• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komitmen atas Penerapan dari Prinsip-prinsip Dasar GCG

TRANSPARANSI

AKUNTABILITAS

RESPONSIBILITAS

INDEPENDENSI KESETARAAN &

KEWAJARAN

PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN

YANG BAIK Perseroan memandang bahwa penerapan GCG

merupakan sebuah pilar kuat untuk memajukan pertumbuhan. Oleh sebab itu, Perseroan berupaya untuk senantiasa menerapkan GCG terhadap seluruh pemangku kepentingan dengan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peningkatan kualitas dari penerapan praktik terbaik GCG dengan secara terus menerus dilakukan, melakukan pemutakhiran berbagai kebijakan, standar, pedoman, prosedur yang disesuaikan dengan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku, keadaan lingkungan bisnis, dan juga perkembangan usaha dan kinerja Perseroan.

Dalam menerapkan prinsip-prisip GCG, Perseroan mengacu pada 5 (lima) prinsip dasar yaitu:

keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, kesetaraan dan kewajaran, sebagaimana telah dirilis dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) maupun yang tertuang dalam Peraturan OJK No. 29/POJK.05/2020 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.

30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Pembiayaan.

Penjelasan prinsip-prinsip dasar di atas dan penerapannya secara umum di lingkup Perseroan adalah sebagai berikut:

Prinsip Dasar Penjelasan Sesuai Peraturan

OJK No. 29/POJK.05/2020 Penerapan di Lingkup Mandiri Tunas Finance Keterbukaan

(Transparency)

Keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam pengungkapan dan penyediaan informasi yang relevan mengenai Perusahaan, yang mudah diakses oleh Pemangku Kepentingan sesuai dengan peraturan perundang – undangan di bidang pembiayaan serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat.

Perseroan menilai prinsip transparansi sebagai keterbukaan dalam mengungkap informasi material yang relevan secara akurat dan tepat waktu.

Perseroan mengungkapkan informasi material tersebut tidak hanya kepada pemegang saham tetapi juga kepada seluruh pemangku kepentingan.

Sehingga diharapkan pemegang saham dan pemangku kepentingan dapat lebih dini mengetahui perkembangan usaha Perseroan. Penerapan prinsip ini diwujudkan Perseroan dengan:

• Penyusunan dan penerbitan Laporan Tahunan yang tersedia di halaman website Perseroan.

• Penyusunan dan penjelasan rencana bisnis Perseroan

• Laporan keuangan berkala yang meliputi laporan

Prinsip Dasar Penjelasan Sesuai Peraturan

OJK No. 29/POJK.05/2020 Penerapan di Lingkup Mandiri Tunas Finance

• Segala informasi dan data terkait perusahaan yang telah di sediakan pada situs web Perseroan untuk pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.

Akuntabilitas (Accountability)

Kejelasan fungsi dan pelaksanaan

pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga kinerja perusahaan dapat berjalan secara transparan, wajar, efektif, dan efisien.

Penerapan prinsip akuntabilitas diimplementasikan oleh Perseroan dengan menetapkan kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban masing-masing organ dalam Perseroan sehingga pengelolaan Perseroan dapat terlaksana secara efektif. Dengan diterapkannya prinsip akuntabilitas ini maka ada kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab antara Karyawan, Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham maupun di setiap bagian dalam Perseroan.

Pertanggungjawaban (Responsibility)

Kesesuaian pengelolaan perusahaan dengan peraturan perundang-undangan di bidang pembiayaan dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat.

Perseroan mendefinisikan prinsip pertanggung-jawaban sebagai dipatuhinya baik prosedur operasional maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam setiap aktivitas bisnis yang dilaksanakan. Pertanggungjawaban juga diikuti dengan komitmen untuk menjalankan aktivitas bisnis sesuai dengan standar etika yang baik. Selain itu, pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris lebih ditingkatkan terhadap pengelolaan Perseroan oleh Direksi sehingga dapat berjalan efektif, disertai adanya tuntutan pencapaian target terhadap Direksi.

Prinsip ini diterapkan Perseroan melalui:

• Kepatuhan terhadap ketentuan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Pelaksanaan kewajiban perpajakan dengan baik dan tepat waktu.

• Pelaksanaan program dan kegiatan CSR.

• Pelaksanaan kewajiban keterbukaan informasi sesuai peraturan.

Kemandirian (Independency)

Keadaan perusahaan yang dikelola secara mandiri dan profesional serta bebas dari benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pembiayaan dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat.

Perseroan mengartikan independensi sebagai dijalankannya tugas, kewajiban serta wewenang masing-masing organ Perseroan tanpa campur tangan dari organ-organ Perseroan yang lain maupun pihak lain yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Independensi diwujudkan antara lain dengan saling menghargai peran dan fungsi masing-masing Organ Perseroan serta keputusan pengurusan Perseroan melalui keputusan Direksi Perseroan. Prinsip independensi sangat diperlukan terutama dalam proses pengambilan keputusan atau kebijakan manajemen yang harus dilakukan secara obyektif dan menempatkan kepentingan Perseroan sebagai prioritas utama. Penerapan prinsip ini diterapkan Perseroan antara lain dengan:

• Saling menghormati hak, kewajiban, tugas, wewenang, serta tanggung jawab di antara organ-organ Perusahaan.

• Pemegang saham dan Dewan Komisaris tidak melakukan intervensi terhadap pengurusan Perseroan.

Prinsip Dasar Penjelasan Sesuai Peraturan

OJK No. 29/POJK.05/2020 Penerapan di Lingkup Mandiri Tunas Finance

• Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan senantiasa menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan.

• Kegiatan Perseroan yang memiliki benturan kepentingan wajib memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham independen atau wakilnya yang diberi wewenang dalam RUPS sebagaimana diatur, serta mematuhi peraturan tentang benturan kepentingan.

Kesetaraan dan Kewajaran (Fairness)

Kesetaraan, keseimbangan, dan keadilan di dalam memenuhi hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian, peraturan perundang-undangan, dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat.

Perseroan mengartikan kewajaran atau keadilan sebagai perlakuan yang setara terhadap setiap pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penerapannya, antara lain Perseroan selalu menjaga hubungan baik dengan karyawan dan menghindari praktek diskriminasi serta menghormati hak-hak karyawan, termasuk menghindari diskriminasi karyawan terkait latar belakang suku, agama, ras, maupun gender. Prinsip ini diterapkan Perseroan antara lain dengan kebijakan:

• Pemegang saham berhak menghadiri dan memberikan suara dalam RUPS sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

• Perseroan melaporkan informasi terkait rekanan kepada pemangku kepentingan secara adil dan transparan.

• Perseroan menghadirkan kondisi kerja yang baik dan aman bagi seluruh karyawan sesuai dengan kemampuan Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta adanya penilaian kinerja secara periodik serta kesempatan promosi yang sama bagi seluruh karyawan.

Dokumen terkait