BAB II DASAR TEORI
2.2. Sistem Rem
2.2.3. Komponen-Komponen Sistem Rem
Pedal rem adalah komponen pada sistem rem yang dimanfaatkan oleh pengemudi untuk melakukan pengereman. Fungsi pedal rem memegang peranan yang penting di dalam sistem rem. Tinggi pedal harus dalam tinggi yang ditentukan. Jika terlalu tinggi, diperlukan waktu yang lebih banyak bagi pengemudi untuk menggerakkan dari pedal gas ke pedal rem, yang mengakibatkan pengereman akan terlambat. Sebaliknya jika tinggi pedal
Rear axle service reservoir
Supply reservoir Front axle service
reservoir Air dryer
commit to user
terlalu rendah, akan membuat jarak cadangan yang kurang yang akan mengakibatkan gaya pengereman yang tidak cukup. Adapun mekanisme dari pedal rem dapat dilihat pada gambar 2.9. di bawah ini.
Gambar 2.9. Pedal rem
(www. m-edukasi.net. Pemeliharaan / Perawatan Sistem Rem)
Pedal rem juga harus mempunyai gerak bebas yang cukup. Tanpa gerak bebas ini, piston master silinder akan selalu terdorong keluar dimana mengakibatkan rem akan bekerja terus dikarenakan adanya tekanan hidrolis yang terjadi pada sistem rem. Disamping itu harus terdapat jarak cadangan pedal yang cukup pada waktu pedal rem ditekan.
Prinsip kerja pedal rem cukup sederhana, yaitu gaya yang diberikan oleh pengendara berupa injakan diteruskan ke sistem melalui operating rod pada boster rem.
b. Boster Rem
Boster rem merupakan salah satu komponen pada sistem yang dipasangkan menjadi satu dengan master silinder dan setelah pedal rem, yang berfungsi untuk mengurangi tenaga yang diperlukan pengemudi dalam melakukan pengereman.
Komponen-komponen boster rem : 1. Piston.
2. Diaphragm spring. 3. Push rod.
4. Diaphragm.
5. Air cleaner element.
commit to user Ganbar 2.10. Boster rem
(www. m-edukasi.net. Pemeliharaan / Perawatan Sistem Rem)
c. Master Silinder
Master silinder berfungsi mengubah gerak pedal rem ke dalam tekanan hidrolis. Master silinder terdiri dari tanki yang berisi minyak rem, demikian juga piston dan silinder yang membangkitkan tekanan hidrolis. Master silinder terdapat 2 tipe, yaitu :
1. Tipe Tunggal : Tipe plungger, tipe konvensional dan tipe portles. 2. Tipe Ganda : Tipe ganda konvensional dan tipe double konvensional.
Gambar 2.11. Master silinder tipe ganda konvensional (www. m-edukasi.net. Pemeliharaan / Perawatan Sistem Rem)
commit to user Gamba
(www. m-eduk Cara kerja master silinde
Jika pedal rem Tekanan minyak rem kompresi. Akibat tekana mengalir ke silinder tekanan pada pedal re primer kembali sehingga ini berakibat minyak re minyak rem pada silinde reservoar setelah luba dioperasikan tekanan tekanan minyak rem da
Gambar 2.1 (Mukaswa
bar 2.12. Master silinder tipe konvensional dukasi.net. Pemeliharaan / Perawatan Sistem Rem linder adalah sebagai berikut :
em ditekan, piston master silinder akan bergara em terjadi setelah seal karet primer melewati kanan minyak rem katup membuka sehingga min r roda melalui selang-selang fleksibel dan pi rem dilepas, tegangan pegas akan menekan se ngga ruangan di depan seal karet membesar (vakum k rem dari reservaor mengalir ke ruang kerja. Se silinder roda mengalir ke master silinder dan kem
lubang kompensasi terbuka. Pada saat rem n minyak rem dari silinder roda lebih besar dari master silinder akibatnya katup tetap menutup.
2.13. Bagian-bagian master silinder rem swan & Boentarto. Teknik Chassis Mobil)
em) garak maju. ati lubang inyak rem pipa. Jika seal karet akum). Hal Setelah itu kembali ke rem tidak r daripada nutup.
commit to user Keterangan :
1. Silinder 8. Sil karet primer
2. Minyak rem 9. Cincin pelindung
3. Lubang penambah 10. Lubang pengisian 4. Lubang kompensasi 11. Piston
5. Saluran ke silinder roda 12. Sil karet sekunder
6. Katup 13. Reservoir
7. Pegas torak 14. Lubang ventilasi
d. Katup P (Propotioning Valve/Katup Pengimbang)
Katup P berfungsi sebagai pengimbang tenaga pengereman antara rem pada roda depan dengan rem pada roda belakang. Hal tersebut disebabkan karena rem roda depan membutuhkan tenaga pengereman yang lebih besar daripada rem roda belakang yang sehubungan dengan pemindahan berat kendaraan yang terjadi pada waktu melakukan pengereman yang kuat. Bagian-bagian pada katup P dapat dilihat pada gambar 2.14. di bawah ini.
Gambar 2.14. Katup P
(www. m-edukasi.net. Pemeliharaan / Perawatan Sistem Rem)
e. Selang Fleksibel (flexible hose)
Selang fleksibel (flexible house) berfungsi menghubungkan pipa rem dan rem roda untuk mengimbangi gerakan suspensi. Pipa-pipa rem berfungsi untuk menyalurkan minyak rem dari master silinder ke rem. Hal tersebut dijelaskan pada gambar 2.15. tentang selang fleksibel.
commit to user
Gambar 2.15. Selang fleksibel (flexible hose)
(www. m-edukasi.net. Pemeliharaan / Perawatan Sistem Rem)
f. Tuas Rem Parkir/Rem Tangan
Gambar 2.16. Tuas rem parker
(www. m-edukasi.net. Pemeliharaan / Perawatan Sistem Rem)
Seperti yang terlihat pada gambar 2.16 di atas, tuas rem parkir/rem tangan dan kabel rem tangan berfungsi untuk mengerem roda-roda belakang secara mekanis melalui batang penghubung dan kabel-kabel. Juga untuk parkir kendaraan pada jalan turun/mendaki.
g. Rem Cakram
Rem cakram/rem piringanberfungsi untuk memberi gaya pengereman pada roda. Prinsip kerja rem cakram adalah bahwa sepasang sepatu rem (pad) yang tidak berputar menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan tekanan hidrolis, menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat memperlambat atau menghentikan kendaraan.
commit to user
Rem piringan efektif karena rotor piringannya terbuka terhadap aliran udara yang dingin dan karena rotor piringan tersebut dapat membuang air dengan segera. Karena itulah gaya pengereman yang baik dapat terjamin walau pada kecepatan tinggi. Sebaliknya berhubung tidak adanya self servo effect, maka dibutuhkan gaya pedal yang lebih besar dibandingkan dengan rem tromol. Karena alasan inilah boster rem biasanya digunakan untuk membantu gaya pedal.
Bagian-bagian pada rem cakram/rem piringan yaitu :
· Pen utama, dipasang pada plat penahan yang berfungsi memberi tempat bagi kaliper dan memungkinkan silinder bergerak maju dan mundur di dalam bushing. Pen diberi perapat untuk mencegah masuknya debu dan air.
· Pad rem, berfungsi menjepit rotor piringan dengan menggunakan piston pada silinder guna menciptakan gesekan yang menyebabkan terjadinya pengereman.
· Rotor piringan, dipasang pada hub as dan berputar bersama roda.
· Lubang pembuang, untuk membuang udara yang masuk kedalam saluran minyak rem.
· Kaliper, berfungsi melindungi piston di dalam silinder dan menekan pad terhadap rotor piringan saat piston terdorong oleh tekanan hidrolis.
· Sub pen, terpasang pada plat torgue bersama-sama dengan pen utama berfungsi memberi tempat kepada silinder dan memungkinkan silinder bergerak maju mundur melalui bushing.
· Plat penahan, terpasang pada bagian as yang menunjang gerakan silinder pada saat sepatu rem menjepit rotor piringan.
commit to user
Gambar 2.17. Rem cakram
(www. m-edukasi.net. Pemeliharaan / Perawatan Sistem Rem)
h. Rem Tromol
Rem tromol berfungsi memberikan tenaga pengereman pada roda baik secara hidrolis maupun mekanis.
· Kerja rem tromol menggunakan sepasang sepatu rem yang menahan bagian dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan roda, untuk menghentikan kendaraan. Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu rem, jenis leading dan trailing yang paling banyak dipakai pada kendaraan penumpang dan kendaraan komersial.
· Rem tromol tahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara sepatu rem dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibandingkan dengan rem piringan, karena mekanismenya yang tertutup. Komponen-komponen yang terdapat pada rem tromol, yaitu :
1. Plat penahan, dipasang pada rumah as belakang yang berfungsi menahan silinder roda dan sepatu rem bagian yang tidak berputar.
2. Silinder roda, berfungsi menekan sepatu rem pada tromol dengan tekanan hidrolis master silinder.
3. Pegas pembalik sepatu rem, berfungsi menarik sepatu rem ke posisi semula untuk membebaskannya dari tromol saat injakan pedal dilepaskan.
commit to user
4. Sepatu rem, berfungsi menekan permukaan di dalam tromol pada saat pengereman.
5. Pen pegas penahan sepatu, berfungsi menekan sepatu rem pada dudukannya.
6. Tromol rem yang dipasang pada poros as roda, berputar bersama-sama roda yang menerima gaya gesek pengereman.
7. Tuas sepatu rem tangan, berfungsi menekan sepatu pada tromol.
8. Tuas penyetel, berfungsi untuk mengatur jarak pengeraman pada sepatu rem.
Gambar 2.18. Rem tromol (www.m-edukasi.net)