JARINGAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
3.2. Komponen-komponen yang penting
Komponen-komponen atau bagian-bagian yang penting didalam sistem penyediaan air minum suatu bangunan diantaranya adalah :
1) Sumber air 2) Pompa air
3) Pipa air dan perlengkapannya (assesories) 4) Tangki air
5) Peralatan plambing air minum Sumber air
Sumber air untuk sistem penyedian air minum suatu bangunan gedung ada 2 (dua) macam yaitu : secara individu dan secara kolektif
- Secara individu, adalah sistem penyediaan air minum yang sumber airnya diambil secara perorangan atau rumah tangga/bangunan.
Sistem penyediaan air minum dengan sumber air secara individu dapat dijelaskan sebagai berikut : Air dari sumber air yang ada didalam tanah melalui sumur diangkat kepermukaan tanah dengan menggunakan timba/pompa, lalu air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Ada juga air dari sumber air yang ada didalam tanah melalui sumur di pompa langsung ke alat-alat plambing atau di pompa ke menara air, lalu air dari menara air dialirkan secara gravitasi ke alat-alat plambing. Ada juga yang menggunakan sumber air dari mata air atau dari air permukaan (sungai atau kolam).
- Secara kolektif , adalah sistem penyediaan air minum yang sumber airnya diambil secara bersama-sama atau kolektif yang diselenggarakan oleh suatu badan atau perusahaan, yang pada umumnya badan atau perusahaan yang menyelenggarakannya adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sistem yang digunakan untuk mendistribusikan airnya menggunakan sarana perpipaan. Oleh karena itu sistem ini juga
54 disebut : “penyediaan air minum sistem perpipaan”.
Sistem penyediaan air minum dengan sumber air secara kolektif dapat dijelaskan sebagai berikut : Air dari sumber air (air tanah tertekan, mata air, atau air permukaan) di alirkan melalui saluran transmisi (saluran pembawa) air baku, baik secara gravitasi maupun secara pemompaan ke bangunan atau unit pengolahan air minum (water treatment plan) untuk diolah agar supaya air dari sumber air yang belum memenuhi syarat kualitas air minum menjadi memenuhi syarat kualitas air minum. Air minum dari unit pengolahan air minum (water treatment plan) dialirkan melalui pipa transmisi (pipa pembawa) air minum secara gravitasi atau pemompaan ke reservoir. Air minum dari reservoir didistribusikan ke konsumen atau pemakai melalui pipa atau jaringan pipa distribusi (pipa atau jaringan pipa pembagi) secara gravitasi atau secara pemompaan atau gabungan pemompaan dan gravitasi”. Tekanan air pada pipa distribusi, maksimal 40 meter kolom air (mka), dan pada ujung pipa distribusi minimal 10 meter kolom air (mka). Dari pipa distribusi air dialirkan ke bangunan gedung, bisa secara langsung keperalatan plambing, bisa juga secara tidak langsung (menggunakan menara air).
Air dari sistem penyediaan air minum kota (PDAM) pada umumnya kualitasnya sudah memenuhi persyaratan kualitas air minum, kalau air dari sumber air individu, ada yang sudah memenuhi syarat kualitas air minum ada juga yang belum memenuhi. Kalau belum memenuhi syarat kualitas air minum, maka air tersebut harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi persyaratan air minum, sebelum masuk ke dalam sistem plambing bangunan gedung.
Pompa air
Pompa air adalah suatu alat untuk menaikan air dari level yang rendah ke level yang lebih tinggi. Dilihat dari jenisnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu pompa hisap dan pompa hisap-tekan. Pompa hisap hanya menaikan air dari level dibawah pompa kelevel sama dengan level pompa. Pompa hisap-tekan menaikan air dari level dibawah pompa ke level diatas
pompa.
Dari cara kerjanya, pompa dapat dibedakan menjadi a. Pompa tangan
b. Pompa mekanik (digerakan dengan cara mekanik). Dilihat dari cara meletakan pompa, pompa mekanik dibedakan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu :
- Pompa yang diletakan diatas permukaan air (pompa centrifugal dan pompa jet).
- Pompa yang diletakan didalam air, yang disebut pompa rendam (submersible pump).
Pompa centrifugal akan efektif digunakan untuk menaikan air dari kedalaman lebih kecil atau sama dengan 7.00 meter (jarak dari pompa sentrifugal dengan permukaan air yang akan di pompa < 7.00 meter). Untuk menaikan air, bila kedalaman muka air lebih besar dari 7.00 meter dari permukaan tanah, sebaiknya digunakan pompa jet (jet pump), atau pompa rendam (submersible pump). Agar pompa bisa berfungsi secara optimal (terutama pada pompa centrifugal),maka udara tidak boleh masuk kedalam pipa hisap.
56
58
60
62
64
Peralatan (assesories) yang harus ada sekitar pompa adalah : o Foot valve, berfungsi untuk mencegah air turun kembali.
o Pipa hisap dan peralatannya , (soket, knie) berfungsi sebagai jalan air ke pompa air
o Pompa itu sendiri, berfungsi untuk menaikan air.
o Fleksible joint, berfungsi agar pada waktu pompa akan dipasang setelah diperbaiki (dilepas), pada waktu pemasangnya kembali tidak mengalami kesulitan.
o Sambungan peredam getaran, berfungsi untuk meredam getaran pompa agar tidak merambat ke pipa. Sambungan peredam getaran biasanya dipasang pada pompa dengan kapasitas yang besar
o Pipa tekan, berfungsi sebagai jalan air dari pompa air.
o Katup (valve), berfungsi untuk mengatur aliran air, biasanya yang digunakan adalah dari jenis gate valve (katup sorong).
o Katup searah (swing valve), berfungsi untuk menahan air balik agar tidak menekan pompa.
o Saringan (strainer), : berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak masuk kedalam pompa
o Kadang-kadang manometer, berfungsi untuk mengukur tekanan air. Biasanya dipasang pada pompa dengan kapasitas yang besar.
Pipa hisap yang tegak harus dipasang tegak lurus, dan pipa hisap yang mendatar harus dipasang agak miring ke atas kearah pompa agar udara tidak terjebak pada pipa hisap. Pada pipa hisap, udara tidak boleh masuk kedalam pipa, oleh karena itu pada pipa hisap sedapat mungkin jangan terlalu banyak sambungan. Karena pada sambungan tersebut udara mudah masuk
66
68
Pipa air dan peralatannya (assesories)
Air yang mengalir dalam pipa, mengalir dibawah tekanan (under
pressure) atau disebut juga air mengalir dengan tekanan, yaitu air mengalir
dalam pipa dalam kondisi pipa terisi penuh oleh air, jadi tidak ada udara didalam pipa. Oleh karena itu air bisa mengalir kebawah, keatas, atau kesamping. Jadi pipa dapat dipasang tegak, miring keatas, miring kebawah, atau mendatar. Pada waktu air mengalir dalam pipa, akan timbul gesrekan-gesrekan antar molekul air dan gesrekan-gesrekan antara air dengan dinding pipa, hal ini mengakibatkan timbulnya kehilangan tekanan (head loss) pada waktu air mengalir didalam pipa. Besarnya kehilangna tekan dalam pipa tergantung dari :
Kekasaran dinding pipa. Makin kasar dinding pipa makin besar kehilangan tekanannya.
Panjang pipa. Makin panjang pipa, makin besar kehilangan tekanannya. Kecepatan air dalam pipa. Makin cepat air mengalir dalam pipa makin
besar kehilangan tekanannya.
Banyaknya perlengkapan (assesories) pipa. Makin banyak perlengkapan pipa makin besar kehilangan tekanannya.
Menghitung besarnya kehilangan tekanan air dalam pipa dapat menggunakan rumus “Hazen William” yang sudah dirubah menjadi “Nomogram”. Lihat tabel
70
Tabel. nomogram untuk menentukan kehilangan tekanan dalam pipa kecil dari hazen dan Williams (untuk c = 100)
Tabel. Nomogram untuk menentukan kehilangan tekanan dalam peralatan pipa dari hazen dan williams (untuk c = 100)
72
Pipa yang digunakan untuk digunakan dalam sistem plambing air minum harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Pipa yang terbuat dari bahan yang kuat menahan tekanan air b. Tidak mudah berkarat
c. Tidak mudah bocor
d. Tidak merubah kualitas air dalam pipa
e. Tidak berubah kualitasnya oleh cuaca (terutama kalau pipa dipasang diluar bangunan gedung).
f. Peralatan (assesories) pipa harus terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pipa yang akan dipasang. Peralatan pipa diantaranya terdiri dari : soket, knie, tee, reduser, croos, valve, dan Dop.
Soket, berfungsi untuk menyambung 2 (dua) pipa lurus. Knie, berfungsi untuk menyambung 2 (dua) pipa berubah arah Tee, berfungsi untuk menyambung 3 (tiga) pipa yang bertemu
Reduser, berfungsi untuk menyambung 2 (dua) pipa dengan garis tengah berbeda.
Croos, berfungsi untuk menyambung 4 (empat) pipa lurus Valve, berfungsi untuk mengatur atau menutup aliran air Dop, berfungsi untuk menutup ujung pipa
Pada umumnya garis tengan pipa air minum bergaris tengan kecil, oleh karena itu pipa air minum dapat dipasang dengan cara menanam pipa dalam dinding bangunan.
74
Gambar. lokasi penempatan katup (valve)
76
Garis tengan pipa air minum yang ada adalah : ½” , ¾” , 1”, 1 ¼ “, 1 ½ “, 2”, 2 ½ “, 3”, 4”, 6”, 8” 10”. Pada umunya yang dipergunakan, yang bergaris tengan ½ “ sampai dengan 1 ¼ “ untuk rumah tinggal. Sebelum menghitung besarnya garis tengah pipa dan menentukan perletakan peralatang pipa perlu dibuat dulu gambar isometri. Untuk menentukan garistengah pipa dapat digunakan Tabel di bawah
N o Alat Plambing Ukuran Nominal m m in ci 1 Bak mandi 1 5 ½ 2 Gabungan bak cuci dan dulang cuci
pakaian
1 5
½
3 Pancuran air minum 1
5
½ 4 Mesin cuci piring untuk rumah tangga 1
5
½ 5 Bak cuci dapur untuk rumah tangga 1
5
½
6 Bak cuci dapur komersiil 2
0
¾
7 Bak cuci tangan 1
5
½ 8 Bak cuci pakaian (1,2 atau 3 bagian) 1
5
½
9 Dus (untuk tiap dus) 1
5
½ 1
0
Bak cuci (service slop) 1
5
½ 1
1
Bak cuci (jenis bibir penggelontor) 2 0
¾ 1
2
Peturasan (katup glontor ¾ “) 2
0
¾ 1
3
Peturasan (katup glontor 1 ”) 2
5
1 1
4
Peturasan tangki glontor 1
5
½ 1
5
Kakus (tangki glontor) 1
5
½ 1
6
Kakus (katup glontor) 2
5
1 1
7
Kran untuk penyembung slang 1
5 ½ 1 8 Hidran dinding 1 5 ½ Tabel. Ukuran minimum pipa penyediaan air alat plambing
Size of pipe (inch) ½ 5/8 ¾ 1 1¼ 1½ 2 2½ 3 4 6 8 10 Number of ½ inch. Pipes with same capacity 1 1,7 2,9 6,2 10,9 17,4 37, 8 65,5 11 0,5 189 527 1.200 2.090 Tabel.The number of ½ in pipes that will discharge as much as A single pipe of any
78
Contoh Perhitungan menentukan dimensi pipa air minum Tentukan dimensi pipa air minum pada gambar berikut :
2 5
F E
G 2 4 6
H
Menghitung Dimensi Pipa Air Minum
Dari Tabel diperoleh garis tengah pipa yang berhubungan dengan alat plambing air minum adalah sebagai berikut :
1. Bak Mandi garis tengah pipa ½ inch
2. Kakus (katup gelontor) garis tengah pipa 1 inch
3. Bak cuci dapur untuk rumah tangga garis tengah pipa ½ inch 4. Kakus (tangki gelontor) garis tengah pipa ½ inch
5. Pancuran air minum garis tengah pipa ½ inch 6. Bak cuci tangan garis tengah pipa ½ inch
Dari data tersebut dapat dihitung garis tengah pipa dengan menggunakan Tabel, sebagai berikut :
Ket.
1. Bak mandi
2. Kakus (katup gelontor) 3. Bak cuci dapur untuk rumah
tangga
4. Kakus (tangki gelontor) 5. Pancuran air minum 6. Bak cuci tangan
80
Pipa A – B :
Garis tengah pipa sama dengan pipa ke bak mandi yaitu pipa dengan garis tengah dpipa= ½ inch.
Jadi d pipaA – B = ½ inch Pipa B – C :
Beban pipa B – C adalah :
- Bak mandi dpipa½ inci, dari tabel 6 didapat harga 1 - Kakus (tangki gelontor) pipa ½ inci, dari tabel 6 didapat harga 1
+
Total 2
Dari tabel diperoleh dpipaB – C adalah ¾ inch (number of ½ inch. Pipes with same capacity) sebesar 2,9
Jadi d pipaB – C adalah ¾ inch Pipa C – D
Beban pipa C – D adalah :
- Bak mandi dpipa½ inci, dari tabel 6 didapat harga 1 - Kakus (tangki gelontor) pipa ½ inci, dari tabel didapat harga 1 - Bak cuci dapur untuk rumah tangga pipa ½ inci, dari tabel 6 didapat
harga
1 +
Total 3
Dari tabel diperoleh dpipa C – D adalah ¾ inch (number of ½ inch. Pipes with same capacity) sebesar 2,9 (antara angka 2,9 dan angka 3 perbedaannya kecil sekali)
Pipa D – H
Pipa D – H sama bebannya dengan pipa C – D. Jadi dpipaD – H adalah ¾ inch
Pipa E – F
dpipasama dengan pipa ke Pancuran air minum yaitu pipa dengan dpipa½ inch. Jadi dpipaE – F ½ inch
Pipa F – G
Beban pipa F – G adalah :
- Pancuran air minum d pipa½ inci, dari tabel didapat harga 1 - Kakus (katup gelontor) pipa 1 inci, dari tabel didapat harga 6,2
+
Total 7,2
Dari tabel diperoleh d pipa F – G adalah 1¼ inch (number of ½ inch. Pipes with same capacity) sebesar 10,9
Jadi dpipaF – G adalah 1¼ inch Pipa I – J
dpipasama dengan pipa ke bak cuci tangan yaitu pipa dengan dpipa½ inch. Jadi dpipaI – J ½ inch
Pipa J – K
Beban pipa J – K adalah :
- Bak cuci tangan dpipa½ inci, dari tabel didapat harga 1 - Kakus (tangki gelontor) pipa ½ inci, dari tabel didapat harga 1
+
Total 2
Dari tabel diperoleh d pipa J – K adalah ¾ inch (number of ½ inch. Pipes with same capacity) sebesar 2,9
82 Jadi dpipaJ – K adalah ¾ inch
Pipa K – G
Beban pipa K – G adalah :
- Bak cuci tangan dpipa½ inci, dari tabel didapat harga 1 - Kakus (tangki gelontor) pipa ½ inci, dari tabel didapat
harga 1
- Kakus (katup gelontor) pipa 1 inci, dari tabel didapat
harga 6,2 +
Total 8,2
Dari tabel diperoleh d pipa K – G adalah 1¼ inch (number of ½ inch. Pipes with same capacity) sebesar 10,2
Jadi dpipaK – G adalah 1¼ inch
Pipa G – H
Beban pipa G – H adalah :
- Pancuran air minum dpipa½ inci, dari tabel didapat harga 1 - Kakus (katup gelontor) pipa 1 inci, dari tabel didapat harga 6,2 - Bak cuci tangan dpipa½ inci, dari tabel didapat harga 1 - Kakus (tangki gelontor) pipa ½ inci, dari tabel didapat
harga
1 - Kakus (katup gelontor) pipa 1 inci, dari tabel didapat
harga
6,
2 +
Total 15,4
Dari tabel 6 diperoleh d pipa G – H adalah 1½ inch (number of ½ inch. Pipes with same capacity) sebesar 17,4
Pipa H – L
Beban pipa H – L adalah :
- Bak mandi dpipa½ inci, dari tabel didapat harga 1 - Kakus (tangki gelontor) pipa ½ inci, dari tabel didapat harga 1 - Bak cuci dapur untuk rumah tangga pipa ½ inci, dari tabel didapat
harga
1 - Pancuran air minum dpipa½ inci, dari tabel didapat harga 1 - Kakus (katup gelontor) pipa 1 inci, dari tabel didapat harga 6,2 - Bak cuci tangan ( ) pipa ½ inci, dari tabel didapat harga 1 - Kakus (tangki gelontor) pipa ½ inci, dari tabel didapat harga 1 - Kakus (katup gelontor) pipa 1 inci, dari tabel didapat harga 6,
2 +
Total 18,4
Dari tabel diperoleh d pipa H – L adalah 1½ inch (number of ½ inch. Pipes with same capacity) sebesar 17,4 (antara angka 18,4 dan angka 17,4 perbedaannya kecil sekali)
Jadi dpipaH – L adalah 1½ inch Pipa L – P
Pipa L – P sama bebannya dengan pipa H – L. Jadi dpipaL – P adalah 1½ inch
Tangki air
Tangki air biasa disebut juga reservoir, berfungsi sebagai tempat menyimpan air minum sementara. Tangki air bisa diletakan dibawah atau diatas tanah (ground reservoir), pada atap bangunan atau bangunan yang tertinggi, dan pada menara air. Sebaiknya tangki bawah untuk bangunan gedung tidak diletakan didalam tanah (ditanam), tetapi diletakan diatas tanah dengan ketinggian sekitar 45 cm sampai 60 cm diatas tanah, agar tidak mudah terkotori, dan mudah untuk pemeliharaan.
84
Gambar. Perletakan tangki diatas tanah
Dalam pemasangan tangki air diperlukan ruang bebas yang cukup sekeliling tangki untuk pemeriksaan dan perawatan, seperti : disebelah atas, disebelah dinding, dan di bawah dasar reservoir, agar supaya dapat dilakukan pemeriksaan dan perawatan dengan baik. Ruang bebas tersebut sekurang-kurangnya 45 cm, tetapi lebih baik dibuat sekitar 60 cm agar mamudahkan pengecatan dinding luar tangki. Pada tangki air harus dilengkapi perlengkapan sebagai berikut :
- Penutup tangki : agar tangki terhindar dari pengotoran.
- Ventilasi : agar ada hubungan antara udara didalam tangki dan udara diluar tangki
- Man hole : agar orang bisa masuk untuk membersihkan tangki.
- Pipa peluap : agar air bisa meluap kaluar tangki bila tangki sudah penuh. - Pipa inlet : untuk memasukan air kedalam tangki.
- Pipa outlet : untuk mengalirkan air kebangunan gedung. - Pipa drain : untuk pengurasan.
Tangki-tangki yang digunakan untuk menyimpan air minum harus dibersihkan secara teratur, agar kualitas air minum tetap terjaga. Disamping itu sinar matahari tidak boleh masuk atau menembus kedalam tangki, agar lumut (ganggang) tidak tumbuh. Disyaratkan juga agar tangki air tidak merupakan bagian struktural dari bangunan, serta lokasinya tidak berdekatan dengan tempat pembuangan air kotor atau kotoran lainnya. Serta lokasi tangki juga tidak boleh di tempat yang sering didatangi orang, kecuali petugas yang akan melakukan perawatan dan pembersihan.
Gambar di bawah menunjukan beberapa contoh pemasangan tangki air. Gambar (a) adalah yang paling umum dilaksanakan. Gambar (b) adalah contoh dimana suatu bangunan tidak mempunyai ruang bawah tanah, dan menunjukan pemasangan tangki di ruang khusus di bawah lantai terbawah dari bangunan. Untuk bangunan yang tidak mempunyai ruang bawah tanah, tangki air tidak boleh ditanam langsung dalam tanah di bawah lantai terbawah. Gambar (c) menunjukan keadaan dimana tangki dipasang pada lantai terbawah, dengan menyingkirkan sebagian dari pelat lantai yang bersangkutan.
Kalau di bawah lantai ini ada bak penampung air kotor atau air buangan, maka jarak dengan tangki air tersebut di atas tidak boleh kurang dari 5 m.
86
Gambar. Contoh penempatan tangki air yang kurang benar Tangki air harus terbuat dari bahan sebagai berikut :
Tidak mudah bocor
Tahan terhadap tekanan air
Tahan terhadap perubahan cuaca (bila tangki air diletakan diluar bangunan) Tidak menyebabkan air berubah kualitasnya
Didalam tangki air tidak boleh ada air mati, jadi air yang masuk duluan harus keluar duluan (antri). Kedalam tangki air tidak boleh ada binatang atau serangga yang masuk, oleh karena itu lubang ventilasi harus ditutup oleh bahan yang tidak bisa ditembus serangga, tetapi udara bisa masuk (biasanya bahan
88 yang digunakan adalah kasa nyamuk).
Menentukan volume tangki air
Untuk menentukan volume tangki air, perlu data-data mengenai : Kebutuhan air per orang per hari,
Jumlah penghuni bangunan gedung, Lama waktu pemompaan.
Contoh perhitungan
Misalnya jumlah penghuni bangunan gedung sebanyak 7 jiwa. Kebutuhan air sebanyak 200 l/hari/jiwa
- Maka kebutuhan air sebanyak : 7 jiwa X 200 l/hari/jiwa = 1.400 l/hari.
- Kalau pompa dijalankan 1 kali dalam 1 hari, maka volume tangki air sebesar minimal 1.400 l atau 1, 4 m3 .
- Kalau pompa dijalankan 2 kali dalam 1 hari, maka volume tangki air sebesar minimal 700 l atau 0,70 m3 .
- Kalau pompa dijalankan 3 kali dalam 1 hari, maka volume tangki air sebesar minimal 467 l atau 0,47 m3 , atau 500 l.
Berat tangki air adalah berat tangki itu sendiri ditambah berat air di dalam tamgki. Kalau volume air 1 (satu) liter sama dengan berat air 1 (satu) kg, jadi bila volume air 1.000 liter, atau 1 m3 sama dengan berat air sebesar 1.000 kg atau 1 ton.
Menentukan tinggi tangki atas air (menara air)
Untuk menentukan tinggi tangki atas air atau menara air, diperlukan data-data diantaranya adalah :
Tinggi statis peralatan plambing
Kehilangan tekanan dalam pipa
Contoh perhitungan
Misalnya tinggi statis peralatan plambing dalam hal ini dari jenis water heater setinggi 5.00 meter. Kehilangan tekanan air pada pipa diperhitungkan 1,50 meter . Sisa tekanan pada water heater 7,00 meter (lihat Tabel tekanan yang dibutuhkan alat plambing).
- Tinggi tangki atas air (menara air) = Tinggi statis peralatan plambing + Kehilangan tekanan pada pipa +Sisa tekanan pada peralatan plambing.
- Tinggi tangki atas air (menara air) = 5 m + 1,50 m + 7,00 m = 13,50 m Yang disebut tinggi menara air, adalah jarak vertikal antara permukaan tanah setempat dengan dasar tangki air.
Peralatan plambing air minum
Peralatan plambing adalah peralatan yang dipasang di dalam maupun di luar bangunan gedung, untuk menyediakan (mengeluarkan) air minum, atau dengan kata lain peralatan yang dipasang pada ujung akhir pipa untuk menyediakan (mengeluarkan) air minum. Peralatan plambing tersebut diantaranya adalah : Katup (kran), dan Shower.
90
Gambar . Layout pemasangan menara air Keterangan :
LANGKAH-LANGKAN PERANCANGAN SISTEM PLAMBING AIR MINUM 1. Tentukan letak masing-masing alat plambing air minum
2. Buat gambar lay out jaringan pipa air minum 3. Buat gambar isometri jaringan pipa air minum
4. Tentukan garis tengan pipa air minum dengan mengacu pada Tabel (Ukuran minimum pipa penyediaan air alat plambing) dan Tabel (The number of ½ inch pipes that will discharge as much as a
single pipe of any other size for the same pressure loss)
5. Tentukan letak peralatan pipa (accessories pipes) pada gambar isometri jaringan pipa air minum
6. Tentukan sisa tekanan pada masing-masing alat plambing sesuai dengan sisa tekan yang dibutuhkan oleh masing-masing alat plambing sesuai denga Tabel (Tekanan yang dibutuhkan alat plambing)
7. Hitung kehilangan tekanan pada pipa dan peralatannya (kehilangan tekanan pada pipa dan peralatannya untuk rumah tinggal sebesar 1 mka sampai 2 mka)
8. Untuk menentukan Head Pompa (Hp) digunakan rumus sebagai berikut : Hp = Kehilangan tekanan + sisa tekan pada alat plambing + Hst. Hst adalah jarak vertikal antara pompa dan pipa out let pada menara
9. Untuk menentukan tinggi menara air digunakan rumus sebagai berikut : Hst adalah jarak vertikal antara permukaan tanah dan alat plambing yang tertinggi atau alat plambing dengan total kehilangan tekanan (kehilangan tekanan dalam pipa + sisa tekanan) yang paling besar
92 3.3. Sistem Penyediaan Air Minum Panas
Sistem penyediaan air minum yang panas (air panas) dalam bangunan gedung ada 2(dua) sistem, yaitu : sistem individu dan sistem kolektif.
Sistem individu adalah sistem penyediaan air panas dalam bangunan gedung secara parsil, dimana setiap alat plambing yang membutuhkan air panas, mempunyai sumber air panas tersendiri. Misalnya untuk kamar mandi mempunyai satu sumber air panas sendiri, yaitu berupa unit water heater, dimana sumber pemanasnya bisa dari gas atau listrik.
Sistem kolektif adalah sistem penyediaan air panas secara bersama-sama dalam satu bangunan gedung, dimana setiap alat plambing yang membutuhkan air panas, memperoleh air panas dari satu sumber.
Pipa yang dipergunakan untuk mengalirkan air panas harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap air panas, biasanya dari bahan besi (cast iron). Bila pipanya panjang untuk menjaga agar air panas tidak terlalu banyak kehilangan kalornya (panasnya), maka pipa tersebut harus diisolasi oleh bahan yang bisa menahan panas. Untuk bangunan gedung yang memerlukan air panas selama 24 jam terus menerus, diperlukan pengaliran air panas “secara tertutup”.
94