• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

B. Kerangka Teori

2. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah

Kompetensi kepala sekolah adalah pengetahuan sikap dan keterampilan pada dimensi-dimensi kompetensi keperibadian, manejerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. 17Kompetensi berarti kecakapan, kemampuan dan wewenang. Seseorang dinyatakan kompeten di bidang tertentu jika menguasai kecakapan bekerja sebagai suatu keahlian selaras dengan bidangnya. Kepala sekolah dalam mengelola satuan pendidikan disyaratkan menguasai keterampilan dan kompetensi tertentu yang dapat mendukung pelaksanaan tugasnya18. Sahertian19 mengartikan kompetensi sebagai kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan latihan dengan standar dan kualitas tertentu. Kompetensi menuntut kemampuan kognitif, kondisi afektif, nilai-nilai, dan keterampilan tertentu yang khas dan spesifik berkaitan dengan karakteristik jabatan

16

Abdul Kadim Masaong, Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru, Memberdayakan Pengawas Sebagai Gurunya Guru, Bandung: Alfabeta, 2013, 41.

17

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 Tentang Penugasan Guru. 18

Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar (Learning Organization), Bandung: Alfabeta, 2009, 28.

19

Sahertian Piet, A, 2008, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, 28.

atau tugas yang dilaksanakan. Spesifikasi tersebut dimaksudkan agar kepala sekolah dapat melaksanakan tugas secara baik dan berkualitas. Kepala sekolah yang memenuih kriteria dan persyaratan suatu jabatan berarti berwenang atas jabatan atau tugas yang diberikan dengan kata lain memenuhi persyaratan kompetensi.

Perhaps CH. Woodruff defined this problem the best, when in his article: What is meant by a competency he claims that managerial competence is used as an umbrella under which everything fits, what may directly or indirectly relate to job performance20.

Menurut CH. Woodruff, yang dimaksud dengan kompetensi dia mengklaim bahwa kompetensi manajerial digunakan sebagai payung di mana semuanya cocok, mungkin langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kinerja pekerjaan.

Penyelenggaraan kegiatan pendidikan memerlukan suatu penanganan yang terorganisir dan terkoordinasi agar setiap sumber daya pendidikan yang dimanfaatkan dapat mencapai hasil yang optimal, efektif, dan efisien. Untuk mencapai maksud tersebut diperlukan adanya kepemimpinan yang berflingsi menghubungkan, mengarahkan dan mengendalikan semua sumber daya pendidikan yang ada ke arah pencapaian tujuan pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru Menjadi Kepala Sekolah melengkapi peraturan sebelumnya yaitu UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 yang

20 Krajcovicova, Katarina; Caganova, Dagmar & Cambal, Milos. Key “Managerial

Competencies and Competency Models in Industrial Enterprises”. Annals of DAAN for 2012 &

di antaranya mengatur bahwa penugasan menjadi Kepala Sekolah harus sesuai standar, karena Kepala Sekolah memegang peran penting, selain itu mutu pendidikan di sekolah bergantung pada Kepala Sekolahnya. Untuk itu, Kepala Sekolah dituntut memiliki kemampuan kepemimpinan standar sebagaimana diamanahkan dalam Permendiknas No. 13 tahun 2007.

Dalam Permendiknas No. 13 tahun 2007, berdasarkan pertimbangan pelaksanaan Pasal 38 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Kepala Sekolah/Sekolah. Hal ini juga mengingat: (1) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); (2) Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006; (3) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun 2005. Maka Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia menetapkan

tentang Standar Kepala Sekolah / Sekolah yang berlaku nasional. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah baik itu prestasi akademis dan non akademis, dibutuhkan kompetensi Kepala Sekolah yang sangat mumpuni. Dengan kompetensi tersebut apa yang dinginkan oleh masyarakat dan orangtua murid yakni tercapainya keberhasilan pendidikan di sekolah dapat terwujud, sehingga sekolah dengan apa yang dimiliki dapat berjalan dari berbagai bidang.

b. Aspek dan Komponen Kompetensi manajerial Kepala Sekolah

Berdasarkan ketentuan Menteri Pendidikan21, setiap Kepala Sekolah harus memenuhi lima aspek kompetensi, yaitu kepribadian, sosial, manajerial, supervisi, dan kewirausahaan. Adapun aspek dan Komponen Kompetensi manajerial Kepala Sekolah sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah / Sekolah. Adapun dalam penelitian ini dibatasi kompetensi manajerial Kepala Sekolah dalam hal sebagai berikut. a) Mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayagunaan

sumber daya manusia secara optimal:

(1)Mampu mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, sasaran, dan program strategis sekolah kepada keseluruhan guru dan staf.

(2)Mampu mengkoordinasikan guru dan staf dalam merelalisasikan keseluruhan rencana untuk mengapai visi, mengemban misi, mengapai tujuan dan sasaran sekolah

21

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah

(3)Mampu berkomunikasi, memberikan pengarahan penugasan, dan memotivasi guru dan staf agar melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan

(4)Mampu membangun kerjasama tim (team work) antar-guru, antar- staf, dan antara guru dengan staf dalam memajukan sekolah

(5)Mampu melengkapi guru dan staf dengan keterampilan- keterampilan profesional agar mereka mampu melihat sendiri apa yang perlu dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing

(6)Mampu melengkapi staf dengan ketrampilan-ketrampilan agar

mereka mampu melihat sendiri apa yang perlu dan diperbaharui untuk kemajuan sekolahnya

(7)Mampu memimpin rapat dengan guru-guru, staf, orangtua siswa dan komite sekolah

(8)Mampu melakukan pengambilan keputusan dengan

menggunakan strategi yang tepat

(9)Mampu menerapkan manajemen konflik

b) Mampu mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal:

(1) Mampu merencanakan kebutuhan guru dan staf berdasarkan

(2) Mampu melaksanakan rekrutmen dan seleksi guru dan staf sesuai tingkat kewenangan yang dimiliki oleh sekolah

(3) Mampu mengelola kegiatan pembinaan dan pengembangan profesional guru dan staf

(4) Mampu melaksanakan mutasi dan promosi guru dan staf sesuai kewenangan yang dimiliki sekolah

(5) Mampu mengelola pemberian kesejahteraan kepada guru dan staf sesuai kewenangan dan kemampuan sekolah

c) Mampu menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif bagi pembelajaran siswa:

(1)Mampu menata lingkungan fisik sekolah sehingga menciptakan suasana nyaman, bersih dan indah.

(2)Mampu membentuk suasana dan iklim kerja yang sehat melalui penciptaan hubungan kerja yang harmonis di kalangan warga sekolah.

(3)Mampu menumbuhkan budaya kerja yang efisien, kreatif, inovatif, dan berorientasi pelayanan prima.

Dokumen terkait