• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Variabel Penelitian

4.1.1.2 Kompetensi Guru

Gambaran mengenai kompetensi guru ekonomi akuntansi MA Yaspia berdasarkan jawaban dari angket masing-masing siswa, diperoleh hasil seperti yang disajikan pada gambar 4.6 berikut ini:

Berdasarkan gambar 4.6 menunjukkan bahwa persepsi siswa mengenai kompetensi guru sebagian besar berada pada kategori baik dengan persentase 72,84%. Kemudian secara berturut-turut diikuti 12,35% pada kategori cukup baik, dan sisanya 7,41% pada kategori sangat baik dan kurang baik. Hal ini dapat diartikan bahwa kompetensi guru yang berupa kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional masih tergolong bagus. Meskipun demikian masih perlu dimaksimalkan dalam mejalankan peran dan tugasnya sebagai pengajar serta dapat menjadi sosok guru yang dapat dijadikan tauladan bagi para siswa. Harapannya, guru akuntansi yang bersangkutan lebih terpacu dan bersemangat untuk mencapai derajat kompetensi yang lebih tinggi.

Kompetensi guru tersebut dinilai dari indikator, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, konpetensi sosial dan kompetensi profesional. Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif persentase variabel kompetensi guru per indikator, diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Kompetensi Pedagogik

Gambaran mengenai kompetensi pedagogik guru ekonomi akuntansi MA Yaspia Ngroto berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang disajikan pada gambar 4.7 berikut ini:

  Gambar 4.7 Distribusi Kompetensi Pedagogik

Dari gambar 4.7 diatas menunjukkan bahwa menurut sebagian besar persepsi siswa mengenai kompetensi guru ekonomi akuntansi MA Yaspia Ngroto sudah memiliki kompetensi pedagogik pada kategori baik dengan persentase 41,98% dari jumlah jawaban siswa. Artinya guru tersebut sudah memiliki beberapa kompetensi pedagogik pada kategori baik, misalnya kemampuan dalam pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Meskipun demikian, masih ada dari sebagian besar siswa yang mempersepsikan guru ekonomi akuntansi memiliki kompetensi pedagogik dalam kategori yang kurang baik, yaitu sebesar 14,81% dan 1,23% pada kategori tidak baik. Kondisi ini menunjukkan belum optimalnya guru dalam menjalankan perannya sebagai seorang pendidik dalam mentransfer ilmunya kepada peserta didik, seperti melibatkan siswa agar aktif dalam proses kekgiatan belajar mengajar, penyampaian materi yang terkadang masih monoton serta ketepatan pengaturan waktu dalam menyampaikan materi terkadang masih

kurang. Hasil temuan ini patut diperhatikan oleh guru agar lebih meningkatkan intensitas keaktifan siswa, yang dimulai dari dirinya dengan cara memberikan stimulus (rangsangan) terhadap siswa melalui metode dan variasi pembelajaran yang lebih tepat dan menarik. Tercermin dalam bentuk keberhasilan guru dalam mengkreasi lingkungan belajar secara positif dan memberdayakan siswa untuk memahami dan menjadi efektif dalam melibatkan diri pada proses pengelolaan kelas dan proses pembelajaran.

2. Kompetensi Kepribadian

Gambaran mengenai kompetensi kepribadian guru ekonomi akuntansi MA Yaspia Ngroto berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang disajikan pada gambar 4.8 berikut ini:

  Gambar 4.8 Distribusi Kompetensi Kepribadian

Dari gambar 4.8 tersebut dapat dijelaskan bahwa, bahwa kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru ekonomi akuntansi MA Yaspia Ngroto tergolong dalam kategori baik sebesar 32,10%. Meskipun sebagian besar siswa mempersepsikan dalam kategori baik, namun masih ada dari sebagian siswa yang

mempunyai persepsi siswa kompetensi kepribadian guru dalam kategori kurang baik, yaitu sebesar 9,88% dan tidak baik sebesar 3,70%. Meskipun persentasenya relatif kecil, hal itu merupakan cerminan bahwa guru tersebut masih mempunyai kepribadian yang kurang baik berdasarkan persepsi siswa, sehingga harapan kedepannya guru dapat mengevaluasi diri mengenai sikap dan perilaku agar dapat lebih baik lagi dan bisa menjadi sosok yang patut dijadikan contoh teladan bagi siswa.

3. Kompetensi Sosial

Gambaran mengenai kompetensi sosial berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang disajikan pada gambar 4.9 berikut ini:

  Gambar 4.9 Distribusi Kategori Kompetensi Sosial

Dari gambar 4.9 diatas menunjukkan bahwa kompetensi sosial yang dimiliki oleh guru mata pelajaran ekonomi akuntansi MA Yaspia Ngroto sudah memiliki kompetensi sosial yang baik, yaitu dengan persentase 41,98%. Hal ini menunjukkan bahwa guru tersebut sudah mempunyai beberapa kompetensi sosial

yang memadai misalnya kemampuan guru dalam menjaga komunikasi atau hubungan baik dengan peserta didik, guru dapat menampilkan sosok yang komunikatif dan adaptif dalam lingkungan sekolah, sehingga tidak terkesan seperti orang yang culun atau kuper. Meskipun persepsi siswa terhadap kompetensi sosial guru berada pada kategori baik, namun masih ada dari sebagian siswa yang memberikan penilaian terhadap kompetensi sosial guru berada pada kategori kurang baik yaitu sebesar 4,94%. Meskipun persentasinya relatif kecil, setidaknya itu merupakan cerminan bahwa kompetensi sosial guru belum sepenuhnya baik. Sehingga ke depannya bisa dijadikan bahan evaluasi bagi guru untuk dapat meningkatkan kompetensi yang telah dimilikinya tesebut.

4. Kompetensi Profesional

Gambaran mengenai indikator kompetensi profesional berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa, diperoleh hasil seperti yang disajikan pada gambar 4.10 berikut ini:

Dari gambar 4.10 diatas menunjukkan bahwa menurut persepsi siswa guru ekonomi akuntansi MA Yaspia Ngroto sudah memiliki kompetensi profesional pada kategori sangat baik, yaitu dengan persentase 44,44% dari jumlah jawaban siswa. Artinya, guru tersebut sudah dapat menunjukkan sikap profesionalnya sebagai guru terutama pada saat kegiatan proses belajar mengajar dalam kelas. Meskipun sebagian besar dari persepsi siswa memberikan penilaian yang baik, namun dari sebagian siswa masih ada yang mempunyai persepsi cukup baik bahkan kurang baik, yaitu dengan persentase 22,22% dan 8,64%. Meskipun persentase untuk persepsi siswa mengenai kompetensi profesional guru berada pada kategori kurang baik relatif kecil, hal ini merupakan cerminan bahwa guru tersebut kurang melibatkan semua siswa dalam prposes belajar mengajar atau bahkan mungkin terkesan pilih kasih.

Dokumen terkait