• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Saran

Setelah melaksanakan penelitian di atas dengn di dasari rasa tidak ingin melakukan penilaian sepihak maka penulis memberikan saran yang sekiranya menjadi masukan bagi SMK AL-HIDAYAH Ciputat.

1. Untuk guru SMK AL-HIDAYAH Ciputat agar dapat mempertahankan kategori sangat puasnya dalam hal mengevaluasi dan dalam pelaksanaan pembelajaran atau bahkan dapat ditingkatkan lagi, dan untuk perencanaan pembelajaran walaupun tergolong baik atau puas, namun nilai skornya lebih rendah dari pada dimensi-dimensi yang lain agar lebih ditingkatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal terutama dalam pembelajaran IPS. Karena dengan pembelajaran yang baik maka akan menghasilkan kinerja guru yang baik pula

dan pada akhirnya akan mengahasilkan lulusan yang baik dan lulusan tersebut dapat melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan berkualitas.

2. Bagi kepala sekolah SMK AL-HIDAYAH Ciputat, agar dapat mengidentisifikasikan, mensupervisi dan kunjungan kelas dengan tujuan untuk memotivasi semua guru mata pelajaran, agar kegiatan proses belajar mengajar berjalan dan terselnggara dengan baik, tercapainya tujuan daripada pembelajaran dengan baik dan efektif serta efisien, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan.

3. Bagi peneliti sekaligus penulis skripsi ini agar dapat menindak lanjuti lebih jauh lagi hasil penelitian ini, dengan melaksanakan evaluasi pada kinerjanya, terkait dengan penulisan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Davies, Ivor K., Pengelolaan Belajar, (Jakarta: Rajawali Press), 1991.

Enoch, Jusuf., Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara), 1992.

Fathurruhman, Pupuh., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007).

Hamalik, Dr. Oemar, Kurikulum danPembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995). Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rienika Cipta, 1997 ).

Kartini, Kartono., Menyiapkan dan Memadukan Karir, (Jakarta: CV Rajawali, 1985).

Mangkunegara, Anwar Parbu, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002).

Mudyaharjo, Redja., Pengantar Pendidikan Sebuah Studi awal Tentang Dasar-Dasar Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006).

Mulyasa,E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), 2005.

Mulyasa, E., Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), 2008.

Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik dan Implementasi, (Bandung: PT Rosdakarya), 2004.

Mulyasa, E., Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), 2007.

Nawawi, Hadari., Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gunung Agung), 1996. Pareek, Udai Prilaku Organisasi, (Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi), 1996.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI, 2005).

Peraturan Pemerintnah RI No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: Asa Mandiri), 2006.

Rahman Shaleh, Abdul & Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Kencana), 2004.

Riyanto,Yatim., Paradigma Baru Pembeljaran Sebagai Referensi Bagi Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana, 2010).

Rosyada, Dede., Paradigma Pendidikan Demokratis, (Jakarta: Kencana), 2007. Safruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman

Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: PT. Ciputa Press), 2005.

Sapriya, Dr., dkk, Pengembangan Pendidikan IPS, (Jakarta: UPI Press), 2007. Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta), 2003.

Soekartiwi, Meningkatkan Efektivitas Mengajar , (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya), 1995.

Solihatin, Etin dan Raharjo., Cooperative Laerning: Analisis Model Pembelajaran IPS, (Jakarta: Bumi Aksara), 2007.

Subroto, Suryo., Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka cipta, 1997)

Sudijono, Annas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 2005.

Sutrisno, Edy., Budaya Organisasi, (Jakarta: Kencana), 2010.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), 2002.

Usman, Uzer., Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya), 2000. Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI, Tenteng Pendidikan, (Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI), 2006.

Uno, Hamzah B., Profesi Kependidikan, Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, (Yoyakarta: Andi Offset) Wibowo, Manajemen Kinerja. (Jakarta: Raja Grafindo Persada), 2007.

Wijaya. A. Tabrani Rusyyan, Cece., Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya).

Yamin, Martimis Drs. H., Profesional Guru & Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Pers).

1. Diharapkan Siswa/i menjawab pertanyaan di bawah ini dengan sejujurnya. 2. Pilih salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat siswa/i dengan

memberikan tanda ( √ )

3. Atas kesediaan siswa/i menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam angket, saya mengucapkan terima kasih

No Pernyataan Selalu Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah 1 Guru membuat perencanaan atau

persiapan pembelajaran yang hendak diberikan

2 Guru membuat bahan ajar yang relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan

3 Guru memeriksa kehadiran siswa sebelum mengajar

4 Guru mengaitkan permasalahan materi pada minggu lalu sebelum memulai pelajaran

5 Guru mengajukan pertanyaan atau post test kepada siswa sebelum memulai pelajaran

6 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang disampaikan 7 Guru menguasai materi pelajaran

yang akan diajarkan

8 Guru menggunakan media yang tepat sesuai dengan materi

pembelajaran

10 Guru dapat mengekspresikan seluruh kemampuan mengajar

11 Guru berusaha meningkatkan kemampuan yang dimiliki di dalam pembelajaran

12 Guru datang dan meninggalkan sekolah tepat pada waktunya 13 Guru melakukan evaluasi atau

penilaian setelah materi selesai disampaikan pada siswa

14 Guru memberikan PR kepada siswa setiap jam pelajaran akan berakhir 15 Guru memulai dan mengakhiri

pelajaran sesuai dengan waktu yang ditetapkan

16 Guru melaksanakan evaluasi pembelajaran secara rutin

17 Guru memberikan penilaian kepada siswa secara objektif

18 Guru menerima kritik dan saran guna meningkatkan kualitas mengajar 19 Guru mengelola kelas dengan baik

agar tidak menimbulkan kejenuhan dalam diri siswa

20 Guru memelihara dan meningkatkan kerjasama di antara guru

3 3 2 2 4 4 2 2 2 4 2 2 3 2 4 1 3 4 2 4 4 56 4 3 2 2 4 4 2 2 2 4 2 2 3 2 4 2 3 4 2 4 4 57 5 3 2 3 4 4 2 3 2 3 2 2 3 2 4 2 3 4 2 4 4 58 6 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 51 7 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 53 8 4 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 55 9 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 56 10 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 57 11 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 62 12 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 60 13 2 3 4 2 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 3 61 14 4 4 4 2 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 65 15 4 4 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 2 4 2 3 3 3 2 64 16 2 4 4 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4 2 4 2 3 3 3 2 63 17 2 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 1 2 4 3 2 63 18 2 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 2 4 1 2 63 jumlah 52 52 59 53 55 50 58 47 51 47 50 58 55 55 53 43 61 44 49 55 1047

Tahun ajaran 2010/2011

Dilihat dari Dimensi-Dimensi (perencanaan, pelaksanaan dan penilaian atau evaluasi Pembelajaran)

Untuk mempermudah menghitung kinerja guru IPS di SMK AL-HIDAYAH CIPUTAT jika dilihat dari dimensi-dimensinya, penulis membuat rentang control dari penjumlahan setiap soal dalam angket yang berisi 20 butir item pernyataan. Jika dalam angket skor tertinggi adalah 4 untuk jawaban paling ideal, skor 3 untuk jawaban ideal, dan skor 2 untuk jawaban kurang ideal, serta 1 untuk jawaban tidak ideal, maka dari setiap soal angket yang dijawab oleh siswa dapat dibentuk rentang control dengan rumus sebagai berikut:

R = X maks – X min

Jumlah skor soal maksimal 80, dan skor minimal 20, maka daerah terjangkaunya adalah 80 – 20 = 60 Dengan perhitungan tersebut kemudian dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :

Kelompok yang memilki skor 4 dengan rentang skor : 66 - 80 Kelompok yang memilki skor 3 dengan rentang skor : 51 - 65 Kelompok yang memilki skor 2 dengan rentang skor : 36 - 50 Kelompok yang memilki skor 1 dengan rentang skor : 20 -35

Untuk mencari persentasenya maka penulis menggunakan rumus : P = F : N

F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number of case (jumlah frekuensi/banyaknya individu) P = Angka persentase

perencanaan, yaitu pada soal nomor 1, 2 dan 3 Soal No. 1 berjumlah 52 mendapat skor 3

No. 2 berjumlah 52 mendapat skor 3 No. 3 berjumlah 59 mendapat skor 3

Maka di dapat persentase dari dimensi persiapan mengajar sebesar = (9 : 12 ) x 10

= 75 %

2. Dimensi pelaksanaan pembelajaran

Terdapat 9 butir soal dalam angket yang berkenaan dengan dimensi kegiatan pelaksanaan pembelajaran, yaitu pada nomor 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12

Soal :

No. 4 berjumlah 53 mendapat skor 3 No. 5 berjumlah 55 mendapat skor 3 No. 6 berjumlah 50 mendapat skor 1 No. 7 berjumlah 58 mendapat skor 3 No. 8 berjumlah 47 mendapat skor 2 No. 9 berjumlah 51 mendapat skor 3 No. 10 berjumlah 47 mendapat skor 2 No. 11 berjumlah 50 mendapat skor 3 No. 12 berjumlah 58 mendapat skor 3

Maka didapat persentase dari dimensi pelaksanaan pembelajaran, sebesar

= (23 : 36)x 100% = 63. 9%

penilaian/evaluasi belajar, yaitu nomor 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 dan 20

Soal:

No. 13 berjumlah 55 mendapat skor 3 No. 14 berjumlah 55 mendapat skor 3 No. 15 berjumlah 53 mendapat skor 3 No. 16 berjumlah 43 mendapat skor 2 No. 17 berjumlah 61 mendapat skor 3 No. 18 berjumlah 44 mendapat skor 2 No. 19 berjumlah 49 mendapat skor 2 No. 20 berjumlah 55 mendapat skor 3

Maka didapat persentase dari penilaian atau evaluasi pembelajaran, sebesar

= ( 21: 32) x 100% = 65.6 %

2. Bagaimana Bapak mengevaluasi proses pembelajaran para guru? Jawaban:

3. Apa upaya Bapak untuk meningkatkan pembelajaran guru?

4. Apa yang Bapak lakukan jika terjadi kekurangan dalam media pembelajaran?

5. Bagaimana cara Bapak meningkatkan kinerja para guru khususnya guru IPS di sekolah ini?

6. Bagaimana Bapak melakukan pengawasan kinerja pembelajaran para guru?

7. Bagaimana usaha Bapak dalam memberikan motivasi pembelajaran kepada para guru?

Jakarta, 24 Februari 2011 Kepala Sekolah

IPS?

2. Dengan acuan atau pedoman apa Ibu dalam mempersiapkan rencana pembelajaran atau tujuan pembelajaran?

3. Apa sajakah kekuatan atau kelebihan yang Anda alami dalam mempersiapkan pembelajaran IPS di SMK?

4. Hambatan apa yang Anda rasakan dalam menyusun dan mempersiapkan pembelajaran IPS di SMK?

5. Apakah Ibu menerangkan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswa?

6. Meode-metode apa saja yang dipakai oleh Ibu dalam pembelajaran IPS? 7. Dalam melaksanakan pembelajaran seperti apa kesulitan-kesulitan yang Anda

rasakan?

8. Usaha apa saja yang Ibu lakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS?

9. Setelah selesai mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran di SMK apa lagi yang Anda lakukan terkait dengan pelaksanaan dan persiapan pembelajaran di SMK?

10.Bagaimana Anda mempersiapkan untuk mengevaluasi siswa terhadap hasil belajar setelah selesai mengikuti pembelajaran?

11.Apa kekuatannya atau kelebihannya alat ukur yang Anda buat untuk mengevaluasi siswa terhadap hasil belajarnya?

12.Apa kelemahan soal yang Anda buat sebagai alat ukur kemempuan siswa setelah mengikuti pembelajaran di SMK?

13.Selama mengevaluasi siswa hambatan atau tantangan seperti apa yang Anda hadapi?

Jakarta, 24 Februari 2011

Jawaban:

Secara umum bahwa guru di SMK berlatar belakang kejuruan hanya terdapat 4 orang saja, dan yang lainnya berlatar belakang umum. 2. Bagaimana Bapak mengevaluasi proses pembelajaran para guru?

Jawaban:

Kepala sekolah mengevaluasi proses pembelajaran para guru dengan empat alternatif penilaian yang beliau lakukan yaitu:

Pertama: dalam hal kerapihan pada saat guru melakukan kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Kedua: dari segi disiplin waktu, yaitu apakah guru tepat waktu datang ke sekolah dalam arti disini adalah jam 12.30, ini menjadi penilaian kepala sekolah.

Ketiga: mensupervisi secara diam-diam tanpa di ketahui oleh guru yang bersangkutan, hal ini dilakukan pada saat KBM berlangsung.

Keempat: penilaian guru yang hendak diberikan kepada siswa soal tersebut sebelumnya dievaluasi juga oleh kepala sekolah untuk mengetahui layak atau tidak soal tersebut diujikan keada siswa sesuai tidak dengan materi yang telah diajarkan selama itu kapada siswa.

3. Apa upaya Bapak untuk meningkatkan pembelajaran guru? Jawaban:

Membuat pelatihan-pelatihan, selain pelatihan yang langsung di berikan dari Dinas pendidikan, sekolah juga mengadakan pelatihan yang dibawah pimpinan kepala sekolah.

4. Apa yang Bapak lakukan jika terjadi kekurangan dalam media pembelajaran?

Jawaban:

Untuk saat ini sekolah mengeluh karena sangat minimnya media pembelajaran untuk menunjang siswa belajar di SMK ini, karena untuk

yayasan, serta bermusyawarah dengan bidang pendidikan untuk memenuhi kekurangan yang ada di SMK.

5. Bagaimana cara Bapak meningkatkan kinerja para guru khususnya guru IPS di sekolah ini?

Jawaban:

Cara saya meningkatkan kinerja para guru yaitu dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru termasuk kinerjanya. Dalam hal ini, dengan memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang dilaksanakan di sekolah, seperti in house training, diskusi profesional dan sebagainya atau melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan diluar sekolah seperti: kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak lain. 6. Bagaimana Bapak melakukan pengawasan kinerja pembelajaran para

guru? Jawaban:

Melaksanakan pengawasan berlapis yaitu pertama: guru piket, kedua: dengan ketua jurusan. Pengawasan ini ditunjukkan semua terhadap kinerja pembelajaran, yang sifatnya ada yang langsung dan ada yang tidak langsung.

7. Bagaimana usaha Bapak dalam memberikan motivasi pembelajaran kepada para guru?

Jawaban:

Usaha yang saya lakukan (kepala sekolah) dalam memberikan motivasi pembelajaran kepada para guru disini yaitu dengan:

a. Setiap awal tahun selalu mengadakan raker (rapat kerja) untuk pelaksanaan KBM satu tahu kedepan.

telah dibuat untuk satu tahun kedepan dan menyesuaikan dengan kemampuan anak didiknya.

c. Selanjutnya apabila ada guru yang mengajar dengan totalitas dalam memberikan materi pembelajaran serta disiplin waktu dan juga berprestasi maka pihak sekolah akan memberikan hadiah dan penghargaan atas prestasinya. Dan apabila guru yang tidak aktif maka kepala sekolah akan memberikan hukuman atau teguran.

Jawaban:

Membuat silabus pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

2. Dengan acuan atau pedoman apa Ibu dalam mempersiapkan rencana pembelajaran atau tujuan pembelajaran?

Jawaban:

Pedoman yang digunakan oleh SMK AL-HIDAYAH CIPUTAT adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yaitu dimana siswa dituntut untuk belajar aktif, dengan cara kesadaran siswa mencari sumber dari media atau buku-buku yang lain di luar buku pedoman.

3. Apa sajakah kekuatan atau kelebihan yang Anda alami dalam mempersiapkan pembelajaran IPS di SMK?

Jawaban:

Dengan memiliki buku paket memudahkan guru untuk mengajar dan membuat ringkasan sebagai bahan ajar untuk siswa, hanya ada beberapa kekurangan yaitu siswa tidak memiliki buku paket sebagai pegangan mereka namun di samping itu siswa mau untuk mencatat dan meringkas catatan dari guru.

4. Hambatan apa yang Anda rasakan dalam menyusun dan mempersiapkan pembelajaran IPS di SMK?

Jawaban:

Kinerja guru dalam mempersiapkan persiapan mengajar harus berusaha sendiri karena buku paket dari sekolah belum memadai yang ada hanya LKS sehingga guru harus mencari referensi sendiri atau membaca koran serta internet yang ada kaitannya dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa, SMK belum memiliki buku paket yang lengkap untuk siswa pelajari sebagai sumber belajar.

Jawaban:

Ya jelas, selalu saya jelaskan kepada siswa.

6. Meode-metode apa saja yang dipakai oleh Ibu dalam pembelajaran IPS? Jawaban:

Metode yang dipakai dalam pembelajaran IPS beragam seperti ceramah, tanya jawab, inquiri dimana menggali pembelajaran sebelumnya atau mengingatkan siswa pada pembelajaran yang telah dipelajari sebelum memasuki pembelajaran selanjutnya.

7. Dalam melaksanakan pembelajaran seperti apa kesulitan-kesulitan yang Anda rasakan?

Jawaban:

- Pada saat siswa diberikan materi, kurang antusias sehingga siswa jarang bertanya kecuali diberikan stimulus untuk bertanya.

- Sulit membangkitkan motivasi dalam pembelajaran.

8. Usaha apa saja yang Ibu lakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS?

Jawaban:

Usaha yang saya lakukan untuk meningkatkan motivasi siswa, dengan cara memberikan reward kepada siswa seperti penilaian, pujian, memperdalam minat, dan sebagainya. Dan memberi punhisment kepada siswa seperti apabila yang tidak mengerjakan tugas dengan baik, siswa dihukum untuk berdiri di dalam kelas untuk menerapkan efek jera kepad siswa sehingga siswa lebih termotivasi lagi dalam pembelajaran IPS. 9. Setelah selesai mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

di SMK apa lagi yang Anda lakukan terkait dengan pelaksanaan dan persiapan pembelajaran di SMK?

melaksanakan kegiatan pembelajaran langkah selanjutnya yaitu guru membuat ringkasan, rangkuman serta mencari bahan ajar yang terkait dengan materi pembelajaran IPS, hal ini dilakukan untuk pertemuan selanjutnya. Langkah berikutnya guru mempersiapkan pembahasan untuk pertemuan selanjutnya.

10.Bagaimana Anda mempersiapkan untuk mengevaluasi siswa terhadap hasil belajar setelah selesai mengikuti pembelajaran?

Jawaban:

Setelah selesai mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran guru langsung melakukan pre-test dengan tanya jawab selama 10 menit sebelum bel berbunyi untuk mengevaluasi siswa terhadap hasil pembelajaran atau timbal balik interaksi dengan siswa (feed back) agar mengetahui daya ingat dan pemahaman siswa tersebut.

11.Apa kekuatannya atau kelebihannya alat ukur yang Anda buat untuk mengevaluasi siswa terhadap hasil belajarnya?

Jawaban:

Kekuatannya yaitu mengetahui seberapa persen besar kemampuan atau pemahaman anak didik terhadap materi yang telah diberikan, dan juga memudahkan guru dalam memantau siswa apakah masih ada yang merasa kesulitan dalam mengisi soal tersebut, apabila masih ada yang kesulitan maka guru akan sering memberikan latihan kepada siswa, sehingga siswa termotivasi untuk membaca, menghafal, dan sebagainya.

12.Apa kelemahan soal yang Anda buat sebagai alat ukur kemempuan siswa setelah mengikuti pembelajaran di SMK?

Jawaban:

Kelemahannya yaitu bahwasannya kurang teliti, sehingga masih bisa kecolongan oleh siswa yang melakukan kecurangan dalam dan di luar pengawasan guru, setelah guru menganalisis soal yang hendak diujikan

Anda hadapi? Jawaban:

Dalam melaksanakan evaluasi ada hal yang menghambat atau menjadi tantangan bagi guru yaitu guru harus berfikir kenapa hasil evaluasi tersebut ada yang baik dan ada yang kurang baik, dalam hal ini guru secara spontan untuk merubah sistem cara mengajar, dengan mengintropeksi diri apakah dalam mengajar baik dalam penyampaian materi yang kurang optimal, hal tersebut menjadi sebuah tantangan bagi guru.

Jakarta, 24 Februari 2011

Dalam dokumen Kinerja guru IPS SMK al-Hidayah Ciputat (Halaman 72-91)

Dokumen terkait