KOMISARIS
a. Bank Mandiri pada tanggal 27 Februari 2014 telah menyelenggarakan RUPS Tahunan dan hasilnya telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Pada tanggal 21 Mei 2014 Bank Mandiri telah menyelenggarakan RUPS Luar Biasa yang memutuskan pemberhentian dengan hormat
Edwin Gerungan, Ibu Gunarni Soeworo, Bpk. Agus Suprijanto dan Bpk. Wahyu Hidayat) dan pengangkatan 4 orang anggota Dewan Komisaris (Bpk. Mahmuddin Yasin, Bpk. Anton Hermanto Gunawan, Ibu Aviliani dan Bpk. Askolani), serta hasilnya telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Menindaklanjuti hasil RUPS-LB tersebut, Bank Mandiri telah mengajukan permohonan it & proper test kepada OJK, sebagai berikut:
1) Vide surat No.TOP/367/2014 tanggal 28 Mei 2014, permohonan atas nama Bpk. Mahmuddin Yasin sebagai Komisaris Utama dan Bpk. Anton Hermanto Gunawan sebagai Komisaris Independen.
2) Vide surat No.CHC/403/2014 tanggal 16 Juni 2014, permohonan atas nama Ibu Aviliani sebagai Komisaris Independen.
3) Vide surat No.CHC/442/2014 tanggal 2 Juli 2014, permohonan atas nama Bpk. Askolani sebagai Komisaris.
Pada tanggal 3 September 2014, OJK telah menyetujui pengangkatan anggota Dewan Komisaris sebagai berikut :
1) Vide surat No.SR-149/D.03/2014 tanggal 3 September 2014, persetujuan pengangkatan atas nama Bpk. Askolani.
2) Vide surat No.SR-150/D.03/2014 tanggal 3 September 2014, persetujuan pengangkatan atas nama Ibu Aviliani.
3) Vide surat No.SR-151/D.03/2014 tanggal 3 September 2014, persetujuan pengangkatan atas nama Bpk. Anton Hermanto Gunawan. 4) Vide surat No.SR-152/D.03/2014 tanggal 3
September 2014, persetujuan pengangkatan atas nama Bpk. Mahmuddin Yasin.
Atas surat persetujuan pengangkatan anggota Dewan Komisaris tersebut, Bank Mandiri telah menindaklanjuti dengan melaporkan pengangkatan efektif anggota Dewan Komisaris tersebut kepada: 1) OJK vide surat No.WDR/628/2014 tanggal 9
September 2014
2) Kementerian BUMN vide surat
No.WDR/629/2014 tanggal 9 September 2014 3) Dewan Komisaris vide surat No.WDR/630/2014
Hal tersebut sesuai dengan PBI No.11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No.13/27/PBI/2011, pernyataan efektif anggota Dewan Komisaris wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat 10 hari sejak dinyatakan efektif. b. Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa Komite
yang terdiri dari: 1) Komite Audit
2) Komite Pemantau Risiko & Good Corporate Governance
3) Komite Remunerasi dan Nominasi Seluruh Komite tersebut telah melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik sesuai charter masing-masing dan memberikan rekomendasi serta laporan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu menjadi perhatian Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Susunan selengkapnya tentang Dewan Komisaris dan Komite yang bertugas membantu Dewan
Komisaris terdapat pada Bab tentang Dewan Komisaris dalam Laporan Good Corporate Governance pada laporan tahunan ini.
Tahun 2014 merupakan momentum yang penting bagi perjalanan sejarah transformasi Bank Mandiri yang akan menjadi Barometer kesuksesan untuk mendukung transformasi lanjutan di tahun-tahun mendatang. Pencapaian di tahun 2014 ini tentunya akan menjadi pondasi untuk pencanangan transformasi Bank Mandiri berikutnya, sehingga kemampuan kita untuk mendeinisikan program transformasi akan sangat tergantung dengan pencapaian kinerja Bank Mandiri di tahun 2014 ini. Bank Mandiri telah menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan yang tercermin dari pencapaian volume bisnis dan laba setelah pajak. Demikian juga rasio-rasio keuangan dan tingkat eisiensi operasional yang semakin membaik. Demikian laporan Dewan Komisaris atas pelaksanaan program pengawasan selama tahun 2014.
Pemegang saham yang terhormat,
Perusahaan Kita berhasil meraih laba bersih sebesar Rp19,872 triliun, tumbuh 9,16 % dari tahun 2013 yang sebesar Rp18,2 triliun.
Di tengah kondisi perbankan nasional yang belum kondusif, Bank Mandiri berhasil menuntaskan Transformasi Tahap II dengan tingkat return of equity perusahaan kita pada tingkat 20,95% dan kapitalisasi pasar sebesar Rp251,4 Triliun. Ini pencapaian yang menggembirakan ditengah perlambatan ekonomi nasional dan peningkatan volatilitas global. Secara fundamental, Bank Mandiri tetap menunjukan pertumbuhan bisnis yang positif dan berkesinambungan dengan tetap konsisten pada tiga strategi bisnis utama, yaitu wholesale
laporan direksi
Tahun 2014 menjadi tahun penuh tantangan bagi
perekonomian nasional dan industri perbankan seiring berbagai peristiwa yang dialami bangsa Indonesia seperti kenaikan harga BBM bersubsidi di akhir tahun hingga 30% dan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) hingga 20%. Kondisi tersebut berdampak pada tingkat inflasi yang meningkat menjadi 8,36% (yoy). Untuk mengantisipasi dampak inflasi tersebut, BI Rate yang sebelumnya berada di bawah 6% di tahun 2013 perlahan-lahan naik hingga mencapai 7,75% per Desember 2014. Selain itu, nilai tukar Rupiah juga mengalami volatilitas disebabkan permintaan valas yang tinggi sehingga menyentuh level Rp 12.440/USD. Dampak dari kondisi perekonomian tersebut juga dapat dirasakan di sektor keuangan dan perbankan nasional yang Budi G. Sadikin
tumbuh 11,9%, penghimpunan dana masyarakat tumbuh 13,8%, dan rasiopermodalan sebesar 19,77%. Kondisi likuiditas juga mengetat yang tercermin dari tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) yang sebesar 88,65%.
Selain itu, pasar valuta asing juga mengalami luktuasi yang tercermin dari pergerakan kurs Rupiah terhadap US Dollar yang mengalami volatilitas cukup tinggi, yang disebabkan oleh pergerakan dana asing (inlow dan outlow funds) yang besar. Mengantisipasi hal tersebut, Bank Indonesia juga menjaga tingkat suku bunga pasar dengan meningkatkan BI Rate menjadi 7,75% pada 18 November 2014. Dengan kondisi tersebut, secara keseluruhan market di tahun 2014 belum menunjukkan situasi yang kondusif bagi perekonomian maupun bisnis perbankan.
Tahun 2014 juga mencatat perjalanan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beranjak dewasa dalam hal kedemokrasian. Kita berhasil melewati dua kali pesta demokrasi dengan lancar dan aman, terlebih ditengah kondisi ekonomi domestik yang belum sepenuhnya kondusif, seiring perlambatan ekonomi emerging market dan lonjakan volatilitas pasar keuangan global. Memperhatikan kondisi tersebut, Bank Mandiri mengambil langkah strategis untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan bisnis sekaligus sebagai tindakan antisipatif terhadap
kemungkinan kondisi eksternal yang semakin memburuk. Untuk itu, kami fokus pada 3 strategi yaitu memperkuat likuiditas, pengelolaan margin dan mengendalikan kualitas asset.
Ditengah kondisi likuiditas yang ketat, kami mendorong pertumbuhan dana murah (giro dan tabungan) yang kami lakukan antara lain dengan mengoptimalkan giro sebagai operating account nasabah kredit, meningkatkan transaksi giro nasabah korporasi dan institusi pemerintah, dan meningkatkan tabungan melalui intensiikasi value chain nasabah. Strategi ini berhasil menjaga kondisi likuiditas Bank Mandiri yang tercermin dari tingkat rasio LDR kami yang sebesar 82,86%.
Sementara itu, pengelolaan margin kami lakukan melalui pertumbuhan kredit retail yang memberikan imbal hasil yang lebih optimal, yaitu melalui perluasan jaringan distribusi bisnis micro lending dan perluasan cakupan wilayah bisnis consumer card. Selain itu kami juga melakukan pengembangan business model untuk segmen business banking dan consumer card. Atas upaya tersebut, tingkat margin mengalami peningkatan yang tercermin dari rasio NIM (net interest margin) yang mencapai 5,97%, membaik dari posisi Desember 2013 yang sebesar 5,74%. Dari aspek pengendalian kualitas asset, kami melakukan monitoring ketat atas vulnerable sector, pengembangan debtor’s path untuk perbaikan kualitas kredit, membentuk NPL lying team agar lebih responsif atas kondisi cash low debitur, dan memperkuat pengelolaan risiko kredit. Hasilnya, tingkat NPL gross kami dapat terjaga dengan baik pada posisi 2,15% per Desember 2014. 2010 20 40 60 80 100 0 2011 2012 2013 2014 75.2% 78.8% 83.6% 89.7% 88.7%
Beberapa tahun belakangan ini, Mandiri turut berperan aktif membangun Indonesia. Kami fokus menjalankan bisnis yang memberikan dampak positif kepada kehidupan masyarakat dan komunitas melalui pembiayaan ke sektor produktif dan konsumsi termasuk dukungan kepada pengembangan inklusi keuangan di Indonesia.
Untuk mewujudkan aspirasi negeri menjadi “bangsa besar yang Mandiri”, Perusahaan Kita telah berperan aktif sebagai agent of development. Mandiri Group telah merealisasikan pembiayaan pembangunan fisik 13 ruas jalan tol sepanjang 272,34 km, membiayai 30% kebutuhan pembangunan pembangkit listrik nasional, serta merealisasikan harapan bangsa Indonesia untuk memiliki world class port. Dengan semangat membangun negeri, kami telah meningkatkan kemampuan ekonomi 27 ribu pengusaha segmen Commercial, 724 ribu pengusaha UMKM (termasuk mikro sebesar 657 ribu) serta mempersiapkan 3.000 pekerja migran Indonesia di Hongkong, Singapore, dan Malaysia untuk dapat menjadi wirausahawan sukses. Perusahaan Kita telah menyediakan 319 ribu unit rumah dan 373 ribu kendaraan bagi keluarga Indonesia. Kami juga mendorong pengembangan industri kelapa sawit yang merupakan industri unggulan padat karya dengan areal kebun seluas 930 ribu hektar, atau 10% dari total areal kebun kelapa sawit di Indonesia.
Kami juga berperan aktif melakukan edukasi layanan keuangan dan mendukung program pemerintah bagi masyarakat yang masuk kategori Keluarga Sangat Miskin (KSM) melalui pemberian bantuan sosial Pemerintah dengan menggunakan e-Cash.
Perusahaan Kita memiliki jaringan yang tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia sehingga lebih intens dalam
berinteraksi dengan 15,3 juta nasabah dana dan 1,46 juta nasabah kredit.
Atas pencapaian tersebut, pasar merespon positif sehingga mendorong peningkatan harga saham Perusahaan Kita ke level Rp10.775 dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp251,4 triliun. Pencapaian tersebut menjadi penutup Transformasi II (2010-2014) yang membahagiakan kami, karena shareholders’ value mampu melampaui target yang sebesar Rp225 triliun.
Misi kami adalah membawa Perusahaan Kita terus tumbuh. Kami akan melakukan transformasi bisnis berkelanjutan, karena transformasi telah menjadi bagian dari spirit Mandiri Group dalam menjalankan bisnis untuk tumbuh lebih besar, melampaui pertumbuhan pasar dan meraih visi kita bersama. Perusahaan Kita di tahun 2015 akan memasuki Transformasi Tahap III untuk menjadi The Best Bank in ASEAN. Dalam kurun periode 2015-2020, kami akan memberikan perhatian pada tiga fokus bisnis yaitu deepen client relationship, accelerate in growth segment, dan integrate the Group.
Transformasi Tahap III akan membawa Mandiri Group menjadi regional player yang siap berkompetisi di pasar ASEAN untuk memberikan layanan keuangan terbaik bagi seluruh nasabah dan masyarakat. Kami bersama 34.696 pegawai Mandiri akan menjadi saksi sejarah, menyaksikan Perusahaan Kita menjadi kebanggaan Indonesia sebagai institusi keuangan terbaik di ASEAN, bersanding dengan lembaga keuangan prestisius regional lainnya.
Selanjutnya, pembahasan akan kami fokuskan pada beberapa aspek penting yang terjadi di Perusahaan Kita selama tahun 2014, sebagai berikut :