• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru serta pengaruhnya terhadap pengembangan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru serta pengaruhnya terhadap pengembangan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran."

Copied!
175
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN

PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Anas Pranila Paramita Universitas Sanata Dharma

2013

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Bentuk-bentuk kompetensi pedagogik guru; (2) Bentuk-bentuk kompetensi profesional guru; (3) Pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru dalam mengembangkan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Z Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - September 2012. Subjek penelitian ini adalah guru fisika dan objek penelitian ini adalah pengetahuan guru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan instrument pengumpulan data terdiri dari video rekam proses pembelajaran dan wawancara guru.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Bentuk kompetensi pedagogik guru meliputi: guru paham dengan tujuan pendidikan; guru paham dengan peserta didik; guru mampu mengembangkan kurikulum, silabus, dan RPP; guru

menerapkan teknologi didalam pembelajaran; guru mampu menciptakan

pembelajaran yang dialogis; dan guru mampu mengevaluasi hasil belajar siswa; (2) Bentuk kompetensi profesional guru yaitu guru kurang paham dalam memberikan konsep termodinamika secara luas dan mendalam; (3) Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru sangat berpengaruh dalam mengembangkan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan kedua kompetensi tersebut pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

(2)

ABSTRACT

Teacher Pedagogical Competence and Professional Competence and also Their Influences to Preparation and Implementation of Learning Process

Development

Anas Pranila Paramita Sanata Dharma University

2013

This research aimed to know (1) forms of teacher pedagogical competence; (2) forms of teacher professional competence; (3) influences of teacher pedagogical competence and professional competence on developing preparation and implementation of learning process.

This research was conducted at “Z” High School in Yogyakarta, started

from April until September 2012. Subject of this research was a physic teacher

and object of this research was the teacher’s knowledge. This research designed as

qualitative research with data collecting instruments consisted of recorded videos of learning process and teacher interview.

Result of this research showed that (1) forms of teacher pedagogical competence consisted of: teacher understands about educational purpose; teacher understands about students; teacher able to develop curriculum, syllabus, and lesson plan; teacher implements technology in the learning process; teacher able

to create dialogical learning process; teacher able to evaluate student’s learning

outcomes (2) form of teacher professional competence is that teacher has less understanding to present thermodynamics concept widely and deeply; (3) teacher pedagogical competence and professional competence are very influential to develop preparation and implementation of learning process, which is that with those two competences learning process can be obtained optimally.

(3)

KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL

GURU SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN

PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Study Pendidikan Fisika

Oleh :

Anas Pranila Paramita

081424005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL

GURU SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN

PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Study Pendidikan Fisika

Oleh :

Anas Pranila Paramita

081424005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Be Joyful Always ”

Karya ini ku persembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus

serta

Bapak, Ibu, Rendra, dan uci, yang ter-HEBATTeman-teman seperjuangan PFIS ‘08Almamaterku, Universitas Sanata Dharma

Semua Pihak yang telah membantu, memberikan dukungan dan doa dalam penyusunan skripsi ini

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Be Joyful Always ”

Karya ini ku persembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus

serta

Bapak, Ibu, Rendra, dan uci, yang ter-HEBATTeman-teman seperjuangan PFIS ‘08Almamaterku, Universitas Sanata Dharma

Semua Pihak yang telah membantu, memberikan dukungan dan doa dalam penyusunan skripsi ini

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Be Joyful Always ”

–1 Thess. 5:16

Karya ini ku persembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus

serta

Bapak, Ibu, Rendra, dan uci, yang ter-HEBATTeman-teman seperjuangan PFIS ‘08Almamaterku, Universitas Sanata Dharma

(8)

P

Saya menyatakan den

memuat karya atau ba

dalam kutipan atau da

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang say

u bagian karya orang lain, kecuali yang telah

u daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilm

Yogyakarta, 13 Februa

Penulis,

Anas Pranila Paramita

saya tulis ini tidak

lah disebutkan di

ilmiah.

bruari 2013

(9)

LEM

untuk menyimpan, me

pangkalan data, mendis

atau media lain untuk k

memberikan royalti kepa

Demikian pernyataan in

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 13 Febru

Yang menyatakan

Anas Pranila Paramita

EMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

ARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN A

n di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata D

: Anas Pranila Paramita

siswa : 081424005

n ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

harma karya ilmiah saya yang berjudul :

PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PR

PENGARUHNYA TERHADAP PENG

N PELAKSANAAN PEMBELAJARAN.

a memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sa

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelol

ndistribusikan secara terbatas dan mempublikasika

uk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin d

epada saya selama tetap mencantumkan nama saya s

ini saya buat dengan sebenarnya.

bruari 2013

elola dalam bentuk

ikannya di Internet

in dari saya maupun

(10)

ABSTRAK

KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN

PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Anas Pranila Paramita Universitas Sanata Dharma

2013

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Bentuk-bentuk kompetensi pedagogik guru; (2) Bentuk-bentuk kompetensi profesional guru; (3) Pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru dalam mengembangkan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Z Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - September 2012. Subjek penelitian ini adalah guru fisika dan objek penelitian ini adalah pengetahuan guru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan instrument pengumpulan data terdiri dari video rekam proses pembelajaran dan wawancara guru.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Bentuk kompetensi pedagogik guru meliputi: guru paham dengan tujuan pendidikan; guru paham dengan peserta didik; guru mampu mengembangkan kurikulum, silabus, dan RPP; guru

menerapkan teknologi didalam pembelajaran; guru mampu menciptakan

pembelajaran yang dialogis; dan guru mampu mengevaluasi hasil belajar siswa; (2) Bentuk kompetensi profesional guru yaitu guru kurang paham dalam memberikan konsep termodinamika secara luas dan mendalam; (3) Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru sangat berpengaruh dalam mengembangkan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan kedua kompetensi tersebut pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

(11)

ABSTRACT

Teacher Pedagogical Competence and Professional Competence and also Their Influences to Preparation and Implementation of Learning Process

Development

Anas Pranila Paramita Sanata Dharma University

2013

This research aimed to know (1) forms of teacher pedagogical competence; (2) forms of teacher professional competence; (3) influences of teacher pedagogical competence and professional competence on developing preparation and implementation of learning process.

This research was conducted at “Z” High School in Yogyakarta, started

from April until September 2012. Subject of this research was a physic teacher

and object of this research was the teacher’s knowledge. This research designed as

qualitative research with data collecting instruments consisted of recorded videos of learning process and teacher interview.

Result of this research showed that (1) forms of teacher pedagogical competence consisted of: teacher understands about educational purpose; teacher understands about students; teacher able to develop curriculum, syllabus, and lesson plan; teacher implements technology in the learning process; teacher able

to create dialogical learning process; teacher able to evaluate student’s learning

outcomes (2) form of teacher professional competence is that teacher has less understanding to present thermodynamics concept widely and deeply; (3) teacher pedagogical competence and professional competence are very influential to develop preparation and implementation of learning process, which is that with those two competences learning process can be obtained optimally.

(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas

segala kekuatan dan penyertaan yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana di Program Studi Pendidikan Fisika,

Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari banyak

pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Drs. A. Atmadi, M. Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika yang

telah memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini.

2. Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D. selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu, membimbing, memberi dorongan dan saran yang

bermanfaat bagi penyusunan skripsi ini.

3. SMA Negeri 9 Yogyakarta dan Bapak Jumadi S.Pd. yang telah memberikan

kesempatan dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

4. Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma, khusunya Program Studi

Pendidikan Fisika yang banyak berperan dalam proses belajar penulis di

(13)

5. Seluruh staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam atas segala informasi dan pelayanan yang diberikan.

6. Mas Agus sebagai staf multimedia yang telah memberikan bantuan dalam

meminjamkan kamera danhandycam.

7. Keluargaku tercinta: Bapak Yohanes Kustanto, Ibu YM. Daliyem, Adikku

Andreas Krisyonas Rendra dan Maria Suci Bernadeta atas perhatian, doa

dan cinta kasih yang diberikan sehingga skripsi ini dapat selesai.

8. Beloved my friends Ana, Ari, Enggar, Guntur, Helen, Katrin, kak Wawan,

Leo, Novi, Sinta, Tina, dan Yanti yang telah memberikan moment indah

selama perkuliahan.

9. Teman-teman seperjuangan P.FIS’08 atas segala semangat dan bantuannya.

10. Warga Green House Kost No. 136E: Ani, Ceacy, Chika, Desi, Dita, Fani, Heni, Iing, Intan, Maya, Nining, Riris, dan Mbak Tin.

11. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu.

Harapan penulis, semoga skripsi dapat memberikan sumbangan manfaat bagi

dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 13 Februari 2013

(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG... 1

B. RUMUSAN MASALAH ... 2

C. PEMBATASAN MASALAH ... 2

D. TUJUAN PENELITIAN ... 3

E. MANFAAT PENELITIAN ... 3

(15)

1. Kompetensi Pedgogik... 5

a. Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan ... 6

b. Pemahaman guru terhadap peserta didik ... 8

c. Kemampuan guru terhadap pengembangan kurikulum atau silabus ... 9

d. kemampuan guru terhadap perancangan pembelajaran ... 11

e. Kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan

dialogis ... 11

f. kemampuan guru terhadap pemanfaatan teknologi pembelajaran ... 12

g. kemampuan guru terhadap evaluasi dan hasil belajar siswa ... 13

h. kemampuan guru dalam pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya ... 14

2. Kompetensi Profesional ... 15

a. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi

program satuan pendidikan, mata pelajaran dan /atau kelompok mata

pelajaran yang akan diampu ... 15

b. Konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang

relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan

program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan /atau kelompok mata

pelajaran yang akan diampu ... 16

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 17

(16)

C. Subjek Penelitian ... 17

D. Obyek Penelitian ... 17

E. Instrumen Penelitian ... 18

F. Metode Pengumpulan Data ... 22

G. Metode Analisis Data ... 23

BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Data ... 25

1. Pelaksanaan Penelitian ... 25

2. Data Penelitian ... 26

B. Analisis dan Pembahasan ... 28

1. Kompetensi Pedagogik ... 29

a. Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan ... 29

b. Pemahaman guru terhadap peserta didik ... 31

c. Kemampuan guru terhadap pengembangan kurikulum atau silabus ... 37

d. kemampuan guru terhadap perancangan pembelajaran ... 39

e. Kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis ... 43

f. kemampuan guru terhadap pemanfaatan teknologi pembelajaran ... 46

g. kemampuan guru terhadap evaluasi dan hasil belajar siswa ... 49

h. kemampuan guru dalam pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya ... 52

(17)

a. Kemampuan guru dakam memberikan materi pelajaran secara luas

dan mendalam ... 53

b. Kemampuan guru dalam memaparkan konsep dan metode disiplin

keilmuan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 75

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ke Sekolah ... 83

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian Dari Dinas... 84

Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian di Sekolah ... 85

Lampiran 4 Transkrip Video Penelitian... 86

Lampiran 5 Transkrip Wawancara... 110

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 127

Lampiran 7 Materi dan Latihan Soal Termodinamika... 140

Lampiran 8 Soal Ulangan ... 152

Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Ulangan ... 153

Lampiran 10 Hasil Ulangan Siswa ... 155

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru sangat berperan dalam pembangunan kualitas pendidikan. Guru

harus mengembangkan empat kompetensi yang ada pada dirinya yaitu kompetensi

pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi

sosial. Kompetensi yang berpengaruh langsung terhadap pengembangan persiapan

dan pelaksanaan pembelajaran adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi

profesional. Dua kompetensi tersebut dapat secara langsung membedakan guru

yang satu dengan guru yang lainnya dalam pembelajaran. Pembelajaran tidak

semata-mata mentransfer ilmu dari guru ke siswa secara langsung tetapi harus

membutuhkan kompetensi untuk mengelola pembelajaran supaya siswa dapat

menerima materi dengan maksimal. Maka semakin tinggi kompetensi profesional

dan kompetensi pedagogik seorang guru, tujuan pembelajaran dapat tercapai

secara maksimal. Hal itulah yang menjadi dasar bagi guru untuk memiliki

kompetensi yang tidak setiap orang bisa dan memilikinya.

Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui Kompetensi Pedagogik dan

Kompetensi Profesional Guru serta Pengaruhnya Terhadap Pengembangan

(20)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan diatas, maka

penulis merumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu:

1. Bagaimana bentuk-bentuk kompetensi pedagogik guru?

2. Bagaimana bentuk-bentuk kompetensi profesional guru?

3. Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi

profesional guru dalam mengembangkan persiapan dan pelaksanaan

pembelajaran?

C. Pembatasan Masalah

Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional bersifat spesifik, maka

dalam penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki pengaruh dua kompetensi

tersebut dalam mengembangkan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran fisika

dari seorang guru yang dibatasi pada:

1. Faktor internal

Dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu bentuk deskriptif dari

kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru.

2. Faktor Eksternal

Dilihat dari bentuk perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar

(21)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diketahui diatas, maka

penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan kompetensi pedagogik

dan kompetensi profesional guru serta pengaruh kedua kompetensi tersebut

terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan rincian sebagai

berikut:

1. Bentuk-bentuk kompetensi pedagogik guru

2. Bentuk-bentuk kompetensi profesional guru

3. Pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru

terhadap pengembangan persiapan dan pelaksanaan

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar dapat memberi manfaat bagi yang

memerlukan, terutama:

1. Peneliti dan Calon Guru

Dengan melakukan penelitian ini, peneliti berharap agar peneliti dan

calon guru agar dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi

profesional sebagai seorang pendidik, sehingga pada saat terjun kedunia

pendidikan untuk mengajar peneliti dan calon guru sudah siap mengajar,

serta semakin tahu tindakan-tindakan tepat yang harus dilakukan guru

(22)

2. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai inspirasi untuk melakukan

penelitian tentang bentuk-bentuk dari kompetensi pedagogik dan

kompetensi profesional guru serta pengaruhnya terhadap pengembangan

persiapan dan pelaksanaan pembelajaran.

3. Guru

Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu masukan, informasi

dan refleksi bagi guru-guru untuk mengembangkan dan meningkatkan

kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional sehingga dapat menjadi

(23)

BAB II

DASAR TEORI

A. Kompetensi Pendidik

Guru sangat berperan dalam pembangunan kualitas pendidikan. Dalam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP No. 74, 2008:1), guru merupakan

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah.

Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku

yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasi oleh guru dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan yang meliputi: (a) kompetensi pedagogik; (b)

kompetensi kepribadian; (c) kompetensi sosial; dan (d) kompetensi profesional

yang diperoleh melalui pendidikan profesi (PP No.74, 2008:5).

Penelitian ini difokuskan untuk mempelajari kompetensi yang mempengaruhi

langsung terhadap pengembangan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran yaitu

kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.

1. Kompetensi Pedagogik

Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.74 tahun 2008

(24)

wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman guru tentang peserta

didik; (c) kemampuan guru dalam pengembangan kurikulum atau silabus; (d)

kemampuan guru dalam perancangan pembelajaran; (e) kemampuan guru

tentang pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f)

kemampuan guru dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran; (g)

kemampuan guru dalam evaluasi dan hasil belajar siswa; dan (h) kemampuan

guru dalam pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai

potensi yang dimilikinya, (PP, 2008:6).

Berikut ini adalah penjelasan masing-masing komponen dari komponen

kompetensi pedagogik:

a. Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan

Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan

adalah suatu pemahaman yang berisikan tentang tujuan dan hakikat

kependidikan dan pembelajaran(Ma’mur, 2009:61)

Tujuan pendidikan menurut Bloom, dalam bukunya “Taxonomy of

Education Objective”(1965 dalam Sanjaya, 2008) bentuk perilaku siswa sebagai tujuan pendidikan dapat digolongkan ke dalam 3 aspek yaitu

kognitif, afektif, dan psikomotorik yaitu:

1) Aspek kognitif

Aspek kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan

dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berfikir, seperti

kemampuan mengingat dan kemampuan memecahkan masalah.

(25)

pengetahuan: tujuan ini berhubungan dengan kemampuan untuk

mengingat info yang sudah dipelajari (recall);Kedua, pemahaman: kemampuan menjelaskan, menerangkan, menafsirkan, atau

kemampuan menangkap makna suatu konsep; Ketiga, penerapan: tujuan ini berhubungan dengan kemampuan mengaplikasikan suatu

bahan pelajaran yang sudah dipelajari seperti teori, rumus, hukum,

konsep ke dalam situasi yang lebih konkret; Keempat, analisis: kemampuan menguraikan atau memecah suatu bahan pelajaran ke

dalam bagian-bagian tertentu setelah memahami dan menguasai;

Kelima, sintesis: kemampuan menyatukan bagian-bagian menjadi suatu yang utuh; Keenam, evaluasi: tujuannya untuk memberikan suatu keputusan dengan berbagai pertimbangan tertentu.

2) Aspek afektif

Aspek afektif berkenaan dengan sikap, nilai, dan apresiasi.

Menurut Khatwohl dkk (2006, dalam Sanjaya, 2008) dalam

bukunya Taxonomi of Educatiomal Objectives: Avektif Domain, Aspek afektif memiliki tingkatan yaitu Pertama, menerima: sikap kesadaran atau kepekaan seseorang terhadap gejala, kondisi,

keadaan atau suatu masalah. Misalnya bersedia untuk

memperhatikan gejala; Kedua, merespon: ditunjukan oleh

kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan tertentu

seperti kemampuan untuk mengikuti diskusi, kemampuan untuk

(26)

berkenaan dengan kemampuan untuk member penilaian atau

kepercayaan kepada gejala atau suatu objek tertentu.

3) Aspek psikomotorik

Aspek psikomotorik adalah tujuan pendidikan yang

berhubungan dengan kemampuan, keterampilan, atau skill

seseorang. Kegiatan ini berhubungan dengan penguasaan gerakan

yang melibatkan seluruh anggota badan dengan 4 tingkatan yaitu:

meniru, menggunakan, ketepatan, dan merangkaikan. Pengalaman

belajar untuk mencapai tingkatan tersebut adalah berlatih dengan

intensif untuk menirukan, mensimulasikan, mendemonstrasikan

gerakan yang ingin dikuasainya (Kunandar, 2007:256-257).

b. Pemahaman guru tentang peserta didik

Guru memahami karakter dari peserta didik merupakan bentuk dari

pemahaman guru terhadap peserta didiknya. Karakter seorang murid

terdiri dari 5 aspek (Ma’mur, 2009:73) yaitu pertama, tingkat

kecerdasan. Tingkat kecerdasan siswa dilihat dari NEM masuk

kemudian didukung oleh keterlibatan siswa dalam KBM dan hasil

ulangan. Secara umum tingkat kecerdasan siswa digolongkan menjadi 3

tingkatan, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Kedua, kreativitas siswa. Kreatifitas merupakan bentuk aktifitas siswa berupa kemampuan untuk

dapat menciptakan pandangan yang baru dalam suatu permasalahan

(27)

respon siswa terhadap pembelajaran misalnya aktif bertanya, aktif

mengerjakan tugas, dan mempuyai pandangan dalam setiap masalah.

Ketiga, kondisi fisik. Kondisi fisik berkaitan dengan penglihatan, pendengaran, kemampuan berbicara, pincang (kaki), dan lumpuh karena

kerusakan otak. Guru harus memberikan layanan yang berbeda terhadap

peserta didik yang memiliki kelainan seperti diatas untuk membantu

perkembangan pribadi mereka misalnya guru memberikan pertanyaan

kepada siswa yang pendiam supaya dapat aktif berbicara. Keempat, tingkat perkembangan kognitif siswa. Perkembangan kognitif mengacu pada kemampuan intelektual siswa. Menurut Bloom BS. tingkat

perkembangan intelektual mencangkup pemahaman, penerapan, analisis,

sintesis, dan evaluasi yang diterapkan untuk membangun pengetahuan

siswa (Wowo Sunaryo K., 2012:6). Kelima, minat siswa. Minat siswa sangat berpengaruh terhadap perkembangan siswa dalam belajar. Guru

dapat melihat tingkat minat seorang siswa dari pengalaman belajar dan

kesenangannya terhadap mata pelajaran.

c. Kemampuan guru dalam pengembangan kurikulum atau silabus

Didalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (19):

(28)

Produk dalam pengembangan kurikulum disebut silabus. Silabus

merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang pengembangan

kurikulum. Pengembangan silabus disusun secara mandiri oleh guru

yang bersangkutan disesuaikan dengan karakteristik siswa dan kondisi

fisik sekolah (Kunandar, 2007:246).

Muatan silabus dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan

(Kunandar, 2007) yaitu terdiri dari: pertama, strandar kompetensi mata pelajaran yaitu batas kemampuan yang harus dimiliki dan dilakukan oleh

peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dalam mata

pelajaran tertentu. Kedua, kompetensi dasar yaitu kemampuan minimal pada setiap mata pelajaran yang harus dicapai siswa. Ketiga, indikator hasil belajar yaitu penanda ketercapaian kompetensi dasar. Keempat, materi pokok yaitu pokok-pokok materi yang harus di pelajari siswa

sebagai sarana pencapaian KD dan yang akan dinilai dengan

menggunakan instrumen penilaian sesuai indikator. Kelima, Kegiatan pembelajaran yaitu bentuk kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.Keenam, alokasi waktu yaitu waktu yang diperlukan untuk

menguasai masing-masing KD. Ketujuh, model pembelajaran, peralatan

yang digunakan, evaluasi, dan lokasi waktu. Kedelapan, adanya

penilaian merupakan jenis, bentuk, dan instrument yang digunakan

untuk mengukur dan mengetahui keberhasilan belajar siswa.

(29)

terdiri dari: nama sekolah, nama mata pelajaran, jenjang sekolah, satuan

pendidikan, kelas, semester, tahun pelajaran.

d. Kemampuan guru dalam perancangan pembelajaran

Kemampuan guru dalam merancang pembelajaran terlihat dari

bentuk fisik pembuatan RPP yang didukung oleh komponen

pendukungnya secara lengkap. Menurut Kunandar, (2007:262)

pengertian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan:

“rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus”.

Menurut Kunandar, (2007:264) komponen komponen pendukung

dari pada RPP yaitu: 1) identitas mata pelajaran meliputi: nama mata

pelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu; 2) standar kompetensi dan

kompetensi dasar; 3) materi pembelajaran; 4) skenario pembelajaran; 5)

sarana dan sumber pelajaran; 6) penilaian dan tindak lanjut.

e. Kemampuan guru tentang pelaksanaan pembelajaran yang

mendidik dan dialogis

Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang

mendidik dan dialogis yaitu guru mampu: pertama, melibatkan secara aktif peran murid (Ma’mur, 2009:85) yaitu dengan cara memberikan

ruang aktualisasi yang terbuka, demokratis, dan partisipatif. Kedua,

(30)

dapat menggugah semangat belajar anak. Ditambah menurut Jamal

(2009) yang dapat dimasukan dalam poin ketiga, fokus dalam mengajar, menjawab pertanyaan murid, dan memberikan rasa penasaran murid

dengan pertanyan-pertanyaan yang tajam dan menggelitik sehingga

pembelajaran terlaksana secara serius, santai, dan humor (Ma’mur,

2009:85).

Walls, Nardi, Von Minden, dan Hoffman (2002 dalam Lang dan

Evans, 2006:2-4, dalam Musfah, 2011:39) bentuk karakteristik guru

yaitu (1) lingkungan emosional: ranah, bersahabat, dan perhatian; (2)

keterampilan guru: teratur, siap, dan jelas; (3) motivasi guru: perhatian

pada pengajaran dan pembelajaran, dan antusias; (4) partisipasi murid:

membuat aktifitas yang melibatkan siswa dalam belajar yang autentik,

pertanyaan yang iteraktif, dan diskusi; (5) peraturan dan penilaian:

mampu mengatur kelas dan perhatian pada keluhan siswa.

f. Pengetahuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran

Guru memanfaatkan dan menerapkan teknologi didalam

pembelajaran sebagai media pendidikan untuk memacu semangat belajar

siswa dan mempercepat proses pembelajaran yang dilakukan secara

praktis.

(31)

Keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran

(Danim, 2012:17-23) yaitu: pertama, keterampilan guru untuk menulis dan membersihkan papan tulis; kedua, keterampilan guru memberikan gambar untuk memperjelas masalah; ketiga, keterampilan guru untuk menyajikan seperangkat materi tertentu lewat slide PPT; keempat, keterampilan guru memanfaatkan buku pelajaran sebagai pegangan

/penunjang pembelajaran; kelima, keterampilan guru dalam

memanfaatkan laboratorium didalam pembelajaran; keenam,

keterampilan guru memanfaatkan fasilitas LCD dilingkungan sekolah.

g. Kemampuan guru dalam evaluasi dan hasil belajar siswa

Guru dapat mengetahui siswa itu paham terhadap materi yang

telah diberikan yaitu dengan evaluasi (Ma’mur, 2009:95). Evaluasi

adalah kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu dengan dilakukan

suatu pengukuran dengan wujud pengujian berupa tes (Sudijono,

1995:5).

Ciri evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa yang tepat secara

umum (Ngalim purwanto, 1984:22) yaitu: pertama, sistem penilaian

untuk mencapai KD sesuai indikator yang akan dicapai. Kedua, soal dibuat sesuai dengan indikator, sehingga akan terlihat apakah tujuan

pembelajaran terlaksana dengan baik. Ketiga, pemilihan tipe tes yang tepat untuk siswa. Ciri-ciri tes yang baik (Sudijono, 1995:93-97) yaitu

(32)

didik. Ciri kedua, tes bersifat reliabilitas (stabil) yaitu semua siswa, kapan saja, dimana saja dan dinilai siapa saja akan sama. Ciri ketiga, tes bersifat obyektif yaitu sesuai dengan materi yang telah diberikan. Ciri keempat, tes bersifat praktis yaitu: (1) bersifat sederhana: tidak memerlukan peralatan yang banyak dan sulit; (2) lengkap: dilengkapi

dengan cara mengerjakan, kunci jawaban, dan pedoman skoring.

Keempat,pensekoran ditentukan sesuai tipe soal. Pensekoran untuk soal tes objektif merupakan suatu proses pengubahan jawaban-jawaban

tes menjadi angka-angka. Angka-angka hasil pensekoran kemudian

diubah menjadi nilai-nilai melalui suatu proses pengolahan tertentu

seperti angka dengan rentangan 0 – 10. Cara pensekoran hasil tes

objektif setiap jawaban benar diberi angka satu (1) sedangkan jawaban

yang salah diberi angka nol (0) dan total skor ditentukan dengan

menjumlahkan skor dari semua soal.

h. Kemampuan guru dalam pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya

Kemampuan guru dalam pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya yaitu kemampuan

guru untuk menjadi motivator, fasilitator, dan pemberi inspirasi bagi

para muridnya, sehingga potensi mereka berkembang secara maksimal

(33)

mempunyai potensi akademik menonjol diberikan motivasi dan

pelatihan untuk mengikuti olimpiade.

2. Kompetensi Profesional

Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.74 tahun 2008

tentang guru didefinisikan bahwa:

“kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan /atau seni dan budaya, yang diampunya”(PP th.2008:7).

Menurut Siregar (1998, dalam Anwar, 2010:web) mengartikan

kompetensi profesional sebagai pengetahuan sains yang semestinya dikuasai

oleh pengajar mencangkup dengan pemahaman fakta, konsep, prinsip,

hukum, dan teori.

Kompetensi profesional tersebut terdiri dari 2 komponen penting

meliputi: (a) penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai

dengan mata pelajaran yang akan diampu; dan (b) konsep dan metode disiplin

keilmuan pada mata pelajaran yang diampu.

Berikut ini adalah penjelasan masing-masing kompetensi profesional:

a. Kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran secara luas

dan mendalam terhadap mata pelajaran yang diampu

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:88 dalam

Musfah, 2011:43) kemampuan guru dalam memberikan materi pelajaran

(34)

KD untuk mengidentifikasi materi pembelajaran yang dianggap guru

penting atau kurang penting untuk diajarkan, dan struktur pengajaran

yang sistematis;kedua,materi yang diajarkan disajikan dalam kurikulum

sekolah; ketiga, konsep yang disajikan ada hubungan antar mata

pelajaran yang terkait.

b. Kemampuan guru dalam menguasai konsep dan metode disiplin

keilmuan pada mata pelajaran yang diampu

Kemampuan guru dalam memaparkan konsep dan disiplin

keilmuan pada mata pelajaran yang diampunya yaitu: pertama,

kemapuan guru memaparkan sejarah dari suatu konsep yang diajarkan

dengan memberikan pengantar berupa sejarah dari konsep yang akan

diajarkan kepada siswa; kedua, kemampuan guru memaparkan dan

menjelaskan mata pelajaran yang diampunya; ketiga kemampuan guru

guru memaparkan mata pelajaran yang di ampunya terhadap mata

(35)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini, merupakan penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif

merupakan penelitian yang tidak menggunakan skor angka dan analisisnya tidak

dengan statistik. Dengan penelitian kualitatif ini, peneliti ingin melihat dan

mengerti gambaran secara umum apa yang terjadi dalam seting dan keadaan

yang ada. Penelitian ini menggunakan sampel yang sedikit, dengan meneliti

kasus tertentu saja (Suparno, 2010:8).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian ini direncanakan memerlukan waktu dari bulan April

sampai September 2012 di SMAN Z Yogyakarta.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian merujuk kepada siapa penelitian ini dilakukan.

Penelitian ini dilakukan pada satu guru fisika kelas XI SMAN Z Yogyakarta.

D. Obyek Penelitian

Obyek penelitian dalam penelitian ini merujuk pada apa yang diteliti. Pada

penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah bentuk-bentuk kompetensi

(36)

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini akan mengungkap bentuk-bentuk kompetensi pedagogik dan

kompetensi profesional guru serta pengaruhnya terhadap pengembangan

persiapan dan pelaksanaan pembelajaran fisika kelas XI IPA.5 dalam materi

termodinamika di SMAN Z Yogyakarta. Dalam penelitian ini, materi pokok

bahasan ditentukan sepenuhnya oleh guru dengan alur pembelajaran

sesungguhnya dikelas. Hal ini dilakukan agar yang tampak dalam rekaman video

merupakan pengetahuan dari guru dan tidak ada campur tangan dari peneliti.

Instrumen penelitian didasarkan pada PP No.74 Tahun 2008 yang tertera

pada Bab II dengan menggunakan observasi, dan diperkuat dengan pertanyaan

terbuka yang diajukan melalui wawancara dengan guru serta pengambilan data

pembelajaran guru dikelas dengan video rekam.

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian KOMPETENSI GURU

Kompetensi Pedagogik Kompetensi Profesional

1. Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan, meliputi:

- Arti pendidikan - Tujuan pendidikan

1. Kemampuan guru dalam memberikan materi pelajaran secara luas dan mendalam, meliputi: penting dan tidak penting untuk antar mata pelajaran 2. Pemahaman guru tentang peserta didik, meliputi:

- Tingkat kecerdasan - Nama peserta didik

- Kreatifitas siswa didalam kelas

- Kondisi fisik siswa (penglihatan, pendengaran, kemampuan berbicara, pelayanan yang baik untuk siswa dalam media, sarana dan prasarana)

- Pemberian kesempatan untuk siswa yang gagal - tingkat intelektual siswa

- Minat siswa pada mata pelajaran fisika

3. Pengetahuan guru dalam pengembangan Kurikulum /Silabus, meliputi:

(37)

KOMPETENSI GURU

Kompetensi Pedagogik Kompetensi Profesional

4.Kemampuan guru dalam perancangan pembelajaran, meliputi: - Buku panduan guru

- Pemilihan materi pembelajaran yang akan diajarkan mencangkup:

• Materi yang penting untuk diajarkan

• Materi yang dirasa sulit bagi siswa

• Materi yang sering dirasa guru sulit untuk di jelaskan,

• Penurunan rumus - RPP

terkait

5. Kemampuan guru tentang melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, meliputi:

- Emosional guru (ramah, berwibawa, bersahabat dan perhatian) konsep dan metode disiplin keilmuan pada mata pelajaran yang diampu, meliputi: - bedanya fisika

dengan ilmu lain - sejarah fisika

- sesuatu yang menarik dalam fisika

6. Pengetahuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran, meliputi:

- terampil menulis

- Penggunaan media yang tepat, dan berfungsi dengan baik dalam pembelajaran

7. Pengetahuan guru dalam mengevaluasi hasil belajar, meliputi: - Alat yang digunakan untuk mengambil nilai

- Penggunaan soal yang bervariasi

- pemilihan tipe tes yang tepat untuk siswa - menentuka skor penilaian

8. Kemampuan guru dalam mengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, meliputi: - Pendalaman materi

- KLINIK - Olimpiade

Kemudian data diperoleh dari observasi kemudian diperkuat dengan data

wawancara

1. Observasi

Observasi difokuskan dalam peristiwa-peristiwa yang terkait dengan

langkah guru dalam merencanakan pengajaran, pelaksanaan pembelajaran,

dan hasil dari pembelajaran. Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan

data yang memberikan sebuah gambaran mengenai bentuk-bentuk

(38)

2. Wawancara ke guru

Wawancara dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui latar

belakang yang nantinya dideskripsikan dalam hal mengapa guru melakukan

sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Bentuk wawancara

bebas pemimpin yaitu peneliti bebas mengemukakan pertanyaan yang

mendukung untuk penelitian kepada guru yang menjadi subyek dalam

penelitian ini.

Wawancara dengan guru diluar kelas menggunakan media perekam,

dan berdiskusi tentang perencanaan persiapan dan pelaksanaan

pembelajaran dijadikan sebagai data yang mendasari dalam penelitian ini.

Kisi-kisi wawancara guru seperti pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara guru

Kisi-kisi Wawancara guru

Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan

1. Menurut bapak, apa tujuan dari pendidikan untuk siswa?

Pemahaman guru tentang peserta didik

2. Bagaimana tingkat kecerdasan siswa bapak? 3. Apakah bapak paham dengan nama siswa? 4. Bagaimana bentuk kreatifitas siswa? 5. Bagaimana bapak menyikapi siswa yang

memiliki keterbatasan misalnya penglihatan, kemampuan berbicara?

6. Bagaimana bapak menyikapi kepada siswa yang gagal ulangan?

7. Bagaimana tingkat intelektual siswa? 8. Bagaimana minat siswa pada mata pelajaran

fisika? Pengetahuan guru dalam

pengembangan Kurikulum /Silabus

9. Menurut bapak, kurikulum yang ada saat ini seperti apa?

10.Apakah bapak menerapan terhadap pembelajaran?

Kemampuan guru dalam perancangan pembelajaran

11.Buku apa yang bapak pakai sebagai buku pegangan?

12.Menurut bapak, materi apa saja yang penting dalam termodinamika?

13.Menurut bapak materi apa yang dirasa sulit bagi siswa?

14.Menurut bapak materi yang dirasa guru sulit untuk di jelaskan?

(39)

Kisi-kisi Wawancara guru melaksanakan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis

yang sulit. Bagaimana cara bapak melakukan pembelajaran, agar siswa bisa menyukai fisika? Pengetahuan guru dalam

memanfaatkan teknologi pembelajaran

16.Apakah bapak menggunaan media yang tepat, dan berfungsi dengan baik dalam pembelajaran

Pengetahuan guru dalam mengevaluasi hasil belajar

17.Bagaimana cara bapak untuk melihat bahwa siswa mamou menyerap pembelajaran dengan baik?

18.Bagaimana cara bapak untuk membuat soal ulangan?

19.Tipe tes seperti apa yang akan bapak berikan untuk ulangan?

Kemampuan guru dalam mengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki

20.Bagaimana cara bapak mengembangkan siswa yang berpotensi, atau siswa yang kurang? 21.Apa itu KLINIK?

Kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam

22.Menurut bapak, materi apa yang dirasa penting dan tidak penting untuk diajarkan?

23.Ketika bapak mengajar, adalah hubungan konsep antar mata pelajaran pak? Misalnya fisika dengan matematika.

Kemampuan guru dalam menguasai konsep dan metode disiplin keilmuan pada mata pelajaran yang diampu

24.Bapak kan mengajar fisika, apakah bapak tahu sejarah dari fisika?

25. sesuatu yang menarik dalam fisika?

Pengambilan data pembelajaran guru dikelas dengan video rekam

dan dalam penelitian ini, materi pokok bahasan ditentukan dan

dilaksanakan sepenuhnya oleh guru sesuai dengan perencanaan yang sudah

disiapkan. Hal ini dilakukan agar yang tampak dalam rekaman video

merupakan pengetahuan guru dan tidak ada campur tangan dari peneliti.

Kisi-kisi pengambilan data pembelajaran guru dikelas seperti pada

Tabel 3.3 berikut ini:

Kisi-kisi Peneliti mengamati, ketika guru:

Materi pembelajaran yang luas dan mendalam sesuai dengan standar isi, program satuan

pendidikan, mata

1. Konsep, struktur dan metode keilmuan /teknologi /seni yang menaungi /koheren dengan bahan ajar

(40)

Kisi-kisi Peneliti mengamati, ketika guru: pelajaran dan /atau

kelompok mata pelajaran yang diampu.

dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional

Sesuai dan rinci dalam menyajikan konsep

1. Menguraikan dengan suatu model dalam menyajikan konsep (dalam diagram-diagram atau material-material) Pelaksanaan

6. Pembelajaran yang tidak terkesan menegangkan Pemanfaatan teknologi

pembelajaran

1. Penggunaan multimedia

2. penggunaan media yang tepat, lancar dan berfungsi dengan baik 2. sesuai KD yang dicapai

F. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi proses pembelajaran

dikelas dengan perekam video kemudian diperkuat dengan wawancara yang

dilakukan dengan guru. Rekaman proses pembelajaran gu ru didahului dengan

observasi sebanyak satu kali pertemuan kemudian selanjutnya diadakan

pengambilan data dengan menggunakan media Handycam sebanyak lima kali

pertemuan dan satu kali ulangan. Dengan alokasi waktu satu jam sama dengan

empat puluh lima menit lamanya. Kelas yang dijadikan penelitian yaitu kelas XI

(41)

G. Metode Analisis Data

Peneliti melakukan penelitian dengan proses analisis data dilakukan

dengan mengkategorikan bentuk-bentuk pengetahuan guru dalam

mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran, sebagai berikut:

1. Kompetensi Pedagogik yang meliputi:

a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

b. Pengembangan dan karakterisik dari peserta didik

c. Pengembangan kurikulum /silabus

d. Perencanaan pembelajaran

e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

g. Evaluasi hasil belajar siswa

h. Pengembangan untuk peserta didik dalam mengaktualisasikan

potensi yang dimiliki

2. Kompetensi Profesional yang meliputi:

a. Materi pembelajaran yang sesuai dengan standar isi program

satuan pendidikan

b. Konsep dan disiplin keilmuan, teknologi atau seni yang

relevan, yang secara konseptual menaungi dengan program

(42)

Tahap dalam proses analisis data meliputi:

1. Transkripsi data rekaman video dan rekaman wawancara

Proses transkripsi merupakan penyajian kembali bagian-bagian

tertentu dari rekaman video yang sesuai dengan topik-topik data yang akan

diteliti dalam hal ini tentang bentuk-bentuk pengetahuan guru dalam

mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran yang terlihat dalam

pembelajaran kedalam bentuk narasi.

2. Kategori data

Proses membandingkan topik-topik data satu sama lain. Sehingga

menghasilkan suatu kategori-kategori data. topik-topik data yang

mempunyai kesamaan makna kemudian dikumpulkan dan ditentukan

suatu gagasan abstrak yang mewakili. Gagasan abstrak tersebut yang

selanjutnya disebut kategori data. Pengelompokan topik-topik data akan

menghasilkan kategori-kategori data yang bersesuaian.

3. Penarikan kesimpulan

Berdasarkan proses analisis data maka dapat ditarik suatu

kesimpulan yang dapat menjawab masalah yang akan diteliti. Dalam hal

ini, bentuk-bentuk yang terlihat dalam video kemudian diperkuat dan

(43)

BAB IV

DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. DATA

Dibawah ini akan dideskripsikan proses pelaksanaan penelitian serta hasil

dari penelitian, sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di salah satu sekolah negeri menengah atas

di Yogyakarta yaitu SMAN Z Yogyakarta. Sekolah ini merupakan sekolah

yang heterogen dengan mengambil sampel kelas XI IPA 5 yang berjumlah

25 siswa, dengan materi Termodinamika.

Subjek dari penelitian ini adalah guru fisika sedangkan objeknya

adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru yang

berpengaruh langsung dalam pengembangan persiapan dan pelaksanaan

pembelajaran. Penelitian ini dilakukan hanya satu sekolah dengan satu guru

supaya penelitian ini fokus dalam mengetahui bentuk-bentuk kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional guru dan pengaruhnya dalam

pengembangan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran.

Sebelum melakukan penelitian, pada tanggal 13 April 2012 pukul

07.15-08.45 peneliti melakukan observasi di sekolah tersebut dengan

(44)

membiasakan siswa dengan keberadaan Handycam dan peneliti di dalam kelas.

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada tanggal 20, 23, 24, 27,

30 April dan 1 Mei 2012. Penelitian tersebut dilakukan di dalam kelas

(dengan sistem kelas yang bersifatmoving class) yang telah dilakukan oleh peneliti sendiri sebagai pengamat sekaligus merekam proses pembelajaran.

Lebih dari pada itu, guru pengampu mata pelajaran fisika tidak menetap

oleh satu guru, tetapi dalam satu kelas terlaksana dua guru pengampu. Oleh

karena itu, terkadang ketika mengajar guru harus saling berkompromi

untuk membagi materi supaya jam mengajar yang diinginkan guru tercapai.

Hal ini dikarenakan terdapat empat guru fisika dan semuanya harus

diberikan jam untuk mengajar, sehingga diputuskan untuk kelas XI IPA

dalam materi fisika diampu oleh dua guru.

Setelah proses perekaman data di dalam kelas selesai, peneliti

kemudian memutar rekaman video secara berulang-ulang untuk

mendeskripsikan dan menemukan bentuk-bentuk pengetahuan guru dalam

mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran, kemudian

mentranskripnya.

2. Data Penelitian

Berdasarkan pengamatan selama pengambilan data dari video dan

wawancara dari persiapan sampai pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru, hasil penelitian telah terangkum sebagai berikut:

(45)

Data video pembelajaran dan wawancara guru telah

dipaparkan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.1 Data penelitian

Senin, 23 April 2012 pukul 08.00 WIB

Pertemuan III Mengulas kembali materi hukum

hukum II Termodinamika (konsep mesin carnot), latihan soal hukum II termodinamika dan membahas materi entropi

Selasa, 24 April 2012 pukul 07.15 WIB

Pertemuan IV Membahas PR entropi kemudian

dilanjutkan dengan latihan soal Jumat, 27 April 2012 pukul 07.15 WiB

Pertemuan V Memberikan rangkuman materi

hukum I termodinamika Senin, 30 April 2012 pukul 08.00 WIB

Pertemuan VI Ulangan materi Termodinamika

Selasa, 1 Mei 2012 pukul 07.15 WIB

Kegiatan Wawancara

Sesi IV Sabtu, 1 Mei 2012 pukul 10.00 WIB

Sesi V Sabtu, 19 Mei 2012 pukul 10.35 WIB

Sesi VI Sabtu, 15 September 2012 pukul

09.44 WIB

Guru yang dijadikan subyek dalam penelitian ini merupakan

guru yang sudah berpengalaman mengajar dalam waktu yang cukup

lama yaitu lima tahun di SMA tersebut.

Dari awal, guru sudah bercita-cita menjadi seorang pendidik.

Sebagai guru yang mendidik siswa, guru juga harus punya

pengetahuan yang mendasar mengenai arti guru. Diawah ini

merupakan bentuk guru memaparkan arti seorang pendidik seperti

(46)

G:…Setiap peran itu merupakan guru, yang pengen mengajari orang lain. Cuma subtansinya berbeda-beda. Mungkin dulu kita punya adik kemudian kita ajarkan apa misalnya? itu juga disebut guru. Hanya kalau guru yang dimaksud ini beda karena kita bukan hanya mendidik segi psikologis saja tapi mengajarkan ilmu pengetahuan yang tidak semua orang mempunyai kompetensi itu.

G:…Menurut saya, guru itu ya orang yang mempunyai kemampuan, skill, keahlian yang khusus untuk kita memberikan ilmu (mentransfer ilmu) kepada orang lain misalnya murid yang mendidik. Dan mendidik itu lebih sulit karena kita harus membimbing, memberikan contoh perilaku yang baik juga.

b. Transkripsi

Pembuatan transkripsi dilakukan sendiri oleh peneliti dengan

mengamati rekaman video pembelajaran dan rekaman wawancara

dengan guru yang bersangkutan. Peneliti mengamati aktifitas dan

tutur kata guru yang merupakan bentuk-bentuk kompetensi

pedagogik dan kompetensi profesional guru dalam mempersiapkan

dan melaksanakan pembelajaran. Kemudian video pembelajaran

tersebut disalin dalam bentuk tulisan.

B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dibahas bentuk-bentuk kompetensi yang dimiliki guru

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2008.

Sumber data rekaman video yang digunakan meliputi rekaman data pembelajaran

dari pertemuan pertama sampai pertemuan kelima, serta rekaman wawancara

(47)

Keterangan : G: Guru; S: Seorang siswa S1: Siswa pertama; S2: Siswa

kedua; SS: Beberapa siswa atau semua siswa.

Sebagaimana disebutkan pada Bab 2, kinerja guru dalam melaksanakan

tugas profesi sebagai guru dipengaruhi oleh 4 kompetensi yaitu, (a) kompetensi

pedagogik; (b) kompetensi profesional yang ditentukan melalui pendidikan

profesi; (c) kompetensi kepribadian; dan (d) kompetensi sosial. Penelitian ini

difokuskan untuk mempelajari kompetensi yang mempengaruhi langsung

terhadap pengembangan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran yaitu

kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.

Penelitian ini tidak memuat penilaian kompetensi pedagogik dan

kompetensi profesional dari seorang guru. Tujuan dari penelitian ini adalah

mengidentifikasi bentuk kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru

dan pengaruhnya dalam pengembangan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran

melalui wawancara dan observasi guna menambah wawasan bagi peneliti sebagai

seorang calon guru.

1. Kompetensi Pedagogik

a. Pemahaman guru tentang wawasan dan landasan pendidikan

Menurut guru “tujuan pendidikan itu mencerdaskan anak. Cerdas

dalam arti cerdas kognitif, afektif dan psikomotorik” (wawancara tanggal 19 Mei 2012, lamp 5).Guru memaparkan pengertian ketiga aspek tersebut adalah:

(48)

berfikir atau mengingat suatu konsep yang pernah diberikan. Psikomotoriknya yaitu kepercayaan diri dan kemandirian” (wawancara tanggal 19 Mei 2012, lamp. 5).

Sejauh dari pengamatan peneliti, terlihat di dalam proses pembelajaran

peneliti melihat bahwa upaya guru untuk mengembangkan aspek kognitif

melalui pembelajaran. Guru mengajak siswa berfikir untuk mengingat-ingat

konsep seputar isotermis, isokorik, isobarik, dan adiabatik, yaitu konsep

yang dibahas sebelum libur UAN. Seperti dalam transkrip (vid. 20 April

2012, menit ke 03:15, lamp. 5) dibawah ini:

G: ..sekarang dibuka bukunya. Sebelum libur sudah disinggung sama ibu Tri sekilas mengenai hk. Thermodinamika I, barangkali perlu diperdalam lagi, diingatkan lagi..

G: .. Apa yang dimaksud dengan isotermis,mbak lisa?

S: Suhunya konstan

G: Iya betul

G: Isotermis adalah apa, proses?

SS: Perubahan keaadaan gas

G: Yang suhunya bagaimana?

SS: Suhunya yang tetap

G: Betul

G: … kemudian isobarik, isobarik itu apa?

SS: Tekanannya yang tetap

G: Kalau isokorik?

S1: Volumenya tetap!

G: Bagus, betul sekali paling keras ya, mas bangkit?

G: Kalau adiabatik, ayo mbak?

S1: Tidak terjadi perubahan kalor

G: Tidak terjadi perubahan kalor atau tekanan tetap volume tetap, energinya tetap. Itu namanya proses adiabatik!!

Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru memahami tujuan pendidikan

yaitu mencerdaskan anak didik dalam aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Namun didalam pembelajaran peneliti melihat, guru terfokus

pada kognitif saja dan tidak terlihat pembelajaran pada aspek afektif dan

(49)

psikomotorik tidak sesuai dengan teori yang ada yaitu menurut buku

Perencanaan dan Desain Pembelajaran (Wina Sanjaya, 2008, hal:125-133).

Dipaparkan bahwa a) aspek afektif (hal:130) berkenaan dengan sikap, nilai

dan apresiasi; b) aspek psikomotorik (hal:132) adalah tujuan yang

berhubungan dengan kemampuan keterampilan atauskillseseorang.

b. Pengetahuan guru tentang pemahaman peserta didik

Guru mengungkap karakter siswa kelas XI IPA 5“bersifat heterogen,

artinya ada yang pintar,sedang dan rendah”(wawancara tanggal 11 April 2012, lamp. 5). Tingkatan tersebut ditentukan dari “nilai rata-rata NEM

masuk adalah 8” (wawancara tanggal 1 Mei 2012, lamp. 5) dan “nilai

pelajaran siswa bagus, tidak pernah remidi” (wawancara tanggal 11 April 2012, lamp. 5).

Disetiap kategori tersebut guru mengetahui nama-nama siswa yaitu

untuk yang:

“pintar misalnya aruni, fenanda, ratih, lusia, lutfi kemudian teres, kalau

yang cowok itu agustinus, fabian, Daniel. Untuk bagian tengah, itu reza, harits, anjani, adam, dan bagian ranting yang bawah itu agung dan yesaya, itu alasannya karena dia selalu duduk dibelakang dan jika saya suruh duduk didepan tidak mau. Dan sisanya dalam kategori sedang”. (wawancara guru tanggal 19 April 2012, lamp. 5).

Dari pernyataan guru tersebut, peneliti menduga bahwa secara umum guru

mengenal 15 nama dari 25 siswa. Hal ini berpengaruh pada pembelajaran

bahwa terlihat ketika guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa,

guru bertanya dengan menunjuk siswa dan menyebut nama siswa sesuai

(50)

G: Apa yang ada dipikiran mengenai adiabatik Arumni?

(bertanya kepada seorang siswa dengan cara menghampiri) S1: Kalor nya tidak berubah

G: Agung gimana gung kalau kamu?

S2: Tidak terjadi perubahan kalor

G: Mbak Teres?

S3: Tidak terjadi perubahan kalor.

G: Jadi bisa disimpulkan bahwa untuk proses adiabatik ini kalornya konstan tidak berubah-ubah. Maka Persamaannya bagaimana? (P1V1)γ=(P2V2)γ Kemudian untuk usahanya bagaimana? Teresia?

S3: 3/2nR(T2-T1) (siswa membaca di buku kemudian guru

menuliskan dipapan tulis)

G: Iya, benar. Atau W=3/2nR(P2V2-P1V1) Nah, ini bisa disederhanakan lagi Agus? Harits?Ada lagi enggak selain ini? (guru bertanya kepada siswa dengan menyuruh siswa mencari dibuku)

G: satu per? gimana Adam? (guru memancing pengetahuan siswa dengan bertanya)

S4: Enggak tahu pak

G: ( )

Guru memperlakukan siswa secara berbeda sesuai dengan kebutuhan

siswa yaitu memberikan perhatian lebih kepada siswa yang dirasa guru

memang perlu diperhatikan, misalnya untuk siswa yang lemah atau

kesulitan. Seperti yang ditegaskan guru dibawah ini:

“...diberikan perhatian khusus …untuk siswa yang mendapat kesulitan. Untuk level yang tinggi tidak perlu terlalu didekati, itu sudah bisa sendiri, kalau ada kesulitan baru kita bantu. Dan intinya penanganan setiap siswa

itu berbeda”(wawancara tanggal 11 April 2012, lamp. 5).

Sejauh dari pengamatan peneliti hal ini mempengaruhi pembelajaran,

terlihat guru memberikan perhatian lebih kepada siswa yang sedang

mengalami kesulitan misalnya mengerjakan soal. Terlihat ketika latihan

soal, guru berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa. Guru melihat ada

(51)

membantu siswa dengan memberikan pengertian bagaimana menganalisis

soal dengan baik. Membaca pelan-pelan dan mengidentifikasi apa yang

ditanyakan pada soal menjadi cara guru untuk membantu siswa tersebut

seperti dalam transkrip (vid. tanggal 24 April 2012, menit 22:22, lamp. 5)

dibawah ini:

S: Pak gimana ini?

G: Iya Dinda. Coba dibaca dulu soalnya pelan pelan (guru membaca

soal nomor 4 secara pelan-pelan), jika K sama dengan 1,38x10

-23

J/K, maka partikel gas yang memiliki suhu 1270C mempunyai

energi rata-ratanya berapa?Nah, jadi ini kan yang ditanyakan Ek

maka, Eksama dengan berapa?

S: Oh, gitu to pak?

G: Iya

Gambar 4.1 Guru membantu siswa yang kesulitan menganalis soal

Pengetahuan guru tentang siswa yang aktif bertanya dan aktif

mengerjakan tugas terpapar jelas bahwa siswa “yang pinter itu terkesan

aktif dan serius”(wawancara tanggal 1 Mei 2012, lamp. 5).

“Untuk siswa yang kreatifdan aktif dalam bertanya dan menjawab soal itu

teresia dan lusia, kalo ada yang dirasa belum jelas pasti banyak tanya dan kalau ada soal, mereka sangat cekatan untuk mencobanya dan urusan

salah atau benar itu nanti”(wawancara tanggal 19 April 2012, lamp.5).

Dari pernyataan guru tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa guru paham

dengan siswanya yang aktif dan kreatif. Didalam pembelajaran kedua siswa

tersebut lebih kreatif bertanya dan mengerjakan soal. Terlihat Teresia

(52)

yang ribut seperti dalam foto (vid. 24 April 2012, menit 17:03, lamp.4)

dibawah ini:

Gambar 4.2 Siswa sedang serius mengerjakan soal

Selain itu, ketika guru mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam

mengerjakan soal, maka menyuruh seorang siswa yang dirasa guru lebih

kreatif untuk mengerjakan soal didepan kelas. Seperti dalam transkrip (vid.

24 April 2012, menit 25:11, lamp.4) dibawah ini:

G: Ayo, Lusia maju.Tolong kerjakan dipapan tulis. Biar nanti teman-teman yang bingung bisa tahu, kamu kan yang kreatif dan cepat tanggap

S: Iya pak

Pengetahuan guru untuk siswa yang pendiam yaitu:

…didekati, kemudian dilihat apakah ada respon ketika kita kasih soal, pasti akan terbuka untuk mengungkap apa kesulitannya” (wawancara tanggal 11 April 2012, lamp. 5).

Pernyataan guru tersebut sesuai dengan pengamatan peneliti. Terlihat guru

Sedang memberikan perhatian yang berbeda kepada seorang siswa yang

pendiam dan pemalu dengan cara menghampiri dan bertanya “gimana

agung bisa enggak, mana pekerjaanmu?”(vid. 23 April 2012, menit 13:05,

lamp. 4). Peneliti menduga, bahwa tipe guru dalam memberikan perhatian

kepada siswa yang dirasa guru kurang percaya diri adalah secara personal.

Hal ini, supaya siswa dapat dengan leluasa mengungkapkan apa yang

(53)

Guru meli

Gambar 4.3 Guru menghampiri siswa pendiam elihat siswa yang paham dan tidak paham se

pang sekali dari wajah aja bisa tahu (wawancara t p. 6), ketikakita kasih soal ga bisa, kasih soal bi

dakan siswa belum paham?Kalau ditanya secara

dimaksud ini?Setelah kita jelaskan, anak tidak ang tingkat kemampuannya yang terbatas bi babkan tidak paham. Maka dari itu, dengan u, kita bimbing, lama-lama kan nanti bisa meny

tanggal 11 April 2012, lamp. 5)

taan guru tersebut, peneliti menyimpulkan bahw

at intelektual siswa. Tingkat kemampuan sisw

babkan sulit paham terhadap materi yang telah

ingkat kemampuan siswa yang tinggi dapat

mbelajaran dengan baik. Sehingga disetiap me

review dengan pertanyaan yang sifatnya siswa yang paham dan kurang paham terhadap

lam transkrip ((vid. 20 April 2012, lamp. 4) diba

Apa yang ada dipikiran mengenai adiabat

(bertanya kepada seorang siswa dengan cara m : Kalor nya tidak berubah

Agung gimana gung kalau kamu? : Tidak terjadi perubahan kalor

Mbak teres?

: Tidak terjadi perubahan kalor.

Jadi bisa disimpulkan bahwa untuk prose

ngan soal-soal siswa enyusut kan begitu

bahwa guru paham

siswa yang terbatas

lah dijelaskan dan

(54)

Pengetahuan guru tentang minat belajar siswa kelas XI ipa.5 yaitu:

“kalau dipresentase minat belajar siswa XI Ipa 5 itu: 80% siswa minat belajar, yang 20% itu kita dorong terus” (wawancara tanggal 19 April 2012, lamp. 5).

Sejauh dari pengamatan peneliti, terlihat didalam pembelajaran sebagian

besar siswa lebih semangat belajar ketika latihan soal dibandingkan ketika

guru berceramah menjelaskan materi. Hal ini terbukti, guru paham bahwa

siswa XI ipa.5 lebih berminat“dan senang jika bermain soal”(wawancara

tanggal 19 April, lamp. 5). Hal ini yang menjadi ciri pengajaran guru,

bahwa guru lebih memberikan “…konsep yang tidak terlalu bertele-tele, kemudian disusul dengan latihan berbagai contoh. Dengan latihan soal itu justru untuk menggali pengetahuan” (wawancara tanggal 15 September, lamp. 5).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa: pertama, guru paham dengan

karakter kelasnya yang bersifat heterogen yang tingkat kecerdasan

siswanya pintar, sedang, dan rendah, hal tersebut ditentukan dari nilai NEM

dan nilai ulangan. Guru hafal 15 nama dari 25 siswa sehingga dijadikan

sarana guru untuk mengenal siswanya. Guru lebih memberikan

pendampingan kepada siswa yang membutuhkan dan memberikan

kebebasan kepada siswa yang sudah jelas. Kedua, guru paham dengan siswa yang aktif dan kreatif. Ketiga, tipe guru secara dominan adalah

memperhatikan siswa secara personal. Keempat, guru paham dengan

tingkat perkembangan kognitif siswa, sehingga didalam pembelajaran guru

(55)

tersebut paham atau belum paham terhadap pelajaran. Kelima, guru paham dengan minat siswa untuk belajar fisika yang lebih menyukai latihan soal

sehingga tercermin dari tipe pembelajaran guru.

c. Kemampuan guru tentang pengembangan kurikulum atau silabus

Menurut guru :

“kurikulum itu menyesuaikan pemerintah dan kemudian disesuaikan dengan keadaan sekolah. Tahun dulu dengan sekarang berbeda karena tantangannya pun berbeda. Kurikulum sekarang kan pembelajaran berteknologi modern, dimana kita sebagai pengajar harus menguasai

komputer sebagai sarana pembelajaran”(11 April 2012, lamp. 5).

Dari pernyataan guru tersebut, terlihat guru mengungkap pemahaman

tentang kurikulum yang ada saat ini. Guru mengungkap bahwa kurikulum

saat ini mengharuskan seorang guru untuk menguasai teknologi modern

untuk dapat diterapkan didalam proses pembelajaran. Hal ini sangat

berpengaruh terhadap pembelajaran, terlihat guru mengajarkan materi

termodinamika dengan menggunakan laptop untuk memberikan materi,

animasi, serta latihan soal yang ditampilkan lewat LCD. Dibawah ini

merupakan bentuk pembelajaran guru ketika menjelaskan konsep isobarik

dengan animasi melalui LCD, seperti dalam transkrip (vid. 20 April 2012,

menit 05:20, lamp. 4) dibawah ini:

G: Baik, saya akan memberikan sebuah animasi, pertama yaitu

isobarik. Sangat terlihat ya dalam grafik tekanannya itu tetap ya? Kalau 1 atm ya 1 atm saja. Tapi volumenya bagaimana?

SS: Naik

Gambar

gambar untuk memperjelas masalah; ketiga, keterampilan guru untuk
Tabel 3.1 Instrumen PenelitianKOMPETENSI GURU
Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara guruWawancara guru
Tabel 3.3 berikut ini:
+7

Referensi

Dokumen terkait

yang digunakan untuk menghitung tahanan kulit pada tiang pancang dalam

Berdasarkan analisis terhadap data yang didapatkan, diketahui bahwa subjek mengalami stress pasca trauma seperti subjek tersebut mengalami dan menyaksikan peristiwa gempa bumi,

Dalam Gereja Katolik terdapat Perayaan Sakramen Ekaristi yang diadakan setiap hari atau setiap minggunya untuk kenangan wafat serta kebangkitan Tuhan Yesus yang mengabadikan

Karena didalam pelaksanaan penggajiannya telah berjalan dengan sistem penggendalian intern yang diterapkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikarang Selatan. Masalah yang

Akibat hukum terhadap pelaku usaha yang nelakukan praktek jual rugi adalah Pelaku usaha yang terbukti telah melakukan praktik jual rugi, berarti telah melanggar Pasal 20 UU No.5

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Mikoriza meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai Paprika yaitu meningkatnya tinggi tanaman, jumlah daun pertanaman dan

Buku pesanan dikirim melalui kurir, pemilik toko melakukan konfirmasi kepada pembeli bahwa buku yang dipesan telah dikirim, dengan mengirimkan nomor resi pengiriman melalui

persediaan barang dengan lebih baik dan menghasilkan informasi yang akurat.. sehingga tidak mengecewakan para konsumen