• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Analisis dan Pembahasan

2. Kompetensi Profesional

a. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi

program satuan pendidikan, mata pelajaran dan /atau kelompok mata

pelajaran yang akan diampu ... 15

b. Konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang

relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan

program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan /atau kelompok mata

pelajaran yang akan diampu ... 16

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 17

C. Subjek Penelitian ... 17

D. Obyek Penelitian ... 17

E. Instrumen Penelitian ... 18

F. Metode Pengumpulan Data ... 22

G. Metode Analisis Data ... 23

BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Data ... 25

1. Pelaksanaan Penelitian ... 25

2. Data Penelitian ... 26

B. Analisis dan Pembahasan ... 28

1. Kompetensi Pedagogik ... 29

a. Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan ... 29

b. Pemahaman guru terhadap peserta didik ... 31

c. Kemampuan guru terhadap pengembangan kurikulum atau silabus ... 37

d. kemampuan guru terhadap perancangan pembelajaran ... 39

e. Kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis ... 43

f. kemampuan guru terhadap pemanfaatan teknologi pembelajaran ... 46

g. kemampuan guru terhadap evaluasi dan hasil belajar siswa ... 49

h. kemampuan guru dalam pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya ... 52

a. Kemampuan guru dakam memberikan materi pelajaran secara luas

dan mendalam ... 53

b. Kemampuan guru dalam memaparkan konsep dan metode disiplin

keilmuan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 75

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ke Sekolah ... 83

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian Dari Dinas... 84

Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian di Sekolah ... 85

Lampiran 4 Transkrip Video Penelitian... 86

Lampiran 5 Transkrip Wawancara... 110

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 127

Lampiran 7 Materi dan Latihan Soal Termodinamika... 140

Lampiran 8 Soal Ulangan ... 152

Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Ulangan ... 153

Lampiran 10 Hasil Ulangan Siswa ... 155

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru sangat berperan dalam pembangunan kualitas pendidikan. Guru

harus mengembangkan empat kompetensi yang ada pada dirinya yaitu kompetensi

pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi

sosial. Kompetensi yang berpengaruh langsung terhadap pengembangan persiapan

dan pelaksanaan pembelajaran adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi

profesional. Dua kompetensi tersebut dapat secara langsung membedakan guru

yang satu dengan guru yang lainnya dalam pembelajaran. Pembelajaran tidak

semata-mata mentransfer ilmu dari guru ke siswa secara langsung tetapi harus

membutuhkan kompetensi untuk mengelola pembelajaran supaya siswa dapat

menerima materi dengan maksimal. Maka semakin tinggi kompetensi profesional

dan kompetensi pedagogik seorang guru, tujuan pembelajaran dapat tercapai

secara maksimal. Hal itulah yang menjadi dasar bagi guru untuk memiliki

kompetensi yang tidak setiap orang bisa dan memilikinya.

Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui “Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru serta Pengaruhnya Terhadap Pengembangan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan diatas, maka

penulis merumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu:

1. Bagaimana bentuk-bentuk kompetensi pedagogik guru?

2. Bagaimana bentuk-bentuk kompetensi profesional guru?

3. Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi

profesional guru dalam mengembangkan persiapan dan pelaksanaan

pembelajaran?

C. Pembatasan Masalah

Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional bersifat spesifik, maka

dalam penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki pengaruh dua kompetensi

tersebut dalam mengembangkan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran fisika

dari seorang guru yang dibatasi pada:

1. Faktor internal

Dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu bentuk deskriptif dari

kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru.

2. Faktor Eksternal

Dilihat dari bentuk perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diketahui diatas, maka

penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan kompetensi pedagogik

dan kompetensi profesional guru serta pengaruh kedua kompetensi tersebut

terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan rincian sebagai

berikut:

1. Bentuk-bentuk kompetensi pedagogik guru

2. Bentuk-bentuk kompetensi profesional guru

3. Pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru

terhadap pengembangan persiapan dan pelaksanaan

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar dapat memberi manfaat bagi yang

memerlukan, terutama:

1. Peneliti dan Calon Guru

Dengan melakukan penelitian ini, peneliti berharap agar peneliti dan

calon guru agar dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi

profesional sebagai seorang pendidik, sehingga pada saat terjun kedunia

pendidikan untuk mengajar peneliti dan calon guru sudah siap mengajar,

serta semakin tahu tindakan-tindakan tepat yang harus dilakukan guru

2. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai inspirasi untuk melakukan

penelitian tentang bentuk-bentuk dari kompetensi pedagogik dan

kompetensi profesional guru serta pengaruhnya terhadap pengembangan

persiapan dan pelaksanaan pembelajaran.

3. Guru

Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu masukan, informasi

dan refleksi bagi guru-guru untuk mengembangkan dan meningkatkan

kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional sehingga dapat menjadi

BAB II

DASAR TEORI

A. Kompetensi Pendidik

Guru sangat berperan dalam pembangunan kualitas pendidikan. Dalam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP No. 74, 2008:1), guru merupakan

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah.

Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku

yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasi oleh guru dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan yang meliputi: (a) kompetensi pedagogik; (b)

kompetensi kepribadian; (c) kompetensi sosial; dan (d) kompetensi profesional

yang diperoleh melalui pendidikan profesi (PP No.74, 2008:5).

Penelitian ini difokuskan untuk mempelajari kompetensi yang mempengaruhi

langsung terhadap pengembangan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran yaitu

kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.

1. Kompetensi Pedagogik

Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.74 tahun 2008

tentang guru didefinisikan bahwa kompetensi pedagogik adalah“kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik”. Kompetensi tersebut terdiri dari 8 komponen penting meliputi: (a) pemahaman guru tentang

wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman guru tentang peserta

didik; (c) kemampuan guru dalam pengembangan kurikulum atau silabus; (d)

kemampuan guru dalam perancangan pembelajaran; (e) kemampuan guru

tentang pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f)

kemampuan guru dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran; (g)

kemampuan guru dalam evaluasi dan hasil belajar siswa; dan (h) kemampuan

guru dalam pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai

potensi yang dimilikinya, (PP, 2008:6).

Berikut ini adalah penjelasan masing-masing komponen dari komponen

kompetensi pedagogik:

a. Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan

Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan

adalah suatu pemahaman yang berisikan tentang tujuan dan hakikat

kependidikan dan pembelajaran(Ma’mur, 2009:61)

Tujuan pendidikan menurut Bloom, dalam bukunya “Taxonomy of

Education Objective”(1965 dalam Sanjaya, 2008) bentuk perilaku siswa sebagai tujuan pendidikan dapat digolongkan ke dalam 3 aspek yaitu

kognitif, afektif, dan psikomotorik yaitu:

1) Aspek kognitif

Aspek kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan

dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berfikir, seperti

kemampuan mengingat dan kemampuan memecahkan masalah.

pengetahuan: tujuan ini berhubungan dengan kemampuan untuk

mengingat info yang sudah dipelajari (recall);Kedua, pemahaman: kemampuan menjelaskan, menerangkan, menafsirkan, atau

kemampuan menangkap makna suatu konsep; Ketiga, penerapan: tujuan ini berhubungan dengan kemampuan mengaplikasikan suatu

bahan pelajaran yang sudah dipelajari seperti teori, rumus, hukum,

konsep ke dalam situasi yang lebih konkret; Keempat, analisis: kemampuan menguraikan atau memecah suatu bahan pelajaran ke

dalam bagian-bagian tertentu setelah memahami dan menguasai;

Kelima, sintesis: kemampuan menyatukan bagian-bagian menjadi suatu yang utuh; Keenam, evaluasi: tujuannya untuk memberikan suatu keputusan dengan berbagai pertimbangan tertentu.

2) Aspek afektif

Aspek afektif berkenaan dengan sikap, nilai, dan apresiasi.

Menurut Khatwohl dkk (2006, dalam Sanjaya, 2008) dalam

bukunya Taxonomi of Educatiomal Objectives: Avektif Domain, Aspek afektif memiliki tingkatan yaitu Pertama, menerima: sikap kesadaran atau kepekaan seseorang terhadap gejala, kondisi,

keadaan atau suatu masalah. Misalnya bersedia untuk

memperhatikan gejala; Kedua, merespon: ditunjukan oleh

kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan tertentu

seperti kemampuan untuk mengikuti diskusi, kemampuan untuk

berkenaan dengan kemampuan untuk member penilaian atau

kepercayaan kepada gejala atau suatu objek tertentu.

3) Aspek psikomotorik

Aspek psikomotorik adalah tujuan pendidikan yang

berhubungan dengan kemampuan, keterampilan, atau skill

seseorang. Kegiatan ini berhubungan dengan penguasaan gerakan

yang melibatkan seluruh anggota badan dengan 4 tingkatan yaitu:

meniru, menggunakan, ketepatan, dan merangkaikan. Pengalaman

belajar untuk mencapai tingkatan tersebut adalah berlatih dengan

intensif untuk menirukan, mensimulasikan, mendemonstrasikan

gerakan yang ingin dikuasainya (Kunandar, 2007:256-257).

b. Pemahaman guru tentang peserta didik

Guru memahami karakter dari peserta didik merupakan bentuk dari

pemahaman guru terhadap peserta didiknya. Karakter seorang murid

terdiri dari 5 aspek (Ma’mur, 2009:73) yaitu pertama, tingkat

kecerdasan. Tingkat kecerdasan siswa dilihat dari NEM masuk

kemudian didukung oleh keterlibatan siswa dalam KBM dan hasil

ulangan. Secara umum tingkat kecerdasan siswa digolongkan menjadi 3

tingkatan, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Kedua, kreativitas siswa. Kreatifitas merupakan bentuk aktifitas siswa berupa kemampuan untuk

dapat menciptakan pandangan yang baru dalam suatu permasalahan

respon siswa terhadap pembelajaran misalnya aktif bertanya, aktif

mengerjakan tugas, dan mempuyai pandangan dalam setiap masalah.

Ketiga, kondisi fisik. Kondisi fisik berkaitan dengan penglihatan, pendengaran, kemampuan berbicara, pincang (kaki), dan lumpuh karena

kerusakan otak. Guru harus memberikan layanan yang berbeda terhadap

peserta didik yang memiliki kelainan seperti diatas untuk membantu

perkembangan pribadi mereka misalnya guru memberikan pertanyaan

kepada siswa yang pendiam supaya dapat aktif berbicara. Keempat, tingkat perkembangan kognitif siswa. Perkembangan kognitif mengacu pada kemampuan intelektual siswa. Menurut Bloom BS. tingkat

perkembangan intelektual mencangkup pemahaman, penerapan, analisis,

sintesis, dan evaluasi yang diterapkan untuk membangun pengetahuan

siswa (Wowo Sunaryo K., 2012:6). Kelima, minat siswa. Minat siswa sangat berpengaruh terhadap perkembangan siswa dalam belajar. Guru

dapat melihat tingkat minat seorang siswa dari pengalaman belajar dan

kesenangannya terhadap mata pelajaran.

c. Kemampuan guru dalam pengembangan kurikulum atau silabus

Didalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (19):

“kurikulum diterangkan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (UU No. 20 tahun 2003).

Produk dalam pengembangan kurikulum disebut silabus. Silabus

merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang pengembangan

kurikulum. Pengembangan silabus disusun secara mandiri oleh guru

yang bersangkutan disesuaikan dengan karakteristik siswa dan kondisi

fisik sekolah (Kunandar, 2007:246).

Muatan silabus dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan

(Kunandar, 2007) yaitu terdiri dari: pertama, strandar kompetensi mata pelajaran yaitu batas kemampuan yang harus dimiliki dan dilakukan oleh

peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dalam mata

pelajaran tertentu. Kedua, kompetensi dasar yaitu kemampuan minimal pada setiap mata pelajaran yang harus dicapai siswa. Ketiga, indikator hasil belajar yaitu penanda ketercapaian kompetensi dasar. Keempat, materi pokok yaitu pokok-pokok materi yang harus di pelajari siswa

sebagai sarana pencapaian KD dan yang akan dinilai dengan

menggunakan instrumen penilaian sesuai indikator. Kelima, Kegiatan pembelajaran yaitu bentuk kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.Keenam, alokasi waktu yaitu waktu yang diperlukan untuk

menguasai masing-masing KD. Ketujuh, model pembelajaran, peralatan

yang digunakan, evaluasi, dan lokasi waktu. Kedelapan, adanya

penilaian merupakan jenis, bentuk, dan instrument yang digunakan

untuk mengukur dan mengetahui keberhasilan belajar siswa.

Kesembilan, sarana dan sumber belajar yaitu alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Kesepuluh, indentifikasi mata pelajaran yaitu

terdiri dari: nama sekolah, nama mata pelajaran, jenjang sekolah, satuan

pendidikan, kelas, semester, tahun pelajaran.

d. Kemampuan guru dalam perancangan pembelajaran

Kemampuan guru dalam merancang pembelajaran terlihat dari

bentuk fisik pembuatan RPP yang didukung oleh komponen

pendukungnya secara lengkap. Menurut Kunandar, (2007:262)

pengertian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan:

“rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus”.

Menurut Kunandar, (2007:264) komponen komponen pendukung

dari pada RPP yaitu: 1) identitas mata pelajaran meliputi: nama mata

pelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu; 2) standar kompetensi dan

kompetensi dasar; 3) materi pembelajaran; 4) skenario pembelajaran; 5)

sarana dan sumber pelajaran; 6) penilaian dan tindak lanjut.

e. Kemampuan guru tentang pelaksanaan pembelajaran yang

mendidik dan dialogis

Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang

mendidik dan dialogis yaitu guru mampu: pertama, melibatkan secara aktif peran murid (Ma’mur, 2009:85) yaitu dengan cara memberikan

ruang aktualisasi yang terbuka, demokratis, dan partisipatif. Kedua,

dapat menggugah semangat belajar anak. Ditambah menurut Jamal

(2009) yang dapat dimasukan dalam poin ketiga, fokus dalam mengajar, menjawab pertanyaan murid, dan memberikan rasa penasaran murid

dengan pertanyan-pertanyaan yang tajam dan menggelitik sehingga

pembelajaran terlaksana secara serius, santai, dan humor (Ma’mur,

2009:85).

Walls, Nardi, Von Minden, dan Hoffman (2002 dalam Lang dan

Evans, 2006:2-4, dalam Musfah, 2011:39) bentuk karakteristik guru

yaitu (1) lingkungan emosional: ranah, bersahabat, dan perhatian; (2)

keterampilan guru: teratur, siap, dan jelas; (3) motivasi guru: perhatian

pada pengajaran dan pembelajaran, dan antusias; (4) partisipasi murid:

membuat aktifitas yang melibatkan siswa dalam belajar yang autentik,

pertanyaan yang iteraktif, dan diskusi; (5) peraturan dan penilaian:

mampu mengatur kelas dan perhatian pada keluhan siswa.

f. Pengetahuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran

Guru memanfaatkan dan menerapkan teknologi didalam

pembelajaran sebagai media pendidikan untuk memacu semangat belajar

siswa dan mempercepat proses pembelajaran yang dilakukan secara

praktis.

Media pendidikan merupakan perangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik” (Sudarwan Danim, 2012:7).

Keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran

(Danim, 2012:17-23) yaitu: pertama, keterampilan guru untuk menulis dan membersihkan papan tulis; kedua, keterampilan guru memberikan gambar untuk memperjelas masalah; ketiga, keterampilan guru untuk menyajikan seperangkat materi tertentu lewat slide PPT; keempat, keterampilan guru memanfaatkan buku pelajaran sebagai pegangan

/penunjang pembelajaran; kelima, keterampilan guru dalam

memanfaatkan laboratorium didalam pembelajaran; keenam,

keterampilan guru memanfaatkan fasilitas LCD dilingkungan sekolah.

g. Kemampuan guru dalam evaluasi dan hasil belajar siswa

Guru dapat mengetahui siswa itu paham terhadap materi yang

telah diberikan yaitu dengan evaluasi (Ma’mur, 2009:95). Evaluasi

adalah kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu dengan dilakukan

suatu pengukuran dengan wujud pengujian berupa tes (Sudijono,

1995:5).

Ciri evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa yang tepat secara

umum (Ngalim purwanto, 1984:22) yaitu: pertama, sistem penilaian

untuk mencapai KD sesuai indikator yang akan dicapai. Kedua, soal dibuat sesuai dengan indikator, sehingga akan terlihat apakah tujuan

pembelajaran terlaksana dengan baik. Ketiga, pemilihan tipe tes yang tepat untuk siswa. Ciri-ciri tes yang baik (Sudijono, 1995:93-97) yaitu

didik. Ciri kedua, tes bersifat reliabilitas (stabil) yaitu semua siswa, kapan saja, dimana saja dan dinilai siapa saja akan sama. Ciri ketiga, tes bersifat obyektif yaitu sesuai dengan materi yang telah diberikan. Ciri keempat, tes bersifat praktis yaitu: (1) bersifat sederhana: tidak memerlukan peralatan yang banyak dan sulit; (2) lengkap: dilengkapi

dengan cara mengerjakan, kunci jawaban, dan pedoman skoring.

Keempat,pensekoran ditentukan sesuai tipe soal. Pensekoran untuk soal tes objektif merupakan suatu proses pengubahan jawaban-jawaban

tes menjadi angka-angka. Angka-angka hasil pensekoran kemudian

diubah menjadi nilai-nilai melalui suatu proses pengolahan tertentu

seperti angka dengan rentangan 0 – 10. Cara pensekoran hasil tes

objektif setiap jawaban benar diberi angka satu (1) sedangkan jawaban

yang salah diberi angka nol (0) dan total skor ditentukan dengan

menjumlahkan skor dari semua soal.

h. Kemampuan guru dalam pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya

Kemampuan guru dalam pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya yaitu kemampuan

guru untuk menjadi motivator, fasilitator, dan pemberi inspirasi bagi

para muridnya, sehingga potensi mereka berkembang secara maksimal

mempunyai potensi akademik menonjol diberikan motivasi dan

pelatihan untuk mengikuti olimpiade.

2. Kompetensi Profesional

Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.74 tahun 2008

tentang guru didefinisikan bahwa:

“kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan /atau seni dan budaya, yang diampunya”(PP th.2008:7).

Menurut Siregar (1998, dalam Anwar, 2010:web) mengartikan

kompetensi profesional sebagai pengetahuan sains yang semestinya dikuasai

oleh pengajar mencangkup dengan pemahaman fakta, konsep, prinsip,

hukum, dan teori.

Kompetensi profesional tersebut terdiri dari 2 komponen penting

meliputi: (a) penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai

dengan mata pelajaran yang akan diampu; dan (b) konsep dan metode disiplin

keilmuan pada mata pelajaran yang diampu.

Berikut ini adalah penjelasan masing-masing kompetensi profesional:

a. Kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran secara luas

dan mendalam terhadap mata pelajaran yang diampu

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:88 dalam

Musfah, 2011:43) kemampuan guru dalam memberikan materi pelajaran

secara luas dan mendalam meliputi: pertama, luasnya konsep materi yang akan diajarkan, pemberian rumus secara detail, pemetaan SK dan

KD untuk mengidentifikasi materi pembelajaran yang dianggap guru

penting atau kurang penting untuk diajarkan, dan struktur pengajaran

yang sistematis;kedua,materi yang diajarkan disajikan dalam kurikulum

sekolah; ketiga, konsep yang disajikan ada hubungan antar mata

pelajaran yang terkait.

b. Kemampuan guru dalam menguasai konsep dan metode disiplin

keilmuan pada mata pelajaran yang diampu

Kemampuan guru dalam memaparkan konsep dan disiplin

keilmuan pada mata pelajaran yang diampunya yaitu: pertama,

kemapuan guru memaparkan sejarah dari suatu konsep yang diajarkan

dengan memberikan pengantar berupa sejarah dari konsep yang akan

diajarkan kepada siswa; kedua, kemampuan guru memaparkan dan

menjelaskan mata pelajaran yang diampunya; ketiga kemampuan guru

guru memaparkan mata pelajaran yang di ampunya terhadap mata

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini, merupakan penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif

merupakan penelitian yang tidak menggunakan skor angka dan analisisnya tidak

dengan statistik. Dengan penelitian kualitatif ini, peneliti ingin melihat dan

mengerti gambaran secara umum apa yang terjadi dalam seting dan keadaan

yang ada. Penelitian ini menggunakan sampel yang sedikit, dengan meneliti

kasus tertentu saja (Suparno, 2010:8).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian ini direncanakan memerlukan waktu dari bulan April

sampai September 2012 di SMAN Z Yogyakarta.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian merujuk kepada siapa penelitian ini dilakukan.

Penelitian ini dilakukan pada satu guru fisika kelas XI SMAN Z Yogyakarta.

D. Obyek Penelitian

Obyek penelitian dalam penelitian ini merujuk pada apa yang diteliti. Pada

penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah bentuk-bentuk kompetensi

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini akan mengungkap bentuk-bentuk kompetensi pedagogik dan

kompetensi profesional guru serta pengaruhnya terhadap pengembangan

persiapan dan pelaksanaan pembelajaran fisika kelas XI IPA.5 dalam materi

termodinamika di SMAN Z Yogyakarta. Dalam penelitian ini, materi pokok

bahasan ditentukan sepenuhnya oleh guru dengan alur pembelajaran

sesungguhnya dikelas. Hal ini dilakukan agar yang tampak dalam rekaman video

merupakan pengetahuan dari guru dan tidak ada campur tangan dari peneliti.

Instrumen penelitian didasarkan pada PP No.74 Tahun 2008 yang tertera

pada Bab II dengan menggunakan observasi, dan diperkuat dengan pertanyaan

terbuka yang diajukan melalui wawancara dengan guru serta pengambilan data

pembelajaran guru dikelas dengan video rekam.

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian KOMPETENSI GURU

Kompetensi Pedagogik Kompetensi Profesional

1. Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan, meliputi:

- Arti pendidikan - Tujuan pendidikan

1. Kemampuan guru dalam memberikan materi pelajaran secara luas dan mendalam, meliputi:

- luasnya materi - pemberian rumus

secara detail

- pemilihan materi yang dirasa guru penting dan tidak penting untuk diajarkan

- materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah

- hubungan konsep antar mata pelajaran 2. Pemahaman guru tentang peserta didik, meliputi:

- Tingkat kecerdasan - Nama peserta didik

- Kreatifitas siswa didalam kelas

- Kondisi fisik siswa (penglihatan, pendengaran, kemampuan berbicara, pelayanan yang baik untuk siswa dalam media, sarana dan prasarana)

- Pemberian kesempatan untuk siswa yang gagal - tingkat intelektual siswa

- Minat siswa pada mata pelajaran fisika

3. Pengetahuan guru dalam pengembangan Kurikulum /Silabus, meliputi:

- Tindakan yang dipilih guru mengenai kurikulum yang ada - Penerapan terhadap pembelajaran

KOMPETENSI GURU

Kompetensi Pedagogik Kompetensi Profesional

4.Kemampuan guru dalam perancangan pembelajaran, meliputi: - Buku panduan guru

- Pemilihan materi pembelajaran yang akan diajarkan mencangkup:

Materi yang penting untuk diajarkan

Materi yang dirasa sulit bagi siswa

Materi yang sering dirasa guru sulit untuk di jelaskan,

Penurunan rumus - RPP

terkait

5. Kemampuan guru tentang melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, meliputi:

- Emosional guru (ramah, berwibawa, bersahabat dan perhatian)

- Keterampilan guru menjelaskan - Motivasi guru

- Partisipasi murid

2. Kemampuan guru dalam memaparkan konsep dan metode disiplin keilmuan pada mata pelajaran yang diampu, meliputi: - bedanya fisika

dengan ilmu lain - sejarah fisika

- sesuatu yang menarik dalam fisika

6. Pengetahuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran, meliputi:

- terampil menulis

- Penggunaan media yang tepat, dan berfungsi dengan baik dalam pembelajaran

7. Pengetahuan guru dalam mengevaluasi hasil belajar, meliputi: - Alat yang digunakan untuk mengambil nilai

- Penggunaan soal yang bervariasi

- pemilihan tipe tes yang tepat untuk siswa

Dokumen terkait