LANDASAN TEORI
4) Kompleksitas Latihan
Kompleksitas dikaitan pada kerumitan bentuk latihan yang dilaksanakan dalam latihan. Kompleksitas dari suatu keterampilan
commit to user
membutuhkan koordinasi, dapat menjadi penyebab penting dalam menambah intensitas latihan. Keterampilan teknik yang rumit atau sulit, mungkin akan menimbulkan permasalahan dan akhirnya akan menyebabkan tekanan tambahan terhadap otot, khususnya selama tahap dimana koordinasi syaraf otot berada dalam keadaan lemah. Suatu gambaran kelompok individual terhadap keterampilan yang kompleks, dapat membedakan dengan cepat mana yang memiliki koordinasi yang baik dan yang jelek. Seperti dikemukakan Astrand dan Rodahl dalam Bompa (1986: 28) bahwa, “Semakin sulit bentuk latihan semakin besar juga perbedaan individual serta efisiensi mekanismenya”.
Komponen-komponen latihan yang telah disebutkan di atas harus dipahami dan diperhatikan dalam pelaksanaan latihan. Untuk memperoleh hasil latihan yang optimal, komponen-komponen latihan tersebut haru diterapkan dengan baik dan benar.
5. Latihan Lay Up Shoot Bola Basket dengan Metode Bagian a. Metode Bagian
Metode bagian merupakan bentuk latihan keterampilan yang dilakukan secara bagian per bagian dari keterampilan yang dipelajari. Bentuk keterampilan yang dipelajari dipilah-pilah ke dalam bentuk gerakan yang lebih mudah dan sederhana. Sugiyanto (1996: 67) menyatakan, “Metode bagian merupakan cara pendekatan dimana mula-mula siswa diarahkan untuk mempraktekkan sebagian demi sebagian dari keseluruhan rangkaian gerakan, dan setelah bagian-bagian gerakan dikuasai baru mempraktekkannya secara keseluruhan”. Menurut Andi Suhendro (2007: 3.70) bahwa, “Metode bagian adalah satu cara pengorganisasian bahan pelajaran dengan menitik beratkan pada penyajian elemen-elemen dari bahan pelajaran”. Hal senada dikemukakan Adang Suherman & Agus Mahendra (2001: 169) bahwa, “Metode bagian (part method) merupakan
commit to user
metode latihan dimana guru membagi tugas menjadi bagian-bagian kecil (sesuai teknik dasarnya). Setiap bagian tersebut dilatihsatu per satu sesuai dengan urutan teknik dasarnya, kemudian disatukan setelah semua bagian terkuasai agar menjadi satu keterampilan yang utuh”.
Berdasarkan pengertian metode bagian yang dikemukakan tiga ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, metode bagian merupakan melatih suatu keterampilan dengan memiliah-milah ke bagian-bagian kecil dan sederhana sesuai teknik dasar dari keterampilan yang dipelajari. Setiap bagian dilatih secara teratur dan setelag semua bagian dikuasai, selanjutnya digabungkan secara keseluruhan seperti keterampilan yang sebenarnya.
Metode bagian pada umumnya diterapkan untuk mempelajari jenis keterampilan yang cukup sulit atau kompleks. Harsono (1988: 142) menyatakan, “Pada umumnya guru mengajarkan suatu teknik dengan part
method, hal ini disebabkan karena: (1) siswa belum banyak tahu mengenai
cara melaksanakan teknik atau keterampilan, (2) agar siswa melakukan teknik sesuai dengan keinginan guru”. Menurut Dwi Hatmisari Ambarukmi. (2010: 76) bahwa,
Keterampilan kompleks adalah keterampilan yang meliputi beberapa komponen gerak yang perlu dikoordinasikan menjadi serangkaian gerakan yang terpadu. Keterampilan kompleks sebaiknya diajarkan dengan cara seperti halnya keterampilan sederhana. Tetapi disini perlu dilakukan pemenggalan keterampilan menjadi beberapa bagian gerakan yang terpisah. Hal ini dilakukan dengan cara memilah rangkaian keterampilan menjadi bagian-bagian keterampilan dan mengurai bagian-bagian keterampilan menjadi unsur-unsur gerakan.
Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, metode bagian diterapkan terutama untuk siswa pemula dan belum mengetahui keterampilan yang dipelajari. Selain itu, metode bagian diterapkan untuk mempelajari keterampilan yang sulit dan kompleks. Keterampilan yang sulit dan komplek, jika dipelajari dengan memiliah-milah ke bagian yang sederhana akan memudahkan siswa untuk
commit to user
mempelajarinya. Jika setiap bagian-bagian yang dipilah sudah dikuasai, maka akan memudahkan siswa untuk menggabungkan secara keseluruhan.
b. Pelaksanaan Latihan Lay Up Shoot Bola Basket dengan Metode Bagian
Metode bagian pada prinsipnya memilah-milah keterampilan yang sulit dan komplek ke bagian-bagian keterampilan yang sederhana. Berdasarkan karakteristik metode bagian, maka latihan lay up shoot bola basket dengan metode bagian yaitu, dari keseluruhan rangkaian gerakan lay
up shoot dipilah-pilah menjadi beberapa bagian. Setelah bagian-bagian
tersebut dikuasai, kemudian digabungkan secara keseluruhan.
Pelaksanaannya pembelajaran lay up shoot dengan metode bagian yaitu, guru menjelaskan teknik gerakan lay up shoot bola basket dari gerakan dribble bola atau menerima operan, gerakan langkah panjang, langkah pendek, melompat dan gerakan melepaskan bola pada ring basket. Untuk selanjutnya guru mendemonstrasikannya gerakan lay up shoot secara keseluruhan. Dari keseluruhan gerakan lay up shoot bola basket tersebut, kemudian dipilah-pilah ke bagian-bagian yang sederhana yaitu: cara menerima operan, cara melakukan dribbling, gerakan langkah lay up tanpa bola dengan berjalan, gerakan langkah lay up dengan menggunakan tanda, gerakan langkah lay up dengan lari tanpa bola, gerakan lay up dengan berjalan menerima operan, gerakan lay up dengan diawali dribbling.
Bagian-bagian tersebut dilatihkan secara terpisah dan terperinci. Penekanan latihan lay up shoot dengan metode bagian yaitu: bagian-bagian gerakan lay up shoot bola basket harus dikuasai, setelah bagian pertama telah dikuasai, baru kemudian dilanjutkan pada bagian berikutnya, demikian seterusnya hingga keseluruhannya dikuasai dengan baik. Setelah semua bagian-bagian gerakan lay up shoot dikuasai, kemudian dirangkaikan secara keseluruhan. Berikut ini disajikan ilustrasi pembelajaran lay up shoot dengan metode bagian sebagai berikut:
commit to user X X X X
Ki ka ki
Gambar 2.5. Ilustrasi Latihan Lay Up Shoot Bola Basket dengan Metode Bagian (Sumber: A. Sarumpaet, Zulfar Djazet, Imam Sadikun. 1992: 235)
c. Kelebihan dan Kelemahan Latihan Lay Up Shoot Bola Basket dengan Metode Bagian
Perlu disadari bahwa setiap metode latihan memiliki kelebihan dan kelemahan. Ditinjau dari pelaksanaan latihan lay up shoot bola basket dengan metode bagian dapat diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan latihan lay up shoot bola basket dengan metode bagian antara lain:
1) Siswa dapat menguasai bagian-bagian gerakan lay up shoot bola basket dengan baik dan benar.
2) Siswa dapat terhindar dari kesalahan teknik, karena masing-masing teknik lay up shoot bola basket harus dikuasai baru ditingkatkan atau digabungkan.
3) Siswa dapat memperagakan teknik lay up shoot bola basket secara keseluruhan dengan baik dan benar.
Metode latihan lay up shoot bola basket dengan metode bagian juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan latihan lay up shoot bola basket dengan metode bagian antara lain:
1) Dibutuhkan waktu yang lebih lama, jika tiap-tiap bagian sulit dimengerti dan dikuasai siswa.
2) Untuk mempelajari bagian berikutnya harus bagian sebelumnya betul-betul telah dikuasai.
commit to user
6. Latihan Lay Up Shoot Bola Basket dengan Metode Keseluruhan a. Metode Keseluruhan
Metode keseluruhan merupakan latihan keterampilan yang pelaksanaannya dilakukan secara utuh. Sugiyanto (1996: 67) menyatakan, “Metode keseluruhan adalah cara pendekatan dimana sejak awal pelajar diarahkan untuk mempraktekkan keseluruhan rangkaian gerakan yang dipelajari”. Menurut Andi Suhendro (2007: 3.70) bahwa, “Metode keseluruhan adalah metode yang menitik beratkan kepada keutuhan dari bahan pelajaran yang ingin disampaikan”. Hal senada dikemukakan Adang Suherman & Agus Mahendra (2001: 169) bahwa, “Metode keseluruhan (whole method) yaitu cara mmpelajari suatu keterampilan yang utuh dimana terdapat hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain demikian erat. Irama dan timing dari keterampilan itu akan terjaga dengan lebih baik dengan diterapkan etode keseluruhan”.
Berdasarkan pengertian metode keseluruhan dari tiga ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, metode keseluruhan merupakan cara berlatih suatu keterampilan yang menitik beratkan pada keutuhan dari keterampilan yang dipelajari. Dalam metode keseluruhan, siswa dituntut melakukan gerakan keterampilan yang dipelajari secara keseluruhan tanpa memilah-milah bagian-bagian dari keterampilan yang dipelajari.
Metode keseluruhan pada umumnya diterapkan untuk mempelajari suatu keterampilan yang sederhana. Harsono (1988: 142) bahwa, “Apabila keterampilan olahraga yang diajarkan itu sifatnya sederhana dan mudah dimengerti maka keterampilan tersebut sebaiknya diajarkan secara keseluruhan, dan setiap teknik bagian hanya dilatih secara khusus apabila siswa atau subyek selalu membuat kesalahan pada teknik bagian tersebut”. Menurut Andi Suhendro (2007: 3.71) bahwa, “Metode keseluruhan lebih menguntungkan apabila kegiatan tersebut sederhana dan tersusun dengan baik”.
Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, metode keseluruhan pada dasarnya sangat cocok untuk mempelajari
commit to user
keterampilan yang sederhana. Dengan demikian metode keseluruhan melihat latihan sebagai suatu kemampuan individu untuk melihat hubungan-hubungan yang berati dan terstruktur dari situasi. Selain itu, dengan metode keseluruhan siswa mendapat insight yaitu pemahaman yang diperoleh secara mendadak dari hubungan antara bagian-bagian tugas dalam gerakan dengan tujuan yang ingin di dengan situasi keseluruhan. Siswa dapat mengamati dan menempatkan setiap unit gerakan dalam kaitannya dengan keselruhan yang dipelajari dan siswa dengan aktif terlibat dalam pemecahan masalah yang dihadapi.
b. Pelaksanaan Latihan Lay Up Shoot Bola Basket dengan Metode Keseluruhan
Pelaksanaan pembelajaran lay up shoot bola basket secara keseluruhan yaitu, guru menjelaskan gerakan lay up shoot yang baik dan benar. Bagian-bagian gerakan lay up shoot dijelaskan secara terperinci dan didemonstrasikan yaitu dari saat men-dribble bola, saat langkah panjang, langkah pendek, melompat dan melepaskan bola. Apabila siswa telah jelas dan mengerti gerakan lay up shoot secara keseluruhan, kemudian siswa mempraktekkan sesuai dengan contoh.
Pelaksanaan pembelajaran lay up shoot tentunya akan dijumpai kesalahan. Jika dalam pelaksanaan pembelajaran lay up shoot terjadi kesalahan, maka guru berkewajiban membetulkan kesalahan tersebut. Kesalahan yang sering dilakukan, harus diberikan penekanan secara khusus agar siswa betul-betul memahami dan tidak mengulang kesalahan tersebut. Setelah kesalahan tersebut dibenarkan, selanjutnya siswa melakukan gerakan secara keseluruhan dengan tidak mengulangi kesalahan lagi. Berikut ini disajikan ilustrasi pembelajaran lay up shoot dengan metode keseluruhan sebagai berikut:
commit to user
Gambar 2.6. Latihan Lay Up Shoot Bola Basket dengan Metode Keseluruhan (Sumber: A. Sarumpaet, Zulfar Djazet, Imam Sadikun. 1992: 235)
c. Kelebihan dan Kelemahan Latihan Lay Up Shoot Bola Basket dengan Metode Keseluruhan
Metode keseluruhan merupakan cara latihan keterampilan yang mengutamakan keutuhan dari keterampilan yang dipelajari. Siswa memperagakan gerakan lay up shoot bola basket secara utuh dan dilakukan secara berulang-ulang. Berdasarkan pelaksanaan latihan lay up shoot bola basket dengan metode keseluruhan dapat diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan latihan lay up shoot bola basket dengan metode keseluruhan antara lain:
1) Dapat menghemat waktu, jika siswa lebih mudah dan cepat menyesuaikan diri dengan metode keseluruhan.
2) Siswa lebih jelas menerima konsep gerakan lay up shoot bola basket yang dilatihkan secara jelas, bermakna dan logis mengenai keseluruhan gerakan lay up shoot boa basket.
3) Siswa dapat secara langsung melakukan lay up shoot bola basket secara keseluruhan.
Sedangkan kelemahan latihan lay up shoot bola basket dengan metode keseluruhan antara lain:
1) Bagi siswa yang baru pertama kali berlatih bola basket akan mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan lay up shoot karena gerakan lay up
commit to user
2) Siswa akan sering melakukan kesalahan teknik, sehingga gerakan lay up
shoot tidak sesuai seperti yang diharapkan.
3) Guru akan lebih sering membetulkan teknik yang salah, sehingga latihan akan sering berhenti dan tujuan latihan lebih lama tercapai