• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.2 Kompetensi

2.2.1 Pengertian Kompetensi

Kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan, serta kemampuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan non-rutin. Definisi kompetensi sering dipakai untuk karakteristik-karakteristik yang mendasari individu untuk mencapai kinerja maksimal.

Sumberdaya manusia merupakan salah satu unsur paling penting dalam menghadapi persaingan kerja di era globalisasi. Sumberdaya manusia (SDM) yang tidak berkualitas akan tersingkir dan digantikan oleh SDM yang lebih berkualitas. SDM yang berkualitas adalah yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan profesi yang digelutinya. Kompetensi menjadi persyaratan penting bagi suatu profesi karena kompetensi akan memperlihatkan perilaku saat melaksanakan pekerjaan.

Dalam perkembangan teknologi dan informasi peran pustakawan harus lebih ditingkatkan, karena tuntutan masyarakat terhadap pelayanan perpustakaan dan pustakawan semakin tinggi dan beranekaragam. Dengan demikian pustakawan dituntut agar dapat menemukan cara baru guna mengembangkan layanan yang dapat ditawarkan kepada pengguna untuk memperoleh informasi.

Menurut Woodard dalam Bopp (2001 : 216),”Competencies are knowledge, skills, or attitudes that enable a person to function satisfactorily in a work situation, either alone or with others”.

Pengertian dari pernyataan di atas adalah bahwa kompetensi adalah pengetahuan, kemampuan, dan perilaku seseorang untuk mencapai kinerja maksimal dalam situasi pekerjaan, baik sendiri maupun dengan orang lain.

Sementara itu, Puskur, Balitbang, Depdiknas dalam Muslich (2002 : 16) memberikan rumusan bahwa:

Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten terus-menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai dasar untuk melakukan sesuatu.

Sedangkan menurut Abels dalam Special Library Association (2003), bahwa:

Competencies represent a set of attitudes, skills and values that enable practitioners to work effectively and contribute positively to their organizations, clients and profession. These competencies range from being strong communicators, to demonstrating the value-add of their contributions, to remaining flexible and positive in an ever-changing environment.

Pendapat di atas menyatakan bahwa kompetensi adalah kombinasi dari sikap, ketrampilan dan nilai-nilai yang memungkinkan praktisi untuk bekerja secara efektif dalam menyokong organisasi, profesi dan klien secara positif. Kemampuan ini terbentuk dari komunikator yang kuat, pemberian kontribusi yang positif dan fleksibel dalam suatu perubahan lingkungan yang berkelanjutan.

Penjelasan di atas serupa dengan pernyataan Hall dan Jones dalam Muslich (2008 : 15),”Kompetensi (competence) adalah pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu kemampuan tertentu secara bulat yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang dapat diamati dan diukur”.

Sedangkan menurut Harmawan (2008), “Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh keterampilan, dan pengetahuan serta didukung oleh pekerjaan tersebut”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah kemampuan melaksanakan suatu pekerjaan yang dilandasi oleh keterampilan, pengetahuan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

2.2.2 Kompetensi Pustakawan

Kompetensi diartikan sebagai tolak ukur guna mengetahui sejauh mana kemampuan seseorang menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Dalam hal ini pustakawan melaksanakan tugas kepustakawanannya berdasarkan pengetahuan ilmu perpustakaan dan informasi yang dimilikinya hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Hermawan dan Zen bahwa:

Pustakawan adalah seorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan.

Menurut Special Libraries dalam Henczel (2003:1), ”Competencies are a combination of skills, knowledge, and behaviour important for organizational success, personal performance and career development”.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa kompetensi adalah suatu kombinasi ketrampilan, pengetahuan, dan perilaku yang diperlukan untuk kesuksesan organisasi, penampilan pribadi, dan pengembangan karier.

Untuk dapat mencapai pustakawan yang ideal sesuai dengan tantangan zaman memang merupakan pekerjaan yang tidak mudah, membutuhkan waktu serta biaya yang tidak

sedikit. Karena itu mutlak diperlukan pula tekad, kemauan, dan komitmen dari pustakawan sendiri. Dan untuk membangun perpustakaan dan mencapai pustakawan yang ideal maka pustakawan harus memiliki kemampuan:

1. Mengaktualisasikan nilai-nilai kejuangan, pandangan hidup, semangat, dan pragmatisme yang menjadi sikap dan perilaku dalam penyelenggaraan layanan informasi.

2. Memahami paradigma pembangunan yang relevan dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan mencapai tujuan perpustakaan. Kerena perpustakaan merupakan bagian dari sistem kehidupan masyarakat.

3. Merumuskan kebijakan program dan kegiatan sesuai dengan visi, misi dan strategi yang ditetapkan. Kemudian dijabarkan kedalam berbagai program dan kegiatan. 4. Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Good Coorporate Government dan

Clear Government secara serasi dan terpadu. Konsep tersebut berlaku untuk semua organisasi, termasuk perpustakaan.

5. Memahami dan menjelaskan keragaman sosial budaya lingkungan. Dengan begitu dapat menyesusaikan dengan lingkungan di mana perpustakaan berada dan memberikan layanan. (Sutarno 2005: 158),

Sehubungan dengan kemampuan di atas Widijanto (2008 : 23) menyatakan bahwa: 1. Kompetensi intelektual antara lain berupa kemampuan berpikir dan bernalar,

kemampuan kreatif (meneliti dan menemukan), kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan mengambil keputusan yang mendukung kehidupan global.

2. Kompetensi personal antara lain berupa kemandirian, ketahanbantingan, keindependenan, kejujuran-keberanian, keadilan, keterbukaan, mengelola diri sendiri, dan menempatkan diri sendiri secara bermakna serta orientasi pada keunggulan yang sesuai dengan kehidupan global.

3. Kompetensi komunikatif antara lain berupa kemahirwacanaan, kemampuan menguasai sarana komunikasi mutakhir, kemampuan bekerja sama, dan kemampuan membangun hubungan-hubungan dengan pihak lain yang mendukung kehidupan global dalam satu sistem dunia.

4. Kompetensi sosial-budaya antara lain berupa kemampuan hidup bersama orang lain, kemampuan memahami dan menyelami keberadaan orang/pihak lain, kemampuaan memahami dan menghormati kebiasaan orang lain, kemampuan berhubungan atau berinteraksi dengan pihak lain, dan kemampuan bekerja sama secara multikultural.

5. Kompetensi kinestis-vokasional antara lain berupa kecakapan mengoperasikan sarana-sarana komunikasi mutakhir, dan kecakapan menggunakan alat-alat mutakhir yang mendukung perpustakaan untuk berkiprah dalam kehidupan global.

Sementara itu, Hall dan Jones dalam Muslich (2008 : 16) mengemukakan bahwa, kompetensi dapat dibedakan menjadi lima jenis yaitu:

(1) kompetensi kognitif, yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, dan Perhatian; (2) kompetensi afektif, yang meliputi nilai, sikap, minat, dan apresiasi; (3) kompetensi penampilan, yang meliputi demonstrasi penampilan fisik atau psikomotorik; (4) kompetensi produk, yang meliputi keterampilan melakukan penambahan; (5) kompetensi eksploratif atau ekspresif, yang menyangkut pemberian pengalaman yang mempunyai nilai kegunaan dalam prospek kehidupan.

Dari kedua pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki pustakawan meliputi kompetensi intelektual, personel, komunikasi, sosial-budaya, kinestis-vokasional, kognitif, afektif, penampilan, produk, serta eksploratif atau ekspresif.

Untuk membangun kemampuan pustakawan, ada beberapa hal yang harus dimiliki antara lain:

1. Kemampuan dalam mengelola informasi: a. Mencari Informasi.

- Mendefinisikan kebutuhan infomasi. - Melakukan penelusuran.

- Memformulasikan Strategi Penelusuran. b. Menggunakan Informas: - Mengevaluasi infomasi - Menilai informasi - Meng-integrasikan informasi - Memilah informasi. c. Membuat/Menciptakan Informasi.

- Membuat informasi dalam format kemas ulang informasi untuk memudahkan pengguna dalam penelusuran.

d. Organisasi Informasi:

- Melakukan abstraksi (abstracting). - Melakukan peng-indeks-an (indexing). - Melakukan resensi informasi

e. Penyebaran Informasi:

- Kemampuan menyampaikan dan mempromosikan (marketing) ide-ide secara jelas dalam berbagai bentuk

2. Kemampuan dalam komunikasi interpersonal: a. Kemampuan berkomunikasi dengan efektif. b. Kemampuan mendengar dengan baik.

c. Kemampuan memberikan feedback/jalan keluar

d. Kemampu mengatasi konflik dengan memberikan respon yang tepat dalam beragam situasi.

e. Kemampuan untuk belajar mandiri, bekerjasama dan mempunyai jiwa Entrepreneurship.

3. Kemampuan untuk menggunakan berbagai perangkat Teknologi informasi untuk membantu semua proses kerja:

a. Desain Database dan Manajemen Database b. Data Warehousing, penerbitan elektronik c. Perangkat keras, sumber informasi elektronik

d. Integrasi Informasi e. Desain Intranet/Extranet

f. Aplikasi perangkat lunak, pemrogaman

g. Pemrosesan Teks (Text Processing) dan alur kerja h. Metadata

i. Perangkat lunak untuk manajemen informasi (Information Management tools) 4. Kemampuan dalam pengelolaan perpustakaan:

a. Pengelolaan administrasi.

b. Memahami proses kegiatan perpustakaan c. Melakukan koordinasi dan kepemimpinan.

d. Manajemen perubahan, manajemen Sumberdaya manusia, manajemen proyek, manajemen waktu

e. Melakukan kerjasama di dalam maupun diluar perpustakaan.

f. Mampu melakukan perencanaan-perencanaan strategis dan implementasinya. (Wicaksono dalam Djiwati 2004 : 4)

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa untuk mengatasi permasalahan dan tantangan yang semakin berat dan kompleks, pustakawan harus memiliki kompetensi dalam mengelola informasi, komunikasi interpersonal, menggunakan perangkat teknologi informasi dan kemampuan manajemen.

2.2.3 Isi Kompetensi

Dalam pelaksanaan pekerjaan pustakawan harus mampu menerapkan beberapa isi kompetensi. Hal ini akan membantu dalam pencapaian kinerja yang maksimal. Beberapa isi kompetensi tersebut adalah:

1. Technology Skills and Network Management, meliputi ;

a. Mampu menggunakan PC dengan level yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang biasa digunakan sehari – hari.

b. Mampu menganalisis jaringan pengguna internal dan eksternal. c. Mampu menjadi gate-keeper teknologi informasi dan peralatannya.

d. Menguasai penggunaan peralatan in-house guna pengumpulan, penyebaran, dan berbagi informasi.

2. Media Management Storage and Retrieval, meliputi ;

a. Pustakawan dan profesional bidang informasi harus memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis sarana penyimpanan dan temu kembali yang baru muncul.

b. Selalu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengantisipasi pengembangan dan perubahan bidang industri informasi di masa depan.

3. Information Skills, meliputi ;

a. Mempertemukan kebutuhan informasi dengan sumber informasi b. Memiliki keahlian tentang pencarian informasi

c. Memiliki keahlian tentang sumber dan isi informasi

d. Mampu mengidentifikas, mengevaluasi, dan merekomendasikan sumber informasi.

f. Mampu menggunakan keterampilan tentang pengorganisasian informasi menjadi pengetahuan

4. Communication and Customer Care, meliputi ;

a. Mampu berinteraksi dan bersosialisasi dengan anggota organisasi secara individu, tim atau masyarakat

b. Mampu menyampaikan ide secara lisan maupun tertulis dengan jelas

c. Memprioritaskan kebutuhan pelanggan dan mewujudkannya dengan inisiatif yang tinggi

d. Memperhatikan keperluan pengguna dengan belajar tentang pemasaran

e. Selalu berdialog dengan pengguna informasi dalam memberikan layanan yang bernilai lebih

5. Personal Behavior, meliputi; a. Proaktif b. Sabar c. Responsif d. Fleksibel e. Ramah f. Kreatif g. Percaya diri h. Sensitif i. Menyenangkan. (Dewiyana, 2006: 29-30),

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa isi kompetensi mencakup berbagai kemampuan menggunakan teknologi, kemampuan mengetahui sarana penyimpanan, perkembangan informasi, pencarian informasi, kebutuhan pencari informasi, dan berkomunikasi, serta sikap pribadi yang baik.

2.2.4 Kompetensi Inti

Kompetensi inti adalah bagian dari isi kompetensi. New Jersey Library Association (2006 : 1) mengemukakan bahwa kompetensi inti meliputi :

1. Demonstrates a strong commitment to excellent customer service.

2. Recognizes and addresses the diverse nature of the library's patrons and community. 3. Understands and supports the culture and context of the library and, if applicable, its

parent institution.

4. Demonstrates knowledge of the library system and the library profession.

5. Understands the social, political, and economic context in which the library exists. 6. Demonstrates knowledge of library and information science theory, information

creation, organization, and delivery.

7. Adheres to the Code of Ethics of the American Library Association.

8. Exhibits leadership skills including critical thinking, risk taking, and creativity, regardless of position within the management structure.

9. Demonstrates commitment to working with others to achieve common goals.

10.Acts within the organization to implement the principles of knowledge management. 11.Exhibits an understanding of the importance of a multidisciplinary and

cross-functional approach to programs and projects within the organization. 12.Monitors and implements changes in technology and information systems.

13.Shares knowledge and expertise with users and colleagues.

14.Displays excellent communication skills and is able to promote the library and advocate for its needs.

15.Communicates effectively with publishers and other information providers to advance the interests of the library.

16.Recognizes the value of professional networking and actively participates in professional associations.

17.Actively pursues personal and professional growth through continuing education. Pendapat tersebut di atas dapat diartikan bahwa dalam memenuhi kompetensi inti pustakawan harus mampu menunjukkan komitmen yang kuat terhadap layanan yang baik bagi pengguna, memahami dan mendukung kebudayaan dan konteks perpustakaan, menunjukkan pengetahuan sistem perpustakaan dan profesi perpustakaan, memahami konteks sosial, ekonomi dan politik, menunjukkan pengetahuan mengenai teori ilmu perpustakaan dan informasi, pembuatan informasi, organisasi informasi, dan pengiriman informasi, menunjukkan kemapuan kepemimpinan yang mencakup berpikir secara kritis, pengambilan resiko, dan kreativitas, tanpa memperhatikan posisi di dalam struktur manajemen, memonitor dan melakukan perubahan di dalam sistem teknologi dan informasi, membagi pengetahuan dan keahlian dengan para pengguna dan kolega, memperlihatkan kemampuan komunikasi yang baik yang dapat mempromosikan perpustakaan, mengenal jaringan kerja profesional dan berpartisipasi dalam asosiasi profesional, aktif mengikuti pertumbuhan kompetensi individu dan profesional melalui pendidikan yang berkelanjutan.

Sedangkan Special Libraries Association dalam Dewiyana (2006 : 24) mengemukakan bahwa kompetensi inti terdiri dari dua bagian yaitu :

1. Menambah pengetahuan dasar mereka dengan praktik dan pengalaman yang terbaik, dan belajar terus – menerus tentang produk informasi, layanan, dan manajemen praktis sepanjang karirnya.

2. Menaruh kepercayaan pada keunggulan dan etika profesional, serta nilai dan prinsip – prinsip profesi.

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pustakawan harus mampu menunjukkan komitmen yang kuat terhadap layanan pengguna, mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi, mau berusaha menambah pengetahuan secara pragmatik dan dari pengalaman, mampu bekerja secara profesional dan menjunjung tinggi etika profesional serta prinsip-prinsip profesi.

Hal yang sama dikemukakan oleh McNeil dan Giesecke (2001: 55-58) menekankan bahwa kompetensi inti yang harus dimiliki oleh pustakawan adalah sebagai berikut :

2. Communication Skills 3. Creativity/Innovation

4. Expertise and Technical Knowledge 5. Flexibility/Adaptability

6. Interpersonal/Group Skills 7. Leadership

8. Organizational Understanding and Global Thinking 9. Ownership/Accountability/Dependability

10.Planning and Organizational skills 11.Resource Management

12.Service Attitude/user satisfaction

Makna dari pernyataan di atas adalah bahwa kompetensi inti yang seharusnya dimiliki pustakawan adalah, kemampuan analisis/pemecahan masalah, pengambilan keputusan, keterampilan berkomunikasi, memiliki kreatifitas dan pemikiran yang inovatif, memiliki keahlian dan pengetahuan teknis, fleksibel/mampu beradaptasi, kemampuan berinteraksi secara individu maupun kelompok, kemampuan kepemimpinan, pemahaman organisasi dan pemikiran global, merasa memiliki tanggung jawab, kemampuan merencanakan dan pengorganisasian, mengelola sumber daya, sikap melayani dan kemampuan memberi kepuasan kepada pengguna perpustakaan.

2.2.5 Kompetensi Profesional

Profesionalisme pustakawan merupakan pelaksanaan kegiatan perpustakaan yang didasarkan pada keahlian dan rasa tanggung jawab sebagai pengelola perpustakaan. Keahlian menjadi faktor penentu dalam menghasilkan kinerja serta memecahkan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan. Sedangkan tanggungjawab merupakan proses kerja pustakawan yang tidak semata-mata bersifat rutinitas, tetapi senantiasa dibarengi dengan upaya kegiatan yang bermutu melalui prosedur kerja yang benar.

Special Library Association (2003 : 3) mengemukakan bahwa:

Professional competencies relate to the special librarian's knowledge in the areas of information resources, information access, technology, management and research and the ability to use these areas of knowledge as a basis for providing library and information services.

Makna dari pernyataan di atas adalah kompetensi profesional berhubungan dengan pengetahuan khusus pustakawan, di dalam area sumber-sumber informasi, akses informasi, teknologi, manajemen dan penelitian, serta kemampuan untuk menggunakan bidang-bidang pengetahuan tersebut sebagai landasan dalam memberikan layanan perpustakaan dan informasi.

Keterampilan yang harus dimiliki pustakawan dalam kompetensi profesional adalah keterampilan dalam memanfaatkan informasi, mengelola sumber informasi dan memanfaatkan teknologi informasi.

Menurut Widijanto (2008 : 25), Ciri-ciri profesionalisme seorang pustakawan dapat dilihat berdasarkan karakteristik-karakteristik berikut:

(1) memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, kecakapan, dan keahlian yang mumpuni dalam bidangnya; (2) memiliki tingkat kemandirian yang tinggi; (3) memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dan bekerja sama; (4) senantiasa berorientasi pada jasa dan menjunjung tinggi kode etik pustakawan; dan (5) senantiasa melihat kedepan atau berorientasi pada masa depan.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (2004 : 27), kompetensi profesional yang harus dipenuhi pustakawan perguruan tinggi adalah sebagai berikut:

1. Mempunyai pengetahuan dan mampu menjalankan fungsi dan aktivitas sistem perpustakaan.

2. Memiliki pengetahuan tentang isi sumber-sumber informasi, termasuk kemampuan untuk mengevaluasi dan menyaring sumber-sumber tersebut secara kritis.

3. Memiliki pengetahuan tentang subjek khusus yang sesuai dengan kegiatan perguruan tingginya.

4. Mengembangkan dan mengelola layanan informasi dengan baik, mudah diakses, dan cost-effective (efektif dalam pembiayaan) yang sejalan dengan aturan strategis perguruan tingginya.

5. Menyediakan bimbingan dan bantuan terhadap pengguna layanan informasi dan perpustakaan.

6. Melakukan survei mengenai jenis dan kebutuhan informasi, layanan informasi dan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

7. Mengetahui dan mampu menggunakan teknologi informasi untuk pengadaan, pengorganisasian, dan penyebarluasan informasi.

8. Mengetahui dan mampu menggunakan pendekatan bisnis dan manajemen untuk mengkomunikasikan perlunya layanan informasi kepada pimpinan perguruan tingginya.

9. Mengembangkan produk-produk informasi khusus untuk digunakan di dalam atau di luar lembaga oleh pelanggan secara individu.

10.Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan menyelenggarakan penelitian yang berhubungan dengan pemecahan masalah-masalah manajemen informasi.

11.Secara berkelanjutan memperbaiki layanan informasi untuk menanggapi perubahan kebutuhan.

Dalam menjalankan fungsi dan aktivitas perpustakaan perguruan tinggi harus mampu melaksanakan pengelolaan informasi sebaik mungkin. Dan hal ini harus didukung oleh kompetensi profesional pustakawan yang meliputi:

1. Melaksanakan organisasi Informasi

Keterampilan khusus :

a. Menyesuaikan dan mendukung organisasi informasi dengan peraturan strategis organisasi induknya dan kelompok pelanggan utama melalui kerja sama dengan Stakeholders dan rekanan.

b. Menilai dan mengkomunikasikan isi organisasi informasi, meliputi layanan, produk, dan kebijakan informasi kepada atasan, Stakeholders dan kelompok pengguna.

c. Menyelenggarakan manajemen yang efektif, manajemen operasional dan keuangan yang memproses dan melaksanakan pertimbangan keuangan dan yang bernuansa bisnis dalam pembuatan keputusan dengan menyeimbangkan antara pertimbangan operasional dan pertimbangan strategis.

d. Mendukung secara efektif strategi dan keputusan pimpinan manajemen tentang aplikasi informasi, peralatan teknologi, serta kebijakan untuk organisasi.

e. Membangun dan memimpin suatu tim layanan informasi secara efektif dan mengusahakan pengembangan profesional dan individu masyarakat yang bekerja dalam pengorganisasian informasi.

f. Memasarkan layanan dan produk informasi secara formal dan informal, melalui web dan komunikasi fisik.

g. Mengumpulkan keuntungan terbaik untuk mendukung keputusan – keputusan tentang pengembangan layanan dan produk baru, memodifikasi layanan terbaru atau menghilangkan layanan – layanan untuk memperbaiki tampilan layanan informasi yang ditawarkan.

h. Memberi saran pada organisasi tentang hak cipta atau terbitan intelektual serta pelaksanaannya.

2. Mengelola Sumber Informasi

Keterampilan khusus :

a. Mengelola siklus hidup informasi secara penuh mulai dari penciptaan, pengadaan, sampai pemusnahannya. Termasuk mengorganisasi, mengkategori, mengkatalogisasi, mengklasifikasi, menyebarkan, membuat, dan mengelola taksonomi materi internet dan eksternet, tesaurus, dan lain – lain.

b. Membangun suatu koleksi yang dinamik tentang sumber – sumber informasi berdasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan informasi pelanggan dan pembelajaran, pekerjaan dan atau protes bisnis mereka.

c. Menggunakan pengetahuannya tentang isi dan format sumber informasi, termasuk kemampuan mengevaluasi secara kritis, menyeleksi dan menyaringnya.

d. Menyediakan akses terhadap sumber – sumber informasi yang diterbitkan secara internal atau eksternal, dan mengembangkan isi melalui penggorganisasian dengan menggunakan perangkat akses informasi.

e. Merundingkan pembelian dan lisensi produk dan layanan informasi yang dibutuhkan.

f. Mengembangkan kebijakan – kebijakan organisasi yang diterbitkan secara internal maupun sumber – sumber informasi yang diciptakan secara eksternal dan memberi saran terhadap pelaksanaan kebijakan-kebijakannya.

3. Mengelola layanan informasi

Keterampilan khusus :

a. Mengembangkan dan memelihara portofolio layanan informasi yang cost-affictive bagi pelanggan, yang disesuaikan dengan aturan strategis organisasi pelanggannya.

b. Memimpin riset pemasaran tentang perilaku informasi dan masalah – masalah mutakhir dan potensial kelompok pelanggan guna mengidentifikasi konsep – konsep ini ke dalam produk dan layanan informasi yang diberikan.

c. Meneliti dan menganalisa, dan mensistesakan informasi ke dalam jawaban yang akurat atau informasi pelanggan yang diambil, dan menjamin pelanggan memiliki peralatan atau kemampuan untuk mempraktikkannya.

d. Mengembangkan dan menggunakan matriks untuk memperbaiki kualitas dan nilai informasi yang ditawarkan, dan mengambil tindakan yang sesuai untuk menjamin setiap portofolio yang sesuai.

e. Menggunakan manajemen yang berbasis keuntungan untuk menggambarkan nilai dan memperbaiki sumber dan layanan informasi secara berkelanjutan. 4. Menggunakan peralatan dan teknologi

Keterampilan khusus :

a. Memperkirakan, memilih, dan menggunakan peralatan – peralatan informasi yang terbaru dan menciptakan akses informasi dan menawarkan solusinya. b. Menggunakan pengetahuan tentang pangkalan data, pengindeksan, metadata,

serta analisa dan sintesa informasi untuk memperbaiki penelusuran informasi dan menggunakannya dalam organisasi.

c. Melindungi rahasia informasi pelanggan dan memelihara kesiagaan dan merespon peluang – peluang baru untuk kerahasiaan.

d. Memelihara kesiagaan teknologi terbaru yang muncul, yang mungkin sekarang tidak sesuai tetapi mungkin cocok untuk sumber-sumber, layanan, untuk penggunaan informasi di masa yang akan datang. (Special Library Association dalam Dewiyana , 2006: 24-26).

Uraian di atas hampir serupa dengan apa yang dinyatakan oleh California Library Association (2007 : 1) yang membagi kompetensi profesional menjadi sembilan kompetensi utama, yaitu :

1. Customer-centered

a. Understands customer preferences for information which, in turn, drive the selection of inventory;

b. Presents welcoming behaviors and practices effective interviewing skills to best determine the customer's actual needs;

c. Understands information seeking behaviors that facilitate the customer's successful information retrieval;

d. Instructs library patrons in basic information gathering and research skills, including how to use and evaluate information sources in order to insure information literacy;

e. Acts as a user advocate during the development of information products and systems;

f. Tailors services and information products to support the organization's needs and

Dokumen terkait