• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

B. Penemuan dan Pembahasan 1.Analisis Deskriptif 1.Analisis Deskriptif

3. Koefisien Struktur II

a. Persamaan Analisis Jalur

Y2 = ρy2x1 X1 + ρy2y1 Y1 + ρy2x3 X3 + Є2

Untuk melihat pengaruh variabel Current Ratio, harga saham dan Quick Ratio terhadap return saham secara gabungan, ditunjukkan pada tabel summary, khususnya angka R square dibawah ini

Tabel 4.9

Koefisien Determinasi Struktur 1I Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .526a .277 .225 1.02947

a. Predictors: (Constant), lnqr, lnsaham, lncr (Sumber : output SPSS 16.00, data diolah 2010)

Pada tabel Model Summary besarnya angka R square adalah 0.277. Angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh Current Ratio, harga saham dan Quick Ratio terhadap return saham dengan cara menghitung Koefisien Determinasi dengan menggunakan rumus :

KD = r2 x 100% KD = 0.277 x 100% KD = 27.7 %

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh Current Ratio, harga saham dan Quick Ratio terhadap return saham secara gabungan adalah sebesar 27.7 % sedangkan sisanya sebesar 72.3 % ( 100 % - 27.7 %) dipengaruhi oleh faktor lain atau variabel-variabel lain di luar model. Hal ini menunjukkan investor asing akan mempertimbangkan informasi

mengenai perubahan Current Ratio, harga saham dan Quick Ratio dalam kegiatan investasinya.

b.Uji Simultan ( Uji F )

Tabel 4.10

Analisis Varian (Anova) Struktur II ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression 17.021 3 5.674 5.353 .003a

Residual 44.512 42 1.060

1

Total 61.533 45

a. Predictors: (Constant), lnqr, lnsaham, lncr b. Dependent Variable: lnreturn

(Sumber : out put SPSS 16.00)

Pada Tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang dapat digunakan untuk menguji model apakah variabel Current Ratio, harga saham dan Quick Ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham. Ftabel:

Jika Fhitung > F tabel, maka Ho ditolak Jika Fhitung < F tabel, maka Ho diterima

Dari perhitungan didapat nilai F hitung sebesar 5.353. dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan numerator, jumlah variabel – 1 atau 5-1 = 4, dan denumerator jumlah kasus – 5 atau 70 – 5 = 65. dengan ketentuan tersebut diperoleh angka F tabel

sebesar 2.513. Karena nilai F hitung (5.353) > nilai F tabel (2.513) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada hubungan linier antara Current Ratio, harga saham dan Quick Ratio terhadap return saham. Dengan demikian, model regresi diatas sudah layak dan benar. Kesimpulannya, Current Ratio,

harga saham dan Quick Ratio secara gabungan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sehingga model analisis jalur yang didapatkan layak untuk digunakan. Atau jika dilihat dari nilai signifikansi, diketahui bahwa nilai sig (0.000<0.05) sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan Uji F yaitu terdapat kecocokan antara model dengan data.

c. Uji Parsial ( Uji t).

Tabel 4.11 Uji t Struktur II Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) -1.302 1.581 -.824 .415

lnbeta .363 .132 .705 2.749 .009

lnsaham -.003 .177 -.002 -.015 .988

1

lnqr -.516 .154 -.861 -3.359 .002

a. Dependent Variable: lnreturn Sumber : out put SPSS 16.00)

Untuk melihat besarnya pengaruh Current Ratio, harga saham dan Quick Ratio terhadap return saham secara parsial digunakan uji t atau membandingkan nilai sig

1) Pengaruh Beta (X1) terhadap Return Saham (Y2)

Dari perhitungan didapat nilai t hitung sebesar 2.749. dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan n – 2, atau 70-2 =68. Dari ketentuan tersebut diperoleh t tabel

sebesar 1.664. Karena nilai t hitung (2.749) > nilai t tabel (1.664) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada hubungan linier antara

antara Beta dengan return saham. Atau jika dilihat dari nilai signifikansi, diketahui bahwa nilai sig (0.009<0.05) sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu terdapat kecocokan antara model dengan data. Kesimpulannya, Beta secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sehingga model analisis jalur yang didapatkan layak untuk digunakan. Besarnya pengaruh Beta terhadap return saham sebesar 0.705 atau 70.5%.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hadinugroho (2002) yang menunjukkan bahwa return tidak dipengaruhi oleh beta dan variabel fundamental lainnya, sedangkan Agoeng (2000) dengan membedakan kondisi pasar juga menunjukkan bahwa beta tidak mampu memprediksikan return.

2) Pengaruh Harga Saham (Y1) terhadap Return Saham (Y2)

Dari perhitungan didapat nilai t hitung sebesar -0.015. dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan n – 2, atau 60-2 =58. Dari ketentuan tersebut diperoleh T

tabel sebesar 1.664. Karena nilai t hitung (-0.015) < nilai t tabel (1.664) maka Ho diterima. dan Ha ditolak. Artinya, tidak ada hubungan linier antara harga saham dengan return saham. Atau jika dilihat dari nilai signifikansi, diketahui bahwa nilai sig (0.988>0.05) sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu terdapat kecocokan antara model dengan data. Kesimpulannya, harga saham

secara parsial tidak mempengaruhi return saham. Besarnya pengaruh harga sahamdengan return saham sebesar -0.002 atau -0.2%.

3) Pengaruh Quick Ratio (X3) Terhadap Return Saham (Y2)

Dari perhitungan didapat nilai thitung sebesar -3.359. dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan n – 2, atau 60-2 =58. Dari ketentuan tersebut diperoleh t tabel

sebesar 1.664. Karena nilai t hitung (-3.359) > nilai t tabel (1.664) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, ada hubungan linier antara Quick Ratio dengan return saham. Atau jika dilihat dari nilai signifikansi, diketahui bahwa nilai sig (0.002<0.05) sehingga memiliki kesimpulan yang sama dengan uji t yaitu terdapat kecocokan antara model dengan data. Kesimpulannya, Quick Ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Besarnya pengaruh Quick Ratio terhadap return saham sebesar -0.861 atau -86.1%.

Hal ini sejalan dengan penelitian Ika Rahayu (2003) dimana Quick Ratio tidak signifikan terhadap return saham. Secara praktis likuiditas perusahaan berubah dari waktu ke waktu bergantung pada kondisi masing-masing perusahaan dan industri. Tidak adanya hubungan antara kegiatan riel / sektor riel yang menjadi ajang kegiatan usaha dan sektor financial dimana saham diperdagangkan merupakan sesuatu yang wajar. Dengan demikian hal tersebut di atas merupakan sesuatu yang wajar atau bisa terjadi, apabila likuiditas

yang operasionalnya ada dalam kegiatan sektor riel (operasi kegiatan usaha) tidak signifikan dengan harga saham yang kegiatannya di bursa (sektor finansial). Hal itu bisa terjadi karena antara sektor riel dan sektor keuangan tidak memiliki hubungan yang langsung, sehingga wajar apabila likuiditas tidak signifikan terhadap perubahan return saham. Persamaan struktur 2 menjadi :

Y1 = 0.705 X1 + (-0.002)Y1 + (-0.861) X3 + 0.723 Є2

Angka koefisienresidu sebesar 0.723 diperoleh dari 2

R 1

= √1 0.277 = 0.723

Hasil perhitungan diatas sesuai dengan perhitungan oleh Engkos Ahmad Kuncoro, (2008:138)

Hasil analisis menunjukkan bahwa ada koefisien jalur yang tidak signifikan pengaruhnya terhadap return saham, yaitu variabel harga saham, maka model struktur 2 perlu diperbaiki melalui metode Trimming, yaitu mengeluarkan variabel harga saham yang dianggap hasil dari koefisien jalur tidak signifikan dari analisisnya. Kemudian diuji lagi yang mana variabel harga saham yang tidak signifikan, tidak diikut sertakan. Hasil perhitungannya sebagai berikut:

Tabel 4.12

Struktur 2 setelah Trimming

Dokumen terkait