• Tidak ada hasil yang ditemukan

komposisi beban bunga & Syariah tahun 2012

Dalam dokumen ANNUAL REPORT BANK MANDIRI 2013 (Halaman 160-164)

59%

14%

8%

19%

RINcIAN VOLuME RATA-RATA DANA (RP Miliar) & YIELD

2010 2011 2012 2013 Volume rata-rata % p.a Volume rata-rata % p.a Volume rata-rata % p.a Volume rata-rata % p.a Giro 71.577 1,8% 76.343 1,5% 95.013 1,3% 100.286 1,4% Tabungan 118.016 2,2% 143.801 2,1% 177.450 1,6% 187.418 1,7% Deposito berjangka 147.137 6,1% 166.515 6,0% 177.417 5,0% 181.944 5,6% Interest Bearing Liabilities 354.708 4,1% 409.067 3,9% 480.906 3,1% 501.145 3,3%

PENDAPATAN BuNGA BERSIh

Pendapatan bunga, syariah dan premi bersih meningkat sebesar 19,2% dari Rp29.694 Miliar di tahun 2012 menjadi Rp35.403 Miliar di tahun 2013. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan kredit yang diiringi dengan menurunnya beban bunga.

Berikut gambaran atas pendapatan bunga yang berasal dari aset produktif, biaya bunga dana pihak ketiga serta marjin pendapatan bunga bersih – bank saja.

Marjin Pendapatan Bunga Bersih (%)

5,19 5,39 5,29 5,58 5,68

Biaya Bunga Dana (%)

4,84 3,89

3,66

2,82 2,82

Imbalan Hasil Aktiva Produktif (%)

9,84 9,33 8,74 8,22 8,32 2011 2011 2011 2009 2010 2012 2013 2009 2010 2012 2013 2009 2010 2012 2013

analisis kinerja keuangan

analisis kinerja keuangan

KOMPOSISI PENDAPATAN BuNGA DAN SYARIAh

2011 2012 2013

Rp Miliar % p.a Rp Miliar % p.a Rp Miliar % p.a

Kredit 26.603 70,5% 32.310 75,9% 38.195 76,1% Obligasi Pemerintah 4.214 11,2% 3.075 7,2% 3.484 6,9% Penempatan 1.281 3,4% 731 1,7% 847 1,7% Efek-efek 1.387 3,7% 887 2,1% 1.085 2,2% Pendapatan Pembiayaan Konsumen 546 1,5% 654 1,6% 920 1,8% Pendapatan Syariah 3.390 9,0% 4.347 10,2% 5.070 10,1% Lainnya 309 0,8% 546 1,3% 608 1,2%

Total 37.730 100,0% 42.550 100,0% 50.209 100,0%

PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI LAINNYA

Pada tahun 2013, pendapatan provisi dan komisi lainnya mencatat peningkatan sebesar 17,6%, dari Rp7.400 Miliar di tahun 2012 menjadi Rp8.704 Miliar. Kontribusi provisi dan komisi lainnya terhadap total pendapatan operasional lainnya di tahun 2013 adalah sebesar 59,3%. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang hanya tumbuh 17,6% ini disebabkan oleh pertumbuhan fee income yang dihasilkan oleh perusahaan anak di tahun 2013 yang tidak terlalu signiikan, yaitu hanya tumbuh sebesar 9,7%.

PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI LAINNYA Rp Miliar %

2012 2013

Administrasi kredit & simpanan 2.061 2.603 26,3%

Lainnya 663 799 20,5%

Anak Perusahaan 1.502 1.648 9,7%

Pembukaan L/C, BG dan Pasar Modal 640 784 22,5% Transfer, Inkaso, Kliring & Referensi Bank1) 1.201 1.373 14,4%

Reksadana 353 359 1,7%

Kartu Kredit 980 1.138 16,1%

Total 7.400 8.704 17,6%

1) termasuk Kartu Debit & ATM

Administrasi Kredit & Simpanan Lainnya 1)

Anak Perusahaan

Pembukaan L/C, BG dan Pasar Modal Transfer, Inkaso, Kliring & Referensi Bank Reksadana

Kartu Kredit

rIncian pendapatam provisi & komisi lainnya tahun 2013

rIncian pendapatam provisi & komisi lainnya tahun 2012

30% 9% 9% 16% 4% 19% 13% 28% 9% 9% 16% 5% 20% 13%

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA YANG cuKuP SIGNIfIKAN

Pendapatan operasional lainnya di tahun 2013 mengalami peningkatan dari sebesar Rp12.236 Miliar di tahun 2012 menjadi Rp14.506 Miliar. Pendapatan bersih atas transaksi valuta asing juga mengalami peningkatan sebesar 69,4% dari Rp1.094 Miliar di tahun 2012 menjadi Rp1.853 Miliar. Sementara itu, pendapatan lain-lain mencatat kenaikan sebesar 21,3%, dari Rp3.403 Miliar pada tahun 2012 menjadi Rp4.129 Miliar terutama berasal dari penerimaan kembali atas pinjaman yang telah dihapus-bukukan di periode yang lalu serta pendapatan dari kredit hapus buku. Komposisi pendapatan operasional non bunga terhadap total pendapatan (NII + POL) adalah sebesar 29,1% di tahun 2013.

Pendapatan Operasional Lainnya (Non Bunga) (Rp Miliar)

2012 2013

Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 1.094 1.853 Provisi dan komisi lainnya 7.400 8.704 Keuntungan/(kerugian)/penurunan nilai & Penjualan Obligasi Pemerintah & Surat Berharga 339 (180)

Lain-lain 3.403 4.129

Total 12.236 14.506

KOMITMEN DAN KONTINjENSI

Jumlah Komitmen & Kontinjensi yang memiliki risiko kredit per 31 Desember 2013 mengalami peningkatan sebesar 21,4% dibandingkan dengan tahun 2012. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya pemberian Bank Garansi dalam Rupiah maupun mata uang asing yang masing-masing meningkat sebesar 17,5% dan 59,5%.

Penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi yang telah dibentuk pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp201 Miliar dan Rp189 Miliar.

KOLEKTIBILITAS KOMITMEN & KONTINjENSI PER 31 DESEMBER 2012 - 2013 (Rp Miliar)

2012 2013

Performing 89.911 109.139

Non performing 34 60

KOMITMEN & KONTINjENSI YANG MEMPuNYAI RISIKO KREDIT PER 31 DESEMBER 2012 - 2013 (Rp Miliar)

2012 2013

Rupiah

Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan (committed) 26.706 23.504 L/C yang tidak dapat dibatalkan 2.055 3.039 Bank Garansi yang diterbitkan 20.239 23.778

Standby L/C 2.302 1.627

analisis kinerja keuangan

analisis kinerja keuangan

KOMITMEN & KONTINjENSI YANG MEMPuNYAI RISIKO KREDIT PER 31 DESEMBER 2012 - 2013 (Rp Miliar)

2012 2013

MATA uANG ASING

Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan (committed) 2.674 5.406 L/C yang tidak dapat dibatalkan 9.909 12.179 Bank Garansi yang diterbitkan 20.469 32.642

Standby L/C 5.589 7.026

Total Mata uang Asing 38.641 57.253

Grand Total 89.943 109.201

KEuNTuNGAN/(KERuGIAN) DARI PENjuALAN SuRAT BERhARGA DAN OBLIGASI PEMERINTAh

Keuntungan atas penjualan surat berharga dan Obligasi Pemerintah di tahun 2013 tercatat sebesar Rp39 Miliar, atau mengalami penurunan sebesar 86,9% dibandingkan tahun 2012, dengan rincian sebagai berikut:

(Rp Miliar)

2012 2013

Surat-surat berharga 26 3

Obligasi Pemerintah 271 36

Total 297 39

KEuNTuNGAN/(KERuGIAN) ATAS PERuBAhAN NILAI SuRAT-SuRAT BERhARGA, OBLIGASI PEMERINTAh DAN INVESTASI PEMEGANG POLIS KONTRAK uNIT LINKED

Kerugian atas perubahan nilai surat berharga dan obligasi pemerintah dan investasi pemegang Polis Kontrak Unit Linked di tahun 2013 tercatat sebesar Rp219 Miliar. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang mengalami keuntungan sebesar Rp42 Miliar.

(Rp Miliar)

2012 2013

Surat-surat berharga 26 (26)

Obligasi Pemerintah 16 (193)

Investasi Pemegang Polis Kontrak Unit-Linked - -

Total 42 (219)

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA

Pada tahun 2013, beban operasional lainnya meningkat dari Rp18.913 Miliar di tahun 2012 menjadi Rp21.500 Miliar atau tumbuh sebesar 13,7%. Namun peningkatan tersebut masih di bawah pertumbuhan total pendapatan operasional (NII+POL) yang tumbuh 19,0%. Sementara itu, beban umum dan administrasi mengalami kenaikan sebesar 19,9%, dari Rp8.254 Miliar di tahun 2012 menjadi Rp9.898 Miliar di tahun 2013. Demikian juga beban gaji dan tunjangan mengalami kenaikan sebesar 17,2%, dari Rp8.046 Miliar di tahun 2012 menjadi Rp9.431 Miliar di tahun 2013. Beban lain-lain – bersih mengalami penurunan dari Rp2.613 Miliar di tahun 2012 menjadi Rp2.171 Miliar di tahun 2013.

Beban Operasional Lainnya (Rp Miliar)

2012 2013

Beban Umum & Administrasi 8.254 9.898 Beban Gaji & Tunjangan 8.046 9.431

Lain-lain - Bersih 2.613 2.171

jumlah beban operasional lainnya 18.913 21.500

Rincian Biaya Overhead 2012 (Rp Miliar) 2013 (Rp Miliar) % Perubahan BuA IT & Telekomunikasi 971 1.208 24,4% Sewa, pemeliharaan, penyusutan & lainnya 1.781 2.108 18,4% Promosi & Sponsorship 1.059 1.100 3,9% Transportasi & Biaya Perjalanan 502 579 15,4% Jasa Profesional & Lainnya 1.006 1.318 31,0%

Terkait pegawai 1.067 1.440 35,0%

Perusahaan Anak 1.868 2.146 14,9%

Total 8.254 9.898 19,9%

Beban Gaji & Tunjangan

Gaji kotor 2.125 2.383 12,1%

Tunjangan 3.878 4.453 14,8%

Post Employement Beneits 190 327 71,1%

Training 319 374 17,2%

Perusahaan Anak 1.533 1.894 23,5%

Total 8.046 9.431 17,2%

BEBAN cKPN

Jumlah beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai bersih di tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 43,9%, dari Rp3.380 milar di tahun 2012 menjadi Rp 4.861 Miliar. Sementara itu, kenaikan CKPN kredit di tahun 2013 adalah sebesar 35,8%, lebih tinggi dibanding pertumbuhan kredit sebesar 21,5%. Namun dengan kebijakan yang terus memperhatikan azas kehati-hatian, rasio kumulatif CKPN / NPL di tahun 2013 tercatat sebesar 185,3%.

Beban cKPN Bersih (Rp Miliar) 2012 2013

Beban CKPN kredit 3.415 4.636

(Pembalikan)/penyisihan AP lainnya 9 236

Jumlah CKPN 3.424 4.872

(Pembalikan)/penyisihan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi (44) (11)

analisis kinerja keuangan

analisis kinerja keuangan

LABA OPERASIONAL & LABA SEBELuM PAjAK

Pada tahun 2013, Pendapatan Inti (Core Earnings) mengalami peningkatan sebesar 23,8%, dari Rp21.615 Miliar di tahun 2012 menjadi Rp26.750 Miliar, dan memberikan kontribusi sebesar 94,1% terhadap laba operasional sebelum beban CKPN.

Peningkatan di tahun 2013 ini terutama didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan syariah, dari Rp27.531 Miliar di tahun 2012 menjadi Rp32.777 Miliar, serta pendapatan premi dari Rp5.664 Miliar di tahun 2012 menjadi Rp6.446 Miliar.

Laba Operasional sebelum beban CKPN di tahun 2013 mengalami peningkatan, dari Rp23.048 Miliar di tahun 2012 menjadi Rp28.423Miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya pendapatan inti (Core Earnings) seiring peningkatan pendapatan bunga bersih serta pendapatan fee-income, sementara itu pertumbuhan biaya tidak secepat laju pertumbuhan pendapatan khususnya pendapatan bunga bersih.

LABA OPERASIONAL SEBELuM BEBAN cKPN

2012 Rp Miliar

2013 Rp Miliar

Pendapatan Inti (core earnings)1) 21.615 26.750 Pendapatan (Kerugian) Transaksi Valas 1.094 1.853 Laba Kenaikan Nilai & Penjualan Obligasi Pemerintah & SB 339 (180)

Total Laba Operasional sebelum beban cKPN penyisihan penghapusan 23.048 28.423

Catatan:

1) Terdiri dari pendapatan bunga bersih, pendapatan provisi, komisi dan fee serta pendapatan lainnya dikurangi dengan biaya overhead dan biaya operasional lainnya.

BEBAN PAjAK PENGhASILAN

Beban pajak penghasilan pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp5.232 Miliar, atau meningkat dibanding beban pajak penghasilan di tahun 2012 yang berjumlah Rp4.461 Miliar. Bank Mandiri dan Perusahaan-perusahaan Anak menerapkan metode liabilitas laporan posisi keuangan (balance sheet liability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan. Berdasarkan metode liabilitas, laporan posisi keuangan, aset dan utang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai aset dan liabilitas yang tercatat di laporan posisi keuangan dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas tersebut pada setiap tanggal pelaporan.

Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang yang belum digunakan apabila besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial diberlakukan pada periode dimana aset tersebut direalisasi atau liabilitas tersebut diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Aset Pajak Tangguhan – bersih pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp4.322 Miliar, sedangkan pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp3.967 Miliar.

Sesuai dengan PMK.238, Otoritas Jasa Keuangan menyampaikan informasi mengenai pemenuhan syarat oleh Bank Mandiri tersebut kepada Kantor Pajak yang berwenang. Oleh karena itu, pajak penghasilan badan Bank Mandiri untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 telah dihitung dengan menggunakan tarif

LABA BERSIh

Setelah dikurangi pajak penghasilan, laba bersih Bank Mandiri untuk tahun 2013 sebesar Rp18.204 Miliar atau naik 17,4% dari tahun 2012 sebesar Rp15.504 Miliar. Sementara nilai buku per saham dan laba bersih per saham berturut-turut sebesar Rp3.747 dan Rp780,16.

PENDAPATAN KOMPREhENSIf

Total pendapatan komprehensif Bank Mandiri di tahun 2013 mengalami deisit, yaitu sebesar minus Rp834 Miliar atau menurun 491% dari tahun 2012 yang surplus sebesar Rp213 Miliar. Deisit pendapatan komprehensif ini dikarenakan adanya kerugian bersih yang belum direalisasi dari penurunan aset keuangan tersedia untuk dijual, dimana kerugian ini mencapai Rp1.260 Miliar. Sementara pada tahun 2012, aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami kenaikan sehingga dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp278 Miliar.

TOTAL LABA KOMPREhENSIf

Setelah memperhitungkan pendapatan komprehensif setelah pajak, total laba komprehensif Bank Mandiri di tahun 2013 sebesar Rp17.996 Miliar atau meningkat 10,7% dari tahun 2012 sebesar Rp16.257 Miliar.

LABA PER SAhAM

Laba per Saham (EPS) adalah laba bersih konsolidasian akhir tahun berjalan dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun berjalan. Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan sebagai pembagi dalam menghitung laba per saham pada tahun 2013 sebanyak 23.333.333.333 lembar. Laba per saham pada tahun 2013 adalah sebesar Rp780,16 sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp664,46.

Laba bersih untuk tahun 2013 meningkat sebesar 17,4% dari Rp15.504 Miliar pada tahun 2012 menjadi Rp18.204 Miliar. Kenaikan laba bersih ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan bunga dan syariah bersih, dari Rp27.531 Miliar di tahun 2012 menjadi Rp32.777 Miliar di tahun 2013 disamping itu juga terdorong oleh kenaikan pendapatan operasional lainnya, dari Rp12.236 Miliar di tahun 2012 menjadi Rp14.506 Miliar di tahun 2013.

Nilai Buku per saham Bank Mandiri per 31 Desember 2013 meningkat 14,2% menjadi Rp3.747 dari Rp3.280 pada akhir tahun 2012.

Laba & Nilai Buku per Saham

2012 2013

Laba per Saham (Rp) 664,5 780,2

Nilai Buku per Saham (Rp) 3.280 3.747

analisis kinerja keuangan

analisis kinerja keuangan

Dalam dokumen ANNUAL REPORT BANK MANDIRI 2013 (Halaman 160-164)

Dokumen terkait