terbatas yang besar, maka untuk memajukan dan mempertahankan perkembangan dan kestabilan organisasinya perusahaan mempunyai struktur organisasi yang mempunyai fungsi-fungsi setiap jabatan yang disertai dengan tanggung jawab dan wewenang dari setiap jabatan, dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4.3 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PT Sultan Metal Forming Indonesia
GENERAL MANAGER
MR
PLANT1
PRODUKSI PPIC QC PURCHASING ACCOUNTING HRD &
GA ENGINEERING
MAINTENANCE DIES
MAINTENANCE
MACHINE ENGINEERING PRODUKSI PLANT2
4
.5 Kegiatan Operasional Obyek PenelitianBerikut ini adalah uraian penjelasan mengenai tugas-tugas dari masing-masing struktur organisasi pada PT Sultan Metal Forming Indonesia.
1. President Direktur
1) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan
2) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan 3) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk
juga keuntungan perusahaan
4) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan
5) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan
6) Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan
7) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
8) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
2. General Manajer
1) Menganalisis data semua karyawan sebagai bahan acuan untuk memperbaiki kinerja di masa mendatang.
2) Mengontrol operasional harian perusahaan agar terciptanya iklim kerja yang harmonis.
3) Bekerja sesuai dengan visi dan misi perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
4) Menjaga kerjasama yang baik antar partner kerjasama dengan menjaga koneksi yang berkesinambungan,
5) Menghadiri seminar atau undangan dalam rangka meningkatkan channel serta jaringan sebagai upaya memperluas marketing network.
6) Bekerja dengan cepat dan efektif sebagai bahan percontohan bagi karyawan karena sebagai seseorang dengan jabatan tersebut kita menjadi pekerja model yang patut ditiru.
7) Bekerja dengan loyalitas tinggi dan penuh dengan skill professionalisme yang relevan dengan bidang kerjanya.
3. Manager produksi
1) Mengkomunikasikan schedule produksi harian/bulanan ke bagian-bagian terkait.
2) Jika terjadi kerusakan mesin/tool, penyimpangan material secepatnya diinformasikan pada departemen/bagian produksi dan dilakukan perubahan schedule.
3) Melaksanakan dan mengontrol operasional produksi sehingga dapat berjalan sesuai rencana.
4) Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan timbul agar dapat diantisipasi secara dini.
4. Leader Produksi
1) Persiapan mesin dan tool serta alat pendukung produksi.
2) Melaksanakan running production sesuai setting condition mesin yang telah ditentukan.
3) Pengaturan/penempatan operator untuk suatu mesin.
4) Pengaturan schedule lembur produksi.
5) Control operator pada saat akan atau berjalannya proses produksi.
6) Melaksanakan dan meningkatkan 5s dilingkungan kerja.
5. Manager Maintenance
1) Pemeliharaan dan perbaikan seluruh instalasi, alat mesin, bangunan dan fasilitas lain nya.
2) Penghematan energi dalam menggunakan segala keperluan.
3) Menangani alat, mesin dan instalasi lainnya yang menggunakan listrik, gas dan air.
4) Mencegah instalasi, mesin, alat dan bangunan terhadap bahaya kebakaran dan segala situasi yang membahayakan.
5) Menyiapkan keperluan air, gas dan listrik secara teratur dan melaporkannya.
6. Operator Produksi
1) Melaksanakan kebijakan dan rencana produksi
2) Melaksanakan proses produksi dan prosedur kualitas sesuai dengan katentuan suatu perusahaan
3) mengoprasikan mesin dan mengontrol proses produksi
4) mengatur dan mengontrol bahan baku proses produksi sehingga menjadi bahan jadi
5) memahami kerja dengan standar keamanan, kesehatan dan keselamatan dalam bekerja
7. Manager PPIC
1) Menyediakan pemesanan dari bagian marketing dan menyusun rencana produksi sesuai dengan pesanan marketing.
2) Memenuhi permintaan contoh produk dari bagian marketing perusahaan serta melakukan pemantauan dalam proses pembuatan contoh produk ke tangan konsumen langganan.
3) Menyusun rencana pengadaan bahan yang didasarkan atas forecast dari marketing melalui pemantauan kondisi stock barang yang akan diproduksi.
4) Melakukan monitoring pada bagaininventory pada proses produksi, penyimpanan barang di gudang maupun yang akan didatangkan pada perusahaan sehingga saat proses produksi yang membutuhkan bahan dasar bisa berjalan dengan lancar dan seimbang.
5) Membuat jadwal proses produksi sesuai dengan waktu, routing dan jumlah produksi yang tepat sehingga menjadikan waktu pengiriman produk pada konsumen bisa dilakukan secara optimal dan cepat.
6) Menjaga keseimbangan penggunaan mesin perusahaan sehingga tidak ada mesin produksi yang overload atau malah jarang digunakan oleh perusahaan produksi.
7) Melakukan komunikasi dengan bagian marketing untuk memastikan penyelesaian masalah produksi.
8) Memberikan informasi yang akurat dana terpercaya pada seluruh bagian karyawan perusahaan.
8. Manajer Keuangan / Accounting
1) Tugas utama manajer keuangan adalah bertanggung jawab untuk membantu perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan dengan memberi nasihat keuangan yang sesuai. Adapun tugas dari manajer keuangan yang lainnya.
2) Bekerja sama dengan manajer lainnya untuk merencanakan serta meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perencanaan umum keuangan perusahaan.
3) Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan se-efisien dan se-efektif mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya.
4) Mengambil keputusan penting dalam investasi dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.
5) Menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
54
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Responden 5.1.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden akan menjelaskan mengenai data deskriptif yang diperoleh dari responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah para karyawan PT. Sultan Metal Forming Indonesia yang selanjutnya dapat diperinci berdasarkan jenis kelamin, usia, status karyawan dan pendidikan.
Tabel 5.1
Data Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Presentasi
Perempuan 0 0 %
Laki-laki 75 100 %
Jumlah 75 100%
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 5.1 diatas menunjukkan bahwa data responden adalah 100% laki-laki yang digunakan untuk penelitianini.
Tabel 5.2
Data Karakteristik responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Presentasi
18 - 30 thn 75 100%
31 - 40 thn 0 0%
41 - 50 thn 0 0%
51 - 60 thn 0 0%
> 60 thn 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 5.2 diatas diperoleh data bahwa dari 64 responden dalam penelitian ini yang berusia antara 18-30 tahun sebanyak 75 atau 100%
Tabel 5.3
Data Karakteristik Responden Berdasarkan Status Status Karyawan Jumlah Presentasi
Tetap 50 68.75%
Kontrak 25 31.25%
Jumlah 75 100%
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 5.3 diatas diperoleh data bahwa dari 75 responden, sebagian besar responden sudah menjadi karyawan tetap sebanyak 50 orang atau 68.75% dan yang menjadi karyawan kontrak sebanyak 25 orang atau 31.25%.
Tabel 5. 4
Data karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Presentasi
SMA Sederajat 75 100%
D3 0 0%
S1 0 0%
S2 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
Hasil olah data mengenai karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan yang di tunjukkan pada tabel 5.4 dari 75 responden terdapat 75 orang atau 100% yang berpendidikan SMA sederajat.
5.
2 Analisis Data Penelitian5.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 5.2.1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu instrument atau item-item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item kuisioner yang tidak valid berarti tidak dapat mengukur apa yang ingin diukur sehingga hasil yang di dapat tidak dapat dipercaya, sehingga item yang tidak valid harus dibuang dan diperbaiki. Item dikatakan valid jika r hitung > r tabel. (Priyatno, 2016: 143).
Berikut hasil pengolahan data untuk semua pernyataan dalam variabel penelitian yang terdiri dari 30 butir pernyataan.
Tabel 5.5
Hasil Uji Validitas Human Relation (Hubungan Antar Manusia) (X1)
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 22. Menunjukkan bahwa rhitung > rtabel yaitu untuk N = 75 dengan taraf signifikan 5% adalah 0.224 dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel human relation (hubungan antar manusia) yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid dan dapat digunakan dalam pengambilan data.
Tabel 5.6
Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X2)
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
No R hitung Rtabel Keterangan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 22. menunjukkan bahwa rhitung > rtabel yaitu untuk N = 75 dengan taraf signifikan 5% adalah 0,224 dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel lingkungan kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid dan dapat digunakan dalam pengambilan data.
Tabel 5.7
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
4 0,701 0,224 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 22. menunjukkan bahwa rhitung > rtabel yaitu untuk N = 75 dengan taraf signifikan 5% adalah 0,224 dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel kinerja karyawan yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid dan dapat digunakan dalam pengambilan data.
5.2.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten atau tidak jika pengukuran diulang. Instrument kuisioner yang tidak reliabel maka konsistensi untuk pengkuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat dipercaya.
Uji reliabilitas yang banyak digunakan apabila pada penelitian yaitu menggunakan metode Cronbach Alpha. Item dikatakan reliabel jika Cronbach Alpha > 0.60 (Priyatno, 2016 :154)
Tabel 5.8 Hasil Uji Reliabilitas
SSumber : Data penelitian yang diolah, 2019
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Human Relation (Hubungan Antar
Manusia)
0,665 Reliabel
Lingkungan Kerja 0,856 Reliabel
Kinerja karyawan 0,823 Reliabel
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai dari variabel human relation, lingkungan kerja dan kinerja karyawan dikatakan reliabel karena memiliki nilai angka Cronbach Alpha > 0.60.
5.2.2 Uji Asumsi Klasik 5.2.2.1 Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, nilai residual memiliki distribusi normal atau tidak. Residual adalah nilai selisih antara variabel X dengan variabel Y yang diprediksikan. Model regresi yang baik adalah yang terdistribusi secara normal atau mendekati normal sehingga data layak untuk diuji secara statistik. Uji normalitas menggunakan metode Normal Kolmogorov-Smirnov, jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.
Tabel 5.9
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.86918287
Most Extreme Differences Absolute .060
Positive .053
Negative -.060
Test Statistic .060
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Pada tabel 5.9 dapat dilihat bahwa distribusi normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikasi sebesar 0.200 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data diatas berdisrtibusi normal.
5.2.2.2 Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua independen atau lebih pada model regresi tejadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak
UjiMultikolinieritas
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel 5.10 dapat dilihat bahwa model regresi tidak mengalami gangguan multikolinieritas. Hal ini tampak pada nilai tolerance masing-masing sebesar 0.957 yang > 0.1 dan nilai VIF pada masing-masing variabel sebesar 1.044 yaitu < 10.
Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas.
adanya masalah multikolineritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas umumnya dengan melihat nilai Tolerance dan VIF pada hasil regresi linier. Metode pengambilan keputusan yaitu jika Tolerance lebih dari 0.10 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolineritas.
Tabel 5.10
5.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidak samaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari uji spearman's rho, dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikasi antara variabel dengan absolud residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, tetapi jika signifikasi kurang dari 0,05 maka terjadi masalah heteroskedastisitas (Priyatno, 2016 :163).
Tabel 5. 11
a. Dependent Variable: abs_ress
Berdasarkan tabel 5.11 menunjukkan bahwa Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukan bahwa nilai signifikansi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Hal ini tampak pada nilai signifikan pada variabel human relation (hubungan antar manusia)
sebesar 0,672 > 0,05 dan variabel lingkungan kerja sebesar 0,040
> 0,05. Maka bisa di simpulkan terjadi masalah heteroskedastisitas.
5.2.3 Uji Hipotesis Regresi Berganda 5.2.3.1 Uji T (Parsial)
Pengujian ini untuk mengetahui pengaruh human relation (hubungan antar manusia) (X1) dan lingkungan kerja (X2), secara parsial terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT. Sultan Metal Forming Indonesia digunakan uji t. Diketahui nilai ttabel
sebesar 1.991 dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 22. diperoleh nilai thitung seperti yang terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5.12
Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa variable human relation (hubungan antar manusia) diperoleh thitung> ttabel yaitu 2,059 > 1.991 dengan nilai signifikan sebesar
0.000 < 0.05 maka H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel human relation berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Uji parsial lingkungan kerja diperoleh thitung <
ttabel yaitu 0,068 < 1.991 dan nilai signifikan sebesar 0.000 >
0.05 maka H2 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial variable lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
5.2.3.2 Uji F (Secara Bersama-sama)
Untuk menguji pengaruh variable bebas secara bersama-sama di uji dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan regresi secara simultan diperoleh sebagai berikut:
Tabel 5.13
Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 69.164 2 34.582 2.248 .113b
Residual 1107.823 72 15.386
Total 1176.987 74
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1
Hasil perhitungan statistik menunjukan nilai Fhitung 2,248.
Dengan menggunakan batas signifikan 0,05 maka diperoleh nilai Ftabel 3,12. Hal ini berarti bahwa Fhitung <Ftabel dan H3 ditolak.Jadi hipotesis menyatakan bahwa variable human relation (hubungan
antar manusia) dan lingkungan kerja tidak berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan.
5.2.3.2 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukan besarnya variasivariabel dependent yang dapat dijelaskan oleh variable independentnya. Dengan kata lain, koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh variable bebas dalam menerangkan variable terikatnya. Koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R square dapat diliha sebagai berikut:
Tabel 5.13
Hasil Pengujian Koefisien Determinansi (R2)
Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi R square yang diperoleh sebesar 0,059. Hal ini berarti 5,9% variasi variable kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variable human relation (hubungan antar manusia) dan lingkungan kerja, sedangkan sisanya 94,1% diterangkan oleh variable lain yang tidak disajikan dalam penelitian ini.
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: abs
5.2.3.3 Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dapat diketahui besarnya Sumbangan Relatis (SR) dan Sumbangan Efektif (SE) masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Besarnya SR dan SE dapat dilihat pada tabet berikut:
Tabel 5.16 Hasil SE dan SR
Variabel Sumbangan Efektif Sumbangan Relatif
X1 5,83% 0,99%
X2 0,05% 0,01%
TOTAL 5,9% 1,0 %
Sumber: Data yang diolah SPSS, 2019.
Berdasarkan analisis yang tercantum dalam tabel diatas dapat diketahui bahwa human relation (hubungan antar manusia) memberikan sumbangan relatif sebesar 0,99% dan sumbangan efektif sebesar 5,83%. Lingkungan kerja memberikan sumbangan relatif sebesar 0,01% dan sumbangan efektif sebesar 0,05%.
Secara bersama-sama variabel human relation (hubungan antar manusia) dan lingkungan kerja memberikan sumbangan efektif sebesar 5,9% terhadap kinerja karyawan.
68
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner maka dilakukan pengujian reliabilitas untuk mengetahui bahwa jawaban responden terhadap pernyataan konsisten dari waktu ke waktu. Dan dilakukan pengujian, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan terdapat pengaruh antara human relation (hubungan antar manusia) dengan kinerja karyawan.
Human relation (hubungan antar manusia) pada PT. Sultan Metal Forming Indonesia menunjukan pengaruh sebesar 5,83% terhadap kinerja karyawan. Dilihat dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh thitung> ttabel yaitu 2,059 > 1.991 dengan nilai signifikan sebesar 0.000 <
0.05 hasil penelitian menunjukkan bahwa H1 diterima, yang artinya human relation (hubungan antar manusia) berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
2. Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan. Lingkungan kerja pada PT. Sultan Metal Forming Indonesia menunjukan pengaruh sebesar 0,05% terhadap kinerja karyawan. Dilihat dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh thitung < ttabel yaitu 0,068 < 1.991 dengan nilai
signifikan sebesar 0.000 < 0.05 Hasil penelitian menunjukkan bahwa H2
ditolak, yang artinya lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:
1. Variabel human relation (hubungan antar manusia) dan lingkungan kerja yang diteliti dalam penelitian ini menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Maka diharapkan bagi pimpinan PT. Sultan Metal Forming Indonesia untuk membuat kebijakan yang bisa mempertahankan indikator-indikator dari human relation (hubungan antar manusia) dan lingkungan kerja yang ada sekarang dan diharapkan dimasa mendatang lebih ditingkatkan kembali dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan agar lebih produktif lagi.
2. Diharapkan bagi peneliti berikutnya agar kiranya menambah variabel selain human relation (hubungan antar manusia) dan lingkungan kerja agar lebih memahami variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan.
3. Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan metode lain dalam meneliti kinerja karyawan, misalnya melalui wawancara mendalam terhadap responden sehingga informasi yang diperoleh dapat lebih bervariasi dari pada angket yang jawabannya telah tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Asrifah. 2015. “Pengaruh Human Relation Terhadap Kinerja Pegawai” Di Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Katalogis. Vol. 3. No. 2
Bintarti,Surya. 2015. METODOLOGI PENELITIAN Ekonmi Manajemen.
JAKARTA. PT.Mitra Wacana Media dan Pelita Bangsa
Dwiyant, Rizki. 2015. “Pengaruh Kompensasi, Lingkungan Kerja Dan Human Relations Terhadap Motivasi Kerja Yang Relevan Terhadap Produktivitas Kerja” (Studi kasus pada PT. Morich Indo Fashion Semarang) Journal Of Management, Vol 01, No.1
Hasibuan, Malayu S.P. (2014). Managemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi) Jakarta : Bumi Aksara
Mangkunegara. 2005.Manajemen Sumber Daya ManusiaPerusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Muchtar. 2016. “The Influence Of Motivation And Work Environment On The Performance Of Employees” University DarulUlulm jurnal SINERGI, Vol 6 , No.2
Mulyadi, Dedi. 2018. “Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan (DIKLAT) Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan” Pada PT. Pupuk Kujang
Mulyadi, Dedi. 2018. “Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan (DIKLAT) Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan” Pada PT. Pupuk Kujang