• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.2.2 Komputer Sebagai Alat Bantu Manusia

2.2.2.5 Komputer sebagai Alat Bantu

Theory of Reasoned Actions (TRA) yang dikemukakan oleh

Fishbean dan Ajzen (1975), menjelaskan bahwa seseorang akan menggunakan komputer apabila dia melihat adanya manfaat (hasil) positif dari pengguna komputer tersebut (Jogiyanto, 2000:22).

Menurut Baridwan (1994:5) proses pengolahan data akuntansi akan dapat dilakukan dengan lebih cepat bila digunakan komputer. Hal ini dapat terjadi karena kemampuan komputer untuk mengolah data yang jauh melebihi kecepatan manusia. Tahapan dalam proses pengolahan data yang memperoleh manfaat besar dari pengguna komputer antara lain adalah :

1. Verifikasi adalah komputer dapat mengecek kebenaran maupun kelayakan angka-angka yang menjadi input dalam suatu proses.

2. Sortir adalah komputer memungkinkan untuk dilakukannya pensortiran data kedalam beberapa klasifikasi berbeda dengan cepat. 3. Transmission adalah komputer dapat memindahkan lokasi data dari

suatu tempat ke tempat lainnya dengan cepat.

4. Perhitungan dengan komputer dapat dilakukan dengan cepat.

2.2.3 Kepuasan Pengguna

2.2.3.1 Pengertian Kepuasan Pengguna

Kepuasan diartikan sebagai hasil akhir konsumsi dimana alternatif yang dipilih bisa memenuhi atau mencapai harapan. Menurut Mowen dan Minor didalam Setyanto (2007), kepuasan pengguna adalah keseluruhan sikap yang ditunjukan pengguna atas barang dan jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya.

Menurut Beman dan Evans dalam Tjiptono (2005), menyatakan bahwa : Kepuasan dapat dicapai bila nilai dan pelayanan pengguna diberikan melalui pengalaman yang didapatkan atau melampaui harapan pengguna.

Yang dimaksud dengan pengertian kepuasan pengguna (Philip Kotler,1997) adalah perasaan senang dari seseorang pengguna informasi, yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau suatu hasil informasi yang diperoleh dan harapan-harapannya atas informasi tersebut.

Dari beberapa uraian definisi mengenai kepuasan, maka secara umum kepuasan dapat diartikan sebagai suatu perbandingan antara layanan atau hasil yang diterima itu paling tidak harus sama dengan harapan pengguna atau bahkan melebihinya.

2.2.3.2 Faktor-Faktor Kepuasan Pengguna

Faktor-fakyor penentu kepuasan pengguna menurut Handoko dalam bukunya Manajemen Personalia (1998:24) adalah :

1. Pengharapan, jika saya mengharapkan pekerjaan saya menantang (baik bayarannya), dan ternyata tidak, saya tidak puas. Tetapi bila saya mengharapkan membosankan (rendah bayaran), dan ternyata benar demikian rasa saya mungkin hanya sedikit.

2. Penilaian diri, jika saya menganggap diri saya sebagai seseorang yang secara umum puas (orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik), saya tidak akan bersedia mengakui bahwa pekerjaan dapat menyesalkan saya.

3. Norma-norma saya, kalau orang lain, terutama orang yang sangat saya hormati, menganggap pekerjaan saya baik, saya seharusnya merasa puas atas pekerjaan tersebut atau jika orang mengatakan pada saya bahwa apa apa yang saya kerjakan adalah penting, lebih besar kemungkinan saya akan merasa puas.

4. Perbandingan-perbandingan sosial, jika semua kawan saya mempunyai pekerjaan yang lebih baik menarik dari pekerjaan saya,

5. Hubungan input dan output, kepuasan terhadap pekerjaan saya tergantung pada bagaimana penilaian saya mengenai hubungan antara apa yang saya bawa atau masukkan kedalam pekerjaan (input) dan apa yang saya peroleh (output). Jika saya bekerja keras (input) dan tidak berhasil menyelesaikan yang saya capai (output). 6. Kenaikan, jika setelah memikirkan masak-masak saya memilih satu

pekerjaan dari sejumlah kesempatan memilih, saya terikat suatu keikatan bebas dengannya. Perasan keterikatan saya (kepuasan yang dihasilkan) bisa menjadi amat kuat kalau kepuasan saya diketahui oleh kawan-kawan.

7. Dasar pemikiran, jika rekan-rekan saya banyak membicarakan tentang gaji, kemungkinan besar saya akan menganggap gaji penting. Jika menejemen mengumumkan program peningkatan kerjanya, saya mungkin akan menganggap itu penting, dan bingung jika program tidak sesuai dengan janjinya.

Semua faktor diatas menunjukan bahwa kepuasan pengguna adalah sebuah konsep yang sukar dipahami. Konsep itu berhubungan dengan keadaan bimana pertanyaan diajukan, yang mengingatkan kita pada kebiasaan yang sudah klise.

2.2.4 Teori yang Mendasari Pengaruh Reliability Terhadap Kepuasan

Pengguna

Kemampuan untuk memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan menyediakan pelayanan (produk) akan menentukan tingkat

keeffektifitasan sehingga pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat serta dapat meningkatkan semangat kerja dan tanggung jawab yang dicapai (Handoko, 1998:251).

Hal ini didukung oleh teori motivasi-pemeliharaan atau teori

motivesi-higienis atau teori dua faktor menurut Frederick Herzberg

(Handoko, 1998:260) yang menyatakan terdapat dua kelompok faktor-faktor yang mempengarohi kerja seseorang dalam organisasi. Faktor-faktor penyebab kepuasan kerja (Job Satisfaction) mempunyai pengaruh pendorongan bagi prestasi dan semangat kerja dan faktor-faktor penyebab ketidakpuasan kerja (Job dissatisfaction) mempunyai pengaruh negatif.

Dengan ketidakpuasan kerja dapat menimbulkan ketidak nyamanan dalam menjalankan pekerjaan yang berpengaruh dalam penurunan keandalan (Reliability) dan dengan penurunan keandalan tersebut dapat merugikan organisasi itu sendiri.

2.2.5 Teori yang Melandasi Pengaruh Responsiveness Terhadap Kepuasan

Pengguna

Berdasarkan teori pembentukan perilaku menurut B.F.Skiner (Handoko, 1998:264) yang berbunyi ”Bahwa perilaku yang diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang, sedangkan perilaku yang diikuti konsekuensi-konsekuensi hukuman cenderung tidak berulang.” Kebutuhan manusia dapat disusun dalam

kebutuhan yang terpuaskan berhenti menjadi motivator utama perilaku. Manusia akan didorong untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat sesuai waktu, keadaan dan pengalaman yang bersangkutan, mengikuti suatu hierarki. Pemuasan kebutuhan tersebut akan meningkatkan semangat kerja sehingga kepuasan kerja akan meningkatkan sejalan dengan pemanfaatan sumber daya mereka secara penuh sehingga mendorong keinginan individu untuk mencapai tujuan kepuasan (Handoko, 1998:256).

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa setiap perilaku yang diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuas cenderung diulang,maksutnya yaitu apabila pada suatu organisasi memberikan penghargaan (award) pada setiap karyawan yang berprestasi maka akan menjadi motivator utama perilaku, begitu sebaliknya. Karena itulak mengapa teori diatas termasuk dalam landasan teori daya tangkap (Responsivenees).

2.2.6 Teori yang Melandasi Pengaruh Assurance Terhadap Kepuasan

Pengguna

Berdasarkan teori penghargaan menurut Victor H. Vroom (Handoko,1998:263) yang menyatakan bahwa perilaku kerja karyawan dapat di jelaskan dengan kenyataan : para karyawan menentukan terlebih dahulu apa perikaku mereka yang perlu dijalankan dan diperkirakan sebagai hasil-hasil alternatif dari perilakunya. Hal ini

berhubungan dengan motivasi dimana individu di perkirakan akan menjadi pelaksana dengan prestasi tinggi bila usaha mereka mengarah ke prestasi tinggi, mengarah ke hasil yang menguntungkan dan hasil tersebut akan menjadi pada keadaan keseimbangan.

Penghagaan yang dirasakan, usaha dijalankan, prestasi dicapai, penghargaan diterima, kepuasan terjadi kemudian akan diterapkan pada penilaian individu dimasa mendatang dan kepuasan di waktu yang akan datang (Handoko, 1998:263).

2.2.7 Teori yang Melandasi Pengaruh Tangibles Terhadap Kepuasan

Pengguna

Menurut Handoko (1998:265) menjelaskan dalam teori sistem umum terdapat dua wilayah utama dari konsep sistem manajemen, yang salah satunya adalah : pendekatan deskriptif, pendekatan ini berfokus pada definisi dari wujud dengan maksud untuk karakterisasi dan analisis. Keterwujudan jasa yang tidak dapat diamati secara langsung menyebabkan pelanggan sering kali berpedoman pada kondisi yang terlihat untuk melakukan evaluasi.

Dimensi tangibility mencakup penampilan petugas, fisik dan fasilitas kantor, hal-hal yang berkaitan dengan organisasi itu mencakup obyek yang sangat bervariasi seperti tempat duduk, penataan ruang, warna dinding, alat pendingin untuk menunjang kenyamanan, brosur, penampilan karyawan, keramahan karyawan dan lain-lain. Dimensi

fasilitas yang digunakan personel dan materi komunikasi yang dugunakan, dengan adanya kenyamanan dalam menjalankan tugas atau suatu pekerjaan dapat meningkatkan keefektifan organisasi dan memberikan hasil yang terbaik.

2.2.8 Teori yang Melandasi Pengaruh Empathy Terhadap kepuasan

Pengguna

Berdasarkan teori belajar (learning theory) menurut W. Clay Hammer (Handoko, 1998:265) telah mengidentifikasian 6 (enam) pedoman pengguna teknik-teknik pembentukan perilaku, yaitu :

1. Jangan memberikan pengharapan-pengharapan yang sama kepada semua orang.

2. Perhatikan bahwa kegagalan untuk memberi tanggapan dapat juga mengubah perilaku.

3. Beritahu karyawan tentang apa yang harus dilakukan untuk mendapat penghargaan.

4. Beritahu karyawan tentang apa yang dilakukan secara salah. 5. Jangan memberi hukuman didepan karyawan lain.

6. Bertindaklah adil.

Melalui tindakan dan belajar, seseorang akan mendapat kepercayaan dan sikap yang pada gilirannya akan pula mempengaruhi perilakunya. Motivasi yang mempengaruhi dan merubah perilaku kerja yaitu perilaku yang diikuti dengan konsekuensi pemuasan cenderung

diulang. Dengan demikian perilaku individu diwaktu mendatang dapat diperkirakan atau dipelajari dari pengalaman diwaktu yang lalu (Handoko, 1998:264)

2.2.9 Teori yang Melandasi Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

Terhadap Kepuasan Pengguna

Menurut Tjiptono (1996:54) kualitas jasa memiliki hubungan erat dengan kepuasan pengguna, kualitas jasa yang baik akan mendorong pengguna untuk menjalin hubungan erat dengan perusahaan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pengguna dengan memberikan kualitas pelayanan yang baik dengan cara memaksimumkan pengalaman pengguna.

Teori yang dikembangkan oleh Frederick Herzberg (Tjiptono, 1996:72) menyatakan bahwa dua faktor yang menyebabkan timbulnya rasa puas dan tidak puas yaitu :

- Faktor pemeliharaan meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan, kualitas penyeliaan, hubungan dengan penyelia, hubungan dengan rekan sejawat, hubungan dengan bawahan, upah, jaminan kerja, dan kondisi kerja serta status.

- Faktor pemotivasian meliputi pencapaian dan tanggung jawab berkaitan langsung dengan pekerjaan itu sendiri, dorongan atau dukungan, kemajuan ,kesempatan berkembang. Berdasarkan uraian diatas, bila dihubungkan dengan variabel kepuasan pengguna

apabila informasi diperoleh sesuai dengan harapan dan kebutuhan penggunanya yaitu dengan adanya hubungan dengan semua pihak, maka bermutu sehingga tujuan-tujuan yang telah direncanakan dan ditetapkan sebelumnya dapat tercapai secara maksimal.

Untuk mencapai tingkat kepuasan pengguna perusahaan harus memperhatikan dan menilai kebutuhan, keinginan serta harapan pengguna terhadap produk sehingga tercapai tingkat kepuasan pengguna yang maksimal. Dewasa ini semakin di yakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan dalam dunia bisnis adalah nilai dan kepuasan pengguna melalui faktor kualitas jasa.

2.3 Kerangka Pikir

Berdasarkan penyusunan teori dan penelitian sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa premis :

Premis 1 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas jasa dengan kepuasan penggunanya (Jefry, 2008).

Premis 2 : Adanya dimensi Reliability dan Empathy dari kualitas jasa berpengaruh terhadap kepuasan pengguna jasa sistem informasi (Lemantara dan Devie, 2003).

Premis 3 : Adanya pengukuran keefektifan sistim informasi dari dimensi kualitas pelayanan yang belum sesuai dengan yang diharapkan oleh mahasiswa. (Diah Hari Suryaningrum dan Harymamy, 2003).

Berdasarkan penyusunan teori, maka dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.3 Diagram Kerangka Pikir

Hipotesis

Berdasarkan rumusan permasalahan dan landasan teori serta tujuan penelitian diatas maka hipotesis yang diajukan adalah :

”Diduga ada pengaruh positif antara Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer yang diindikasikan dengan (Reliability, Responsiveness,

Assurance, Tangibles dan Empathy) terhadap Kepuasan Pengguna Sistem

Informasi Akuntansi Pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya” Assurance X3 (Jaminan) Tangibles X4 (Berwujud) Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y) Analisis regresi linier berganda Responsiveness X2 (Daya Tangkap) Reliability X1 (Keandalan) Empathy X5 (Empati)

Dokumen terkait