• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

Dalam dokumen Contoh Dokumen 1 Kurikulum (Halaman 159-174)

KELAS XII : SENI RUPA

KELAS: XII : KERAJINAN

9) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

a) Pengertian

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada penjelasan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37 UU dituliskan, bahwa bahan kajian pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dimaksudkan untuk membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan ditekankan untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap mental, emosional, sportivitas, spiritual, dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Selain tujuan utama tersebut dimungkinkan adanya tujuan pengiring, tetapi porsinya tidak dominan.

Sesuai dengan penjelasan tersebut William H Freeman (2007: 27-28) menyatakan bahwa pendidikan jasmani menggunakan aktivitas jasmani untuk menghasilkan peningkatan secara menyeluruh terhadap kualitas fisik, mental, dan emosional peserta didik. Pendidikan jasmani memperlakukan setiap peserta didik sebagai satu kesatuan yang utuh, tidak lagi menganggap individu sebagai pemilik jiwa dan raga yang terpisah, sehingga diantaranya dianggap dapat saling mempengaruhi. Pendidikan jasmani merupakan bidang kajian yang luas yang sangat menarik dengan titik berat pada peningkatan pergerakan manusia (human movement). Pendidikan jasmani menggunakan aktivitas jasmani sebagai wahana untuk mengembangkan setiap individu secara menyeluruh, mengembangkan pikiran, tubuh, dan jiwa menjadi satu kesatuan, hingga secara konotatif dapat disampaikan bahwa “suara pikiran adalah suara tubuh.”

Sementara itu, pendidikan jasmani oleh Marilyn M. Buck dan kawan-kawan (2007:15), diterjemahkan sebagai kajian, praktek, dan apresiasi atas seni dan ilmu gerak manusia (human movement). Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan. Gerak

merupakan sifat alamiah dan merupakan ciri dasar eksistensi manusia sebagai mahluk hidup. Pendidikan jasmani bukan merupakan bidang kajian yang tertutup. Perubahan yang terjadi di masyarakat, perubahan teknologi, pemeliharaan kesehatan, dan pendidikan secara umum membawa dampak bagi kualitas program pendidikan jasmani.

Pendek kata pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan diberikan di sekolah untuk menciptakan “insan pendidikan jasmani (physical education person)”. National Standards for Physical Education (NASPE) sebagaimana yang dikutip oleh Michel W. Metzler (2005:14) menggambarkan sosok “insan pendidikan jasmani” ini dengan syarat dapat memenuhi standar: 1). Mendemonstrasikan kemampuan keterampilan motorik dan pola gerak yang diperlukan untuk menampilkan berbagai aktivitas fisik, 2). Mendemonstrasikan pemahaman akan konsep gerak, prinsip-prinsip, strategi, dan taktik sebagaimana yang mereka terapkan dalam pembelajaran dan kinerja berbagai aktivitas fisik, 3). Berpartisipasi secara regular dalam aktivitas fisik, 4). Mencapai dan memelihara peningkatan kesehatan dan derajat kebugaran, 5). Menunjukkan tanggung jawab personal dan sosial berupa respek terhadap diri sendiri dan orang lain dalam suasana aktivitas fisik, dan 6). Menghargai aktivitas fisik untuk kesehatan, kesenangan, tantangan, ekspresi diri, dan atau interaksi sosial.

Berangkat dari pandangan yuridis dan akademis tersebut, maka dapat disipulkan bahwa pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

b) Rasional

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta

emosional. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Pada kenyataannya, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya.

Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan bukanlah sebuah batang tubuh pengetahuan atau teori, tetapi merupakan wahana layanan jasa dalam konteks agogik (pedagogi dan andragogi). Dari aspek biologis-fisiologis, begitu sempurna seluruh sistem yang diberkahi oleh Allah SWT yang berbasis pada sistem homeostasis (sistem keseimbangan berkelanjutan) dengan dukungan sistem saraf para simpatetik dan saraf simpatetik serta jumlah sel saraf yang canggih (sekitar 10 milyar neuron), sistem daur ulang peredaran darah yang luar biasa kecermatannya (siklusnya 1.440 kali selama sehari), dan kelengkapan sistem lainnya, seperti penapasan dengan kapasisitas

raksasa (pengisiaan dan pengosongan sebanyak 150.000 perhari) yang dilaksanakan oleh organ yang dikemas dalam ukuran mini (sekitar 300 juta alveoli atau kantong hawa “dilipat”rapi sebagai paru dengan berat total hanya 1,1 kg). Namun yang menarik, anugrah itu sia-sia bila tidak dibina, karena terdapat hukum paradoks dalam fungsi faal tubuh: semakin tidak digunakan atau digerakkan, semakin mengalami degradasi fungsinya. Karena itu aktivitas jasmani merupakan keharusan bagi kelangsungan fungsi organ tubuh, yang berarti pendidikan jasmani merupakan satu bagian dari rangsangan fisik yang diberikan secara terpilih dan sistematik.

Melalui pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan akan tercapai makna pendidikan dari aspek sosiologis dan psikologis. Hasil riset tentang perkembagnan anak yang dilaksanakan oleh Piaget sangat membantu untuk memperoleh kejelasan tentang hakikat dan dampak dari bermain bagi anak-anak, yang ternyata sangat diperlukan untuk perkembangan kognitifnya. Kini kiat banyak penelitian yang mengungkapkan efek dari stimulus lingkungan terhadap kuatnya “pesambungan” sinaps atau simpul-simpul saraf. Sejak lama, para ahli di Uni Sovyet, seperti fisiolog Michelufer meneliti persoalan tersebut dan sampai pada kesimpulan bahwa manifestasi akhir dari semua sistem saraf tingkat tinggi adalah gerak otot. Dengan kata lain, materi dasar dari inteligensia adalah sistem saraf, dan bagian yang paling maju adalah otak, yang begitu erat kaitannya dengan gerakan otot, termasuk otot halus dan myocadium.

Dari sisi keniscayaan sosial, betapa penting aktivitas jasmani dan/atau permainan bagi anak untuk menumbuhkan keterampilan sosial yang menjadi dasar bagi sifat-sifat yang melekat dalam wataknya. Selain itu, self-concept yang menjadi landasan kepribadian anak, berkembang melalui aktibivitas jasmani, dan justru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang terbimbing dengan baik merupakan rangsangan yang positif bagi pembentukan konsep diri yang positif.

Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, karena gerak sebagai aktivitas fisik adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia

dan dirinya sendiri yang berkembang secara alami berkembang searah dengan kemajuan zaman. Melalui pendidikan jasmani anak didik akan memperoleh berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil dan memiliki kebugaran jasmani dan kebiasaan hidup sehat serta memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap gerak manusia.

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan membantu peserta didik mengembangkan pemahaman tentang apa yang mereka perlukan untuk membuat komitmen seumur hidup tentang arti penting hidup sehat, aktif dan mengembangkan kapasitas untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan produktif. Sehingga berdampak pada meningkatkan produktivitas dan kesiapan untuk belajar, meningkatkan semangat, mengurangi ketidakhadiran, mengurangi biaya perawatan kesehatan, penurunan kelakuan anti-sosial seperti bullying dan kekerasan, mempromosikan hubungan yang aman dan sehat, dan meningkatkan kepuasan pribadi.

Penelitian telah menunjukkan keterkaitan tersebut antara peningkatan tingkat aktivitas fisik dan prestasi akademik yang lebih baik, lebih baik konsentrasi, lebih baik perilaku kelas dan lebih terfokus belajar. Manfaat lain termasuk perbaikan dalam kesejahteraan psikologis, kemampuan fisik, konsep-diri, dan kemampuan untuk mengatasi stres.

Harapannya kurikulum pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan ini juga memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kesejahteraan emosional. Di bidang kesehatan peserta didik akan belajar keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam hidup aktif dan warga yang bertanggung jawab secara sosial.

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Sehingga membantu peserta didik mengembangkan pemahaman tentang apa yang

mereka perlukan untuk membuat komitmen seumur hidup sehat, aktif dan mengembangkan kapasitas untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan produktif.

Di sisi lain kurikulum pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan mempromosikan nilai-nilai pendidikan yang penting dan tujuan yang mendukung pengembangan karakter. Ini termasuk berusaha untuk mencapai salah satu pribadi terbaik, keadilan dan fair play, menghormati keragaman, kepekaan dan rasa hormat terhadap kebutuhan individu maupun kebutuhan kelompok, dan kesehatan yang baik serta kesejahteraan.

c) Tujuan

Tujuan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas fisik untuk mencapai pertubuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif sepanjang hayat.

2. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, mengelola kesehatan dan kesejahteraan dengan benar serta pola hidup sehat.

3. Mengembangkan keterampilan gerak dasar, motorik, keterampilan, konsep/ pengetahuan, prinsip, strategi dan taktik permainan dan olahraga serta konsep gerakan.

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai percaya diri, sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, pegendalian diri, kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan aktivisas fisik.

5. Meletakkan dasar kompetitif diri (self competitive) yang sportif, percaya diri, disiplin, dan jujur.

6. Menciptakan iklim sekolah yang lebih positif

7. Mengembangkan muatan lokal yang berkembang di masyarakat

Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk aktif dan sehat sepanjang hayat, dan meningkatkan kebugaran pribadi.

d) Ruang Lingkup

Ruang lingkup materi mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan jenjang SMA/MA adalah sebagai berikut:

1. Aktivitas Permainan dan Olahraga termasuk tradisional, misalnya; sepakbola, bola voli, bola basket, kasti, bulutangkis, tenis meja, softball jalan cepat, larijarak pendek, lompat jauh, tolak peluru, pencak silat, sepak takraw, bola tangan, dan olahraga tradisional lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk kecenderungan alami anak untuk bermain melalui kegiatan bermain informal dan meningkatkan pengembangan keterampilan dasar, kesempatan untuk interaksi sosial. Menerapkannya dalam kegiatan informal dalam kompetisi dengan orang. Juga untuk mengembangkan keterampilan dan memahami dari konsep-konsep kerja sama tim, serangan, pertahanan dan penggunaan ruang dalam bentuk eksperimen/eksplorasi untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman.

2. Aktivitas Kebugaran, meliputi pengembangan komponen kebugaran berkaitan dengan kesehatan, terdiri dari latihan; kekuatan, kelincahan, kecepatan, daya tahan (aerobik dan anaerobik), dan tes kebugaran jasmani.

3. Aktivitas Senam dan Gerak Ritmik, meliputi senam lantai, senam alat, senam ritmik/irama, presiasi terhadap kualitas estetika dan artistik dari gerakan, tarian kreatif dan rakyat.

4. Aktivitas Air, memuat kompetensi dan kepercayaan diri saat peserta didik berada di dekat, di bawah dan di atas air. Memberikan kesempatan unik untuk pengajaran gaya-gaya renang (dada, bebas, punggung, dan kupu-kupu) dan juga penyediaan peluang untuk kesenangan bermain di air dan aspek lain dari olahraga air termasuk mengapung, loncat indah dan pertolongan dalam olahraga air.

5. Kesehatan, meliputi, P3K pola hidup sehat, seks bebas dan narkoba, gizi dan makanan sehat, manfaat aktifitas fisik, denyut jantung, pencegahan penyakit, pengurangan biaya perawatan pribadi dan kesehatan lingkungan.

KELAS: X

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai.

1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta.

2. Menghayati dan

mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1 Berperilaku sportif dalam bermain. 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan

dan kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran.

2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam penggunaan peralatan dan

kesempatan.

2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu permainan.

2.8 Memiliki perilaku hidup sehat dalam memilih makanan dan minuman, penyalahgunaan obat-obatan, dan kebersihanan alat reproduksi.

3. Memahami ,menerapkan,

menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

3.1 Menganalisis variasi dan kombinasi

keterampilan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat dan lempar) untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik. 3.2 Menganalisis variasi dan kombinasi

keterampilan permainan bola kecil untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik. 3.3 Menganalisis variasi dan kombinasi

keterampilan gerak salah satu permainan bola besar untuk menghasilkan koordinasi

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

gerak yang baik.

3.4 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan olahraga beladiri untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik. 3.5 Menganalisis dua jenis rangkaian

keterampilan senam. lantai untuk

menghasilkan koordinasi gerak yang baik. 3.6 Menganalisis variasi dan kombinasi

keterampilan rangkaian aktivitas gerak ritmik untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.

3.7 Menganalisis konsep latihan,pengukuran, dan hasilpengembangan komponen kebugaran jasmani.

3.8 Menganalisis keterampilan tiga gaya renang yang berbeda, dan mengidentifikasi teknik dan peralatan yang digunakan untuk tindakan penyelamatan di air. *

3.9 Menganalis berbagai jenis makanan dan minuman yang bermanfaat terhadap

kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

3.10 Menganalisis peran aktivitas fisik dalam pencegahan penyakit dan pengurangan biaya perawatan kesehatan.

3.11 Mengidentifikasi jenis-jenis dan menganalisis bahaya penggunaan

NARKOBA dan psikotropika terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas. 4. Mengolah, menalar, dan

menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat dan lempar) dengan koordinasi gerak yang baik.

4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola kecil dengan koordinasi gerak yang baik.

4.3 Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola besar dengan koordinasi

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

gerak yang baik.

4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan olahraga beladiri dengan koordinasi gerak yang baik.

4.5 Mempraktikkan dua jenis rangkaikan keterampilan senam lantai dengan koordinasi gerak yang baik.

4.6 Mempraktikkan variasi dan kombinasi rangkaian aktivitas gerak ritmik dengan koordinasi gerak yang baik.

4.7 Mempraktikkan latihan, pengukuran, dan analisis hasil latihan pengembangan komponen kebugaran jasmani.

4.8 Mempraktikkan keterampilan tiga gaya renang yang berbeda dengan koordinasi yang baik, dan teknik penyelamatan kecelakaan di air dengan menggunakan peralatan yang ada (tali, pelampung, galah, skoci dan lain sebagainya).*

4.9 Menyajikan hasil analisis berbagai jenis makanan dan minuman yang bermanfaat terhadap kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

4.10 Menyajikan hasil analisis peran aktivitas fisik dalam pencegahan penyakit dan pengurangan biaya perawatan kesehatan. 4.11 Menyajikan hasil identifikasi dan analisis

bahaya penggunaan NARKOBA dan psikotropika terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat luas.

KELAS: XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai.

1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

kepada sang Pencipta.

2. Menghayati dan

mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro -aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2.1 Berperilaku sportif dalam bermain. 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan

dan kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran.

2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam penggunaan peralatan dan

kesempatan.

2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu permainan.

2.8 Memiliki perilaku hidup sehat untuk tidak merokok, mengkonsumsi alkohol dan narkoba/ psikotropika, serta menghindari perilaku seks bebas, dan HIV/AIDS.

3. Memahami, menerapkan, dan

menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.1 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan gerak salah satu permainan bola besar serta menyusun rencana perbaikan.

3.2 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan gerak salah satu permainan bola kecil serta menyusun rencana perbaikan.

3.3 Menganalisis dan mengkategorikan

keterampilan gerak salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan lempar) serta menyusun rencana perbaikan.

3.4 Menganalisis strategi dalam pertarungan bayangan (shadow fighting) olahraga beladiri.

3.5 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan gerak senam ketangkasan menggunakan meja lompat serta menyusun

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

rencana perbaikan.

3.6 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan rangkaian gerak (koreo) aktivitas gerak ritmik.

3.7 Menganalisis konsep pengukuran komponen kebugaran jasmani terkait kesehatan dan keterampilan menggunakan instrumen terstandar.

3.8 Menganalisis dan mengkategorikan

keterampilan dasar empat gaya renang, dan keterampilan dasar penyelamatan, serta tindakan pertolongan kegawatdaruratan di air.

3.9 Memahami upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya NARKOBA dan psikotropika terhadap diri sendiri, keluarga, lingkungan, bangsa dan negara.

3.10 Memahami dampak seks bebas terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas. 3.11 Memahami bahaya, penularan, dan cara

mencegah HIV dan AIDS.

3.12 Menganalisis perencanaan program kesehatan pribadi.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4.1 Mempraktikkan perbaikan keterampilan salah satu permainan bola besarsesuai hasil analisis dan kategorisasi.

4.2 Mempraktikkan perbaikan keterampilan salah satu permainan bola kecilsesuai hasil analisis dan kategorisasi.

4.3 Mempraktikkan perbaikan keterampilan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan lempar) sesuai hasil analisis dan kategorisasi.

4.4 Mempraktikkan strategi dalam pertarungan bayangan (shadow fighting) olahraga beladiri dengan lancar dan koordinasi gerak yang baik.

4.5 Mempraktikkan perbaikan keterampilan dua jenis gerak dasar senam ketangkasan

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

analisis dan kategorisasi.

4.6 Mempraktikkan perbaikan keterampilan rangkaian gerak (koreo) aktivitas gerak ritmik sesuai hasil analisis dan kategorisasi. 4.7 Mempraktikkan pengukuran derajat

komponen kebugaran jasmani terkait kesehatan dan keterampilan menggunakan instrumen terstandar.

4.8 Mempraktikkan keterampilan dasar empat gaya renang dengan koordinasi yang baik, dan keterampilan dasar penyelamatan, serta tindakan pertolongan kegawatdaruratan di air.

4.9 Menyajikan informasi berkaitan dengan upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya NARKOBA dan

psikotropika.terhadap diri sendiri, keluarga, lingkungan, bangsa dan negara.

4.10 Menyajikan informasi tentang dampak seks bebas terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas.

4.11 Menyajikan informasi berkaitan dengan bahaya, penularan, dan cara mencegah HIV dan AIDS.

4.12 Merancangprogram perencanaan kesehatan pribadi untuk 1 semester.

KELAS: XII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai

1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta

2. Menghayati dan

mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.

2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kemajuan diri sendiri, orang lain, dan

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro -aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi

Dalam dokumen Contoh Dokumen 1 Kurikulum (Halaman 159-174)