PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA
5.1. Pengolahan Limbah Cair Domestik dengan Sistem Setempat (On-Site) Pengolahan limbah cair dengan sistem setempat (on site) adalah suatu
sistem pengolahan limbah cair yang berada di dalam persil (batas tanah yang dimiliki) atau pada titik di mana limbah tersebut timbul.
Keuntungan yang diperoleh dari sistem ini adalah: • Biaya pembuatan murah
• Dapat dibuat secara individu • Teknologi sederhana
• Proses pembangunan sederhana
• Sistem yang terpisah tiap rumah dapat menjaga privacy yang aman & bebas dalam penggunaanya
• Operasi pemeliharaan mudah & murah
• Manfaatnya dapat dirasakan secara langsung Sementara kerugiannya adalah:
•Tidak cocok untuk daerah pemukiman dengan kepadatan yang tinggi •Tidak cocok untuk daerah dengan muka air tanah tinggi
•Tidak cocok untuk jenis tanah yang permeabilitasnya tinggi
•Dapat mencemari air tanah (sumur) disekitarnya jika diaplikasikan pada jenis tanah yang tidak cocok.
a. Bore hole latrine (Cubluk).
Cubluk merupakan lubang yang digunakan untuk menampung air limbah manusia dari jamban dan juga air dari kamar mandi yang berfungsi sebagai tempat pengendapan tinja dan juga media peresapan dari cairan yang masuk. Karakteristiknya adalah
126 Lubang 30‐40 cm dengan diameter 30
Kedalaman 4‐8 m (tipikal 6m)
Diberi plat dengan lubang di tengah untuk pijakan dan penutup Ditujukan untuk keluarga dengan jumlah anggota keluarga 5‐6 orang
128
b. Septicktank
Berfungsi untuk menampung tinja, urine dan air gelontoran sekaligus mematikan bakteri aerob dan anaerob. Konstruksi dapat dibuat dari pasangan batu bata, spesi campuran 1semen : 3pasir atau Beton, campuran 1semen : 2 pasir : 3 kerikil Volume konstruksi tergantung dari jumlah pemakai, dapat dihitung dengan pendekatan berikut :
1) Dimensi ditentukan oleh jumlah pemakai yang membebani septicktank 2) Jumlah air kotor perkapita = 25lh/hari/orang
3) Waktu tinggal di dalam tangki septick, T= 3 hari 4) Gerakan air limbah di dalam tangki septik adalah:
Pada saat masuk dan keluar tangki septik gerakannya adalah vertikal.
Pada saat berada di dalam tangki septick gerakannya adalah horizontal. Gerakan aliran ini menjadi penting karena merupakan gerakan proses dan pembusukan/perombakan/penguraian air limbah selama 3 hari sehingga diusahakan gerakannya mengikuti bagian yang terpanjang dari septicktank
5) Dimensi septicktank:
a. Dalam minimum, h = 1.50 m b. Panjang minimum, l = 1.00 m c. Lebar minimum, b = 0.75 m
d. Perbandingan panjang (l):lebar (b) = 3 : 2
e. Tangki air dalam tangki sekurang-kurangnya 1,00 m dan kedalaman maksimum 2,10 m.
f. Tinggi tangki septik adalah tinggi air dalam tangki, ditambah
dengan ruang bebas air sebesar (0,20 – 0,40) m dan ruang penyimpanan lumpur.
6) Dasar tangki dapat dibuat horizontal atau dengan kemiringan tertentu untuk memudahkan pengurasan lumpur.
7) Dinding tangki septik harus dibuat tegak
8) Tangki septik ukuran kecil yang hanya melayani satu keluarga dapat berbentuk bulat dengan diameter sekurang-kurangnya 1,20 m dan
tinggi sekurang-kurangnya 1,00 m.
130
Gambar. Septictank dengan 1 compartmen
Perencanaan sistem sanitasi cubluk dan septicktank Kriteria yang digunakan yaitu:
Terhindar dari air hujan
Jarak cubluk & pondasi min50% dari kedalaman cubluk
Ventilasi memadai & cahaya matahari cukup dapat menembus ruang jamban
Penentuan ukuran tangki septik/cubluk Tangki septik
Volume tangki septik: (P x S x N) + (P x Q x T) P: Jumlah pemakai (orang)
S: Jumlah lumpur diendapkan (jika untuk tinja saja + 25 liter/orang/tahun)
N: Waktu pengurasan lumpur (minimal 2 tahun) Q: Jumlah air limbah yang dibuang (liter/orang/ Cubluk
Kriteria desain yang digunakan: •Daya resap tanah > 10 liter/m2/hari •Jarak antara cubluk & sumur sesuai
•Kedalaman cubluk berdasarkan tinggi muka air tanah Luas area ruang penirisan: (P x Q) / (Lc)
P: Jumlah pemakai (orang)
Q: Jumlah air limbah yang dibuang (liter/orang/kapita) Lc: Kapasitas daya serap tanah (10‐25 liter/m2/hari)
134
C. Jamban
1. Ventilated Improved Pit Latrine. Mencegah dan serangga (lalat) bau
Terdapat pipa ventilasi (vent) yang 0,5 m lebih tinggi dari atap Diameter pipa vent 150 mm
2. Water Seal Latrine
Berfungsi mencegah dan kontak bau dengan lalat
Lubang sama dengan dug well latrine, diameter 75 cm & kedalaman 3‐3,5 m
Ditutup dengan plat (semem/beton) dengan ukuran 90cm x 90cm x 5 cm
Dibuat miring dengan slope 0,5 inchi
Wadah penampungan untuk tempat dengan dimensi 42,5 cm x 12,5 cm (20 cm)
Perangkap dari pipa 7,5 cm yang menyimpan air sebagai water seal dengan ketinggian 2 cm
136 d. Peresapan
Air yang keluar dari septic-tank kandungan BOD nya masih cukup tinggi, dan ada kemungkinan masih mengandung bakteri-bakteri pathogen atau telur cacing, dan masih berbau. Oleh karena itu bila air yang keluar dari septic-tank dibuang keperairan terbuka (badan air terbuka) maka akan menyebabkan pencemaran terhadap perairan terbuka tersebut. Melihat hal-hal seperti tersebut diatas, maka air yang keluar dari septic-tank (efluen) tidak boleh dibuang langsung ke badan-badan air, tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Untuk mencegah pencemaran badan air terbuka , maka air yang keluar dari septicktank perlu diolah terlebih dahulu sampai memenuhi persyaratan kualitas air kotor yang diizinkan oleh peraturan setempat sebelum dibuang ke perairan terbuka. Pengolahan ini sangat sulit untuk dilakukan, karena kapasitas air yang keluar dari septic-tank sangat sedikit dan tidak terus menerus. Oleh karena itu cara yang paling mudah untuk mengolah air yang keluar dari septictank, yaitu dengan cara, air yang keluar dari septick-tank diresapkan kedalam tanah dengan cara meresapkan melalui sumur resapan atau bidang resapan.
Secara umum fungsi resapan adalah untuk membuang air limbah dari septictank sehingga didalam septictank tinggal material pada saja. Syarat teknis peresapan :
10) Konstruksi dapat dibuat dari pasangan batu/bata tanpa spesi/plesteran agar air dapat masuk meresap kesela-sela batu tapi konstruksi harus cukup kuat untuk menahan tanah tidak runtuh.
11) Jarak peresapan dengan sumur air bersih, sekurang-kurangnya untuk :
tanah lempung 6 m , tanah normal 10 m dan tanah berpasir 25 m. 12) Jarak ke pondasi bangunan minimal 1,5m dan jarak ke pipa air
bersih minimal 3m.
13) Pada daerah dengan topografi yang miring, elevasi letak resapan harus lebih rendah dari elevasi sumur air bersih agar air resapan tidak masuk ke sumur.
Agar supaya baik sumur resapan, bidang resapan, maupun septicktank tidak mengganggu lingkungan sekitarnya maka lokasi dari sumur resapan, bidang resapan, dan septic-tank ada persyaratan jarak tertentu. Persyaratan jarak minimum dari septic-tank, dan peresapan
untuk kondisi tanah biasa dapat dibaca pada tabel di bawah N0 U R A I A N SEPTIC-TANK