• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

4. Komik Sebagai Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima yang dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat sehingga proses belajar dapat terjadi. Media

berkembang dari sebagai alat bantu mengajar yang dapat memberikan

pengalaman konkrit, meningkatkan motivasi dan daya serap sehingga

commit to user

guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan

dan pendengaran untuk menghindari verbalisme

( Arif S Sandiman, 1996 : 7).

b. Kegunaan Media

Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai berikut

1). Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.

2). Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

3). Mengatasi sikap pasif anak didik dengan media yang tepat.

4). Menimbulkan persepsi, perangsang dan pengalaman yang sama.

c. Jenis Media

Berdasarkan karakteristiknya media dibagi menjadi :

1) Media grafis, termasuk di dalamnya adalah gambar/foto, sketsa, diagram,

bagan, grafik, poster, papan planel, papan bulletin, kartun dan komik.

2) Media audio termasuk dalam jenis ini adalah radio, tape recorder,

laboratorium bahasa.

3). Media proyeksi termasuk di dalam jenis ini adalah film bingkai, film

rangkai, media tranparansi, proyektor dan film.

d. Komik sebagai media pengajaran dan menghibur

1). Definisi dan Karakteristik Komik

Komik merupakan bentuk kartun yang mengungkapkan karakter

commit to user

berhubungan erat dan dirancang untuk menghibur para pembacanya.

Apalagi kartun sangat bergantung pada dampak penglihatan tunggal,

maka komik terdiri dari berbagai situasi cerita.

Beberapa perwatakan lain dari komik adalah sifatnya humor dan

memusatkan perhatian di sekitar rakyat. Cerita-ceritanya mengenai diri

pribadi sehingga pembaca dapat mengidentifikasikan dirinya melalui

perasaan serta meneladan sifat atau tindakan dari perwatakan-

perwatakan tokoh utamanya. Alur ceritanya ringkas dengan perwatakan

orangnya yang realistik penuh aksi, menarik perhatian semua orang dari

berbagai tingkat usia.

Luasnya popularitas komik telah mendorong banyak orang

menggunakan tehnik komik untuk penjelasan yang sungguh-sungguh

daripada hanya sebagai hiburan semata. Komik merupakan suatu bentuk

bacaan dimana anak membacanya tanpa harus dibujuk. Melalui

bimbingan dari guru, komik dapat berfungsi sebagai jembatan untuk

menumbuhkan minat baca ( Nana Sudjana, 1990 :68 )

Dengan demikian, buku-buku komik selain berfungsi sebagai

medium hiburan, juga dapat dipergunakan secara efektif dalam upaya

membangkitkan minat baca, mengembangkan perbendaharaan kata-kata

dan ketrampilan membaca serta dapat dijadikan media efektif untuk

tujuan pengajaran.

commit to user

Untuk pertama kalinya, komik digunakan sebagai pengobar dari

peristiwa perang surat kabar antara William Randolph Hearst dengan

Joseph Pulitser pada pertengahan tahun 1890-an.

Lembaran berwarna dari majalah “Sunday” terbitan New York

Journal dan New York World saling bersaing dalam usaha memperbesar

peredarannya. Bagian penting dalam persaingan ini dimainkan dengan

gambar-gambar yang lucu, yang meliputi perwatakan terkenal dengan

nama “ The Yellow Kid “ Coretan ini hasilnya cepat terkenal dengan

bertambahnya peredaran New York World yang diterbitkan oleh

Pulitser.

Terlepas dari misi komersial surat kabar di atas, komik-komik baru

mulai diciptakan, misalnya Buster Brown dan The Katzen Jammer Kid

terbit tahun 1902. Serial Katzen Jammer telah diperkenalkan dalam

rangkaian cerita bergambar dengan perwatakan yang sama.

Popularitas komik ternyata telah mempengaruhi kesadaran

masyarakat Amerika dengan kuat sejak tahun 1930-an. Penelitian

Joseph Pulitse menunjukkan bahwa pembaca komik di Amerika Serikat

lebih dari 100 juta orang yang meliputi siswa-siswi SLTP dan SLTA.

Serta dibaca kira-kira 1/3 dari penduduk Amerika antara umur 18

dan 30 tahun. Antara 400 sampai 500 judul buku komik terjual dan

commit to user

dalam lebih dari 30 bahasa dan dibaca secara luas oleh lebih dari 100

negara.

Hasil ini, membuktikan bahwa komik telah memberi pengaruh

yang besar dalam kehidupan para remaja/pelajar. Dengan demikian

komik dapat dijadikan sebagai media komunikasi yang efektif.

3). Komik Geografi

Komik Geografi adalah komik yang secara implisit memuat kosep-

konsep atau persoalan yang ada dalam pembelajaran Pendidikan

Geografi. Proses penciptaan komik Geografi pada prinsipnya tidak jauh

berbeda dengan penciptaan komik-komik pada umumnya, namun dalam

komik Geografi cenderung mengandung nilai plus, artinya selain

memuat persoalan dan konsep Geografi , juga harus mengandung “

sense of humor” Adanya humor akan melahirkan kesan positif dan rasa

menyenangkan anak dalam belajar, tanpa merasa adanya beban.

Dalam penciptaan komik Geografi selain dituntut ketrampilan

menggambar yang baik dan kemampuan bercerita

(mengkomunikasikan) juga harus memiliki kedalaman rasa kepekaan

untuk mewujudkan ide imajinasinya yang terkesan abstrak, menjadi

gambar efektif yang dituangkan ke atas kertas. Lewat media komik

Geografi, pendidikan IPS Geografi dikenalkan sebagai ketrampilan di

dalam kehidupan sehari-hari yang sangat bermanfaat melalui konteks

commit to user

membangkitkan minat yang lebih tinggi dan pandangan positif terhadap

pendidikan IPS Geografi.

Siswa yang belajar tidak sekedar menghafal materi apa yang

diberikan oleh guru, melainkan secara aktif timbul minat untuk belajar

atas keinginannya sendiri. Ini merupakan salah satu implementasi dari

model pembelajaran quantum dengan visualisasi komik geografi.

4). Keuntungan Pengajaran Dengan Media Komik Geografi

Beberapa keuntungan penggunaan media komik Geografi dalam

pengajaran pendidikan IPS Geografi, antara lain :

a) Prinsip psikologis terpenuhi, sebab kehadiran gambar/kartun dalam

komik Geografi, akan menyenangkan dan menghibur sehingga anak

belajar tanpa beban. Kondisi ini akan meningkatkan minat belajar

siswa.

b) Membantu ingatan siswa. Seseorang cenderung lebih mudah

mengingat hal-hal yang ada kesannya. Konsep Geografi yang

sarat dengan simbol dan aturan akan mudah diingat jika disertai

gambar.

c) Memusatkan perhatian siswa, siswa akan menaruh perhatian yang

sama pada materi yang termuat dalam komik Geografi, sehingga

guru lewat media komik Geografi, mata pelajaran IPS Geografi

dikenalkan sebagai keterampilan di dalam kehidupan sehari-hari

commit to user

bagi siswa. Hal ini akan sangat berguna untuk membangkitkan

minat yang lebih tinggi dan pandangan positif terhadap mata

pelajaran IPS Geografi.

Dokumen terkait