• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen-Komponen Kinerja Guru

Dalam dokumen Kinerja guru IPS SMK al-Hidayah Ciputat (Halaman 29-35)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kinerja Guru

3. Komponen-Komponen Kinerja Guru

Menurut Peraturan Pemerintah Pasal 28 No 19 tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan bahwa “kompetensi sebagai agen pembelajaran

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

professional dan kompetensi sosial”.15

Kinerja guru tidak dapat dilepaskan dari standar kompetensi yang

mencakup empat hal yaitu, “kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial”.16

Diantara jenis dan kompenen kinerja guru yang satu dengan kompenen yang lainnya tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan yaitu:

a. Kompetensi pedagogik

Kompetensi pedagogik, “merupakan kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisassikan berbagai potensi yang dimilikinya”.17

Jadi kesimpulannya kompetensi pedagogik adalah kemampuan dan kecerdasan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam memahami dan mengetahui serta menggali potensi yang dimilki oleh siswa, serta guru dituntut untuk membantu dalam mengembangkannya dengan melalui pembelajaran dan pendidikan.

15

Peraturan Pemerintnah RI No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: Asa Mandiri 2006), Cet. III, h. 114.

16

Cece Wijaya. A. Tabrani Rusyyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar

Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya), h.21.

17

Peraturan Pemerintnah RI No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan, Cet. III, h. 114.

b. Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan “kemampuan pribadi guru dalam

melaksanakan proses belajar mengajar atau tugasnya sebagai guru”.18

Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan merinci kemampuan pribadi guru meliputi:

1) Kemantapan dan integrasi pribadi.

2) Peka terhadap perubahan dan pembaharuan. 3) Berfikir alternatif.

4) Adil, jujur , dan objektif.

5) Didplin dalam melaksanakan tugas. 6) Ulet dan tekun bekerja.

7) Berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik-baiknya.

8) Simpatik dan menarik, luwes dan bijaksana dan sederhana dalam bertindak. 9) Memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas.

10)Berwibawa.19

Sedangkan Muh. Uzer Usman menerangkan bahwa kemampuan pribadi guru meliputi beberapa hal kemampuan yang harus dimilki oleh guru sebagai berikut:

1) Mengembangkan kepribadian 2) Berinteraksi dan berkomunikasi

3) Melaksanakan penyuluhan dan bimbingan 4) Melaksanakan administrasi pendidikan

5) Melaksanakan penelitian sederhhana untuk keperluan pengajaran.20

Jadi kemampuan pribadi atau dapat disebut juga kompetensi kepribadian dapat menjadikan seorang guru dapat mengelola dan berinteraksi secara baik dengan siswa, serta mengelola dalam proses belajar mengajar, guru juga harus mempunyai kepribadian yang utuh karena bagaimana pun guru menjadi suritauladan untuk anak didiknya.

18

Cece Wijaya. A. Tabrani Rusyyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar

Mengajar, h.21.

19

Cece Wijaya. A. Tabrani Rusyyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Beelajar

Mengajar, h.21.

20

Moh. Uzer Usman, Menjadi guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), Cet. XII, h. 16-17

c. Kompetensi profesional

Kompetensi profesional adalah kemampuan dalam penguasaan akademik (mata pelajaran) yang diajarkan dan terpadu dengan kemampuan mengajarnya sekaligus guru itu memiliki wibawa akademis.

Jadi yang dimaksud dengan kompetensi professional merupakan

“kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi

yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan”.21

Ada beberapa kemampuan profesional mengajar guru dalam pembelajaran, guru harus memiliki kemampuan:

1) Merencanakan sistem pembelajaran a) Merumuskan tujuan

b) Memilih prioritas materi yang akan diajarkan c) Memilih dan menggunakan sumber daya yang ada d) Memilih dan menggunkan media pembelajaran 2) Melaksanakan sistem pembelajaran

a) Memilih dan menyusun jenis evaluasi b) Menyajikan urutan pembelajaran secara tepat 3) Mengevaluasi sistem pembelajaran

a) Memilih dan menyusun jenis evaluasi

b) Melaksankan kegiatan evaluasi sepanjang proses c) Mengadministrasikan hasil evaluasi22

Perencanaan merupakan fungsi sentral dari manajemen pembelajaran, perencanaan pembelajaran harus dimiliki oleh setiap guru sebagai pendidik dan pengajar. Guru sebagai manajer pembelajaran harus mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengelola berbagai sumber, baik sumber daya, sumber dana, maupun sumber belajar untuk membentuk kompetensi dasar dan

21

Peraturan Pemerintnah RI No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: Asa Mandiri 2006), Cet. III, h. 114.

22

Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan

mencapai tujuan pembelajaran.23 Oleh karena itu sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, seorang guru dituntut membuat perencanaan pembelajaran, fungsi perencanaan pembelajaran adalah untuk mempermudah guru dalam melaksanakan tugas selanjutnya. Setelah guru membuat rencana pembelajaran, maka tugas guru selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran yang merupakan salah satu aktivitas inti di sekolah. Guru harus menunjukkan penampillan yang terbaik bagi para siswanya. Penjelasannya mudah dipahami, penguasaan keilmuannya benar, menguasai metodelogi, dan seni pengendalian siswa. Seorang guru juga harus bisa menjadi teman belajar yang baik bagi para siswanya sehingga siswa merasa senang dan termotivasi belajar bersamanya.

Dalam kemampuan profesional meliputi yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai tenaga pendidik atau pengajar, menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Pupuh Fathurohman yaitu:

1) Menguasai bahan materi ajar

2) Mengelola program belajar mengajar 3) Mengelola kelas

4) Menggunakan sumber media pengajaran 5) Menguasai landasan kependidikan 6) Mengelola interaksi belajar mengajar

7) Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran

8) Mengenal fungsi dan program pelayanan binbingan dan penyuluhan 9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

10)Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna kepentingan pengajaran.24

Kompetensi profesional guru penting dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa, karena proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa yang diperoleh siswa tidak hanya ditentukan oleh sekolah, pola dan strukur serta isi kurikulumnya, akan tetapi ditentukan oleh kemampuan guru yang mengajar dalam membimbing siswanya.

23

E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, h. 77

24

Pupuh Fathurruhman, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), Cet. 1, h. 45-46

Aspek-aspek yang termasuk pada kompetensi professional yang ditampilkan oleh pengajar dalam proses belajar mengajar yaitu sebagai berikut: 1) Menggunakan metode pengajaran yang efektif berdasarkan tujuan khusus

yang hendak dicapai.

Demikian pula kesesuianya dengan bahan pelajaran. Alat pengajaran

menurut Sudirman adalah “sebagai alat yang dapat menunjang keefektifan

dan efisiensi pengajaran”.25

Alat pengajaran sering pula diartikan oleh sebagian orang dengan istilah sarana belajar. Alat pengajaran dapat mempengaruhi tingkah laku siswa sebab termasuk dari bagian pengajaran. Fungsi media dalam proses belajar mengajar tidak hanya sebagai alat yang dipergunakan oleh guru, tetapi juga mampu mengkomunikasikan pesan kepada siswa. Media tidak hanya terbatas pada perangkat keras (hardware), akan tetapi media dapat berbentuk perangkat lunak (software). Intinya bahwa penggunaan media itu merupakan cara untuk memotivasi dan berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta didik agar lebih efektif. 2) Mendorong dan mengoptimalkan keterlibatan siswa dalam proses belajar

mengajar.

Mendorong dan bersikap tegas dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu kompetensi yang penting dimiliki oleh seorang pengajar. Pengajaran diharapkan dapat melakukan aktivitasnya dengan membuat siswa aktif baik secara fisik maupun mental.

Aspek kompetensi mendorong dan menggalakan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar terdiri atas aktivitas:

1. Menggunakan persediaan yang melibatkan siswa pada awal pengajaran 2. Memberi kesempatan pada siswa untuk berprestasi

3. Memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 4. Menguatkan upaya siswa untuk memelihara keterlibatan.26

25

Syarifuddin Nurdin dan Bachrudin Umar, Guru Profesional dan Implementasi

Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Pers, 2003), Cet. Ke 2, h.87.

26

Syarifuddin Nurdin dan Bachrudin Umar, Guru Profesional dan Implementasi

3) Melaksanakan penilaian hasil belajar mengajar (pencapaian siswa) dalam proses belajar mengajar.

Penilaian atau evaluasi (evaluation) yang berarti suatu tindakan untuk mencantumkan nilai sesuatu. Bila penilaian itu digunakan dalam kegiatan intruksional, maka penilaian itu berarti suatu tindakan utuk menentukan segala sesuatu dalam proses belajar mengajar berlangsung.

Beberapa aktivitas yang perlu dilakukan oleh pengajar dalam pencapaian siswa pada proses belajar mengajar yang berlangsung sebagai berikut:

1. Penilaian pada permulaan (pre test) proses belajar mengajar, dimaksudkan agar guru mampu mengetahui kesiapan siswa terhadap bahan pelajaran yang akan diajarkan yang hasilnya akan dipakai untuk memantapkan strategi mengajar.

2. Penilaian proses belajar mengajar akan mendapatkanbalikan terhadap pada tujuan yang hendak dicapai.

3. Penilaian pada akhir proses belajar mengajar untuk mengetahui pencapaian siswa yang telah ditetapkan.

d. Kompetensi sosial

Kompetensi sosial “merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk dapat berkomunikasi dan bergaul dengan masyarakat secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, orang tua/wali peserta

didik dan masyarakat sekitarnya”.27

Kompetensi sosial adalah kemampuan yang berhubungan dengan bentuk partisipasi sosial seorang guru dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat tempat ia bekerja baik secara formal maupun informal.

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam kompetensi sosial adalah sebagai berikut:

1) Terampil berkomunikasi dengan siswa 2) Bersifat simpatik

3) Dapat bekerjasama dengan BP3

27

Peraturan Pemerintnah RI No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: Asa Mandiri 2006), Cet. III, h. 114.

4) Pandai bergaul dengan kawan sejawat dan mitra pendidikan.28

Jadi kesimpulannya, bahwa guru sebagai makhluk yang dibekali potensi kemampuan tertentu dan untuk mengaplikasikan dan mengembangkan kemampuannya tersebut diperlukan suatu latihan dan pendidikan. Seorang guru agar ia dapat menjadi guru yang mampu berkompeten dan professional dalam bidangnya maka ia harus memiliki kriteria kemampuan dasar sebagaimana dikemukakan di atas.

Dalam dokumen Kinerja guru IPS SMK al-Hidayah Ciputat (Halaman 29-35)

Dokumen terkait