• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

Dalam dokumen KRAS 2012 Lapkeu Q1 (Halaman 135-149)

Laba bersih per saham 4 9 Basic/diluted earnings per share

RISK MANAGEMENT

33. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

Perusahaan (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENT AND

COMMITMENTS (continued) The Company (continued) c. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal

kerja dari Bank Permata dengan jumlah maksimum sebesar US$15.000.000. Fasilitas ini dapat digunakan sebagai fasilitas L/C, UPAS,

bill purchase line dan bank garansi. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 16 September 2012. Pada tanggal 31 Maret 2012, fasilitas kredit ini belum digunakan.

c. The Company obtained a working capital credit facility from Bank Permata with a maximum amount of US$15,000,000. This facility can be used as L/C, UPAS, bill purchase line and bank guarantee facility. This credit facility will expire on September 16, 2012. As of March 31, 2012, the credit facility has not yet been used.

d. Pada tanggal 14 Maret 2012 Perusahaan menandatangani Perjanjian pemberian fasilitas perbankan dengan PT Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar US$ 40.000.000 yang dapat digunakan untuk fasilitas LC sight, LC usance

dan trust receipt. Fasilitas kredit tersebut juga dapat digunakan sebagai short term loan facility

dalam bentuk fasilitas cash loan dengan jumlah maksimum US$ 25.000.000. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 14 Maret 2013.

d. On March 14, 2012 the Company signed an agreement of banking facility with PT Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ with a maximum amount of US$ 40,000,000 which can be used as L/C sight, L/C usance and trust receipt. The facility also can be be used as short term loan facility in the form of cash loan facility with a maximum amount of US$ 25,000,000. This credit facility will expire on March 14, 2013.

e. Berdasarkan Senior Facilities Agreement antara PT Krakatau Posco dengan The Export-Import Bank of Korea, Australia and New Zealand Banking Group Limited, PT Bank ANZ Indonesia, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD Seoul Branch, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD, Jakarta Branch, Credit Suisse AG, HSBC BANK PLC, Mizuho Corporate Bank LTD, Seoul Branch, PT Bank Mizuho Indonesia, Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank Korea Limited, Sumitomo Mitsui Banking Corporation dan BankSumitomo Mitsui Indonesia (bersama-sama disebut sebagai "Pemberi Pinjaman") yang telah ditandatangani pada tanggal 14 Februari 2012 disetujui bahwa untuk memenuhi persyaratan penarikan pinjaman yang diperlukan dalam pembiayaan pembangunan pabrik baja terpadu di Cilegon oleh PTKrakatau Posco dan dalam rangka menjamin kepastian pembayaran kembali kewajiban PTKrakatau Posco kepada Pemberi Pinjaman; Perseroan diwajibkan untuk turut memberikan jaminan berupa jaminan perusahaan (Sponsor Guarantee) sebesar 30% (sesuai porsi kepemilikan Perusahaan pada PT Krakatu Posco) dari total kewajiban PT Krakatau Posco kepada Pemberi Pinjaman.

e. Based on Senior Facilities Agreement between PT Krakatau Posco and The Export-Import Bank of Korea, Australia and New Zealand Banking Group Limited, PT Bank ANZ Indonesia, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD Seoul Branch, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD, Jakarta Branch, Credit Suisse AG, HSBC BANK PLC, Mizuho Corporate Bank LTD, Seoul Branch, PT Bank Mizuho Indonesia, Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank Korea Limited, Sumitomo Mitsui Banking Corporation and Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (collectively referred to as "Lender") which was signed on February 14, 2012 agreed that to meet the necessary loan withdrawal requirements in financing the construction of integrated steel plant in Cilegon by PT Krakatau Posco and in order to ensure certainty of PT Krakatau Posco repayment obligation to the Lender, the Company is required to participate in providing collateral in the form of a company guarantee (Sponsor guarantee) at 30% (based on the Company‟s ownership portion at PT Krakatau Posco) of PT Krakatau Posco total obligation to the Lender.

33. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

Perusahaan (lanjutan)

Terkait dengan hal tersebut, pada tanggal 20 Maret 2012 Perseroan telah menandatangani perjanjian untuk memberikan jaminan kepada Pemberi Pinjaman PT Krakatau Posco sebesar 30% dari nilai pinjaman PT Krakatau Posco atau senilai US$518.700.000. Jumlah ini adalah 45,4% dari ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 yang mencapai Rp10.354.993.

33. SIGNIFICANT AGREEMENT AND

COMMITMENTS (continued) The Company (continued)

In this regard, on March 20, 2012 the Company has signed an agreement to provide guarantees to PT Krakatau Posco Lender by 30% of the PT Krakatau Posco loan value or equivalent to US$518,700,000. This amount is 45.4% of the equity of the Company on December 31, 2011 which reached Rp10,354,993.

f. Pada tanggal 14 Maret 2012 Perusahaan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT), entitas anak dari PT Borneo Lumbung Energi & Metal (Tbk) untuk mendapatkan pasokan kebutuhan coaking coal pabrik Blast Furnace dengan jumlah sampai 900.000 ton per tahun yang dimulai pada awal tahun 2014.

f. On March 14, 2012 the Company and PT Asmin Koalindo Tuhup (“AKT”), subsidiary entity of PT Borneo Lumbung Energi & Metal (Tbk) entered into Memorandum of Understanding (“MOU”) in order to obtain supplies of coaking coal for Blast Furnace plant with the amount to 900,000 ton per year starting at the beginning of 2014.

g. Pada tanggal 15 Maret 2012 Perusahaan menandatangani Long term supply agreement (LTSA) dengan PT Sermani Steel Corp. untuk memasok Cold Rolled Coil (CRC) kepada perusahaan industry seng tersebut.

g. On March 15, 2012 the Company entered into LongTerm Supply Agreemnt (“LTSA”) with and PT Sermani Steel Corp. to supply Cold Rolled Coil (“CRC”)to the zinc manufacturer company. h. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

(“PLN”). Berdasarkan perjanjian

No. 36A/C/DU-KS/KONTR/94 tanggal 22 April 1994, PLN setuju untuk menyalurkan daya Iistrik maksimum sebesar 160.000 Kilo Volt Ampere kepada Perusahaan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Agustus 1991 dan tidak mempunyai batas waktu, kecuali salah satu pihak bermaksud untuk mengakhiri perjanjian tersebut.

h. The Company entered into an agreement with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”). Based on the agreement No. 36A/C/DU-KS/KONTR/94 dated April 22, 1994, PLN agreed to supply the electricity power at the maximum of 160,000 Kilo Volt Ampere to the Company. This agreement is effective from August 1, 1991 without expiration date, unless one party intends to terminate the agreement.

i. Pada tanggal 12 November 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian gas No. 48/C/DU-KS/KONTR/2004 dengan PT Pertamina (Persero). Berdasarkan addendum perjanjian tanggal 14 Juni 2007, yang berlaku hingga tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mempunyai komitmen sebagai berikut:

1. Membeli gas minimum sebesar 217,18 BSCF (Billion Standard Cubic Feet) per tahun dimana Perusahaan diwajibkan untuk membayar, baik gas tersebut diambil atau tidak, setelah dikurangi, bila ada, dengan jumlah gas yang tidak diambil oleh Perusahaan yang disebabkan karena hal-hal yang telah ditetapkan dalam perjanjian.

i. On November 12, 2004, the Company entered into Gas Purchase Agreement No. 48/C/DU-KS/KONTR/2004 with PT Pertamina (Persero). Based on the amended agreement dated June 14, 2007, which will expire on December 31,

2013, the Company has the following

commitments:

1. To purchase gas at a minimum of 217.18 BSCF (Billion Standard Cubic Feet) per annum where the Company is obliged to pay, whether the gas is transmitted or not, after deducting, if any, with total gas which is not transmitted by the Company due to conditions stated in the contract.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir

33. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

Perusahaan (lanjutan)

2. Membayar harga dengan kondisi sebagai berikut:

i. Jika jumlah penyerahan dalam bulan bersangkutan dibagi jumlah aktual hari dalam bulan yang sama hasilnya kurang dari atau sama dengan jumlah penyerahan minimum harian, maka harga gas adalah US$3,70/MMBTU dengan ekskalasi 2% per tahun.

ii. Jika jumlah penyerahan dalam bulan bersangkutan dibagi jumlah aktual hari dalam bulan yang sama lebih dari jumlah penyerahan minimum harian, maka harga gas untuk kelebihan penyerahan adalah US$5,00/MMBTU.

33. SIGNIFICANT AGREEMENT AND

COMMITMENTS (continued) The Company (continued)

2. To pay a surcharge with conditions as follows:

i. If the total transmitted amount in related month divided by total actual days in the same month is less than or equals the total daily minimum transmitted amount, then the gas price is US$3.70/MMBTU with 2% excalation per annum.

ii. If the total transmitted amount in related month divided by total actual days in the same month is more than the total daily minimum transmitted amount, then the gas price for the excess amount is US$5.00/MMBTU.

j. Pada tanggal 9 Juni 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi dan bantuan teknis dengan HYLSA, S.A de C.V untuk menggunakan teknologi Zero Reformer di pabrik DR HYL III Perusahaan. Berdasarkan perjanjian tersebut, HYLSA setuju untuk memberikan lisensi bebas royalti kepada Perusahaan yang bersifat non-eksklusif, non-transferable dan

irrevocable selama 12 tahun sejak

penandatanganan perjanjian. Tahap pertama pekerjaan meliputi modifikasi teknologi HYL III menjadi Zero Reformer dan tahap kedua pekerjaan ditujukan untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 1,5 juta ton (tidak diaudit) besi spons per tahun menjadi 1,74 juta ton (tidak diaudit) per tahun.

Sebagai bagian dari proyek revitalisasi pabrik DR, pada tanggal 22 April 2010, Perusahaan menandatangani kontrak pekerjaan Migration Automation System of HYL III dengan PT Honeywell Indonesia dengan nilai kontrak sebesar US$1.252.000 dan Rp5.100. Proyek revitalisasi ini direncanakan selesai pada bulan Januari 2012. Pada tanggal 14 November 2011, PT Honeywell Indonesia dan Perusahaan telah menandatangani amandemen kontrak untuk menjadwal kembali penyelesaian proyek reivitalisasi hingga bulan Mei 2012.

j. On June 9, 2004, the Company signed license and technical assistance agreements with HYLSA, S.A de C.V to use Zero Reformer technology in the Company‟s DR HYL III plant. Based on the agreement, HYLSA agreed to grant a non-exclusive, non-transferable and irrevocable royalty-free license to the Company during the period of 12 years from the signing date of the agreement. The first phase of the project include the modification of HYL III technology to Zero Reformer and the second phase is aimed to increase the production capacity from 1.5 million tons (unaudited) of sponge steel per year to 1.74 million tons (unaudited) per year.

As a part of DR plant revitalization project, on April 22, 2010, the Company signed a Migration Automation System of HYL III contract with PT Honeywell Indonesia with a contract value amounting to US$1,252,000 and Rp5,100. This revitalization project is planned to be completed in January 2012. On November 14, 2011, PT Honeywell Indonesia and the Company have signed an amendment of contract to reschedule the completion of the revitalization project until May 2012.

33. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

Perusahaan (lanjutan)

33. SIGNIFICANT AGREEMENT AND

COMMITMENTS (continued) The Company (continued) k. Pada tanggal 20 April 2010, Perusahaan

menandatangani kontrak pekerjaan revitalisasi pabrik SSP 1 dengan Siemens VAI Metal Technologies GmbH dan PT Siemens Indonesia dengan nilai kontrak sebesar EUR40.000.000 dan Rp250.000. Proyek pekerjaan meliputi penggantian Electric Arc Furnace, Continuous

Casting Machine, Dedusting dan Water

Treatment & Utility untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 1,0 juta ton slab menjadi 1,3 juta ton slab per tahun. Proyek revitalisasi ini direncanakan selesai pada bulan Desember 2012. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2012, Perusahaan telah membayar kepada kontraktor sebesar EUR23.840.202 (setara dengan Rp283.998) dan Rp119.540, yang dicatat dalam akun “Aset dalam Penyelesaian”.

k. On April 20, 2010, the Company signed a work contract for SSP 1 revitalization with Siemens VAI Metal Technologies GmbH and PT Siemens Indonesia with a contract value amounting to EUR40,000,000 and Rp250,000. The work project includes changing the Electric Arc

Furnace, Continuous Casting Machine,

Dedusting and Water Treatment & Utility to increase the production capacity from 1.0 million metric tons slab to 1.3 million metric tons slab per year. This revitalization project is planned to be completed in December 2012. As of March 31, 2012, the Company has paid to the contractor the amounts of EUR23,840,202 (equivalent to Rp283,998) and Rp119,540, which were recorded in the “Construction in Progress” account.

l. Perusahaan menandatangani kontrak pematangan lahan untuk proyek ekspansi dengan PT Waskita Karya (Persero) (“Waskita”) pada area seluas 388 Ha yang berlokasi di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon dengan nilai kontrak sebesar Rp488.414. Berdasarkan kontrak ini, Waskita berkewajiban untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan untuk mematangkan lahan sampai lahan tersebut siap digunakan untuk kebutuhan ekspansi Perusahaan. Kontrak ini berlaku efektif tanggal 1 Maret 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Maret 2012. Pada tanggal 31 Maret 2012, proyek masih sedang berjalan dan manajemen Perusahaan memperkirakan persentase penyelesaian pematangan lahan ditinjau dari aspek keuangan adalah sebesar 92,80% (tidak diaudit).

l. The Company signed a site preparation contract for expansion project with PT Waskita Karya (Persero) (“Waskita”) on the area of 388 Ha located in Krakatau Steel Industrial Estate, Cilegon with a contract value amounting to Rp488,414. Under the contract, Waskita is obliged to perform all work necessary to develop the land until the land is ready for its intended expansion project of the Company. The contract is effective on March 1, 2011 and expected to be completed in March 2012. As of March 31, 2012, project still on progress and the Company's management estimates that the percentage of completion of site preparation in financial terms is 92.80% (unaudited).

m. Pada tanggal 4 Pebruari 2011, Perusahaan dan Pemerintah Kota Cilegon (“Pemkot Cilegon”) mengikat Nota Kesepahaman (“MOU”) dalam rangka percepatan pembangunan pabrik baja PT KP dan pembangunan pelabuhan Pemkot Cilegon. Dalam MOU ini disepakati, antara lain:

i. Perusahaan akan menyerahkan tanah yang digarap dan dikuasai secara fisik oleh Pemkot Cilegon.

ii. Perusahaan akan mengganti biaya investasi yang telah dikeluarkan Pemkot CIlegon sepanjang telah dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini, Menteri Perindustrian dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

m. On February 4, 2011, the Company and the Local Government of Cilegon (“Pemkot Cilegon”) entered into Memorandum of Understanding (“MOU”) in order to speed up the construction of PT KP‟s steel mill and the port construction of Pemkot Cilegon. Under the MOU, both parties agreed, among others:

i. The Company will render land covering area of 45 Ha to replace the land which is being physically occupied and utilized by Pemkot Cilegon.

ii. The Company will reimburse the capital expenditures already spent out by Pemkot Cilegon after being audited by the Audit Board (BPK) or the Development Finance Controller (BPKP) and determined by the Government of Indonesia, in the case, the Ministry of Industry and the Head of Investment Coordinating Board (BPKM).

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir

33. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

Perusahaan (lanjutan)

iii. Perusahaan menyetujui tanah seluas 45 Ha tersebut akan diajukan hak kepemilikannya berupa sertifikat hak pengelolaan atas nama Pemkot Cilegon.

iv. Pemkot Cilegon sepakat untuk mengizinkan Perusahaan melaksanakan seluruh aktivitas pembangunan pabrik baja PT KP dan aktivitas pembangunan lainnya termasuk perkerjaan pematangan tanah pada lahan seluas 388 Ha yang di dalamnya termasuk lahan seluas 66,5 Ha yang digarap dan dikuasai secara fisik oleh Pemkot CIlegon. v. Pemkot Cilegon akan membantu untuk

mempercepat pengeluaran berbagai perijinan kepada Perusahaan dan PT KP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sebagai tindak lanjut atas pendapat hukum dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Menteri Perindustrian telah mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa:

a. Penyerahan tnah seluas 45 Ha milik Perusahaan dilaksanakan setelah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

b. Pelepasan tanah seluas 66,5 Ha yang dikuasai oleh Pemkot Cilegon dilaksanakan setelah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon.

c. Pelaksanaan MOU agar dituangkan dalam bentuk perjanjian.

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 7 November 2011 dan diaktakan dalam Akta Notaris No. 33 dari Andalia Farida, S.H., M.H., pemegang saham menyetujui keputusan-keputusan sebagai berikut:

i. Pelepasan tanah milik Perusahaan, KDL, KIEC dan KBS seluas 45 Ha yang berlokasi di Kecamatan Citangkil kepada Pemkot Cilegon. ii. Penyerahan uang pengganti investasi yang

telah dikeluarkan Pemkot Cilegon sebesar Rp52.500. Kekurangan atau kelebihan pembayaran akan disesuaikan berdasarkan hasil audit BPKP.

33. SIGNIFICANT AGREEMENT AND

COMMITMENTS (continued) The Company (continued)

iii. The Company agreed the ownership little on the land of 45 Ha will be made in form of the Right to Use certificate in the name of Pemkot Cilegon.

iv. Pemkot Cilegon agreed to give permission to the Company to perform all activities necessary to construct PT KP‟s steel mill and other construction activities including the site preparation work on the area of 388 Ha, which include there in the land of 66.5 Ha that is being physically occupied and utilized by Pemkot CIlegon.

v. Pemkot Cilegon will assist to speed up the issuance of certain license to the Company and PT KP in accordance with the prevailing regulations.

As a follow up to legal opinion from the Attorney General of the Republic of Indonesia, the Ministry of Industry issued a letter stating that:

a. The transfer of 45 Ha land owned by the Company shall be approved by the General Meeting of Shareholders.

b. The disposal of 66.5 Ha land owned by the Pemkot Cilegon shall be approved by the Regional Legislative Council of CIlegon City.

c. The implementation of MOU shall be made in an agreement.

Based on the Minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders which was held on November 7, 2011, as notarized in the Notarial Deed No. 33 of Andalia Farida, S.H., M.H., the shareholders ratified the following decisions:

i. The disposal of land owned by the Company, KDL, KIEC and KBS covering area of 45 Ha located in the Sub-district Citangkil to Pemkot Cilegon.

ii. The reimbursement of capital expenditures spent out by Pemkot Cilegon amounting to Rp52,500. The shortage or excess of payment will be adjusted based on the final audit of BPKP.

33. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

Perusahaan (lanjutan)

n. Pada tanggal 4 Maret 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli bahan tanah urug dengan PT Delimas Lestari Jaya (“Delimas”) dengan nilai kontrak sebesar Rp37.500. Perjanjian ini merupakan bagian dari kontrak pematangan lahan untuk proyek ekspansi Perusahaan. Berdasarkan perjanjian ini, Delimas berkewajiban untuk menyediakan bahan tanah urug dan melakukan pengawasan dalam pengambilan bahan tanah urug tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan perijinan penggalian.

o. Pada tanggal 25 Juli 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian gas oksigen dengan PT Air Liquide Indonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut, PT Air liquide Indonesia setuju untuk menyalurkan gas oksigen secara terus-menerus kepada Perusahaan dengan volume rata-rata 10.000 Nm3/jam. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal 25 Juli 2011 dan akan berakhir tanggal 31 Desember 2027.

33. SIGNIFICANT AGREEMENT AND

COMMITMENTS (continued) The Company (continued)

n. On March 4, 2011, the Company entered into a sale and purchase agreement of certain soil material with PT Delimas Lestari Jaya (“Delimas”) with a contract value of Rp37,500. This agreement is part of the site preparation contract for expansion project of the Company. Under the agreement, Delimas is obliged to provide certain soil material and supervise the execution of the work so as to comply with the excavation permit.

o. On July 25, 2011, the Company entered into an oxygen gas supply agreement with PT Air Liquide Indonesia. Based on the agreement PT Air Liquide Indonesia agreed to continuously supply oxygen gas to the Company at the average volume of 10,000 Nm3/hour. This agreement is effective from July 25, 2011 and will expire on December 31, 2027

Entitas Anak - PT KWT

p. PT KWT mengadakan perpanjangan kesepakatan kerjasama jual beli bahan baku dan produk jadi baja tulangan dengan PT Delcoprima Pasific yang ditandatangani pada tanggal 31 Desember 2010 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Kesepakatan ini untuk menggantikan kesepakatan lama yang telah berakhir pada tanggal 30 Desember 2010. Syarat-syarat dan ketentuan yang berkaitan dengan jenis dan spesifikasi barang serta harga jual dan beli diatur dalam kesepakatan kerjasama tersebut.

q. PT KWT memperoleh Fasilitas Perdagangan Multi Opsi dari PT ANZ Panin Bank yaitu Sight/Usance LC dan SKBDN Issuance, Trust Receipt, Fasilitas Pinjaman Pembiayaan Perdagangan Atas Tagihan Pemasok, Fasilitas Pinjaman Pembiayaan Perdagangan Atas Tagihan Pembeli dan Fasilitas Jaminan Bank dengan jumlah maksimum sebesar US$10.000.000 dan Uncommitted Markets Facility (FX SPOT and Forward). Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 14 November 2012. Pada tanggal 31 Maret 2012, fasilitas kredit ini belum digunakan.

The Subsidiary - PT KWT

p. PT KWT signed an amendment of cooperation agreement for sale and purchase of raw materials and finished goods of deformed steel with PT Delcoprima Pasific which was signed on December 31, 2010 and expire on December 31, 2012. This amended agreement is to replace the old cooperation agreement which had expired on December 30, 2010. The terms and conditions concerning the types and specifications of the products as well as the selling and purchase prices are included in the

Dalam dokumen KRAS 2012 Lapkeu Q1 (Halaman 135-149)