SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA
PT. MULTISARANA ADITRANS JAYA
SURABAYA
Oleh:
ROBBY FAISAL RACHMAN 0713215009 / FE / EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SKRIPSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS
KOMPUTER TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA
PT. MULTISARANA ADITRANS JAYA
SURABAYA
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Oleh:
ROBBY FAISAL RACHMAN 0713215009 / FE / EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SKRIPSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS
KOMPUTER TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA
PT. MULTISARANA ADITRANS JAYA
SURABAYA
Yang diajukan
ROBBY FAISAL RACHMAN 0713215009 / FE / EA
Disetujui untuk mengikuti Ujian Lisan oleh :
Pembimbing Utama
Drs. Ec. Muslimin, MSi Tanggal :………..
Mengetahui
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu... 10
2.2. Landasan Teori... 17
2.2.1. Pengertian Dasar Sistem Informasi Akuntansi ... 17
2.2.2. Komputer sebagai Alat Bantu Manusia ... 33
2.2.3. Kepuasan Pengguna ... 37
2.2.4. Teori yang Mendasari Pengaruh Reliability Terhadap Kepuasan pengguna ... 39
2.2.5. Teori yang Melandasi Pengaruh Reponsiveness….. Terhadap Kepuasan Pengguna... 40
2.2.6. Teori yang Melandasi Pengaruh Assurance Terhadap Kepuasan Pengguna ... 41
2.2.7. Teori yang Melandasi Pengaruh Tangibles Terhadap Kepuasan Pengguna ... 42
2.3. Kerangka Pikir ... 45
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengaruh Variabel... 47
3.1.1. Definisi Operasional ... 47
3.1.2. Pengukuran Variabel... 49
3.2. Teknik Penetaan Sampel... 50
3.2.1. Populasi... 50
3.2.2. Sampel... 51
3.3. Teknik Pengumpulan Data... 51
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 52
3.4.1. Uji Validitas ... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Definisi Operasional ... 59
4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan... 59
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan... 60
4.1.3. Struktur Organisasi ... 60
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian... 63
4.2.1. Gambaran Umum Responden ... 63
4.2.2. Deskripsi Variabel Reliability (X1) ... 64
4.2.3. Deskripsi Variabel Responsiveness (X2) ... 66
4.2.4. Deskripsi Variabel Assurance (X3) ... 67
4.2.5. Deskripsi Variabel Tangibles (X4) ... 68
4.3. Deskripsi Hasil Pengujian Analisis Data ... 71
4.3.1. Hasil Pengujian Validitas... 71
4.3.2. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 74
4.3.3. Hasil Uji Normalitas ... 74
4.4. Deskripsi Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 75
4.4.1. Hasil Pengujian Multikolinieritas ... 75
4.4.2. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ... 76
4.4.3. Hasil Pengujian Autokorelasi... 77
4.5. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda... 78
4.6. Hasil Uji Hipotesis ... 81
4.6.1. Uji Kecocokan Model ... 81
4.6.2. Hasil Pengujian Parsial Reliability (X1), Responsi- Veness (X2), Assurance (X3), Tangibles (X4), Em- phaty (X5) Terhadap Kepuasaan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 82
4.7. Pembahasan HasilPenelitian ... 85
4.8. Implikasi Hasil Penelitian ... 88
4.9. Perbedaan Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang. 88 4.10. Kelemahan Penelitian ... 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 90
5.2. Saran... 91
DAFTAR PUSTAKA... 92
Tabel Halaman
1.1. Laba / Rugi PT. Multisarana Aditrans Jaya Tahun 2005-2009... 6
3.1. Uji d Durbin Watson ... 56
4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 63
4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 64
4.3. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Reliability (X1)... 65
4.4. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Responsiveness (X2)... 66
4.5. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Assurance (X3)... 67
4.6. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Tangebles (X4) ... 68
4.7. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Emphaty (X4) ... 69
4.8. Deskripsi Jawaban Responden Variabel Kepuasaan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 70
4.9. Hasil Uji Validitas Variabel Reliability (X1)... 71
4.10. Hasil Uji Validitas Variabel Responseveness (X2)... 72
4.11. Hasil Uji Validitas Variabel Assurance (X3)... 72
4.12. Hasil Uji Validitas Variabel Tangibles (X4)... 73
4.13. Hasil Uji Validitas Variabel Emphaty (X5) ... 73
4.14. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasaan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi(Y) ... 73
4.15. Hasil Uji Reliabilitas... 74
4.16. Hasil Uji Normalitas ... 75
4.17. Hasil Uji Multikolinieritas ... 76
4.18. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 77
4.19. Hasil Uji Regresi Linier Berganda... 78
4.20. Hasil Uji F... 81
4.21. Hasil Uji t ... 82
Gambar Halaman
2.1. Siklus Pengolahan Data Secara Manual... 23
2.2. Siklus Pengolahan Data Dengan Komputer... 24
2.3. Diagram Kerangka Pikir ... 46
Lampiran 1. Kuesioner
Lampiran 2. Hasil Rekapitulasi Jawaban Responden
Lampiran 3. Input Data SPSS
Lampiran 4. Hasil Uji Validitas
Lampiran 5. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 6. Hasil Uji Normalitas
Lampiran 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 8. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. MULTISARANA ADITRANS JAYA
SURABAYA
Oleh :
Robby Faisal Rachman
Abstraksi
Perkembangan teknologi informasi membawa dampak terhadap hampir seluruh aspek pengelola bisnis agar tetap exist dan bahkan dapat meningkatkan prestasi bisnisnya. Informasi berguna bagi pihak manajemen atau pimpinan untuk melakukan perencanaan, pengawasan dan memudahkan dalam mengambil keputusan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami dan teruji sesuai dengan kebutuhan informasi perusahaan. Penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer masih bermasalah, misalnya permasalahan penerapan sistem baru baru mengharuskan pengguna sistem informasi akuntansi untuk beradaptasi sistem yang baru dan ketidakmampuan beradaptasi dengan sistem yang baru berdampak pada kualitas data yang dihasilkan. Berdasarkan latar belakang, penelitian ini bertujuan mengetahui dan menguji secara empiris apakah sistem informasi akuntansi berbasis komputer berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.
Penelitian menggunakan sistem informasi akuntansi berbasis kopumter (X) yang terdiri dari reliability (X1), reponseveness (X2), assurance (X3),
tangibles (X4) dan emphaty (X5) serta variable terikat yaitu kepuasan pengguna
sistem informasi akuntansi (Y). Data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner dan data sekunder diperoleh dari populasi 24 karyawan pengguna sistem informasi akuntansi yang terdiri dari 2 manager, 4 supervisior dan 18 staff. Cara pengukuran variabel menggunakan skala simetik diferensial dan pengolahan data menggunakan analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian sistem informasi akuntansi berbasis komputer terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya diperoleh hasil pengaruh positif dari rata-rata kelima variable yang diteliti, bahwa keberhasilan dalam memperbaiki sistem informasi maka dapat memperlancar kinerja dan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan terjaga dengan baik. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan jasa angkutannya dari seluruh dimensi sehingga dapat diperoleh konsumen yang loyal dan selalu menjadikan PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya sebagai pilihan utama.
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW dan
Rasul-rasulnya atas berkat dan anugrahnya sehingga skripsi ini dapat selesai. Tujuan
dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh
gelar sarjana ekonomi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari banyak pihak penulisan skripsi
ini tidak mungkin selesai. Oleh karena itu, penulis ingin berterima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP. selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, MSi. selaku Ketua Progdi Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Ec. Muslimin, MSi. selaku dosen pembimbing.
5. Bapak dan Ibu dosen dan staff selaku pegawai Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
6. PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya selaku objek bahan penelitian.
7. KAP. Benny Tony Frans & Daniel selaku tempat penulis bekerja.
8. H. Badri dan H. Lambran Ladjim selaku keluarga besar dari orang tua penulis.
9. Dwi Winarni selaku wanita pujaan penulis.
10.Seluruh teman dan musuh selaku pemberi dukungan dan semangat bagi penulis.
Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi
masyarakat pada umumnya dan bagi perkembangan ilmu ekonomi pada khususnya.
Surabaya, Juni 2011
PT. MULTISARANA ADITRANS JAYA SURABAYA
Oleh:
Robby Faisal Rachman
ABTSRAK
Perkembangan teknologi informasi membawa dampak terhadap hampir seluruh aspek pengelola bisnis agar tetap exist dan bahkan dapat meningkatkan prestasi bisnisnya. Informasi berguna bagi pihak manajemen atau pimpinan untuk melakukan perencanaan, pengawasan dan memudahkan dalam mengambil keputusan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami dan teruji sesuai dengan kebutuhan informasi perusahaan. Penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer masih bermasalah, misalnya permasalahan penerapan sistem baru baru mengharuskan pengguna sistem informasi akuntansi untuk beradaptasi sistem yang baru dan ketidakmampuan beradaptasi dengan sistem yang baru berdampak pada kualitas data yang dihasilkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan mengetahui dan menguji secara empiris apakah sistem informasi akuntansi berbasis komputer berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.
Penelitian menggunakan sistem informasi akuntansi berbasis kopumter (X) yang terdiri dari reliability (X1), reponseveness (X2), assurance (X3), tangibles (X4) dan emphaty (X5) serta variable terikat yaitu kepuasaan pengguna sistem informasi akuntansi (Y). Data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner dan data sekunder diperoleh dari populasi 24 karyawan pengguna sistem informasi akuntansi yang terdiri dari 2 manager, 4 supervisior dan 18 staff. Cara pengukuran variabel menggunakan skala simetik diferensial dan pengolahan data menggunakan analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian sistem informasi akuntansi berbasis komputer terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya diperoleh hasil pengaruh positif dari rata-rata kelima variable yang diteliti, bahwa keberhasilan dalam memperbaiki sistem informasi maka dapat memperlancar kinerja dan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan terjaga dengan baik. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan jasa angkutannya dari seluruh dimensi sehingga dapat diperoleh konsumen yang loyal dan selalu menjadikan PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya sebagai pilihan utama.
The development of information technology had an impact on almost all aspects of managing a business to still exist and can even improve business performance. Useful information for management or leadership to do the planning, supervision and facilitate in decision-making of reliable, relevant, timely, complete, can be understood and tested in accordance with the required information needs of the company. Application of computer-based accounting information system is still problematic, for example the problems that occurred the application of the new system only requires users of accounting information systems to adapt to the new system and the inability to adapt to the new system affects the quality of the resulting data. Based on this background, this study aims to identify and empirically examine whether computer-based accounting information system (reliability, reponseveness, assurance, tangibles and emphaty) effect on accounting information system user satisfaction.
This research uses a system based accounting information kopumter (X) consisting of reliability (X1), reponseveness (X2), assurance (X3), tangibles (X4) and emphaty (X5) and a variable that is bound to the accounting information system user satisfaction (Y) . The data that the primary data obtained by distributing questionnaires and secondary data obtained from population 24 employee users of accounting information system consisting of 2 managers, 4 supervisior and 18 staff. How to use a variable measuring differential simetik scale and data processing using multiple linear regression analysis.
Based on the research quality of computer-based accounting information system at PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya positively influence the results obtained from an average of the five variables studied, namely reliability, reponseveness, assurance, tangibles and emphaty that the success in improving the information system to facilitate the performance and capabilities in customer retention are well preserved. The company is expected to improve the quality of services angkutannya of all dimensions in order to obtain a loyal customer and always make PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya as a top choice.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat diiringi
perkembangan sistem informasi yang berbasis teknologi. Perkembangan
sistem informasi tersebut perlu didukung banyak faktor yang diharapkan
dapat memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri yang
tercermin melalui kepuasan pemakai sistem informasi. Suatu sistem
informasi akan sukses apabila didukung oleh beberapa faktor
pendukungnya, diantaranya partisipasi pemakai. Organisasi yang memiliki
kebijakan dan aturan yang memberikan keleluasan bagi kreatifitas individu
akan mendorong seseorang untuk lebih memaksimalkan kesuksesan
pengembangan sistem informasi.
Sistem informasi juga berperan dalam bidang akuntansi. Statement
of Financial Accounting Concept No. 2, Financial Accounting Standard
Board mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Standar
akuntansi keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan utama
akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi pengambil keputusan.
Sistem informasi akan memberikan kemudahaan bagi para akuntan
manajemen untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat
dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami dan teruji sehingga akan
Accountants (AICPA) baru-baru ini telah membuat sertifikasi baru yaitu
Certified Information Technology Professional (CITP). CITP
mendokumentasikan keahlian sistem para akuntan yaitu akuntan yang
memiliki pengetahuan luas di bidang teknologi dan yang memahami
bagaimana teknologi informasi dapat digunakan dalam berbagai
organisasi. Hal ini mencerminkan pengakuan AICPA atas pentingnya
teknologi atau sistem informasi dan hubungannya dengan akuntansi
(Simamora, 2000:204).
Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru dalam
mengevaluasi kinerja manajerial sangat diperlukan oleh manajemen untuk
memastikan bahwa sistem baru yang berbasis komputer dapat digunakan
untuk mengendalikan kinerja bawahan. Keberhasilan sistem informasi
suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan
sistem itu bagi para pemakainya dan pemanfaatan teknologi yang
digunakan (Purbawanti, 2003:27).
Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak yang
besar sekali terhadap kehidupan masyarakat. Sejak ditemukannya
komputer pada tahun 1955, peradaban dunia telah memasuki era
informasi, Teknologi informasi dengan komputer sebagai motor
pengeraknya telah merubah segalanya. Pemrosesan informasi berbasis
komputer mulai dikenal orang dan hingga saat ini sudah banyak (software)
yang dapat digunakan orang sebagai alat pengolah data untuk
dalam menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
lengkap, dapat dipahami dan teruji.
Teknologi komputer merupakan salah satu teknologi informasi
yang banyak berpengaruh pada sistem informasi dalam suatu perusahaan
karena dengan sistem informasi berbasis komputer informasi dapat
disajikan tepat waktu dan akurat. Dengan penggunaan komputer sejumlah
besar informasi yang berguna dapat dikumpulkan dan dilaporkan kepada
manajer dengan segera. Semua hal yang terjadi di berbagai bagian dapat
diketahui dengan sekejap. Ini memungkinkan manajer mengambil
keputusan dengan cepat (Widjajanto, 2001:4).
Manajemen perusahaan juga harus sensitif terhadap pengaruh
perkembangan teknologi yang mencakup informasi, peralatan teknik dan
proses dalam mengubah input menjadi output. Selain itu, manajemen
harus dapat memahami dengan baik hubungan antara tugas, kemampuan
yang dimiliki dan fungsi – fungsi teknologi yang ada. Dengan demikian
teknologi informasi yang berbasis komputer memberikan banyak manfaat
bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang
kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan,
tepat waktu, lengkap, dapat dipahami dan teruji dalam rangka
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan bagi pihak
manajemen perusahaan. Akibatnya perusahaan tetap dapat bertahan dalam
era globalisasi informasi yang kompetitif serta mampu menghadapi
Sistem informasi bukan hanya sebagai pengumpul data semata,
mengolahnya menjadi informasi berupa laporan keuangan saja, tetapi
berperan lebih dalam menyediakan informasi bagi manajemen untuk
fungsi perencanaan, alokasi sumber daya dan pengukuran atau
pengendalian.
Sebagai akibat dari perubahan lingkungan ekstern organisasi
perusahaan, sistem informasi yang diperlukan oleh manajemen dengan
kriteria-kriteria yaitu dapat dipercaya, akurat dan tepat waktu. Oleh karena
itu apabila adanya keusangan dari sistem informasi, maka harus segera
diadakan modifikasi atau pengembangan terhadap sistem informasi secara
umum melalui beberapa tahap dimulai dengan perencanaan sistem,
analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem dan diakhiri
dengan pengoperasian sistem.
Peranan sistem informasi berbasis komputer sebagai sarana untuk
memperoleh informasi, baik informasi akuntansi maupun informasi
manajemen. Dengan menggunakan komputer secara tepat maka akan dapat
meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan, selain itu komputer
mampu menyimpan data dan informasi tersebut tanpa henti, sehingga
mempermudah pihak manajer pada khususnya untuk menjalankan dan
mengendalikan kegiatan kegiatan perusahaan kearah pencapaian tujuan
perusahaan dengan baik (Sutabri, 2004:163).
Seperti halnya informasi yang dihasilkan dari sistem informasi
oleh para penggunanya sebagai dasar pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan penyusunan strategi, tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai perusahaan. Tetapi pada realisasinya, sistem informasi yang
digunakan PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya masih mengalami
beberapa kendala dalam pelaksanaan dan pengaplikasiannya. Hal ini
mengakibatkan terhambatnya kinerja manajemen perusahaan dalam hal
pengambilan keputusan yang strategis dan pada akhirnya perusahaan
mengalami kerugian serta tidak mampu berkompetisi dengan
pesaing-pesaingnya.
Masalah utama yang menjadi kendala dalam pelaksanaan sistem
informasi pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya adalah penataan
personil yang mengolah data-data yang tersedia untuk dijadikan sebuah
informasi. Penataan personil perlu dilakukan dengan benar agar sistem
informasi dapat berjalan dengan baik dan mengurangi terjadinya kesalahan
yang bersifat manusiawi yang dapat mengurangi mutu informasi.
Beberapa kesalahan yang telah terjadi karena kesalahan penataan personil
pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya diantaranya adalah:
1. Kehilangan data atau data tidak diperoleh.
2. Pemeriksaan atau pencataan data yang salah.
3. Metode pengumpulan data yang tidak tepat.
Dari kesalahan-kesalahan tersebut maka timbulah rasa
ketidakpuasan akan sistem informasi perusahaan yang seharusnya dapat
dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pengguna
khususnya pihak manajemen untuk pengambilan keputusan, maka seiring
terjadi pengambilan keputusan yang tidak tepat yang disebabkan sistem
informasi tidak menghasilkan informasi yang akurat.
Pengambilan keputusan yang tidak tepat dapat berdampak pada
PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya yang mengalami penurunan order
jasa angkut serta mengalami kerugian dari tahun 2006 sampai dengan
tahun 2009 yang ditampilkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 1. Laba / Rugi PT. Multisarana Aditrans Jaya Tahun 2005-2009
Perhitungan Laba / Rugi
Tahun Target Realisasi
Selisih Laba/Rugi
2005 180.000.000.000 195.590.102.000 15.590.102.000 2006 195.000.000.000 191.208.540.000 (3.791.460.000) 2007 191.000.000.000 187.955.197.000 (3.044.803.000) 2008 188.000.000.000 185.434.501.000 (2.565.499.000) 2009 186.000.000.000 183.934.325.000 (2.065.675.000) Sumber : PT. Multisarana Aditrans Jaya
Gambaran data laba di atas mengindikasikan bahwa pada tahun
2005 laba perusahaan sebesar Rp.15.590.102.000,- yang melebihi dari
targetnya sebesar Rp.180.000.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.195.590.102.000,-. Sedangkan di tahun 2006 mengalami penurunan
drastis dari target Rp.195.000.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.191.208.540.000,- sehingga rugi sebesar Rp. 3.791.460.000,-,
kemudian di tahun 2007 rugi sebesar Rp. 3.044.803.000,- dari target
sebesar Rp.191.000.000.000,- terealisasi sebesar Rp.187.955.197,-.
dari target sebesar Rp.188.000.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.185.434.501.000,- dan begitu juga ditahun 2009 rugi sebesar
Rp.2.065.675.000,- dari target sebesar Rp.186.000.000.000,- terealisasi
sebesar Rp.183.934.325.000,-.
Penurunan order jasa angkut terjadi karena informasi yang tersedia
lebih sedikit dari yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, ketika ini
terjadi pembuat keputusan menghadapi ketidakpastian dalam pengambilan
keputusan dan pada akhirnya keputusan yang diambil menjadi tidak tepat
dan merugikan perusahaan, karena jika dilihat dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa hasil yang ditunjukkan mengalami kerugian.
Mengingat suatu sistem informasi penyediaannya terintegrasi satu
dengan yang lain, maka diperlukan ketelitian dari masing-masing
pengguna oleh karena itu kualitas pelayanan sangat tergantung pada
kinerja karyawan dan sumber daya organisasi. Kualitas telah menjadi topik
yang vital bagi para peneliti karena adanya perubahan dalam kompetisi
pelayanan hal ini berkaitan dengan perubahan global dan perubahan gaya
hidup masyarakat, kualitas pelayanan sering kali di pandang sebagai suatu
strategi bagi organisasi untuk mencapai diferensiasi pelayanan, nilai
pelangan, dan kepuasan pelanggan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul "Sistem Informasi Akuntansi
Berbasis Komputer terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
”Apakah ada pengaruh positif Sistem Informasi Akuntansi Berbasis
Komputer yang diindikasikan dengan (Reliability, Responsiveness,
Assurance, Tangibles dan Empathy) terhadap Kepuasan Pengguna Sistem
Informasi Akuntansi Pada PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya? ”
1.3 Tujuan Penelitian
Setelah mengetahui masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian
”Untuk membuktikan secara empiris Sistem Informasi Akuntansi Berbasis
Komputer terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pada
PT. Multisarana Aditrans Jaya Surabaya. ”
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti :
Sebagai langkah nyata penerapan ilmu sesuai dengan teori yang didapat
selama kuliah, serta dapat menambah pengetahuan tentang kondisi
perusahaan dan permasalahan yang dihadapinya, sehingga dapat diambil
suatu kesimpulan yang tepat.
2. Bagi Akademisi :
Peneliti diharapkan dapat menambah referensi perpustakaan dan
3. Bagi Praktisi :
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan perusahaan sebagai bahan
pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas sistem informasi
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang dipergunakan sebagai bahan masukan
dan kajian dalam penelitian ini adalah :
a. Jefry (2008)
Meneliti tentang : Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan
Konsumen Kepercayaan dan Komitmen
Rumusan Masalah
1. Apakah kualitas pelayanan yang diberikan departemen sistem
informasi berhubungan dengan kepuasan yang dirasakan para
pengguna jasa departemen sistem informasi tersebut.
2. Apakah keempat dimensi kualitas jasa (Reliability, Responsiveness,
Assurance, dan empathy ) jika hubungan dengan faktor – faktor
kualitas informasi, tingkat pengetahuan dan keterlibatan pengguna
sistem informasi. Sikap terhadap staf fungsi sistem informasi
mampu memberikan tambahan kemampuan prediksi terhadap
kepuasan para pengguna jasa sistem informasi.
3. Apakah terdapat perbedaan zone of tolerance akan diterima para
pengguna jasa sistem informasi sebagai “ masukan “ antara
Hipotesis
1. Adakah hubungan antara kualitas pelayanan yang diberikan
departemen sistim informasi berhubungan dengan kepuasan
yang dirasakan para pengguna jasa departemen sistim informasi.
2. Ada perbedaan jika keempat dimensi kualitas jasa dihubungkan
dengan faktor-faktor kualitas para pengguna sistim informasi,
sikap terhadap kepuasan para pengguna jasa sistim informasi.
3. Ada perbedaan zone of tolerance akan diterima para pengguna
jasa sistim informasi.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Jasa sistim informasi (X1), kualitas informasi (X2), pengetahuan dan
keterlibatan para pengguna sistim informasi (X3), sikap pengguna
terhadap para staf dan pelayanan departemen sistim informasi (X4),
sedangkan variabel terikatnya adalah kepuasan para pengguna jasa
sistim informasi.
Kesimpulan
1. Semakin baiknya pelayanan staf departemen SI dalam
memenuhi harapan para penggunanya terkait erat dengan
semakin tingginya kepuasan para pengguna tersebut.
2. Analisis regresi stepwise method menghasilkan tiga variabel
penjelas yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
3. Analisis varians menggunakan ANOVA untuk menguji apakah
terdapat perbedaan zone of tolerance antara dimensi-dimensi
kualitas jasa tidak berhasil menolak hipotesa nol bahwa tidak
ada perbedaan zone of tolerance yang signifikan antara keempat
dimensi kualitas jasa tersebut.
b. Diah Hari Suryaningrum dan Harymamy (2003)
Meneliti tentang : Efektifitas Sistim Informasi ditinjau dari dimensi
kualitas pelayanan pada Fakultas Ekonomi UPN "Veteran" Jatim.
Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan antara kualitas pelayanan ekspektasian
dengan kualitas pelayanan persepsian yang diberikan kepada
mahasiswa fakultas ekonomi UPN "Veteran" Jatim?
2. Apakah ada perbedaan efektifitas sistim informasi antara kualitas
pelayanan sebelum dan sesudah peubahan sistim informasi pada
fakultas ekonomi UPN "Veteran"Jatim?
Hipotesis
1. Ada perbedaan antara kualitas pelayanan ekspektasion dengan
kualitas pelayanan persepsian yang diberikan kepada mahasiswa
fakultas ekonomi UPN "Veteran"Jatim?
2. Ada perbedaan antara kualitas pelayanan periode sebelum dan
sesudah perubahan sistim informasi pada fakultas ekonomi UPN
Kesimpulan
1. Ditemukan bukti bahwa berdasarkan pengukuran keefektifan sistim
informasi dari dimensi kualitas pelayanan oleh Fakultas Ekonomi
UPN "Veteran"Jatim belum sesuai dengan yang diharapkan oleh
mahasiswa.
2. Keefektifan sistim informasi dalam memberikan pelayanan kepada
mahasiswa sebelum dan sesudah perubahan struktur organisasi dan
sistim informasi tidak mengalami perubahan. Hal ini berarti bahwa
perubahan pada struktur organisasi dan sistim informasi
masihbelum merubah kualitas pelayanan informasi kepada
mahasiswa.
c. Feny Limantara dan Devie (2003)
Meneliti tentang : Kualitas Jasa Sistim Informasi Dan Kepuasan Para
Pengguna Sistim Informasi.
Rumusan Masalah
1. Apakah keempat dimensi kualitas jasa (reliability/REL-SQ,
responsiveness/RESP-SQ,assurance/ASSU-SQ, dan
empthy/EMP-SQ), apabila digunakan dengan faktor-faktor utama kepuasan para
pengguna jasa fungsi sistim informasi mampu memberikan
tambahan kemampuan prediksi terhadap kepuasan pengguna jasa
sistim informasi ?
2. Apakah faktor yang mempengaruhi kepuasan atas jasa departemen
sistim informasi berbeda di antara kelompok pengguna staf
Hipotesis
1. Adakah perbedaan keempat dimensi kualitas jasa
(reliabiliy/REL-SQ,responsiveness/RESP-SQ,assurance/ASSU-SQ,dan
empaty/EMP-SQ), apabila digunakan dengan faktor-faktor utama
kepuasan para pengguna jasa fungsi sistim informasi maupun
memberikan tambahan kemampuan prediksi terhadap kepuasan
pengguna jasa sistim informasi ?
2. Ada fektor yang mempengaruhi kepuasan atas jasa departemen
sistim informasi berbeda di antara kelompok pengguna staf
pengguna manajer ?
Kesimpulan
1. Hasil analisis regresi linier berganda metode stepwise untuk
hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat dua variabel
penjelas yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
pengguna jasa sistim informasi.
2. Berdasarkan hasil analisis regesi berganda metode stepwise secara
terpisah untuk setiap kelompok sampel, membuktikan bahwa
penelitian berhasil menolak hipotesa nol yaitu ada perbedaan
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna sistim
informasi perusahaan perbankan diantara kelompok staf dan
d. Wiyanti (2004)
meneliti tentang : Pengaruh dukungan manajemen puncak dan
komunikasi pemakai-pengembang terhadap hubungan partisipasi dan
kepuasan pemakai dalam pengembang sistim informasi.
Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara partisipasi pemakai dengan kepuasan
pemakai dalam proses pengembangan sistim informasi ?
2. Apakah dukungan menejemen puncak berpengaruh terhadap
hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam
pengembangan sistim informasi ?
3. Apakah komunikasi pemakai-pengembang berpengaruh terhadap
hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam
pengembangan sistim informasi ?
Hipotesis
1. Ada hubungan antara partisipasi pemakai dengan kepuasan
pemakai dalam proses pengembangan sistim informasi.
2. Ada dukungan menejemen puncak berpengaruh terhadap hubungan
antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembangan
sistim informasi.
3. Ada komunikasi pemakai-pengembang berpengaruh terhadap
hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam
Kesimpulan
1. Sesuai denagan hasil analisis data dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa partisipasi pemakai dalam pengembangan
sistim informasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap
kepuasan pemakai atas sistim yang dikembangkan.
2. Dukungan menejemen puncak yang diduga bertindak sebagai
variabel penguat yang dapat mempengaruhi hubungan partisipasi
dan kepuasan pemakai dapat didukung oleh hasil analisis data
dalam penelitian ini.
3. Berdasarkan hasil pengujian terhadap pengaruh komunikasi
pemakai pengembang terhadap hubungan partisipasi dan kepuasan
pemakai dalam pengembangan sistim informasi, menunjukkan
bahwa komunikasi pemakai- pengembang tidak berpengaruk secara
signifikan pada hubngan partisipasi dengan kepuasan pemakai.
e. Novalista (2007)
Meneliti tentang : Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Berbasis
Komputer terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Telkomsel
Surabaya.
Rumusan masalah
1. Apakah terdapat pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Berbasis
Komputer terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Telkomsel
Hipotesis
1. Diduga terdapat pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Berbasis
Komputer terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Telkomsel
Surabaya..
Kesimpulan
1. Bahwa bukti langsung, daya tangkap, keandalan, jaminan, dan
empati adalah dimensi kualitas layanan tersebut telah terbukti dari
hasil analisis penelitian.
2. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer terhadap
Pengambilan Keputusan Pada PT. Telkomsel Surabaya..
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Akuntansi
2.2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Widjajanto (2001:2) sistem adalah sesuatu yang
memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
tertentu melalui tiga tahapan, yaitu : input, proses dan output. Menurut
Hall (2001:5) sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau
subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama
(common purpose). Sedangkan menurut Romney (2004:2) sistem adalah
rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah sekelompok elemen-elemen
komponen atau sumber daya yang saling berhubungan antara satu
dengan yang lain dan berintegrasi untuk mencapai tujuan yang sama.
2.2.1.1.1 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2000:7) suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
1. Komponen sistem adalah suatu sistem terdiri sejumlah komponen
yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat
berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batas sistem adalah daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan atau merugikan.
4. Penghubung sistem adalah media penghubung yang memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang
lainnya antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
5. Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.
6. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan
7. Pengolahan sistem adalah suatu bagian sistem untuk suatu
pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran sistem adalah tujuan atau sasaran (objective) jika sistem
tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya.
2.2.1.1.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (2000:11) sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang, diantaranya :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system)
adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik dan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang
ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiyah (natural system)
adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat tangan
dan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang
dirancang oleh manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic
system) adalah beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi dan sistem tak tertentu (probabilistic system) adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system)
dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka (open system) adalah
sistem berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
2.2.1.1.3 Jenis-jenis Sistem
Menurut Krismiaji (2005:3) konsep sistem mengelompokkan
sistem ke dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sistem tertutup (closed systems) adalah sistem yang secara total
terisolasi dari lingkungannya.
2. Sistem relatif tertutup (relatively closed systems) adalah sistem yang
berinteraksi dengan lingkungannya secara terkendali.
3. Sistem terbuka (open systems) adalah sistem yang berinteraksi
dengan lingkungan secara tidak terkendali.
4. Sistem umpan balik (feedback control systems) adalah sistem yang
menggunakan sebagian output menjadi input untuk proses yang
sama dimasa berikutnya.
2.2.1.2 Pengertian Informasi
Pengertian informasi sering disamakan dengan data yang pada
kenyataannya kedua kata tersebut mempunyai fungsi berbeda. Salah
satunya yang dikemukakan oleh Wilkinson (1993:3) yang menyatakan
bahwa informasi tidak sama dengan data. Data adalah fakta, bahkan
simbol mentah. Secara bersama-sama mereka merupakan masukan bagi
ditranformasi dan dibuat lebih bernilai melalui pemrosesan. Idealnya
informasi adalah pengetahuan yang berarti dan berguna untuk mencapai
sasaran. Menurut Krismiaji (2005:15) informasi adalah data yang telah
diorganisasikan dan telah memiliki kegunaan dan manfaat.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
informasi merupakan kumpulan dari data yang telah diolah sehingga
bermanfaat bagi penerimanya. Biasanya data belum dapat dipergunakan
sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan lebih lanjut oleh
pihak manajemen, dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa data
sebagai bahan baku (input) dan informasi adalah bahan jadi (output).
2.2.1.2.1 Kualitas Informasi
Nilai informasi dapat dipengaruhi oleh kualitas yang melekat
pada informasi tersebut. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa
informasi yang bernilai paling tinggi adalah informasi yang
mengandung ketidakpastian paling rendah (memiliki kualitas informasi
yang baik). Kualitas informasi yang bermanfaat adalah relevan, akurat,
tepat waktu, jelas, dapat dikuantifikasi dan konsisten (Husein, 2004:13).
Menurut Romney (2004:12) kualitas informasi yang bermanfaat:
1. Relevan jika mempunyai manfaat untuk pemakai, mengurangi
ketidakpastian, memperbaiki kemampuan pengambil keputusan
untuk membuat prediksi, mengonfirmasikan atau memperbaiki
2. Akurat jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan dan secara
akurat mewakili kejadian atau aktivitas diorganisasi.
3. Lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari
kejadian yang merupakan dasar masalah atau dari aktifitas-aktifitas
yang diukurnya.
4. Tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk
memungkinkan pengambil keputusan menggunakannya dalam
membuat keputusan.
5. Dapat dipahami jika informasi disajikan dalam bentuk yang dapat
dipakai dan jelas.
6. Dapat diverifikasi jika informasi didapat dari dua orang dengan
pengetahuan tang baik, bekerja secara independen dan
masing-masing akan menghasilkan informasi yang sama.
2.2.1.2.2 Pengguna-pengguna Informasi
Informasi dihasilkan oleh sistem informasi perusahaan untuk
dimanfaatkan oleh pengguna-pengguna intern maupun ekstern.
Pengguna-pengguna intern terdiri dari para manajer perusahaan dan
karyawan perusahaan. Sedangkan pengguna-pengguna ekstern meliputi
pihak-pihak yang berkepentingan diluar perusahaan, seperti : kreditor,
pemasok, pelanggan, pemegang saham, badan-badan pemerintah dan
2.2.1.2.3 Siklus Pengolahan Data Secara Manual
Menurut Baridwan (1994:4) untuk mengubah data menjadi
informasi dilakukan proses pengolahan data. Dalam Sistem Informasi
Akuntansi, proses pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahap
tertentu. Jika Sistem Informasi Akuntansi diproses secara manual (tanpa
mesin), proses pengolahan data dapat dilakukan dalam suatu siklus
seperti dalam berikut ini :
Gambar 2.1 : Siklus Pengolahan Data Secara Manual
Sumber : Zaki Baridwan, 1994, Sistem Informasi Akuntansi
BPFE, Yogyakarta, Edisi kedua, hal : 4
2.2.1.2.4 Siklus Pengolahan Data Dengan Komputer
Menurut Baridwan (1994 : 5) bila dengan menggunakan mesin
komputer dalam proses pengolahan data, siklus pengolahan data dapat
dipisahkan menjadi tiga yaitu : masukan (input), pengolahan (proses)
dan keluaran (output). Bukti
Transaksi Jurnal
Buku Besar
Laporan Keuangan
Buku
Gambar 2.2 : Siklus Pengolahan Data Dengan Komputer
Input Pengolahan Output
Sumber : Zaki Baridwan, 1994, Sistem Informasi Akuntansi
BPFE, Yogyakarta, Edisi kedua, hal : 5
2.2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal
dimana data dikumpulkan diproses menjadi informasi dan
didistribusikan kepada para pemakai (Hall, 2001:7), sedangkan menurut
Krismiaji (2005:16) sistem informasi adalah cara-cara yang
diorganisasikan unutk mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan
menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan,
mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa Bukti
Transaksi Jurnal
Buku Besar
Laporan Keuangan
informasi adalah suatu kerangka kerja dimana sumber daya (manusia,
komputer) dikoordinasikan untuk mengubah masukan (data) menjadi
keluaran (informasi) guna mencapai saran-sarana perusahaan.
Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem informasi
merupakan sistem atau kerangka kerja dalam suatu organisasi yang
mengolah masukkan (data) dari transaksi harian menjadi keluaran
(informasi) yang berupa laporan yang diperlukan, untuk keperluan
pihak-pihak tertentu dalam suatu organisasi. Informasi yang dihasilkan
bertujuan untuk membantu pengambilan keputusan serta menyajikan
informasi yang layak bagi intern maupun ekstern pada suatu organsasi.
2.2.1.3.1 Tujuan Sistem Informasi
Menurut Hall (2001:18) terdapat tiga tujuan utama yang umum
bagi semua sistem informasi, yaitu :
1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen.
2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.
3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari.
2.2.1.3.2 Komponen Sistem Informasi
Menurut Krismiaji (2005:16) secara garis besar sebuah sistem
informasi memiliki delapan komponen, terdiri dari :
1. Tujuan adalah sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau
2. Input adalah data dikumpulkan dan dimasukkan sebagai input ke
dalam sistem, sebagian besar input berupa data transaksi. Namun
perlu diingat, bahwa dalam perkembangannya sebuah sistem
informasi akuntansi tidak hanya mengolah data dan menghasilkan
informasi keuanganan saja, namun juga mengolah data dan
menghasilkan informasi non keuangan.
3. Output adalah informasi dihasilkan oleh sebuah sistem. Output
sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan
laporan internal seperti daftar umur piutang, anggaran dan arus kas.
4. Penyimpanan data adalah data untuk dipakai dimasa mendatang,
data yang tersimpan harus diperbarui (update) agar data terkini.
5. Pemrosesan adalah untuk menghasilkan informasi dengan
menggunakan komponen pemroses. Saat ini sebagian besar
perusahaan mengolah data dengan komputer, agar dapat dihasilkan
informasi secara cepat dan akurat.
6. Instruksi dan prosedur adalah untuk menghasilkan informasi tanpa
instruksi dan prosedur rinci. Program komputer dibuat untuk
mengintruksikan komputer melakukan pengolahan data.
7. Pemakai adalah orang yang berinteraksi dengan sistem dan
menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem disebut dengan
pemakai. Misal : karyawan yang melaksanakan dan mencatat
8. Pengamanan dan pengawasan adalah informasi yang dihasilkan
harus akurat, bebas dari berbagai kesalahan dan terlindungi dari
akses secara tidak sah.
2.2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Simamora (2002:204) Sistem Informasi Akuntansi
merupakan himpunan sumber daya, seperti orang-orang dan
perlengkapan yang dirancang untuk mentranformasikan data keuangan
dan data lainnya dedalam informasi, sedangkan menurut Weygandt
(2007:395) Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang
mengumpulkan dan memproses transaksi-transaksi data dan
menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak tertentu. Sistem
Informasi Akuntansi (Widjajanto, 2004:4) adalah susunan berbagai
formulir catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapan serta
alat komunikasi, tenaga pelaksana dan laporan yang terkoordinasikan
secara erat yang didesain untuk mentranformasikan data keuangan
menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem
Informasi Akuntansi merupakan komponen atau sumber daya yang
dimiliki perusahaan dengan mengumpulkan dan mengolah data
transaksi guna menghasilkan informasi akuntansi keuangan maupun non
2.2.1.4.1 Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi
Sejak perkembangan teknologi komputer yang dapat mengolah
data dengan cepat, tepat dan tidak mengenal lelah, berkembang pula
informasi yang dihasilkan dari akuntansi dan berkembang pula
pemakai-pemakai informasi tersebut. Komputer merupakan alat bantu yang tepat
untuk menyelesaikan permasalahan. Peranan komputer sekarang terasa
sangat besar bila benar-benar dapat memanfaatkannya dan sistem
informasi sekarang selalu dikaitkan dengan penggunaan komputer.
Disisilain sistem informasi tidak hanya terlibat dalam aspek
finansial saja, melainkan aspek manajemen juga lebih ditekankan.
Sistem Informasi Akuntansi sekarang melibatkan tidak hanya sistem
akuntansi keuangan (financial accounting) tetapi juga sistem akuntansi
manajerial (managerial accountung). Jadi sebenarnya Sistem Informasi
Akuntansi adalah sistem akuntansi dengan pengembangan informasi
lebih luas dengan lebih menekankan informasi kepada manajemen tanpa
mengurangi informasi kepada pihak luar (Jogiyanto, 2005:53).
2.2.1.4.2 Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Melalui informasi yang dihasilkannya Sistem Informasi
Akuntansi mempunyai tiga tujuan utama (Wilkinson, 2000) seperti yang
dikutip dalam Jogiyanto (2005:227) adalah :
1. Untuk mendukung operasi-operasi sehari-hari. (to support the
2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen. (to support
decisions making by internal decision makers).
3. Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung
jawaban. (to fulfill obligations relating to stewardship).
Menurut Husein (2004:13) dengan adanya Sistem Informasi
Akuntansi maka manfaat yang bisa diperoleh adalah :
1. Efisiensi meningkat dalam proses fisiknya.
2. Keakuratan dan kekinian (currency) data.
3. Kualitas produk dan jasa yang meningkat.
4. Kualitas perencanaan dan pengawasan yang meningkat.
2.2.1.4.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney (2004:3) suatu Sistem Informasi Akuntansi
memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktifitas-aktifitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, agar pihak manajemen, para pegawai
dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang
(review) hal-hal yang telah terjadi.
2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
manajemen untuk membuat keputusan dalam aktifitas perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan.
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset
organisasi termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data
2.2.1.4.4 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney (2004:3) Sistem Informasi Akuntansi terdiri
dari lima komponen :
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan
melaksanakan berbagai fungsi.
2. Prosedur-prosedur baik manual maupun yang terotomatisasi yang
dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data
tentang aktifitas-aktifitas organisasi.
3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer, peralatan
pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
2.2.1.4.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Baridwan (1994:7) terdapat beberapa faktor yang perlu
diperhitungkan dalam menyusun Sistem Informasi Akuntansi.
Faktor-faktor itu merupakan hal diluar sistem akuntansi, tetapi menentukan
keberhasilan dari suatu sistem. Faktor-faktor antara lain :
1. Perilaku manusia dalam organisasi adalh hal disebabkan karena
sistem informasi tidak dapat berjalan tanpa manusia, perilaku
manusia meliputi faktor-faktor psikologis karyawan baik yang
melaksanakan proses data maupun pihak yang menerima keluaran
2. Metode kuantitatif yang digunakan adalah seperti analisis regresi
dan metode statistik lainnya merupakan alat bantu bagi manajemen
dalam rangka melaksanakan tugasnya dan mengambil keputusan.
3. Penggunaan komputer adalah ditujukan sebagai alat bantu untuk
mempermudah pemrosesan atau memanipulasi data.
2.2.1.4.6 Kesalahan yang Terjadi dalam Sistem Informasi Akuntansi
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam SIA biasanya terjadi
oleh dua sebab, yaitu kesalahan yang tidak disengaja dan kesalahan
yang disengaja. Kesalahan tidak disengaja umumnya terjadi pada proses
aplikasi pengolahan data, seperti misalnya salah memasukan kode, salah
nilainya dan lain sebagainya. Yang paling kritis adalah kesalahan yang
sifatnya disengaja yang merupakan kecurangan dalam bentuk pencurian
atau penyelewengan terhadap harta kekayaan milik perusahaan
(Jogiyanto, 2000:385).
2.2.1.5 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer
Dewasa ini sebagian besar organisasi menyelenggarakan
pekerjaan akuntansi mereka dengan komputer elektronik daripada
dengan metode akuntansi manual. Sistem akuntansi berbasis komputer
(computer-based accounting system) merupakan sekelompok perangkat
keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data
Menurut Simamora (2002:222) keunggulan dan kelemahan
sistem akuntansi terkomputerisasi, yaitu :
1. Keunggulan sistem akuntansi terkomputerisasi adalah :
a. Kecepatan yang lebih tinggi biasanya beroperasi dengan
kecepatan yang sangat tinggi, kecepatan yang dimaksud adalah
operasi yang berlangsung di CPU (Central Processing Unit).
b. Transaksi dicatat secara simultan, biasanya sistem akuntansi
terkomputerisasi untuk menyederhanakan proses penyimpanan
data-data.
c. Sistem Akuntansi Terkomputerisasi biasanya lebih akurat dan
tidak akan melakukan kesalahan yang lazim terjadi seperti
kesalahan matematis, kesalahan pembukuan dan kesalahan
pencatatan jurnal.
2. Kelemahan sistem akuntansi terkomputerisasi adalah :
a. Kegagalan piranti keras dan lunak biasanya semua mesin
mengandung kemungkinan terhenti atau macet. Begitu pula
dengan komputer, akibatnya dapat sangat merugikan.
b. Penipuan (fraud) dapat menyebabkan sistem komputer sulit
dideteksi dan kadang kala lebih mudah dilakukan.
c. Sabotase, dikarenakan informasi lazimnya disimpan secara
terpusat pada hardisk, data rentan untuk disabotase.
d. Besarnya biaya investasi yang dikeluarkan perusahaan dalam
2.2.2 Komputer Sebagai Alat Bantu Manusia
2.2.2.1 Pengertian Komputer
Menurut Widjajanto (2001:59) komputer adalah suatu alat
pengolahan yang dapat melaksanakan perhitungan secara substansial
termasuk operasi hitung-menghitung dan operasi logika tanpa campur
tangan manusia, sedangkan menurut Lindrawati (2001:29) komputer
adalah perangkat keras yang berfungsi mengubah input menjadi output
yang berupa informasi dengan memproses data. Oleh karena itu
komputer merupakan alat yang memegang peranan penting didalam
sistem pengolahan data elektronik sehingga komputer sering disebut
sebagai alat pengolahan data.
2.2.2.2 Komponen Pembentukan Sistem Komputer
Menurut Scott (1995:148) komponen pembentukan sebuah
sistem komputer, antara lain :
1. Komponen elektronik (rangkaian elektronik) yang melaksanakan
kegiatan perhitungan dan pemeriksaan logis, menyimpan data
didalam memori dan menyiapkan lintasan untuk pergerakan data
diseluruh sistem komputer.
2. Komponen elektromekanis yang mempunyai bagian pergerakan
mekanis, seperti piranti input dan output.
3. Bagian data yeng berisi elemen data, misalnya nama dan alamat,
4. File data yang merupakan tempat penyimpanan item data. File
payroll (gaji), misalnya dapat berisi nama dan alamat pekerja, upah
per-jam, jumlah jam kerja yang masing-masing merupakan satu item
data untuk masing-masing pegawai.
5. Program yang merupakan serangkaian intruksi yang ditulis oleh
orang (pemrogram) yang memberitahu komputer tentang apa yang
harus dilaksanakan dan bagaimana pemrosesan (manipulasi atau
perhitungan) terhadap data dilaksanakan.
2.2.2.3 Karakteristik dan Kemampuan Komputer
Menurut Widjajanto (2001:59) agar dapat disebut sebagai
komputer, alat pengolah data harus memiliki karakteristik dan
kemampuan sebagai berikut :
1. Digerakkan dengan daya elektronik, karakteristik ini merupakan
utama komputer karena dengan ini bisa melaksanakan operasi
dengan cepat.
2. Mampu melaksanakan operasi perhitungan dan harus dapat
melakukan kegiatan penambahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.
3. Mampu melakukan operasi pembandingan dan harus dapat
membandingkan suatu informasi dengan informasi lainnya, dengan
tujuan untuk menentukan apakah kedua informasi itu sama atau
4. Memiliki Internal Storage dan mampu mengeluarkan data dan
memiliki kemapuan yang luar biasa untuk menyimpan dan
mengeluarkan data.
5. Dapat melakukan eksekusi sesuai dengan Stroed Program dan dapat
menyimpan instruksi-instruksi operasi yang harus dilakuakan
terhadap data. Perangkat instruksi ini disebut program.
2.2.2.4 Keunggulan Komputer
Dalam perkembangannya saat ini komputer mulai bekerja
bersama manusia di banyak perusahaan untuk mengerjakan tugas
pemrosesan informasi dan data yang memang lebih sesuai bagi mereka
ketimbang bagi manusia. Dipihak lain manusia tetap mengerjakan
tugas-tugas yang lebih sesuai bagi mereka ketimbang bagi komputer.
Berdasarkan hal diatas Wilkinson (1993:149) mengemukakan
beberapa keunggulan komputer dibandingkan manusia dalam hal
pemrosesan data adalah sebagai berikut :
1. Komputer mampu memproses data lebih efektif daripada manusia.
2. Komputer tidak saja mampu melakukan perhitungan dengan
kecepatan, melainkan juga dengan sangat akurat dan ekspansif.
3. Komputer dapat memproses tanpa istirahat, transaksi-transaksi atau
persoalan-persoalan kompleks yang meliputi ratusan angka dan
simbol-simbol lain, manusia tidak dengan mudah memproses data
4. Dalam kondisi-kondisi tertentu, komputer mampu memproses
transaksi secara lebih murah ketimbang yang dilakukan manusia.
5. Komputer merupakan pemroses (prosedur) yang lebih dapat
diandalkan ketimbang manusia. Komputer tidak pernah merasa
lelah, jemu, emosional dan mampu bekerja seharian penuh.
6. Komputer dapat menyimpan data lebih padat (komplek) daripada
manusia.
7. Komputer lebih efisien operasinya ketimbang manusia.mereka
mampu mengintegrasikan siklus dan arsip pemrosesan transaksi,
serta mampu melakukan berbagai operasi secara paralel sehingga
meminimalkan beban puncak.
2.2.2.5 Komputer sebagai Alat Bantu
Theory of Reasoned Actions (TRA) yang dikemukakan oleh
Fishbean dan Ajzen (1975), menjelaskan bahwa seseorang akan
menggunakan komputer apabila dia melihat adanya manfaat (hasil)
positif dari pengguna komputer tersebut (Jogiyanto, 2000:22).
Menurut Baridwan (1994:5) proses pengolahan data akuntansi
akan dapat dilakukan dengan lebih cepat bila digunakan komputer. Hal
ini dapat terjadi karena kemampuan komputer untuk mengolah data
yang jauh melebihi kecepatan manusia. Tahapan dalam proses
pengolahan data yang memperoleh manfaat besar dari pengguna
1. Verifikasi adalah komputer dapat mengecek kebenaran maupun
kelayakan angka-angka yang menjadi input dalam suatu proses.
2. Sortir adalah komputer memungkinkan untuk dilakukannya
pensortiran data kedalam beberapa klasifikasi berbeda dengan cepat.
3. Transmission adalah komputer dapat memindahkan lokasi data dari
suatu tempat ke tempat lainnya dengan cepat.
4. Perhitungan dengan komputer dapat dilakukan dengan cepat.
2.2.3 Kepuasan Pengguna
2.2.3.1 Pengertian Kepuasan Pengguna
Kepuasan diartikan sebagai hasil akhir konsumsi dimana
alternatif yang dipilih bisa memenuhi atau mencapai harapan. Menurut
Mowen dan Minor didalam Setyanto (2007), kepuasan pengguna adalah
keseluruhan sikap yang ditunjukan pengguna atas barang dan jasa
setelah mereka memperoleh dan menggunakannya.
Menurut Beman dan Evans dalam Tjiptono (2005), menyatakan
bahwa : Kepuasan dapat dicapai bila nilai dan pelayanan pengguna
diberikan melalui pengalaman yang didapatkan atau melampaui harapan
pengguna.
Yang dimaksud dengan pengertian kepuasan pengguna (Philip
Kotler,1997) adalah perasaan senang dari seseorang pengguna
informasi, yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap
kinerja atau suatu hasil informasi yang diperoleh dan
Dari beberapa uraian definisi mengenai kepuasan, maka secara
umum kepuasan dapat diartikan sebagai suatu perbandingan antara
layanan atau hasil yang diterima itu paling tidak harus sama dengan
harapan pengguna atau bahkan melebihinya.
2.2.3.2 Faktor-Faktor Kepuasan Pengguna
Faktor-fakyor penentu kepuasan pengguna menurut Handoko
dalam bukunya Manajemen Personalia (1998:24) adalah :
1. Pengharapan, jika saya mengharapkan pekerjaan saya menantang
(baik bayarannya), dan ternyata tidak, saya tidak puas. Tetapi bila
saya mengharapkan membosankan (rendah bayaran), dan ternyata
benar demikian rasa saya mungkin hanya sedikit.
2. Penilaian diri, jika saya menganggap diri saya sebagai seseorang
yang secara umum puas (orang yang dapat menyesuaikan diri
dengan baik), saya tidak akan bersedia mengakui bahwa pekerjaan
dapat menyesalkan saya.
3. Norma-norma saya, kalau orang lain, terutama orang yang sangat
saya hormati, menganggap pekerjaan saya baik, saya seharusnya
merasa puas atas pekerjaan tersebut atau jika orang mengatakan
pada saya bahwa apa apa yang saya kerjakan adalah penting, lebih
besar kemungkinan saya akan merasa puas.
4. Perbandingan-perbandingan sosial, jika semua kawan saya
5. Hubungan input dan output, kepuasan terhadap pekerjaan saya
tergantung pada bagaimana penilaian saya mengenai hubungan
antara apa yang saya bawa atau masukkan kedalam pekerjaan
(input) dan apa yang saya peroleh (output). Jika saya bekerja keras
(input) dan tidak berhasil menyelesaikan yang saya capai (output).
6. Kenaikan, jika setelah memikirkan masak-masak saya memilih satu
pekerjaan dari sejumlah kesempatan memilih, saya terikat suatu
keikatan bebas dengannya. Perasan keterikatan saya (kepuasan yang
dihasilkan) bisa menjadi amat kuat kalau kepuasan saya diketahui
oleh kawan-kawan.
7. Dasar pemikiran, jika rekan-rekan saya banyak membicarakan
tentang gaji, kemungkinan besar saya akan menganggap gaji
penting. Jika menejemen mengumumkan program peningkatan
kerjanya, saya mungkin akan menganggap itu penting, dan bingung
jika program tidak sesuai dengan janjinya.
Semua faktor diatas menunjukan bahwa kepuasan pengguna
adalah sebuah konsep yang sukar dipahami. Konsep itu berhubungan
dengan keadaan bimana pertanyaan diajukan, yang mengingatkan kita
pada kebiasaan yang sudah klise.
2.2.4 Teori yang Mendasari Pengaruh Reliability Terhadap Kepuasan
Pengguna
Kemampuan untuk memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan
keeffektifitasan sehingga pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja
mereka meningkat serta dapat meningkatkan semangat kerja dan
tanggung jawab yang dicapai (Handoko, 1998:251).
Hal ini didukung oleh teori motivasi-pemeliharaan atau teori
motivesi-higienis atau teori dua faktor menurut Frederick Herzberg
(Handoko, 1998:260) yang menyatakan terdapat dua kelompok
faktor-faktor yang mempengarohi kerja seseorang dalam organisasi.
Faktor-faktor penyebab kepuasan kerja (Job Satisfaction) mempunyai pengaruh
pendorongan bagi prestasi dan semangat kerja dan faktor-faktor
penyebab ketidakpuasan kerja (Job dissatisfaction) mempunyai
pengaruh negatif.
Dengan ketidakpuasan kerja dapat menimbulkan ketidak
nyamanan dalam menjalankan pekerjaan yang berpengaruh dalam
penurunan keandalan (Reliability) dan dengan penurunan keandalan
tersebut dapat merugikan organisasi itu sendiri.
2.2.5 Teori yang Melandasi Pengaruh Responsiveness Terhadap Kepuasan
Pengguna
Berdasarkan teori pembentukan perilaku menurut B.F.Skiner
(Handoko, 1998:264) yang berbunyi ”Bahwa perilaku yang diikuti
dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang,
sedangkan perilaku yang diikuti konsekuensi-konsekuensi hukuman
kebutuhan yang terpuaskan berhenti menjadi motivator utama perilaku.
Manusia akan didorong untuk memenuhi kebutuhan yang paling
kuat sesuai waktu, keadaan dan pengalaman yang bersangkutan,
mengikuti suatu hierarki. Pemuasan kebutuhan tersebut akan
meningkatkan semangat kerja sehingga kepuasan kerja akan
meningkatkan sejalan dengan pemanfaatan sumber daya mereka secara
penuh sehingga mendorong keinginan individu untuk mencapai tujuan
kepuasan (Handoko, 1998:256).
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa setiap perilaku yang
diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuas cenderung
diulang,maksutnya yaitu apabila pada suatu organisasi memberikan
penghargaan (award) pada setiap karyawan yang berprestasi maka akan
menjadi motivator utama perilaku, begitu sebaliknya. Karena itulak
mengapa teori diatas termasuk dalam landasan teori daya tangkap
(Responsivenees).
2.2.6 Teori yang Melandasi Pengaruh Assurance Terhadap Kepuasan
Pengguna
Berdasarkan teori penghargaan menurut Victor H. Vroom
(Handoko,1998:263) yang menyatakan bahwa perilaku kerja karyawan
dapat di jelaskan dengan kenyataan : para karyawan menentukan
terlebih dahulu apa perikaku mereka yang perlu dijalankan dan
berhubungan dengan motivasi dimana individu di perkirakan akan
menjadi pelaksana dengan prestasi tinggi bila usaha mereka mengarah
ke prestasi tinggi, mengarah ke hasil yang menguntungkan dan hasil
tersebut akan menjadi pada keadaan keseimbangan.
Penghagaan yang dirasakan, usaha dijalankan, prestasi dicapai,
penghargaan diterima, kepuasan terjadi kemudian akan diterapkan pada
penilaian individu dimasa mendatang dan kepuasan di waktu yang akan
datang (Handoko, 1998:263).
2.2.7 Teori yang Melandasi Pengaruh Tangibles Terhadap Kepuasan
Pengguna
Menurut Handoko (1998:265) menjelaskan dalam teori sistem
umum terdapat dua wilayah utama dari konsep sistem manajemen, yang
salah satunya adalah : pendekatan deskriptif, pendekatan ini berfokus
pada definisi dari wujud dengan maksud untuk karakterisasi dan
analisis. Keterwujudan jasa yang tidak dapat diamati secara langsung
menyebabkan pelanggan sering kali berpedoman pada kondisi yang
terlihat untuk melakukan evaluasi.
Dimensi tangibility mencakup penampilan petugas, fisik dan
fasilitas kantor, hal-hal yang berkaitan dengan organisasi itu mencakup
obyek yang sangat bervariasi seperti tempat duduk, penataan ruang,
warna dinding, alat pendingin untuk menunjang kenyamanan, brosur,
fasilitas yang digunakan personel dan materi komunikasi yang
dugunakan, dengan adanya kenyamanan dalam menjalankan tugas atau
suatu pekerjaan dapat meningkatkan keefektifan organisasi dan
memberikan hasil yang terbaik.
2.2.8 Teori yang Melandasi Pengaruh Empathy Terhadap kepuasan
Pengguna
Berdasarkan teori belajar (learning theory) menurut W. Clay
Hammer (Handoko, 1998:265) telah mengidentifikasian 6 (enam)
pedoman pengguna teknik-teknik pembentukan perilaku, yaitu :
1. Jangan memberikan pengharapan-pengharapan yang sama kepada
semua orang.
2. Perhatikan bahwa kegagalan untuk memberi tanggapan dapat juga
mengubah perilaku.
3. Beritahu karyawan tentang apa yang harus dilakukan untuk mendapat
penghargaan.
4. Beritahu karyawan tentang apa yang dilakukan secara salah.
5. Jangan memberi hukuman didepan karyawan lain.
6. Bertindaklah adil.
Melalui tindakan dan belajar, seseorang akan mendapat
kepercayaan dan sikap yang pada gilirannya akan pula mempengaruhi
perilakunya. Motivasi yang mempengaruhi dan merubah perilaku kerja