PT BANK MANDIRI (Persero) Tbk.
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36–38
Jakarta 12190 Indonesia
L
ap
or
an T
2
0
13
spirit memak
mur
k
an negeri
spirit
memakmurkan
negeri
spirit
memakmurkan negeri
“Di Mandiri, kami memiliki Spirit
Memakmurkan Negeri yang menjadikan kami
berkembang dalam lingkungan yang terbuka,
positif dan progresif, untuk menciptakan
kemakmuran bagi rekan kerja, keluarga,
nasabah, masyarakat dan Indonesia”
Disclaimer
Laporan tahunan ini berisikan pernyataan-pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perusahaan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pengertian perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut bersifat prospektif yang memiliki risiko dan ketidakpastian serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang tertulis dalam pernyataan-pernyataan tersebut.
Pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang dari Perusahaan serta lingkungan bisnis di mana Perusahaan menjalankan kegiatan usaha. Perusahaan tidak menjamin bahwa segala tindakan yang telah diambil untuk memastikan keabsahan dokumen ini akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.
warisan tak ternilai
Bank Mandiri didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah Indonesia yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, digabungkan ke dalam Bank Mandiri. Keempat bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan perbankan di Indonesia dimana sejarahnya berawal pada lebih dari 150 tahun yang lalu.
Proses panjang pendirian Bank Bumi Daya bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi bank tersebut. Pada tahun 1965, Bank Umum Negara digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV. Kemudian pada tahun 1968, Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.
Bank Dagang Negara merupakan salah satu bank tertua di Indonesia, pertama kali dibentuk dengan nama Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV, dimana selanjutnya pada tahun 1960 dinasionalisasi serta berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, sebuah bank pemerintah yang membiayai sektor industri dan pertambangan.
Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia berawal dari perusahaan dagang Belanda, N.V. Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1824 dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pada tahun 1960, Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968, Bank Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor-Impor, yang akhirnya menjadi Bank Ekspor Impor Indonesia, bank pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.
Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah bank industri yang didirikan pada tahun 1951 dengan misi untuk mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri dan pertambangan. Pada tahun 1960, Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara dan BIN kemudian digabung dengan Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.
Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 150 tahun. Masing-masing dari empat bank bergabung telah memainkan peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Selamat datang pada Laporan Tahunan 2013 Bank Mandiri. Tema laporan tahunan ini adalah “Spirit Memakmurkan Negeri” yang melambangkan keinginan setiap Insan Mandiri untuk menggapai suatu tujuan hidup yang lebih besar dari sekedar bekerja yang dilakukan secara bertahap dimulai dengan keluarga, nasabah, masyarakat, dan kemudian untuk Indonesia.
Laporan tahunan ini disusun berdasarkan kajian yang mendalam terhadap prospek keberlanjutan bisnis Bank Mandiri serta dinamika bisnis perbankan pada tahun 2013 yang dilakukan dengan semangat untuk memberikan sesuatu yang besar, tidak hanya untuk Bank Mandiri namun juga bagi Indonesia.
Tujuan utama dari laporan tahunan ini adalah untuk meningkatkan keterbukaan informasi Bank Mandiri yang ditunjukkan dalam lingkup eksternal dan internal serta pembelajaran dalam organisasi Bank Mandiri sendiri. Laporan tahunan ini menjadi buku tahunan yang turut membangun rasa bangga dan solidaritas di antara karyawan Bank Mandiri.
Laporan tahunan ini dapat memberikan gambaran secara komprehensif dan detail tentang sumber informasi pencapaian kinerja, laporan posisi keuangan, laba rugi, dan arus kas dalam setahun. Laporan ini juga memberikan gambaran tentang tugas, peran, dan fungsi struktural organisasi Bank Mandiri yang mencerminkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
Tujuan utama dari laporan tahunan ini adalah untuk membangun pemahaman dan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan Bank Mandiri dengan menyediakan informasi yang tepat, berimbang, dan relevan sehingga seluruh karyawan, manajemen, dan para pemegang saham dapat memperoleh informasi yang memadai terkait langkah-langkah kebijakan yang telah dan akan ditempuh Bank Mandiri berikut keberhasilan pencapaian pada tahun 2013.
Bagi Bank Mandiri, laporan tahunan tidak sebatas pelaporan pertanggungjawaban manajemen dalam Rapat Umum Pemegang Saham, namun telah menjadi media komunikasi yang efektif kepada seluruh pemangku kepentingan tentang kinerja dan prospek perusahaan pada masa mendatang. Laporan tahunan ini juga menjadi wujud penerapan tata kelola perusahaan yang baik, serta merupakan sarana Bank Mandiri untuk memperoleh masukan dari berbagai kalangan tentang seberapa baik laporan tahunan ini dan sekaligus untuk dapat semakin memantapkan keberadaan Bank Mandiri sebagai bank terbaik dan terbesar di Indonesia.
warisan tak ternilai
KONSOLIDASI DAN INTEGRASI
Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, Bank Mandiri memutuskan untuk menutup 194 kantor cabang yang lokasinya saling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah gabungan sebanyak 26.600 karyawan menjadi 17.620 karyawan. Brand Bank Mandiri diimplementasikan ke semua jaringan dan seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Selain itu, Bank Mandiri berhasil mengimplementasikan core banking system baru yang terintegrasi menggantikan core banking system dari keempat bank legacy sebelumnya yang saling terpisah.
Sejak didirikan, kinerja Bank Mandiri senantiasa mengalami perbaikan terlihat dari laba yang terus meningkat dari Rp1,18 Triliun di tahun 2000 hingga mencapai Rp5,3 Triliun di tahun 2004. Selain itu, Bank Mandiri juga mencatat prestasi penting dengan melakukan penawaran saham perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen dengan 4 miliar lembar saham.
Pada tahun 2005 Bank Mandiri harus menghadapi permasalahan yang mengakibatkan menurunnya kinerja bank. Salah satunya adalah dengan meningkatnya kredit bermasalah, tercermin dari rasioNon Performing Loan (NPL) net konsolidasi yang meningkat dari 1,60% di tahun 2004 menjadi 15,34% di tahun 2005. Hal ini secara langsung berdampak pada penurunan laba Bank Mandiri secara signiikan dari sebelumnya sebesar Rp5,3 Triliun di tahun 2004, menjadi Rp603 Miliar di tahun 2005 atau mengalami penurunan sebesar sekitar 80%. Dari sisi kepercayaan investor di bursa, harga saham Bank Mandiri juga mengalami penurunan dari Rp2.050 pada Januari 2005 hingga ke level Rp1.110 pada November 2005.
TRANSfORMASI TAhAP PERTAMA TAhuN 2005-2010
Tahun 2005 menjadi titik balik bagi Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri memutuskan untuk menjadi bank yang unggul di regional atau menjadi regional champion Bank, yang diwujudkan dalam program transformasi yang dilaksanakan melalui 4 (empat) strategi utama, yaitu:
• Implementasi budaya, melalui restrukturisasi organisasi berbasis kinerja, penataan ulang sistem penilaian
berbasis kinerja, pengembangan leadership dan talent, serta penyesuaian sumber daya manusia dengan kebutuhan strategis.
• Pengendalian tingkat NPL secara agresif, dimana Bank Mandiri fokus pada penanganan kredit macet dan
memperkuat sistem manajemen risiko.
“Berbekal sejarah panjang yang telah dilalui dalam riwayat
perbankan Indonesia serta dengan semangat memakmurkan
negeri, Bank Mandiri telah dan akan senantiasa menunjukkan
kesungguhannya dalam memberikan kontribusi terbaik untuk
mendukung pertumbuhan serta perkembangan perekonomian
Indonesia”
• Meningkatkan pertumbuhan bisnis yang melebihi rata-rata pertumbuhan pasar melalui strategi dan value preposition yang distinctive untuk masing-masing segmen.
• Pengembangan dan pengelolaan program aliansi antar Direktorat atau Business Unit dalam rangka optimalisasi
layanan kepada nasabah, serta untuk lebih menggali potensi bisnis nasabah-nasabah eksisting maupun value
chain dari nasabah-nasabah dimaksud.
Untuk dapat meraih aspirasinya menjadi Regional Champion Bank, Bank Mandiri melakukan transformasi secara bertahap melalui 3 (tiga) fase:
• Fase pertama, “Back on Track” (2006 - 2007), yakni fokus untuk membenahi dan membangun dasar-dasar pertumbuhan Bank Mandiri di masa datang;
• Fase kedua, “Outperform the Market” (2008 - 2009), yakni fokus pada pertumbuhan bisnis Bank Mandiri agar dapat tumbuh signiikan di seluruh segmen dan memiliki proitabilitas diatas rata-rata pasar;
• Fase ketiga, “Shaping the End Game” (2010), yakni fase dimana Bank Mandiri dapat memiliki peranan aktif dalam proses konsolidasi sektor Perbankan Indonesia.
Proses transformasi yang telah dijalankan Bank Mandiri sejak tahun 2005 hingga tahun 2010 secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja Bank Mandiri, tercermin dari peningkatan berbagai parameter inansial. Kredit bermasalah turun signiikan, tercermin dari rasio NPL net konsolidasi yang turun dari sebesar 15,34% di tahun 2005 menjadi hanya sebesar 0,62% di tahun 2010. Selain itu laba bersih Bank Mandiri juga tumbuh sangat signiikan dari Rp0,6 triliun di tahun 2005 menjadi Rp9,2 triliun di tahun 2010.
Sejalan dengan transformasi bisnis, Bank Mandiri juga melakukan transformasi budaya dengan merumuskan kembali nilai-nilai budaya untuk menjadi pedoman pegawai dalam berperilaku. Bank Mandiri menetapkan 5 (lima) nilai budaya perusahaan yang disebut “TIPCE” yaitu: Kepercayaan (Trust), Integritas (Integrity), Profesionalisme (Professionalism), Fokus Pada Pelanggan (Customer Focus) dan Kesempurnaan (Excellence).
TRANSfORMASI LANjuTAN TAhuN 2010-2014
Untuk dapat mempertahankan dan terus meningkatkan kinerjanya, Bank Mandiri melaksanakan transformasi lanjutan tahun 2010-2014 dimana Bank Mandiri telah melakukan revitalisasi visinya untuk “Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif”. Dengan visi tersebut, Bank Mandiri mencanangkan untuk mencapai milestone keuangan di tahun 2014, yaitu nilai kapitalisasi pasar mencapai di atas Rp225 Triliun dengan pangsa pasar pendapatan mendekati 16%, ROA mencapai kisaran 2,5% dan ROE mendekati 25%, namun tetap menjaga kualitas aset yang direleksikan dari rasio NPL gross di bawah 4%. Pada tahun 2014, Bank Mandiri ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia serta masuk dalam jajaran Top 5 Bank di ASEAN. Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri mentargetkan untuk dapat masuk dalam jajaran Top 3 di ASEAN dalam hal nilai kapitalisasi pasar dan menjadi pemain utama di regional.
Untuk mewujudkan visi tersebut, transformasi bisnis di Bank Mandiri tahun 2010 akan difokuskan pada 3 (tiga) area bisnis yaitu:
• Wholesale transaction: Bank Mandiri akan memperkuat leadership-nya dengan menawarkan solusi transaksi
keuangan yang komprehensif dan membangun hubungan yang holistik melayani institusi corporate &
commercial di Indonesia.
• Retail deposit & payment: Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk menjadi bank pilihan nasabah di bidang retail
deposit dengan menyediakan pengalaman perbankan yang unik dan unggul bagi para nasabahnya.
• Retail inancing: Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk meraih posisi nomor 1 atau 2 dalam segmen pembiayaan
ritel, terutama untuk memenangkan persaingan di bisnis kredit perumahan, personal loan, dan kartu kredit serta menjadi salah satu pemain utama di micro banking.
warisan tak ternilai
warisan tak ternilai
Ketiga area fokus tersebut didukung dengan penguatan organisasi dan peningkatan infrastruktur (kantor cabang, IT, operation, risk management) untuk memberikan solusi layanan terpadu. Di samping itu, Bank Mandiri memiliki dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, teknologi yang selalu update, penerapan manajemen risiko dalam menjalankan bisnis secara prudent dan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang telah teruji.
Salah satu upaya untuk mewujudkan visi transformasi lanjutan, Bank Mandiri melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (rights issue) pada awal tahun 2011 dalam rangka meningkatkan struktur permodalan. Pada kuartal III tahun 2011, permodalan Bank Mandiri telah mencapai Rp59,7 Triliun sehingga menjadi bank pertama di Indonesia yang meraih predikat sebagai Bank Internasional sesuai kriteria Arsitektur Perbankan Indonesia.
Implementasi transformasi tahap pertama dan transformasi lanjutan tersebut menunjukkan kinerja Bank Mandiri yang terus meningkat dan mendapatkan respon positif dari investor yang tercermin dari meningkatnya harga saham Bank Mandiri secara signiikan dari posisi terendah Rp1.110 per lembar saham pada tanggal 16 November 2005 menjadi Rp7.850 per lembar saham pada akhir tahun 2013. Dalam kurun waktu kurang lebih 8 tahun, nilai kapitalisasi pasar Bank Mandiri meningkat sekitar 8 kali lipat dari sebelumnya hanya sebesar Rp21,8 Triliun menjadi Rp183,16 Triliun, melebihi target kapitalisasi pasar pada transformasi lanjutan.
Disamping prestasi dari aspek inansial, Bank Mandiri juga berhasil mencatat sejarah dan prestasi dalam peningkatan kualitas layanan. Selama enam tahun berturut-turut pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 Bank Mandiri berhasil menempati posisi sebagai service leader perbankan nasional berdasarkan survey Marketing Research Indonesia (MRI) dengan menempati urutan pertama pelayanan prima. Selain itu, Bank Mandiri juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak dalam hal penerapan GCG.
Sampai dengan tahun 2013, Bank Mandiri mempekerjakan 33.982 karyawan dengan 2.050 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan 7 (tujuh) kantor cabang luar negeri/perwakilan, yaitu Cayman Island, Singapura, Hongkong, Shanghai, London-United Kingdom, Dili-Timor Leste, Mandiri International Remittance–Kuala Lumpur, Malaysia. Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan jaringan ATM dan Electronic Data Capture (EDC) serta electronic channels lainnya yang meliputi Mandiri Mobile, Internet Banking, SMS Banking dan Call Center 14000.
Bank Mandiri juga didukung oleh 6 pilar bisnis entitas anak yang bergerak di bidang perbankan syariah (Bank Syariah Mandiri), bank yang berfokus di segmen mikro (Bank Sinar Harapan Bali), pasar modal (Mandiri Sekuritas dan Mandiri Manajemen Investasi), pembiayaan (Mandiri Tunas Finance), asuransi jiwa (AXA Mandiri Financial Services), serta asuransi umum (Mandiri AXA General Insurance).
Berbekal sejarah panjang di dunia perbankan Indonesia dan dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, Bank Mandiri siap untuk melayani Negeri dan menjadi kebanggaan Indonesia.
SPIRIT MEMAKMuRKAN NEGRI 1
SEKILAS LAPORAN TAhuNAN 2
WARISAN TAK TERNILAI 3
KILAS KINERjA 2013 11
Kinerja 2013 12
Ikhtisar Operasional 13
Strategi 2013 14
Ikhtisar Data Keuangan Penting 16
Informasi Saham 18
Informasi Obligasi 19
Peristiwa Penting Tahun 2013 20
Penghargaan 2013 22
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 27
Laporan Dewan Komisaris 29
Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris 33
Laporan Direksi 43
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan 58
Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013
PROfIL PERuSAhAAN 61
Identitas Perusahaan 62
Bidang Usaha 63
Riwayat Singkat Perusahaan 64
Struktur Organisasi 66
Visi, Misi dan Budaya Perusahaan 68
Proil Dewan Komisaris 70
Proil Direksi 74
Proil Senior Executive Vice President 80
Dewan Komisaris, Direksi, SEVP 82
Group Head 83
Sumber Daya Manusia 85
Komposisi Pemegang Saham 100
Struktur Grup Usaha dan Informasi Serta 103
Komposisi Saham Pemegang Saham Utama
Entitas Anak 104
Entitas Asosiasi dan Entitas Pengendalian Bersama 105
Kronologi Pencatatan Saham 106
Kronologi Pencatatan Efek lainnya 106
Kronologi Pembayaran Dividen 106
Nama dan Alamat Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal 107
ANALISIS DAN PEMBAhASAN MANAjEMEN 109
Kondisi Ekonomi Global & Perkembangan Ekonomi Makro 110
Tinjauan Usaha 115
Kinerja Unit Bisnis (Bank Saja) 116 Institutional Banking 118 Corporate Banking 122 Commercial & Business Banking 126 Treasury, Financial Institutions & SAM 132 Micro & Retail Banking 136
Consumer Finance 139
Entitas Anak 143
Kilas Kinerja 144
Bank Syariah Mandiri 145 Mandiri Sekuritas 148 Mandiri Tunas Finance 152 Mandiri AXA General Insurance 153 AXA Mandiri Financial Service 154 Bank Sinar Harapan Bali 156 Mandiri Manajemen Investasi 157 Mandiri International Remittance Sdn. Bhd. 158 Bank Mandiri (Euroupe) Ltd. 158
Manajemen Risiko 159
Technology & Operations 276
Compliance & Human Capital 280
Finance & Strategy 292
Internal Audit 297
Change Management Oice 301
Analisis Kinerja Keuangan 305
Kemampuan Membayar Hutang dan Kolektibilitas 326 Kredit
Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen 329 Atas Struktur Modal
Ikatan Yang Material atas Investasi Barang Modal 331 Peningkatan Pendapatan yang Material 333 Perbandingan Antara Target Dan Realisasi Di Tahun Buku 336 Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal 336 Laporan Akuntan
Prospek dan Pengembangan Usaha 337
Aspek Pemasaran 339
Daftar Isi
Kebijakan Dividen 340
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum 342 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, 343 Divestasi, Penggabungan Usaha, Akuisisi Dan Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan Transaksi Dengan Pihak Ailiasi
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan 348 Perubahan Kebijakan Akuntansi 350 Rencana Jangka Panjang & Strategi 2014 351
TATA KELOLA PERuSAhAAN 355
Kilas Tata Kelola Perusahaan 356 Organ Tata Kelola Perusahaan 366 Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi 411 Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga 412 Anggota Dewan Komisaris, dan Direksi,
dan/atau Pemegang Saham Pengendali
Opsi Saham 413
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah 414 Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan 414 Buy Back Shares dan/atau Obligasi 414 Sekretaris Komisaris dan Komite di bawah 415
Dewan Komisaris
Komite di bawah Direksi 426
Sekretaris Perusahaan 444
Fungsi Kepatuhan 446
Audit Internal 448
Audit Eksternal 454
Manajemen Risiko 456
Perkara Hukum 466
Akses Informasi dan Data Perusahaan 467 Kode Etik dan Budaya Perusahaan 473 Pencegahan Tindakan Korupsi 476 Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) 477 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan 480 Penyediaan Dana Besar
Press Release 482
TANGGuNG jAWAB SOSIAL PERuSAhAAN 487
Overview 488
Pelaksanaan Pilar CSR Mandiri 489 Kemandirian Edukasi Dan Kewirausahaan 492
Financial Literacy 497
Kegiatan CSR Lainnya 497
Program Kemitraan 500
REfERENSI OTORITAS jASA KEuANGAN 502
PRODuK LAYANAN 514
Wholesale Banking 516
Export & Import Advisory 518
Retail Banking 520
Alamat Kantor 524
KILAS KINERjA 2013
perisai madura
13 ikhtisar operasional
14 strategi 2013
16 ikhtisar data keuangan penting
18 informasi saham dan obligasi
20 peristiwa penting 2013
kinerja 2013
ikhtisar operasional
Jumlah ATM 4.996 6.496 8.996 10.985 11.514Jumlah Kantor Cabang
1.095
1.370
1.537
1.810
2.050
Jumlah Human Capital
(Pegawai) 22.909 25.236 27.907 30.762 33.982
Laba Komprehensif
(Rp Triliun)17,996
16,256
12,479
9,474
-Laba Bersih (Rp Triliun)
Kredit (Rp Triliun)
472,435
388,830
314,381
246,201
198,547
Dana Murah*
(Rp Triliun)359,957
316,127
256,396
201,958
186,492
Pendapatan (Rp Triliun)
Net Interest Income (NII) Fee Based Income
16,777 5,663 22,440 8,696 28,767 11,955 35,546 12,237 41,931 14,506 49,909
20,071 23,591 29,694 35,403
Aset
(Rp Triliun)394,481 449,775 551,892 635,619 733,100 55,294 102,117 83,727 12.666 10,1 10.843 18.321 10,9 17.848 22.794 11,9 92.903 33.465 13,7 180.352 40.127 14,0 230.352
Jumlah Rekening
(Juta)2011 2011 2011 2011 2011 2009 2009 2009 2009 2009 2012 2012 2012 2012 2012 2010 2010 2010 2010 2010
2013
2013
2013
2013
2013
20112009 2010 2012
2013
2011
2009 2010 2012
2013
2011
2009 2010 2012
2013
2011
2009 2010 2012
2013
2011
2009 2010 2012
2013
2011
2009 2010 2012
2013
2011
2009 2010 2012
2013
Jumlah EDC
Jumlah ATM link
*) Termasuk Dana Syirkah Temporer
18,204 15,504
12,246 9,218
strategi 2013
strategi 2013
RETAIL fINANcING
RETAIL DEPOSIT
& PAYMENTS
WhOLESALE
TRANSAcTION
•
Memberikan layanan transaksional kepada nasabah korporasi untuk meningkatkan/memperdalam
hubungan dengan nasabah Corporate, Commercial dan Institusional melalui solusi transaksi
keuangan yang komprehensif
•
Membangun hubungan melalui pendekatan holistik dengan perusahaan-perusahaan terkemuka
•
Pada tahun 2013 berhasil meraih Wholesales Fees Rp4,6 Triliun, Dana Murah Wholesale Rp79,6 Triliun,
dan Transaksi Cash Management meningkat 86,9% YoY menjadi 24,5 juta transaksi
•
Bank Mandiri senantiasa memberikan layanan perbankan yang unik & unggul, dan menyediakan
solusi transaksi yang inovatif
•
Pada tahun 2013 berhasil mencatatkan Total Retail Fee sebesar Rp6,8 Triliun, Dana Murah Retail
Rp250,8 Triliun atau tumbuh 28,1% YoY, dan transaksi e-channel s/d Desember 2013 mencapai 1.363
juta transaksi
•
Menjadi salah satu pemain utama di Micro Banking, pemenang di KPR,
personal loan & cards
, dan
dominan di perbankan syariah
ikhtisar data keuangan penting
ikhtisar data keuangan penting
uraian 2013 20121) 20111) 2010 2009
Laporan Posisi Keuangan (Konsolidasi)
Total Aset 733.099.762 635.618.708 551.891.704 449.774.551 394.480.527
Kredit2) - Bruto 472.435.041 388.830.299 314.380.848 246.200.576 198.546.617
Obligasi Pemerintah 82.227.428 79.072.173 78.661.519 78.092.734 88.728.684
Penyertaan Saham - Netto 4.667 4.306 6.498 6.248 186.848
Total Liabilitas3) 644.309.166 559.863.119 489.237.296 407.704.515 359.318.341
Dana Pihak Ketiga - Simpanan Nasabah3)
- Giro 123.445.524 113.911.014 92.616.188 68.372.347 72.696.847
- Tabungan 236.510.887 202.216.209 163.779.820 133.585.356 113.795.011
- Deposito 196.385.250 166.786.895 165.854.396 160.254.451 133.058.523
Liabilitas berbeban bunga lainnya 39.570.135 32.613.314 32.420.514 20.812.639 22.935.321
Modal/Ekuitas4) 88.790.596 75.755.589 62.654.408 42.070.036 35.162.186
1) Direklasiikasi dalam rangka penerapan konsolidasian atas reksadana entitas anak 2) Termasuk Piutang Pembiayaan Konsumen dan Investasi Bersih dalam Sewa Pembiayaan 3) Termasuk Dana Syirkah Temporer
4) Termasuk Kepentingan Non Pengendali atas Aset Bersih Entitas Anak yang Dikonsolidasi
uraian 2013 2012 2011 2010 2009
Laporan Laba Rugi Komprehensif (Konsolidasi)
Pendapatan Bunga:
- Dengan Bunga Obligasi Pemerintah 50.208.842 42.550.442 37.730.019 33.931.650 32.598.964 - Tanpa Bunga Obligasi Pemerintah 46.725.244 39.475.434 33.516.005 28.228.824 25.161.638
Pendapatan Bunga Bersih
- Dengan Bunga Obligasi Pemerintah 32.776.626 27.530.592 21.775.982 19.518.609 16.777.115 - Tanpa Bunga Obligasi Pemerintah 29.293.028 24.455.584 17.561.968 13.815.783 9.339.789 Pendapatan Operasional Lainnya 14.686.637 11.897.822 11.768.351 8.432.817 5.484.363
Biaya Operasional Lainnya 21.500.987 18.913.028 16.312.021 12.074.973 10.009.867 Biaya CKPN 4.871.442 3.423.067 3.297.670 2.986.234 1.147.540 Laba Sebelum Pajak 24.061.837 20.504.268 16.512.035 13.972.162 10.824.074 Laba Bersih Tahun Berjalan 18.829.934 16.043.618 12.695.885 9.369.226 7.198.488 Laba yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk 18.203.753 15.504.067 12.246.044 9.218.298 7.155.464 Laba yang dapat diatribusikan kepada
kepentingan non pengendali 626.181 539.551 449.841 150.928 43.024 Laba (rugi) komprehensif 17.996.086 16.256.581 12.479.456 9.474.023 -
Laba Komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk 17.369.905 15.717.030 12.029.615 9.323.095 -
Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali
626.181 539.551 449.841 150.928 -
Laba Bersih per Saham (Rp) 780,16 664,46 529,33 439,38 341,72
uraian 2013 2012 2011 2010 2009
Rasio Keuangan (Bank Saja)
Permodalan
Rasio Kecukupan Modal (CAR) 14,93% 15,48% 15,34% 13,36% 15,43%
Aset Produktif
Aset Produktif & Non Produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif
1,17% 1,17% 1,43% 1,57% 1,87%
Aset produktif bermasalah terhadap
total aset produktif 1,43% 1,45% 1,59% 1,57% 1,86%
CKPN aset keuangan terhadap
aset produktif 2,86% 2,77% 2,84% 3,22% 3,75%
Kredit Bermasalah (NPL Bruto) 1,60% 1,74% 2,18% 2,21% 2,62%
NPL Netto 0,37% 0,37% 0,45% 0,54% 0,32%
Proitabilitas
R O A 3,66% 3,55% 3,37% 3,50% 3,13%
R O E 27,31% 27,23% 25,57% 33,09% 30,26%
N I M 5,68% 5,58% 5,29% 5,39% 5,19%
B O P O 62,41% 63,93% 67,22% 66,43% 70,72%
Likuiditas
L D R 82,97% 77,66% 71,65% 65,44% 59,15%
Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK
- Pihak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
- Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Persentase Pelampauan BMPK
- Pihak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
- Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Giro Wajib Minimum Utama Rupiah 8,00% 8,00% 8,00% 8,00% 5,00%
Giro Wajib Minimum Utama Valuta Asing 8,10% 8,01% 8,06% 1,01% 1,32%
Posisi Devisa Netto 2,40% 1,27% 1,50% 1,85% 3,44%
(dalam jutaan Rupiah)
Periode
INFORMASI HARGA SAHAM
Harga / Lembar Saham (Rp)
Jumlah Saham (Lembar)
Volume Transaksi (Lembar)
Kapitalisasi Pasar (Rp Triliun)
Pembukaan Tertinggi Terendah Penutupan
2013
Triwulan I 8.250 10.150 8.000 10.000 23.333.333.333 1.294.194.000 233,33
Triwulan II 9.900 10.750 8.250 9.000 23.333.333.333 1.813.248.500 209,99
Triwulan III 8.900 10.300 6.250 7.950 23.333.333.333 2.587.401.000 185,49
Triwulan IV 8.050 8.950 7.300 7.850 23.333.333.333 1.665.966.500 183,16
2012
Triwulan I 6.700 7.100 6.050 6.850 23.333.333.333 2.771.465.500 159,83
Triwulan II 6.950 7.400 6.600 7.200 23.333.333.333 1.306.539.500 167,99
Triwulan III 7.250 8.350 6.900 8.200 23.333.333.333 1.299.934.000 191,33
Triwulan IV 8.050 8.800 7.800 8.100 23.333.333.333 1.137.131.000 188,99
INfORMASI OBLIGASI
uraian Nilai (Rp) Bursa
Pencatatan
Tingkat Bunga
Tanggal Efektif
Tanggal jatuh Tempo
Peringkat Wali
Amanat
Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009
3.500.000.000.000
Bursa Efek Indonesia
(BEI)
11,85 %
14 Desember
2009
11 Desember
2016
idAA+ oleh Peindo
Bank Permata
PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Peindo”) sesuai dengan surat No. 1765/PEF-Dir/X/2013 tanggal 9 Oktober 2013 perihal Sertiikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 Periode 8 Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014 telah memutuskan untuk menetapkan kembali peringkat
idAA+ (Double A Plus) terhadap Obligasi
Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 senilai Rp3.500.000.000.000 untuk periode 8 Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014.
Selain itu Peindo dengan surat No. 1766/ PEF-Dir/X/2013 tanggal 9 Oktober 2013 perihal Sertiikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 Periode 8 Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014, telah memutuskan untuk menetapkan kembali peringkat idAAA (Triple A; Stable Outlook) terhadap Bank Mandiri untuk periode Oktober 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014.
Kedua hal dimaksud, sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK No. IX.C.11 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, telah dipublikasikan melalui media yaitu Koran Tempo edisi tanggal 31 Oktober 2013 sebagai berikut:
informasi saham
luktuasi saham & kapitalisasi pasar
informasi obligasi
Volume Perdagangan Harga Saham
0 10.000
8.000
6.000
4.000
2.000 9.000
7.000
5.000
3.000
1.000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
Rp
3 Maret 2013
15 ribu wirausahawan baru lahir dari ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) dan Mandiri Young Technopreneur (MYT) 2012 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre, Kamis (17/1). Pesta wirausaha terbesar di Indonesia tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden RI Boediono.
Direktur Bank Mandiri pada saat itu Budi G. Sadikin di sela-sela kegiatan
”Mandiri Sahabatku” yang digelar di Hong Kong, Minggu (3/3). Program ini bertujuan melatih kewirausahaan bagi para pekerja migran Indonesia yang berada di Hong Kong.
Rapat umum Pemegang Saham Tahunan yang digelar pada tanggal 2 April 2013 di Jakarta, Selasa (2/4), menunjuk Budi G. Sadikin sebagai Direktur Utama Bank Mandiri
menggantikan Zulkili Zaini.
17 januari 2013 2 April 2013
22 April 2013 16 juni 2013
26 Mei 2013
Bank Mandiri
mempertemukan lebih dari 400 direktur keuangan dari berbagai perusahaan dalam dan luar negeri dalam perhelatan Mandiri CFO Forum 2013 di Jakarta, Senin (22/4). Kegiatan yang mengangkat tema “Investing for Innovation” ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya sejak tahun 2011.
peristiwa penting 2013
Bank Mandiri terus memperkuat basis nasabah untuk mendorong peningkatan transaksi melalui produk inovatif gelang e-money yang diluncurkan pada acara Mandiri Karnaval Nusantara di kawasan Senayan City, Jakarta, Minggu (26/5).
Untuk yang keenam kalinya sejak tahun 2008, Bank Mandiri meraih predikat
Best Bank in Service Excellence 2013 pada ajang Banking Services Exellence Award 2013 yang digelar Marketing Research Indonesia dan Majalah Infobank, Selasa (16/6). Penghargaan diterima oleh Wakil Direktur Utama Bank
September 2013
Bank Mandiri menerima penghargaan Best Bank in Indonesia sebagai Bank dengan kinerja terbaik dari Euromoney pada ajang Euromoney Awards for Excellence Asia 2013 di Hong Kong, Kamis malam (18/7). Penghargaan diterima oleh Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca N. Mok.
Direktur Utama Bank Mandiri (paling kiri) tengah berbicara dengan Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani (paling kanan), Menteri Keuangan RI Indonesia Chatib Basri (dua kanan) dan Ketua Penyelenggara APEC CEO Summit 2013 Wisnu Wardhana (dua kiri) di sela-sela penyelenggaraan APEC CEO Summit 2013 di Bali.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Mari Elka Pangestu melepas peserta lomba lari
Mandiri jakarta Marathon di
Monas, Minggu (27/10). Kegiatan yang diikuti lebih kurang 10.000 peserta dimaksud merupakan lomba lari marathon pertama yang diadakan di Jakarta.
18 juli 2013 27 Oktober 2013
11 November 2013 5 Desember 2013 23 November 2013
Bank Mandiri menggelar
Mandiri Investment forum 2013 yang diikuti oleh 400 investor luar dan dalam negeri.
peristiwa penting 2013
Bank Mandiri meraih predikat Bank
of The Year in Indonesia 2013 dari
Majalah The Banker. Penghargaan diterima oleh Direktur Commercial and Business Banking Bank Mandiri Sunarso (tengah) di London, Kamis malam (28/11).
September NOVember julI juNI AGuStuS DeSember meI OktOber februArI jANuArI Majalah Infobank
Digital Brand of The Year 2012 - 1st, Product Digital Brand - Uang Elektronik (e-Toll Card) - 2nd, Product Digital Brand - Kartu Debit
Majalah Marketeers
Indonesia Brand champion 2013 - Bronze Brand Champion of Most Popular Brand; Conventional Banking
- Silver Brand Champion of BRandEquity; Conventional Banking (Asset > IDR 75 Trillion)
Majalah Mix
PR Program & People Of The Year 2013
Corporate Social Responsibility Program 2013
SSCX International dan SHIFT Magazine
Indonesia Operational Excellence Award 2013
inovasi berjudul “SLA 30 Menit Analisis Dokumen Ekspor: Unit Processing Tercepat di Dunia”
Majalah Warta Ekonomi
IT Banking Excellence Award 2013 1st place, Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 4 dengan IT Terbaik
Serikat Perusahaan Pers (SPP)
The 2nd Indonesia Public Relations Awards & Summit
Program PR Pilihan SPS 2013; Wirausaha Muda Mandiri Economic Review
Anugerah Perbankan Indonesia 2013; Modal Inti > Rp30 T
• 1st place, Good Corporate Governance
• 1st place, Corporate Communication
• 2nd place, Finance
• 2nd place, Marketing
• 2nd place, Risk Management
• 3rd place, Corporate Social Responsibility
• 3rd place, Human Capital
• 3rd place, Information Technology
Majalah SWA Indonesia Original Brand 2013
1st place, Bank
Majalah Infobank
Infobank Awards 2013 Kinerja Keuangan “Sangat Bagus” 2008-2012
BUMN Track
Anugerah BuMN 2013
BUMN Jasa Keuangan Berdaya Saing Terbaik
Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) dan SWANetwork
Indonesia Good corporate Governance Award 2013 Indonesia Most Trusted Company
BUMN Track
BuMN Marketing Award 2013
• Bronze Winner, kategori Tactical
• Bronze Winner, kategori Strategic Fortune Indonesia
fortune Most Admired companies 2013
- The First Winner In Banking and Finance Industry
- The Best 20 of Most Admired Companies in Indonesia
Majalah Warta Ekonomi
Indonesia Most Admired companies 2013 Perbankan
Bisnis Indonesia Banking Eiciency Award 2013
Bank BUMN
Tempo Media Group dan Center for Risk Management Studies (CRMS) Indonesia
Indonesia Banking Awards; Best Performance Banking 2013 Bank Buku 4
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI, Corporate Forum for Community Development
Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Award 2013
Platinum CSR Best Practice for MDG’s Bidang Penciptaan Lapangan Kerja Baru Dalam Rangka Mengentaskan Kemiskinan
Kementeriaan BUMN RI, Indonesia Stock Exchange, OJK
Annual Report Award 2012 2nd place, BUMN Keuangan - Listed
Social Media Social Media AwardsKredit Kepemilikan Rumah (KPR)
Majalah Infobank
4th Infobank BuMN Awards 2013 Industri Keuangan yang Berpredikat Sangat Bagus
Markplus Insight
Indonesia Brand champion 2013 Award
Gold brand champion of most preferred mortgage brand. Majalah Investor
Investor Best Bank Awards 2013 3rd, Bank Umum Aset di atas Rp100 Triliun
Beritasatu.com
Web BuMN Awards 2013 Website BUMN Transaksional Terbaik 2013
Warta Ekonomi
20 Indonesia Most Admired cEO 2013
20 Indonesia Most Admired CEO 2013 untuk Bp. Zulkili Zaini
Marketing Research Indonesia dan Majalah Infobank
Banking Service Excellence 2013
• Most Consistence Bank in Serfvice Excellence
• Golden Trophy for Best Overall Performance 2013
• 2nd, Terbaik Satpam
• 1st, Terbaik Customer Service
• 1st, Terbaik Internet Banking
• 2nd, Terbaik Phone Banking - Mesin
• 1st, Terbaik Teller
• 1st, Terbaik Phone Banking - Oicer
• 2nd, Terbaik Mobile Internet
• 2nd, Terbaik ATM
• 1st, Terbaik E-Banking
Majalah Property dan Bank
Acara Property And Bank Award 2013
Bank berkinerja sangat bagus - aset di atas Rp 200 Triliun
Indonesia Green Awards Indonesia Green Awards 2013Pelestari Energi Terbarukan
Majalah SWA
Indonesia Best Public companies 2013 - Best Wealth creator SWA 100: Indonesia Best Public Companies 2013 Based on WAI (Wealth Added Index) method
Majalah Marketeers
Indonesia Brand champion 2013 Silver Brand Champion of Most Popular Stock; market Capitalization < IDR 250 Trillion Q2 2013
penghargaan 2013
NASIONAl
penghargaan 2013
jANuArI
Asiamoney Magazine Asiamoney Best Banks 2012 Best Domestic Bank in Indonesia
Asiamoney Magazine
Asiamoney Best Managed companies 2012
Best Executive in Indonesia: Zulkili Zaini
Asiamoney Magazine
Asiamoney cash Management Poll 2012
• Best Overall Cross-Border (Local) Cash Management Services in Indonesia as Voted By Small-Sized Corporates
• 3rd, Best Overall Domestic (Local) Cash Management Services in Indonesia as Voted By Medium-Sized Corporates
• 2nd, Best Overall Cross-Border (Local) Cash Management Services in Indonesia as Voted By Largel-Sized Corporates
• 2nd, Best Local Cash Management
as Voted By Large-Sized Corporates
• Best Overall Domestic (Local) Cash Management Services in Indonesia as Voted By Small-Sized Corporates
• 2nd, Best Local Cash Management
bank in Indonesia as Voted By Medium-Sized Corporates
• 2nd, Best Overall Domestic (Local) Cash Management Services in Indonesia as Voted By Large-Sized Corporates
• Best Local Currency Cash Management Services in Indonesia as Voted By Financial Institutions-IDR
• 3rd, Best Local Cash Management
Bank in Indonesia as Voted By Small-Sized Corporates
• 2nd, Best Overall Cross-Border (Local) Cash Management Services in Indonesia as Voted By Medium--Sized Corporates
Asiamoney Magazine
Asiamoney fX Poll 2012
• 3rd, Best Domestic Provider of FX Products & Services in Indonesia as Voted By Corporates
• Best Domestic Provider for FX Options in Indonesia as Voted By Corporates
• Best Domestic Provider for FX Research & Market Coverafe in Indonesia as Voted By Corporates
• Best Overall Domestic Provider of FX Services in Indonesia as Voted By Corporates
mAret
Carre-CCSL, Service Excellence Magazine, dan Marketing Magazine
contact center Service Excellence Award 2013
• Call Center Award 2013 for Service Excellence for Priority Banking Industry
• Call Center Award 2013 for Service Excellence for Platinum Credit Card Industry
• Call Center Award 2013 for Service Excellence for Regular Banking Industry
• Call Center Award 2013 for Service Excellence for Regular Credit Card Industry
• Email Customer Service Award
2013 for Service Excellence for Banking – Financing – Insurance Industry
The Assets Magazine
The Asset Triple A Transaction Banking Awards 2013
• SME Banker of The Year in Asia Paciic untuk Direktur Commercial & Business Banking, Bpk. Sunarso
• Best SME Bank in Indonesia
Project Finance Magazine Asia Paciic (APAc) Transport Deal of the Year 2012 Asia Paciic Transport Deal
Corporate Governance Asia
10th Anniversary Issue, 3rd Asian Excellence Recognition Award 2013
• Best Investor Relation Website/ Promotion
• Best Investor Relations Company in Indonesia
• Asia’s Best CEO (Investor Relation) untuk Direktur Utama, Bpk. Zulkili Zaini
• Asia’s Best CFO (Investor Relation) untuk Direktur Finance & Strategy, Bpk. Pahala N. Mansury
Roy Morgan Roy Morgan customer Satisfaction Award 2012
Consumer Bank Of The Year
AprIl
The Asian Banker
The Asian Banker Leadership Achievement Award
• The Best Cash Management Bank
in Indonesia
• The Best Leading Counterparty
Bank
• The Enterprise Risk Management
Project juNI julI OktOber NOVember September Bloomberg Businessweek dan Frontier Consulting
corporate Image Award 2013 2nd, Big Asset National bank (Aseet > 250 Trillion)
Corporate Governance Asia
9th corporate Governance Asia Recognition Awards 2013 dan 4th Asian corporate Director Recognition Awards 2013
• Asia’s Icon (Indonesia0
• Asian Corporate Director, Bpk. Riswinandi
Enterprise Asia Asia Responsible Enterpreneurship Awards (AREA) 2013 Investment in People
Finance Asia
finance Asia’s Best Managed companies Award
• 3rd place, Best CEO
• 1st place, Best CFO
• 1st place, Best Investor Relations
• 3rd place, Best Corporate Social Responsibility
Euromoney The Euromoney Awards for Excellence Asia 2013
Best Bank in Indonesia
Majalah Forbes forbes Global 2000 446th place on the Forbes Global 2000
Indonesian Intitute for Corporate Directorship
Penghargaan The Indonesian Intitute for corporate Directorship (IIcD) 2013
Best Financial
Corporate Governance Asia
1st Asian company Secretary of The Year Recognition Award 2013 Asia’s Best Corporate Secretary in Infonesia
Majalah The Banker The Banker Awards 2013Bank of The Year in Indonesia 2013 Finance Asia
finance Asia 2013 country Awards for Achievement
• Best Foreign Exchange Bank in Indonesia
• Best Private Bank in Indonesia
Alpha Southeast Asia
7th Annual Best financial Institution Awards 2013
• Best Bank in Indonesia
• Best Private Wealth Management
Bank
• Best Cash Management Bank
• Best Best FX Bank for Corporates & Fis
Alpha Southeast Asia
3rd Annual corporate Awards 2012
• 2nd place, Most Organized Investor Relations
• Best CFO in Indonesia: Bapak Pahala N. Mansury
• 1st place, Strongest Adherence to Corporate Governance
• 2nd place, Best Senior Management in IR Support
• 3rd place, Best Strategic Corporate Social Responsibility
Majalah Asiamoney
Asiamoney Summer Awards Dinner 2013
Best Domestic Providers of FX Services voted by Financial Institutions
penghargaan 2013
INterNASIONAl
penghargaan 2013
LAPORAN DEWAN
KOMISARIS DAN DIREKSI
garuda wisnu kencana
dewan komisaris
43 laporan direksi
58 surat pernyataan anggota dewan
komisaris dan direksi tentang
tanggung jawab atas laporan
laporan dewan komisaris
laporan dewan komisaris
“Dewan Komisaris berkomitmen terus memperkuat fungsi
pengawasan dan tindakan antisipatif terhadap potensi
penurunan kualitas aset dalam rangka mencapai target
perolehan laba dan pengembangan bisnis yang
sustainable
.
Fokus pengawasan akan kami arahkan terhadap pengelolaan
likuiditas secara cermat dan hati-hati, disiplin dalam
pengendalian kualitas aset, serta disiplin dalam mengelola
margin
“
Sepanjang tahun 2013, perekonomian global cenderung melambat dan terjadi peningkatan volatilitas di pasar modal dan pasar uang dimana hal tersebut didorong oleh kebijakan berisiko Pemerintah Amerika Serikat seperti pengurangan stimulus The Fed (tapering), perdebatan debt ceiling, dan penghentian sementara layanan Pemerintah AS (government shutdown). Capital reversal terjadi di emerging countries seiring respon pemindahan dana investor global ke safe haven, sehingga harga aset keuangan dan nilai tukar emerging countries melemah signiikan.
Perekonomian global tahun 2013 diperkirakan IMF tumbuh 2,9% melambat dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 3,2%. Nilai tukar di ASEAN-5 rata-rata melemah hingga 8,5% dengan depresiasi terbesar di nilai tukar Rupiah hingga 24,3%. Yield obligasi pemerintah 10 tahun di ASEAN-5 meningkat tajam, rata-rata hingga 134 bps dengan peningkatan yield terbesar di Indonesia hingga 326 bps.
Perlambatan ekonomi juga tercermin pada kinerja makro domestik dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,78%, melambat dibandingkan tahun 2012 yang tumbuh 6,23% YoY. Inlasi meningkat 408 bps menjadi 8,38% akibat pengurangan BBM bersubsidi, kenaikan UMP serta TDL Listrik. Nilai Rupiah juga terdepresiasi dengan sangat tajam hingga 24,3% ke posisi Rp12.171/USD seiring peningkatan volatilitas di pasar uang dan pasar modal. Tekanan inlasi dan pelemahan Rupiah mendorong peningkatan BI Rate hingga 175 bps sepanjang tahun 2013 menuju level 7,5% dan kenaikan suku bunga rata-rata perbankan hingga 150 bps untuk deposit menjadi 7,25% dan kredit menjadi 12%.
Hingga akhir tahun 2013, kinerja perbankan nasional sedikit menghadapi tekanan baik dalam hal ekspansi bisnis maupun dalam hal proitabilitas. Seiring perlambatan ekonomi, penyaluran kredit perbankan secara tahunan tumbuh di kisaran 22% melambat dibandingkan periode sebelumnya. Likuiditas perbankan juga terlihat cukup ketat seiring tingginya LDR hingga 90% sementara dana masyarakat hanya tumbuh sebesar 13,8% YoY. Meskipun volatilitas kurs dan laju inlasi meningkat, namun kualitas kredit perbankan nasional masih terjaga baik dengan NPL pada kisaran 2% dengan rasio permodalan di kisaran 18%. Resiliensi kinerja perbankan nasional juga didukung kebijakan antisipatif BI untuk menurunkan resiko peningkatan NPL, seperti kebijakan LTV untuk KPR serta kebijakan pembatasan kepemilikan kartu kredit.
Di tengah berbagai tantangan eksternal tersebut, Mandiri Group berhasil membukukan beberapa milestone yang penting. Aset secara konsolidasi mampu menembus level psikologis Rp700 Triliun yaitu sebesar Rp733,1 Triliun
Edwin Gerungan
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
dengan pertumbuhan laba bersih secara tahunan sebesar 17,4%. Shareholders value Bank Mandiri, yang tercermin dari market capitalization, mampu mencapai nilai Rp183,1 Triliun pada akhir tahun 2013, bahkan sempat menyentuh level tertinggi sebesar Rp250,8 Triliun pada bulan April 2013.
Mandiri Group juga mencatat peningkatan rasio keuangan utama seperti rasio imbal hasil rata-rata ekuitas yang mencapai 22,23%, rasio imbal hasil rata-rata aktiva yang telah mencapai 3,54% dan rasio eisiensi biaya yang semakin membaik menjadi 42,93%. Fee-based income juga meningkat pesat hingga 18,6% YoY menjadi Rp14,5 Triliun seiring dengan peningkatan aktivitas transaksi jasa keuangan serta peningkatan kredit ritel yang secara tahunan tumbuh sebesar 23,7%.
Meskipun volatilitas pasar meningkat dan likuiditas global yang cukup ketat, Manajemen berhasil menjaga kondisi fundamental eksposur valas dengan baik, dan bahkan jauh lebih baik dibandingkan kondisi tahun 2005 dan tahun 2008 yang saat itu juga sedang mengalami krisis. LDR valas berada di 67% jauh lebih baik dibanding tahun 2005 yang sebesar 123% dan tahun 2008 yang sebesar 96,5%. NPL kredit valas hanya sebesar 2,4%, jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2008 yang sebesar 9,4% dan tahun 2005 yang sebesar 41,1%. Coverage ratio untuk kredit valas meningkat signiikan lebih dari 9 kali lipat dari 38% pada tahun 2005 menjadi 376,7% di tahun 2013. Pada periode ini, likuiditas valas dapat terjaga di kisaran lebih dari USD1 Miliar.
Bisnis Mandiri Group juga meningkat dengan pertumbuhan kredit sebesar 21,5% YoY menjadi Rp472,4 Triliun dengan penyaluran retail inancing mencapai Rp130,2 Triliun atau 31,2% dari total penyaluran kredit. Di tengah pengembangan bisnis, Manajemen tetap berhasil fokus menjaga kualitas aset dengan NPL gross dan net masing-masing menjadi 1,90% dan 0,58%. Di tengah ketatnya likuiditas, Manajemen berhasil meningkatkan penghimpunan dana masyarakat hingga 15,2% dibandingkan tahun lalu hingga menjadi Rp556,3 Triliun dengan komposisi dana murah mencapai 64,7%.
Di tengah ketidakpastian global, Manajemen secara disiplin telah mengelola likuiditas dengan baik khususnya valuta asing dan telah selektif mengembangkan bisnis dengan fokus di sektor yang tahan krisis. Manajemen juga berupaya meningkatkan fasilitas layanan bagi nasabah di berbagai sektor dan wilayah geograis dengan memperbaiki business model dan pengembangan organisasi. Penguatan span of control di bisnis retail yang berkembang masif dilakukan melalui pembentukan baru Direktorat Retail Risk. Manajemen juga mengembangkan organisasi baru Direktorat Transaction Banking agar ke depannya Bank Mandiri dapat lebih fokus menggali potensi bisnis transaction banking baik segmen wholesale maupun retail. Manajemen juga telah membentuk supporting unit yang khusus menangani pengelolaan dan pengembangan sistem IT dan operasional transaction banking. Selain itu, untuk meningkatkan pengelolaan risiko di bidang teknologi informasi, Manajemen telah membentuk Chief Information Oicer agar dapat mengakselerasi business process, meningkatkan kehandalan electronic channels
serta memberikan solusi layanan IT yang lebih mendekatkan bisnis dengan nasabah. Dengan berbagai perbaikan
business model tersebut, Dewan Komisaris meyakini pertumbuhan bisnis dan laba yang dihasilkan dapat dilakukan
secara berkelanjutan (sustainable).
Terkait dengan berbagai pencapaian serta perbaikan business process tersebut, Dewan Komisaris dengan seksama melakukan pengawasan secara disiplin terhadap paramater-parameter mikro keuangan dan makro eksternal sebagai early warning system. Proses pengawasan dilaksanakan secara proaktif dengan berlandaskan prinsip
good corporate governance, yang difokuskan pada penguatan pondasi pencapaian 3 (tiga) area bisnis di wholesale transaction, retail deposit & payment dan retail inancing, pengendalian internal, penguatan risk management, serta peningkatan kapabilitas infrastruktur dan SDM.
Dewan Komisaris terus mengarahkan agar Manajemen melakukan berbagai perbaikan dengan melihat perkembangan pasar. Terkait dengan likuiditas, Dewan Komisaris mendorong Manajemen untuk lebih selektif dalam melakukan ekspansi kredit yang berkualitas, fokus pada pertumbuhan dana murah, serta melakukan
monitoring rutin likuiditas valuta asing mengingat terbatasnya persediaan dana valuta asing di pasar termasuk fasilitas pembiayaan dari bank koresponden. Manajemen melakukan berbagai upaya untuk memperkuat penghimpunan dana masyarakat melalui ekstensiikasi dan intensiikasi strategi bisnis retail payment. Pada tahun 2013 dilakukan pengembangan infrastruktur pendukung, seperti penambahan jaringan cabang sebanyak 240 kantor cabang, sehingga jumlah kantor cabang Bank Mandiri menjadi sebanyak 2.050, dan penambahan jaringan ATM sebanyak 529 unit sehingga mencapai total 11.514 unit pada tahun 2013. Selain itu juga dilakukan intensiikasi
electronic channel, dengan mengoptimalkan itur ATM maupun EDC, diantaranya melalui optimalisasi kinerja ATM
melalui pengembangan payment biller, dan peningkatan penggunaan EDC di merchants.
Sepanjang tahun 2013, Mandiri Group telah melakukan beberapa langkah penting untuk memperkokoh landasan pertumbuhan yang sustain dengan memperhatikan penggunaan modal secara eisien dan efektif. Manajemen secara berkelanjutan telah melakukan penyempurnaan penerapan prudent banking, good corporate governance
(GCG) serta internal control yang efektif melalui implementasi risk assessment IT Risk & E-channel, konsolidasi internal Audit, GCG & Risk Management Bank Mandiri dengan entitas anak, pengembangan compliance risk assessment & Sistem Informasi Manajemen Audit IT, penyempurnaan Standar Prosedur Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Teroris,serta implementasi Strategi Anti Fraud. Mandiri Group juga telah melakukan optimalisasi fungsi
internal control melalui penguatan strategi irst defense, second defense dan third defense di beberapa area kritikal seperti jaringan elektronik, micro banking, business banking maupun operasional cabang.
Mekanisme fraud prevention, detection dan investigation yang dimiliki Mandiri Group teruji cukup handal untuk membantu, mencegah, dan mendeteksi terjadinya fraud secara dini. Selain itu, Manajemen juga memperkuat
internal control di berbagai aspek operasional melalui pengembangan struktur organisasi yang mengutamakan
penguatan span of control di bisnis retail dengan membentuk Direktorat Retail Risk. Pengembangan ini telah menjadi pondasi yang kuat dan critical untuk mendukung bisnis transaction dan retail yang ke depannya akan tumbuh secara agresif sehingga dapat meminimalisir potensi terjadinya fraud maupun human error.
Terkait dengan volatilitas nilai Rupiah, persaingan untuk menghimpun dana pihak ketiga, serta untuk menjaga kondisi likuiditas, maka kami melihat bahwa Manajemen telah mengambil langkah – langkah konkrit. Beberapa langkah konkrit yang dilakukan antara lain pembatasan pertumbuhan kredit valas, pengendalian penyaluran Rupiah dan valas, serta penyesuaian tingkat bunga yang lebih mereleksikan kondisi pasar.
Sejalan dengan perkembangan produk dan transaksi yang semakin kompleks, Manajemen juga telah berusaha untuk mengoptimalkan peran Internal Audit, baik yang bersifat assurance maupun advisory, dengan meningkatkan kemampuan para auditornya. Kemampuan tersebut tidak hanya terbatas pada auditing knowledge and skill, tetapi juga product and banking activity knowledge. Dengan semakin dikuasainya product and banking activity knowledge,
setiap auditor mampu memberikan solusi atas permasalahan khususnya terkait dengan internal control dan pengelolaan risiko dari produk atau transaksi yang dilakukan unit kerja. Improvement kompetensi auditor juga didukung peningkatan koordinasi dengan organisasi pengawasan yang ada di Kantor Wilayah khususnya untuk menangani pencegahan fraud di bisnis micro banking.
Standar pengelolaan risk management, good corporate governance, audit dan internal control serta compliance
yang telah berlaku di Bank Mandiri juga telah diimplementasikan secara bertahap di seluruh entitas anak. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif atas seluruh aktivitas di Mandiri Group dalam rangka mewujudkan visi menjadi Lembaga Keuangan Paling Dikagumi dan Progresif Di Indonesiadi tahun 2014.
Tahun 2014 merupakan tahun krusial secara ekonomi dan politik dengan berbagai tantangan eksternal dan internal yang harus dihadapi. Volatilitas pasar uang dan pasar modal diperkirakan masih cukup tinggi akibat sentimen negatif pelaku pasar terhadap tappering AS dan trend pergeseran landscape ekonomi global dari negara berkembang. Likuiditas perbankan juga akan semakin ketat seiring dengan tingginya LDR serta melambatnya pertumbuhan dana akibat penempatan dana ke Surat Hutang Negara. Kualitas kredit perbankan nasional
Jakarta, 12 Februari 2014
Edwin Gerungan
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Tantangan eksternal bagi perkembangan bisnis industri perbankan juga timbul dari ranah politik, mengingat tahun 2014 akan berlangsung pemilihan umum legislatif dan pemilihan Presiden. Selain itu tahun depan perbankan nasional juga dituntut mempersiapkan pondasi yang kuat menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi Asean di tahun 2015. Sementara itu dari aspek internal, Mandiri Group juga menghadapi tantangan menuntaskan transformasi lanjutan sesuai dengan Rencana Kerja Jangka Panjang (Corporate Plan) 2010 - 2014. Hasil dari pencapaian tahun 2014 menjadi pondasi bagi pengembangan bisnis dan transformasi ke depannya.
Memperhatikan berbagai tantangan tersebut, kami Dewan Komisaris berkomitmen terus memperkuat fungsi pengawasan dan tindakan antisipatif terhadap potensi penurunan kualitas asset dalam rangka mencapai target perolehan laba dan pengembangan bisnis yang sustainable. Fokus pengawasan akan kami arahkan terhadap pengelolaan likuiditas secara cermat dan hati-hati, disiplin dalam pengendalian kualitas aset, serta disiplin dalam mengelola margin. Selain itu di tengah peningkatan kompleksitas dan intensitas persaingan, kami juga akan memperkuat fungsi pengawasan terkait peningkatan produktivitas infrastruktur pendukung baik SDM, teknologi, maupun risk management di Mandiri Group.
Kami berharap penguatan risk management, good corporate governance, internal control, serta pengembangan kapasitas SDM yang disiplin dilakukan secara berkelanjutan, menjadi pondasi yang kuat bagi Mandiri Group sebagai langkah persiapan implementasi ASEAN Corporate Governance Scorecard. Komitmen kuat Manajemen dalam memperbaiki dan menyempurnakan kualitas SDM, kualitas layanan, penerapan good corporate governance, risk
management, implementasi budaya kerja, pengendalian biaya, serta optimalisasi modal dapat meningkatkan daya
saing Mandiri Group di tataran regional.
Secara keseluruhan, Dewan Komisaris akan terus mensupervisi kebijakan-kebijakan Bank Mandiri secara seksama dan memperkuat implementasi dari performance-based culture untuk memastikan peningkatan produktivitas yang lebih baik dalam dalam rangka optimalisasi nilai saham bagi para shareholders. Selanjutnya, dalam rangka memastikan tuntasnya pelaksanaan transformasi lanjutan hingga tahun 2014, Dewan Komisaris akan melanjutkan mekanisme pengawasan yang lebih komprehensif, memaksimalkan efektivitas fungsi oversight, mendorong penguatan risk management dan internal control di Bank Mandiri.
Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan apresiasi kepada Direksi, Manajemen dan seluruh karyawan atas pencapaian kinerja yang sangat baik sepanjang tahun 2013. Kami harapkan semangat, dedikasi, dan kerjasama tim yang sangat baik sepanjang tahun ini dapat lebih ditingkatkan untuk mengatasi tantangan yang lebih besar lagi pada tahun 2014 yang merupakan tahun terakhir penuntasan Transformasi Lanjutan Tahap II (2010-2014).
Tidak lupa kami juga berterimakasih kepada seluruh stakeholders dan nasabah Mandiri Group atas dukungan dan kepercayaannya yang telah diberikan selama ini. Dukungan Bapak/Ibu sekalian telah menjadikan Mandiri Group saat ini sebagai lembaga keuangan yang terkemuka di Indonesia dan harapannya ke depan dapat menjadi lembaga keuangan yang terkemuka di kawasan regional.
laporan dewan komisaris
laporan tugas pengawasan
dewan komisaris
Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan, selalu fokus pada kegiatan strategis yang dihadapi perusahaan. Dewan Komisaris secara proaktif memberikan arahan dan masukan kepada Direksi sejak perumusan strategi, tahap implementasi program hingga pemantauan kinerja yang disertai upaya untuk memastikan bahwa penerapan manajemen risiko,
shareholder value dan good corporate governance dilaksanakan secara komprehensif, efektif dan eisien dalam kerangka kebijakan Perseroan.
Perkembangan bisnis Bank Mandiri, sepanjang tahun 2013, dipengaruhi perkembangan ekonomi global yang dibayangi risiko ketidakpastian yang tinggi. Hal ini disebabkan belum cukup kuatnya kinerja perekonomian di negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Eropa dan Jepang. Sementara itu, perekonomian negara berkembang masih dibayangi risiko penurunan pertumbuhan ekonomi serta menurunnya kinerja transaksi berjalan dan pelemahan nilai tukar yang mempengaruhi ketersediaan valuta asing nasional.
Kondisi perekonomian Indonesia juga masih dalam tahap konsolidasi karena belum selesainya proses koreksi ekonomi dalam memulihkan deisit neraca transaksi berjalan, yang diharapkan akan menurun seiring dengan semakin terkendalinya impor. Selain itu, siklus harga komoditas dunia yang tinggi diperkirakan akan berakhir sehingga dapat menghambat upaya pemulihan ekonomi nasional. Kedua kecenderungan ini akan berpengaruh terhadap kinerja inansial Bank Mandiri.
Berdasarkan pengamatan Dewan Komisaris, Direksi telah mengelola Perseroan dengan baik, terkait dengan strategi serta eksekusinya, pengendalian risiko, peningkatan sumber daya manusia, serta pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. hal ini terlihat dari kinerja Perseroan yang terus menunjukkan berbagai perbaikan yang terlihat dari beberapa indikator sebagai berikut:
1. Pandangan atas Kinerja Keuangan Bank Konsolidasian
Bank Mandiri berhasil mencatat kinerja yang memuaskan pada tahun 2013, laba sebelum pajak untuk tahun 2013 mencapai Rp24,06 Triliun atau meningkat sebesar 17,35% dari tahun 2012, sedangkan laba setelah pajak mencapai Rp18,20 Triliun atau meningkat sebesar 17,41% dari tahun 2012. Pelampauan laba tersebut terutama disebabkan karena pencapaian fee-based income yang mencapai Rp14,50 Triliun dan realisasi beban operasional lainnya yang di bawah anggaran, yaitu mencapai Rp21,50 Triliun. Per 31 Desember 2013, total aset mencapai Rp733,10 Triliun atau tumbuh sebesar 15,34%.
Secara umum realisasi kinerja Perseroan dalam tahun 2013 telah mencapai hasil yang baik. Beberapa rasio keuangan utama menunjukkan pencapaian yang lebih baik dari targetnya:
a. Rasio NPL gross sebesar 1,90% dan NPL net sebesar 0,58%. b. Provision-to-NPL mencapai 185,30%.
c. ROA mencapai 3,54%.
d. ROE atas dasar rata-rata Ekuitas mencapai 22,23% e. NIM mencapai 5,57%.
f. BOPO mencapai 67,66% dan Eiciency Ratio mencapai 42,93%.
2. Pandangan atas Prospek usaha Bank
Meskipun mengalami peningkatan persaingan untuk memperoleh Dana Pihak Ketiga, serta memperlambat kredit dalam jangka pendek, jangka menengah Dewan Komisaris melihat bahwa sektor perbankan di indonesia akan terus tumbuh dengan proitabilitas yang baik.
Sebagai milestone utama dari visi menjadi Lembaga Keuangan di Indonesia yang Paling Dikagumi dan Selalu Progresif, kami menilai Direksi telah cukup baik mengarahkan bisnis perusahaan dengan cara memberikan fokus pada 3 (tiga) area kunci sebagai berikut:
a. Memperkuat leadership dalam bisnis wholesale transaction banking yang menawarkan solusi transaksi keuangan yang komprehensif dan membangun hubungan yang holistik bagi nasabah segmen Corporate dan Commercial.
b. Memperkuat bidang retail deposit dengan menyediakan layanan perbankan yang unik dan unggul bagi para nasabahnya (diferentiated customer experience) serta memberikan solusi bertransaksi yang inovatif. c. Memperkuat segmen pembiayaan ritel untuk memenangkan persaingan di bisnis kredit perumahan,
personal loan, dan kartu kredit serta berusaha untuk menjadi pemain utama di micro banking.
Untuk mendukung ketiga area fokus tersebut, Direksi juga cukup tepat dengan penguatan organisasi untuk memberikan solusi layanan terpadu, peningkatan infrastruktur (kantor cabang, IT, operations, risk management) serta penguatan sumber daya manusia (SDM).
Pertumbuhan bisnis perusahaan dapat dicermati dari beberapa indikasi sebagai berikut:
1) Penghimpunan Dana
Pada Tahun 2013 Bank Mandiri berhasil menghimpun dana masyarakat sebesar Rp556,34 Triliun atau meningkat sebesar 15,20% dari tahun sebelumnya, dengan pencapaian giro sebesar Rp123,44 Triliun dan pencapaian tabungan sebesar Rp236,51 Triliun atau meningkat sebesar 16,96% dari tahun 2012.
Sasaran penghimpunan DPK selama tahun 2013 dilakukan manajemen dengan didukung strategi dan pengembangan inisiatif bisnis yang baik. Strategi tersebut antara lain mengoptimalkan infrastruktur dan perangkat teknologi yang mendukung operasional cabang serta jaringan distribusi yang luas, pengembangan produk dan iturnya, peningkatan pelayanan dengan fokus customer oriented, program promosi dan marketing yang berkesinambungan, pengembangan berbagai inisiatif bisnis ritel sehingga pertumbuhan dana ritel dapat lebih agresif disamping tetap mempertahankan dana institusi yang ada melalui program customer retention yang lebih baik. Dengan perkembangan di bidang penghimpunan dana tersebut maka Perseroan pada tahun 2012 berhasil mempertahankan pangsa pasar penghimpunan dana pada kisaran 13,90%.
2) Penempatan Dana
Penyaluran kredit pada tahun2013 mencapai Rp472,43 Triliun. Penyaluran kredit tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp83,60 Triliun atau tumbuh 21,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp388,83 Triliun. Pertumbuhan kredit Bank Mandiri pada periode tersebut masih di atas pertumbuhan kredit perbankan nasional yang sebesar 21,20% YoY dengan pangsa pasar kredit Bank Mandiri sebesar 12,60%.
NPL Bank Mandiri juga semakin membaik meskipun terjadi peningkatan penyaluran kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada tahun 2013 NPL gross Bank Mandiri sebesar 1,90%. Sedangkan NPL net pada periode ini sebesar 0,58%, berada pada level yang sangat aman karena masih jauh dibawah ketentuan maksimum yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 5%.
laporan tugas pengawasan dewan komisaris
laporan tugas pengawasan dewan komisaris
3) corporate Governance, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
Implementasi corporate governance, manajemen risiko dan pengendalian intern secara umum telah dilakukan dengan baik dan penyempurnaannya terus diupayakan secara berkelanjutan. Sehubungan dengan hal tersebut, Dewan Komisaris mencatat beberapa hal sebagai berikut:
a) corporate Governance
Direksi telah cukup baik melakukan Transformasi Good Corporate Governance (GCG) jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable value. Transformasi GCG telah dilakukan melalui proses intern yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan. Sejak transformasi GCG, Bank Mandiri mengalami perubahan yang lebih baik, terutama dengan meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) hingga dapat bekerja lebih eisien, efektif, kompetitif dan profesional didukung oleh budaya etos kerja yang mumpuni. Selain peningkatan kualitas SDM, transformasi GCG secara konsisten telah meningkatkan kinerja Bank Mandiri sehingga dapat memperkuat posisi daya saing perusahaan yang pada akhirnya akan menarik minat dan kepercayaan investor sehingga Bank Mandiri dapat tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang.
Transformasi GCG juga dilaksanakan dengan berlandaskan prinsip-prinsip GCG yang terdiri dari 5 (lima) tahap, yaitu: Governance Commitment, Governance Structure, Governance Mechanism, Sosialisasi & Evaluasidan Walking the Talk.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia secara berkala Direksi telah melakukan evaluasi terhadap kecukupan pelaksanaan GCG dan melakukan pengukuran melalui lembaga pemeringkat yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
(1) Self Assessment Bank Indonesia
PBI No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 dan SE BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 mewajibkan Bank Umum untuk melakukan self-assessment
terhadap penerapan prinsip GCG melalui 11 (sebelas) faktor setiap semester. Dari seluruh faktor tersebut kemudian dihitung nilai kompositnya. Berdasarkan rapat dengan Bank Indonesia pada tanggal 9 Oktober 2013, Bank Mandiri mendapatkan feedback penilaian GCG dengan nilai komposit 2 (Baik).
(2) Rating corporate Governance Perception Index
Dalam rangka evaluasi dan memperoleh masukan terhadap pelaksanaan GCG, Bank Mandiri ikut serta dalam rating pelaksanaan GCG yang diselenggarakan oleh pihak independen, yaitu rating Corporate Governance Perception Index yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance. Hasil rating menunjukkan bahwa pelaksanaan GCG di Bank Mandiri sangat baik dengan diperolehnya penghargaan sebagai “Perusahaan Sangat Terpercaya”
selama 7 tahun berturut-turut dimulai dari periode 2006/2007 sampai dengan 2012/2013.
(3) Rating Indonesian Institute for corporate Directorship (IIcD)
Pada periode tahun 2012, Bank Mandiri mendapatkan predikat tertinggi sebagai Best
Overall dalam penerapan GCG dari +/- 100 perusahaan publik dengan nilai kapitalisasi pasar
(4) Rating BuMN Award
Bank Mandiri ikut serta dalam penilaian yang diselenggarakan oleh BUMN Track, dan Bank Mandiri mendapat penghargaan sebagai juara Kategori Inovasi Sumber Daya Manusia pada 2012 dan 2013.
(5) Ratingcorporate Governance Asia
Selain mengikuti rating lembaga independen dalam negeri, Bank Mandiri juga ikut dalam rating yang diselenggarakan oleh lembaga independen luar negeri yakni Corporate Governance Asia yang merupakan jurnal triwulan terkemuka di kawasan Asia yang berfungsi sebagai media diseminasi mengenai implementasi corporate governance khususnya pada perusahaan-perusahaan di kawasan Asia. Bank Mandiri memperoleh penghargaan “corporate Governance
Asia Recognition Awards” selama 5 (lima) tahun berturut-turut yakni tahun 2009 sampai
dengan 2013. Corporate Governance Asia Annual Recognition Award ini menunjukkan bahwa implementasi GCG di Bank Mandiri telah mendapatkan pengakuan di kawasan Asia.
b) Manajemen Risiko
Seiring dengan pertumbuhan bisnis, Direksi secara berkala telah melakukan penyempurnaan atas kebijakan, infrastruktur dan kualitas sumberdaya manusia secara periodik dengan tetap mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan ketentuan Basel II serta international best practices, khususnya pada pengelolaan risiko kredit, pasar dan operasional dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal di setiap lini bisnis.
Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko & GCG dan Direksi melalui Executive Committee yakni Asset & Liability Committee (ALCO) dan Risk Management Committee (RMC), secara aktif melakukan Proses pengawasan risiko. Direksi juga memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berada di bawah naungan Direktorat Manajemen Risiko sehingga pengelolaan risiko yang dilakukan lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali.
Dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya, Direktorat Manajemen Risiko dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu Credit Approval Unityang berfungsi sebagai partner dari unit bisnis dalam proses pemberian kredit (sistem four-eye principle) dan Independent Risk Managementyang melakukan pengelolaan risiko secara portfolio untuk risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar.
Bank Mandiri telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) yang secara berkala di-review setiap tahun. KMRBM dijadikan acuan dalam pengelolaan risiko sehingga menjadi lebih detail dan spesiik.
Direksi juga menggunakan konsep Enterprise Risk Management(ERM), yang merupakan pengelolaan risiko secara terintegrasi, menghubungkan antara strategic planning, risk appetite, execution, risk assessment dan performance evaluation, dalam upaya memaksimalkan shareholder value, sebagai salah satu strategi manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan operasio