• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Hakikat Pendidikan Karakter 1.Pengertian Karakter 1.Pengertian Karakter

6. Komponen Pembentukan Karakter

Beberapa komponen yang merupakan pembentukan karakter menurut Lickona (2013) adalah keterkaitan antara pengetahuan moral, perasaan moral dan tindakan moral. Komponen pembentukan karakter divisualisasikan dalam gambar sebagai berikut. PENGETAHUAN MORAL 1. Kesadaran moral 2. Menetahui nilai-nilai moral 3. Pengambilan prespektif 4. Penalaran moral 5. Pengambilan keputusan 6. Pengetahuan diri AKSI MORAL 1. Kompetensi 2. Kemauan 3. Kebiaasaan PERASAAN MORAL 1. Hati nurani 2. Penghargaan diri 3. Empati 4. Menyukai kebaikan 5. Kontrol diri 6. Kerendahan hati Gambar 2.1

20

Ada beragam pengetahuan moral yang dapat kita memanfaatkan ketika kita berhadapan dengan tantangan-tantangan moral dalam hidup. Berikut adalah penjelasan dari enam hal yang menjadi bagian dari pengetahuan moral:

a. Kesadaran moral

Ketidaksadaran moral yang sering terjadi pada diri manusia dalam sebuah tingkatan usia adalah kebutaan moral, kondisi di mana orang tak mampu melihat situasi yang sedang ia hadapi melibatkan masalah moral dan membutuhkan pertimbangan lebih jauh. Remaja khususnya sangat rentan terhadap kegagalan seperti ini bertindak tanpa mempertanyakan “Apakah ini benar?”

Aspek pertama yang perlu di miliki oleh remaja dalam kesadaran moral adalah remaja harus mengetahui bahwa tanggung jawab moral pertama mereka adalah menggunakan akal mereka untuk melihat kapan sebuah situasi membutuhkan penilaian moral. Kemudian memikirkan dengan cermat pertimbangan apakah yang benar untuk bertindak tersebut. Aspek kedua dari kesadaran moral adalah kendala untuk biasa mendapatkan informasi. Remaja perlu mencari informasi dan memastikan fakta terlebih dahulu sebelum membuat pertimbangan moral.

b. Mengetahui nilai-nilai

Mengetahui sebuah nilai moral berarti memahami bagaimana menerapkannya dalam berbagai situasi. Apa artinya “tanggung jawab” ketika melihat siswa tidak mengerjakan PR dari Guru? Ketika melihat siswa terlambat masuk kelas? Nilai-nilai moral yang perlu diketahui siswa

21

dalam kehidupan ini diantaranya adalah menghormati kehidupan, bertanggung jawab, berani minta maaf, berani mengakui kesalahan dan toleransi. Semua ini merupakan faktor penentu dalam membentuk pribadi yang baik.

c. Pengambilan prespektif

Pengambilan prespektif adalah kemampuan untuk mengambil sudut pandang orang lain, melihat situasi dari sudut pandang orang lain, membayangkan bagaimana meraka akan berpikir, bereaksi, dan merasa. d. Penalaran moral

Penalaran moral adalah memahami makna sebagai orang yang bermoral dan mengapa harus bermoral. Seiring dengan perkembangan penalaran moral anak-anak dan riset perkembangan penalaran moral terjadi secara bertahap, mulai dari mempelajari mana yang termasuk sabagai nalar moral dan mana yang tidak termasuk sebagai nalar moral ketika akan melakukan sesuatu, pada tingkat tertinggi, penalaran moral juga melibatkan pemahaman terhadap beberapa pinsip klasik, seperti: “Hormatilah martabat setiap individu”, “Perbanyak berbuat baik”, dan “Bersikaplah sebagimana engkau mengharapkan orang lain bersikap kepadamu”. Prinsip-prinsip semacam ini dapat menuntun perubahan perbuatan moral remaja dalam berbagai macam situasi.

e. Pengambilan keputusan

Dalam membuat keputusan seseorang dapat melakukan dengan mempertimbangkan melalui pertanyaan kepada dirinya, seperti “apa saja

22

pilihanku?” apa konsekuensi yang kira-kira harus di hadapi orang lain karena keputusan yang ku buat?”. Mampu memikirkan langkah yang mungkin akan diambil seseorang yang sedang menghadapi persoalan moral tersebut sebgai ketrampilan pengambilan keputusan reflektif.

f. Pengetahuan diri

Memahami diri sendiri merupakan pengetahuan moral yang paling sulit untuk dikuasai, tetapi penting bagi perkembangan karakter. Membangun pemahaman diri berarti sadar terhadap kekuatan dan kelemahan karakter diri dan mengetahui cara untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Kesadaran moral, pengetahuan terhadap nilai-nilai moral, pengambilan prespektif, penalaran moral, pembuatan keputusan, dan memahami diri sendiri merupakan kualitas-kualitas pemikiran yang membentuk pengetahuan moral.

Dilihat dari sisi perasaan moral atau sisi emosional terdapat beberapa faktor yang membentuk karakter pada seseorang. Faktor-faktor tersebut adalah

a. Hati nurani

Hati nurani memiliki dua sisi: sisi kognitif dan sisi emosional. Sisi kognitif menuntun seseorang dalam menentukan hal yang benar, sedangkan sisi emosional menjadikan seseorang merasa berkewajiban untuk melakukan hal yang benar.

23 b. Penghargaan diri (Self-esteem)

Jika seseorang memiliki peghargaan diri yang sehat, maka seseorang tersebut dapat menghargai diri sendiri. Dan jika seseorang mampu menghargai dirinya sendiri, maka seseorang tersebut akan menghormati dirinya sendiri. Dengan demikian, kecil kemungkinan bagi seseorang untuk merusak tubuh atau pikirannya sendiri atau membiarkan orang lain merusaknya.

Kemudian jika remaja yang memiliki penghargaan diri yang sehat akan mempu memandang diri secara positif, cenderung memperlakukan orang lain secara positif juga, tidak tergantung pada pendapat orang lain, mampu bertahan diri dari tekanan teman sebayanya, mempu mengikuti pertimbangan pribadi, dan lebih bertanggungjawab terhadap diri, sesama, lingkungan dan kepada Tuhan.

c. Empati

Empati merupakan kemampuan mengenali, atau merasakan, keadaan yang tengah dialami orang lain. Empati merupakan sisi emosional dari pengambilan prespektif.

d. Mencintai kebaikan

Jika seseorang mencintai kebaikan, mereka akan merasa senang melakukan kebaikan. Cinta akan melahirkan hasrat, bukan hanya kewajiban. Potensi ini merupakan potensi moral manusia yang sudah

24

ada sejak usia kanak-kanak dan dapat terus dikembangkan dalam tiap tahap perkembangan.

e. Kontrol diri

Kontrol diri merupakan pekerti yang penting untuk mengendalikan emosional maupun perilaku diri seseorang. Kontrol diri membantu seseorang untuk bersikap etis disaat seseorang sedang tidak mengingikannya. Kontrol diri juga penting untuk mengekang keterlenaan kita.

f. Kerendahan hati

Kerendahan hati merupakan bagian dari pemahaman diri. Suatu bentuk keterbukaan murni terhadap kebenaran sekaligus kehendak untuk berbuat sesuatu demi memperbaiki kegagalan. Kerendahan hati juga membantu seseorang mengatasi kesombongan diri. Kerendahan hati adalah pelindung terbaik dari perbuatan jahat.

Hati nurani, penghargaan diri, empati, mencintai kebaikan, kontrol diri, dan kerendahan hati adalah komponen-komponen yang membentuk sisi emosional moral seseorang. Perasaan seseorang terhadap diri sendiri, orang lain, dan hal-hal yang baik bila digabungkan dengan pengetahuan moral akan membentuk sumber motivasi moral dalam diri seseorang tersebut. Ada atau tidaknya perasaan moral dalam diri seseorang menjelaskan banyak hal mengenai mengapa ada orang yang mempraktikan prinsip-prinsip moral mereka dan ada yang tidak. Inilah alasan mengapa pendidikan

25

nilai yang hanya sampai pada tataran intelektual, yang hanya menyentuh pikiran dan bukan perasaan, kehilangan bagian penting dari karakter.

Tindakan moral adalah produk dari dua bagian karakter diatas. Jika seseorang memiliki kualitas moral intelektual dan emosional maka mereka memiliki kemungkinan tindakan yang menurut pengetahuan dan perasaan mereka adalah tindakan yang benar. Untuk memahami sepenuhnya apa yang menggerakan seseorang sehingga mampu melakukan tindakan bermoral atau menghalanginya maka perlu melihat lebih dalam dari ketiga aspek dari tindakan moral berikut.

a. Kompetensi

Kompetensi moral adalah kemampuan mengubah pertimbangan dan perasaan moral ke dalam tindakan moral efektif.

b. Kehendak

Kehendak dibutuhkan untuk menjaga emosi agar tetap terkendali oleh akal. Kehendak juga dibutuhkan untuk dapat melihat dan memikirkan suatu keadaan melalui seluruh dimensi moral. Kehendak dibutuhkan untuk mendahulukan kewajiban, bukan kesenangan. Kehendak dibutuhkan untuk menahan godaan, bertahan dari tekanan teman sebaya, dan melawan gelombang. Kehendak merupakan inti keberanian moral.

26 c. Kebiasaan

William Bennett (Lickona, 2014:87) mengatakan: “orang -orang yang memiliki karakter yang baik bertindak dengan sungguh-sungguh, loyal, berani, berbudi, dan adil tanpa banyak tergoda oleh hal-hal sebaliknya.” Mereka melakukan yang benar karena kebiasaan.

Dari penjelasan di atas, mengenai faktor-faktor pembentukan karakter yang baik dapat disimpulkan bahwa dalam diri seseorang yang berkarakter baik, pengetahuan, perasaan, dan tindakan moral akan bekerja secara bersama-sama untuk saling mendukung. Tentu saja tidak selalu demikian, orang yang sangat baik sekalipun sering kali gagal menunjukan moral terbaik mereka. Hal ini nampak bahwa pembentukan karakter merupakan suatu proses seumur hidup dalam kehidupan setiap orang. Kehidupan bermoral yang dijalani setiap orang termasuk remaja secara bertahap dapat memadukan pertimbangan, perasaan, dan pola-pola tingkah laku yang benar.

Dengan ini seseorang dapat terus berproses dalam membentuk karakter yang baik. Dalam komponen karakter yang baik yang telah dijelaskan di atas, juga merupakan faktor pembentukan karakter ksatria remaja/peserta didik. Dimana karakter ksatria merupakan salah satu nilai karakter yang menjadi bagian dari komponen karakter yang baik.

27 B. Pengertian Karakter Ksatria

Dokumen terkait