• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.2.6 Uji Hipotesis

4.2.6.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (Kualtias Pelayanan) terhadap variabel terikat (Loyalitas Pelanggan). Koefisien determinasi berkisar nol sampai satu (0≤ R 2 ≥ 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1) yaitu Tangibles, (X2) yaitu Reliability, (X3) yaitu Responsiveness, (X4) yaitu Assurance, (X5) yaitu Emphaty adalah besar terhadap variabel terikat (Y) yaitu Kepuasan Konsumen. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Hasil koefisien determinasi menggunakan SPSS Statistic 17,0 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.11 dibawah ini :

Tabel 4.11 Koefisien Determinansi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .587a .345 .306 1.601

a. Predictors: (Constant), Emphaty, Tangible, Assurance, Reliability, Responsiveness

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa:

1. R = 0,587 berarti hubungan antara Kualitas Pelayanan (X) terhadap Loyalitas Pelanggan Dua Dua Cafe (Y) sebesar 58.7%. Artinya hubungannya cukup erat. Semakin besar R berarti hubungan semakin erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12

Hubungan Antar Variabel

Nilai Interpretasi

0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat 0.2 – 0.39 Tidak Erat

0.4 – 0.59 Cukup Erat 0.6 – 0.79 Erat

0.8 – 0.99 Sangat Erat Sumber : Situmorang, (2008 : 113)

2. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.306 hal ini berarti 30.6% variabel Loyalitas Pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel Kualitas Pelayanan. Sedangkan sisanya 69.4% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.2.6.1 Uji F (Uji Serentak)

Uji F (uji serentak) adalah untuk melihat apakah variabel independent yaitu (X) Kualitas Pelayanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent yaitu Loyalitas Pelanggan (Y).

1. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut : H0 : b1 = 0

Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent (Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty) terhadap variabel dependent (Kepuasan Konsumen). H0 : b10

Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent (Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty) terhadap variabel dependent (Kepuasan Konsumen). Peneliti dalam menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut :

df (pembilang) = k-1 df (penyebut) = n-k Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 83 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehinga diperoleh :

1. df (pembilang) = k-1 ──► df (pembilang) 4-1 = 3

2. df (penyebut) = n-k ──► df (penyebut) 100-4 = 96

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 17,0 for Windows, kemudiam akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5% (3:96) = 2,70 dengan kriteria uji sebagai berikut :

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5 % H0 ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel pada α = 5 % 2. Hasil uji F hitung dapat dilihat pada Tabel 4.13 :

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 114.696 5 22.939 8.949 .000a

Residual 217.875 85 2.563

Total 332.571 90

a. Predictors: (Constant), Emphaty, Tangible, Assurance, Reliability, Responsiveness

b. Dependent Variable: Kepuasan konsumen Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2015)

1. Hasil pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F pada Tabel diatas memperlihatkan nilai F-hitung sebesar 8.939 dengan Sig adalah 0,000. Dengan mencari pada F-tabel, dengan df1= 1 dan df2= 88 , diperoleh nilai F-tabel 3,95. Dengan kondisi dimana F-hitung lebih besar daripada F-tabel (8.939 > 3,95) dengan nilai Sig yang lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,05), maka kesimpulan dapat diambil adalah menolak H0 yang berati koefisien korelasi signifikan secara statistik, bukti fisik, kehandalan, tanggapan, jaminan, dan perhatian secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

2. Kolom pertama dari uji ANOVA yaitu kolom regresi, adalah jumlah kuadrat dari varians yang dihasilkan oleh model persamaan regresi, yaitu sebesar 22.939 sedangkan kolom kedua yaitu residual adalah jumlah kuadrat varians yang tidak dihasilkan dari model persamaan regresi yaitu sebesar 217.875.

4.2.6.3 Uji t (Uji Parsial)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat. H0 : b1 = 0, artinya parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu berupa Kualitas Pelayanan (X) terhadap Loyalitas Pelanggan yang ditulis sebagai variabel terikat (Y). H0 : b1 ≠ 0, artinya parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas Kualitas Pelayanan (X) terhadap Loyalitas Pelanggan yang ditulis sebagai variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%

Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.14 dibawah ini : Tabel 4.14 Uji Parsial Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.285 2.108 1.558 .023 Tangible .042 .145 .032 1.788 .004 Reliability .133 .156 .099 1.856 .004 Responsiveness .053 .145 .046 2.119 .003 Assurance .427 .144 .317 2.958 .004 Emphaty .457 .143 .331 3.201 .002

a. Dependent Variable: Kepuasan konsumen Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2015)

Berdasarkan Tabel 4.14 diperoleh model persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini yaitu:

1. Konstanta (a)= 3.285 ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel bebas yaitu Bukti fisik (X1), Kehandalan (X2), tanggapan (X3), Jaminan (X4), dan Perhatian (X5) = 0, maka terbentuknya variabel terikat yaitu Loyalitas Pelanggan Dua Dua Cafe adalah tetap senilai 3.285.

2. Koefisien X1 = berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kepuasan konsumen, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,04 lebih kecil dari 0,05. Nilai thitung (1.788) > ttabel (1,666) ini menunjukkan setiap terjadi peningkatan variabel Kualitas Pelayanan sebesar satu satuan maka akan meningkatkan Loyalitas Pelanggan Dua Dua Cafe sebesar 0,42. 3. Koefisien X2 = berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

Kepuasan konsumen, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,04 lebih kecil dari 0,05. Nilai thitung (1.856) > ttabel (1,666) ini menunjukkan setiap terjadi peningkatan variabel Kualitas Pelayanan sebesar satu satuan maka akan meningkatkan Loyalitas Pelanggan Dua Dua Cafe sebesar 0,133. 4. Koefisien X3 = berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

Kepuasan konsumen, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,03 lebih kecil dari 0,05. Nilai thitung (2.119) > ttabel (1,666) ini menunjukkan setiap terjadi peningkatan variabel Kualitas Pelayanan sebesar satu satuan maka akan meningkatkan Loyalitas Pelanggan Dua Dua Cafe sebesar 0,053. 5. Koefisien X4 = berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

Kepuasan konsumen, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,04 lebih kecil dari 0,05. Nilai thitung (2.958) > ttabel (1,666) ini menunjukkan setiap

terjadi peningkatan variabel Kualitas Pelayanan sebesar satu satuan maka akan meningkatkan Loyalitas Pelanggan Dua Dua Cafe sebesar 0,42. 6. Koefisien X5 = berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

Kepuasan konsumen, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,02 lebih kecil dari 0,05. Nilai thitung (3.201) > ttabel (1,666) ini menunjukkan setiap terjadi peningkatan variabel Kualitas Pelayanan sebesar satu satuan maka akan meningkatkan Loyalitas Pelanggan Dua Dua Cafe sebesar 0,457.

4.3 Pembahasan

Dokumen terkait