• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hal-hal Terkait dan Informasi-informasi Terkait dengan Masalah yang

3. Kompetensi Profesional Guru

Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

(bangun ruang).

G. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi: 1. Mahasiswa yang menjadi subjek peneliti

Hendaknya hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi mahasiswa untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang dimilikinya, serta dapat memotivasi mahasiswa untuk dapat lebih mengembangkan penguasaan materi yang dimilikinya.

2. Peneliti

Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan mendapat informasi serta pengetahuan mengenai berbagai kompetensi yang wajib dimiliki dan dikembangkan oleh guru terkait dengan materi geometri ruang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hal-hal Teoritik dan Informasi-informasi Mendasar Terkait dengan Masalah yang Diteliti

1. Pengertian Guru

Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen menjelaskan tentang guru :

“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.

Berikut adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian guru, yang telah dikutip oleh Kompri (2015: 29), yaitu: Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain (2002: 126) mengatakan bahwa guru sebagai tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru juga orang berpengalaman dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang dimilikinya, dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang yang cerdas. N. A. Ametembun sebagaimana dikutip Syaiful Bahri Djamarah (2000: 31) mengatakan bahwa guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Guru adalah orang yang melakukan bimbingan atau orang yang melakukan kegiatan dalam pendidikan (Ramayulis, 2005: 49). Guru adalah orang dewasa, yang karena peranannya berkewajiban melakukan sentuhan pendidikan kepada anak didik (Nawawi, 1993: 108). Guru adalah tenaga profesional yang dapat menjadikan murid-muridnya merencanakan, menganalisis, dan menyimpulkan masalah yang dihadapi (Nurdin dan Usman, 2002: 8). Guru saat ini diharuskan memiliki kualifikasi Pendidikan Strata Satu (S-1) pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Jadi yang dimaksud dengan guru adalah seseorang yang telah melalui pendidikan yang dikuhususkan untuk menjadi seorang guru, atau seseorang yang dengan pengalaman dan pengetahuannya yang dapat berguna untuk mengajari, mendampingi dan memndidik orang lain atau peserta didik, dan calon guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengambil jurusan program studi pendidikan matematika di Universitas Sanata Dharma.

Pasal 7 ayat (1) UU Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 menyatakan bahwa profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:

1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;

2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;

3. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas;

4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; 5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas profesional; 6. Memperoleh panghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi

kerja;

7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;

8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; 9. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan

mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas profesional guru.

2. Kompetensi Guru

Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.

Menurut Lefrancois dalam Asmani (2009), kompetensi merupakan kapasitas untuk melakukan sesuatu yang dihasilkan dari proses belajar. Selama proses belajar, stimulus akan bergabung dengan isi memori dan menyebabkan terjadinya perubahan kapasitas untuk melakukan sesuatu. Apabila individu sukses mempelajari cara melakukan satu pekerjaan yang kompleks dari sebelumnya, maka pada

diri individu tersebut pasti sudah terjadi perubahan kompetensi. Perubahan kompetensi tidak akan tampak apabila selanjutnya tidak ada kepentingan atau kesempatan untuk melakukannya.

Dengan demikian, bisa diartikan bahwa kompetensi adalah berlangsung lama yang menyebabkan individu mampu melakukan kinerja tertentu. Menurut Cowell dalam Asmani (2009) kompetensi dikategorikan mulai dari tingkat sederhana atau dasar hingga lebih sulit atau kompleks yang pada gilirannya akan berhubungan dengan proses penyusunan bahan atau pengalaman belajar, yang lazimnya terdiri dari: (1) Penguasaan minimal kompetensi dasar; (2) Praktik kompetensi dasar; (3) Penambahan, penyempurnaan, atau pengembangan terhadap kompetensi atau keterampilan.

Ketiga proses tersebut dapat terus berlanjut selama masih ada kesempatan untuk melakukan penyempurnaan atau pengembangan kompetensi. Mengembangkan potensi bagi guru menjadi keharusan, karena tugasnya adalah mendidik anak didik dengan pengetahuan dan kearifan. Kualitas seorang guru harus menjadi prioritas dalam upaya mengembangkan sebuah pola pendidikan yang efektif, kualitas seorang guru ditandai dengan tingkat kecerdasan, ketangkasan, dedikasi, dan loyalitas yang tinggi serta ikhlas dalam memajukan pendidikan dan mencerdaskan anak didik.

Menurut Mc. Leod dalam Uzer Usman (2007:14) mendefinisikan kompetensi sebagai perilaku yang rasional untuk

mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Kompetensi guru sendiri merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan layak dimata pemangku kepentingan.

Dari pendapat-pendapat di atas kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang dalam berkomunikasi, serta terampil demi menunjang profesinya. Jadi kompetensi guru adalah kemampuan seseorang dalam berkomunkasi, menjelaskan, membimbing, serta mendidik peserta didiknya agar mempunyai kepribadian yang luhur dan kreatif sebagaimana tujuan dari pendidikan.

Kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8 UU Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005, meliputi kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Menurut Asmani (2009), keempat kompetensi di atas bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru. Oleh karena itu secara utuh sosok kompetensi guru meliputi:

a. Pengenalan peserta didik secara mendalam;

b. Penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah;

c. Penyelenggaraan pembelajaran mendidik yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses, hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan;

d. Pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan.

3. Kompetensi Profesional Guru

Menurut Endang Komara (2007), kompetensi profesional adalah kemampuan yang berhubungan dengan penyesuaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini sangat penting. Sebab, langsung berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan. Oleh karena itu, tingkat profesionalitas seorang guru dapat dilihat dari kompetensi sebagai berikut:

a) Kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan, misalnya paham akan tujuan pendidikan yang harus dicapai baik tujuan nasional, institusi, kurikuler, dan tujuan pembelajaran;

b) Pemahaman dalam bidang psikologi penelitian, misalnya paham tentang perkembangan peserta didik, paham tentang teori-teori belajar;

c) Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkan;

d) Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran;

e) Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar;

f) Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran; g) Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran;

h) Kemampuan dalam melaksanakan unsur penunjang;

i) Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk meningkatkan kerja

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

Menurut Suyanto dan Djihad Hisyam (2000) kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang harus dikuasai guru. Yang termasuk kompetensi profesional adalah memiliki pengetahuan yang luas dari bidag studi yang diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar-mengajar yang diselenggarakannya.

Dari pengertian di atas mengenai kompetensi profesional guru, maka definisi kompetensi profesional guru merupakan kemampuan seorang guru dalam menguasai materi pada masing-masing bidang studi yang digelutinya demi menunjang profesinya sebagai guru.

Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 dijelaskan tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru guna menunjang kompetensi profesional guru. Kompetensi profesional meliputi:

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif.

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan profesi

Dokumen terkait