ABSTRAK
KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Anas Pranila Paramita Universitas Sanata Dharma
2013
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Bentuk-bentuk kompetensi pedagogik guru; (2) Bentuk-bentuk kompetensi profesional guru; (3) Pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru dalam mengembangkan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Z Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - September 2012. Subjek penelitian ini adalah guru fisika dan objek penelitian ini adalah pengetahuan guru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan instrument pengumpulan data terdiri dari video rekam proses pembelajaran dan wawancara guru.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Bentuk kompetensi pedagogik guru meliputi: guru paham dengan tujuan pendidikan; guru paham dengan peserta didik; guru mampu mengembangkan kurikulum, silabus, dan RPP; guru
menerapkan teknologi didalam pembelajaran; guru mampu menciptakan
pembelajaran yang dialogis; dan guru mampu mengevaluasi hasil belajar siswa; (2) Bentuk kompetensi profesional guru yaitu guru kurang paham dalam memberikan konsep termodinamika secara luas dan mendalam; (3) Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru sangat berpengaruh dalam mengembangkan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan kedua kompetensi tersebut pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
ABSTRACT
Teacher Pedagogical Competence and Professional Competence and also Their Influences to Preparation and Implementation of Learning Process
Development
Anas Pranila Paramita Sanata Dharma University
2013
This research aimed to know (1) forms of teacher pedagogical competence; (2) forms of teacher professional competence; (3) influences of teacher pedagogical competence and professional competence on developing preparation and implementation of learning process.
This research was conducted at “Z” High School in Yogyakarta, started
from April until September 2012. Subject of this research was a physic teacher
and object of this research was the teacher’s knowledge. This research designed as
qualitative research with data collecting instruments consisted of recorded videos of learning process and teacher interview.
Result of this research showed that (1) forms of teacher pedagogical competence consisted of: teacher understands about educational purpose; teacher understands about students; teacher able to develop curriculum, syllabus, and lesson plan; teacher implements technology in the learning process; teacher able
to create dialogical learning process; teacher able to evaluate student’s learning
outcomes (2) form of teacher professional competence is that teacher has less understanding to present thermodynamics concept widely and deeply; (3) teacher pedagogical competence and professional competence are very influential to develop preparation and implementation of learning process, which is that with those two competences learning process can be obtained optimally.
KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL
GURU SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Study Pendidikan Fisika
Oleh :
Anas Pranila Paramita
081424005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL
GURU SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Study Pendidikan Fisika
Oleh :
Anas Pranila Paramita
081424005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Be Joyful Always ”
Karya ini ku persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus
serta
Bapak, Ibu, Rendra, dan uci, yang ter-HEBAT Teman-teman seperjuangan PFIS ‘08 Almamaterku, Universitas Sanata Dharma
Semua Pihak yang telah membantu, memberikan dukungan dan doa dalam penyusunan skripsi ini
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Be Joyful Always ”
Karya ini ku persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus
serta
Bapak, Ibu, Rendra, dan uci, yang ter-HEBAT Teman-teman seperjuangan PFIS ‘08 Almamaterku, Universitas Sanata Dharma
Semua Pihak yang telah membantu, memberikan dukungan dan doa dalam penyusunan skripsi ini
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Be Joyful Always ”
–1 Thess. 5:16Karya ini ku persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus♥
serta
Bapak, Ibu, Rendra, dan uci, yang ter-HEBAT Teman-teman seperjuangan PFIS ‘08 Almamaterku, Universitas Sanata Dharma
P
Saya menyatakan den
memuat karya atau ba
dalam kutipan atau da
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang say
u bagian karya orang lain, kecuali yang telah
u daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilm
Yogyakarta, 13 Februa
Penulis,
Anas Pranila Paramita
saya tulis ini tidak
lah disebutkan di
ilmiah.
bruari 2013
LEM
untuk menyimpan, me
pangkalan data, mendis
atau media lain untuk k
memberikan royalti kepa
Demikian pernyataan in
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 13 Febru
Yang menyatakan
Anas Pranila Paramita
EMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
ARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN A
n di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata D
: Anas Pranila Paramita
siswa : 081424005
n ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
harma karya ilmiah saya yang berjudul :
PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PR
PENGARUHNYA TERHADAP PENG
N PELAKSANAAN PEMBELAJARAN.
a memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sa
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelol
ndistribusikan secara terbatas dan mempublikasika
uk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin d
epada saya selama tetap mencantumkan nama saya s
ini saya buat dengan sebenarnya.
bruari 2013
elola dalam bentuk
ikannya di Internet
in dari saya maupun
ABSTRAK
KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGEMBANGAN
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Anas Pranila Paramita Universitas Sanata Dharma
2013
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Bentuk-bentuk kompetensi pedagogik guru; (2) Bentuk-bentuk kompetensi profesional guru; (3) Pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru dalam mengembangkan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Z Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - September 2012. Subjek penelitian ini adalah guru fisika dan objek penelitian ini adalah pengetahuan guru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan instrument pengumpulan data terdiri dari video rekam proses pembelajaran dan wawancara guru.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Bentuk kompetensi pedagogik guru meliputi: guru paham dengan tujuan pendidikan; guru paham dengan peserta didik; guru mampu mengembangkan kurikulum, silabus, dan RPP; guru
menerapkan teknologi didalam pembelajaran; guru mampu menciptakan
pembelajaran yang dialogis; dan guru mampu mengevaluasi hasil belajar siswa; (2) Bentuk kompetensi profesional guru yaitu guru kurang paham dalam memberikan konsep termodinamika secara luas dan mendalam; (3) Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru sangat berpengaruh dalam mengembangkan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan kedua kompetensi tersebut pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
ABSTRACT
Teacher Pedagogical Competence and Professional Competence and also Their Influences to Preparation and Implementation of Learning Process
Development
Anas Pranila Paramita Sanata Dharma University
2013
This research aimed to know (1) forms of teacher pedagogical competence; (2) forms of teacher professional competence; (3) influences of teacher pedagogical competence and professional competence on developing preparation and implementation of learning process.
This research was conducted at “Z” High School in Yogyakarta, started
from April until September 2012. Subject of this research was a physic teacher
and object of this research was the teacher’s knowledge. This research designed as
qualitative research with data collecting instruments consisted of recorded videos of learning process and teacher interview.
Result of this research showed that (1) forms of teacher pedagogical competence consisted of: teacher understands about educational purpose; teacher understands about students; teacher able to develop curriculum, syllabus, and lesson plan; teacher implements technology in the learning process; teacher able
to create dialogical learning process; teacher able to evaluate student’s learning
outcomes (2) form of teacher professional competence is that teacher has less understanding to present thermodynamics concept widely and deeply; (3) teacher pedagogical competence and professional competence are very influential to develop preparation and implementation of learning process, which is that with those two competences learning process can be obtained optimally.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas
segala kekuatan dan penyertaan yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana di Program Studi Pendidikan Fisika,
Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari banyak
pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Drs. A. Atmadi, M. Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika yang
telah memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
2. Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D. selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu, membimbing, memberi dorongan dan saran yang
bermanfaat bagi penyusunan skripsi ini.
3. SMA Negeri 9 Yogyakarta dan Bapak Jumadi S.Pd. yang telah memberikan
kesempatan dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
4. Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma, khusunya Program Studi
Pendidikan Fisika yang banyak berperan dalam proses belajar penulis di
5. Seluruh staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam atas segala informasi dan pelayanan yang diberikan.
6. Mas Agus sebagai staf multimedia yang telah memberikan bantuan dalam
meminjamkan kamera danhandycam.
7. Keluargaku tercinta: Bapak Yohanes Kustanto, Ibu YM. Daliyem, Adikku
Andreas Krisyonas Rendra dan Maria Suci Bernadeta atas perhatian, doa
dan cinta kasih yang diberikan sehingga skripsi ini dapat selesai.
8. Beloved my friends Ana, Ari, Enggar, Guntur, Helen, Katrin, kak Wawan,
Leo, Novi, Sinta, Tina, dan Yanti yang telah memberikan moment indah
selama perkuliahan.
9. Teman-teman seperjuangan P.FIS’08 atas segala semangat dan bantuannya.
10. Warga Green House Kost No. 136E: Ani, Ceacy, Chika, Desi, Dita, Fani, Heni, Iing, Intan, Maya, Nining, Riris, dan Mbak Tin.
11. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu.
Harapan penulis, semoga skripsi dapat memberikan sumbangan manfaat bagi
dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 13 Februari 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG... 1
B. RUMUSAN MASALAH ... 2
C. PEMBATASAN MASALAH ... 2
D. TUJUAN PENELITIAN ... 3
E. MANFAAT PENELITIAN ... 3
1. Kompetensi Pedgogik... 5
a. Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan ... 6
b. Pemahaman guru terhadap peserta didik ... 8
c. Kemampuan guru terhadap pengembangan kurikulum atau silabus ... 9
d. kemampuan guru terhadap perancangan pembelajaran ... 11
e. Kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan
dialogis ... 11
f. kemampuan guru terhadap pemanfaatan teknologi pembelajaran ... 12
g. kemampuan guru terhadap evaluasi dan hasil belajar siswa ... 13
h. kemampuan guru dalam pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya ... 14
2. Kompetensi Profesional ... 15
a. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi
program satuan pendidikan, mata pelajaran dan /atau kelompok mata
pelajaran yang akan diampu ... 15
b. Konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang
relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan
program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan /atau kelompok mata
pelajaran yang akan diampu ... 16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ... 17
C. Subjek Penelitian ... 17
D. Obyek Penelitian ... 17
E. Instrumen Penelitian ... 18
F. Metode Pengumpulan Data ... 22
G. Metode Analisis Data ... 23
BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Data ... 25
1. Pelaksanaan Penelitian ... 25
2. Data Penelitian ... 26
B. Analisis dan Pembahasan ... 28
1. Kompetensi Pedagogik ... 29
a. Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan ... 29
b. Pemahaman guru terhadap peserta didik ... 31
c. Kemampuan guru terhadap pengembangan kurikulum atau silabus ... 37
d. kemampuan guru terhadap perancangan pembelajaran ... 39
e. Kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis ... 43
f. kemampuan guru terhadap pemanfaatan teknologi pembelajaran ... 46
g. kemampuan guru terhadap evaluasi dan hasil belajar siswa ... 49
h. kemampuan guru dalam pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya ... 52
a. Kemampuan guru dakam memberikan materi pelajaran secara luas
dan mendalam ... 53
b. Kemampuan guru dalam memaparkan konsep dan metode disiplin
keilmuan ... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan... 75
B. Saran ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 81
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ke Sekolah ... 83
Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian Dari Dinas... 84
Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian di Sekolah ... 85
Lampiran 4 Transkrip Video Penelitian... 86
Lampiran 5 Transkrip Wawancara... 110
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 127
Lampiran 7 Materi dan Latihan Soal Termodinamika... 140
Lampiran 8 Soal Ulangan ... 152
Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Ulangan ... 153
Lampiran 10 Hasil Ulangan Siswa ... 155
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sangat berperan dalam pembangunan kualitas pendidikan. Guru
harus mengembangkan empat kompetensi yang ada pada dirinya yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi
sosial. Kompetensi yang berpengaruh langsung terhadap pengembangan persiapan
dan pelaksanaan pembelajaran adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional. Dua kompetensi tersebut dapat secara langsung membedakan guru
yang satu dengan guru yang lainnya dalam pembelajaran. Pembelajaran tidak
semata-mata mentransfer ilmu dari guru ke siswa secara langsung tetapi harus
membutuhkan kompetensi untuk mengelola pembelajaran supaya siswa dapat
menerima materi dengan maksimal. Maka semakin tinggi kompetensi profesional
dan kompetensi pedagogik seorang guru, tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara maksimal. Hal itulah yang menjadi dasar bagi guru untuk memiliki
kompetensi yang tidak setiap orang bisa dan memilikinya.
Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui “Kompetensi Pedagogik dan
Kompetensi Profesional Guru serta Pengaruhnya Terhadap Pengembangan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan diatas, maka
penulis merumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu:
1. Bagaimana bentuk-bentuk kompetensi pedagogik guru?
2. Bagaimana bentuk-bentuk kompetensi profesional guru?
3. Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional guru dalam mengembangkan persiapan dan pelaksanaan
pembelajaran?
C. Pembatasan Masalah
Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional bersifat spesifik, maka
dalam penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki pengaruh dua kompetensi
tersebut dalam mengembangkan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran fisika
dari seorang guru yang dibatasi pada:
1. Faktor internal
Dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu bentuk deskriptif dari
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru.
2. Faktor Eksternal
Dilihat dari bentuk perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diketahui diatas, maka
penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan kompetensi pedagogik
dan kompetensi profesional guru serta pengaruh kedua kompetensi tersebut
terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan rincian sebagai
berikut:
1. Bentuk-bentuk kompetensi pedagogik guru
2. Bentuk-bentuk kompetensi profesional guru
3. Pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru
terhadap pengembangan persiapan dan pelaksanaan
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan agar dapat memberi manfaat bagi yang
memerlukan, terutama:
1. Peneliti dan Calon Guru
Dengan melakukan penelitian ini, peneliti berharap agar peneliti dan
calon guru agar dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional sebagai seorang pendidik, sehingga pada saat terjun kedunia
pendidikan untuk mengajar peneliti dan calon guru sudah siap mengajar,
serta semakin tahu tindakan-tindakan tepat yang harus dilakukan guru
2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai inspirasi untuk melakukan
penelitian tentang bentuk-bentuk dari kompetensi pedagogik dan
kompetensi profesional guru serta pengaruhnya terhadap pengembangan
persiapan dan pelaksanaan pembelajaran.
3. Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu masukan, informasi
dan refleksi bagi guru-guru untuk mengembangkan dan meningkatkan
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional sehingga dapat menjadi
BAB II
DASAR TEORI
A. Kompetensi Pendidik
Guru sangat berperan dalam pembangunan kualitas pendidikan. Dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP No. 74, 2008:1), guru merupakan
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasi oleh guru dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan yang meliputi: (a) kompetensi pedagogik; (b)
kompetensi kepribadian; (c) kompetensi sosial; dan (d) kompetensi profesional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi (PP No.74, 2008:5).
Penelitian ini difokuskan untuk mempelajari kompetensi yang mempengaruhi
langsung terhadap pengembangan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran yaitu
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.
1. Kompetensi Pedagogik
Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.74 tahun 2008
wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman guru tentang peserta
didik; (c) kemampuan guru dalam pengembangan kurikulum atau silabus; (d)
kemampuan guru dalam perancangan pembelajaran; (e) kemampuan guru
tentang pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f)
kemampuan guru dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran; (g)
kemampuan guru dalam evaluasi dan hasil belajar siswa; dan (h) kemampuan
guru dalam pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai
potensi yang dimilikinya, (PP, 2008:6).
Berikut ini adalah penjelasan masing-masing komponen dari komponen
kompetensi pedagogik:
a. Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan
Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan
adalah suatu pemahaman yang berisikan tentang tujuan dan hakikat
kependidikan dan pembelajaran(Ma’mur, 2009:61)
Tujuan pendidikan menurut Bloom, dalam bukunya “Taxonomy of
Education Objective”(1965 dalam Sanjaya, 2008) bentuk perilaku siswa sebagai tujuan pendidikan dapat digolongkan ke dalam 3 aspek yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotorik yaitu:
1) Aspek kognitif
Aspek kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan
dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berfikir, seperti
kemampuan mengingat dan kemampuan memecahkan masalah.
pengetahuan: tujuan ini berhubungan dengan kemampuan untuk
mengingat info yang sudah dipelajari (recall);Kedua, pemahaman: kemampuan menjelaskan, menerangkan, menafsirkan, atau
kemampuan menangkap makna suatu konsep; Ketiga, penerapan: tujuan ini berhubungan dengan kemampuan mengaplikasikan suatu
bahan pelajaran yang sudah dipelajari seperti teori, rumus, hukum,
konsep ke dalam situasi yang lebih konkret; Keempat, analisis: kemampuan menguraikan atau memecah suatu bahan pelajaran ke
dalam bagian-bagian tertentu setelah memahami dan menguasai;
Kelima, sintesis: kemampuan menyatukan bagian-bagian menjadi suatu yang utuh; Keenam, evaluasi: tujuannya untuk memberikan suatu keputusan dengan berbagai pertimbangan tertentu.
2) Aspek afektif
Aspek afektif berkenaan dengan sikap, nilai, dan apresiasi.
Menurut Khatwohl dkk (2006, dalam Sanjaya, 2008) dalam
bukunya Taxonomi of Educatiomal Objectives: Avektif Domain, Aspek afektif memiliki tingkatan yaitu Pertama, menerima: sikap kesadaran atau kepekaan seseorang terhadap gejala, kondisi,
keadaan atau suatu masalah. Misalnya bersedia untuk
memperhatikan gejala; Kedua, merespon: ditunjukan oleh
kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan tertentu
seperti kemampuan untuk mengikuti diskusi, kemampuan untuk
berkenaan dengan kemampuan untuk member penilaian atau
kepercayaan kepada gejala atau suatu objek tertentu.
3) Aspek psikomotorik
Aspek psikomotorik adalah tujuan pendidikan yang
berhubungan dengan kemampuan, keterampilan, atau skill
seseorang. Kegiatan ini berhubungan dengan penguasaan gerakan
yang melibatkan seluruh anggota badan dengan 4 tingkatan yaitu:
meniru, menggunakan, ketepatan, dan merangkaikan. Pengalaman
belajar untuk mencapai tingkatan tersebut adalah berlatih dengan
intensif untuk menirukan, mensimulasikan, mendemonstrasikan
gerakan yang ingin dikuasainya (Kunandar, 2007:256-257).
b. Pemahaman guru tentang peserta didik
Guru memahami karakter dari peserta didik merupakan bentuk dari
pemahaman guru terhadap peserta didiknya. Karakter seorang murid
terdiri dari 5 aspek (Ma’mur, 2009:73) yaitu pertama, tingkat
kecerdasan. Tingkat kecerdasan siswa dilihat dari NEM masuk
kemudian didukung oleh keterlibatan siswa dalam KBM dan hasil
ulangan. Secara umum tingkat kecerdasan siswa digolongkan menjadi 3
tingkatan, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Kedua, kreativitas siswa. Kreatifitas merupakan bentuk aktifitas siswa berupa kemampuan untuk
dapat menciptakan pandangan yang baru dalam suatu permasalahan
respon siswa terhadap pembelajaran misalnya aktif bertanya, aktif
mengerjakan tugas, dan mempuyai pandangan dalam setiap masalah.
Ketiga, kondisi fisik. Kondisi fisik berkaitan dengan penglihatan, pendengaran, kemampuan berbicara, pincang (kaki), dan lumpuh karena
kerusakan otak. Guru harus memberikan layanan yang berbeda terhadap
peserta didik yang memiliki kelainan seperti diatas untuk membantu
perkembangan pribadi mereka misalnya guru memberikan pertanyaan
kepada siswa yang pendiam supaya dapat aktif berbicara. Keempat, tingkat perkembangan kognitif siswa. Perkembangan kognitif mengacu pada kemampuan intelektual siswa. Menurut Bloom BS. tingkat
perkembangan intelektual mencangkup pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi yang diterapkan untuk membangun pengetahuan
siswa (Wowo Sunaryo K., 2012:6). Kelima, minat siswa. Minat siswa sangat berpengaruh terhadap perkembangan siswa dalam belajar. Guru
dapat melihat tingkat minat seorang siswa dari pengalaman belajar dan
kesenangannya terhadap mata pelajaran.
c. Kemampuan guru dalam pengembangan kurikulum atau silabus
Didalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (19):
Produk dalam pengembangan kurikulum disebut silabus. Silabus
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang pengembangan
kurikulum. Pengembangan silabus disusun secara mandiri oleh guru
yang bersangkutan disesuaikan dengan karakteristik siswa dan kondisi
fisik sekolah (Kunandar, 2007:246).
Muatan silabus dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan
(Kunandar, 2007) yaitu terdiri dari: pertama, strandar kompetensi mata pelajaran yaitu batas kemampuan yang harus dimiliki dan dilakukan oleh
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dalam mata
pelajaran tertentu. Kedua, kompetensi dasar yaitu kemampuan minimal pada setiap mata pelajaran yang harus dicapai siswa. Ketiga, indikator hasil belajar yaitu penanda ketercapaian kompetensi dasar. Keempat, materi pokok yaitu pokok-pokok materi yang harus di pelajari siswa
sebagai sarana pencapaian KD dan yang akan dinilai dengan
menggunakan instrumen penilaian sesuai indikator. Kelima, Kegiatan pembelajaran yaitu bentuk kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.Keenam, alokasi waktu yaitu waktu yang diperlukan untuk
menguasai masing-masing KD. Ketujuh, model pembelajaran, peralatan
yang digunakan, evaluasi, dan lokasi waktu. Kedelapan, adanya
penilaian merupakan jenis, bentuk, dan instrument yang digunakan
untuk mengukur dan mengetahui keberhasilan belajar siswa.
terdiri dari: nama sekolah, nama mata pelajaran, jenjang sekolah, satuan
pendidikan, kelas, semester, tahun pelajaran.
d. Kemampuan guru dalam perancangan pembelajaran
Kemampuan guru dalam merancang pembelajaran terlihat dari
bentuk fisik pembuatan RPP yang didukung oleh komponen
pendukungnya secara lengkap. Menurut Kunandar, (2007:262)
pengertian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan:
“rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus”.
Menurut Kunandar, (2007:264) komponen komponen pendukung
dari pada RPP yaitu: 1) identitas mata pelajaran meliputi: nama mata
pelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu; 2) standar kompetensi dan
kompetensi dasar; 3) materi pembelajaran; 4) skenario pembelajaran; 5)
sarana dan sumber pelajaran; 6) penilaian dan tindak lanjut.
e. Kemampuan guru tentang pelaksanaan pembelajaran yang
mendidik dan dialogis
Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang
mendidik dan dialogis yaitu guru mampu: pertama, melibatkan secara aktif peran murid (Ma’mur, 2009:85) yaitu dengan cara memberikan
ruang aktualisasi yang terbuka, demokratis, dan partisipatif. Kedua,
dapat menggugah semangat belajar anak. Ditambah menurut Jamal
(2009) yang dapat dimasukan dalam poin ketiga, fokus dalam mengajar, menjawab pertanyaan murid, dan memberikan rasa penasaran murid
dengan pertanyan-pertanyaan yang tajam dan menggelitik sehingga
pembelajaran terlaksana secara serius, santai, dan humor (Ma’mur,
2009:85).
Walls, Nardi, Von Minden, dan Hoffman (2002 dalam Lang dan
Evans, 2006:2-4, dalam Musfah, 2011:39) bentuk karakteristik guru
yaitu (1) lingkungan emosional: ranah, bersahabat, dan perhatian; (2)
keterampilan guru: teratur, siap, dan jelas; (3) motivasi guru: perhatian
pada pengajaran dan pembelajaran, dan antusias; (4) partisipasi murid:
membuat aktifitas yang melibatkan siswa dalam belajar yang autentik,
pertanyaan yang iteraktif, dan diskusi; (5) peraturan dan penilaian:
mampu mengatur kelas dan perhatian pada keluhan siswa.
f. Pengetahuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran
Guru memanfaatkan dan menerapkan teknologi didalam
pembelajaran sebagai media pendidikan untuk memacu semangat belajar
siswa dan mempercepat proses pembelajaran yang dilakukan secara
praktis.
Keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran
(Danim, 2012:17-23) yaitu: pertama, keterampilan guru untuk menulis dan membersihkan papan tulis; kedua, keterampilan guru memberikan gambar untuk memperjelas masalah; ketiga, keterampilan guru untuk menyajikan seperangkat materi tertentu lewat slide PPT; keempat, keterampilan guru memanfaatkan buku pelajaran sebagai pegangan
/penunjang pembelajaran; kelima, keterampilan guru dalam
memanfaatkan laboratorium didalam pembelajaran; keenam,
keterampilan guru memanfaatkan fasilitas LCD dilingkungan sekolah.
g. Kemampuan guru dalam evaluasi dan hasil belajar siswa
Guru dapat mengetahui siswa itu paham terhadap materi yang
telah diberikan yaitu dengan evaluasi (Ma’mur, 2009:95). Evaluasi
adalah kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu dengan dilakukan
suatu pengukuran dengan wujud pengujian berupa tes (Sudijono,
1995:5).
Ciri evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa yang tepat secara
umum (Ngalim purwanto, 1984:22) yaitu: pertama, sistem penilaian
untuk mencapai KD sesuai indikator yang akan dicapai. Kedua, soal dibuat sesuai dengan indikator, sehingga akan terlihat apakah tujuan
pembelajaran terlaksana dengan baik. Ketiga, pemilihan tipe tes yang tepat untuk siswa. Ciri-ciri tes yang baik (Sudijono, 1995:93-97) yaitu
didik. Ciri kedua, tes bersifat reliabilitas (stabil) yaitu semua siswa, kapan saja, dimana saja dan dinilai siapa saja akan sama. Ciri ketiga, tes bersifat obyektif yaitu sesuai dengan materi yang telah diberikan. Ciri keempat, tes bersifat praktis yaitu: (1) bersifat sederhana: tidak memerlukan peralatan yang banyak dan sulit; (2) lengkap: dilengkapi
dengan cara mengerjakan, kunci jawaban, dan pedoman skoring.
Keempat,pensekoran ditentukan sesuai tipe soal. Pensekoran untuk soal tes objektif merupakan suatu proses pengubahan jawaban-jawaban
tes menjadi angka-angka. Angka-angka hasil pensekoran kemudian
diubah menjadi nilai-nilai melalui suatu proses pengolahan tertentu
seperti angka dengan rentangan 0 – 10. Cara pensekoran hasil tes
objektif setiap jawaban benar diberi angka satu (1) sedangkan jawaban
yang salah diberi angka nol (0) dan total skor ditentukan dengan
menjumlahkan skor dari semua soal.
h. Kemampuan guru dalam pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya
Kemampuan guru dalam pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya yaitu kemampuan
guru untuk menjadi motivator, fasilitator, dan pemberi inspirasi bagi
para muridnya, sehingga potensi mereka berkembang secara maksimal
mempunyai potensi akademik menonjol diberikan motivasi dan
pelatihan untuk mengikuti olimpiade.
2. Kompetensi Profesional
Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.74 tahun 2008
tentang guru didefinisikan bahwa:
“kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan /atau seni dan budaya, yang diampunya”(PP th.2008:7).
Menurut Siregar (1998, dalam Anwar, 2010:web) mengartikan
kompetensi profesional sebagai pengetahuan sains yang semestinya dikuasai
oleh pengajar mencangkup dengan pemahaman fakta, konsep, prinsip,
hukum, dan teori.
Kompetensi profesional tersebut terdiri dari 2 komponen penting
meliputi: (a) penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai
dengan mata pelajaran yang akan diampu; dan (b) konsep dan metode disiplin
keilmuan pada mata pelajaran yang diampu.
Berikut ini adalah penjelasan masing-masing kompetensi profesional:
a. Kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran secara luas
dan mendalam terhadap mata pelajaran yang diampu
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:88 dalam
Musfah, 2011:43) kemampuan guru dalam memberikan materi pelajaran
KD untuk mengidentifikasi materi pembelajaran yang dianggap guru
penting atau kurang penting untuk diajarkan, dan struktur pengajaran
yang sistematis;kedua,materi yang diajarkan disajikan dalam kurikulum
sekolah; ketiga, konsep yang disajikan ada hubungan antar mata
pelajaran yang terkait.
b. Kemampuan guru dalam menguasai konsep dan metode disiplin
keilmuan pada mata pelajaran yang diampu
Kemampuan guru dalam memaparkan konsep dan disiplin
keilmuan pada mata pelajaran yang diampunya yaitu: pertama,
kemapuan guru memaparkan sejarah dari suatu konsep yang diajarkan
dengan memberikan pengantar berupa sejarah dari konsep yang akan
diajarkan kepada siswa; kedua, kemampuan guru memaparkan dan
menjelaskan mata pelajaran yang diampunya; ketiga kemampuan guru
guru memaparkan mata pelajaran yang di ampunya terhadap mata
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini, merupakan penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif
merupakan penelitian yang tidak menggunakan skor angka dan analisisnya tidak
dengan statistik. Dengan penelitian kualitatif ini, peneliti ingin melihat dan
mengerti gambaran secara umum apa yang terjadi dalam seting dan keadaan
yang ada. Penelitian ini menggunakan sampel yang sedikit, dengan meneliti
kasus tertentu saja (Suparno, 2010:8).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini direncanakan memerlukan waktu dari bulan April
sampai September 2012 di SMAN Z Yogyakarta.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian merujuk kepada siapa penelitian ini dilakukan.
Penelitian ini dilakukan pada satu guru fisika kelas XI SMAN Z Yogyakarta.
D. Obyek Penelitian
Obyek penelitian dalam penelitian ini merujuk pada apa yang diteliti. Pada
penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah bentuk-bentuk kompetensi
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini akan mengungkap bentuk-bentuk kompetensi pedagogik dan
kompetensi profesional guru serta pengaruhnya terhadap pengembangan
persiapan dan pelaksanaan pembelajaran fisika kelas XI IPA.5 dalam materi
termodinamika di SMAN Z Yogyakarta. Dalam penelitian ini, materi pokok
bahasan ditentukan sepenuhnya oleh guru dengan alur pembelajaran
sesungguhnya dikelas. Hal ini dilakukan agar yang tampak dalam rekaman video
merupakan pengetahuan dari guru dan tidak ada campur tangan dari peneliti.
Instrumen penelitian didasarkan pada PP No.74 Tahun 2008 yang tertera
pada Bab II dengan menggunakan observasi, dan diperkuat dengan pertanyaan
terbuka yang diajukan melalui wawancara dengan guru serta pengambilan data
pembelajaran guru dikelas dengan video rekam.
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian KOMPETENSI GURU
Kompetensi Pedagogik Kompetensi Profesional
1. Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan, meliputi:
- Arti pendidikan - Tujuan pendidikan
1. Kemampuan guru dalam memberikan materi pelajaran secara luas dan mendalam, meliputi: penting dan tidak penting untuk antar mata pelajaran 2. Pemahaman guru tentang peserta didik, meliputi:
- Tingkat kecerdasan - Nama peserta didik
- Kreatifitas siswa didalam kelas
- Kondisi fisik siswa (penglihatan, pendengaran, kemampuan berbicara, pelayanan yang baik untuk siswa dalam media, sarana dan prasarana)
- Pemberian kesempatan untuk siswa yang gagal - tingkat intelektual siswa
- Minat siswa pada mata pelajaran fisika
3. Pengetahuan guru dalam pengembangan Kurikulum /Silabus, meliputi:
KOMPETENSI GURU
Kompetensi Pedagogik Kompetensi Profesional
4.Kemampuan guru dalam perancangan pembelajaran, meliputi: - Buku panduan guru
- Pemilihan materi pembelajaran yang akan diajarkan mencangkup:
• Materi yang penting untuk diajarkan
• Materi yang dirasa sulit bagi siswa
• Materi yang sering dirasa guru sulit untuk di jelaskan,
• Penurunan rumus - RPP
terkait
5. Kemampuan guru tentang melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, meliputi:
- Emosional guru (ramah, berwibawa, bersahabat dan perhatian) konsep dan metode disiplin keilmuan pada mata pelajaran yang diampu, meliputi: - bedanya fisika
dengan ilmu lain - sejarah fisika
- sesuatu yang menarik dalam fisika
6. Pengetahuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran, meliputi:
- terampil menulis
- Penggunaan media yang tepat, dan berfungsi dengan baik dalam pembelajaran
7. Pengetahuan guru dalam mengevaluasi hasil belajar, meliputi: - Alat yang digunakan untuk mengambil nilai
- Penggunaan soal yang bervariasi
- pemilihan tipe tes yang tepat untuk siswa - menentuka skor penilaian
8. Kemampuan guru dalam mengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, meliputi: - Pendalaman materi
- KLINIK - Olimpiade
Kemudian data diperoleh dari observasi kemudian diperkuat dengan data
wawancara
1. Observasi
Observasi difokuskan dalam peristiwa-peristiwa yang terkait dengan
langkah guru dalam merencanakan pengajaran, pelaksanaan pembelajaran,
dan hasil dari pembelajaran. Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan
data yang memberikan sebuah gambaran mengenai bentuk-bentuk
2. Wawancara ke guru
Wawancara dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui latar
belakang yang nantinya dideskripsikan dalam hal mengapa guru melakukan
sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Bentuk wawancara
bebas pemimpin yaitu peneliti bebas mengemukakan pertanyaan yang
mendukung untuk penelitian kepada guru yang menjadi subyek dalam
penelitian ini.
Wawancara dengan guru diluar kelas menggunakan media perekam,
dan berdiskusi tentang perencanaan persiapan dan pelaksanaan
pembelajaran dijadikan sebagai data yang mendasari dalam penelitian ini.
Kisi-kisi wawancara guru seperti pada Tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara guru
Kisi-kisi Wawancara guru
Pemahaman guru tentang wawasan atau landasan kependidikan
1. Menurut bapak, apa tujuan dari pendidikan untuk siswa?
Pemahaman guru tentang peserta didik
2. Bagaimana tingkat kecerdasan siswa bapak? 3. Apakah bapak paham dengan nama siswa? 4. Bagaimana bentuk kreatifitas siswa? 5. Bagaimana bapak menyikapi siswa yang
memiliki keterbatasan misalnya penglihatan, kemampuan berbicara?
6. Bagaimana bapak menyikapi kepada siswa yang gagal ulangan?
7. Bagaimana tingkat intelektual siswa? 8. Bagaimana minat siswa pada mata pelajaran
fisika? Pengetahuan guru dalam
pengembangan Kurikulum /Silabus
9. Menurut bapak, kurikulum yang ada saat ini seperti apa?
10.Apakah bapak menerapan terhadap pembelajaran?
Kemampuan guru dalam perancangan pembelajaran
11.Buku apa yang bapak pakai sebagai buku pegangan?
12.Menurut bapak, materi apa saja yang penting dalam termodinamika?
13.Menurut bapak materi apa yang dirasa sulit bagi siswa?
14.Menurut bapak materi yang dirasa guru sulit untuk di jelaskan?
Kisi-kisi Wawancara guru melaksanakan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis
yang sulit. Bagaimana cara bapak melakukan pembelajaran, agar siswa bisa menyukai fisika? Pengetahuan guru dalam
memanfaatkan teknologi pembelajaran
16.Apakah bapak menggunaan media yang tepat, dan berfungsi dengan baik dalam pembelajaran
Pengetahuan guru dalam mengevaluasi hasil belajar
17.Bagaimana cara bapak untuk melihat bahwa siswa mamou menyerap pembelajaran dengan baik?
18.Bagaimana cara bapak untuk membuat soal ulangan?
19.Tipe tes seperti apa yang akan bapak berikan untuk ulangan?
Kemampuan guru dalam mengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
20.Bagaimana cara bapak mengembangkan siswa yang berpotensi, atau siswa yang kurang? 21.Apa itu KLINIK?
Kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam
22.Menurut bapak, materi apa yang dirasa penting dan tidak penting untuk diajarkan?
23.Ketika bapak mengajar, adalah hubungan konsep antar mata pelajaran pak? Misalnya fisika dengan matematika.
Kemampuan guru dalam menguasai konsep dan metode disiplin keilmuan pada mata pelajaran yang diampu
24.Bapak kan mengajar fisika, apakah bapak tahu sejarah dari fisika?
25. sesuatu yang menarik dalam fisika?
Pengambilan data pembelajaran guru dikelas dengan video rekam
dan dalam penelitian ini, materi pokok bahasan ditentukan dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh guru sesuai dengan perencanaan yang sudah
disiapkan. Hal ini dilakukan agar yang tampak dalam rekaman video
merupakan pengetahuan guru dan tidak ada campur tangan dari peneliti.
Kisi-kisi pengambilan data pembelajaran guru dikelas seperti pada
Tabel 3.3 berikut ini:
Kisi-kisi Peneliti mengamati, ketika guru:
Materi pembelajaran yang luas dan mendalam sesuai dengan standar isi, program satuan
pendidikan, mata
1. Konsep, struktur dan metode keilmuan /teknologi /seni yang menaungi /koheren dengan bahan ajar
Kisi-kisi Peneliti mengamati, ketika guru: pelajaran dan /atau
kelompok mata pelajaran yang diampu.
dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional
Sesuai dan rinci dalam menyajikan konsep
1. Menguraikan dengan suatu model dalam menyajikan konsep (dalam diagram-diagram atau material-material) Pelaksanaan
6. Pembelajaran yang tidak terkesan menegangkan Pemanfaatan teknologi
pembelajaran
1. Penggunaan multimedia
2. penggunaan media yang tepat, lancar dan berfungsi dengan baik 2. sesuai KD yang dicapai
F. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi proses pembelajaran
dikelas dengan perekam video kemudian diperkuat dengan wawancara yang
dilakukan dengan guru. Rekaman proses pembelajaran gu ru didahului dengan
observasi sebanyak satu kali pertemuan kemudian selanjutnya diadakan
pengambilan data dengan menggunakan media Handycam sebanyak lima kali
pertemuan dan satu kali ulangan. Dengan alokasi waktu satu jam sama dengan
empat puluh lima menit lamanya. Kelas yang dijadikan penelitian yaitu kelas XI
G. Metode Analisis Data
Peneliti melakukan penelitian dengan proses analisis data dilakukan
dengan mengkategorikan bentuk-bentuk pengetahuan guru dalam
mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran, sebagai berikut:
1. Kompetensi Pedagogik yang meliputi:
a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
b. Pengembangan dan karakterisik dari peserta didik
c. Pengembangan kurikulum /silabus
d. Perencanaan pembelajaran
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran
g. Evaluasi hasil belajar siswa
h. Pengembangan untuk peserta didik dalam mengaktualisasikan
potensi yang dimiliki
2. Kompetensi Profesional yang meliputi:
a. Materi pembelajaran yang sesuai dengan standar isi program
satuan pendidikan
b. Konsep dan disiplin keilmuan, teknologi atau seni yang
relevan, yang secara konseptual menaungi dengan program
Tahap dalam proses analisis data meliputi:
1. Transkripsi data rekaman video dan rekaman wawancara
Proses transkripsi merupakan penyajian kembali bagian-bagian
tertentu dari rekaman video yang sesuai dengan topik-topik data yang akan
diteliti dalam hal ini tentang bentuk-bentuk pengetahuan guru dalam
mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran yang terlihat dalam
pembelajaran kedalam bentuk narasi.
2. Kategori data
Proses membandingkan topik-topik data satu sama lain. Sehingga
menghasilkan suatu kategori-kategori data. topik-topik data yang
mempunyai kesamaan makna kemudian dikumpulkan dan ditentukan
suatu gagasan abstrak yang mewakili. Gagasan abstrak tersebut yang
selanjutnya disebut kategori data. Pengelompokan topik-topik data akan
menghasilkan kategori-kategori data yang bersesuaian.
3. Penarikan kesimpulan
Berdasarkan proses analisis data maka dapat ditarik suatu
kesimpulan yang dapat menjawab masalah yang akan diteliti. Dalam hal
ini, bentuk-bentuk yang terlihat dalam video kemudian diperkuat dan
BAB IV
DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. DATA
Dibawah ini akan dideskripsikan proses pelaksanaan penelitian serta hasil
dari penelitian, sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di salah satu sekolah negeri menengah atas
di Yogyakarta yaitu SMAN Z Yogyakarta. Sekolah ini merupakan sekolah
yang heterogen dengan mengambil sampel kelas XI IPA 5 yang berjumlah
25 siswa, dengan materi Termodinamika.
Subjek dari penelitian ini adalah guru fisika sedangkan objeknya
adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru yang
berpengaruh langsung dalam pengembangan persiapan dan pelaksanaan
pembelajaran. Penelitian ini dilakukan hanya satu sekolah dengan satu guru
supaya penelitian ini fokus dalam mengetahui bentuk-bentuk kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional guru dan pengaruhnya dalam
pengembangan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran.
Sebelum melakukan penelitian, pada tanggal 13 April 2012 pukul
07.15-08.45 peneliti melakukan observasi di sekolah tersebut dengan
membiasakan siswa dengan keberadaan Handycam dan peneliti di dalam kelas.
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada tanggal 20, 23, 24, 27,
30 April dan 1 Mei 2012. Penelitian tersebut dilakukan di dalam kelas
(dengan sistem kelas yang bersifatmoving class) yang telah dilakukan oleh peneliti sendiri sebagai pengamat sekaligus merekam proses pembelajaran.
Lebih dari pada itu, guru pengampu mata pelajaran fisika tidak menetap
oleh satu guru, tetapi dalam satu kelas terlaksana dua guru pengampu. Oleh
karena itu, terkadang ketika mengajar guru harus saling berkompromi
untuk membagi materi supaya jam mengajar yang diinginkan guru tercapai.
Hal ini dikarenakan terdapat empat guru fisika dan semuanya harus
diberikan jam untuk mengajar, sehingga diputuskan untuk kelas XI IPA
dalam materi fisika diampu oleh dua guru.
Setelah proses perekaman data di dalam kelas selesai, peneliti
kemudian memutar rekaman video secara berulang-ulang untuk
mendeskripsikan dan menemukan bentuk-bentuk pengetahuan guru dalam
mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran, kemudian
mentranskripnya.
2. Data Penelitian
Berdasarkan pengamatan selama pengambilan data dari video dan
wawancara dari persiapan sampai pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru, hasil penelitian telah terangkum sebagai berikut:
Data video pembelajaran dan wawancara guru telah
dipaparkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Data penelitian
Senin, 23 April 2012 pukul 08.00 WIB
Pertemuan III Mengulas kembali materi hukum
hukum II Termodinamika (konsep mesin carnot), latihan soal hukum II termodinamika dan membahas materi entropi
Selasa, 24 April 2012 pukul 07.15 WIB
Pertemuan IV Membahas PR entropi kemudian
dilanjutkan dengan latihan soal Jumat, 27 April 2012 pukul 07.15 WiB
Pertemuan V Memberikan rangkuman materi
hukum I termodinamika Senin, 30 April 2012 pukul 08.00 WIB
Pertemuan VI Ulangan materi Termodinamika
Selasa, 1 Mei 2012 pukul 07.15 WIB
Kegiatan Wawancara
Sesi IV Sabtu, 1 Mei 2012 pukul 10.00 WIB
Sesi V Sabtu, 19 Mei 2012 pukul 10.35 WIB
Sesi VI Sabtu, 15 September 2012 pukul
09.44 WIB
Guru yang dijadikan subyek dalam penelitian ini merupakan
guru yang sudah berpengalaman mengajar dalam waktu yang cukup
lama yaitu lima tahun di SMA tersebut.
Dari awal, guru sudah bercita-cita menjadi seorang pendidik.
Sebagai guru yang mendidik siswa, guru juga harus punya
pengetahuan yang mendasar mengenai arti guru. Diawah ini
merupakan bentuk guru memaparkan arti seorang pendidik seperti
G:…Setiap peran itu merupakan guru, yang pengen mengajari orang lain. Cuma subtansinya berbeda-beda. Mungkin dulu kita punya adik kemudian kita ajarkan apa misalnya? itu juga disebut guru. Hanya kalau guru yang dimaksud ini beda karena kita bukan hanya mendidik segi psikologis saja tapi mengajarkan ilmu pengetahuan yang tidak semua orang mempunyai kompetensi itu.
G:…Menurut saya, guru itu ya orang yang mempunyai kemampuan, skill, keahlian yang khusus untuk kita memberikan ilmu (mentransfer ilmu) kepada orang lain misalnya murid yang mendidik. Dan mendidik itu lebih sulit karena kita harus membimbing, memberikan contoh perilaku yang baik juga.
b. Transkripsi
Pembuatan transkripsi dilakukan sendiri oleh peneliti dengan
mengamati rekaman video pembelajaran dan rekaman wawancara
dengan guru yang bersangkutan. Peneliti mengamati aktifitas dan
tutur kata guru yang merupakan bentuk-bentuk kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional guru dalam mempersiapkan
dan melaksanakan pembelajaran. Kemudian video pembelajaran
tersebut disalin dalam bentuk tulisan.
B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan dibahas bentuk-bentuk kompetensi yang dimiliki guru
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2008.
Sumber data rekaman video yang digunakan meliputi rekaman data pembelajaran
dari pertemuan pertama sampai pertemuan kelima, serta rekaman wawancara
Keterangan : G: Guru; S: Seorang siswa S1: Siswa pertama; S2: Siswa
kedua; SS: Beberapa siswa atau semua siswa.
Sebagaimana disebutkan pada Bab 2, kinerja guru dalam melaksanakan
tugas profesi sebagai guru dipengaruhi oleh 4 kompetensi yaitu, (a) kompetensi
pedagogik; (b) kompetensi profesional yang ditentukan melalui pendidikan
profesi; (c) kompetensi kepribadian; dan (d) kompetensi sosial. Penelitian ini
difokuskan untuk mempelajari kompetensi yang mempengaruhi langsung
terhadap pengembangan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran yaitu
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.
Penelitian ini tidak memuat penilaian kompetensi pedagogik dan
kompetensi profesional dari seorang guru. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengidentifikasi bentuk kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru
dan pengaruhnya dalam pengembangan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran
melalui wawancara dan observasi guna menambah wawasan bagi peneliti sebagai
seorang calon guru.
1. Kompetensi Pedagogik
a. Pemahaman guru tentang wawasan dan landasan pendidikan
Menurut guru “tujuan pendidikan itu mencerdaskan anak. Cerdas
dalam arti cerdas kognitif, afektif dan psikomotorik” (wawancara tanggal 19 Mei 2012, lamp 5).Guru memaparkan pengertian ketiga aspek tersebut adalah:
berfikir atau mengingat suatu konsep yang pernah diberikan. Psikomotoriknya yaitu kepercayaan diri dan kemandirian” (wawancara tanggal 19 Mei 2012, lamp. 5).
Sejauh dari pengamatan peneliti, terlihat di dalam proses pembelajaran
peneliti melihat bahwa upaya guru untuk mengembangkan aspek kognitif
melalui pembelajaran. Guru mengajak siswa berfikir untuk mengingat-ingat
konsep seputar isotermis, isokorik, isobarik, dan adiabatik, yaitu konsep
yang dibahas sebelum libur UAN. Seperti dalam transkrip (vid. 20 April
2012, menit ke 03:15, lamp. 5) dibawah ini:
G: ..sekarang dibuka bukunya. Sebelum libur sudah disinggung sama ibu Tri sekilas mengenai hk. Thermodinamika I, barangkali perlu diperdalam lagi, diingatkan lagi..
G: .. Apa yang dimaksud dengan isotermis,mbak lisa?
S: Suhunya konstan
G: Iya betul
G: Isotermis adalah apa, proses?
SS: Perubahan keaadaan gas
G: Yang suhunya bagaimana?
SS: Suhunya yang tetap
G: Betul
G: … kemudian isobarik, isobarik itu apa?
SS: Tekanannya yang tetap
G: Kalau isokorik?
S1: Volumenya tetap!
G: Bagus, betul sekali paling keras ya, mas bangkit?
G: Kalau adiabatik, ayo mbak?
S1: Tidak terjadi perubahan kalor
G: Tidak terjadi perubahan kalor atau tekanan tetap volume tetap, energinya tetap. Itu namanya proses adiabatik!!
Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru memahami tujuan pendidikan
yaitu mencerdaskan anak didik dalam aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Namun didalam pembelajaran peneliti melihat, guru terfokus
pada kognitif saja dan tidak terlihat pembelajaran pada aspek afektif dan
psikomotorik tidak sesuai dengan teori yang ada yaitu menurut buku
Perencanaan dan Desain Pembelajaran (Wina Sanjaya, 2008, hal:125-133).
Dipaparkan bahwa a) aspek afektif (hal:130) berkenaan dengan sikap, nilai
dan apresiasi; b) aspek psikomotorik (hal:132) adalah tujuan yang
berhubungan dengan kemampuan keterampilan atauskillseseorang.
b. Pengetahuan guru tentang pemahaman peserta didik
Guru mengungkap karakter siswa kelas XI IPA 5“bersifat heterogen,
artinya ada yang pintar,sedang dan rendah”(wawancara tanggal 11 April 2012, lamp. 5). Tingkatan tersebut ditentukan dari “nilai rata-rata NEM
masuk adalah 8” (wawancara tanggal 1 Mei 2012, lamp. 5) dan “nilai
pelajaran siswa bagus, tidak pernah remidi” (wawancara tanggal 11 April 2012, lamp. 5).
Disetiap kategori tersebut guru mengetahui nama-nama siswa yaitu
untuk yang:
“pintar misalnya aruni, fenanda, ratih, lusia, lutfi kemudian teres, kalau
yang cowok itu agustinus, fabian, Daniel. Untuk bagian tengah, itu reza, harits, anjani, adam, dan bagian ranting yang bawah itu agung dan yesaya, itu alasannya karena dia selalu duduk dibelakang dan jika saya suruh duduk didepan tidak mau. Dan sisanya dalam kategori sedang”. (wawancara guru tanggal 19 April 2012, lamp. 5).
Dari pernyataan guru tersebut, peneliti menduga bahwa secara umum guru
mengenal 15 nama dari 25 siswa. Hal ini berpengaruh pada pembelajaran
bahwa terlihat ketika guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa,
guru bertanya dengan menunjuk siswa dan menyebut nama siswa sesuai
G: Apa yang ada dipikiran mengenai adiabatik Arumni?
(bertanya kepada seorang siswa dengan cara menghampiri) S1: Kalor nya tidak berubah
G: Agung gimana gung kalau kamu?
S2: Tidak terjadi perubahan kalor
G: Mbak Teres?
S3: Tidak terjadi perubahan kalor.
G: Jadi bisa disimpulkan bahwa untuk proses adiabatik ini kalornya konstan tidak berubah-ubah. Maka Persamaannya bagaimana? (P1V1)γ=(P2V2)γ Kemudian untuk usahanya bagaimana? Teresia?
S3: 3/2nR(T2-T1) (siswa membaca di buku kemudian guru
menuliskan dipapan tulis)
G: Iya, benar. Atau W=3/2nR(P2V2-P1V1) Nah, ini bisa disederhanakan lagi Agus? Harits?Ada lagi enggak selain ini? (guru bertanya kepada siswa dengan menyuruh siswa mencari dibuku)
G: satu per? gimana Adam? (guru memancing pengetahuan siswa dengan bertanya)
S4: Enggak tahu pak
G: ( )
Guru memperlakukan siswa secara berbeda sesuai dengan kebutuhan
siswa yaitu memberikan perhatian lebih kepada siswa yang dirasa guru
memang perlu diperhatikan, misalnya untuk siswa yang lemah atau
kesulitan. Seperti yang ditegaskan guru dibawah ini:
“...diberikan perhatian khusus …untuk siswa yang mendapat kesulitan. Untuk level yang tinggi tidak perlu terlalu didekati, itu sudah bisa sendiri, kalau ada kesulitan baru kita bantu. Dan intinya penanganan setiap siswa
itu berbeda”(wawancara tanggal 11 April 2012, lamp. 5).
Sejauh dari pengamatan peneliti hal ini mempengaruhi pembelajaran,
terlihat guru memberikan perhatian lebih kepada siswa yang sedang
mengalami kesulitan misalnya mengerjakan soal. Terlihat ketika latihan
soal, guru berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa. Guru melihat ada
membantu siswa dengan memberikan pengertian bagaimana menganalisis
soal dengan baik. Membaca pelan-pelan dan mengidentifikasi apa yang
ditanyakan pada soal menjadi cara guru untuk membantu siswa tersebut
seperti dalam transkrip (vid. tanggal 24 April 2012, menit 22:22, lamp. 5)
dibawah ini:
S: Pak gimana ini?
G: Iya Dinda. Coba dibaca dulu soalnya pelan pelan (guru membaca
soal nomor 4 secara pelan-pelan), jika K sama dengan 1,38x10
-23
J/K, maka partikel gas yang memiliki suhu 1270C mempunyai
energi rata-ratanya berapa?Nah, jadi ini kan yang ditanyakan Ek
maka, Eksama dengan berapa?
S: Oh, gitu to pak?
G: Iya
Gambar 4.1 Guru membantu siswa yang kesulitan menganalis soal
Pengetahuan guru tentang siswa yang aktif bertanya dan aktif
mengerjakan tugas terpapar jelas bahwa siswa “yang pinter itu terkesan
aktif dan serius”(wawancara tanggal 1 Mei 2012, lamp. 5).
“Untuk siswa yang kreatifdan aktif dalam bertanya dan menjawab soal itu
teresia dan lusia, kalo ada yang dirasa belum jelas pasti banyak tanya dan kalau ada soal, mereka sangat cekatan untuk mencobanya dan urusan
salah atau benar itu nanti”(wawancara tanggal 19 April 2012, lamp.5).
Dari pernyataan guru tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa guru paham
dengan siswanya yang aktif dan kreatif. Didalam pembelajaran kedua siswa
tersebut lebih kreatif bertanya dan mengerjakan soal. Terlihat Teresia
yang ribut seperti dalam foto (vid. 24 April 2012, menit 17:03, lamp.4)
dibawah ini:
Gambar 4.2 Siswa sedang serius mengerjakan soal
Selain itu, ketika guru mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam
mengerjakan soal, maka menyuruh seorang siswa yang dirasa guru lebih
kreatif untuk mengerjakan soal didepan kelas. Seperti dalam transkrip (vid.
24 April 2012, menit 25:11, lamp.4) dibawah ini:
G: Ayo, Lusia maju.Tolong kerjakan dipapan tulis. Biar nanti teman-teman yang bingung bisa tahu, kamu kan yang kreatif dan cepat tanggap
S: Iya pak
Pengetahuan guru untuk siswa yang pendiam yaitu:
“…didekati, kemudian dilihat apakah ada respon ketika kita kasih soal, pasti akan terbuka untuk mengungkap apa kesulitannya” (wawancara tanggal 11 April 2012, lamp. 5).
Pernyataan guru tersebut sesuai dengan pengamatan peneliti. Terlihat guru
Sedang memberikan perhatian yang berbeda kepada seorang siswa yang
pendiam dan pemalu dengan cara menghampiri dan bertanya “gimana
agung bisa enggak, mana pekerjaanmu?”(vid. 23 April 2012, menit 13:05,
lamp. 4). Peneliti menduga, bahwa tipe guru dalam memberikan perhatian
kepada siswa yang dirasa guru kurang percaya diri adalah secara personal.
Hal ini, supaya siswa dapat dengan leluasa mengungkapkan apa yang
Guru meli
Gambar 4.3 Guru menghampiri siswa pendiam elihat siswa yang paham dan tidak paham se
pang sekali dari wajah aja bisa tahu (wawancara t p. 6), ketikakita kasih soal ga bisa, kasih soal bi
dakan siswa belum paham?Kalau ditanya secara
dimaksud ini?Setelah kita jelaskan, anak tidak ang tingkat kemampuannya yang terbatas bi babkan tidak paham. Maka dari itu, dengan u, kita bimbing, lama-lama kan nanti bisa meny
tanggal 11 April 2012, lamp. 5)
taan guru tersebut, peneliti menyimpulkan bahw
at intelektual siswa. Tingkat kemampuan sisw
babkan sulit paham terhadap materi yang telah
ingkat kemampuan siswa yang tinggi dapat
mbelajaran dengan baik. Sehingga disetiap me
review dengan pertanyaan yang sifatnya siswa yang paham dan kurang paham terhadap
lam transkrip ((vid. 20 April 2012, lamp. 4) diba
Apa yang ada dipikiran mengenai adiabat
(bertanya kepada seorang siswa dengan cara m : Kalor nya tidak berubah
Agung gimana gung kalau kamu? : Tidak terjadi perubahan kalor
Mbak teres?
: Tidak terjadi perubahan kalor.
Jadi bisa disimpulkan bahwa untuk prose
ngan soal-soal siswa enyusut kan begitu
bahwa guru paham
siswa yang terbatas
lah dijelaskan dan
Pengetahuan guru tentang minat belajar siswa kelas XI ipa.5 yaitu:
“kalau dipresentase minat belajar siswa XI Ipa 5 itu: 80% siswa minat belajar, yang 20% itu kita dorong terus” (wawancara tanggal 19 April 2012, lamp. 5).
Sejauh dari pengamatan peneliti, terlihat didalam pembelajaran sebagian
besar siswa lebih semangat belajar ketika latihan soal dibandingkan ketika
guru berceramah menjelaskan materi. Hal ini terbukti, guru paham bahwa
siswa XI ipa.5 lebih berminat“dan senang jika bermain soal”(wawancara
tanggal 19 April, lamp. 5). Hal ini yang menjadi ciri pengajaran guru,
bahwa guru lebih memberikan “…konsep yang tidak terlalu bertele-tele, kemudian disusul dengan latihan berbagai contoh. Dengan latihan soal itu justru untuk menggali pengetahuan” (wawancara tanggal 15 September, lamp. 5).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa: pertama, guru paham dengan
karakter kelasnya yang bersifat heterogen yang tingkat kecerdasan
siswanya pintar, sedang, dan rendah, hal tersebut ditentukan dari nilai NEM
dan nilai ulangan. Guru hafal 15 nama dari 25 siswa sehingga dijadikan
sarana guru untuk mengenal siswanya. Guru lebih memberikan
pendampingan kepada siswa yang membutuhkan dan memberikan
kebebasan kepada siswa yang sudah jelas. Kedua, guru paham dengan siswa yang aktif dan kreatif. Ketiga, tipe guru secara dominan adalah
memperhatikan siswa secara personal. Keempat, guru paham dengan
tingkat perkembangan kognitif siswa, sehingga didalam pembelajaran guru
tersebut paham atau belum paham terhadap pelajaran. Kelima, guru paham dengan minat siswa untuk belajar fisika yang lebih menyukai latihan soal
sehingga tercermin dari tipe pembelajaran guru.
c. Kemampuan guru tentang pengembangan kurikulum atau silabus
Menurut guru :
“kurikulum itu menyesuaikan pemerintah dan kemudian disesuaikan dengan keadaan sekolah. Tahun dulu dengan sekarang berbeda karena tantangannya pun berbeda. Kurikulum sekarang kan pembelajaran berteknologi modern, dimana kita sebagai pengajar harus menguasai
komputer sebagai sarana pembelajaran”(11 April 2012, lamp. 5).
Dari pernyataan guru tersebut, terlihat guru mengungkap pemahaman
tentang kurikulum yang ada saat ini. Guru mengungkap bahwa kurikulum
saat ini mengharuskan seorang guru untuk menguasai teknologi modern
untuk dapat diterapkan didalam proses pembelajaran. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap pembelajaran, terlihat guru mengajarkan materi
termodinamika dengan menggunakan laptop untuk memberikan materi,
animasi, serta latihan soal yang ditampilkan lewat LCD. Dibawah ini
merupakan bentuk pembelajaran guru ketika menjelaskan konsep isobarik
dengan animasi melalui LCD, seperti dalam transkrip (vid. 20 April 2012,
menit 05:20, lamp. 4) dibawah ini:
G: Baik, saya akan memberikan sebuah animasi, pertama yaitu
isobarik. Sangat terlihat ya dalam grafik tekanannya itu tetap ya? Kalau 1 atm ya 1 atm saja. Tapi volumenya bagaimana?
SS: Naik