• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Metode-Metode Peramalan Kuantitatif Time Series

3. Komponen SPK

Sistem pendukung keputusan terdiri dari beberapa komponen. Menurut Suryahadi dan Ramdhani (2000), suatu SPK terdiri dari tiga subsistem utama yaitu basis data, basis model dan perangkat lunak penyelenggara dialog. Komponen sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut:

a. Basis data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, yang tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Dalam Winarno, W. sumber basis data dapat berasal dari dalam perusahaan (data internal) yang dicatat oleh perusahaan sebagai transaksi yang selama ini terjadi dan data yang berasal dari luar perusahaan (data eksternal) yang diambil perusahaan dari sumber di luar

Terdapat dua macam teknik dalam perancangan basis data yaitu:

 Teknik Normalisasi

Tujuan normalisasi adalah mengidentifikasikan hubungan antar atribut, mengkombinasikan atribut untuk membentuk relasi, dan mengkombinasikan relasi untuk membentuk database. Atribut adalah elemen data atau field. Relasi didefinisikan sebagai kumpulan atribut. Sedangkan database didefinisikan sebagai kumpulan relasi.

Teknik normalisasi dimulai dari dokumen dasar yang sudah ada pada sistem atau sudah dipakai pada sistem sebelumnya. Data – data pada dokumen dasar tersebut dipisahkan menjadi field – field yang pada tiap field pada file tersebut bergantung penuh pada kunci utama yang biasanya dikenal dengan bentuk normal ke tiga. Kemudian setiap file dalam database ditentukan hubungannya dengan file –file yang lain dengan cara memasang field tamu pada file – file anak atau file konektor. Normalisasi menghindari terjadinya anomali, yaitu kejanggalan yang dapat terjadi bisa dilakukan penambahan baris (kolom), modofikasi isi atribut, dan menghapus baris. Untuk menghindari anomali, umumnya dilakukan dekomposisi dari kumpulan atribut, dipecah hingga menjadi beberapa tabel baru. Berikut ini adalah bentuk-bentuk dari normalisasi:

1. 1NF (First Normal Form)

Sebuah relasi berada dalam 1NF jika relasi tersebut tidak berisi atribut yang berulang – ulang.

2. 2NF (Second Normal Form)

Sebuah relasi berada dalam 2NF jika relasi tersebut dalam 1NF dan untuk setiap non key atribut adalah tergantung fungsional penuh kepada primary key. Sebuah relasi berada dalam 1NF dan 2NF jika salah satu syarat – syarat berikut ini dapat terpenuhi:

 Primary key hanya terdiri atas 1 atribut

 Tidak terdapat atribut yang bukan primary key

 Setiap atribut yang non key tergantung penuh atas seluruh atribut di primary key

3. 3NF (Third Normal Form)

Sebuah relasi berada dalam 3NF bila relasi adalah 1NF dan 2NF dan tidak ada non key atribut yang tergantung fungsional kepada non-key atribut yang lainnya.

 Teknik Entity Relationship

Teknik ini dimulai dengan pembuatan diagram arus data yang menghasilkan kamus data yang merupakan daftar semua elemen/field yang dibutuhkan dalam sistem tersebut. Dari field – field tersebut dipilih field kunci yang bersifat unik artinya keseluruhan record dapat dicari dari record tersebut, kemudian baru dibuat file – file berdasar kunci record tersebut yang mana elemen / field dalam field tersebut bergantung penuh dengan field kunci tersebut. Setelah membuat tabel baru ditentukan relasi dari tiap tabel tersebut seperti halnya teknik normalisasi. Terdapat epat relasi dasar, yaitu:

1. ONE TO ONE ( 1 – 1), relasi yang terjadi jika sebuah entry dalam sebuah objek data store dihubungkan dengan hanya sebuah entry dalam sebuah object data store yang lain.

2. ONE TO MANY (1 – M), relasi yang terjadi jika sebuah entry dalam sebuah object data store dihubungkan dengan satu atau lebih entry dalam sebuah object data store yang lain.

3. MANY TO ONE (M – 1), relasi yang terjadi jika satu atau lebih entry dalam sebuah object data store dihubungkan dengan hanya satu entry dalam sebuah object data store yang lain.

4. MANY TO MANY (M – M), relasi yang terjadi jika satu atau lebih entry dalam sebuah object data store dihubungkan dengan satu atau lebih entry dalam sebuah object data store yang lain.

Dalam semua defini relasi di atas, “1” menyatakan hanya satu, dan “M” atau “∞” menyatakan satu atau lebih. Bila suatu saat dibutuhkan pernyataan relasi; paling sedikit sebuah, dan juga lebih dari satu, maka relasi itu dapat dinyatakan dengan “M*” (* = minimum of one).

b. Model

Menurut Mcleod (2008) model adalah abstraksi dari sesuatu. Model mewakili suato objek yang disebut entitas. Terdapat empat jenis dasar model yaitu:

 Model fisik

Model fisik merupakan gambaran tiga dimensi entitasnya seperti misalnya model skala pusat perbelanjaan dan protoipe mobil baru. Model fisik dibuat untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda sesuangguhnya.

 Model naratif

Model naratif adalah penggambaran entitas dengan kata – kata yang terucap atau tertulis. Pendengar atau pembaca dapat memahami entitas tersebut dari naratifnya. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif.

 Model grafis

Model grafis menggambarkan entitasnya dengan abstraksi garis, simbol, atau bentuk. Model grafis juga digunakan dalam desain sistem informasi sebagai contohnya adalah diagran relasi entitas, diagram aliran data, dan lain – lain.

 Model matematis

Setiap rumus atau persamaan matematika adalah model matematis. c. Perangkat analisis

Berbagai perangkat analisis yang digunakan untuk mencari jalan keluar terbaik misalnya adalah sebagai berikut:

What if Analysis

Analisis ini digunakan untuk mengetahui apa yang terjadi apabila satu atau beberapa variabel berubah. Misalnya, berapa laba yang akan diperoleh perusahaan bila harganya dinaikkan 10% sedang biaya variabel naik 8%?

Sensitivity Analysis

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh perubahan suatu variabel terhadap variabel yang lain. Analisis ini akan melakukan perubahan secara berkali-kali terhadap suatu variabel, sehingga dapat diketahui apakah pengaruhnya konsisten atau tidak.

Goal-Seeking Analysis

Analisis ini digunakan untuk mencari solusi terbaik (misalnya laba tertinggi atau biaya terendah) dari suatu masalah.

Optimization Analysis

Analisis ini digunakan untuk mencari solusi yang paling menguntungkan bagi perusahaan, dan mirip dengan goal-seeking analysis. Analisis ini biasanya memanfaatkan perhitungan menggunakan linear programming.

d. Laporan

Terdapat tiga jenis laporan, yaitu:

 Laporan rutin (Periodic report)

Laporan ini diterbitkan dan disediakan secara berkala, memuat informasi yang sudah standar, sehingga jarang diperlukan oleh manajemen puncak.

 Laporan pengecualian (Exception Report)

Laporan yang disediakan apabila terjadi kondisi yang menyimpang dari kebiasaan.

 Laporan atas permintaan (on Demand Report)

Laporan ini disediakan apabila manajemen memintanya. Laporan ini biasanya berisi informasi yang benar-benar diperlukan oleh manajemen, sehingga bermanfaat cukup besar dalam pembuatan keputusan.

Dokumen terkait